cover
Contact Name
Suparman Jayadi
Contact Email
suparmanjayadi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
sangkep@uinmataram.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SANGKEP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan
ISSN : 26546612     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Sangkép: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan terdaftar pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ISSN 2654-6612. Sangkep adalah jurnal ilmiah yang dikelola dan diterbitkan per-semester pada bulan Maret dan September oleh Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Universitas Islam Negeri Mataram. Sangkép: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan mempublikasikan original artikel, review artikel, dan telaah teori atau diskursus tentang isu-isu masalah sosial-kontemporer keagamaan di Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
Integrasi Alam dan Budaya Lokal Masyarakat Adat Sembalun Lawang solikatun solikatun; Ika Wijayanti; Maya Atri Komalasari
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 4 No. 1 (2021): Special Issues: Religion and the COVID-19 Pandemic
Publisher : Prodi Sosiologi Agama dan Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v4i1.1667

Abstract

Hubungan masyarakat dengan alam semesta sangat erat. Masyarakat memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat dalam berinteraksi dengan alam menggunakan nilai dan aturan-aturan yang nantinya menjadi adat istiadat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam integrasi alam dan budaya lokal masyarakat Sembalun Lawang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian berada di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Subyek dari penelitian ini adalah masyarakat di Desa Sembalun Lawang dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling (bola salju). Adapun proses analisis dilakukan dalam beberapa tahapan yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan/verifikasi data dalam bentuk laporan penelitian. Hasil penelitian ini adalah masyarakat Sembalun Lawang sendiri memiliki hubungan yang sangat erat dengan alam. Dimana pandangan masyarakat mengenai alam, alam harus diperlakukan dengan sebaik mungkin. Masyarakat sangat tergantung pada alam, baik dalam bidang ekonomi, dan pariwisata. Alam juga turut serta memberi dampak terhadap berbagai tindakan sosial yang dilakukan oleh manusia. Interaksi antara manusia dan lingkungan alam menimbulkan adanya nilai dan norma-norma yang telah disepakati bersama oleh masyarakat setempat. Untuk menjaga dan melestarikan alam dan budaya lokal dibutuhkan partisipasi masyarakat dan kerjasama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.
Islam dalam Merespons Era Digital: Tantangan Menjaga Komunikasi Umat Beragama di Indonesia Egi Sukma Baihaki
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 3 No. 2 (2020): Politik, Dakwah Islam dan Pendidikan Multikultural di Indonesia
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v3i2.1926

Abstract

Studi ini akan membahas bagaimana tantangan yang dihadapi umat beragama dalam membangun dan memelihara komunikasi dan interaksi yang telah ada selama ini. Kehadiran era digital telah membawa banyak pengaruh terhadap sudut pandang hubungan keagamaan, di antaranya dapat memengaruhi hubungan yang telah dibangun dengan baik. Kehadiran hoax, ujaran kebencian, dan ajaran radikal telah berkembang banyak berkat kehadiran teknologi digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan tinjauan literatur, dapat dijelaskan bahwa para pemimpin agama harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Penguasaan konten dan sikap dalam menanggapi era digital akan sangat membantu dalam menjaga hubungan antaragama. Islam memiliki banyak ajaran untuk terus memelihara dan membangun komunikasi antaragama.
Sejarah Politik Republik Islam Iran Tahun 1905-1979 Wisnu Fachrudin Sumarno
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 3 No. 2 (2020): Politik, Dakwah Islam dan Pendidikan Multikultural di Indonesia
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v3i2.1931

Abstract

Iran merupakan negara Islam yang banyak dibicarakan baik dalam sejarah maupun sistem perpolitikannya. Negara Iran merupakan negara penganut paham syiah yang paling besar. Sejarah berdirinya negara Iran dan sistem politik kekuasaan Iran hampir seperti sistem monarki mulai dari Persia, dinasti Safawiyah hingga rezim Qajar, kemudian berlanjut dengan sistem militer yang otoriter pada masa Reza Shah Pahlevi sesudah menaklukkan Rezim Qajar sampai putranya Muhammad Reza Pahlevi, dan terakhir Theo-demokrasi dengan Waliyat al Faqih semenjak terjadinya revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayyatullah Khumaeni. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dan pendekatan politik.
Aktivisme Politik Mahasiswa Islam Membangun Demokrasi Pasca Orde Baru Wahyu Hidayat; Taufikurrahman Taufikurrahman
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 3 No. 2 (2020): Politik, Dakwah Islam dan Pendidikan Multikultural di Indonesia
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v3i2.1934

Abstract

Praktik demokrasi di Indonesia telah menjadi suatu keharusan, bahkan telah menjelma realitas sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dinamika sosial politik yang terjadi di era reformasi 1998 telah membawa dampak besar bagi perkembangan demokrasi. Penelitian ini mencoba mengkaji aktivisme politik mahasiswa Islam dalam membangun demokrasi pasca orde baru dengan mengambil studi tentang peran intelektual yang dilakukan oleh Pengurus Besar HMI Periode 1997-1999. Penelitian ini menggunalan metode kualitatif dengan pendekatan historical research, dikaji dengan teori konstruksi sosial Peter L Berger. Dari penelitian ini ditemukan bahwa pada proses konstruksi pemahaman demokrasi dilakukan oleh Pengurus Besar HMI dengan melakukan diskusi, pelatihan kepemimpinan dan pembuatan jurnal. Pemahaman ini dilegitimasi yang disandarkan pada Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan. Kemudian diinternalisasikan dalam rumusan RUU Politik. Pengaruhnya terhadap dinamika demokrasi di Indonesia yakni sebagai pendukung ideologi Pancasila, membangun sistem politik yang pro-demokrasi dan pembangunan Civil Society. HMI sebagai organisasi keagamaan yang berbasis Islam mampu menerima demokrasi sebagai ajaran Islam. Penelitian ini menjadi antitesis dari kelompok-kelompok yang menolak demokrasi. HMI menerima bahkan mendorong demokrasi demi untuk kepentingan nasional. Kontribusi pemikiran dan kepemimpinan melalui keterlibatan elit-elitnya di dalam membangun demokrasi dan pergumulan penegakan demokrasi di Indonesia.
Memaknai Kembali Pemikiran Gus Dur: Studi pada komunitas Gusdurian Sunter Jakarta Yani Fathur Rohman
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 3 No. 2 (2020): Politik, Dakwah Islam dan Pendidikan Multikultural di Indonesia
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v3i2.1995

Abstract

Keselarasan nilai-nilai agama dan kemanusiaan sebagai warisan dari pemikiran Gus Dur tidak hanya dapat memperkuat kesadaran sebagai masyarakat multikultural, tetapi mampu mendorong pemberdayaan pada kelompok-kelompok minoritas. Kajian-kajian tentang pemikiran Gus Dur menyoroti tiga hal diantaranya dampak pemikiran Gus Dur terhadap moderasi islam dan demokrasi, dampak pemikirannya terhadap Gerakan kemanusiaan, dan sumbangsih terkait pendidikan humanis. Sedangkan penelitian ini menitikberatkan pada proses kontruksi sosial nilai-nilai yang diwariskan Gus Dur pada komunitas Gusdurian Sunter. Penelitian-penelitian terdahulu belum banyak mengeksplorasi terkait proses dialektika pengetahuan tentang nilai-nilai yang diwariskan Gusdur sebagai realitas subjektif sekaligus realitas objektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dan wawancara mendalam serta data dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses kontruksi sosial nilai-nilai yang diwariskan Gus Dur mampu dimaknai ulang oleh anggota komunitas. Pemaknaan kembali nilai-nilai tersebut berdampak pada kegiatan seni juga pemberdayaan anak-anak jalanan dan gelandangan bahkan ide untuk mengadvokasi pemenuhan hak mereka sebagai bagian dari warga Negara.
Dynamics Dakwah Social Tuan Guru in Improving the Religion of the Religious People in the Lombok Community Udin Udin
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 3 No. 2 (2020): Politik, Dakwah Islam dan Pendidikan Multikultural di Indonesia
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v3i2.2263

Abstract

In this research, the writer examines the social dynamics of the teachings of Tuan Guru in enhancing religious harmony in the Lombok community. This study also tries to reveal the existence of the Tuan Guru in terms of da'wah, social aspects, preservation of cultural traditions and religious patterns of the Lombok people. This study found that Tuan Guru in Lombok has a very broad position and role, not only in religious aspects, but also in the social, economic and political fields. With the capacity in his possession Tuan Guru gives a social propaganda about the importance of religious harmony, the propaganda is not only done in society but through educational institutions as well as boarding schools
Hoax dan Literasi Media Internet di Era Covid-19 Teddy Dyatmika; Syamsul Bakhri; M. Rikzam Kamal
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 4 No. 1 (2021): Special Issues: Religion and the COVID-19 Pandemic
Publisher : Prodi Sosiologi Agama dan Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v4i1.2336

Abstract

Tingginya informasi hoax pada saat pendemi covid-19 semakin mengkhawatirkan. Meskipun kampanye sosial terkait hoaxsudah sangat sering dilakukan. Penelitian ini mencari tahu kenapa informasi hoax masih tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatif dengan menggunakan teori Science and Human Behaviour Skinner. Sampel dalam penelitian ini adalah 499 mahasiswa. Analisis data menggunakan analisis regresi linier yaitu uji t dan uji f. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari individual competence framework (X1) dan kampanye sosial hoax (X2) terhadap perilaku mahasiswa dalam berinternet (Y); Besarnya pengaruh yang ditimbulkan sebesar 35,3% dan pengaruh bersifat positif. Ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai dari dua variabel independent maka semakin baik pula perilaku mahasiswa dalam berinternet; Masih ada 64,7% pengaruh dari variabel independent lain terhadap perilaku mahasiswa dalam berinternet; Sebagian besar mahasiswa setuju bahwa orang yang melaporkan hoax, tidak membuat konten hoax dan tidak menyebarkan konten hoax mendapatkan hadiah materiil; Meskipun sebagian besar mahasiswa setuju terkait reinforcement positif dari aspek materiil, ternyata reinforcement positif dari segi agama berupa mendapatkan pahala ada diurutan pertama;kedua,reinforcement dari segisosial yaitu mendapatkan pengakuan sebagai orang yang kredibel atau jujur; ketiga reinforcement dari segi hukum yaitu tidak mendapatkan pidana dan yang terakhir adalah reinforcement dari segi materiil. Begitu juga reinforcement negatifnya yaitu reinforcement dari segi agama, sosial dan hukum
Inculcating Multicultural Education Through the Development of Religious Culture in Junior High School (SMP) Negeri 7 Mataram Maimun Maimun
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 3 No. 2 (2020): Politik, Dakwah Islam dan Pendidikan Multikultural di Indonesia
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v3i2.2374

Abstract

Multicultural education can be used as a media for the development of equal human potential, able to respect each other's differences in terms of religion, tribe, race, ethnicity, culture, and language. This study focuses on: (1) How is the concept of multicultural education through the development of religious culture in SMP Negeri 7 Mataram ?; and (2) What is the reality of multicultural education and religious culture developed in SMP Negeri 7 Mataram? This type of research is descriptive qualitative, describing the concepts and reality of the implementation of multicultural education with the development of religious culture. The results of this study are (1) The concept of Multicultural Education with the development of religious culture adapted to the vision, mission, and profile of the school that is building religious attitudes and behaviors that are reflected through cooperation, tolerance and culture in the community of school members by not ignoring religious concepts that embraced by each school citizen; and (2) The reality of multicultural education with the development of religious culture is reflected in the religious and social values ??or norms of the activities of all school members, and the availability of adequate places of worship for students who are implementing religious programs for all religious adherents.
Maintaining Tradition to Establish Cohesion: An attempt of Sowing Local Wisdom-Based Multicultural Education in Lombok Community M Zaki
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 3 No. 2 (2020): Politik, Dakwah Islam dan Pendidikan Multikultural di Indonesia
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v3i2.2375

Abstract

Cultural heterogeneity and plurality of religions which grow, develop and survive in Lombok make this island such a pluralistic and multicultural miniature of Indonesia. This entity can be potentially integrative as a knit of social cohesiveness. However, in certain conditions and atmosphere, this diversity and culture can arise the emergence of conflict, violence and disaster if it is not managed properly. Muslims Sasak and Hindus Balineseethnic as the two largest communities in Lombok, often meet in space and stage conflict. The main factors are culture, economy, sectarianism, exclusivism, primordialism and multiculturalism education are still low.Despite repeated conflicts, it does not mean the social interaction of these two communities is not tolerated. Despite the conflicts that are always episodes, these two communities have local wisdom in the form of a religious festival of the perang topat tradition. This discourse is intended to describe the historical background of Islam and Hinduism in Lombok, analyze the causes of social conflict between the Muslim Sasak community and Hinduism Balinese ethnic in Lombok, as well as explore the local wisdom of the perang topat tradition as multicultural education base that can be made as a seeding of social cohesiveness.
Map of Da’wah: Religious Polarization and Affirmation of Identity of Islamic Societies In Lombok, Indonesia Fahrurrozi Fahrurrozi; Muhammad Thohri
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 3 No. 2 (2020): Politik, Dakwah Islam dan Pendidikan Multikultural di Indonesia
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v3i2.2376

Abstract

This study’s finding is religious polarization confirming the Identity of Lombok Islamic Societies emerging since before Indonesia’s independence by taking the religious movement form. Mainstream religious movement in Lombok is Sunni one and not all of them are under organizational flag, but generally based on educational institution. Minority non-sunni movement brought an effect and wahabi movement pattern emphasizing on “the differentiation” of religious practice, so that it is not ideological wrestling but identity contestation that occurs. Then, religiosity identity of Lombok Islamic societies is material-symbolic and accommodative in nature. The accommodative religious practice occurs in tasawwuf practices and encounters acculturation as the identity of Lombok Muslim. Islamic religious Identity in Lombok Sunni has been existing long before the development of religious organization and educational institution, so that the Sasak Islamic Identity encountered acculturation as the result of natural constructi on of Lombok Islamic societies. Organizational diversity, movement, and identity solidification can be a wealth as long as it is not debated in the public space