cover
Contact Name
Dr. Ir. Setyo Leksono, M.T.
Contact Email
setyo.leksono@bppt.go.id
Phone
+62315947849
Journal Mail Official
jurnal.wave@bppt.go.id
Editorial Address
Jl. Hidrodinamika BPPT, Komplek ITS, Sukolilo, Surabaya 60112
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim
ISSN : 1978886X     EISSN : 2614641X     DOI : http://dx.doi.org/10.29122/jurnalwave
Core Subject : Science,
Merupakan jurnal ilmiah nasional yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2007 dengan tujuan sebagai media untuk mempublikasikan hasil penelitian, hasil pengkajian maupun hasil penerapan teknologi bagi para perekayasa, peneliti, dosen maupun mahasiswa di bidang teknologi kemaritiman pada umumnya. Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim terbit pada bulan Juli dan Desember setiap tahunnya.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2 (2018)" : 14 Documents clear
Studi Penambahan Fungsi Kapal Melalui Pemanfaatan Kapal Tipe Lighter Aboard Ship (LASH) untuk Pulau-Pulau Kecil: Studi Kasus Kepulauan Kangean Kabupaten Sumenep Awwalin, Rodlitul; Nugroho, Setyo
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.698 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v12i2.2917

Abstract

Produksi, ketersediaan dan harga kebutuhan pangan telah menjadi perhatian utama dan masalah rumit saat ini khususnya di daerah pulau-pulau kecil. Hal ini menjadikan pentingnya perubahan sistem logistik yang dapat memecahkan masalah sistem logistik di daerah pulau-pulau kecil. Salah satu fokus utama untuk menangani situasi ini adalah untuk menciptakan koneksi yang baik melalui pulau-pulau kecil yang ada di wilayah pulau-pulau di Indonesia, terutama di Kepulauan Kangean. Untuk menghubungkan pulau-pulau di Kepulauan Kangean, dengan gagasan pemanfaatan kapal tipe Lighter Abroad Ship (LASH) yang dioperasikan untuk menopang sistem logistik yang baik dalam aspek waktu, dan efisiensi penanganan muatan di pelabuhan kecil. Kapal ini adalah kapal kargo yang memuat tongkang-tongkang kecil sebagai kemasan, sehingga cocok untuk area operasional di negara-negara berkembang dan kepulauan, konsepnya adalah penanganan tongkang-tongkang yang efektif terhadap waktu, tongkang sebagai gudang apung ditinggalkan dan kapal langsung berlayar kembali, sehingga tidak membutuhkan antrian yang lama di pelabuhan serta menambah kinerja kapal dalam beroperasi. Tantangan memperbaiki logistik nasional memiliki banyak kendala seperti bentuk kondisi geografis yang berupa pulau-pulau kecil serta berjumlah banyak, dan kurangnya alat akses untuk menjangkau pulau-pulau terkecil tersebut menjadi kendala yang perlu diatasi. Untuk itu tujuan dari penelitian untuk mempelajari bagaimana pemanfaatan kapal tipe LASH, dengan menggunakan pendekatan berupa jumlah pertumbuhan penduduk serta Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) barang ke Kepulauan Kangean, untuk menentukan kapasitas muatan kapal, serta metode perhitungan optimasi biaya per-unit ton muatan paling rendah untuk memilih model kapal dan rute terpendek, kemudian penentuan konfigurasi gudang terapung yang berupa tongkang apung. Sehingga didapatkan model kapal dengan biaya perunit ton muatan paling rendah adalah kapal tipe LASH Gantry Crane rute R-2 (Situbondo-Sumenep-Sapudi-Arjasa-Kangayan-Sapeken-Situbondo) dengan biaya sebesar Rp. 625.912,-.
Karakteristik Sea Keeping Kapal Angkut Ikan 60 GT di Sebaran Wilayah Perikanan Perairan Indonesia Waluyo, Waluyo; Leksono, Setyo; Guruh S, Muhammad
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.089 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v12i2.3473

Abstract

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan lokasi pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan. Ini sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) No.51 Tahun 2016 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan yang bertujuan untuk mengembangkan jaringan konektivitas hasil tangkapan ikan nelayan untuk dikelola mulai pendaratan, penyimpanan hingga pemasarannya.  Selama ini hasil tangkapan ikan dari nelayan hanya dipasarkan pada area terbatas yang dikarenakan sarana transportasi kapal pengangkut ke area pemasaran besar yang belum memadai, misalnya kapasitas kapal angkut yang kecil juga kendala cuaca selama pelayaran sulit diatasi. Desain kapal angkut ikan ikan 60 GT, ruang muat ikan dilengkapi sistem pendingin,  dapat difungsikan sebagai kapal kolektor bagi nelayan yang tersebar pada area SKPT untuk mengangkut ikan ke area pemasaran. Pada kajian ini dilakukan analisa terhadap kemampuan olah gerak (seakeeping) hasil desain kapal angkut ikan 60 GT dalam menghadapi gelombang perairan Wilayah Indonesia. Hasil kajian ini sangat diperlukan pihak operator atau kapten kapal dalam mengenal kemampuan olah gerak kapal yang dioperasikan dalam menghadapi gelombang selama berlayar dan dapat selamat dan tepat waktu sampai tujuan yang direncanakan.
Studi Variasi Model Skeg Berdasarkan Resistance dan Pola Aliran yang Melewati Lambung Self Propulsion Barge Widodo, Widodo; Yasim, Ahmad; Rina, Rina; Ghofur, Abdul
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.379 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v12i2.3226

Abstract

Aliran yang melewati lambung kapal dari ujung haluan hingga ke belakang buritan kapal selalu menghasilkan wakeyang merupakan perbedaan antara kecepatan kapal dan kecepatan air yang melalui propeller. Skegadalah salah satu komponen buritan yang bertujuan menjaga stabilitas kapal saat kapal melaju pada kecepatan tinggi serta membantu fluida mengalir lebih smooth melewati hull dan propeller kapal. Desain modelskegperlu direncanakan dengan baik karena jika tidak sesuai maka justru akan menghambat kinerja propeller. Penelitian inimenganalisa 4 bentuk skeg dengan pertimbangan resistance tambahan dan bentuk pola aliran yang ditimbulkan.Hasil pemodelan numerik didapatkan harga resistance kapal yang lebih kecil pada model 2 dan 4 yaitu 93,42 kN dan 97,43 kN. Untuk mendapatkan desain optimal maka model 2 dan 4 dipertimbangkan berdasarkan pola aliran dimana kecepatan aliran pada model 2 adalah 1,82 m/s lebih besar dari kecepatan aliran pada model 4 yaitu 1,68 m/s. Berdasarkan hasil analisa tahanan kapal dan pemodelan pola aliran maka disimpulkan bahwa desain yang paling optimal adalah skeg kondisi 2
Vol 12 No 2 Vol 12 No 2, Daftar Isi
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.817 KB)

Abstract

Diterbitkan oleh Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim
Studi Kelayakan Desain Kapal Hisap Tambang Mujahid, Ahmad Syafiul; Priohutomo, Kusnindar
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.897 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v12i2.3461

Abstract

Feasibility study menjadi salah satu langkah penting diawal perencanaan pembangunan kapal. Karena dengan melakukan feasibility study maka akan didapatkan perhiutngan awal gaya-gaya yang akan bekerja pada badan kapal. Pada paper ini feasibility study dilakukan pada kapal jenis Bore Hole Mining (BHM). Kapal BHM ini diharapkan mampu beroperasi pada kedalaman 60 m. Pada paper ini feasibility study yang dibahas adalah analisa stabilitas kapal BHM dan tegangan geser yang dialami kapal BHM kondisi Loadcase Departure, Loadcase Full Load, Loadcase Half Load dan Loadcase Arrival. Dari hasil dari feasibility study yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan kapal BHM tidak memenuhi standart yang ditetapkan dalam hal stabilitas pada berbagai kondisi loadcase dimana Angle of Minimum GZ kurang dari yang disyaratkan IMO pada 25 deg. Sedangkan untuk shear stress pada berbagai kondisi loadcase masih memenuhi kreteria yang ditetapkan BKI yaitu kurang dari 100MPa.
Aplikasi Sandwich Plate System Berbahan Core Limbah Cangkang Kerang pada Geladak Kapal Abdullah, Kharis; Zubaydi, Achmad; Budipriyanto, Agung
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.188 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v12i2.2919

Abstract

The development of technology in the field of materials and construction produces many innovations, one of them is sandwich plate system. Sandwich plate system is a material formed by two different materials into one layer. Sandwich plate system consists of face that from plate and core form composite. Clam shells are one of the waste materials that can be used as filler on the core. The composite material that use as a core is a mixture of clam shells powder as filler and resin as a matrix. The combination of clam shells powder and resin, produces strong composite materials. Sandwich plate system using core from clam shelsl powder and resin produce good strength. The material using 20% clam shells powder as filler of the resin weight has maximum stress 53.32 N/mm2 on the deck and 53.20 N/mm2 for 30% of filler by weight of the resin. The maximum stress value is still below the permission stress required by the class rule.   
Vol 12 No 2 Vol 12 No 2, Cover
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2175.898 KB)

Abstract

Cover Wave Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim
VOL 12 NO 2 Vol 12 No 2, Cover
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2175.898 KB)

Abstract

Cover Wave Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim
STUDI PENAMBAHAN FUNGSI KAPAL MELALUI PEMANFAATAN KAPAL TIPE LIGHTER ABOARD SHIP (LASH) UNTUK PULAU-PULAU KECIL: STUDI KASUS KEPULAUAN KANGEAN KABUPATEN SUMENEP Awwalin, Rodlitul; Nugroho, Setyo
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.698 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v12i2.2917

Abstract

Produksi, ketersediaan dan harga kebutuhan pangan telah menjadi perhatian utama dan masalah rumit saat ini khususnya di daerah pulau-pulau kecil. Hal ini menjadikan pentingnya perubahan sistem logistik yang dapat memecahkan masalah sistem logistik di daerah pulau-pulau kecil. Salah satu fokus utama untuk menangani situasi ini adalah untuk menciptakan koneksi yang baik melalui pulau-pulau kecil yang ada di wilayah pulau-pulau di Indonesia, terutama di Kepulauan Kangean. Untuk menghubungkan pulau-pulau di Kepulauan Kangean, dengan gagasan pemanfaatan kapal tipe Lighter Abroad Ship (LASH) yang dioperasikan untuk menopang sistem logistik yang baik dalam aspek waktu, dan efisiensi penanganan muatan di pelabuhan kecil. Kapal ini adalah kapal kargo yang memuat tongkang-tongkang kecil sebagai kemasan, sehingga cocok untuk area operasional di negara-negara berkembang dan kepulauan, konsepnya adalah penanganan tongkang-tongkang yang efektif terhadap waktu, tongkang sebagai gudang apung ditinggalkan dan kapal langsung berlayar kembali, sehingga tidak membutuhkan antrian yang lama di pelabuhan serta menambah kinerja kapal dalam beroperasi. Tantangan memperbaiki logistik nasional memiliki banyak kendala seperti bentuk kondisi geografis yang berupa pulau-pulau kecil serta berjumlah banyak, dan kurangnya alat akses untuk menjangkau pulau-pulau terkecil tersebut menjadi kendala yang perlu diatasi. Untuk itu tujuan dari penelitian untuk mempelajari bagaimana pemanfaatan kapal tipe LASH, dengan menggunakan pendekatan berupa jumlah pertumbuhan penduduk serta Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) barang ke Kepulauan Kangean, untuk menentukan kapasitas muatan kapal, serta metode perhitungan optimasi biaya per-unit ton muatan paling rendah untuk memilih model kapal dan rute terpendek, kemudian penentuan konfigurasi gudang terapung yang berupa tongkang apung. Sehingga didapatkan model kapal dengan biaya perunit ton muatan paling rendah adalah kapal tipe LASH Gantry Crane rute R-2 (Situbondo-Sumenep-Sapudi-Arjasa-Kangayan-Sapeken-Situbondo) dengan biaya sebesar Rp. 625.912,-.
KARAKTERISTIK SEA KEEPING KAPAL ANGKUT IKAN 60 GT DI SEBARAN WILAYAH PERIKANAN PERAIRAN INDONESIA Waluyo, Waluyo; Leksono, Setyo; Guruh S, Muhammad
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.089 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v12i2.3473

Abstract

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan lokasi pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan. Ini sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) No.51 Tahun 2016 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan yang bertujuan untuk mengembangkan jaringan konektivitas hasil tangkapan ikan nelayan untuk dikelola mulai pendaratan, penyimpanan hingga pemasarannya.  Selama ini hasil tangkapan ikan dari nelayan hanya dipasarkan pada area terbatas yang dikarenakan sarana transportasi kapal pengangkut ke area pemasaran besar yang belum memadai, misalnya kapasitas kapal angkut yang kecil juga kendala cuaca selama pelayaran sulit diatasi. Desain kapal angkut ikan ikan 60 GT, ruang muat ikan dilengkapi sistem pendingin,  dapat difungsikan sebagai kapal kolektor bagi nelayan yang tersebar pada area SKPT untuk mengangkut ikan ke area pemasaran. Pada kajian ini dilakukan analisa terhadap kemampuan olah gerak (seakeeping) hasil desain kapal angkut ikan 60 GT dalam menghadapi gelombang perairan Wilayah Indonesia. Hasil kajian ini sangat diperlukan pihak operator atau kapten kapal dalam mengenal kemampuan olah gerak kapal yang dioperasikan dalam menghadapi gelombang selama berlayar dan dapat selamat dan tepat waktu sampai tujuan yang direncanakan.

Page 1 of 2 | Total Record : 14