cover
Contact Name
Devita Febriani Putri
Contact Email
devita@malahayati.ac.id
Phone
+62811796180
Journal Mail Official
jmm@malahayati.com
Editorial Address
Jln. Pramuka no.27 Kemiling Bandar Lampung, Kode Pos 35152
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Medika Malahayati
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 23556757     EISSN : 25493582     DOI : https://doi.org/10.33024/jmm.v5i4
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Medika Malahayati (JMM) merupakan jurnal peer-review, multidisiplin dan ilmiah yang menerbitkan artikel ilmiah yang relevan dengan masalah kesehatan nasional, bidang Kedokteran Dasar; Kedokteran Klinis; Kedokteran Molekuler; Kedokteran Forensik; Kesehatan Psikologi; Pendidikan Kedokteran; Kesehatan Masyarakat. JMM mempunyai akses terbuka, diterbitkan 4 kali per tahun untuk mempromosikan original research, case report dan review analisis di bidang yang berhubungan dengan kesehatan. Jurnal ini diakui secara nasional dan terindeks Google scholar. JMM merupakan platform Publikasi Ilmiah Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati dengan nomor terdaftar eISSN 2549 - 3582 (Online). Diterbitkan Oleh: Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati email: jmm@malahayati.ac.id
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3" : 11 Documents clear
TINJAUAN PUSTAKA COVID-19: VIROLOGI, PATOGENESIS, DAN MANIFESTASI KLINIS Nur Indah Fitriani
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.185 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.3174

Abstract

Covid-19 dideklarasikan sebagai pandemik oleh WHO pada tanggal 12 Maret 2020. Hal ini membuat Covid-19 menjadi perhatian utama dunia. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengungkap agen penyebab Covid-19 serta patogenesis dan manifestasi klinis pada pasien Covid-19. Penulisan ini menggunakan metode studi literatur melalui penelusuran artikel publikasi pada PubMed, Elsevier, dan Springer yang diterbitkan pada tahun 2020. Ditemukan bahwa agen penyebab Covid-19 merupakan virus RNA yang berasal dari genus betacoronavirus. Virus ini dinamakan SARS-CoV-2 dan menggunakan ACE2 yang merupakan reseptor membran ekstraselular yang diekspresikan pada sel epitel tubuh inang sebagai jalan masuknya. Infeksi dari SARS-CoV-2 dapat menyebabkan badai sitokin yang berakibat pada kerusakan jaringan dan dapat menimbulkan Acute Respiratory Distress Syndrome. Manifestasi klinis Covid-19 beragam, melibatkan traktus respiratorius, traktus gastrointestinal, hingga dilaporkan manifestasi neurologis. Gejala utama Covid-19 yaitu demam, batuk kering, dispnea, fatigue, nyeri otot, dan sakit kepala.
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL PASCA 6-12 BULAN DENGAN KADAR VIRAL LOAD PADA LELAKI SEKS LELAKI (LSL) YANG TERINFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) DI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 Muhammad Syafei Hamzah; Firhat Esfandiari; Marisa Anggraini; Airin Shabrina Elta Kusmana
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.257 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.2498

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah suatu retrovirus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Kepatuhan minum obat antiretroviral merupakan keharusan dalam menurunkan jumlah virus dalam darah. Pada komunitas Lelaki Seks Lelaki (LSL) di Bandar Lampung yang terinfeksi HIV masih banyak yang tidak patuh dalam meminum obat antiretroviral itu sendiri. Salah satu cara untuk mengetahui keberhasilan pengobatan antiretroviral dapat dilakukan pemantauan terapi yaitu dengan tes viral load. Mengetahui hubungan antara kepatuhan minum obat antiretroviral dengan kadar viral load pada Lelaki Seks Lelaki (LSL) yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Bandar Lampung. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan snowball. Pengambilan data menggunakan kuesioner baku MMAS-8. Analisis bivariat dengan uji Chi Square. Jumlah responden 37 orang diketahui uji univariat tingkat kepatuhan minum obat kategori tidak patuh sebanyak 19 orang dan kategori patuh sebanyak 18 orang. Hasil uji bivariat didapatkan nilai p=0,001. Terdapat hubungan bermakna antara kepatuhan minum obat antiretroviral dengan kadar viral load pada Lelaki Seks Lelaki (LSL) yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV).
DISTRIBUSI FREKUENSI IBU PASCAMELAHIRKAN DENGAN KEJADIAN BABY BLUES SYNDROME DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN WILAYAH KECAMATAN RAJABASA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 Fonda Octarianingsih; Festy Ladyani Mustofa; Woro Pramesti; Nadya Putri Amany
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.928 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.2553

Abstract

Pada wanita peristiwa hamil dan melahirkan sudah dianggap wajar terjadi di kehidupannya.Namun perubahan pada saat melahirkan tidak dapat dilalui oleh sebagian besar wanita sehingga wanita tidak bisa beradaptasi dengan kondisinya.Salah satu perubahan yang dirasakan setiap wanita pascamelahirkan adalah perubahan emosional. Gangguan emosional akan terjadi tidak menentu, setidaknya ibu merasakan dua emosi yaitu emosi positif (suka cita dan kepuasan) dan emosi negatif (ketakutan dan kecemasan) apabila ibu tidak beradaptasi dengan kondisinya, ibu bisa mengalami baby blues syndrome. Baby blues syndrome merupakan salah satu bentuk gangguan perasaan ibu karena tidak bisa beradaptasi dengan bayinya. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner EPDS (Edinburgh Postpartum Depression Scale).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu pascamelahirkan dengan kejadian baby blues syndrome di Praktik Mandiri Bidan Wilayah Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2019.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan data primer untuk mengetahui distribusi ibu pascamelahirkan dengan kejadian baby blues syndrome. Sampel penelitian ini sebanyak 77 ibu pascamelahirkan yang diambil dengan teknik total sampling yang bertempat di Praktik Mandiri Bidan Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung.Analisis data menggunakan uji statistika analisis univariat distribusi frekuensi SPSS 20.Hasil dari penelitian ini didapatkan sebanyak 54 ibu pascamelahirkan (70,1%) tidak mengalami kejadian baby blues syndrome dan sebanyak 23 ibu pascamelahirkan (29,9%) dengan kejadian baby blues syndrome.Didapatkan distribusi frekuensi ibu pascamelahirkan dengan kejadian baby blues syndrome di Praktik Mandiri Bidan Wilayah Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2019.
PERBEDAAN ANGKA KAPANG KHAMIR PADA JAMU BERAS KENCUR GENDONG DI PASAR TRADISIONAL DENGAN JAMU BERAS KENCUR KEMASAN DI DEPOT JAMU KOTA BANDAR LAMPUNG Febri Yanti Santika; Marhamah Marhamah; Wimba Widagdho Dinutanayo
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.204 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.3223

Abstract

Jamu adalah obat tradisional yang berisi beberapa bahan tanaman menjadi penyusun jamu. Jamu beras kencur merupakan salah satu jamu yang dijual oleh pedagang jamu. Jumlah jamur yang besar, menunjukkan mutu jamu yang dihasilkan. Jamur yang menghasilkan zat racun atau toksin dapat meracuni organ tubuh bahkan mengakibatkan kanker. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan angka kapang khamir pada jamu beras kencur gendong di pasar tradisional dengan jamu beras kencur kemasan di depot jamu Kota Bandar Lampung. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain kompratif kausual. Analisis data menggunakan uji T Independent. Hasil penelitian dari 10 jamu beras kencur yaitu, 5 jamu beras kencur gendong di pasar tradisional dan 5 jamu beras kencur kemasan di depot jamu. Hasil angka kapang khamir 5 jamu beras kencur gendong  2,55 x 102 sampai 95,5 x 103 koloni/mL didapatkan sampel tidak memenuhi syarat yaitu, sampel C 95,5 x 103 koloni/mL dan sampel D 7,1 x 103 koloni/mL dengan hasil persentase memenuhi syarat 60% sedangkan tidak memenuhi syarat 40%. Hasil angka kapang khamir 5 jamu beras kencur kemasan 4,5 x 102 sampai 6,3 x 102 koloni/g dengan hasil persentase 100%. Hasil analisis diperoleh p value 0,311 tidak ada perbedaan signifikan pada jamu beras kencur gendong dengan kemasan karena (p>0,05).
HUBUNGAN ANTARA LETAK LESI DERMATITIS SEBOROIK DENGAN ANGKA KEJADIAN DERMATITIS SEBOROIK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2017-2019 Anggunan Anggunan; Eka Silvia; Arif Effendi; Farahiyah Karamina Kartono
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.878 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.2525

Abstract

Dermatitis seboroik merupakan kelainan kulit kronis papulo skuamosa yang sering terjadi pada kulit kepala, daerah folikel sebasea di wajah dan dada.Letak lesi pada dermatitis seboroik dikelompokkan menjadi tiga bagian besar yaitu seboroik wajah, seboroik badan dan sela-sela, serta seboroik kepala. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara letak lesi dermatitis seboroikdenganangka kejadian dermatitis seboroikdi Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr. H. Abdul Moloek Bandar Lampung tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, kuantitatif, analitik dengan pengumpulan data sekunder dermatitis seboroik. Pengambilan sampel menggunaka nteknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pencatatan data berupa letak lesi dermatitis seboroik serta dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil Penelitian didapatkan dari 209 responden sesuai sampel. Pada penderita DS frekuensi letak lesi terbanyak adalah seboroik badan sebanyak 63%, seboroik wajah sebanyak 21%. seboroik kepalasebanyak 12% dan seboroik telinga sebanyak 4%.Hasil uji statistik korelasi Spearman diperoleh p=0,006 (p<0,05) yang berartiterdapathubungan yang signifikan antara letak lesi dermatitis seboroik dengan angka kejadian dermatitis seboroik. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara letak lesi dermatitis seboroik dengan angka kejadian dermatitis seboroik di poliklinik kulit dan kelamin RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung (p=0,006).
EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BIJI PEPAYA TERHADAP JAMUR Colletroticum acutatum J.H. Simmonds PADA BUAH CABAI (Capsicum annuum L. ) Chetrine Della Crysta; Yulianty Yulianty; Wawan A Setiawan; Martha L Lande
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.776 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.2917

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak etanol biji pepaya sebagai fungisida alami pada buah cabai merah yang terinfeksi jamur Colletotricum acutatum penyebab penyakit antraknosa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2020, di Laboratorium Botani Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung. Penelitian ini digunakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 3 kali ulangan dan ulangan sebagai kelompok. Konsentrasi ekstrak biji pepaya terdiri atas, 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5%. Parameter yang diamati adalah keterjadian penyakit, diameter bercak, keparahan penyakit, dan susut bobot buah cabai merah. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi 5% merupakan ekstrak yang terbaik untuk menekan keterjadian dan keparahan penyakit, dibandingkan dengan konsentrasi yang lain.
HUBUNGAN USIA, JENIS KELAMIN, DAN KADAR TRIGLISERIDA SERUM DENGAN KEJADIAN KARSINOMA KOLOREKTAL DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK TAHUN 2016-2018 Indra Kumala; Eko Purnanto; Festy Ladyani Mustofa; Alex Leo Saputra
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.667 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.2529

Abstract

Masalah kesehatan masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif dan keganasan. Insiden keganasan, khususnya karsinoma kolorektal cenderung meningkat. Penyebab pasti karsinoma kolorektal belum diketahui, namun ada faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit ini, diantaranya usia, jenis kelamin, dan kadar trigliserida. Tujuan dari penelitian ini mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, dan trigliserida serum dengan karsinoma kolorektal di RSUD Abdul Moeloek 2016-2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan sampel seluruh pasien karsinoma kolorektal di RSUD Abdul Moeloek 2016-2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yang berjumlah 65 responden. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil dari penelitian distribusi frekuensi kejadian karsinoma lebih banyak kejadian karsinoma positif (70,8%). Usia pasien karsinoma kolorektal paling banyak usia ≥50 tahun (52,3%). Jenis kelamin pasien karsinoma kolorektal paling banyak laki-laki (53,8%). Kadar trigliserida serum pasien karsinoma kolorektal paling banyak dengan kadar 55,4%. Hasil dari penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian karsinoma kolorektal (p-value= 0,060), terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian karsinoma kolorektal (p-value= 0,000), dan terdapat hubungan yang signifikan antara kadar trigliserida serum dengan kejadian karsinoma kolorektal (p-value= 0,027). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dan kadar trigliserida serum dengan kejadian karsinoma kolorektal namun tidak terdapat hubungan antara usia dengan kejadian karsinoma kolorektal.
KETAHANAN KULTIVAR BUAH TOMAT (Solanum lycopersicum L.) TERHADAP JAMUR Colletotrichum acutatum J. H. Simmonds PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA Aryani Refiliya; Yulianty Yulianty; Martha Lulus Lande; Sri Wahyuningsih
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.212 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.2918

Abstract

Tomat merupakan tanaman semusim seperti halnya tanaman cabe, terong dan sebagainya. Salah satu penyebab menurunnya produksibuah tomat adalah penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichumacutatum. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui ketahanan buah tomat terhadap serangan penyakit antraknosa oleh jamur Colletotrichumacutatum. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung pada bulan Januari sampai dengan Februari 2020. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan buah tomat yaitu rampai, tomat bandung, tomat ceri, dan tomat biasa dengan menggunakan 6 ulangan. Parameter yang diukur yaitu diameter bercak jamur Colletotrichumacutatum, keterjadian penyakit dan keparahan penyakit antraknosa pada masing-masing buah tomat, serta jumlah konidia jamur Colletotrichumacutatum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterjadian dan keparahan penyakit yang lebih kecil terdapat padatomatbandung sedangkan jumlah konidia yang lebih sedikit terdapat pada rampai.
KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER TIROID DI BAGIAN BEDAH ONKOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017-2019 Andi Siswandi; Neno Fitriyani; Ika Artini; Krista Monitira
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.86 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.2530

Abstract

Kanker tiroid adalah keganasan kelenjar endokrin yang paling sering ditemukan yaitu sekitar 95% dari semua keganasan pada sistem endokrin. setiap tahunnya sekitar 7% terjadi peningkatan insidensi kanker tiroid, peningkatan insiden lebih cepat dibandingkan kanker solid jenis lain Menurut data di RS Kanker Dharmais selama 4 tahun terakhir terhitung 2010-2013 di Indonesia, kejadian kanker tiroid menempati urutan ke 4 dari kejadian kanker yang tersering. Untuk mengetahui Karakteristik Penderita Kanker Tiroid di Bagian Bedah Onkologi Di Rumah Sakit Umum Daerah DR. H. ABDUL MOELOEK Provinsi Lampung Tahun 2017-2019.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif dengan desain Cross Sectional Study dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling pada pasien kanker tiroid di rumah sakit umum daerah DR. H. ABDUL MOELOEK Provinsi Lampung Tahun 2017-2019.Pada penelitian ini didapatkan distribusi jenis kelamin pada pasien kanker tiroid paling banyak pada perempuan yaitu 44 pasien (84,6%).Populasi kelompok usia pada pasien kanker tiroid paling banyak pada kelompok usia (40-60 tahun) dengan jumlah 28 orang (53,8%). Diagnosis utama yang paling sering ditemukan adalah papilar dengan jumlah 30 pasien (57,7%).Tempat tinggal yang paling banyak di temukan adalah bukan pegunungan sebanyak 48 pasien (88,5%).Pada penelitian ini didapatkan karakteristik penderita kanker tiroid berdasarkan jenis kelamin, usia, diagnosis utama,dan tempat tinggal. Diharapkan peneliti senajutnya dapat menganalisis faktor hormonal pada pasien kanker tiroid.
PERBEDAAN PROFIL LIPID PASIEN STROKE ISKEMIK DAN STROKE HEMORAGIK DI RSUD MEURAXA KOTA BANDA ACEH Selvirawati Selvirawati; Abdul Wahab; Rizarullah Rizarullah
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.709 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.3149

Abstract

Stroke termasuk penyakit serebrovaskular yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah ke otak. Serangan stroke umumnya menyebakan kerusakan yang serius atau nekrosis pada jaringan otak. Salah satu faktor risiko stroke adalah dislipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan profil lipid pada pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik. Desain yang digunakan dalam peneitian ini adalah studi potong lintang (Cross Sectional) yang menggunakan data sekunder pasien stroke dari catatan rekam medik RSUD Meuraxa Banda Aceh. Analisis data menggunakan Uji T-test sampel tidak berpasangan (Independent sample t test) dan uji non-parametrik Mann-Whitney U test. Pengujian normalitas data dilakukan dengan metode Shapiro-Wilk test. Penelitian ini berfokus pada pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik rentang usia 50-70 tahun periode Januari-Desember 2019. Jumlah sampel yang digunakan 56 pasien stroke yang terdiri dari 30 pasien stroke iskemik dan 26 pasien stroke hemoragik. Hasil penelitian ini menunjukan nilai p untuk kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida, berturut-turut 0,013, 0,271, 0,040, dan 0,421. Terdapat perbedaan profil lipid pada pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik.

Page 1 of 2 | Total Record : 11