cover
Contact Name
Ade Indra Saputra
Contact Email
admin@literasikitaindonesia.com
Phone
+6285227281672
Journal Mail Official
admin@literasikitaindonesia.com
Editorial Address
-
Location
Kab. muaro jambi,
Jambi
INDONESIA
Jurnal Literasiologi
ISSN : 27455440     EISSN : 26563320     DOI : https://doi.org/10.47783/literasiologi
Core Subject : Education, Social,
Mempublikasikan hasil diskusi literasi, penelitian literasi tentang ke-Indonesian; pendidikan, sosial dan budaya yang ada di Indonesia, atau pendidikan, sosial budaya Indonesia yang ada di dunia Internasional, suatu hal yang sangat menarik untuk memperkenalkan Indonesia ke seluruh dunia, dengan tradisi dan kehidupan pendidikan, sosial yang ramah dan damai walaupun hidup dengan keberagaman, kemajemukan semua dibingkai dengan persatuan dan kesatuan “bhineka tunggal ika” yang tertulis dan terpublish.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Literasiologi" : 13 Documents clear
MANAJEMEN LABORATORIUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DI SMA NEGERI 2 REJANG LEBONG Reci reci; Deri Wanto; Kusen
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.555

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan: (1) manajemen laboratorium untuk meningkatkan capaian pembelajaran tentang ilmu pengetahuan alam; (2) faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pengelolaan laboratorium ilmu pengetahuan alam; (3) Prestasi belajar saintifik yang diwujudkan oleh siswa di bawah binaan laboratorium SMA Negeri 2 Rejang Lebong. Jenis penelitian ini merupakan peneitian kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini mencangkup observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang menggunakan analisis kualitatif deskriptif, meliputi pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, dan gambar inferensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen laboratorium IPA unggul dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pemantauan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi akademik di bidang IPA di SMA Negeri 2 Rejang Lebong. Unsur-unsur yang mendukung manajemen laboratorium IPA di SMA Negeri 2 Rejang Lebong antara lain: ketersediaan infrastruktur, ketersediaan tenaga pendidik yang kompeten, ketersediaan lingkungan sebagai objek dan sumber belajar, ketersediaan dana yang memadai dan dukungan orang tua. Faktor-faktor yang menghambat pengelolaan laboratorium ilmiah meliputi: tidak ada ketersediaan staf lab, jatah waktu untuk penggunaan lab dan kesejahteraan kontribusi siswa. Siswa dapat meraih prestasi akademik di bidang IPA dengan mengelola laboratorium di SMA Negeri 2 Rejang Lebong. Namun, secara kuantitatif, hasil belajar mereka belum meningkat secara signifikan.
PENOLAKAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DAN UPAYA GURU PEMBIMBING DALAM MENANGANINYA STUDI KASUS DI SMP NEGERI 03 MUARADUA Ely Zetina; Dewi Purnama Sari; Emmi Kholilah Harahap
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.560

Abstract

Lingkungan sekolah adalah salah satu tempat berinteraksi dengan teman sebaya, akan tetapi dapat terjadi penolakan sosial. Ditemukan fakta dilapangan bahwa siswa mendapat penolakan sosial di lingkungan sekolah. Hal ini terjadi karena beberapa faktor. Guru bimbingan konseling berupaya untuk memberikan layanan dan pendekatan untuk menyelesaiakan masalah siswa yang mengalami penolakan sosial di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk penolakan sosial yang dirasakan oleh siswa di SMP 03 Muaradua. Untuk mengetahui faktor penyebab dan upaya guru dalam menyikapi siswa yang mendapat penolakan teman sebaya di lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data yang diperoleh dari siswa yang mengalami penolakan, guru pembimbing. Bertujuan mendapatkan hasil yang akurat maka penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, yang didukung dengan keabsahan data menggunakan triangulasi, teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa penolakan sosial yang dialami siswa adalah 1). Bentuk penolakan sosial ada 4 yaitu mengejek (dengan kalimat bodoh, culun, jelek, nama orang tua), ekspresi wajah (memalingkan muka dan menghindar), membatasi akses bermain (tidak pernah di ajak berkumpul dan di acuhkan), penolakan secara fisik (di tendang, di pukul dan di cubit). 2). Faktor penyebab terjadinya penolakan a). menjauhkan diri b). kurangnya komunikasi dengan orangtua, masyarakat dan guru, c). kepercayaan diri yang rendah, d). penampilan tidak sesuai dengan standar kelompok, e). status sosial rendah, f). terlalu menonjolkan diri g). tidak jujur. 3).upaya yang dilakukan oleh guru BK yaitu a). memberikan layanan konseling individu, b). layanan informasi dan c). layanan mediasi.
ANALISIS MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) DI SMK IT AL HUSNA LEBONG Ferti silviana lianvani; Dewi Purnama Sari; Asri Karolina
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.561

Abstract

Integrasi TPACK dalam Pembelajaran PAI Integrasi merupakan pemaduan antara dua atau lebih konsep atau komponen yang dihubungkan untuk menemukan ikatan dan keterkaitan dalam menerapkan sebuah konsep. Karena dari pengintegrasian TK, PK dan CK ke dalam pembelajaran, dalam hal ini pembelajaran PAI, akan membuat kegiatan belajar mengajar berjalan efektif dan efisien. Untuk mewujudkan hal tersebut guru Pendidikan Agama Islam melaksanakan proses Pembelajaran dengan menggunakan media TPACK. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis Penggunaan Media pembelajaran berbasis TPACK dalam mata pelajaran Pendidikan Agama islam di SMK IT Al Husna Lebong. Penelitian ini merupakan pemelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan Observasi, wawancara dan Dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan tiga tahap yaitu : 1) Reduksi data (data reduction), 2) Penyajian data (data display), dan 3) Penarikan kesimpulan dan Verifikasi (conclusion drawing and verification). Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu : Triangulasi sumber dan Triangulasi Teknik. Subyek yang diamati yaitu Guru Pendidikan Agama Islam, Kepala Sekolah, Waka Kurikulum dan peserta didik SMK IT Al Husna Lebong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan media berbasis TPACK yang digunakan adalah LCD Proyektor,Laptop, lembar kerja, Buku Panduan dan bahan ajar yang dikembangkan oleh peserta didik itu sendiri seperti menganlisis materi. dengan menganalisis materi kemudian di tuangkan dengan menggunakan media power point dan di tampilkan dengan media LCD Proyektor, kemudian siswa yang telah menganalsis materi tersebut menampilkan di depan kelas dan memaparkan dengan teman- teman nya. Kesesuai penggunaan materi dengan media yang digunakan sangat memuaskan untuk capaian penguasaan materi . sedangkan Berdasrkan aspek yang dikembangkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama islam di SMK IT Al Husna dapat disimpulkan dari penggunaan aspek, media dengan materi yang dipelajari sangat sesuai karena materi berbeda maka aspek pembelajaran PAI yang dikembangkan juga berbeda.
EVALUASI PEMBELAJARAN AL- QUR’AN DI MA’HAD AL-JAMI’AH DALAM MENCETAK PENGHAFAL AL-QUR’AN Tsaniyatus Sa‟diyah; Fakhrudin; Rini
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.562

Abstract

Setiap pembelajaran pada lembaga pendidikan islam pasti melaksanakan evaluasi,Evaluasi pembelajaran yang sudah menjadi pokok dalam proses keberlangsungan proses belajar mengajar, evaluasi pembelajaran juga ditujukan untuk menilai efektifitas strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan efektifitas program kurikulum, menilai dan meningkatkan efektifitas pembelajaran, membantu belajar peserta didik, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik, serta untuk menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan, Evaluasi pembelajaran Al-Qur?an, Evaluasi membaca al-Qur?an merupakan upaya untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan dan kemampuan membaca atau dapat melisankan apa yang ditulis dalam al-Qur?an, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam ilmu tajwid. Penelitian ini menggunakan pendekatan teknik kualitatif deskriptif, kulitatif deskriptif yaitu menggambarkan secara lengkap dan tepat data yang diperoleh dari berabagai sumber untuk mencapai tujuan penelitian. Sumber data diperoleh dari Narasumber, buku-buku, jurnal- jurnal yang bersangkutan dengan judul, untuk mendapatkan hasil yang maksimal penelitian ini mengunakan teknik pendekatan Case study untuk menginterprestasikan data. Penelitian ini menyimpulkan Bahwa, proses Pembelajaran Al-Qur?an di Ma?had Al- Jami?ah dalam mencetak Penghafal Al-Qur?an, Didalam proses belajar mengajar mahasantri tentunya memiliki kemampuan yang berdeda-beda, maka dari itu mahasantri dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu, tahsin, tahfiz, dan Takhasus. Sedangkan di Didalam evaluasi proses pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya, evalausi dilalakukan satu kali dalam satu semester. Adapun hasil dari evaluasi : untuk mahasantri semester 3 itu ada 47 orang hafal juz 1, 60 orang hafal 2 juz, 9 orang hafal 3 juz, dan 2 orang 4 juz. Kemudian semester 6 : 16 orang hafal 1 juz,67 orang 2 juz, 21 orang 3 juz, 15 orang 4 juz, dan 5 orang 5 juz. Dan adapun kelopom thahahsus yakni kelompok yang sudah mengfokuskan menghafal tanpa membenarkan lagi tajwid dan bacaan yakni ada : 1 orang hafal 30 juz, 1 orang 2 juz, 3 orang hafal 3 juz, 1 orang hafal 5 juz, 2 orang hafal 6 juz, 1 orang 9 juz, 2 orang 11 juz, 1 orang hafal 10 juz.
IMPLEMENTASIKURIKULUM MERDEKAPADAPEMBELAJARANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD IT ANNIDA’ KOTA LUBUK LINGGAU DALAM MENGEMBANGKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK M.Ferry Kurniawan; Amrullah; Dewi Purnama Sari
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.563

Abstract

Pelaksanaan kurikulum merdeka merupakan konsep yang disukai dalam dunia pendidikan karena menuntut pendidik untuk menunjukkan kreativitas dalam proses pembelajaran sekaligus memungkinkan peserta didik untuk menggali potensi diri dan menumbuhkan kreativitas, inovasi, dan kemandirian. apakah kurikulum tersebut mampu menggali potensi, dan menumbuh kembangkan kretivitas peserta didik. Seperti halnya wacana baru tersebut, tentu saja ada pro dan kontra untuk dipertimbangkan. Pendidikan berfungsi sebagai sarana untuk membentuk dan mencapai tujuan pribadi. Tuntunan pendidikan harus diturunkan dari Al-Qur'an, karena Al-Qur'an secara konsisten memberikan isyarat instruksional secara keseluruhan, mulai dari ayat pembuka hingga ayat penutupnya. Melalui ketaatan pada nilai-nilai yang dianut dalam al-Qur'an, individu dapat dibimbing menuju kreativitas, kedinamisan, dan pencapaian nilai-nilai hakiki ubudiyah dalam hubungannya dengan penciptanya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dekriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan Observasi, wawancara, dan dokumentasi.Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan tiga tahap yaitu:1) Reduksi data 2) penyajian data 3) penarikan kesimpulan dan verifikasi. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu: Triangulai sumber dan Triangulai teknik. Sumber yang diamati yaitu, Guru Pendidikan Agama Islam, Kepala sekolah, Waka kurikulum, dan Peserta didik di SDIT Annida’ Kota Lubuklinggau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran Penerapan kurikulum merdeka dalam Pendidikan Agama Islam di SDIT Annida di Kota Lubuklinggau telah dilaksanakan melalui penyelenggaraan penilaian sumatif pada akhir semester gasal tahun pelajaran 2022/2023. Penilaian ini menggabungkan pendekatan yang berbeda, dimulai dengan pengajaran tatap muka selama era pasca pandemi. beberapa model pembelajaran diperkenalkan, model pembelajaran berbasis proyek, model pembelajaran berbasis masalah, model pembelajaran penemuan, dan pembelajaran inkuiri. Penerapan pembelajaran diferensiasi sebagai wujud kurikulum merdeka telah menghasilkan transformasi positif dalam pengembangan kreativitas belajar siswa pada pendidikan agama Islam di SDIT Annida Kota Lubuklinggau. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan siswa setelah diterapkannya belajar mandiri. keterampilan berpikir kritis, kepekaan emosional, memfasilitasi upaya kolaboratif dalam penyelesaian tugas akademik, mendorong penyebaran karya mereka dalam lingkaran sosial.
PEMBINAAN SIKAP RELIGIUS PESERTA DIDIK DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI 27 LUBUKLINGGAU Idil Maskur; Ifnaldi Nurmal; Fakhruddin
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.564

Abstract

Sikap atau tingkah laku peserta didik di SD Negeri 27 Lubuklinggau tidak mecerminkan akhlak yang mulia atau sikap religius. Ditandai dengan peserta didik yang suka menggangu teman, berkata kasar, dan berkelahi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk pembinaan sikap religius, dan faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan sikap religius peserta didik di SD Negeri 27 Lubuklinggau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian yaitu data primer dan sekunder serta teknik pengumpulan data dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lokasi penelitian di SD Negeri 27 Lubuklinggau. Hasil penelitian menunjukan bahwa : Bentuk-bentuk pembinaan sikap religius peserta didik dalam mata pelajaran PAI di SD Negeri 27 Lubuklinggau diantaranya membudayakan 5S, Membaca Al-Qur’an pada hari Jum’at, Jumat bersedeqah, dan pesantren ramadhan. Faktor pendukung dan penghambat pembinaan sikap religius peserta didik dalam mata pelajaran pai di SD Negeri 27 Lubuklinggau. Faktor pendukung dalam pembinaan sikap religius peseta didik dalam mata pelajaran pai di SD Negeri 27 Lubuklinggau yaitu kerjasama yang baik antara sekolah dengan oran tua peserta didik, keberhasilan guru dalam mengajar, dan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan disekolah. Sedangkan faktor penhambat dalam pembinaan sikap religius peserta didik dalam mata pelajaran pai d SD Negeri 27 Lubukinggau yaitu faktor interal guru dan pengaruh lingkungan masyarakat peserta didik.
UPAYA GURU PAI DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA PESERTA DIDIK DI SMPIT AN-NIDA LUBUKLINGGAU Awaludin Khoir; Sutarto; Sumarto
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.565

Abstract

Sikap atau tingkah laku peserta didik di SMPIT An-Nida Lubuklinggau mecerminkan akhlak yang mulia atau sikap religius. Ditandai dengan peserta didik yang ramah, santun dan beradab. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Upaya Guru PAI dalam menanamkan Nilai- Nilai Moderasi Beragama Peserta Didik di SMPIT An-Nida Lubuklinggau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sumber data penelitian yaitu data primer dan sekunder serta teknik pengumpulan data dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lokasi penelitian di SMPIT An-Nida Lubuklinggau. Hasil penelitian menunjukan bahwa : Nilai-nilai moderasi beragama peserta didik di SMPIT An-Nida Lubuklinggau yang ditanamakan adalah 1. I’tidal (Keadilan), 2. Tasamuh (Toleransi), 3. Syuro (Musyawarah), 4. Al-Muwathanah (Cinta Tanah Air) dan 5. Anti Kekerasan. Upaya guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama peserta didik di SMPIT An-Nida tersebut diantarnya adalah 1. Melestarikan budaya sekolah, 2. Mendukung dan mengikuti peraturan sekolah, 3. Aplikasi amal shaleh yang bukan sekedar paham teori, 4. Menjaga perintah agama dan 5. Menjaga hubungan baik terhadap Allah dan hubungan baik terhadap manusia. Pengamalan nilai-nilai moderasi beragama peserta didik dapat di wujudkan dengan: 1.Beribadah kepada Allah swt, seperti melaksanakan ibadah shalat dzhuhur 2. Menjaga akhlakul karimah peserta didik seperti jujur, disiplin, menghargai, menjaga tata krama, menjaga nama baik, dan tidak bermusuhan. 3. Mengikuti peraturan sekolah seperti datang kesekolah tepat waktu, mengikuti kegiatan belajar, aktif mengikuti upacara setiap hari senin sebagai bentuk cinta tanah air.
IMPLEMENTASI PROGRAM KOKURIKULER TAHSIN DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 REJANG LEBONG Novi Revolina Doriza; Ngadri Yusro; Dina Hajjah Ristianti
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.566

Abstract

Program kokurikuler tahsin merupakan program yang ditujukan untuk membantu individu memperbaiki keterampilan membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Program ini dapat dilakukan dalam berbagai konteks, seperti di sekolah-sekolah agama, lembaga pendidikan Islam, atau pusat pengajian Al-Quran. Dalam penelitian ini, fokus utama adalah pada perkembangan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa setelah adanya program tahsin di SMA Negeri 2 Rejang Lebong. Kemampuan membaca Al-Quran adalah keterampilan penting bagi umat Muslim. Untuk mengembangkan kemampuan membaca Al-Quran, penting untuk belajar dari sumber yang dapat diandalkan dan berkomitmen untuk mengasah kemampuan tersebut. Kursus Al-Quran, pengajaran dari guru yang berkualitas, dan penggunaan sumber- sumber belajar yang baik dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. enis penelitian yang dilakukan adalah dengan memilih informan kunci. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan induksi. Hasil penelitian menunjukkan, Sebelum program tahsin, siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Rejang Lebong memiliki variasi dalam minat baca Al-Qur'an, termasuk siswa yang aktif dan memiliki motivasi intrinsik dan siswa yang hanya membaca Al-Qur'an sesekali atau bahkan tidak memiliki minat. Implementasi program kokurikuler tahsin di SMA Negeri 2 Rejang Lebong terstruktur dan terencana, serta didukung oleh strategi pembelajaran yang inklusif, fasilitas memadai, dan dukungan penuh dari pihak sekolah. Program tahsin dilaksanakan setiap hari dalam jadwal pelajaran harian selama 1 jam. Program kokurikuler tahsin dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Rejang Lebong, termasuk pemahaman tentang tajwid, teknik membaca yang benar, pelafalan yang baik, kefasihan dalam membaca, penerapan aturan tajwid, dan pengenalan huruf-huruf Arab. Namun, masih terdapat variasi dalam kemampuan membaca Al-Qur'an siswa setelah program tahsin.
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DALAM INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DI SMPIT MUTIARA CENDIKIA LUBUKLINGGAU Anton Supriadi; Kusen; Eka Apriani
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.567

Abstract

Kompetensi utama yang harus dimiliki guru agar pembelajaran yang dilakukan efektif dan minimalis adalah kompetensi pedagogik. Guru PAI harus belajar secara maksimal untuk menguasai kompetensi pedagogik ini secara teori dan praktik. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru PAI di SMPIT Mutiara Cendekia Lubuklinggau dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Penelitian ini yang menggunakan pendekatan kualitatif. subyek pendukung di dalam penelitian ini adalah Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum dan guru PAI. Teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi pedagogik guru PAI meliputi pertama, kemampuan guru PAI dalam memahami karakteristik siswa dilihat dari aspek fisik, moral, sosial, spiritual, kultural, intelektual dan emosional, kedua, kemampuan guru PAI dalam perancangan dan interaksi pembelajaran dengan diawali menyusun RPP serta PPT dan juga video terkait dengan materi pembelajaran, ketiga, kemampuan guru PAI dalam mengevaluasi hasil belajar keempat, kemampuan guru PAI mengembangkan potensi siswa. Inovasi pembelajaran berbasis multimedia di SMPIT Mutiara Cendekia Lubuklinggau meliputi pembelajaran di kelas menggunakan media PPT dan video serta menggunakan alat infokus dalam menampilkan media pembelajaran di dalam kelas. Di sisi lain terdapat kendala dan manfaat dalam inovasi pembelajaran berbasis multimedia.
STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KETERAMPILAN KEAGAMAAN UNTUK MENINGKATKAN PENGAMALAN AGAMA SISWA DI MTsN SE WILAYAH PANTAI BARAT KABUPATEN MANDAILING NATAL Jureid; Muhammad Darwis Dasopang; Zainal Efendi Hasibuan
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.568

Abstract

Lembaga pendidikan berbasis agama, memang seyogiyanya mampu mendidik siswa menjadi sosok yang berkarakter Islam. Mampu memahami nilai- nilai keislaman menjadi tolak ukur keberhasilan siswa yang belajar di madrasah. Madrasah tsanawiyah setidaknya mampu membina keterampilan agama siswa untuk meningkatkan pengamalan agama siswa. Namun kenyataannya di lapangan masih jauh mengambang daripada harahapan, seperti yang ditemukan oleh penulis di MTsN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal. Sesuai dengan masalah yang ditemukan penulis di lapangan, maka peneliti merumuskan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana bentuk pembinaan keterampilan agama siswa di MTsN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal, strategi guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan keterampilan agama untuk meningkatkan pengamalan agama siswa di MTsN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal, faktor apa saja yang mendukung dan menghambat guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan keterampilan agama untuk meningkatkan pengamalan agama siswa di MTsN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal. Supaya hasil penelitian dapat diperoleh sesuai dengan yang ada di lapngan, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif deskriptif, yaitu dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang ditemukan penulis di lokasi penelitian yaitu: 1) Bentuk pembinaan keterampilan agama siswa di MTsN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal seperti pelaksanaan apel pagi, pembacaan do’a di awal dan diakhir pelajaran, dan melaksanakan shalat dhuhur berjama’ah, serta pembinaan keterampilan tajhizul mayit. 2) Strategi guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan keterampilan agama untuk meningkatkan pengamalan agama siswa di MTsN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal yaitu strategi pembiasaan dan pemberian nasihat. 3) Faktor yang mendukung dan menghambat guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan keterampilan agama untuk meningkatkan pengamalan agama siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Faktor Pendukung (a) Minat Siswa, (b) Kemampuan Siswa, dan (c) Partisipasi orangtua. Faktor Penghambat (a) Kepribadian siswa, dan (b) Fasilitas ibadah yang kurang memadai.

Page 1 of 2 | Total Record : 13