cover
Contact Name
Firda Zulivia Abraham
Contact Email
fird007@kominfo.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
fird007@kominfo.go.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
ISSN : 14108283     EISSN : 2527693X     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Journal of Press Research and Development Communicatarion is a journal aims to be a leading peer-reviewed platform and an authoritative source of information. We publish original research papers, review articles and case studies focused on Communication and Informatics as well as related topics that has neither been published elsewhere in any language, nor is it under review for publication anywhere
Arjuna Subject : -
Articles 108 Documents
Pemanfaatan Twitter Sebagai Media Komunikasi Massa Firda Zulivia Abraham
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 18 No 1 (2014): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1938.511 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v18i1.11

Abstract

Research of Twitter Utilization as media of mass communication be held at Banjarmasin City and Banjarbaru City on South Kalimantan, and at Palangkaraya City at Central Kalimantan. The Research objective is to know who function is and utilization of social networking services as media of mass communication and how to form of the communication has made from communication media who is formatted caused by innovation of technology. This research with descriptive, be held with qualitative approach with depth interview with the admin twitter account who have a choice and be held the observation againts that accounts during three months started on August until October 2013.The Research objective showed five twitter account with the most number of followers who's helped with twitter to mass of communication. The communication pattern has founded is a pattern of hybrid communication who depend on interactivity and cannot be limited by time and location. It's have different against pattern of communication hybrid from five account. Indonesia is a country with the most of twitter user, Ministry should be pushing the twitter, to registered twitter with .id domain, in order twitter can be easy to accessing in Indonesia. Keyword : utilization, twitter, hybrid media, mass communication, SNS ABSTRAK Penelitian pemanfaatan twitter sebagai media komunikasi massa dilakukan di Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan, serta di Kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana fungsi dan pemanfaatan jejaring sosial sebagai media komunikasi massa dan bagaimana pola komunikasi yang tercipta dari media komunikasi yang terbentuk akibat innovasi teknologi tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif, dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam dengan admin akun twitter yang berhubungan dan dilakukan observasi terhadap akun-akun tersebut selama tiga bulan mulai dari Agustus hingga Oktober 2013. Informan dipilih dengan metode purposive sampling dengan Judgment Sampling, lalu dipilih akun dengan jumlah followers lebih dari 10,000 sejak bulan Maret 2013. Hasil penelitian menunjukan ada lima akun dengan jumlah followers terbanyak yang terbantu akan twitter untuk berkomunikasi secara massa. Pola komunikasi yang ditemukan juga adalah pola komunikasi hibrida yang mengandalkan interaktivitas tinggi serta tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Terdapat perbedaan pola komunikasi hibrida pada lima akun terbesar di wilayah Kalselteng tersebut. Tingginya penggunaan twitter hendaknya kominfo mendesak untuk mendaftarkan domain dengan domain .id agar twitter dapat mudah diakses di Indonesia. Kata kunci : pemanfaatan, twitter, media hibrida, komunikasi massa, jajaring sosial
Framing Berita Polemik Lurah Lenteng Agung Pada Media Online Christiany Juditha
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 18 No 2 (2014): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.762 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v18i2.12

Abstract

This study aims to determine of Kompas.com and Republika.online to framing these news about the Lenteng Agung headwoman. The method used is qualitative content analysis with a model framing Robert Entman. The results showed that Kompas.com more than Republika.Online proclaim this problem. Both of these media defines the rejection problem some people Lenteng Agung against the headman Susan Zulkifli by religious differences and gender (define problems) and formulate the problem is not only focused on Susan, but also on other actors such as the Minister and the Governor/Deputy Governor of Jakarta (diagnosis causes). Besides, Kompas.com bring the parties pro Susan or not. While Republika.online not directly involve citizens who refuse Susan (make a moral judgment). Kompas.com featuring independent actors who can look at this case is more independent polemic as resolving. While Republika.online further highlight its own peaceful protest submitted by Susan (Treatment Recommendations). Recommendation of this study is a news portal Kompas.com and Republika.com to consistently keep writing news content according to the vision of the mission. So the news is delivered can provide news construction should be known by the audience. Keywords: Framing, news, online media, Kompas.com, Republika.online. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media online Kompas.com dan Republika.online dalam me-framing berita tentang polemik Lurah Lenteng Agung. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi kualitatif dengan model framing Robert Entman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompas.com lebih banyak memberitakan masalah ini daripada Republika.Online. Kedua media ini mendefinisikan masalah penolakan sebagian warga Lenteng Agung terhadap lurah Susan Zulkifli karena berbeda agama dan jender (define problems) dan merumuskan masalah tidak hanya terfokus pada Susan saja tetapi juga pada aktor lainnya seperti Mendagri dan Gubernur/Wagub Jakarta (diagnose causes). Disamping itu, Kompas.com menghadirkan pihak-pihak yang pro Susan maupun tidak. Sementara Republika.online tidak secara langsung melibatkan warga yang menolak Susan (make moral judgement). Kompas.com menampilkan aktor-aktor independen yang dapat melihat polemik kasus ini lebih independen sebagai upaya penyelesaian masalah. Sedangkan Republika.online lebih menonjolkan aksi damai yang disampaikan sendiri oleh Susan (treatment recommendations).Rekomendasi penelitian ini adalah portal berita Kompas.com dan Republika.com untuk terus konsisten menjaga penulisan isi beritanya sesuai visi misi yang diemban. Sehingga berita-berita yang disampaikan dapat memberikan konstruksi berita yang semestinya diketahui oleh khalayak. Kata Kunci : Framing, berita, media online, Kompas.com, Republika.online.
Kondisi Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Kabupaten Maluku Tenggara Barat Yayat D. Hadiyat
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 18 No 2 (2014): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.762 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v18i2.13

Abstract

Geographical conditions and the vast area of Indonesia make it difficult to development of ICT infrastructure. Southeast Maluku district is one of the districts the form of islands that succeeded in the development of ICT with ICT-Pura awarded in 2011. Although successful in the development of ICT, in its development, there are some obstacles. This study is a qualitative study aimed to describe the condition of ICT infrastructure and the problems encountered in the development of ICT in Kabupaten Maluku Tenggara Barat. The data collection methods used were interviews, direct observation, and documentation. Results showed that Kabupaten Maluku Tenggara Barat has had a good ICT Infrastructure through the universal service obligation (USO). There are some problems faced by the local government and has made a road map for the development of ICT as a reference in the development of ICT. The recommendation of this study include equity necessary ICT infrastructure in other districts because ICT infrastructure being concentrated in Saumlaki and Larat. Coordination and consultation between needs to be improved. The quality and quantity of human resources field of communication and information needs to be increased. Keywords: infrastructure, geography, information and communication technology ABSTRAK Kabupaten Maluku Tenggara merupakan salah satu kabupaten yang berbentuk kepulauan yang berhasil dalam pengembangan TIK dengan memperoleh penghargaan ICT-Pura pada tahun 2011. Meski berhasil dalam pengembangan TIK, dalam perkembangannya ada beberapa kendala yang dihadapi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi infrastruktur TIK dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan TIK di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Maluku Tenggara Barat telah memiliki infrastrutur TIK yang cukup baik melalui program kewajiban pelayanan universal (KPU)/universal service obligation (USO). Ada beberapa permasalahan yang dialami oleh pemerintah daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan telah membuat road map pembangunan TIK sebagai acuan dalam pengembangan TIK. Adapun rekomendasi dari penelitian ini antara lain perlu pemerataan sarana dan prasarana TIK di kecamatan lain karena infrastuktur TIK hanya terpusat di Saumlaki dan Larat. Koordinasi dan konsultasi baik itu dengan antar instansi Kominfo kabupaten/kota se-Maluku dengan Kominfo Provinsi Maluku maupun Kementerian Kominfo perlu ditingkatkan. Kualitas dan kuantitas SDM aparatur bidang komunikasi dan informatika perlu ditingkatkan lagi. Kata Kunci: infrastruktur, geografis, teknologi informasi dan komunikasi
Studi Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Melalui Teknologi Informasi Dan Komunikasi Popi Andiyansari
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 18 No 2 (2014): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.109 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v18i2.14

Abstract

Under the provisions of the Universal Service Obligation (USO) on the provision of facilities and access to ICT, Menkominfo pioneering Village Program information in which there is a program called Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK). However, this program only to dwell on the form of the means of access services and ICT infrastructure alone. Whereas people in the border areas, rural, and remote mostly unable to use ICT and the internet. This is an opportunity PLIK Nanggulan 2 to conduct training, socialization, and community empowerment through ICT. Formulation of the problem in this study describes How Rural Community Empowerment Through Information and Communication Technology Pusat Layanan Internet Kecamatan in PLIK Nanggulan 2 Kulon Progo Yogyakarta. This study used a qualitative research methodology with case study method. Results from this study that the digital divide in rural communities are not only related to the lack of access and means of course, but also gaps in the ability to use ICT. In this case PLIK Nanggulan 2 perform three steps of empowerment, among others: technical training, socialization ethical use of the internet, planting motivation to seek information via the internet. Empowered communities through ICT with models 'second hand'. People in the region have understood the function Nanggulan internet but not able to independently use the internet, then delegate the functions of the Internet to others who understand. In this regard, research advice to PLIK Nanggulan 2 in order to improve the quantity and quality of the organization and consistency of community empowerment. Keywords: Community Empowerment, PLIK Nanggulan 2, ICT, Information Village ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada program Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) Nanggulan 2 Kulon Progo Yogyakarta. Penelitian ini menjelaskan tentang Bagaimanakah Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Program Pusat Layanan Internet Kecamatan di PLIK Nanggulan 2 Kulon Progo Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Hasil dari penelitian ini bahwa kesenjangan digital pada masyarakat pedesaan tidak hanya terkait dengan minimnya akses dan sarana saja, akan tetapi juga kesenjangan secara kemampuan dalam menggunakan TIK. Dalam hal ini PLIK Nanggulan 2 melakukan tiga langkah pemberdayaan, antara lain: pelatihan secara teknis, sosialisasi etika penggunaan internet, penanaman motivasi untuk mencari informasi melalui internet. Masyarakat terberdayakan melalui TIK dengan model ‘tangan kedua’. Masyarakat di wilayah Nanggulan telah memahami fungsi internet akan tetapi tidak mampu secara mandiri menggunakan internet, kemudian mendelegasikan fungsi internet kepada pihak lain yang lebih memahami. Dalam hal ini, saran penelitian untuk PLIK Nanggulan 2 agar meningkatkan kuantitas dan kualitas organisasi dan konssitensi pemberdayaan masyarakat. Kata Kunci : Pemberdayaan masyarakat, PLIK Nanggulan 2, TIK, Desa informasi
Rekrutmen Perempuan Menjadi Politisi (Legislatif) Hendrawati
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 18 No 2 (2014): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.249 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v18i2.15

Abstract

The research of Women recruitment be a (legislative) politician be held on Kotabaru Regency and Tanah Bumbu Regency at South Kalimantan Province. The Objective is a known and seen recruitment or woman candidate to be a (legislative) politician. This research used methods survey with the quantitative approach, intended to descriptive data via questionnaire to respondent. Data who not can be covered in this research be equipped with the quantitative approach with depth interview. The result showing the public opinion seen women presence as politician more comprehensive likely on Act No.8 Years 2012 to encourage strengthening the role, position, and strategic about 30% women representation in legislative. But what happens, proportion women member on legislative failed to reach 30% of affirmative action, beside patriarchy culture still shadowing women candidates for legislative so that so difficult to strengthen the trust of the voters. And then, ration of women representation has decrease, both locally, province and center at 2014 Election. Keyword : recruitment, Women, Politician, Legislative ABSTRAK Penelitian rekrutmen perempuan menjadi politisi (legislatif) berlokasi di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Tujuannya untuk mengetahui dan melihat rekrutmen atau pencalonan perempuan menjadi politisi (legislatif). Metode yang digunakan melalui survey dengan pendekatan kuantitatif. Dimaksudkan untuk mendiskripsikan data melalui kuesioner kepada responden. Data yang tidak tercover dalam penelitian ini, maka dilengkapi dengan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa opini public melihat keberadaan perempuan sebagai politisi lebih konprehensif berpeluang dalam UU No.8 Tahun 2012 untuk mendorong penguatan peran, posisi dan strategis tentang keterwakilan perempuan 30% di lembaga legislative. Namun apa yang terjadi, proporsi anggota legisatif perempuan yang terpilih gagal mencapai affirmative action 30%, disamping budaya patriarki masih membayangi para caleg perempuan juga gagalnya pengkaderan dan pendidikan politik serta rekrutmen politisi perempuan (DPR) yang kurang selektif sehingga sulit memperkuat kepercayaan pemilih. Akhirnya jatah keterwakilan perempuan mengalami penurunan, baik ditingkat, lokal, provinsi, maupun tingkat pusat pada pemilu 2014. Kata kunci: rekrutmen, perempuan, politisi, legislatif
Pengoperasian Sistem Operasi Komputer Bagi Pegawai Pemerintah Daerah Di Provinsi Kalimantan Selatan Hartiningsih
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 18 No 2 (2014): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.259 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v18i2.16

Abstract

The operation of the computer operating system by local government officials in South Kalimantan aims to determine the computer's operating system that is used by local government officials. With survey methods and techniques as well as the determination of the location determination is done by random sampling of respondents, the results indicate, a proprietary operating system is much more dominant use by employees compared with the open source operating system. Some of the prominent reasons for the operation of the system that is already familiar, quite familiar, practical, manarik, and easy to apply. Operation of the open source operating system is legal, but very little used by local government employees. In contrast with the use of a proprietary operating system that is favored by many employees. Proprietary operating system is quite easy and already familiar to do all the work of the office. To promote the use of open source operating system for employees need guidance and socialization to the realization that the use of a proprietary operating system without a license is an offense of piracy is not saving money. Keywords: Operationg, operating system, computer ABSTRAK Pengoperasian sistem operasi komputer oleh pegawai pemerintah daerah di Kalimanatan Selatan bertujuan untuk mengetahui sistem operasi komputer yang digunakan oleh para pegawai pemerintah daerah. Dengan metode survey dan teknik penentuan lokasi maupun penentuan responden dilakukan secara random sampling, hasil penelitian mengindikasikan, sistem operasi proprietary jauh lebih dominan digunakan oleh para pegawai dibandingkan dengan sistem operasi open source. Beberapa alasan yang mengemuka terhadap pengoperasian sistem itu yakni sudah terbiasa, cukup familiar, praktis, manarik, dan mudah pengaplikasiannya. Pengoperasian sistem operasi open source memang legal, tetapi sangat minim digunakan oleh pegawai pemerintah daerah. Berbeda jauh dengan penggunaan sistem operasi proprietary yang digemari oleh banyak pegawai. Sistem operasi proprietary cukup mudah dan terlanjur familiar untuk mengerjakan segala pekerjaan kantor. Untuk memasyarakatkan penggunaan sistem operasi open source terhadap pegawai perlu bimbingan dan sosialisasi untuk penyadaran bahwa penggunaan sistem operasi proprietary tanpa lisensi merupakan tindak pembajakan juga tidak hemat. Kata Kunci : Pengoperasian, sistem operasi, komputer
Pemanfaatan Media Online Terhadap Interaksi Sosial Masyarakat Firda Zulivia Abraham
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 18 No 2 (2014): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.306 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v18i2.17

Abstract

The study was be held in three provinces, South Kalimantan, Central Kalimantan, and Sulawesi, in each province have been six districts / cities. Furthermore, the district / city as research areas are determined randomly by the total respondents as many as 680 people from a total of 5,239,239 total population in the study area. This study aims to determine the public's knowledge of the online media / social media and determine public opinion against its use in social interaction through online media / social media. Approach to research conducted by using descriptive approach kuantitati, Withdrawal sample in this study is the random sampling method kish grid. The results showed five major social interactions on social media, ie, share files, add friends / relatives, search for information, communication and online buying and selling. In addition, online media interaction provides benefits, ie, to meet with people who have similar interests, increase knowledge, and certainly adds to the relationship. Productive age are more open to keep up with technology, although there is a fee to adopt the technology, but it does not become an obstacle the respondent to continue to follow the development of these technologies. Should use online media in order to be maximized for education and jobs, such as providing information or notice, because it is very fast online media to be accessed.Keyword: Social Interaction, communication, technology, online media ABSTRAKPenelitian dilakukan di tiga provinsi, Kalsel, Kalteng, dan Sulteng, di masing-masing provinsi dipilih enam kabupaten/kota. Selanjutnya kabupaten/kota yang menjadi lokasi penelitian ditentukan secara acak dengan total responden sebanyak 680 orang dari total 5.239.239 total populasi pada wilayah penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terhadap media online/media sosial dan mengetahui pendapat masyarakat terhadap pemanfaatannya dalam berinteraksi sosial melalui media online/media sosial. Pendekatan penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitati, Penarikan sample pada penelitian ini adalah dengan random sampling menggunakan metode kish grid. Hasil penelitian menunjukan lima interaksi sosial yang utama pada media sosial, yaitu, berbagi file, menambah teman/relasi, mencari informasi, berkomunikasi dan jual-beli online. Selain itu interaksi media online memberikan manfaat, yaitu, bertemu dengan orang yang memiliki minat yang sama, menambah pengetahuan, dan tentunya menambah relasi. Usia produktif lebih terbuka untuk mengikuti perkembangan teknologi, walaupun ada biaya untuk mengadopsi teknologi tersebut, tetapi ini tidak menjadi halangan para responden untuk terus mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Hendaknya penggunaan media online agar lebih dimaksimalkan untuk pendidikan dan pekerjaan, seperti memberikan informasi atau pemberitahuan, karena sifatnya media online yang sangat cepat untuk diakses.Kata Kunci : Interaksi sosial, komunikasi, teknologi, media online
Motivasi Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Telekomunikasi Di Pedesaan Hilarion Hamjen
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 18 No 3 (2015): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (835.368 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v18i3.18

Abstract

Central Kalimantan in order to determine the level of motivation and social demand for telecommunications operations in the rural area. The study was conducted using quantitative method, Ana Alt survey quota sampling. Based on the survey results revealed that people are highly motivated and require telecommunications operations in their village in order to have telecommunications easily, quickly and smoothly for agricultural purposes such as the distribution of the harvest, the need for knowledge, the need to increase the income and needs of communication with their family and friend who are planted away from the village or wander in other areas. It is expected that telecommunications providers pay attention to the villages that have a society with a high motivation and needs in telecommunications access, so that the implementations of telecommunications in rural areas become more effective and efficient in order to support the law no. 36 Years 1999 Article 3 of the purpose of the operation of telecommunications and law No. 6 Years 2014, Article 8 and Article 12 of development and community empowerment. Keywords : Motivation, needs, rural, operation, telecommunication ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di desa Sei. Liju, Desa Jamut dan desa Liang Buah di Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah dengan tujuan untuk mengetahui tingkat motivasi dan kebutuhan masyarakat terhadap penyelenggaraan telekomunikasi di desa tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode survei secara kuantitatif dengan teknik quota sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masyarakat sangat termotivasi dan membutuhkan penyelenggaraan telekomunikasi di desanya agar dapat melakukan telekomunikasi secara mudah, cepat dan lancar untuk keperluan pertanian serta pendistribusian hasil panen, kebutuhan untuk pengetahuan, kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan dan kebutuhan komunikasi dengan keluarga dan kerabat mereka yang berada di lokasi jauh dari desa atau merantau di daerah lain. Diharapkan pihak penyelenggara telekomunikasi dapat memperhatikan desa-desa yang memiliki masyarakat dengan motivasi yang tinggi dalam mengakses telekomunikasi, sehingga realisasi penyelenggaraan telekomunikasi di pedesaan menjadi lebih efektif dan efisien guna mendukung Undang-Undang no. 36 Tahun 1999 pasal 3 tentang tujuan penyelenggaraan telekomunikasi dan Undang-Undang No.6 tahun 2014 pasal 8 dan pasal 12 tentang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Kata Kunci : Motivasi, kebutuhan, masyarakat, desa, penyelenggaraan, telekomunikasi
Peluang Perempuan Sebagai Politisi A Misbahruddin
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 18 No 3 (2015): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.394 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v18i3.19

Abstract

Research opportunities for women as politicians do in South Kalimantan Province. The purpose of research to determine the opportunities of women as politicians wrestle in the political world. This study used a descriptive method, with the location determined purposively, in South Kalimantan: the city of Banjarmasin and Banjarbaru, Batola District, Kabupaten Banjar, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Kotabaru District. Respondents determined stratifiel random sampling, sampling as many as 278 people, the details of the number of respondents according to the percentage of the population of the city / county respectively. The results showed the opportunities of women as politicians constrained various obstacles, this is such a factor as the data findings cultures, gender equality factor, low levels of education, the permission of the family, the support material. However there are also respondents who think that women do not fit do the job of men, women are weak creatures and women are not able to compete with men. Political Parties should motivate women to sit as a legislative member. Keywords : Opportunity, Women, Politicans, Barriers ABSTRAK Penelitian peluang perempuan sebagai politisi dilakukan di Provinsi Kalimantan Selatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui peluang perempuan sebagai politisi bergelut di dunia politik. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif, dengan lokasi ditentukan secara purposif, di Kalimantan Selatan: Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Batola, Kabupatan Banjar, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Kotabaru. Responden ditentukan secara stratifiel random sampling, sampling sebanyak 278 orang, rincian jumlah responden sesuai dengan persentasi jumlah penduduk kota/kabupaten masing-masing. Hasil penelitian menunjukan peluang perempuan sebagai politisi terkendala berbagai hambatan, hal ini sebagaimana data temuan seperti faktor kultur budaya, faktor kesetaraan gender, rendahnya tingkat pendidikan, izin dari keluarga, dukungan materi. Namun demikian ada juga responden yang beranggapan bahwa perempuan tidak cocok melakukan pekerjaan laki-laki, perempuan dianggap mahluk lemah serta perempuan tidak mampu bersaing dengan laki-laki. Hendaknya Partai Politik memotivasi perempuan untuk duduk menjadi anggota legislatif. Kata Kunci : Peluang, Perempuan, Politisi, Hambatan
Konstruksi Laki-Laki Indonesia Dalam Iklan Kuku Bima Ener-G! ‘Jigojagajig’ Indah Wenerda
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 18 No 3 (2015): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.421 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v18i3.20

Abstract

This research theme is a nationality associated construction into Indonesian Men on advertising Kuku Bima Ener-G!. This study was conducted to determine how and what are the practices that have been done ads producers when presenting the ads as a cultural product to the public audience. This study used critical discourse analysis methods, to obtain the data, carried out through an existing image in the ads. Image translates to obtain perceptions to be conveyed producers to consumers. This perception can be described, in turn were associated with how the perception of the image is related to a discourse on the global environment to determine the relevant context. Ad Kuku Bima Ener-G 'Jigojagajig' describes how the construction of Indonesian Men through visualization. Indonesian Men demonstrated through work always rely on physical strength. Meanwhile, when an ad is displayed on the screen, the era of masculinity has been in an era where masculinity is not only demonstrate their physical strength (still conventional masculine). But in the concept of modern masculinity, can also show softness possessed by men addition to the above findings, there is also a depiction of crippled in positioning of men and Women Keywords : Construction, Man, Ads, Visualitaion, Masculine ABSTRAK Penelitian ini mengangkat tema kebangsaan dikaitkan konstruksi menjadi laki-laki Indonesia pada iklan Kuku Bima Ener-G!. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana dan apa saja praktek-praktek yang telah dilakukan produsen iklan ketika mempersembahkan iklan tersebut sebagai produk budaya kepada khalayak masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis, untuk memperoleh data, dilakukan melalui gambar yang ada dalam iklan, gambar diterjemahkan untuk memperoleh persepsi-persepsi yang ingin disampaikan produsen kepada konsumen, persepsi ini dapat dideskripsikan, selanjutnya dikaitkan dengan bagaimana persepsi gambar tersebut mempunyai relasi dengan wacana yang ada di lingkungan secara global untuk mengetahui konteks yang relevan. Iklan Kuku Bima Ener-G! ‘Jigojagajig’ menggambarkan bagaimana konstruksi laki-laki Indonesia melalui visualisasinya. Laki-laki Indonesia diperlihatkan melalui pekerjaan yang selalu mengandalkan kekuatan fisik. Sementara ketika iklan ini dipertunjukkan di layar kaca, era maskulinitas telah berada pada era yang mana maskulinitas tidak hanya memperlihatkan kekuatan fisik semata (masih maskulin yang konvensional). Melainkan dalam konsep maskulinitas moderen, juga dapat memperlihatkan kelembutan yang dimiliki oleh laki-laki Selain temuan di atas, juga terdapat penggambaran yang timpang dalam pemosisian laki-laki dan perempuan. Kata Kunci : Konstruksi, Laki-laki, Iklan, Visualisasi, Maskulin

Page 2 of 11 | Total Record : 108