cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
dekon@gunadarma.ac.id
Editorial Address
Jalan Margonda Raya 100, Depok, Jawa Barat
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi
Published by Universitas Gunadarma
ISSN : 02164086     EISSN : 2089807X     DOI : http://dx.doi.org/10.35760/dk.
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal ini diterbitkan secara berkala dua kali dalam setahun, Juni dan Desember. Jurnal memuat artikel ilmiah hasil penelitian tentang sipil, konstruksi, dan arsitektur, yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Jurnal ini diterbitkan oleh Bagian Publikasi Universitas Gunadarma.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 1 (2020)" : 8 Documents clear
KAJIAN POTENSI LIKUIFAKSI MENGGUNAKAN METODE PENETRATION TEST DAN INDEKS KEANDALAN “STUDI KASUS BANDARA MINANGKABAU, PADANG SUMATERA BARAT” Zaenudin, Zaenudin; Wulandari, Sri
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2020.v19i1.2717

Abstract

Bandara Internasional Minangkabau (BIM) adalah infrastruktur udara yang penting di Indonesia, terletak di kota Padang. Pada 30 September 2009, terjadi gempa bumi dengan besarnya (ML) 7,9 SR. dan percepatan puncak mencapai 0,28 g. Gempa ini akan digunakan untuk referensi dalam analisa likufraksi. Likufraksi perlu di analisa untuk menidentifikasi potensi kerusakan. Mitigasi perlu dilakukan sebelum memulai pengembangan BIM pada Master Design Bandara Internasional Minangkabau. Metode analisa potensi likufraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode uji penetrasi standart (SPT) dan probabilistik/Reliabilitas index (β). Perbandingan antara rasio stres siklik (CSR) dan rasio resistensi siklik (CRR) adalah faktor keamanan. Faktor keamanan lebih besar dari satu maka tidak berpotensi likufraksi, tetapi jika faktor keamanan lebih kecil dengan satu maka berpotensi likufraksi. Hasil analisa dari potensi likufraksi menunjukkan potensi di beberapa titik di wilayah BIM, seperti area taxi Way, Apron dan terminal kargo bandara. Potensi likuifaksi rata – rata terjadi  karna  (FS) < 1 pada kedalaman 7-16 m, itu berarti potensi likuifaksi merupakan likuifaksi dalam.
EVALUASI ESTIMASI KOEFISIEN KEKASARAN PADA EKSPERIMEN MODEL FISIK Maini, Miskar; Legono, Djoko; Laksitaningtyas, Agatha Padma
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2020.v19i1.3464

Abstract

Pengaliran air pada saluran terbuka sangat dipengaruhi pada bentuk permukaan saluran. Bentuk permukaan yang kasar akan memberikan kehilangan energi yang besar karena mempunyai nilai tahanan yang besar dan sebaliknya dengan bentuk permukaan yang halus kehilangan energi cukup kecil. Banyak peneliti yang telah melakukan eksperimen dengan model fisik terkait pengaruh koefisien kekasaran terhadap aliran. Semuanya menjelaskan resistensi dengan koefisien kekasaran tunggal, dan masalah utama adalah perbedaan koefisien kekasaran yang diprediksi dengan hasil pengukuran eksperimen pada model fisik tentu akan memberikan nilai koefisien kekasaran yang berbeda antara pengukuran dan estimasi, sehingga diperlukan analisa  persentase tingkat kesalahan antara data pengukuran pada uji model fisik dengan data hasil estimasi khusus koefisien kekasaran. Studi ini dilakukan dengan metode uji statistik besarnya tingkat eror pada data koefisien kekasaran terukur di model fisik dengan analisa data koefisien kekasaran dari hasil pendekatan estimasi koefisien kekasaran dari literatur-literatur yang melakukan eksperimen dalam penggunaan elemen kekasaran dasar saluran di model fisik. Hasil analisis dari eksperimen koefisien kekasaran pada model fisik dengan hasil estimasi terjadi eror rata-rata dari running 4 literatur mencapai 22,1%, secara garis besar semua analisis menunjukkan eror di range +20% sampai +30%, selain itu Fr dan U/U* juga memiliki pengaruh terhadap penurunan koefisien kekasaran pada saluran terbuka.
PERBANDINGAN DAYA DUKUNG TIANG TUNGGAL BERDASARKAN BENTUK PONDASI MENGGUNAKAN DATA SPT DAN SONDIR Fajarsari, Ega Julia
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2020.v19i1.2678

Abstract

Apabila pada suatu struktur bangunan, tanah dibawahnya tidak mampu memikul beban pondasi atau memiliki daya dukung yang rendah, maka  akan terjadi penurunan yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur bangunan yang ada diatasnya. Dalam merencanakan pondasi untuk suatu konstruksi bangunan sangatlah penting untuk menganalisis daya dukung dari pondasi tersebut. Untuk dapat menghasilkan daya dukung yang akurat maka diperlukan suatu penyelidikan tanah yang akurat juga. Penyelidikan tanah terbagi menjadi dua yaitu penyelidikan tanah lapangan dan laboratorium. Ada beberapa penyelidikan tanah lapangan diantaranya yaitu penyelidikan Sondir dan Standard Penetration Test (SPT). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbandingan nilai daya dukung berdasarkan bentuk pondasinya yaitu persegi dan spun pile menggunakan data Standard Penetration Test (SPT) dan data Sondir. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai daya dukung yang lebih tinggi adalah nilai daya dukung pondasi tiang tunggal dengan bentuk persegi 30 x 30 cm baik  menggunakan data SPT  maupun sondir. Untuk nilai daya dukung tiang persegi yang diperoleh berdasarkan data SPT pada BH-1, BH-2 dan BH-3 masing – masing sebesar 55,58 ton, 58,61 ton dan 53,35 ton serta nilai daya dukung yang diperoleh berdasarkan data Sondir pada S-4, S-5 dan S-7 masing – masing sebesar 48,82 ton, 116,18 ton dan 30,91 ton. Untuk dimensi 40 cm nilai daya dukung yang lebih tinggi sama seperti sebelumnya yaitu tiang persegi baik menggunakan data SPT  maupun sondir yaitu masing – masing  sebesar 88,83 ton, 94,78 ton dan 84,58 ton untuk BH-1, BH-2 dan BH-3 serta 70,99 ton, 178,37 ton dan 46,78 ton untuk S-4, S-5 dan S-7. Nilai presentase selisih rata – rata antara tiang persegi 30 x 30 cm dan spun pile 30 cm sebesar 31,55 % sedangkan presentase selisih rata – rata antara tiang persegi 40 x 40 cm dan spun pile 40 cm sebesar 38,22 %. Kata Kunci : Daya Dukung, Spun Pile, Tiang Persegi, SPT, Sondir
APLIKASI NERACA AIR UNTUK MENENTUKAN BULAN BASAH DAN KERING DI KOTA PALEMBANG Sugiarto, Ari; Suharnoto, Yuli; Kurniawan, Allen
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2020.v19i1.3493

Abstract

Ketersediaan air di suatu wilayah dapat digambarkan dengan analisis neraca air. Prinsip analisis ini berdasarkan ketersediaan air hujan setelah dikurangi kehilangan air dari proses evapotranspirasi. Berdasarkan deskripsi tersebut, studi ini bertujuan untuk menentukan bulan basah dan kering di Kota Palembang menggunakan analisis neraca air dari data curah hujan dan evapotranspirasi. Studi ini menggunakan data selama 10 tahun terakhir (2010-2019) diperoleh dari dua stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Kenten dan Sultan Mahmud Badaruddin II) di Kota Palembang. Proyeksi nilai evapotranspirasi menggunakan model Penman-Monteith. Tahapan analisis meliputi akumulasi dan polinomial orde 6, penurunan, dan pengurangan dari curah hujan dan evapotranspirasi. Hasil analisis data iklim dari stasiun Kenten menunjukkan rata-rata bulan basah dalam 10 tahun terakhir terjadi pada 1-166 dan 273-365 J-day, sedangkan bulan kering terjadi pada 167-272 J-day. Analisis data iklim dari Stasiun Sultan Mahmud Badaruddin II menunjukkan bulan basah terjadi pada 1-161 dan 284-365 J-day, sedangkan bulan kering tejadi pada 162-283 J-day. Analisis data dari stasiun Sultan Mahmud Badaruddin II menunjukkan waktu bulan basah yang lebih pendek dan bulan kering yang lebih panjang 15 hari dibanding Stasiun Kenten. Namun, kedua hasil dari stasiun tersebut menunjukkan bahwa bulan basah di Kota Palembang terjadi pada awal Januari hingga pertengahan Juni dan awal Oktober hingga akhir Desember, sedangkan bulan kering terjadi pada pertengahan Juni hingga awal Oktober.
ANALISIS PENGOPERASIAN TOWER CRANE UNTUK PEKERJAAN PENGECORAN STRUKTUR KOLOM Pranata MH, Andi Asnur
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2020.v19i1.2698

Abstract

Tower Crane merupakan jenis excavator yang diberi suatu attachment yang berupa boom, dengan bantuan kabel baja kemudian digerakkan dengan generator. Alat ini dapat mengangkat/memindahkan material dari elevasi rendah ke elevasi yang lebih tinggi demikian juga sebaliknya. Penggunaan tower crane ini umumnya pada pekerjaan pembangunan gedung bertingkat. Masalah yang biasa dihadapi oleh kontraktor dalam pengoperasian tower crane adalah biaya pengoperasian yang cukup mahal baik biaya sewa maupun biaya operasional, dan juga efektivitas pengoperasian tower crane terhadap kinerja proyek. Perlu suatu perancanaan mengenai efektivitas pengoperasian tower crane. Dengan memperkirakan durasi pengoperasian tower crane pada setiap item pekerjaan, maka dapat memperkirakan waktu pengoperasian tower crane secara keseluruhan. Pada studi kasus yang dilakukan pada penelitian ini, penulis mencoba untuk melakukan perhitungan mengenai kebutuhan waktu untuk pengoperasian tower crane, penelitian ini akan fokus pada pengoperasian tower crane pada pekerjaan pengecoran struktur kolom saja. Untuk kebutuhan waktu pengoperasian tower crane pada pekerjaan pengecoran kolom K1 dengan luas 0,32 m² sebanyak 50 unit, dapat diselesaikan dalam waktu 23 hari dengan jam kerja normal yaitu 9 jam per hari. Namun waktu tersebut tidak termasuk apabila terjadi beberapa kendala dalam pengoperasian tower crane selama di lapangan, seperti kendala cuaca buruk, bencana alam, kerusakan dan lain-lain yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan di lapangan.
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MODEL HUJAN-ALIRAN METODE GIUH Jayadi, Rachmad; Aminullah, Akhmad; Triyoso, Christopher
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2020.v19i1.3495

Abstract

Untuk mengatasi kesulitan dalam perkiraan hidrograf banjir pada DAS tak terukur di DTA Waduk Wonogiri, dilakukan penelitian awal penggunaan hidrograf satuan metode GIUH. Evaluasi ketelitian metode ini menggunakan acuan hidrograf satuan terukur pada empat DAS yang dihitung menggunakan metode Collins, dengan mencermati debit puncak, waktu puncak, dan waktu dasar. Hasil penurunan hidrograf satuan GIUH digunakan untuk hitungan hidrograf banjir menggunakan program aplikasi model hujan-aliran yang dibuat menggunakan compiler Visual Studio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program aplikasi dapat digunakan untuk hitungan hidrograf banjir secara cepat dengan memanfaatkan sistem telemetri data hidrologi real time dan online. Debit puncak hidrograf banjir metode GIUH cenderung underestimated, yaitu antara -9,3% sampai dengan -54,9%. Untuk waktu puncak dan waktu dasar tidak ditemukan pola perbedaan yang spesifik, yaitu antara 11,1% sampai dengan +66,7% dan -6,7% sampai dengan +46,15%. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan mengkaji lebih detil faktor orde sungai tertinggi dan rumus empirik dynamic parameter velocity agar diperoleh hidrograf satuan yang lebih akurat.
TEKNOLOGI SIRKULASI AIR PERMUKAAN (SiAP) UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN ALGA Putro, Aditya Iwan; Saitun, Syarifah; Hidayat, Yuliya Mahdalena
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2020.v19i1.3449

Abstract

Waduk, sebagai salah satu sumber daya alam, mempunyai potemsi strategis dan manfaat serbaguna baik secara ekologis maupun ekonomis. Kualitas air yang buruk berpotensi mengganggu fungsi utama suatu waduk dan mengancam keberlangsungan pengelolaan sumber daya air serta kerusakan lingkungan. Permasalahan yang terjadi di waduk blooming algae merupakan peningkatan populasi fitoplankton secara berlebihan karena kondisi nutrien yang tinggi pada lingkungan perairan. Pertumbuhan alga perlu dihambat karena alga hijau biru akan menutupi lapisan permukaan air atas sehingga mengganggu masuknya sinar matahari kedalam air menyebabkan kondisi air pada kedalaman tertentu unocsic (kekurangan oksigen) dan menyebabkan kadar sulfida dalam air akan meningkat. Salah satu metode untuk mengontrol dan mencegah ledakan populasi dari alga biru-hijau dalam badan air tanpa harus mengontrol masukan N dan P dengan menggunakan Sirkulasi Air Vertikal (SAV). SAV memutarkan air pada kedalaman di bawah batas daya tembus cahaya matahari menggunakan alat secchi depth. Saat ini, alat sirkulasi air di Indonesia masih menggunakan produksi luar negeri, dengan harga relatif mahal sehingga diperlukan pengembangan teknologi sirkulasi air vertical dengan produksi dalam negeri).  Hasil menunjukkan bahwa kinerja alat tersebut dapat menurukan tingkat eutrofikasi waduk sehingga pertumbuhan alga berkurang, selain itu parameter N dan P turun. Model fisik ini menghasilkan modifikasi alat sirkulasi dengan penggunaan bahan lokal, secara teknis alat ini memiliki kinerja lebih baik ditunjukkan dengan peningkatan putaran motor dari 60 rpm menjadi 100 rpm, menambah jumlah panel surya menjadi empat buah, mengubah bentuk piringan menjadi modul yang bisa dibongkar pasang, serta peningkatan kecepatan aliran dari 22 L/det menjadi 24 L/det.
PENGARUH OVERLAPPING RUTE TERHADAP TINGKAT PENGISIAN ANGKUTAN KOTA DI KOTA BANDUNG Iqbal N, Muhammad
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2020.v19i1.3232

Abstract

Transportasi memiliki peran penting sebagai urat nadi mobilisasi penduduk di setiap kota di Indonesia, terutama kota-kota besar seperti Kota Bandung. Transportasi umum di Kota Bandung sampai saat ini didominasi moda angkutan kota (angkot). Kondisi angkutan umum khususnya angkutan kota (angkot) di Kota Bandung yang kurang terencana menyebabkan penurunan efektifitas dan efisiensi sistem transportasi perkotaan. Hal ini terlihat dari trayek angkutan kota yang saling overlapping dan rendahnya tingkat pengisian angkutan kota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai tingkat pengisian angkutan umum di Kota Bandung. Analisis menunjukkan bahwa proporsi tingkat pengisian (load factor) angkutan kota di Bandung berkisar antara 0,10 sampai dengan 0,56 dan ini di bawah standar yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan. Trayek nomor 17 Dago-Riung Bandung dan Trayek nomor 32 Cicadas-Cibiru memiliki rasio overlap tertinggi diantara trayek lainnya. Kedua trayek tersebut saling overlapping sebesar 27,51% untuk arah berangkat dan 25,35% untuk arah pulang. Dari analisis korelasi diketahui bahwa nilai tingkat pengisian tidak terpengaruh langsung oleh rasio overlap.

Page 1 of 1 | Total Record : 8