cover
Contact Name
Maria Frani Ayu Andari Dias
Contact Email
mariafrani10@gmail.com
Phone
+6281230038196
Journal Mail Official
lppmstikessuakainsan@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Suaka Insan Banjarmasin Jln. H. Zafri Zam-zam no. 08 Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70116
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Suaka Insan
ISSN : 25275798     EISSN : 25807633     DOI : https://doi.org/10.51143/jksi
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI) is a scientific publication journal that is published every six months (June and December) using peer review method for article selection. It is intended for practitioners, academics, professionals, students or the general public who are involved and interested in the development of Health Sciences and Nursing Sciences include training, education and practice. JKSI received relevant articles in the health and nursing fields, which included research articles, literature reviews and case studies.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)" : 12 Documents clear
Literature Review: Psychosocial Care Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Yunina Elasari; Annida Hasanah; Tuti Alawiyah
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.245

Abstract

Psychosocial care merupakan komponen yang penting dalam memberikan perawatan dengan berfokus kepadapasien yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis dan emosional seperti harga diri, penyesuaianpenyakit, komunikasi, fungsi sosial dan hubungan interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasidefinisi, hambatan dan upaya dalam meningkatkan psychosocial care perawat di ruang rawat inap berdasarkan studiempiris lima tahun terakhir. Penelitian ini menggunakan pendekatan study literature review dengan menggunakanbeberapa sumber yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti. Dari 10 jurnal yang dilakukankajian literature didapatkan definisi psychosocial care adalah perawatan psikologis, sosial dan spiritual melaluikomunikasi terapeutik dan pendekatan holistik. Hambatan psychosocial care: kurangnya waktu, hambatan bahasa,kurang pengetahuan dan keterampilan, kurang keterlibatan keluarga serta dokumentasi berlebihan. Upaya untukmeningkatkan psychosocial care: pelatihan, dukungan tim profesional dan melibatkan keluarga dalam perawatan.Psychosocial care adalah perawatan yang holistik dan memiliki tantangan tersendiri bagi perawat dalammengaplikasikannya sehingga perlunya upaya untuk mengatasi hambatan dan meningkatkan psychosocial careperawat dengan cara pelatihan psychosocial care, kolaborasi interprofesional dan melibatkan keluarga dalamperawatan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN OLEH PERAWAT SEBELUM PEMBERIAN OBAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD TAMIANG LAYANG Septi Machelia Champaca Nursery; Lucia Andi Chrismilasari; Mariani Mariani
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.251

Abstract

Latar Belakang : Keselamatan pasien (Patient Safety) merupakan usaha yang dilakukan untuk menurunkan angka Kejadian Tidak Diharapkan. Rumah Sakit harus membangun sistem yang menjamin bahwa pelayanan yang tepat diberikan kepada pasien yang tepat. Keamanan Pasien di rumah sakit dimulai dengan mengidentifikasi pasien dengan benar. Kesalahan dalam identifikasi pasien diawal pelayanan akan berdampak pada kesalahan pelayanan pada tahap selanjutnya, salah satunya adalah kesalahan dalam pemberian obat. Pelaksanaan identifikasi pasien dengan benar dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya pengetahuan, sikap dan budaya keselamatan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi pelaksanaan identifikasi pasien oleh perawat sebelum pemberian obat. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel 43 orang perawat pelaksana, teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dan cluster sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan 17 item kuesioner pengetahuan, 12 item kuesioner sikap, 39 item kuesioner budaya keselamatan dan lembar observasi 8 item pernyataan, analisis data menggunakan analisa bivariat dengan uji Spearman Rank. Hasil : Hasil analisis bivariat faktor yang mempengaruhi pelaksanaan identifikasi pasien sebelum pemberian obat didapatka hasil, Correlation Coefficient (r) dan signifikansi (p) = (r) = 0,211 (p) = 0,174 (pengetahuan dan identifikasi pasien), (r) = 0,139 (p) = 0,372 (sikap dan identifikasi pasien), (r) = 0,483 (p) = 0,001 (budaya keselamatan dan identifikasi pasien). Kesimpulan : Faktor budaya keselamatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien oleh perawat di instalasi rawat inap RSUD Tamiang Layang, sedangkan faktor pengetahuan dan sikap tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Kata Kunci : Identifikasi pasien, kesalahan pemberian obat, pengetahuan, sikap, budaya keselamatan.
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA OLEH PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAMIANG LAYANG lucia andi chrismilasari; Septi Machelia C.N; Ferra Handieni
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.256

Abstract

Pelaksanaan timbang terima belum optimal karena seringkali tidak selalu dilakukan sesuai dengan Standar OperasionalProsedur yang telah ditetapkan rumah sakit, terlebih apabila tanpa kehadiran kepala ruangan. Tidak adanya peran yangbaik dari seorang kepala ruang sebagai seorang pimpinan akan menghambat kelancaran pelaksanaan timbang terima.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kepemimpinan kepala ruangan dengan pelaksanaan timbangterima oleh perawat di ruang rawat inap RSUD Tamiang Layang. Penelitian ini adalah penelitian analitik denganpendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh perawat pelaksana di Ruang rawat Inap RSUD Tamiang Layang 75orang. Sampel berjumlah 43 dengan teknik pengambilan simple random sampling. Analisis data melalui uji SpearmanRank dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala ruangan sebagianbesar sudah dengan kategori baik yaitu sebanyak 30 orang (69,8%) dan timbang terima terlaksana dengan baik sebanyak32 orang (74,4%). Ada hubungan antara kepemimpinan kepala ruangan dengan pelaksaaan timbang terima di RSUDTamiyang Layang (p = 0,000 < α 0,05, r = 0,891). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan antarakepemimpinan kepala ruangan dengan pelaksaaan timbang terima di RSUD Tamiyang Layang. Pihak rumah sakithendaknya menghimbau kepala ruangan agar dapat lebih aktif mengikuti pelaksanaan timbang terima pasienKata Kunci: kepemimpinan, kepala ruangan, timbang terima, rawat inap
GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN KELELAHAN SEBELUM DAN SETELAH BEKERJA PADA PEKERJA DI UD. BATU BUKIT Utomo Wicaksono
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.260

Abstract

Workers at UD. Batu Bukit in carrying out its work activities is exposed to working conditions that are not ergonomic. This is inseparable from the factors that carry the risk of danger that can cause problems in the form of musculoskeletal disorders and fatigue. The purpose of this study was to determine the musculoskeletal disorders and fatigue felt by workers before and after work. This study used an evaluative research design with a sample of 11 people. Data obtained by interview and using the Nordic Body Map questionnaire to measure musculoskeletal complaints before and after work and the 30 Items of Rating Scale questionnaire to measure fatigue before and after work. Data before and after working from these variables will be statistically analyzed with SPSS version 26.0. From the analysis, there was a significant increase in musculoskeletal disorders before and after work (p = 0.00; CI = 35.94-41.70) of 122.66% and there was a significant increase in fatigue before and after work (p = 0.00 ; CI = 45.34-49.39) of 132.22%. Working conditions at UD. Batu Bukit requires corrective actions to improve occupational health by considering the capabilities of small industries. Keywords: fatigue, musculoskeletal disorders, occupational health, small industries
Risiko Terjadinya Limfedema pada Pasien Kanker Payudara yang Mengalami Infeksi Setelah Menjalani Operasi Terkait Usia di Rumah Sakit Dharmais Dadan Prayogo
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.261

Abstract

Lymphedema in breast cancer is a disruption of the lymphatic system causing the accumulation of protein-rich fluid in the interstitial space which causes swelling of the arms, shoulders, neck, or the thoracic area. The aim of this study was to determine the risk of lymphedema in breast cancer patients who experienced an infection after undergoing age-related surgery. This research method is an advanced analysis based on previous master research using a case-control multicenter approach design with a total of 110 subjects. Interviews and measurements have been carried out using a questionnaire. The results of the study showed that breast cancer patients who had an infection after surgery were 3.5 times more likely to develop lymphedema than those who did not have an infection after surgery. Patients aged ≥ 50 years with lymphedema were 1.4 times more likely to develop lymphedema than <50 years. Conclusion, patients who experienced infection after surgery with age ≥ 50 years on the incidence of lymphedema were found to be 75.0% with aOR 1, this means cOR ≠ aOR, so there is an indication as a confounding factor, but statistically there is no significant difference with p value> 0.05. Keywords: Breast Cancer, Infection After Surgery, Lymphedema, Without Lymphedema.
PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI PSTW SINTA RANGKANG TAHUN 2020 Theresia Ivana; Margareta Martini; Meirlina Christine
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.263

Abstract

INTISARI Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit yang menjadi masalah utama di masyarakat terutama lansia yang merupakan penyakit degeneratif. Salah satu buah yang di kosumsi untuk menurunkan tekanan adalah mentimun mempunyai sifat hipotensif (menurunkan tekanan darah). Jumlah lansia di PSTW Sinta Rangkang berjumlah 56 orang, 17 lansia dengan hipertensi tanpa penyakit lain yang menyertai. Dari wawancara 3 lansia di PSTW Sinta rangkang mengetahui jika menderita hipertensi, mengetahui jika mentimun bisa menurunkan tekanan darah biasanya mengonsumsi mentimun, juga rutin minum obat hipertensi dan berobat ke klinik. Tujuan Penelitian: mengetahui pengaruh jus mentimun terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang Metode Penelitian: Penelitian ini mengunakan rancangan pra-eksperimental dengan rancangan pra-pasca-tes dalam satu kelompok (one-grup pra-post test design) adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Hasil Penelitian: Hasil penelitian analisa perubahan selisih tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah di berikan terapi jus mentimun dengan hasil dari penelitian ini α =0,002. Jika hasil α di bawah 0,025 maka ada perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah di berikan jus mentimun pada responden. Kesimpulan: Ada perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah di berikan jus mentimun. Terdapat efektifitas jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah Kata kunci: Hipertensi, lansia, jus mentimun
Telemedicine Terhadap Pencegahan Penyebaran Covid-19 Di Ruang Instalasi Gawat Darurat (Igd) Selama Masa Pandemik Covid-19 Made Martini
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.264

Abstract

Pencegahan penyebaran virus SARS-Cov-2 memerlukan suatu strategi dan tindakan terutama di pelayanan kesehatan.Instalasi gawat darurat merupakan tempat perawatan yang tinggi angka kunjungan dan beresiko menyebabkan infeksinosocomial yang tinggi, pelaksanaan telemedicine merupakan salah satu cara untuk menekan jumlah kunjungan terutamake Instalasi Gawat Darurat (IGD). Penelitian ini bertujuan untuk menggali pelaksanaan Telemedicine terhadap pencegahanpenyebaran penyakit COVID-19 di ruang IGD selama masa pandemic COVID-19. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah literature review ini dilakukan dengan penelusuran database elektronik yaitu DOAJ, PubMed, danScientDirect. Publikasi artikel mulai dari tahun 2020-2021 dengan menggunakan kata kunci: covid-19, telemedicine, gawatdarurat. Literature review ini menggunakan kriteria seleksi untuk melakukan data extraction yaitu artikel bahasa Inggrisdan Indonesia, full text dan mencakup abstrak. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif, subjek tenagakesehatan. Jumlah artikel terakhir yang digunakan dalam literature review ini sebanyak 10 artikel yang memenuhi kreteriainklusi. Secara keseluruhan peneliti menemukan bahwa membahas tentang pelaksanaan telemedicine. Kesimpulan daripenelitian ini menunjukkan pelaksanaan telemedicine merupakan salah satu strategi yang efektif dilakukan untuk mencegahpenyebaran COVID-19 selama masa Pandemi. Kata Kunci: Gawat-darurat, Telemedicine, Covid-19
Pengaruh Pemberian Zat Besi Dan Sayur Bayam Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Dengan Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura I Yenny Okvita Sari; Darmayanti Darmayanti; Maria Ulfah
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.265

Abstract

Anemia kehamilan adalah kondisi ibu dalam kadar hemoglobin dibawah 11 g/dl pada trimester I dan III atau kadarhemoglobin < 10,5 g/dl pada trimester II. Bayam merupakan salah satu sumber makan yang mengandung senyawayang diperlukan untuk sintesis hemoglobin seperti zat besi. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pengaruhpemberian zat besi dan sayur bayam dengan zat besi terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil dengananemia. Metode penelitian Quasi Eksperimen dengan menggunakan Uji Paired T-test dan Uji Independent T-test,sampel penelitian menggunakan 30 responden secara Purposive Sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasilpenelitian dilakukan pada 30 responden yang dibagi menjadi dua kelompok intervensi dan kelompok kontrol selama14 hari. Sebelum diberikan zat besi didapatkan nilai rerata 9,6 g/dl dan kadar hemoglobin sesudah diberikan zat besididapatkan nilai rerata 10,8 g/dl, selama pemberian didapatkan rerata perubahan hemoglobin pada ibu hamilkelompok intervensi sebesar 1,43 g/dl dan pada kelompok kontrol 1,17 g/dl. Hasil Uji Independent T-test didapatkanp-value 0,001 nilai α (<0,05) yang artinya ada perbedaan pengaruh antara kelompok intervensi dan kontrol denganselisih nilai 0,26 g/dl.Saran untuk ibu hamil yang mengalami anemia dapat mengkonsumsi zat besi ditambah denganmakanan tambahan sayur bayam. Kata Kunci: Zat besi, bayam, kadar hemoglobin, ibu hamil
Pengetahuan Perawat Tentang Spiritual Care Di Salah Satu Rumah Sakit Swasta Katolik Di Kota Banjarmasin Bernadeta Peta Pili; Anastasia Maratning; Bernadeta Trihandin
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.266

Abstract

Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.Perawat merupakan tenaga kesehatan professional yang memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan yang bersifatintelektual, interpersonal, moral, bertanggung jawab dan berkewenangan serta merawat pasien dengan memandangnyasecara holistik yang memiliki kebutuhan bio-psiko-sosial-spiritual. Spiritual Care adalah praktek dan prosedur yangdilakukan oleh perawat terhadap pasien untuk memenuhi kebutuhan spiritualnya. Mengingat besarnya peran aspekspiritual care bagi kesehatan individu, maka pemberian pelayanan spiritual merupakan hal yang penting yang perludilakukan oleh perawat. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan perawat tentangspiritual care, di salah satu rumah sakit swasta Katolik di Banjarmasin. Penelitian ini adalah penelitian deskriptifkuantitatif dengan pengumpulan data secara survey. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakantehnik consecutive sampling jumlah 50 perawat. Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptifdengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan perawattentang spiritual care berada pada kategori baik (48%), cukup (38%), dan kurang (14%). Hasil penelitian menunjukkanbahwa pengetahuan perawat tentang spiritual care di rumah sakit berada dalam kategori baik. Kata Kunci: Pengetahuan, Perawat, Spiritual Care
Pengaruh Terapi Diseksi Aksila dan Usia Terhadap Kejadian Limfedema Pada Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Dharmais Jakarta Bernadus Sadu
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.267

Abstract

Limfedema pada kanker payudara adalah terganggunya sistem limfatik sehingga menimbulkan akumulasi cairan yangkaya dengan protein di ruang interstisial dan pada akhirnya secara klinis disajikan sebagai pembengkakan lengan, bahu,leher, atau daerah thorak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar risiko terjadinya limfedema padapasien kanker payudara setelah menjalani terapi diseksi aksila dan usia. Metode penelitian ini merupakan analisis lanjutberdasarkan penelitian induk, menggunakan desain case-contro studyl pendekatan multicenter dengan total 110 subjek.Wawancara dan pengukuran dilakukan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian, terapi diseksi aksila pada pasien kankerpayudara tidak menyebabkan limfedema. Pasien kanker payudara usia ≥ 50 tahun yang mengalami limfedema sebesar57,1% dan usia < 50 tahun yang mengalami limfedema sebesar 48,1%. Kesimpulan, terapi diseksi aksila tidakberpengaruh terjadinya limfedema pada pasien kanker payudara (aOR = 0,8), sedangkan pasien kanker payudara berusiadiatas 50 tahun 1,4 kali lebih berisiko mengalami limfedema (OR = 1,4). Kata Kunci: Kanker Payudara, Diseksi Aksila, Limfedema, Tanpa Limfedema.

Page 1 of 2 | Total Record : 12