cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
JFIOnline
ISSN : 14121107     EISSN : 2355696X     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Farmasi Indonesia yang diterbitkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia. Isi website memuat seluruh jurnal yang telah diterbitkan mencakup semua aspek dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kefarmasian antara lain farmakologi, farmakognosi, fitokimia,farmasetika, kimia farmasi, biologi molekuler, bioteknologi, farmasi klinik,farmasi komunitas, farmasi pendidikan, dan lain-lain.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue " Vol 4, No 3 (2009)" : 6 Documents clear
MEKANISME PENEKANAN EKSPRESI N-RAS EKSTRAK KULIT JERUK KEPROK (Citrus reticulata) SEBAGAI AGEN KEMOPREVENTIF N., Perdana Adhi; D., Andita Pra; P.K.W., Diah Ayu; Riyanto, Sugeng; Meiyanto, Edy
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 4, No 3 (2009)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One targeting point of cancer treatment, especially liver cancer is the suppression of N-Ras expression, inhibition of c-Src activity and CYP1A2 in the liver cells. The aim of the research in to explore the anticarcinogenesis effect of the ethanolic extract of C. reticulata peel through suppression of N-ras expression and the binding afinity and interaction of polimetoksiflavon compound found in the peel of Citrus Reticulata, namely tangeretin and nobiletin to the target protein using molecular docking. Geometry structure optimization tangeretin and nobiletin were done with the software Molecular Operating Environment (MOE) for Windows. The optimum structure conformation of tangeretin and nobiletin were approached using semiempirik AMBER99 method. The process of docking of the test compound to the bindingsite c-Src (PDB ID: 1FMK) and CYP1A2 (PDB ID: 1AE4) were done using the software Molecular Operating        Environment (MOE) for Windows in the conditions without water. From the docking process found that the lowest scoring value is tangeretin in conditions without water.  Docking Results of tangeretin compared with the experimental ligan in the target CYP1A2, shows the interaction of tangeretin stronger than the interaction of ligan an α-naphtoflavon. Meanwhile, the target protein, c-Src, interaction endogenous ligan (ATP) is much stronger than the interaction with the test compound and ligan comparison Imatinib. Therefore, it is estimated that the mechanism of liver cancer hepar inhibition in molecular docking is through CYP1A2 inhibition. ABSTRAK Salah satu titik tangkap pengobatan kanker khususnya kanker hepar adalah penekanan ekspresi N-Ras, penghambatan protein c-Src dan aktivitas CYP1A2 di hepar.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui afinitas dan interaksi senyawa berkerangka polimetoksiflavon pada kulit jeruk keprok (Citrus reticulata) yaitu tangeretin dan nobiletin terhadap protein target tersebut menggunakan molecular docking. Optimasi geometri struktur tangeretin dan nobiletin dilakukan dengan piranti lunak Molecular Operating Environment for Windows.  Konformasi optimum tangeretin dan nobiletin dihasilkan menggunakan metode semiempirik AMBER99. Kemudian dilakukan proses docking senyawa uji dengan bindingsite c-Src (PDB ID : 1FMK) dan CYP1A2 (PDB ID : 1AE4) menggunakan piranti lunak Molecular Operating Environment for Windows dalam kondisi tanpa air. Dari hasil yang diperoleh dapat diperkirakan bahwa mekanisme penghambatan kanker hepar secara docking molekuler adalah melalui penghambatan CYP1A2
OPTIMASI KOMBINASI PENGHANCUR DAN PENGIKAT DALAM FORMULASI TABLET EKSTRAK ETANOL DAUN Eugenia cumini Merr. Lucida, Henny; Saputra, Harry; Arifin, Helmi
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 4, No 3 (2009)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preclinical studies of the aethanolic extract of the leaves of Eugenia cumini Merr (Jamblang, jambu kaliang) showed that it decreased the blood glucose level of mice at the doses of 50, 100 dan 200 mg/kg BW respectively. The extract was not toxic with the LD50 >15g/kg BB. The acute and sub-acute toxicity studies indicated that the extract was safe for a long use in mice. These results supported the potencial of this extract to be formulated as drug. This study reported the optimization technique used in the formulation of tablet of the aethanolic extract of Eugenia cumini Merr leaves to obtain best formulation with combination of dissintegrant and binder with respect to tablet dissintegration time. Four formulations containing  250 mg of extract were prepared by wet granulation. Results showed that granules of each formulas fulfilled the requirements of granules physical properties except granules a and b for its moisture content. The tablets also fulfilled the Indonesia Phamacopeia requirements except formula b for dissintegration time. Formulation of tablet based on optimization (amprotab 11% and PVP 2%) resulted in tablets with dissintegration time of 499 seconds (contour plot showed 443 seconds). ABSTRAK Uji preklinis menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Eugenia cumini Merr (Jamblang, jambu kaliang) dengan dosis 50, 100 dan 200 mg/kg BB dapat menurunkan kadar glukosa darah hewan percobaan. Ekstrak ini tergolong tidak toksik dengan LD50 >15g/kg BB. Uji toksisitas akut  dan toksisitas sub akut menunjukkan bahwa ekstraks ini aman digunakan dalam jangka waktu lama. Dengan demikian senyawa ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi fitofarmaka. Makalah ini melaporkan hasil penelitian tentang optimasi kombinasi penghancur dan pengikat dalam formulasi tablet antidiabetes dari ekstrak etanol daun Eugenia cumini Merr. Dibuat empat formula tablet yang mengandung ekstrak sebesar 250 mg secara granulasi basah, dengan amprotab sebagai penghancur dan polivinilpirolidon (PVP) sebagai pengikat. Respon yang diukur adalah sifat fisik granul, sifat fisik tablet dan waktu hancur tablet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa granul yang dihasilkan memenuhi persyaratan uji sifat fisik granul kecuali formula a dan b untuk uji kandungan lembab. Tablet yang dihasilkan memenuhi persyaratan tablet menurut Farmakope Indonesia kecuali formula b untuk waktu hancur tablet. Variasi konsentrasi amprotab berpengaruh dominan terhadap waktu hancur tablet dibandingkan dengan variasi konsentrasi PVP. Formulasi tablet ekstrak etanol daun Eugenia cumini Merr berdasarkan hasil optimasi (amprotab 11% dan polivinilpirolidon 2%) memberikan tablet dengan waktu hancur 499 detik.
VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR PENTAGAMAVUNON-1 DALAM DARAH SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Ningrum, Anita Dwi Juwita; Astini, Siluh Made Yuni; Hakim, Arief Rahman
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 4, No 3 (2009)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentagamavunon-1 (PGV-1) is curcumin’s analogue that reported as analgesic, antioxidant, antiinflamatory, and has antiproliferation activity to breast cancer. The aim of this study is to develop and validate the method for determinating PGV-1’s concentration in blood by reverse phase HPLC. Analytical method validation include system suitability test, determination of LOD and LOQ, linearity test, accuracy and precision’s determination, stability test of PGV-1 in blood and acetonitrile. Concentration of PGV-1 in blood is measured by HPLC using LiChrosphere® 100 Cartridge RP C18 (125 x 4 mm i.d., 5 μm), mixed mobile phase methanol : buffer acetate 0,05 M pH 3,7 (80:20 v/v), flow rate 0,5 ml/minute, detector Vis-416 nm, and injection volume 80 μl. System suitability tests suggest that separation condition is suitable to analyze PGV-1’s concentration in blood. The recomended method up to standard selectivity, linearity (corelation coefficient = 0,9999), accuracy, and precision. Value of LOD and LOQ is 4,93 ng/ml and 16,42 ng/ml, respectively. PGV-1 in blood is stable for the first hour. In acetonitrile at room temperature, PGV-1 is stable for 3 hours while storage at 5°C, PGV-1 is stable for 3 days. Therefore, the recomended analytic method is applicable to determine PGV-1’s concentration in blood. ABSTRAK Pentagamavunon-1 (PGV-1) merupakan analog kurkumin yang telah terbukti berkhasiat sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan mempunyai aktivitas antiproliferasi terhadap sel kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi metode penetapan kadar PGV-1 dalam darah secara KCKT fase terbalik. Validasi metode analisis meliputi uji kesesuaian sistem, penentuan LOD dan LOQ, uji linearitas, penentuan akurasi dan presisi, uji stabilitas PGV-1 dalam darah dan asetonitril. Kadar PGV-1 dalam darah ditetapkan menggunakan KCKT dengan kondisi kolom LiChrosphere® 100 Cartridge RP C18 (125 x 4 mm i.d., 5 μm), fase gerak campuran metanol : bufer asetat 0,05 M pH 3,7 (80:20 v/v), kecepatan alir 0,5 ml/menit, detektor Vis-416 nm, dan volume injeksi 80 μl. Uji kesesuaian sistem menunjukkan bahwa kondisi pemisahan sesuai untuk analisis PGV-1 dalam darah. Metode yang diusulkan memenuhi syarat selektivitas, linieritas (rhitung = 0,9999), akurasi dan presisi. Nilai batas deteksi dan kuantitasi yang didapat masing-masing sebesar 4,93 ng/ml dan 16,42 ng/ml. PGV-1 dalam darah stabil hingga jam pertama. Dalam asetonitril pada penyimpanan suhu kamar, PGV-1 stabil selama 3 jam sedangkan pada penyimpanan suhu 5°C, PGV-1 stabil selama 3 hari. Dengan demikian, metode analisis yang diusulkan dapat diaplikasikan untuk menetapkan kadar PGV-1 dalam darah.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN INSULIN DIBANDINGKAN KOMBINASI INSULIN-METFORMIN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Primadiamanti, Annisa; Andayani, Tri Murti
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 4, No 3 (2009)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of metformin in insulin therapy hopefully could increase effectiveness of type 2 diabetes treatment equal with the expenditure. Non experimental research was conducted to investigate cost-effectiveness of insulin use and insulin-metormin combination. Data was taken prospectively from baseline until month 3. The measurable cost was direct medical cost which covered cost of antidiabetic drugs, cost of complication drugs, doctor’s fee, and cost of laboratory checkup. The measurable effectiveness of therapy was reduction of FPG and HbA1c level. ACER (average cost-effectiveness ratio) was calculated based on cost and effectiveness ratio in both groups. ICER (incremental cost-effectiveness ratio) was calculated based on difference of cost and effectiveness ratio in both groups. Results showed FPG level reduction in insulin group and insulin-metformin combination consecutively was 25,05% and 1,03%. Increase of HbA1c level in insulin group and insulin-metformin combination consecutively was 6,21% and 1,87%. Based on HbA1c level reduction, ACER value in insulin group and insulin-metformin combination consecutively was Rp -37.617,00 and Rp -161.729,00, ICER value was Rp 15.860,00. From the results it can be concluded that insulin-metformin combination was more cost-effective than insulin in maintaining HbA1c level. ABSTRAK Penelitian ini dirancang untuk mengetahui efektivitas biaya pada pasien DM tipe 2 yang menggunakan insulin dan kombinasi insulin-metformin. Data diambil secara prospektif dari baseline hingga bulan ke-3. Analisis efektivitas biaya dilakukan dengan perspektif ASKES. Komponen biaya yang diukur adalah biaya medik langsung, mencakup biaya antidiabetik, biaya komplikasi, biaya kunjungan ke klinik dan biaya pemeriksaan laboratorium. Efektivitas terapi yang diukur adalah penurunan kadar GDP dan HbA1c. ACER (average cost-effectiveness ratio) dihitung berdasarkan rasio biaya dan efektivitas terapi pada kedua kelompok terapi. ICER (incremental cost-effectiveness ratio) dihitung berdasarkan rasio antara selisih biaya dan efektivitas terapi pada kedua kelompok terapi. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar GDP pada kelompok insulin dan kombinasi insulin-metformin berurutan adalah 25,05% dan 1,03%. Peningkatan kadar HbA1c pada kelompok insulin dan kombinasi insulin-metformin berurutan adalah 6,21% dan 1,87%. Berdasarkan penurunan kadar HbA1c, nilai ACER pada kelompok insulin dan kombinasi insulin-metformin berurutan adalah Rp -37.617,00 dan Rp -161.729,00, nilai ICER adalah Rp15.860,00. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi insulin-metformin lebih cost-effective dalam mempertahankan kadar HbA1c.
8-HIDROKSIISOKAPNOLAKTON-2',3'-DIOL, KUMARIN BIOAKTIF DARI Micromelum minutum Susidarti, Ratna Asmah; Rahmani, Mawardi; Sukari, Mohd. Aspollah; Ali, Abdul Manaf; Mustofa, .; Yasmina, Alfi; Handayani, Sri; Mintarsih, Betty; Ikawati, Muthi’; Septisetyani, Endah Puji
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 4, No 3 (2009)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Separation of leaves chloroform extract of Micromelum minutum (Rutaceae) yielded a new coumarin, 8-hydroxyisocapnolactone-2¢,3¢-diol. The structure of this compound was characterized by UV, IR, MS and NMR spectroscopic methods, including 1H, 13C, HSQC, COSY, HMBC dan NOESY experiments. This compound is significantly toksisk towards several cancer cell lines (CEM-SS, HL60, HeLa, HepG2, MCF7, T47D and NS1), active against chloroquin sensitive (D10) and resistance (FCR3) Plasmodium falciparum and showed strong antibacterial activity against Bacillus Subtilis mutan, Bacillus. Subtilis wild type, Pseudomonas Aeruginosa dan Staphylococcus aureus resisten meticilin).  ABSTRAK Pemisahan ekstrak kloroform daun Micromelum minutum (Rutaceae) menghasilkan suatu kumarin baru, 8-hidroksiisokapnolakton-2΄,3΄-diol yang strukturnya diidentifikasi secara spektroskopi UV, IR, MS dan NMR termasuk 1H, 13C, HSQC, COSY, HMBC dan NOESY. Senyawa tersebut secara signifikan toksik terhadap beberapa sel kanker (CEM-SS, HL60, HeLa, HepG2, MCF7, T47D dan NS1), aktif terhadap Plasmodium falciparum yang sensitif (D10) maupun resisten (FCR3) kloroquin dan mempunyai aktivitas antibakteri yang kuat terhadap Bacillus Subtilis mutan, Bacillus. Subtilis wild type, Pseudomonas Aeruginosa dan Staphylococcus aureus resisten meticilin).
Editorial Redaksi, Tim
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 4, No 3 (2009)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selamat bertemu lagi Teman Sejawat sekalian. Jurnal Farmasi Indonesia edisi ini menampilkan makalah yang menjadi pemenang  kompetisi makalah terbaik yang ditampilkan pada Kongres Ilmiah ISFI ke XVI yang diadakan pada tanggal 11-12 Agustus 2008 lalu di Yogyakarta. Dalam Kongres Ilmiah tersebut disajikan tidak kurang dari 200 makalah dari berbagai bidang kajian kefarmasian. Panitia penilai telah menetapkan 8 bidang kajian, yaitu Biologi Molekuler/Bioteknologi, Farmakologi, Fitokimia/ Farmakognosi, Farmakoterapi, Farmasetika, Kimia Medisinal, Teknologi Farmasi, dan Farmasi Pendidikan. Dari setiap bidang kajian ditetapkan satu makalah terbaik. Uniknya, walau dari bidang kajian yang berbeda, 5 dari 8 makalah terbaik tersebut melaporkan hasil penelitian yang ada kaitannya dengan tumbuhan obat atau bahan alam, mulai dari aspek biologi molekuler sampai dengan formulasi. Apakah ini merupakan indikasi bahwa penelitian bahan alam di Indonesia sudah melebar dan variatif, tidak hanya sekedar mengkonfirmasi khasiat dan penggunaan tradisionalnya? Mudah-mudahan. Salah satu penelitian the best tersebut melaporkan hasil studi molekuler tentang mekanisme efek anti kanker yang ditunjukkan oleh ekstrak jeruk keprok (Citrus reticulata). Studi ini dilakukan antara lain dengan teknik molecular docking. Dari hasil penelitian tersebut diperkirakan mekanisme kemopreventif ekstrak kulit jeruk keprok melalui penghambatan ekspresi onkogen N-Ras berlangsung melalui inhibisi CYP1A2, sebuah enzim sitokrom oksidase yang banyak terdapat di dalam sel-sel hepar. Tiga makalah the best yang lain melaporkan hasil studi tentang molekul bioaktif dalam Micromelum minutum yang memiliki aktivitas sitotoksik terhadap beberapa jenis sel kanker dan plasmodium, validasi metode penetapan kadar pentagamavunon-1, suatu analog kurkumin yang telah terbukti berkhasiat sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan mempunyai aktivitas antiproliferasi terhadap sel kanker payudara, serta optimasi formula tablet dari ekstrak etanol daun jamblang (Eugenia cumini Merr.). Satu makalah the best membahas aspek farmakoekonomi, yaitu perbandingan efektivitas biaya penggunaan insulin dan kombinasi insulin-metformin dalam pengobatan diabetes melitus. Karena keterbatasan ruang, maka pada jurnal edisi ini hanya ditampilkan 5 dari 8 makalah terbaik. Kami berjanji, makalah terbaik Kongres Ilmiah ISFI XVI yang belum ditampilkan pada edisi ini akan ditampilkan pada edisi mendatang sepanjang diizinkan oleh para penulisnya. Selamat membaca, selamat menambah wawasan iptek kefarmasian Anda. Maju terus Farmasi Indonesia. Salam Hangat   Redaksi

Page 1 of 1 | Total Record : 6