cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
ISSN : 19782365     EISSN : 25281917     DOI : -
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan merupakan jurnal ilmiah yang berisi hasil penelitian/kajian dibidang ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi. Diterbitkan melalui proses review oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi dalam 2 (dua) edisi Juni dan Desember setiap tahun.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 16, No 2 (2017): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN" : 5 Documents clear
EVALUASI KARAKTERISTIK PADA DISC BRAKE UNTUK PLT BAYU 100 kW MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA; CHARACTERISTIC OF DISC BRAKE FOR WIND TURBINE 100 kW USING FINITE ELEMENT METHOD APPROACH Nugraha, Aditya Sukma; Zulkarnain, Zulkarnain
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 16, No 2 (2017): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disc brake pada sistem pembangkit listrik tenaga angin merupakan salah satu sub sistem pengaman dari sistem turbin angin untuk keperluan maintenance. Studi kasus turbin angin 100 kW yang terletak di Kabupaten Sukabumi dipilih untuk dilakukan kajian teknis untuk mengetahui fenomena disc brake selama operasi.Tiga variasi kecepatan yaitu 1350 , 2310, dan 3540 rpm telah dilakukan untuk mengetahui fungsi karakteristik kerja dari disc brake yang dipasang pada PLTB. Simulasi metode elemen hingga menggunakan software ANSYS dipilih untuk melakukan simulasi rotor dinamik dan fenomena termal pada disc brake. Berdasar diagram Campbell, diketahui bahwa putaran turbin tidak mengalami putaran kritis yang bisa menyebabkan simpangan besar. Gesekan antara pad dan disc brake selama proses operasi turbin memunculkan fenomena termal yang menunjukkan bahwa kenaikan temperatur dari disc brake masih menghasilkan tegangan yang aman dari batas tegangan yield material disc brake, yaitu menghasilkan 0,0018 MPa.  Disc brake on wind turbine system is one of many safety sub-systems at wind turbine for maintenance process. Case study of 100 kW wind turbine at Sukabumi regency was selected for technical study to find disc brake phenomenon during operations. Three variations of turbine speed, 1350, 2310, and 3540 rpm is used to get model characteristic from disc brake. Finite element analysis using ANSYS software is selected to get rotor dynamic and thermal phenomenon at disc brake. According to Campbell curve, the turbine speed during operation hasn't critical speed which allows large amplitude. Friction from the pad and disc brake during wind turbine operation shown the raised temperature at disc brake still acceptable, because disc stress still below yield stress, which is 0.0018 MPa.
UJI KINERJA DAN KEAMANAN LAMPU FLUORESEN SWABALAST REKONDISI; PERFORMANCE AND SAFETY TEST OF RECONDITIONED COMPACT FLUORESCENT LAMP (CFL) ahadi, khalif; Anggono, Tri
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 16, No 2 (2017): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, banyak beredar lampu fluoresen swabalast rekondisi yang merupakan hasil perbaikan dari lampu fluoresen swabalast yang sudah habis masa pakainya. Lampu rekondisi tersebut banyak diminati oleh masyarakat karena harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan lampu baru. Namun demikian, kualitas kinerja serta faktor keamanannya belum teruji. Apabila kualitas kinerjanya sangat buruk tentunya dapat menyebabkan penggunaan energi menjadi tidak efisien. Terlebih lagi jika tidak memenuhi syarat faktor keamanan, sehingga akan berbahaya bagi keselamatan konsumen. Pengujian ini dilakukan berdasarkan standar uji SNI 04-6504-2001 “lampu swabalast untuk pelayanan pencahayaan umum – persyaratan keselamatan” dan SNI IEC 60969-2009 “lampu swabalast untuk pelayanan pencahayaan umum – persyaratan unjuk kerja” yang dilaksanakan dengan menggunakan fasilitas laboratorium uji P3TKEBTKE. Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa terdapat 50% lampu rekondisi yang diuji tidak dapat bertahan hingga 1500 jam, namun yang dapat bertahan menunjukkan efikasi di bawah lampu baru. Untuk lampu baru terdapat 11% lampu yang diuji tidak dapat bertahan hingga 1500 jam, dan 71% di antaranyanya merupakan lampu dengan harga murah. Seluruh tipe/model lampu fluoresen swabalast rekondisi yang diuji tidak memenuhi persyaratan keselamatan, sehingga belum layak digunakan.  Currently, reconditioned compact fluorescent lamps (CFL), i.e the reconstructed or repaired broken lamps, can easily be found on the market. These lamps showed a great demand by the community, because the price is much cheaper than the new lamps. However, the performance quality and safety factor have not been tested. If the performance is very poor, the energy use will be inefficient. Moreover, if the safety factor does not meeet safety standard, it will be harmful for the consumer. The laboratory tests on safety and performance of reconditioned CFL is based on standard test of SNI 04-6504-2001 "Self-ballasted lamps for general lighting services - Safety requirements" and IEC 60969-2009 " Self-ballasted lamps for general lighting services - Performance requirements" conducted using laboratory facilities test in P3TKEBTKE. The result showed, approximately 50% of reconditioned CFL could not survive until 1500 hours, but the survive ones has the efficacy number below the new lamp. Approximately 11% of new lamps being tested could not last up to 1500 hours, in which 71% among them are a lower price lamp. All types/models of the reconditioned CFL tested do not meet the safety requirements, so they are not yet feasible to use.
STUDI MENGENAI EFISIENSI ENERGI POMPA AIR SUMUR YANG DIGUNAKAN PADA SEKTOR RUMAH TANGGA; STUDY ON ENERGY EFFICIENCY OF WELL PUMP FOR HOUSEHOLD SECTORS ahadi, khalif; Anggono, Tri; Suntoro, Dedi
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 16, No 2 (2017): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, pemerintah sedang menggalakkan program hemat energi, tidak terkecuali pada sektor rumah tangga. Pada sektor rumah tangga, penghematan energi dapat dilakukan salah satunya dengan pemberlakuan standar mutu hemat energi yang membatasi peralatan yang kurang efisien. Pada tulisan ini dibahas pengujian pompa air yang biasa digunakan pada sektor rumah tangga untuk memberikan gambaran efisiensi pompa air yang beredar serta potensi penghematan energi dengan pemberlakuan standar mutu hemat energi untuk pompa air tersebut. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan parameter nilai head, debit air, dan parameter listrik pompa air tersebut, yang kemudian dilakukan perhitungan. Hasil perhitungan menunjukkan nilai efisiensi dari pompa air yang diuji tersebut berada pada nilai 23,1% hingga 39,73%, di samping itu, hasil pengukuran menunjukkan bahwa sebagian besar sampel yang diuji mempunyai faktor daya yang baik dengan rata-rata 0,92. Berdasarkan hasil tersebut, jika diberlakukan standar mutu hemat energi dengan batas nilai efisiensi minimum 29,2%, akan dapat menghemat energi listrik nasional sekitar 555,4 MWh per tahun. Selain nilai efisiensi minimum tersebut, rekomendasi kriteria nilai efisiensi untuk jumlah bintang pada label hemat energi akan disajikan.  Currently, the government is promoting energy-saving programs, including in the household sector. In the household sector, the energy savings can be done either by the application of energy-saving quality standards that restrict less efficient of home appliances. This paper discusses the testing of water pump which is used in the household sector to illustrate the well pump efficiency and potential energy savings with the implementation of energy-saving quality standards for the well pump. Testing is done to get the parameter of head, water flow, and the electrical parameters of the well pump. Based on the calculation of the measurement results, the efficiency of the well pump being tested is about 23.1% to 39.73%, meanwhile, the measurement results show that the majority of the samples under tested had a good power factor with average 0.92. From these results, if the energy-saving quality standards imposed by the minimum efficiency value limits of 29.2%, will be able to save the national electrical energy of about 555.4 MWh per year. In addition to the minimum efficiency values, recommendations efficiency value criteria for the number of stars on the label energy saving will be presented.
KENDALI PROPORTIONAL-INTEGRAL-DIFFERENTIAL (PID) PADA PEMODELAN TURBIN SUMBU VERTIKAL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT (PLTAL) DALAM KONDISI KECEPATAN ARUS LAUT YANG BERFLUKTUASI; PROPORTIONAL-INTEGRAL- DIFFERENTIAL (PID) CONTROL IN MODELING OF VERTICAL TURBINE FOR MARINE CURRENT POWER PLANT IN THE DIFFERENT SEA FLOW RATE CONDITION Wicaksono, Nanda Avianto; Aryanto, Arief; Nafis, Subhan
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 16, No 2 (2017): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan pengendali kecepatan putar turbin sumbu vertikal pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL) pada kondisi kecepatan arus laut yang berfluktuasi. Kondisi kecepatan arus laut yang berfluktuasi tersebut direpresentasikan dengan model matematis Amin. Sistem PLTAL diuji dengan menggunakan dua skenario. Pada skenario pengujian pertama, sistem PLTAL diberi kecepatan arus laut rata-rata yang konstan yaitu: 0,6 m/s, 1,0 m/s, dan 1,6 m/s. Pada skenario kedua, sistem PLTAL diberi kecepatan arus laut rata-rata (v0) berbentuk gelombang sinusoidal yang bernilai antara 0,6-1,6 m/s. Pada kedua skenario pengujian tersebut, sistem PLTAL diberi nilai referensi kecepatan putar generator (g) yang meningkat dan menurun secara gradual. Hasil simulasi tersebut menunjukkan bahwa pengendali yang dikembangkan dapat menjaga kecepatan putar turbin sesuai dengan nilai referensinya meskipun pada kondisi kecepatan arus laut yang berfluktuasi. Selain itu, hasil simulasi tersebut juga menunjukkan bahwa torsi dan daya listrik yang dibangkitkan mengikuti nilai referensi kecepatan putar generator meski nilai rata- rata kecepatan arus laut yang diberikan tetap sama.  This research is intended to develop speed control of marine current vertical turbine in fluctuation current speed condition. The fluctuation current speed condition is represented by the Amin’s mathematics model. The power system has been tested using two scenarios. First scenario applied a method by giving the system a constant mean ocean current velocity of: 0.6 m/s, 1.0 m/s, and 1.6 m/s. The second scenario, system is given mean a sinusoidal wave forming between 0.6-1.6 m/s. In both test scenarios, the marine current power plant system is rated the rotational speed reference value of the generator which increases and decreases gradually. The simulation result shows that the developed controller is able to maintain the generator speed at its referred value although the current speed condition is in fluctuation. The simulation result also shows that the torque and the generated power follow the generator speed reference although the average of the current speed system is constant.
ANALISIS KINERJA PLTU INDRAMAYU SEPANJANG TAHUN 2015; PERFORMANCE ANALYSIS OF INDRAMAYU'S COAL-FIRED POWER PLANTS IN YEAR 2015 Widhiatmaka, Widhiatmaka; Gunawan, Yohanes; Simorangkir, Charles Lambok F.; Aman, Mohamad
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 16, No 2 (2017): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Subsidi listrik yang semakin besar telah memberatkan pengeluaran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk biaya energi. Salah satu cara untuk mengurangi subsidi tersebut adalah dengan meningkatkan efisiensi pada pembangkit listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit terbesar di Indonesia yang harus ditingkatkan efisiensinya dengan menurunkan heat rate. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis kinerja PLTU Indramayu (Jawa Barat) yang mempunyai kapasitas 3x330 MW sepanjang tahun 2015. Metodologi yang digunakan adalah metode heat loss atau metode tidak langsung dan diasumsikan bahwa nilai heat rate yang rendah akan menghasilkan efisiensi yang maksimum. Hasil menunjukkan bahwa dari ketiga unit yang ada, Unit 3 memiliki nilai heat rate terendah yaitu 2.765 kcal/kWh dengan kalori batubara 4.690 kcal/kg dan efisiensi termal tertinggi yaitu 31,1%. Dengan data tersebut dapat dikatakan bahwa PLTU Indramayu tidak efisien yang disebabkan oleh rugi-rugi boiler akibat hilangnya panas pada preheater air. Dua hal penting yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan efisiensi PLTU Indramayu adalah kalori batubara dan kebocoran pada komponen-komponen boiler. Kata kunci: heat rate; efisiensi termal; PLTU;  The increasing of electricity subsidy – in terms of energy – has resulted a heavy burden on government spending. One of the key strategies to reduce those burden is generation efficiency. Coal-fired power plant has currently been the largest generating capacity in Indonesia. This paper examines the generation performance in Indramayu’s coal-fired power plant (West Java) in year 2015 which has a total capacity 3x330 MW. The methodology used is the heat loss or indirect method and we assume that the lowest heat rate parameter could produce a maximum efficiency. The results show that among 3 installed units, there was only one units (3rd unit) that the lowest heat rate (2,765 kcal/kWh), using coal callories (4,690 kcal/kg) and highest thermal efficiency about 31.1%. These implies that Indramayu’s power plants in inefficient due to the boiler losses: heat elimination at the water preheater. Two crucial components that are required to increase the Indramayu’s generation capacity, that are coal callories and leakage on boiler components. Keywords: heat rate; thermal efficiency; coal- fired power plan;

Page 1 of 1 | Total Record : 5