cover
Contact Name
Saiful Mujab
Contact Email
poltekkestanjungkarang@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
poltekkestanjungkarang@yahoo.co.id
Editorial Address
-
Location
Kab. lampung selatan,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kesehatan
ISSN : 20867751     EISSN : 25485695     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan published by Politeknik Kesehatan Tanjungkarang with professional organizations (PTGI, PATELKI, PERSAGI, PPNI, IBI, HAKLI, PAFI, PPGI). It contains writings drawn from research and non-research, critical analytical studies in health areas. This journal was first published in April 2010 in print. Since 2015, Jurnal Kesehatan has been published in print and online.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan" : 15 Documents clear
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGEMBANGAN MENTAL DAN MOTORIK ANAK USIA 6-12 BULAN DI KABUPATEN TANAH DATAR PROVINSI SUMATRA BARAT Rina Hasniyati; M Husni Thamrin; Marni Handayani
Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.582 KB) | DOI: 10.26630/jk.v4i1.11

Abstract

Rina Hasniyati1)M.Husni Thamrin1) Marni Handayani1)1)Poltekkes Kemenkes Padang ABSTRACT: Associated Knowledge Of Mother With Motorik And Mental Development Stunted Children Ages 6-12 Months In Tanah DatarRegency The District Of West Sumatra Province. Infancy (0-12 months) is the most important period in human development. This is due in this period of brain development and intelligence that will affect adulthood (Winarno, 1990). Developmental disorder is a condition in which the child is not able to achieve the developmental tasks at the expected time. Disorder can occur in many areas of development, for example in motorik, language, social, or think. Based on the UNICEF conceptual framework, there are direct and indirect factors that affect child development (Myers 1990; and 1997 in Hartoyo Hadad et al. 2000).This study aims to determine the relationship of nutrition knowledge of mothers with levels of motorik and mental development of stunted children aged 6 to 12 months in Tanah Datar regency. This study uses a quantitative approach with cross sectional design and qualitative approaches. The samples were stunted children aged 6-12 months as many as 89 people. Sampling was carried out with Multistage Random Sampling technique. Data analysis was performed with a statistical test and Chi square test. The results quantitatively demonstrate an association with maternal nutrition knowledge of motorik and mental development of stunted children with p value 0.02. It is recommended to improve the coordination between the programs in health centers (posyandu), so that health problems, especially problems of child development can be satisfactorily resolved. Besides cross-sector participation as kenagarian, PKK and related agencies in the revitalization posyandu further enhanced, so that posyandu as one of community empowerment efforts can work well. Key words :motorik and mental development of stunted children Abstrak. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pengembangan Mental dan Motorik Anak Usia 6-12 Bulan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatra Barat.Anak usia(0-12 bulan) adalah periode yang palingpenting dalampembangunan manusia. Hal ini disebabkandalam periodeperkembangan otakdan kecerdasanyang akan mempengaruhimasa dewasa(Winarno, 1990). Gangguan perkembanganadalah suatu kondisidi manaanak tidakmampu mencapaitugas perkembanganpadawaktu yang diharapkan. Gangguandapat terjadi dalam berbagaibidang pembangunan, misalnya dalammotorik, bahasa, sosial, atau berpikir. Berdasarkankerangka konseptualUNICEF, ada faktor-faktorlangsung dan tidak langsungyang mempengaruhiperkembangan anak(Myers 1990,. Dan 1997diHartoyoHadadetal, 2000).Penelitian inibertujuanuntuk mengetahui hubunganpengetahuangiziibu dengantingkatperkembangan motorik danmental anakstuntedusia 6 sampai 12bulandi KabupatenTanah Datar. Penelitian ini menggunakanpendekatan kuantitatifdengandesaincross sectionaldan pendekatankualitatif. Sampelterhambatanak usia6-12 bulansebanyak89orang. Pengambilan sampel dilakukandengan tekniksamplingMultistagerandom. Analisis data dilakukandenganuji statistikdanuji Chi square.Hasilkuantitatifmenunjukkan hubunganpengetahuangizi ibumotordanperkembangan mental anakterhambatdengannilaip=0,02.Disarankanuntuk meningkatkankoordinasi antaraprogramdi puskesmas(posyandu), sehingga masalahkesehatan, terutama masalahperkembangan anakdapat diselesaikan. Selainpartisipasilintas sektorsepertikenagarian, PKKdan instansi terkaitdalam revitalisasiposyandulebih ditingkatkan, sehinggaposyandusebagai salah satuupaya pemberdayaan masyarakatdapatbekerja dengan baik Kata kunci:perkembangan motorik danmental anak
KINERJA PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERKESMAS Yuliawati Amperaningsih Dwi Agustanti
Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.518 KB) | DOI: 10.26630/jk.v4i1.1

Abstract

Yuliati Amperaningsih1)Dwi Agustanti1)Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarange_mail : tanti.pohan@yahoo.co.idAbstract: In the implementation Perkesmas. Nurse is one of the leading health professionals at the forefront in the health sector plays an important role in achieving the Millennium Development Goals (MDGs). Fact, the performance of nurses in perkesmas activities in health centers throughout Indonesia average <50%, including in the city of Bandar Lampung. The purpose of this study to determine the factors related to performance in the implementation of perkesmas nurses at the health center of Bandar Lampung in 2012. Type of analytical research with cross sectional approach. Population, all nurses working in health centers and civil servants amounted to 233 people. Large sample of 70 people after calculated by proportional random sampling. Instruments used questionnaires and study documentation. Univariate analysis of the frequency distribution and bivariate analysis with the chi-square test. The results of the research is most respondents with high education category (82.9%), lack of knowledge (74.3%), long \ work <5 years / new (74.3%), no funds PHN (60.0%), never supervised (78.67%) and the training never PHN (70.0%). While the implementation of PHN, most do not walk (80.0%). Results of the bivariate analysis, there was no relation between education and the implementation of PHN (p = 0.436), There is a relationship between knowledge (p = 0.005), duration of employment (p = 0, 037), funding (p = 0.005), supervision (p = 0.001 ) and training (p = 0.000) with the implementation of Perkesmas. Advisable for policy makers especially Bandar Lampung City Health Department to allocate fund training for nurses and supervise policy implementation Perkesmas.Keywords: implementation of  Perkesmas, nursesAbstrak: Kinerja Perawat Dalam Pelaksanaan Perkesmas. Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan terdepan sebagai ujung tombak dalam sektor kesehatan yang memegang peranan penting dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). Faktanya, kinerja perawat dalam pelaksanaan kegiatan Perkesmas di Puskesmas di seluruh Indonesia rata rata < 50%, termasuk di Kota Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan kegiatan perkesmas di Puskesmas Kota Bandar Lampung Tahun 2012. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi, seluruh perawat yang bekerja di Puskesmas dan berstatus PNS berjumlah 233 orang. Besar sampel 70 orang setelah dihitung secara proportional random sampling. Instrumen menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi. Analisis univariat secara distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji kai kuadrat. Hasil penelitian, sebagian besar responden memiliki pendidikan dengan kategori tinggi (82,9%), pengetahuan kurang (74,3%), lama\ kerja < 5 tahun/ baru  (74,3%), ada dana perkesmas (60,0%), tidak pernah disupervisi (78,67%) dan tidak pernah pelatihan perkesmas (70,0%). Sedangkan pelaksanaan kegiatan Perkesmas, sebagian besar tidak berjalan (80,0%). Hasil analisis bivariat, tidak ada hubungan pendidikan dengan pelaksanaan kegiatan Perkesmas (p=0,436), Ada hubungan antara pengetahuan (p=0,005), lama kerja (p=0, 037), dana (p=0,005), supervisi (p= 0,001) dan pelatihan (p=0,000) dengan pelaksanaan Perkesmas. Disarankan bagi pengambil kebijakan terutama Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung untuk mengaloksikan dana kegiatan pelatihan Perkesmas bagi perawat serta kebijakan melakukan supervisi pelaksanaan kegiatan Perkesmas. Kata Kunci : pelaksanaan perkesmas, perawat
PENGOLAHAN AIR SUMUR GALI MENGGUNAKAN SARINGAN PASIR BERTEKANAN (PRESURE SAND FILTER) UNTUK MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) (STUDI KASUS DI DESA BANJAR NEGORO KECAMATAN WONOSOBO TANGGAMUS) Purwono Purwono; Karbito Karbito
Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.308 KB) | DOI: 10.26630/jk.v4i1.38

Abstract

Purwono1)Karbito1) 1) Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang ABSTRAKAbstrak : pengolahan air sumur gali Menggunakan saringan pasir bertekanan (presure sand filter) untuk menurunkan kadar besi (fe) dan mangan (mn). Air tanah seperti air sumur gali merupakan sumber air bersih terbesar yang digunakan. Permasalahan yang dijumpai, kualitas air tanah maupun air sungai kurang memenuhi syarat sebagai air bersih seperti adanya  Zat Besi (Fe) dan Mangan (Mn). Fe dan Mn dalam air menyebabkan warna air berubah menjadi kuning-coklat setelah kontak dengan udara. Disamping dapat mengganggu kesehatan, menimbulkan bau yang kurang enak serta menyebabkan warna kuning pada dinding bak serta bercak-bercak kuning pada pakaian.  Untuk itu  dilakukan penelitian pengolahan air sumur gali menggunakan saringan pasir bertekanan (pressure sand filter) dalam menurunkan kadar Fe, Mn, Kekeruhan dan Mikrobiologi (coliform) pada air sumur gali di Desa Banjar Negoro Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah air sumur gali salah satu rumah penduduk di Desa Banjar Negoro Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus. Sampel diambil dengan pendekatan grab sampel. Sampel air baku yang digunakan untuk pengolahan diambil dari satu sumur gali penduduk,sedangkan sampel air baku dan sampel air hasil olahan diambil satu titik di bak penampungan sebelum diolah dan satu titik di kran outlet saringan. Hasil penelitian dapat disimpulkan :1) Kadar Fe mengalami penurunan 11,7% pada sampel I (debit 0,5 lt/menit), sampel II 28,6% (debit 1 lt/menit) dan sampel III sebesar 30,4% (debit 2 lt/menit), 2) Kadar mangan (Mn) mengalami penurunan 23,3% pada sampel I (debit 0,5 lt/menit), sampel II 28,6% (debit 1 lt/menit) dan sampel III 29,1% (debit 2 lt/menit), 3) Kadar kekeruhan turun sebesar 57,9% pada sampel I (debit 0,5 lt/menit), sampel II 43,2% (debit 1 lt/menit) dan sampel III 28,2% (debit 2 lt/menit), 4) Kadar bakteriologis (coliform) turun 54,7% pada sampel I (debit 0,5 lt/menit), sampel II 71,9% (debit 1 lt/menit) dan sampel III 73,4% (debit 2 lt/menit). Untuk lebih mengoptimalkan hasil pengolahan disarankan pada penelitian selanjutnya agar menambah ketebalan media saring, menambah jumlah kolom filter atau mengkombinasikan dengan proses pengolahan lain seperti koagulasi dan sedimentasi sebelum proses filtrasi. Kata Kunci : Pengolahan air sumur gali, saringan air bertekanan
HUBUNGAN KETERATURAN KONSUMSI TABLET BESI DAN POLA MAKAN DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS MUARA TEMBESI Daryono Daryono
Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.256 KB) | DOI: 10.26630/jk.v4i1.7

Abstract

Daryono1)Staf Pengajar Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi ABSTRACT: consumption of iron tablet order relations and eating with anemia in pregnant women in health in estuary tembesi .Anemia in pregnant women can lead to complications such as abortion, parturition prematurus, prolonged labor due to uterine inertia, uterine atony, shock, infection and severe anemia with a hemoglobin of less than 4 g/100 ml can lead to cardiac decompensation. Similarly for the POC anemia in pregnancy can cause embryonic death, perinatal mortality, prematurity, birth defects can occur, backup iron for the baby will be less. Approximately 50-70% of pregnant women suffer from anemia in Indonesia. Jambi province in October 2006 of 12 575 pregnant women there are 341 people (2.7%) cases of anemia in pregnant women and increased to 356 (2.8%) on January 18, 2007 (Department of Health Jambi, 2006).  The purpose of this study was to determine the relationship of order intake and dietary iron tablets with anemia in pregnant women in health centers Tembesi Estuary in 2012. The research was conducted by Analytical design using cross sectional method. The data collection is done through direct interviews and direct measurement of Hb against 82 respondents conducted in January of s / d April 2012. Analysis of the data in this study using univariate and bivariate data analysis. The study, of 82 respondents apparently contained 58.5% of pregnant women are anemic, irregular consuming iron tablets contained 61.0% of the pregnant women and the poor diet most of the 39.0% experienced anemia. Based on the obtained results that the regularity of consumption of iron tablets and diet have a significant association with anemia.  Expected that health workers provide information about the importance of iron tablets and a good diet in pregnancy and encourage kapada husband or mother's mother's family as a supervisor in consuming iron tablets. Keywords: Anelia, regular consumption of iron tablets and diet. ABSTRAK : hubungan keteraturan konsumsi tablet besi dan pola makan dengan anemia pada ibu hamil di puskesmas muara tembesi. Anemia pada ibu hamil dapat menimbulkan penyulit seperti  abortus, partus prematurus, partus lama karena inersia uteri, atonia uteri, syok, infeksi dan anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 g/100 ml dapat menyebabkan dekompensasi kordis. Begitu juga bagi hasil konsepsi anemia dalam kehamilan dapat menyebabkan kematian, kematian perinatal, prematuritas, dapat terjadi cacat bawaan, cadangan besi bagi bayi akan kurang. Sekitar 50-70%  ibu hamil di Indonesia menderita anemi. Propinsi Jambi pada bulan Oktober 2006 dari 12.575 orang ibu hamil terdapat 341 (2,7%) kasus anemia pada ibu hamil dan mengalami peningkatan menjadi 356 (2,8%) pada 18 Januari 2007 (Dinas Kesehatan  Jambi, 2006).  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keteraturan konsumsi tablet besi dan pola makan dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Muara Tembesi tahun 2012.  Penelitian ini dilakukan dengan rancangan Analitik dengan menggunakan metode cross sectional. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dan pengukuran Hb secara langsung terhadap 82 responden yang dilaksanakan pada bulan Januari s/d April 2012. Analisa data menggunakan analisa data univariat dan bivariat. Hasil penelitian terhadap 82 responden ternyata terdapat 58,5 % ibu hamil yang mengalami anemia, tidak teratur mengkonsumsi tablet besi terdapat 61,0 % ibu hamil dan dari pola makan kurang baik 39,0 %  sebagian besar mengalami anemia. Berdasarkan hal tersebut didapatkan hasil bahwa keteraturan konsumsi tablet besi dan pola makan mempunyai hubungan yang bermakna dengan Anemia.Diharapkan tenaga kesehatan memberikan penyuluhan tentang pentingnya tablet besi dan pola makan yang baik dalam kehamilan dan menganjurkan kapada suami atau keluarga ibu sebagai pengawas ibu dalam mengkonsumsi tablet besi. Kata Kunci: Anemia, keteraturan konsumsi tablet besi dan pola makan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN ATIAH Suryani, Suryani
Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.923 KB) | DOI: 10.26630/jk.v4i1.12

Abstract

Suryani Staf Pengajar Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi                                         Abstract: Related Factors  To The Labor Normal Ruptured Perineum Maternity Home Atiah.  Postpartum hemorrhage is one of the causes of maternal mortality and cause laceration of the birth canal into the second one is ruptured perineum can occur in almost any vaginal delivery. WHO researchers said that worldwide in 2009 occurred 2.7 million maternal perineal ruptures, this figure will rise to 6.3 million by 2050. Bandung Indonesia through the Center for research in 2009 and 2010 found the prevalence of perineal rupture occurs at the age of 25 to 30 years and 24% aged 32 to 39 years were 62%. Based on the initial survey in Atiah Maternity Hospital, the incidence of perineal rupture is quite high due to several factors such as parity, weight newborns. The purpose of this study to determine the relationship of newborn weight and parity with ruptured perineum. Analytical method used observational cross-sectional design. Total population of 72 respondents 62 respondents maternal sample normal. Sampling using accidental sampling observation sheet. The analysis is used univariate and bivariate statistics with chi-square test. The results portray rupture occurred 71.0% of respondents in most primiparous perineum and newborn weight ≥ 4000 g because it is high risk, and partly to multiparous and newborn weight &lt;4000 g. There is a significant association between weight newborns with ruptured perineum with p-value = 0.044 and meaningful relationship with a ruptured perineum parity with p-value = 0.031.  Based on this study it can be concluded that the rupture of the perineum, are common in low-risk birthing mother is multiparous and newborn weight &lt;4000 grams. Key words: Rupture of the perineum, newborn weight and parity. Abstrak: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal  di Rumah Bersalin Atiah. Perdarahan post partum merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan laserasi jalan lahir menjadi penyebab kedua yang salah satunya adalah ruptur perineum yang dapat terjadi pada hampir setiap persalinan pervaginam. Peneliti WHO mengatakan bahwa di seluruh dunia pada tahun 2009 terjadi 2,7 juta ibu bersalin mengalami ruptur perineum, angka ini akan meningkat 6,3 juta pada tahun 2050. Indonesia melalui penelitian Puslitbang Bandung pada tahun 2009 sampai 2010 didapatkan prevalensi ruptur perineum terjadi pada usia 25 sampai 30 tahun sebanyak 24 % dan usia 32 sampai 39 tahun sebanyak 62%. Berdasarkan survey awal di Rumah Bersalin Atiah, kejadian ruptur perineum cukup tinggi yang disebabkan beberapa faktor antara lain paritas, berat badan bayi baru lahir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan berat badan bayi baru lahir dan paritas dengan ruptur perineum. Metode yang digunakan analitik observasional dengan desain cross sectional. Jumlah populasi 72 responden dengan sampel 62 responden ibu bersalin normal. Pengambilan sampel secara accidental sampling mengunakan lembar observasi. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian mengambarkan 71,0% responden terjadi ruptur perineum pada sebagian besar primipara dan berat badan bayi baru lahir ≥ 4000 gr karena memang beresiko tinggi dan sebagian lagi pada multipara dan berat badan bayi baru lahir &lt; 4000 gr. Terdapat hubungan bermakna antara berat badan bayi baru lahir dengan ruptur perineum dengan p-value = 0,044 dan hubungan bermakna paritas dengan ruptur perineum dengan p-value = 0,031. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ruptur perineum, masih banyak terjadi pada ibu bersalin yang beresiko rendah yaitu multipara dan berat badan bayi baru lahir  &lt; 4000 gram. Kata Kunci: Ruptur perineum, berat badan bayi baru lahir dan paritas.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS FILTRAT JUS JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DAN JUS TOMAT (Solanum lycopersicum L) SEBAGAI LAKSANSIA (PENCAHAR) Sripujiwati, Dias Ardini
Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.122 KB) | DOI: 10.26630/jk.v4i1.2

Abstract

Dias Ardini 1), Sri Pujiwati 1)Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarange_mail: ardinidias_aw@yahoo.com Abstract: Abstract:  Effectiveness Filtrate Comparative of Guava Juice (Psidium guajava L.) and Tomato Juice (Solanum lycopersicumL.) as Laxative. To realize the health status of the highest for the public, health care effort of modern and traditional. One of the effects of modern lifestyle is a diet that causes constipation. One of the traditional medicine for treating constipation with natural ingredients using guava juice and tomato juice.Type of research is experimental by using rangcangan completely randomized (CRD) is to test the effects of guava fruit juice and tomato juice as a laxative in Swiss-Webster mice. The independent variable of this study is the number of fruit guava and tomatoes are used in the form of juice and the dependent variable of the study was the amount of stool, stool weight and consistency beses.The results showed guava juice 200 grams and 200 grams of tomato juice has the ability to increase the frequency of bowel movements and stool weight. While the consistency of the stool becomes more tender than the negative control. It can be concluded guava juice 200 grams and 200 grams of tomato juice has the ability as laksansia.Keywords: tomato juice - guava juice, laksansia Abstrak: Perbandingan Efektivitas Filtrat Jus Jambu Biji (Psidium guajava L.) dan Jus Tomat (Solanum lycopersicum L.) Sebagai Laksansia ( Pencahar).  Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, dilakukan upaya pelayanan kesehatan modern dan tradisional. Salah satu dampak dari gaya hidup modern adalah pola makan yang menyebabkan sembelit. Salah satu pengobatan tradisional untuk mengatasi sembelit dengan bahan alam menggunakan jus jambu biji dan jus tomat. Jenis penelitian yang digunakan bersifat eksperimental  dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu untuk menguji efek jus buah jambu biji dan jus buah tomat sebagai pencahar pada mencit Swiss-Webster. Variabel bebas dari penelitian ini adalah banyaknya buah jambu biji dan tomat yang digunakan dalam bentuk jus dan variabel terikat dari penelitian ini adalah jumlah feses, berat beses dan konsistensi feses.  Hasil penelitian menunjukkan jus jambu biji 200 gr dan jus tomat 200 gr mempunyai kemampuan meningkatkan frekuensi defekasi dan berat feses. Sementara konsistensi feses menjadi lebih lembek dibanding kontrol negative. Sehingga dapat disimpulkan jus jambu biji 200 gr dan jus tomat 200 gr mempunyai kemampuan sebagai laksansia. Kata kunci : jus tomat- jambu biji, laksansia
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN RANTAU INDAH KECAMATAN DENDANG KABUPATEN TANJAB TIMUR PROVINSI JAMBI Heryani, Erna; Daryono, Daryono; Masnah, Cek
Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.256 KB) | DOI: 10.26630/jk.v4i1.8

Abstract

  Erna Heryani1) Daryono1) Cek Masnah1) 1)Staf Pengajar Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi ABSTRACT: Related factors - factors to nutrition status of children in ward shoreline tanjab beautifueastern district district Jambi province. Protein Energy Malnutrition (PEM) is still one of the major nutritional problems in Indonesia. In 2003, an estimated 27.5% of infants had less nutritional disorders, including 8.5% severe malnutrition. According to WHO (1996), the prevalence of PEM in Indonesia is high, &gt; 30% . Factors that influence child development consists of food security, health conditions, family food security, parenting, health care utilization and environmental sanitation, with the underlying cause of the economic structure. This study aims to examine the relationship of knowledge, maternal parenting and economic status of the nutritional status of children in Sub Rantau Beautiful in 2012. The study was conducted using a cross sectional design is as much 430 toddler toddler's mother. Technique sampling proportional random sampling amounted to 86 mothers toddler. Analysis of the data using univariate and bivariate data analysis. The study, of 86 respondents, nutrition thin (18.6%), nutrition obese (51.2%) and nutrition obsitas (30.2%), the majority of respondents (68.8%) knowledgeable, most respondents (82.6%) had good parenting pol, most respondents (70.9%) had a good economy. There is a significant relationship between economic knowledge and nutritional status of children and there is no relationship between parenting the nutritional status of children. Dendang for health centers that can be used as information for health workers in the implementation of its program to improve the nutritional constraints found in Dendang Village Health Center and the beautiful seacoast seacoast Beautiful Village in order to increase the return UKBM (Community Based Health Enterprises) that already exist and can carry workplace health programs with health workers at the health center.  Key Words: toddler, nutritional status  ABSTRAK: faktor – faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di kelurahan rantau indah kecamatan dendang kabupaten tanjab timur provinsi Jambi . Kurang Energi Protein (KEP) sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Pada tahun 2003, diperkirakan 27,5% balita mengalami gangguan gizi kurang, 8,5% diantaranya gizi buruk. Menurut WHO (1996), prevalensi KEP di Indonesia termasuk tinggi, yaitu  &gt; 30%. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak terdiri dari kecukupan pangan, keadaan kesehatan, ketahanan pangan keluarga, pola asuh anak, pemanfaatan pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan, dengan penyebab dasar struktur ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan, pola asuh ibu dan status ekonomi terhadap status gizi balita di Kelurahan Rantau Indah Kabupaten Tanjab Timur Provinsi Jambi tahun 2012. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi adalah ibu balita sebanyak 430 balita. Teknik pengambilan sampel proporsional random sampling berjumlah 86 ibu balita.  Analisa data menggunakan analisa data univariat dan bivariat. Hasil penelitian  menunjukkan balita gizi kurus (18,6 %), gizi gemuk (51,2 %) dan gizi obsitas (30,2 %), sebagian besar responden (68,8 %) berpengetahuan tinggi, sebagian besar responden (82,6 %) memiliki pol asuh baik, sebagian besar responden (70,9 %) memiliki ekonomi yang baik. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan ekonomi dengan status gizi  balita serta tidak ada hubungan antara pola asuh dengan status gizi balita. Bagi Puskesmas Dendang agar dapat dijadikan bahan informasi bagi petugas kesehatan dalam pelaksanaan program perbaikan gizi beserta hambatan-hambatan yang ditemukan di Puskesmas Dendang Kelurahan Rantau Indah dan bagi Kelurahan Rantau Indah agar dapat meningkatkan kembali UKBM (Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sudah ada dan dapat melaksanakan program kerja kesehatan dengan tenaga kesehatan di Puskesmas. Kata Kunci: Status gizi, balita
HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN MASKER DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI KELURAHAN HARAPAN JAYA, BANDAR LAMPUNG Zamahsyari Sahli; Raisa Lia Pratiwi
Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.904 KB) | DOI: 10.26630/jk.v4i1.13

Abstract

Zamahsyari Sahli1)Raisa Lia Pratiwi1)1)Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mitra Lampung Abstract: RelationsWith TheMaskOf UseBehaviorDisordersInLungFunctionFurnitureWorkersInHarapan Jaya Village, Bandar Lampung. Using masks in furniture industry may hinder the dust which cause lung problems. The study objective was to determine the Correlation of behavior of  using masks against pulmonary function impairment in furniture workers in  Harapan Jaya Village.This study was an observational study with cross sectional approach. Sample in this study 41 furniture workers in the Harapan Jaya as sampling.Data analysis using chi square with Fisher test.The Result shows pulmonary function impairmenthas relation with pratice of using mask (p = 0,013) and has no relation to knowledge of using mask (p=0.219) and so attitude of using mask (p=0.084)  with α=0,05. Keywords: Behavior of using mask , pulmonary function impairment. Abstrak:Hubungan Perilaku Penggunaan Masker Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Mebel Di  Kelurahan Harapan Jaya, Bandar Lampung. Perilaku penggunaan masker dalam industri mebel dapat menghalangi debu sehingga tidak menyebabkan gangguan fungsi paru.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku penggunaan masker terhadap gangguan fungsi paru pada pekerja mebel di Keluharan Harapan Jaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sample penelitian, pekerja mebel di Kelurahan Harapan Jaya yang berjumlah 41 orang sebagai total sampling. Analisis data menggunakan chi square dengan uji Fisher.Analisis menunjukkangangguan fungsi paru berhubungan dengan tindakan ( p=0.013) dan tidak berhubungan dengan pengetahuan (p=0,219) dan sikap (p=0,084) dengan α=0,05.Kata kunci : Perilaku penggunaan masker , gangguan fungsi paru.
DETEKSI DINI VIRUS DENGUE PADA SEDIAAN APUS DARAH TIPIS DAN TEBAL DENGAN METODE IMUNOSITOKIMIA Nurminha Nurminha
Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.561 KB) | DOI: 10.26630/jk.v4i1.4

Abstract

Nurminha1)Jurusan Analis Kesehatan Poltekes Kemenkes Tanjungkarange_mail: nurminha31@yahoo.com Abstract :  Early Detection of Dengue Virus in Blood smear preparations Thin and Thick with immunocytochemistry method. Dengue disease is a global health problem in tropical and subtropical countries. Clinical manifestations of dengue virus infection in humans is very varied ranging from asymptomatic to severe. Until now the protective vaccines and specific therapies for dengue infection has not been found. Dengue virus antigen detection in blood smears of light and dark using streptavidin biotin peroxidase complex imunositokimia (SPBC) is one alternative for the diagnosis of dengue infection. This study aims to determine the early detection of dengue virus antigen thin blood smears and thick patients with Dengue virus infection in Laboratory Methods SPBC Imunositokimia Abdul Moeloek Hospital Lampung Province, amounting to 66 people. This quasi-experimental research design. The study was conducted in November and December 2011. The results showed that the early detection of dengue virus antigen in thin blood smears found positive results 69.7% (46 people) and the thick blood smears found positive results 75.8% (50 people). Suggested need further research in patients with fever the first day and second to determine the sensitivity and specificity in detecting method imunositokimia Dengue virus. Key words : Dengue, imunositokimia SBPC, thin blood film, thick blood film. Abstrak. Deteksi Dini Virus Dengue pada Sediaan Apus Darah Tipis dan Tebal dengan Metode Imunositokimia. Penyakit Dengue merupakan masalah kesehatan global di negara tropis dan subtropis. Manifestasi klinis infeksi virus Dengue pada manusia sangat bervariasi mulai dari asimtomatik sampai berat. Hingga saat ini vaksin yang protektif dan terapi spesifik untuk infeksi dengue belum ditemukan. Deteksi antigen virus Dengue pada sediaan apus darah tipis dan tebal menggunakan metode imunositokimia streptavidin biotin peroxidase complex (SBPC) merupakan salah satu alternatif untuk diagnosis infeksi Dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil deteksi dini antigen virus Dengue pada sediaan apus darah tipis dan tebal penderita infeksi virus Dengue dengan metode Imunositokimia SBPC di laboratorium RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang berjumlah 66 orang. Desain penelitian ini kuasi eksperimental. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November dan Desember 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil deteksi dini antigen virus Dengue pada sediaan apus darah tipis didapatkan hasil positif 69,7% (46 orang) dan pada sediaan apus darah tebal didapatkan hasil positif  75,8% (50 orang). Disarankan perlu penelitian lebih lanjut pada penderita demam hari pertama dan kedua untuk mengetahui sensitifitas dan spesifisitas metode imunositokimia dalam mendeteksi virus Dengue. Kata Kunci : Dengue, imunositokimia SBPC, apus darah tipis, apus darah tebal.  
Hubungan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dan Pencegahan Gigitan Nyamuk Aedes aegypti dengan Kejadian DBD Amrul Hasan; Eka Sulistianingsih
Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.078 KB) | DOI: 10.26630/jk.v4i1.9

Abstract

Amrul Hasan1)Eka Sulistianingsih2)1) Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang                                  2)Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes TanjungkarangEmail: amrulhasan@gmail.com Abstract: Relationships mosquito nest eradication of dengue and Aedes aegypti Mosquito Bite Prevention with dengue incidence. Dengue hemorrhagic fever is a public health problem in North Lampung regency. In the years 2007 to 2010 experienced a downward trend, the 2007 dengue incidence rate of 42.85 per 100,000 population increased to 57.4 per 100,000 in 2011, until the end of March 2012 the number of cases more than 350 cases, but in the year 2011 increased outstanding, so that the Government of North Lampung regency set as outbreaks local research 4.The purpose of this research is to know the relationship habits to eradicate mosquito breeding (PSN) and the prevention of mosquito bites with the incidence of dengue in North Lampung regency Kotabumi. Design of case-control studies with a total sample of 406 individuals consisting of 203 cases and 203 controls. Data was collected through interviews and observation. The survey results revealed no association with the incidence of PSN habit of dengue hemorrhagic fever. Individuals who do not have a 3M risk of 4.45 (95% CI: 2.38 to 8.30) times with DHF compared with individuals who did 2M or 3M. Individuals who do 1M (drain or cover or bury it) risk of 2.67 (95% CI: 1.46 to 4.89) times suffer from DHF compared with individuals who did 2 M or 3 M after controlled variables for an object that can be hold water around the house and bite prevention mosquito habits. There is a relationship between habits to prevent mosquito bites associated with the incidence of dengue. Individuals who do not perform mosquito bite prevention risk 5.43 (95% CI: 3.14 to 9.36) times with DHF compared with individuals who did 2 and 3 types of mosquito bite prevention. Individuals who did one mosquito bite prevention (using the repellent on skin or anti mosquito repellent or spray the room with insecticide) 2.03 times the risk of suffering from dengue compared with individuals who did 2 and 3 types of mosquito bite prevention after controlled with knowledge and the existence of objects that can hold water around the house. Keywords: Dengue, Aedes aegypti, a mosquito bite prevention Abstrak: Hubungan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dan Pencegahan Gigitan Nyamuk Aedes aegypti dengan Kejadian DBD. Demam Berdarah dengue masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Lampung Utara. Pada tahun 2007 s.d 2010 mengalami tren penurunan, tahun 2007 incidence rate DBD sebesar 42,85 per 100.000 penduduk meningkat menjadi 57,4 per 100.000 pada tahun 2011,  hingga akhir Maret 2012 jumlah kasus lebih dari 350 kasus, akan tetapi pada tahun 2011 mengalami peningkatan yang luar biasa, sehingga Pemerintah Kabupaten Lampung Utara menetapkan sebagai KLB lokal4.Tujuan penelitian mengetahui hubungan kebiasaan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pencegahan gigitan nyamuk dengan kejadian DBD di Kotabumi Kabupaten Lampung Utara. Desain penelitian kasus kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 406 individu terdiri dari 203 kasus dan 203 kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian diketahui ada hubungan kebiasaan melakukan PSN dengan kejadian demam berdarah dengue. Individu yang tidak melakukan 3M memiliki risiko 4,45 (95% CI : 2,38-8,30) kali terkena DBD dibandingkan dengan individu yang melakukan 2M atau 3M. Individu yang melakukan 1M (menguras atau menutup atau mengubur saja) berisiko 2,67 (95% CI: 1,46-4,89) kali menderita DBD dibandingkan dengan individu yang melakukan 2 M atau 3 M setelah dikontrol dengan variabel keberadaan benda yang dapat menampung air di sekitar rumah dan kebiasaan melakukan pencegahan gigitan nyamuk.Ada hubungan antara kebiasaan melakukan pencegahan gigitan nyamuk berhubungan dengan kejadian DBD. Individu yang tidak melakukan pencegahan gigitan nyamuk berisiko 5,43 (95% CI: 3,14-9,36) kali terkena DBD dibandingkan dengan individu yang melakukan 2 dan 3 jenis pencegahan gigitan nyamuk. Individu yang melakukan 1 pencegahan gigitan nyamuk  (mengunakan repellent atau anti nyamuk bakar atau menyemprot ruangan dengan pembasmi serangga) berisiko 2,03 kali menderita DBD dibandingkan dengan individu yang melakukan 2 dan 3 jenis pencegahan gigitan nyamuk setelah dikontrol dengan pengetahuan dan keberadaan benda yang dapat menampung air di sekitar rumah. Kata kunci : DBD, Aedes aegypti, Pencegahan gigitan nyamuk

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Vol 13, No 3 (2022): Jurnal Kesehatan Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Vol 12, No 3 (2021): Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Vol 11, No 3 (2020): Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Vol 10, No 3 (2019): Jurnal Kesehatan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Vol 9, No 3 (2018): Jurnal Kesehatan Vol 9, No 3 (2018): Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Vol 8, No 3 (2017): Jurnal Kesehatan Vol 8, No 3 (2017): Jurnal Kesehatan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Vol 7, No 3 (2016): Jurnal Kesehatan Vol 7, No 3 (2016): Jurnal Kesehatan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Vol 6, No 2 (2015): JURNAL KESEHATAN Vol 6, No 2 (2015): JURNAL KESEHATAN Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Kesehatan Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan More Issue