cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
ISM (Intisari Sains Medis) : Jurnal Kedokteran
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25033638     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Intisari Sains Medis is published by Medical Scientific Community, Indonesia. Intisari Sains Medis is an international, multidisciplinary, peer-reviewed, open access journal accepts papers for publication in all aspects of Science Digest, Medical Research Development, Research Medical Field and Theory. We also publish cases from third world country, that is considered very rare and special cases.
Arjuna Subject : -
Articles 1,063 Documents
FAKTOR VIRULENSI Salmonella enterica SEROVAR TYPHI Marvy Khrisna Pranamartha
Intisari Sains Medis Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.581 KB) | DOI: 10.15562/ism.v4i1.51

Abstract

Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, dengan gejala umum berupa demam tinggi dan nyeri perut. Tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan saluran cerna.1Untuk bisa memahami patogenesis dari demam tifoid sampai ke tingkat selular dan molekular, ada 5 hal penting yang harus digaris bawahi, yaitu:1. Tipe 3 Sistem Sekresi (T3SS)2. Virulence Genes dari Salmonella yang mengkode 5 SIP (Salmonella Invasion Protein) SIP A, B, C, D, dan E.3. Toll R2 dan toll R3 yang merupakan lapisan luar dari makrofag.4. Sistem imun lumen usus sampai ke organ dalam5. Fungsi endotelial sel dalam inflamasi.Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun. Virulensi salmonella tidak lepas dari peranan SPI, yang terletak di dalam kromosom dan plasmid bakteri. Dimana SPI 1 dan SPI 2 telah dikaji cukup mendalam karena keterkaitannya dengan T3SS, dan berperan sangat penting pada invasi awal serta siklus hidup intrasel dari bakteri Salmonella.Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi. Selalu menjaga kebersihan lingkungan hidup kita agar terhindar dari kontaminasi dengan bakteri Salmonella typhi. Agar mewaspadai sejak dini pencegahan dan pengobatan penyakit typhus. Studi mendalam perlu dilakukan agar kita mampu lebih memahami proses kompleks antara patogen dan sel inang. Mengingat dari 15 SPI yang sudah diketahui, hanya SPI 1 dan SPI 2 yang sudah dikaji secara mendalam.
PENCITRAAN DIAGNOSTIK KANKER PARU Thayalan Sukumaran
Intisari Sains Medis Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.555 KB) | DOI: 10.15562/ism.v4i1.52

Abstract

Karsinoma bronkus adalah kanker yang paling umum di dunia barat, dan merupakan penyebab utama kematian terkait kanker, dimana sekitar 32% dari semua kematian akibat kanker pada pria dan 25% pada wanita.1 Di Amerika Serikat menyebabkan kematian lebih dari kanker usus besar, payudara dan prostat digabungan 2. Dalam survei perbaikan dalam kelangsungan hidup kanker di Inggris baru-baru ini, karsinoma bronkus menunjukkan persentase penurunan terkecil dalam jumlah kematian antara 1981-1990 (0,2%). Dibandingkan dengan payudara (pengurangan 11%) dan melanoma (32%). Keseluruhan kelangsungan hidup 5 tahun untuk kanker paru-paru didiagnosis antara 1986-1990 hanya 5,3% (dibandingkan dengan 66% untuk payudara dan 76% untuk melanoma). Hal ini menjadi latar belakang ahli radiologi dalam bekerja mendeteksi, mendiagnosis, gambaran, dan review dari kanker ini.
REVERSE SHOULDER PROSTHESIS: REVIEW DARI FITUR IMAGING DAN KOMPLIKASINYA Sharanya Ramachandran
Intisari Sains Medis Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.089 KB) | DOI: 10.15562/ism.v4i1.53

Abstract

Latar belakang: reverse shoulder prosthesis adalah prosthesis yang telah digunakan secara klinis di Eropa sejak 1985 dan telah disetujui untuk digunakan di Amerika Serikat pada tahun 2004. Prosthesis unik ini memiliki dasar melekat pada glenoid, yang memegang komponen yang berbentuk bola, sedangkan komponen humerus yang meliputi polietilen yang terdapat di dalamnya adalah datar. Desain ini adalah konfigurasi “terbalik” yang terlihat dengan artroplasti konvensional, di mana komponen yang berbentuk bola merupakan bagian dari komponen humerus.Indikasiuntukprosthesis terbalikadalah: (1) arthritis yang sangat nyeridikaitkandenganrobekan rotator-cuff yang tidakdapat diperbaiki(robekanrotator-cuffarthropathy), (2) hemiarthroplasty gagaldengan robekanrotator-cuff yang tidakdapat diperbaiki, (3) pseudoparalysisyang masif, robekan rotator-cuff yang tidak dapatdiperbaiki, (4) beberaparekonstruksisetelahreseksitumor, dan(5) beberapapatah tulangbahutidak dapatdiperbaikiataureconstructabledengantekniklain. Prosthesisini dapatmenghasilkanpengurangan yang signifikan dalamrasa sakitdanbeberapaperbaikandalamfungsiuntuksebagian besarindikasiyang disebutkan. Namun,konfigurasiunikdantantanganpenyisipandapatmengakibatkantingginya insidenberbagaikomplikasiyang tidak biasa. Beberapakomplikasi, seperti dislokasikomponen, miripdenganpenggantianbahukonvensional. Komplikasilain, sepertibentukanskapuladanpatah stress acromialyang unikuntukprostesisini. Kesimpulan: Konfigurasidariprosthesisterbalik, penampilanradiografi yang normaldankomplikasipotensialterkaitpenggunaan.
PENILAIAN PEDOFILIA MENGGUNAKAN RESPON HEMODINAMIK OTAK TERHADAP STIMULI SEKSUAL Kuhelan Mahendran
Intisari Sains Medis Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.872 KB) | DOI: 10.15562/ism.v4i1.54

Abstract

Menilai secara akurat orientasi seksual seseorang sangat penting dalam melakukan penanganan terhadap pelaku kekerasan seksual pada anak. Phallometry adalah metode standar untuk mengidentifikasi orientasi seksual; tetapi, metode ini telah banyak dikritik oleh karena bersifat intrusif dan reliabilitasnya terbatas.Tujuan:Untuk mengevaluasi apakah pola respon spasial terhadap stimuli seksual yang ditandai oleh adanya perubahan blood oxygen level-dependent signal (BOLD)memfasilitasi proses identifikasi pedofilia.Desain:Selama dilakukan pemeriksaan magnetic resonance imaging fungsional (fMRI), ditampilkan gambar anak-anak dan dewasa tanpa busana dengan jenis kelamin sama atau berbeda terhadap sampel penelitian (kelompok pedofil dan kontrol). Kami mengkalkulasi perbedaan BOLDterhadap stimuli sexual anak-anak dan dewasa pada setiap sampel. Hasil foto dengan kontras kemudian dimasukkan sesuai dengan kelompoknya untuk dianalisis perbedaan pemetaan otak antara kelompok pedofil dan kontrol. Kami mengkalkulasi nilai ekspresi yang sesuai dengan hasil kelompok bagi setiap sampel. Nilai ekspresi tersebut dibedakan menjadi 2 algoritma klasifikasi: analisis Fisher linear discriminant dan analisis -nearest neighbor. Prosedur klasifikasi tersebut telah divalidasi silang menggunakan metode leave-one-out. Lokasi:Bagian Kedokteran Seksual, Fakultas Kedokteran Universitas Christian Albrechts di Kiel, Jerman.Sampel:Kami merekrut 24 sampel dengan pedofil yang memiliki ketertarikan seksual terhadap anak perempuan (n=11) atau laki-laki (n=13) pre pubertas dan 32 kontrol laki-laki sehat yang memiliki ketertarikan seksual terhadap wanita (n=18) atau pria (n=14) dewasa.Pengukuran luaran utama:Angka sensitivitasdan spesifisitas dari kedua algoritme klasifikasi.Hasil:Akurasi klasifikasi tertinggi dicapai dengan analisis diskriminan linear Fisher, yang menunjukkan akurasi rata-rata 95% (100% spesifisitas, 88% sensitivitas).Simpulan:Pola respon otak fungsional terhadap stimuli seksual mengandung informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pedofilia dengan akurasi tinggi. Klasifikasi otomatis dari pola tersebut merupakan alat ukur objektif yang menjanjikan untuk mendiagnosis pedofilia secara klinis.
CT EKSPIRASI RESOLUSI TINGGI: KEGUNAAN DIAGNOSTIKNYA PADA PENYAKIT PARU DIFUS Gayathrie Chantrhira Sakaran
Intisari Sains Medis Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.242 KB) | DOI: 10.15562/ism.v4i1.55

Abstract

CT ekspirasi resolusi tinggi merupakan pelengkap CT inspirasi resolusi tinggi dalam mendiagnosis penyakit paru yang difus. Teknik ini memperlihatkan adanya perubahan-perubahan dinamik pada penipisan paru yang dihubungkan dengan beberapa faktor, seperti: jumlah udara dalam alveoli, interstitium paru, dan volume darah dalam paru. Teknik ini sangat sensitif untuk mendeteksi sumbatan jalan nafas yang kecil. Dengan mengkombinasikan CT inspirasi resolusi tinggi dengan CT ekspirasi resolusi tinggi kita dapat lebih memahami mekanisme penipisan paru yang tidak homogen, serta bisa mendiagnosis penyakit paru difus dengan lebih baik.
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DAN ANAK TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG PADA ANAK BALITA DI DESA SUKAWATI GIANYAR TAHUN 2014 Parivindaraj Sundaraj
Intisari Sains Medis Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.839 KB) | DOI: 10.15562/ism.v4i1.56

Abstract

Background: Malnutrition is one of the leading health problems among Indonesians. The incidence of malnutrition and poor nutrition increases each year, especially in the province UPT Kesmas Sukawati I. Aim: This study aims to identify risk factors involved in the incidence of malnutrition in children under 5 years old in Sukawati Village, Gianyar.Method of Study: Study was conducted between November – December 2014 using descriptive cross sectional study method. Subject of study are children under 5 years old in Sukawati Village, Gianyar consisting of 50 samples. Data was obtained through direct anthropometry measurements of children under 5and interview of mothers with toddlers through questionnaire. Data analysis was done descriptively and presented in tables and narrative.Result: Malnutrition according to weight/age in children under 5 years in Sukawati Village is 12%. 96% of children under 5 years with normal birth weight, 62% of children under 5 years without Exclusive breastfeeding, 30% of children under 5 years with poor diet intake, 26% of children below 5 years with low educated mothers, 64% of children below 5 years with working mothers, 48% of children below 5 years with low income families, and 52% of children below 5 years with mothers lacking knowledge in nutrition.Conclusion: Risk factors in children under 5 years with malnourished state are due to absence of exclusive breastfeeding for 6 months, poor diet intake, low educated mothers, working mothers, and mothers lacking knowledge in nutrition.
GAMBARAN KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RENDANG PADA PERIODE 27 FEBRUARI SAMPAI 14 MARET 2015 Sri Santiya Anbarasan
Intisari Sains Medis Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.969 KB) | DOI: 10.15562/ism.v4i1.57

Abstract

OUTLOOK ON QUALITY OF LIFE OF ELDERLY WITH HYPERTENSION IN PUSKESMAS RENDANG AREA DURING PERIOD 27 FEBRUARY TO 14 MARCH 2015ABSTRACTBackground: Hipertension is one of the biggest health problem faced in the world, especially in developing countries. According to data from Bali Province Health Service, patients suffering from hipertension in Bali in 2010 accounts to 8837 people. Whereas total visit of elderly with hypertension in 2013 sums up to 1354, which is 9,41% from total cases that visited Puskesmas Rendang in 2013. High number of hypertension cases especially in elderly affects their quality of life.Aim: To know the quality of life of elderly suffering from hypertension.Method: The type of study is descriptive quantitative. Study was conducted in elderly posyandu in Puskesmas Rendang, Karangasem district during period of 27 February till 14 March 2015. Sample was obtained through consecutive sampling technique with a total sample of 60 people. Instrument used in the form of questionnaire which was created by WHO that is World Health Organization Quality Of Life – Bref (WHOQOL-BREF). Data analysis technique used was univariate analysis and bivariate analysis.Result: Quality of life of elderly is generally good (58.3%), physical health quality of elderly is bad (71.7%), psychological quality is good (61.7%), personal social quality is not too influential (50.0%), and environment quality is bad (73.3%).Conclusion: Quality of life in elderly with hypertension is generally good, only physical health quality and environment quality is bad.
PREVALENSI HIPERTENSI DAN KEBIASAAN MEROKOK, KONSUMSI ALKOHOL, SERTA KONSUMSI GARAM PADA PENDUDUK USIA 20-59 TAHUN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KUBU II Uttari Priyadarshini
Intisari Sains Medis Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.965 KB) | DOI: 10.15562/ism.v3i1.58

Abstract

From the report of UPTD Puskesmas Kubu II in 2012, hypertension was one of the tenmost frequent illnesses in their working area. Hypertension is connected with smoking habit, alcohol and salt consumption. The purpose of this study is to describe the prevalence of hypertension and smoking habit, consumption of alcohol and salt among the villagers in the working area of UPTD Puskesmas Kubu II. This research was conducted in August 2012 atworking area of UPTD Puskesmas Kubu II with a cross-sectional study design which was participated by 80 samples within 20-59 years old. Data were collected directly using an anthropometric measurements, blood pressure measurement and questionnaires. The result showed that hypertension tends to affect villagers who drinkalcohol ≥ 7 times per week and smoke>20ciggarettes per day. We may conclude that the prevalence of hypertension among villagersinworking area of UPTD Puskesmas Kubu IIis quite high. There are also tendencies of bad habit regarding risk factor of hypertension. This requires further attention.
TANDA BAHAYA SERTA PENATALAKSANAAN PERDARAHAN POST-PARTUM Windu Sanjaya
Intisari Sains Medis Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.378 KB) | DOI: 10.15562/ism.v3i1.59

Abstract

Post-partum hemorrhage defined by WHO by condition loss of blood >500 ml of 24 hours after labor. Based on research in 2008, said every women that died in minute on labor, that 24% caused by massive hemorrhage. Diagnosis of post-partum hemorrhage acquired by seeking the cause of hemorrhage, calculate the blood loss and patient clinical condition. Treatment of post partum hemorrhage started by giving uterotonic, uterine massage, bimanual compression, blood transfusion/ crystalloid fluid, giving blood coagulation factor, and/or retain rest placenta manually and trauma management. Invasive treatment such are balloon tamponade, uterine compressed hecting, angiographic arterial embolization, arterial ligation, and hysterectomy. Some modified technic also very suggested to be able to performed in area with limited facilities. Prevention of post-partum hemorrhage are by perform management active phase III, knowing the risk factor and always do consultation with competent medical staff.
GAMBARAN RIWAYAT MEROKOK, KONSUMSI ALKOHOL, DAN HIPERTENSI KELUARGA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGGIS I KABUPATEN KARANGASEM BALI 2013 Windhu Saputra; Luh Seriani; Ketut Sudinda
Intisari Sains Medis Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.537 KB) | DOI: 10.15562/ism.v3i1.60

Abstract

Hypertension is a chronic disease which diagnosed by increased blood pressure above normal value. From Riskesas study on 2010, the hypertension cases was affect around 8,4 million people. On manggis district itself, the prevalence of hypertension cases on their area of duty was increased from 150 cases to 320 cases in 2013. The most determining risk factor of hypertension morbidity were lifestyle and family history. From the study of 50 people which selected by sampling in Manggis district, we found that around 70% of sample population have a family history of hypertension. From the history of tobacco use, roughly 58% of sample population didn’t take any tobacco at all. Also most of the people never drink any kind of alcohol which counted 52%.

Page 6 of 107 | Total Record : 1063