cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Dakwah
ISSN : 16938054     EISSN : 2581236X     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
FOCUS The focus is to provide readers with a better understanding of dakwah knowledge and activities the life on Indonesian Muslims. SCOPE The subject covers textual and fieldwork studies with various perspectives of communication and broadcasting Islam, guidance and counseling Islam, management dakwah, development of Islamic societies and many more. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines.
Arjuna Subject : -
Articles 269 Documents
STRATEGI DAN MANAJEMEN DAKWAH LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG Ulfah, Novi Maria
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 35, No 2 (2015)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v35.2.1617

Abstract

The purpose of this study was to determine the strategy and the management of the Indonesia Institute of Islamic Dawah (LDII) in District Tugu Semarang. In this study, the writer used an interview method toward the LDII Chairman of the district. Indeed, she also used the literature method by using the books, the documents, the articles and the reports to complete this study. The findings showed that as an organization, LDII uses good strategy and management in conducting Islamic da’wah. The strategies include some aspects of religion, sport, and cadre to the LDII congregations. Its activities are usually conducted daily, weekly, and annually. This study, then, gives some recommendation to conduct a sustainable research on the strategy and management of LDII in District Tugu Semarang. In addition, it is proven that LDII can socialize with other Muslims in carrying out religious practices, so people do not need to consider this group as an Islamic Jamaah because in some cases, most people still think about it.***Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi serta manajemen yang digunakan Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Kecamatan Tugu Kota Semarang. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan Ketua LDII Kecamatan Tugu. Selain menggunakan metode wawancara, juga menggunakan metode kepustakaan. Penulis menggunakan buku, dokumen, artikel serta laporan untuk melengkapi penelitian ini. Temuan dari penelitian ini antara lain: 1) Sebagai sebuah organisasi, LDII menggunakan strategi dan manajemen yang baik dalam melakukan dakwah Islam. 2) Strategi dakwah yang digunakan oleh LDII mencakup strategi di bidang keagamaan, di bidang olahraga, serta pengkaderan bagi jamaahnya. Kegiatan di dalam LDII bersifat harian, mingguan sampai tahunan. Rekomendasi dalam penelitian ini antara lain:1) Adanya penelitian yang berkelanjutan terhadap strategi dan manajemen LDII di Kecamatan Tugu. 2) Dalam menjalankan ritual keagamaan, LDII bisa membaur dengan umat Islam lainnya, sehingga masyarakat tidak menganggap LDII sebagai Islam Jamaah. Sebagian masyarakat masih menganggap bahwa LDII adalah Islam Jamaah.
AKULTURASI ISLAM JAWA DALAM TRADISI NYUMBANG MANTU (Studi Kasus Masyarakat Wates Semarang dengan Pendekatan Antropologi Dakwah) Safrodin, Safrodin
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 37, No 1 (2017)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v37.1.2598

Abstract

This study aims to explain one of the embodiment of acculturation of Islamic and Javanese culture in the tradition of mantu and nyumbang mantu on Javanese society at Wates Semarang with anthropological perspective. Mantu in the tradition of the Javanese society includes mantu khitanan and mantu ngantenan. It has an important meaning in the eyes of the people. In addition to the cultural demands, in it also has the meaning of religion, custom and meaning of prestige for them, so that as much as possible they will hold a mantu though must with gotong royong. Gotong royong has long been formed in the tradition of nyumbang mantu. This tradition of nyumbang mantu is a manifestation of brotherhood and solidarity in society, as well as a social obligation accompanied by other expectations such as social prestige, social dignity and blessings. The nyumbang mantu is also a manifestation of the ta'āwun principle in a society that has been institutionalized in tradition and culture. On the other hand, the transformation of mantu from simple slametan to walīmah, which is accompanied by religious teachings [pengajian] of mantenan and religious entertainment, especially in santri society, is actually a form of acculturation of Java and Islam. This acculturation occurs as a process of strengthening to the Islamic values in society. Because, the certain values that society believes will only survive when it grows and develops into a culture in society.
THE INFLUENCE OF MOTIVATION TO THE PERFORMANCE OF HONORARY RELIGIOUS COUNSELOR OF SEMARANG Humami, Ahmad Sahal; Murtadlo, Ali; Sattar, Abdul
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 35, No 1 (2015)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v35.1.1232

Abstract

The aim of this research is to know and analyze the influence of motivation to the performance of honorary religious counselor of Semarang. This research is conducted to all of honorary religious counselor of Semarang 2013. Research method used is descriptive method by using simple regression analysis. Sample of research is 132 of 200 honorary religious counselor of Semarang by using simple random sampling. Variable of research consists of independent variable motivation (X) and dependent variable performance (Y). The result shows motivation has positive and significance influence to the performance of honorary religious counselor of Semarang with 90,4%. Based on that result, it suggested: 1) all of honorary religious counselor is suggested to keep their motivation, 2) ministry of religious affairs to give treatment to increase the motivation of honorary religious counselor of semarang, 3) other researcher is suggested to develop the research about motivation or performance by other factors or variables.***Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja penyuluh agama honorer kota Semarang. Penelitian ini dilakukan terhadap penyuluh agama honorer kota Semarang yang berada di bawah naungan kementerian agama kota Semarang tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan analisis regresi sedehana. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik sampling sederhana, yaitu dengan mengambil sebagian populasi sebanyak 132 dari 200 jumlah keselurahan penyuluh agama honorer. Adapun variable dalam penelitian ini adalah variabel bebas, yaitu variabel motivasi (X), dan variabel terikat, yakni variabel kinerja (Y). Hasil penelitian ditemukan bahwa motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja penyuluh agama honorer kota Semarang dengan pengaruh sebesar 90,4 %. Berdasarkan hasil tersebut, maka direkomendasi-kan: 1) kepada penyuluh agama honorer agar selalu mempertahankan motivasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya, 2) kepada kementerian agama agar meningkatkan motivasi para penyuluh agama honorer dalam melayani masyarakat, 3) kepada para peneliti yang tertarik melakukan penelitian mengenai motivasi dan kinerja agar mengembangkan dengan faktor-faktor atau variabel lainnya.
Etika Komunikasi Citizen Journalism Di Media Internet Perspektif Islam: Analisis Konten Topik Pilihan Demo 4 November 2016 pada Blog kompasiana.com Fitri, Fitri
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 36, No 2 (2016)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v36.2.1750

Abstract

Citizen journalism is a journalistic activities undertaken by the citizens. Citizen journalism can be accessed via internet anywhere and anytime. Application of communication ethics in reporting by citizens is one of the issues that need to be highlighted. Moreover, citizens are not professional journalists who received special training in journalism. Citizens prefer the ability and experience alone in covering and disseminating information on the internet. In this research reveal how communication ethics of citizen journalism in ‘Topik Pilihan Demo 4 November blog kompasiana.com” according to the Islamic perspective. Data obtained by observation with a qualitative approach, as well as critical discourse analysis. As the result of this reseach, citizen journalism has the ability of fairness, free and responsible,also constructive criticism. Nevertheless citizen journalism still has weaknesses in accuracy andIslamic ccommunication ethics.***Citizen journalism (jurnalisme warga) merupakan kegiatan jurnalistik yang dilakukan oleh warga. Citizen journalism dapat diakses melalui internet di mana saja dan kapan saja. Penerapan etika komunikasi dalam pemberitaan oleh warga menjadi salah satu masalah yang perlu disoroti. Terlebih warga bukanlah jurnalis profesional yang mendapat pelatihan khusus  jurnalisme. Penelitian ini mengungkap bagaimana etika komunikasi citizen journalism pada ‘Topik Pilihan Demo 4 November blog kompasiana.com” dalam perspektif Islam. Data diperoleh dengan dokumentasi dengan pendekatan kualitatif, serta analisis wacana kritis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citizen journalism memiliki kemampuan fairness, bebas bertanggungjawab dan kritik konstruktif. Meski demikian citizen journalism masih mempunyai kelemahan dalam akurasi dan etika komunikasi islami.
EFEKTIFITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN DAKWAH ISLAM: Studi pada Kelompok Pengajian di Perumahan Mojosongo Permai Kabupaten Boyolali Maryatin, Maryatin
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 34, No 1 (2014)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v34.1.66

Abstract

This is a qualitative research that generates two discriptive forms namely people’s written or spoken and also  the behavior that can be observed. Through the qualitative approach which emphasised on the usage of observational techniques involved (participant observation) and in-depth interviews (indepth-interview) in date collection. Participant observation techniques used to obtain a detailed picture of the society condition in the residential neighbourhood of Mojosongo Permai. The results of this research showed that the implementation of payroll in the Mojosongo Permai residential neighborhood that generally has two substantial investigations, investigations of women called "study of the women’s majlis ta'lim in Mojosongo Permai" and Men’s yasinan. Men’s Yasinan held once in a month is not specified because it depends on the encountering citizens. Participants of the study that consists of women in a Moslem Residential area of  Mojosongo Permai. Time discussion executed in the afternoon after the ASR prayer. *** Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menghasilkan dua bentuk deskripsi yaitu tulisan orang atau lisan dan juga perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif yang menekankan pada penggunaan teknik pengamatan terlibat (observasi partisipan) dan wawancara mendalam (indepth interview-) dalam mengumpulkan data. Teknik observasi partisipan digunakan untuk memperoleh gambaran rinci tentang kondisi masyarakat di lingkungan pemukiman Mojosongo Permai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan penggajian di lingkungan perumahan Mojosongo Permai terdapat dua kegiatan yaitu majlis taklim perempuan dan yasinan pria. Yasinan Pria diadakan sekali dalam satu bulan tidak ditentukan karena tergantung pada warga hadapi. Objek  studi yaitu muslimat di daerah Perumahan Mojosongo Permai yang diselenggarakan setiap sore setelah sholat ashar
RETHINKING USWAH HASANAH: Etika Dakwah dalam Bingkai Hiperrealitas Rachmawati, Farida
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 35, No 2 (2015)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v35.2.1612

Abstract

This paper aimed to discusses the activity of preaching (dakwah) as being part of the imaging world. The phenomenon is about dai as the advertisement representative from moslem fashion in media. The existence of media behind preaching makes it as a part of media industry. Therefore, consumerism appears as the excesses of capitalism intangible in a spectacle which no longer serves as a guide. This paper employs hyperreality theory of Jean Baudrillard to examine media constructions of reality beyond media. Media act as the bridge of communication in viewing the reality to bring the popular culture, consumerism, and consider it as significant image. We also compare the movement of preaching in media from uswah hasanah concept. However, the activity of preaching in the advancement of technology always faced with challenges, so its movement would be changing and should be adjusted without separated from the Islamic dakwah ethics. Therefore, dai as an actor in preaching does not be predominance by advertisement. Beside that, the important thing, that be supposed to give attention from dai and mad’u, is Islamic substantial not Islamic symbol.***Tulisan ini membahas tentang aktivitas dakwah yang menjadi bagian dari dunia pencitraan. Yakni tentang keberadaan dai sebagai agen atau bintang iklan sebuah busana muslim. Dengan adanya media yang berada di balik layar dakwah menjadikan dakwah bagian dari industri media. Sehingga tampak konsumerisme sebagai ekses kapitalisme yang berwujud pada tontonan yang tak lagi menjadi tuntunan. Teori hyperrealitas Jean Baudrillard digunakan untuk membaca konstruksi media terhadap realitas di luar media. Media mempunyai peran sebagai jembatan komunikasi dalam melihat realitas, sehingga mampu memunculkan budaya populer, sikap konsumerisme, dan menganggap penting citra. Di sini juga digunakan konsep uswah hasanah sebagai salah satu cara pandang terhadap fenomena dai media. Sebab bagaimanapun, aktivitas dakwah pada perkembangan teknologi sekarang ini selalu dihadapkan dengan berbagai perubahan, namun perubahan tersebut harus tetap disesuaikan dengan etika dakwah. Oleh karena itu, dai sebagai ujung tombak aktifitas dakwah jangan sampai didominasi oleh iklan. Selain itu juga diperlukan kesadaran baik dari dai ataupun mad’u agar tidak hanya mementingkan simbol Islam seperti formalisasi jilbab, tetapi juga memperhatikan substansi dari ajaran Islam. 
DAKWAH FARDIYAH MELALUI PERNIKAHAN SECARA ISLAM PADA MASYARAKAT SAMIN (SEDULUR SIKEP) DI DUSUN BOMBONG DESA BATUREJO KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI Trianingsih, Zulfi; Qibtiyah, Maryatul; Umriana, Anila
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 37, No 1 (2017)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v37.1.2624

Abstract

This study is a qualitative research that aims to describe and explain the customary marriage of the Islamic Society of Samin and the analysis of da'wah fardiyah to the Islamic marriage of Samin (Sedulur Sikep) community in Bombong Village Baturejo Village Sukolilo District Pati Regency. This type of research is a qualitative research. The source of research data is the marriage perpetrators of Islam between the Samin community and Muslims, the head of the Office of Religious Affairs (KUA) and the wife of one of the Samin community elders. Methods of data collection using interviews, observation, and documentation. Methods of data analysis using Miles and Huberman model, including data reduction, display data, conclusion. The results showed that Islamic marriage Samin society consists of several stages of application, pengislaman / shahada, marriage ceremony and prayer. Da'wah fardiyah on the Samin community has a tendency of the Islamic party to be da'i in his family which is shown by his advice in daily activities to carry out the command of Allah in accordance with Islamic Shari'a.
SURAT SEBAGAI MEDIA DAKWAH: Studi Atas Praktek Dakwah Rasulullah saw terhadap Raja Heraclius, Kisra Abrawaiz, Muqouqis, dan Najasyi Rachman Santoso, Bobby; Baroroh, Umul; Dadang Abdullah, Asep
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 35, No 1 (2015)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v35.1.1255

Abstract

It was proven that the letter format of the Prophet delivered to the kings during his da’wah was astounding. His letters being written by Zaid bin Thabit were always preceded by Basmalah word, whereas the letters were sent to unbelievers. This study is a kind of descriptive qualitative research that used a historical approach. The result shows that there were some reasons behind the Prophet messages as a medium of da’wah to the kings: a) it was a result of the Hudaybiya Peace Treaty and the success of the Prophet on establishing Muslims force in Medina. It was influenced by the conflict between King Heraclius and King Kisra Abrawaiz. b) the Prophet’s letters were likely to show that the Prophet Muhammad was the Medina leader. c) it was triggered by the universality of Muhammad prophet-hood as a leader of mankind, as well as the crisis of confidence experienced by Najasyi and Muqouqis.***Format surat dakwah Rasulullah saw yang dikirimkan kepada para raja sangatlah menkajubkan. Surat-surat Rasulullah saw yang ditulis oleh sekretarisnya yakni Zaid bin Tsabit selalu didahului kalimat Basmalah, padahal surat-surat itu akan dikirimkan kepada orang-orang kafir. Jenis penelitian ini kualitatif dengan menggunakan pendekatan historis, sedangkan spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu ada beberapa latar belakang pengiriman surat sebagai media dakwah:  a) akibat Perjanjian Perdamaian Hudaibiyah, keberhasilan Rasulullah saw membentuk kekuatan umat muslim di Madinah,  dan konflik yang terjadi antara Raja Heraclius dan Kisra Abrawaiz. b) surat Rasulullah saw. yang bernuansa politik ingin menunjukkan bahwa beliau adalah pemimpin Madinah. c) universalitas kenabian Muhammad saw sebagai pemimpin umat manusia, serta krisis kepercayaan yang dialami Najasyi dan Muqouqis
Etika Komunikasi Islam Vs Hoax Di Dunia Maya Istriyani, Ratna; Widiana, Nur Huda
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 36, No 2 (2016)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v36.2.1774

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk melihat perubahan pada perkembangan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yakni internet. Teknologi elektronik ini telah bertranformasi menjadi medium yang memungkinkan individu terkoneksi dengan orang lain pada lintas batas teritori dan waktu serta membangun suatu ruang semu yang disebut dengan ruang maya. Ruang maya dan pola aktivitas di dalamnya telah membentuk suatu tatanan dan komunitas baru yang disebut dengan virtual community dan telah memberikan efek negatif yaitu hoax. Hoax dianggap meresahkan karena merupakan berita bohong yang digunakan untuk menarik opini massa demi kepentingan material. Jenis informasi hoax berbentuk gambar, foto, video, kartun, maupun berita. Sumber data penelitian adalah buku-buku dan website yang berkaitan dengan media, komunikasi Islam, perkembangan hoax dari masa ke masa. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa efek negatif hoak dapat diminimalisir. Etika komunikasi Islam memberikan rambu-rambu dalam menjalankan aktivitas komunikasi. Etika ini dibangun di atas prinsip Islam yang memiliki roh kedamaian, keramahan, dan keselamatan berlandaskan pengetahuan dan pemahaman yang cukup dari nilai-nilai Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan hadits. 
REINTERPRETASI GERAKAN DAKWAH FRONT PEMBELA ISLAM (FPI) syaefudin, machfud
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 34, No 2 (2014)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v34.2.486

Abstract

Front Pembela Islam (FPI) is an Islamic socio-religious organization group in Indonesia. The members’ preaching ways are considerably radical, and often has appalled many people, especially in implementing “amar ma’ruf nahi munkar”. These radical actions have caused some fear, even violated human rights for some members of the community. This study, then, presents the facts by looking further interactions and implications of FPI’s social movement in da’wah activities. Thus, the symbol and propaganda on “amar ma’ruf nahi munkar” are possibly reconsidered based on the social conditions of surrounding communities. Taking an action as a law enforcer of values, norms, and social order in the community means neglecting the responsibility of the government.***Front Pembela Islam  (FPI) adalah sebuah kelompok organisasi sosial keagamaan Islam di Indonesia. Cara berdakwah  para anggota FPI yang  radikal,  sering  menimbulkan terkejut banyak orang, terutama dalam menerapkan "amar ma'ruf nahi munkar". Tindakan radikal yang dilakukan oleh FPI telah menyebabkan  rasa takut, bahkan melanggar hak asasi manusia  (HAM)  untuk beberapa anggota masyarakat. Dengan demikian penelitian ini  menyajikan beberapa fakta dengan memperhatikan  interaksi lebih lanjut dan implikasi dari gerakan sosial FPI dalam kegiatan dakwah. Dengan demikian, simbol dan propaganda tentang "amar ma'ruf nahi munkar" perlu  dipertimbangkan berdasarkan kondisi sosial masyarakat sekitar. Mengambil tindakan sebagai penegak hukum, nilai-nilai, norma-norma dan tatanan sosial di masyarakat berarti mengabaikan tanggung jawab pemerintah.

Page 5 of 27 | Total Record : 269