cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Dakwah
ISSN : 16938054     EISSN : 2581236X     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
FOCUS The focus is to provide readers with a better understanding of dakwah knowledge and activities the life on Indonesian Muslims. SCOPE The subject covers textual and fieldwork studies with various perspectives of communication and broadcasting Islam, guidance and counseling Islam, management dakwah, development of Islamic societies and many more. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines.
Arjuna Subject : -
Articles 269 Documents
MENYOAL KESENJANGAN ANTARA DAS SEIN DAN DAS SOLLEN PENYEBARAN ISLAM PRA WALISONGO Widiastuti, Widiastuti
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 37, No 1 (2017)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v37.1.2622

Abstract

This Artikel based on historical research. The result of research was indicated thats Islam has been spread in Java since the 7th century, and has even successfully Islamized two Javanese priyayi namely Rakeyan Sancang from Tarumanegara and Prince Jay Shima from Kalingga. However, the reality of data on the development of the number of Javanese Muslim communities from the 7th-14th century AD was minimal. This fact tell about the passive indigenous Muslims. While in the Walisongo (14-16 AD), in a relatively short span of time was able to change the number of Muslim minorities into the majority. Thus, in the history of pre-walisongo Islam spread the imbalance between hope and reality arises. The spread of pre-walisongo Islam has taken a very long time, so the expectation is to produce significant quantity and quality development of Muslim societies. But the fact that it did not materialize because the spread of Islam is less successful both in quantity and quality.
MANAJEMEN BIMBINGAN KELUARGA BAHAGIA MENURUT AGAMA SAMAWI: Islam dan Kristen Saksi-Saksi Yehuwa Choliq, Abdul
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 35, No 1 (2015)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v35.1.1253

Abstract

The purpose of this research to know point of view form two samawi religion about familly management problems. As know as, that in this life every people want to live in happy familly. Without judge about religion, clan, or their status. Because of it, many people try to raise their dream to make a happy familly with many way. One of them is implementation religion value in their daily activity. Based from survey by writer, there are many management or manner to build happy familly from religions in this world such us Islam and Kristen Witnesses Yehuwa. In Islam and Kristen Witnesses Yehuwa, there have a good management to build happy familly. Form a doctrinal value or value aplication from holly book.***Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan dari dua sudut agama samawi, tentang persoalan yang berkaitan dengan manajemen keluarga. Sebagaimana di ketahui bahwa dalam kehidupan dunia ini semua orang yang hidup mengharapkan tinggal dalam sebuah keluarga yang bahagia. Tanpa memandang agama, ras, maupun status yang mereka miliki. Hal inilah yang membuat sebagian besar orang mewujudkan cita-cita mereka membangun keluarga yang bahagia dengan menempuh berbagai cara, salah satunya melalui pengamalan ajaran agama sehari-hari dalam kehidupan. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh penulis, terdapat berbagai menajemen dalam membangun keluarga bahagia dari beberapa agama yang terdapat di dunia ini di antaranya Islam dan Kristen saksi-saksi yehuwa. Dalam agama islam dan Kristen saksi-saksi yehuwa memiliki manajemen yang bagus dalam membangun keluarga bahagia. Baik dari segi ajaran yang bersifat doktrinal maupun pengaplikasian ajaran yang terdapat dalam kitab suci kedua agama tersebut.
Blogging Sebagai Salah Satu Media Berdakwah Dan Berbagi Ilmu Pengasuhan Bagi Pengurus Panti Asuhan Disabilitas Handayani, Maya Rini
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 36, No 2 (2016)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v36.2.1772

Abstract

Orphanages that accept disability children surely different with orphanages that do not receive child disability. These differences include parenting, caregiver quality and operational funding. Operational needs on high quality of health, lack of donors, lack of information about the disability orphanages are among the reasons that led to the orphanage disabilities require more attention. Solutions that can be given to help this institution is providing training to create and manage its own blog created by a caregiver, so that the caregiver can provide information and share knowledge with the community of persons with disabilities and how the patterns of parenting. But no less important, blog can also be used as a medium of preaching through writing primarily an expression of gratitude for His blessings. The form favors the grace of the presence of persons with disabilities either double disability or not in a family.***Panti asuhan yang menerima anak disabilitas berbeda dengan panti asuhan yang tidak menerima anak disabilitas. Perbedaan panti asuhan disabilitas dengan panti yang lain meliputi pola pengasuhan, kualitas pengasuh, dan pendanaan operasional. Kebutuhan operasional dan kesehatan yang tinggi, minimnya donatur, minimnya informasi tentang panti asuhan disabilitas, merupakan beberapa alasan yang menyebabkan panti asuhan disabilitas membutuhkan perhatian yang lebih. Solusi yang dapat diberikan untuk membantu panti ini adalah dengan memberikan pelatihan membuat dan mengelola blog yang dibuat sendiri oleh pengasuh agar para pengasuh dapat memberikan informasi dan berbagi ilmu dengan masyarakat tentang penyandang disabilitas dan bagaimana pola pengasuhannya. Namun yang tidak kalah penting, blog tersebut juga dapat digunakan sebagai media berdakwah melalui tulisan terutama ungkapan syukur atas nikmatNya. Nikmat tersebut berupa anugrah akan hadirnya penyandang disabilitas baik disabilitas ganda atau tidak dalam sebuah keluarga. 
DAKWAH BIL-HIKMAH DI ERA INFORMASI DAN GLOBALISASI Berdakwah di Masyarakat Baru Ghafur, Waryono Abdul
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 34, No 2 (2014)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v34.2.69

Abstract

Da'wah is an Islamic propagation activity that requires continuing reforms in terms of content, strategies, methods and the da’i’s qualifications. This is due to the dynamics of the mad’u (da’wah addressee) conditions as well as the change of social environment that need to such reforms in order to get a relevant and contextual format in conducting da’wah. The da’wah movement in the global era should not only present the conventionally-traditional content, but also the modern way by using technology. Therefore, it can reach the target widely with the contents basing on the needs and challenges of the complex new society. Relying on the authoritative sources of Islam, the Qur’an and the other relevant sources, this paper presents a da’wah bil hikmah in the context of new society.***Dakwah merupakan aktivitas yang menuntut pembaharuan secara terus-menerus baik dari sisi content, cara, strategi, dan atau metodenya maupun kualifikasi pelakunya. Hal ini karena adanya dinamika sasaran dakwah dan lingkungan sosial yang terus berubah yang menuntut selalu adanya pembaharuan. Pembaharuan ini dalam rangka mencari format yang relevan dan kontekstual dalam dakwah. Garakan dakwah di era global sudah sejatinya menyuguhkan content, bukan hanya secara konvensional-tradisional, tapi secara modern dengan menggunakan IT, sehingga menjangkau sasaran dakwah yang luas, melintas batas dengan isi yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan masyarakat baru yang kompleks dan dengan penuh kedalaman, meski bernuansa praktis. Dengan berpijak pada sumber otoritatif Islam, al-Qur’an secara tematik dan sumber lain yang relevan, tulisan ini menyuguhkan dakwah bilhikmah dalam konteks masyarakat baru.
BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN RESPON SPIRITUAL ADAPTIF BAGI PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH Styana, Zalussy Debby; Nurkhasanah, Yuli; Hidayanti, Ema
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 36, No 1 (2016)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v36.1.1625

Abstract

This study is a qualitative reseachthat aims to describe how the spiritual guidance of Islam in cultivating spiritual adaptive response for stroke patients in hospitals Islam CempakaPutih Jakarta. This research is qualitative research. Source of research data is binroh officers as well as all stroke patients with mild stroke were treated qualification and post-stroke patients who are undergoing physiotherapy in Jakarta, CempakaPutih RSI. Methods of data collection using interviews, observation, and documentation. The first results showed that stroke patients had a spiritual response adaptive, second, implementation of Islamic spiritual guidance in cultivating spiritual response is adaptive stroke patients with stroke patients to visit. Efforts are being made binroh officers to cultivate spiritual adaptive response is to encourage motivation, suggestion, support and education of worship during illness, such as providing guidance procedures for prayer, ablution, tayammum and exercising. Not only officer binroh who provide spiritual touch but all stakeholders in the hospital as nurses, physiotherapists, doctors, etc. also participated giving spiritual touch, the facilities and the best service both medical and non-medical patients, so that patients become optimistic about the pain and able to achieve adaptive spiritual response.***Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan respon spiritual adaptif bagi pasien stroke di rumah sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data penelitian adalah petugas binroh serta seluruh pasien stroke dengan kualifikasi stroke ringan yang dirawat dan pasien pasca stroke yang sedang menjalani fisioterapi di RSI Jakarta Cempaka Putih. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, meliputi data reduction, data display, conclusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama pasien stroke memiliki respon spiritual adaptif, kedua, Pelaksanaan bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan respon spiritual adaptif pasien stroke adalah dengan visit ke pasien stroke. Upaya yang dilakukan petugas binroh untuk menumbuhkan respon spiritual adaptif adalah dengan memberikan semangat motivasi, sugesti, support dan edukasi ibadah selama sakit, seperti memberikan tuntunan tatacara sholat, wudhu, tayammum beserta prakteknya. Tidak hanya petugas binroh saja yang memberikan sentuhan rohani tetapi seluruh stakeholder yang ada dirumah sakit seperti perawat, fisioterapis, dokter dll juga ikut serta memberikan sentuhan rohani, fasilitas dan pelayanan terbaik medis maupun non medis kepada pasien, sehingga pasien menjadi optimis terhadap sakitnya dan mampu mencapai respon spiritual adaptif.
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT BERBASIS MASJID Studi Kasus di Masjid Baiturrahman Klidon Sinduharjo Ngaglik Sleman Muslim, Azis
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 34, No 2 (2014)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v34.2.51

Abstract

In Indonesia todays, the number of mosques, according to the Indonesian Council of Mosques, is no less than 700 thousand mosques. This number represents the greatest number of mosques in the world. From the large number of those, only a small portion has still been developed for handling poverty problems. Based on ths issue, it is necessary examine the Baiturrahman Mosque in Klidon Sinduharjo Ngaglik Sleman. This study will investigate and describe the success of economic empowerment achieved by the mosque, especially in tackling the poverty problems among the surrounding congregation of societies. The study shows that the managements of Baiturrahman mosque operate some stages  in empowering the local economy. First, they build management phases, such as building the perception of stakeholders regarding the mosque function, managing the mosque in accordance with modern management, and building success dreams. Second, they apply the management principles, such as serving the congregations, making innovation and creativity for them, giving and enhancing the congregations rule in the mosque. Third, they choose the right strategy, such as starting to do the simplest and easiest thing, as well as considering the ongrgations’ interests. ****Di Indonesia, jumlah masjid menurut Dewan Masjid Indonesia tidak kurang dari 700 ribu masjid. Jumlah ini merupakan jumlah terbesar dari masjid di dunia. Dari jumlah tersebut, hanya sebagian kecil masih dikembangkan untuk menangani masalah kemiskinan. Berdasarkan masalah tersebut, perlu melihat Masjid Baiturrahman di Klidon Sinduharjo Ngaglik Sleman. Peneliti-an ini akan menyelidiki dan menggambarkan keberhasilan pemberdayaan ekonomi yang dicapai oleh masjid, terutama dalam menanggulangi masalah kemiskinan di antara jama’ah sekitar masyarakat. Studi ini menunjukkan bahwa manajemen masjid Baiturrahman mengoperasikan beberapa tahapan dalam memberdayakan ekonomi lokal. Pertama, membangun manajemen, seperti membangun persepsi stakeholders mengenai fungsi masjid, mengelola masjid sesuai dengan manajemen modern, dan mimpi membangun kesuksesan. Kedua, menerapkan prinsip-prinsip manajemen, seperti melayani jama’ah, membuat inovasi dan kreativitas bagi mereka, memberikan dan meningkatkan jama’ah di masjid. Ketiga, memilih strategi yang tepat, seperti mulai melakukan hal yang sederhana dan mudah, serta mempertimbangkan kepentingan organisasi.
GERAKAN DAKWAH CINTA TANAH AIR INDONESIA (Strategi dan Metode Dakwah KH. Habib Luthfi Pekalongan) Syaefuddin, Machfud
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 37, No 2 (2017)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v37.2.2706

Abstract

Movement of da'wah love the homeland Indonesdia by KH. Habib M. Luthfi quite relevant in the midst of the condition of the Indonesian nation today. As scholars, kiai, and Sufi religious leaders (Rais amm jam'îyah expert ath-tharîqah al-mu'tabarah an-nahdhîyah) have played an important role to foster nationalism and consistently dak’wah Islam in particular in an effort to affirm the spirit of love of the homeland and nation. Shia Islam and love of the country have gained an emphasis on every event of dakwah. So what is done looks thick with the attribute of love homeland. Affirmation of the love of the homeland is very important to be done by all parties, including for missionaries as the bearer of Islamic mission rahmatan lil alamin. Specialness da'wah KH. Habib M. Luthfi seems to be a massive missionary movement in an effort to care for and maintain the integrity of the unitary republic of Indonesia. The da'wah movement among others: always frame the maze of kanzus sholawat in the nuances of nationalism, organize conferences and scientific forums love the homeland, promoting and singing poems songs insightful nationalism, composing a series of nationalism nuances, designing and installing banners and famlet thick with nuances keindonesiaan, as well as establishing friendship with various groups of children of the nation.
STRATEGI DAKWAH MUI (MAJELIS ULAMA INDONESIA) JAWA TENGAH MELALUI SERTIFIKASI HALAL Wahyuningrum, Asri; Anasom, H.; Kusmanto, Thohir Yuli
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 35, No 2 (2015)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v35.2.1618

Abstract

Halal product is part of responsibility muslims consumer by industrial. Halal product assurance based on majesty, who society have the right informations, clearly, and completely. This research aim is determine the certification of halal as a da’wa strategies of MUI Central Java and also supporting and inhibiting factors there. This Research used qualitative research using management of da’wa approach. The data were collected through techniques: interview, observation, and documentation. The data analysis are data: reduction, verification, and conclusion. The result of this research: there are two da’wa strategies used LPPOM MUI which on program Gerakan Masyarakat Sadar Halal "GEMAR HALAL", that became a certificationstrategy and the socialization and promotion strategies. The supporting factors are the availability of facilities and infrastructure, the cooperation of internal and external institution, the participation of community on the program, and members who competence and experience on their fields. Whereas inhibiting factors are some members who have double positions on one institution, lack of funds, and member’s lack of discipline on their work.***Memproduksi produk halal adalah bagian dari tanggungjawab perusahaan kepada konsumen muslim. Pada dasarnya keberadaan jaminan produk halal berangkat dari pertimbangan konsep luhur, bahwa masyarakat berhak mendapatkan informasi yang benar, jelas dan lengkap baik secara kuantitas maupun kualitas dari produk yang mereka konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sertifikasi halal sebagai strategi dakwah MUI Jawa Tengah serta faktor pendukung dan penghambatnya. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan manajemen dakwah. Teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: ada dua strategi dakwah yang digunakan LPPOM MUI yang terdapat dalam program Gerakan Masyarakat Sadar Halal “Gemar HALAL”, yaitu strategi pensertifikasian dan strategi sosialisasi dan promosi. 
DAKWAH SOSIAL EKONOMI DALAM PANDANGAN DAWAM RAHARDJO Nur, Ma'mun Efendi
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 37, No 1 (2017)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v37.1.2597

Abstract

Islam is a humanism, a religion that is very concerned with human being as a center destination. This characteristic of Islam brings the consequence that this perfect religion is very big role for human, not only regulate and contain messages that must be implemented in vertical line to God, even role to regulate social life - relative horizontal - as well as other fields such as social, economy, politics , health, culture and so on. Dawam Rahardjo, one of the leading figures of Islamic and Modern Economics, has a view and activity in the field of social economic transformation of dakwah focused on four points (Islamic Economy, Main Society, Zakat and Islamic Self-Help and Work Ethic in Islam), each peeled deeply and applicative, which is his view and experience. Nevertheless each view is inseparable from the advantages and disadvantages
URGENSI INTERPERSONAL SKILL DALAM DAKWAH PERSUASIF Sakdiah, Halimatus
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 35, No 1 (2015)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v35.1.1230

Abstract

As social beings, each individual will have to interact with the others. Da’wah is a kind of social interaction activities. So, everyone needs to be able to understand, to respond, to know each other and to express his ideas to the others. Interpersonal skill is a basic skill in which everyone should belong to in order to have smooth interactions, especially when he conducts preaching (da’wah). Preachers should have this basic skill to understand and to appreciate the others in order to get success in conducting persuasive da’wah. This paper specifically explores the importance of interpersonal skills for a preacher in implementating persuasive da’wah.***Sebagai makhluk sosial, setiap individu akan senantiasa berinteraksi dengan individu lainnya. Dakwah merupakan salah satu bentuk kegiatan interaksi sosial. Untuk itu diperlukan kemampuan memahami, merespon, mengenal orang lain dan menyampaikan pesan dan maksud yang diinginkan. Interpersonal skill merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki individu agar interaksi dapat berjalan lancar, termasuk dalam pelaksanaan dakwah. Keterampilan interpersonal membantu da’i dalam memahami dan menghargai orang lain, yang pada akhirnya dapat membawa kesuksesan dalam pelaksanaan dakwah persuasif. Tulisan ini secara khusus mengupas tentang pentingnya interpersonal skill bagi seorang da’i dalam pelaksanaan dakwah persuasif.

Page 3 of 27 | Total Record : 269