cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISSN : 14111063     EISSN : 25805002     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
AGRITECH merupakan media komunikasi dan informasi ilmiah bidang pertanian dalam arti luas. Berisi hasil-hasil penelitian, ulasan (feature) ataupun informasi lain yang bersifat inovatif-produktif. Jurnal Agritech diterbitkan setahun dua kali : Juni dan Desember. Redaksi menerima tulisan dari para ahli, peneliti, praktisi ataupun semua pihak yang berkompeten di bidang pertanian.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 1 (2017): AGRITECH" : 7 Documents clear
ANALISIS PERILAKU PETANI TERHADAP RISIKO USAHATANI SAYURAN DATARAN TINGGI: Penerapan Moscardi and de Janvry Model. Pujiharto Pujiharto; Sri Wahyuni
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 19, No 1 (2017): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v19i1.2099

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: menganalisis perilaku petani terhadap risiko usahatani sayuran dataran tinggi dengan menerapkan model Moscardi and de Janvry; mengelompokkan perilaku petani berdasarkan jenis sayuran dataran tinggi utama yang diusahakan; menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku petani terhadap risiko usahatani sayuran dataran tinggi. Lokasi penelitian dilakukan secara purposive di wilayah Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Pengambilan data dilakukan melalui survey, observasi dan wawancara menggunakan kuisioner. Unit analisis adalah petani yang menanam jenis tanaman sayuran dataran tinggi utama di lokasi penelitian (kentang, kubis, tomat, dan bawang daun). Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan model matematik dari Moscardi and de Janvry. Hasil penelitian menunjukkan kontribusi terbesar input yang mempengaruhi produktivitas kentang adalah tenaga kerja; kubis adalah tenaga kerja, tomat adalah benih dan bawang daun adalah tenaga kerja. Sebagian besar petani dalam menghadapi risiko usahatani sayuran dataran tinggi menunjukkan semua petani yang menanam kentang, kubis, tomat dan bawang daun bersifat menghindari risiko (risk averter). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku petani terhadap risiko usahatani sayuran dataran tinggi atau parameter K(S) keengganan terhadap risiko adalah: luas tanam, umur petani, pendidikan petani, pengalaman usahatani, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan usahatani, tingkat serangan hama penyakit, tingkat kemiringan lahan, risiko produktivitas
APLIKASI PUPUK CAIR MOL PADA TANAMAN PADI METODE SRI ( SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) Arum Asriyanti Suhastyo; Bondan Hary Setiawan
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 19, No 1 (2017): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v19i1.2095

Abstract

Budidaya padi metode SRI dengan memanfaatan mikroorganisme lokal (MOL) diyakini mampu memelihara kesuburan tanah, meningkatkan populasi mikrob tanah, menjaga kelestarian lingkungan sekaligus dapat mempertahankan serta meningkatkan produktivitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian MOL bonggol pisang , MOL urin kelinci dan interaksi keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi dengan metode SRI. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Politeknik Banjarnegara pada bulan Maret - Juli 2016. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap Split Plot yang terdiri atas dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu pupuk organik cair MOL (M) terdiri dari MOL bonggol pisang (M1) dan MOL urin kelinci (M2). Faktor kedua adalah frekuensi pemberian MOL ( I1) 4 hari sekali, ( I2) 8 hari sekali dan ( I3) 12 hari sekali dengan konsentrasi 100 ml/l sampai 2 bulan setelah tanam. Dari faktor tersebut diulang 3 kali sehingga didapatkan 18 kombinasi perlakuan. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui respon terhadap perlakuan yang diberikan dilakukan uji analisis variance (ANOVA). Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa: pemberian MOL bonggol pisang dan MOL urin kelinci tidak berpengaruh nyata pada jumlah anakan/rumpun, jumlah malai/rumpun, jumlah biji/ malai, bobot biji/ malai dan bobot 1000 biji. Frekuensi pemberian 4, 8 dan 12 kali pemberian MOL bonggol pisang dan MOL urin kelinci tidak berpengaruh nyata pada jumlah anakan/rumpun, jumlah malai/rumpun, jumlah biji/ malai, bobot biji/ malai dan bobot 1000 biji. Tidak ada interaksi antara perlakuan kombinasi antara pemberian MOL bonggol pisang dan MOL urin kelinci pada semua parameter pengamatan.
UJI KEEFEKTIFAN EKSTRAK GULMA SIAM (CHROMOLAENA ODORATA) TERHADAP MORTALITAS DAN PERKEMBANGAN KUTU DAUN (APHIS CRACCIVORA) TANAMAN KACANG PANJANG Eko Apriliyanto; Rr Mustika Pramudya Ariabawani
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 19, No 1 (2017): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v19i1.2096

Abstract

Penelitian sebelumya bahwa ekstrak daun gulma siam (Chromolaena odorata) berpotensi sebagai insektisida pada beberapa jenis hama. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keefektifan ekstrak daun gulma siam terhadap mortalitas dan perkembangan Aphis craccivora tanaman kacang panjang. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Program Studi Agroteknologi Politeknik Banjarnegara pada bulan Maret hingga Agustus 2015. Uji efektifitas ekstrak daun gulma siam di rumah kaca menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diteliti yaitu insektisida kimia sintesis deltametrin, ekstrak daun gulma siam 0%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30%. Analisis data menggunakan Uji F, apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan UJGD pada taraf 5%. Ekstrak daun gulma siam memiliki potensi mengendaliakan kutu daun A. craccivora. Pengujian di rumah kaca pada aplikasi ekstrak gulma siam belum efektif mengendaliakan A. craccivora, mortalitas A. craccivora pada 24 jam setelah perlakuan dengan konsentrasi 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30% berturut-turut 33,75%; 41,25%; 55,00%; 50,00%; dan 55,00%. Konsentrasi ekstrak gulma siam 10%, 15%, 25%, dan 30% paling efektif menurunkan populasi kutu daun dibandingkan dengan konsentrasi ekstrak gulma siam lainnya, tetapi belum mampu menurunkan populasi kutu daun apabila dibandingkan dengan insektisida kimia sintesis.
INOVASI PEMBUATAN ABON IKAN CAKALANG DENGAN PENAMBAHAN JANTUNG PISANG Andi Muhammad Ismail; Dhanang Eka Putra
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 19, No 1 (2017): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v19i1.2097

Abstract

Innovation is needed in all areas including the processed agribusiness fisheries. The purpose of this study was to innovate a skipjack tuna product with the addition of banana heart abon. The sample of this study used 30 panelists with vulnerable age of 25-40 years with a sample of concentration of banana heart addition by 0%, 30%, 50%, 70%. Instrument used in this research is koesioner. Univarit and bivarite data analysis (One Way Anova and Friedman with alpha of 0,05). The results of this study found that abon skipjack tuna with the addition of a banana heart of 30% gives the preferred level to the panelist larger by an average of 4.04% of the abon without the heart and 50% and 70% banana heart abon. Result of normality test with Friedman test in can that there is influence of concentration of banana heart addition to aspect of color, taste, texture and aroma abon skipjack tuna.
INDEKS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP RENCANA RESTORASI LANSKAP HUTAN TROPIS TERDEGRADASI DAS LEPAN, LANGKAT Samsuri Samsuri; Anita Zaitunah; Alfan Gunawan Ahmad
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 19, No 1 (2017): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v19i1.2092

Abstract

Kondisi sosial ekonomi menjadi salah kunci penting keberhasilan kegiatan restorasi landscape. Persepsi masyarakan terhadap pelaksanaan kegiatan restorasi landscape hutan sangat bervariasi bergantung pada tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan utama, umur dan lama tinggal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan indeks persepsi masyarakat perencanaan restorasi lanskap hutan tropis di kabupaten Langkat. Wawancara terstruktur dilakukan untuk mendapatkan persepsi masyarakat terhadap rencana restorasi lanskap. Analisis skoring menggunakan skala Likert digunakan untuk mendapatkan indeks persepsi persepsi masyarakat terhadap rencana restorasi lanskap hutan terdegradasi di kabupaten Langkat. Berdasarkan tipe pekerjaannya, masyarakat yang mata pencahariannya sangat bergantung pada kualitas sumber daya alam sangat setuju dan akan berpartisipasi dalam tahapan-tahapan restorasi. Kelompok pekerjaan petani lebih mendukung restorasi landscape dibandingkan dengan pekerja atau pemilik perkebunan. Model regreasi linear hubungan antara indeks persepsi restorasi dengan faktor sosial ekonomi adalah y = 0,8544–0,0699 pendapatan + 0,0330 pekerjaan dengan nilai koefisien determinasi 22,20 %. Kelompok jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan yang secara signifikan mempengaruhi kemungkinan partisipasi masyarakat dalam restorasi landscape hutan.
PERTUMBUHAN KALUS KENCUR (Kaemferia galanga L) PADA KOMPOSISI MEDIA DENGAN PERLAKUAN SUKROSA DAN ZAT PENGATUR TUMBUH ( 2,4 D dan Benzil Aminopurin) Anis Shofiyani; Agus Mulyadi Purnawanto
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 19, No 1 (2017): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v19i1.2098

Abstract

Penelitian ini merupakan upaya dalam perolehan kalus sebagai sumber metabolit sekunder melalui kultur kalus tanaman kencur (Kaemferia galanga) melalui modifikasi media tanam kultur kalus dengan berbagai konsentrasi sukrosa dan kombinasi zat pengatur tumbuh (2,4-Dichlorophenoxyacetic acid dan BAP). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, waktu penelitian selama 8 bulan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan konsentrasi sukrosa ( 20, 30 dan 40 g/l) dan perlakuan kombinasi 2,4 D (0,5 – 2 ppm) dan BAP ( 0 - 0,2 ppm).Hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan sukrosa ( 20 – 40 g/l) dan zat pengatur tumbuh 2,4 D ( 1 – 3 ppm) dan BAP (0 – 0,2 ppm) dalam medium proliferasi kalus, perlakuan sukrosa memberikan pengaruh terhadap variabel bobot segar kalus, bobot kering kalus serta morfologi kalus yang terbentuk. Perlakuan sukrosa 30 % dalam media proliferasi kalus memberikan hasil terbaik untuk variabel pengamatan bobot kalus yaitu seberat 3,8 gram, bobot kering kalus seberat 0,151 gram dengan keremahan kalus yang cukup tinggi dan warna kalus putih jernih.
NIPAH (NYPA FRUTICANS) UTILIZATION FOR BIO-ETHANOL AT DELTA MAHAKAM Radita Arindya
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 19, No 1 (2017): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v19i1.2094

Abstract

In the year 2007-2012, the Indonesian government target to replace 1.48 billion liters of gasoline with bio-ethanol. Currently a new bio-ethanol can be supplied as much as 137,000 liters per month (0.4%). Nipah (Nypa fruticans) is one of palm species that grows in the mangrove forest. Sugar from the sap of Nipah is high enough so that it is potential as a base for the production of bioethanol. Vegetable-based fuel or bio-ethanol can reduce environment pollution; due to its CO2 emissions are very low, making it more environmentally friendly. Bio-ethanol can be used as a substitute for fossil fuel. Bio-ethanol with levels of 95-99% can be used as material substitution for gasoline.

Page 1 of 1 | Total Record : 7