cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL FARMASI GALENIKA
ISSN : 24069299     EISSN : 25794469     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Farmasi Galenika merupakan Jurnal ilmiah yang menerbitkan paper hasil penelitian di bidang sains dan teknologi farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue " Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Farmasi Galenika Volume 3 No. 2, 2016" : 6 Documents clear
Uji Mutu Fisik Formulasi Salep Daun Gatal (Laportea decumana (Roxb.) Wedd.) Hole, Elizabeth; Simaremare, Eva S.; Yabansabra, Yuliana Y.; Gunawan, Elsye; Ruban, Agustina
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Farmasi Galenika Volume 3 No. 2, 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.403 KB)

Abstract

Daun gatal (Laportea decumana (Roxb.) Wedd) adalah tanaman asli Papua yang telah dipergunakan secara turun temurun oleh masyarakat Papua sebagai obat antinyeri. Penggunaan tanaman ini sangat mudah, penduduk hanya memetiknya lalu dioleskan ke bagian tubuh yang nyeri. Hal ini memberikan sensasi gatal sebagai penanda bahwa obat tersebut bekerja sesuai dengan kepercayaan masyarakat tetapi mampu menghilangkan rasa nyeri pada area yang dioleskan setelah beberapa menit. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan penggunaan daun gatal secara modern dengan mengembangkan penggunaan daun gatal ini dalam bentuk salep. Penelitian ini dilakukan dengan melihat apakah perbedaan basis salep yang dipergunakannya akan mengubah efektivitas daun gatal sebagai obat antinyeri. Pengambilan sampel dilakukan dari  petani dan masyarakat Genyem Kabupaten Sentani Papua. Simplisia dibuat dengan membentuknya dalam ukuran penyaringan 100 mesh lalu diformulasikan ke dalam empat jenis basis yaitu basis hidrokarbon, absorpsi, tercuci air dan larut air. Setiap formulasi akan selalu dilakukan pengujian meliputi uji organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar dan uji efektivitas. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan tipe basis berpengaruh terhadap sifat fisik salep yang telah disebutkan diatas hanya tidak berpengaruh pada bau dan warna sediaan. Semua jenis basis memberikan efektivitas yang sama dan hanya tipe basis tercuci air lebih disukai karena lebih mudah dibersihkan.
Formulasi Orally Disintegrating Tablets Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Sebagai Antioksidan Herdiana, Yedi; Saptarini, Nyi Mekar; Natalia, Laura
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Farmasi Galenika Volume 3 No. 2, 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.845 KB)

Abstract

Secang (Caesalpinia sappan L.) merupakan tanaman yang banyak digunakan sebagai minuman kesehatan yang memiliki banyak khasiat, salah satunya sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan Orally Disintegrating Tablets (ODT) ekstrak secang sebagai antioksidan, yang memenuhi persyaratan sediaan farmasi. ODT diharapkan akan mengalami disintegrasi cepat dalam mulut. Dibuat tiga formula ODT dengan metode kempa langsung dengan variasi konsentrasi HPMC yaitu 3%, 4%, dan 5%. Evaluasi massa cetak meliputi susut pengeringan, laju alir dan sudut istirahat, kerapatan nyata, kerapatan mampat, dan kompresibilitas. Evaluasi hasil cetak meliputi keseragaman ukuran, keseragaman bobot, friabilitas, waktu hancur, dan kekerasan. Uji aktivitas antioksidan ODT menggunakan metode Diphenylpicylhydrazyl (DPPH). Uji efektifitas sediaan ditentukan dengan mengukur  aktivitas antioksidan dari sediaan ODT. Hasil penelitian menunjukkan formula sediaan ODT dapat memenuhi semua persyaratan sebagai suatu sediaan farmasi menurut Farmakope Indonesia IV. Hasil pengujian antioksidan terhadap ketiga formula ODT ekstrak secang tergolong dalam kategori antioksidan sangat kuat karena nilai IC50 kurang dari 50 ppm.
PENENTUAN KADAR AMILOSA DARI UMBI TALAS SAFIRA (Colocasia esculenta Schoot var. antiquorum) MENGGUNAKAN METODE SPEKTOFOTOMETRI UV-Vis nursamsiar, nursamsiar; Pasongli, Kristina; A., Hamdayani L.; Asnawi, Aiyi; Muttaqin, Fauzan Zein
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Farmasi Galenika Volume 3 No. 2, 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.721 KB)

Abstract

Kadar amilosa yang terdapat pada pati dapat mempengaruhi sifat fisikokimia dari pati. Pati dengan kadar amilosa yang relatif cukup banyak dapat dimanfaatkan untuk formulasi obat. Pati memiliki rasio amilosa dan amilopektin yang beragam yang sangat penting sebagai parameter dalam pemilihan sumber pati yang akan digunakan dalam industri. Sehingga pengembangan metode analisis untuk penentuan rasio ini merupakan hal yang sangat menantang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar amilosa dari umbi talas safira dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Proses ekstraksi pati dilakukan dengan proses pengendapan. Amilosa dapat dipisahkan dari pati berdasarkan perbedaan sifat kelarutannya dalam air panas. Rentang kurva kalibrasi yang diperoleh adalah 20-70 bpj dengan koefisien korelasi (r) = 0,99968. Metode yang digunakan mempunyai batas deteksi (LOD) adalaj 1,2202 bpj, denganbatas kuantitasi (LOQ) 4,0673 bpj dan koefisien variasi fungsi regresi 0,9038%. Hasil analisis terhadap sampel hasil isolasi dari pati talas safira dan ekstrak pati talas safira diperoleh kadar amilosa berturut-turut adalah sebesar 90,8% b/b dan 96,95% b/b. Kadar amilosa pada sampel amilosa hasil isolasi dari pati talas safira lebih rendah (90,8% b/b) dibandingkan dengan yang terkandung dalam ekstrak pati talas safira (96,97% b/b).
Uji Aktivitas Antidiabetes Fraksi dari Ekstrak Etanol Daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Ait.) Hassk.) Terhadap Mencit Diabetes Sinata, Novia
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Farmasi Galenika Volume 3 No. 2, 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.894 KB)

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan  kadar gula darah yang melebihi normal (hiperglikemia) sebagai akibat dari tubuh yang kekurangan insulin relatif maupun absolut. Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Ait.) Hassk.) salah  satu tumbuhan yang secara tradisional digunakan  untuk mengobati diabetes  mellitus. Adanya aktivitas antidiabetes dari tumbuhan karamunting dikarenakan pada tumbuhan ini terkandung senyawa-senyawa kimia salah satunya golongan flavonoid.Penelitian telah dilakukan terhadap uji antidiabetes  fraksi dari ekstrak etanol daun karamunting Rhodomyrtus tomentosa (Ait.) Hassk pada mencit putih jantan diabetes yang diinduksi dengan aloksan dosis 200 mg/kgbb secara intraperitonial. Fraksi dari ekstrak etanol yang diberi fraksi etil asetat, fraksi n-heksana dan fraksi air dengan dosis masing-masing 25 mg/kgbb diberikan secara oral sekali sehari selama tujuh hari. Parameter yang diukur adalah kadar glukosa darah mencit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi air secara oral menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang lebih tinggi dibandingkan mencit diabetes yang diberi fraksi etil asetat dan fraksi n-heksan secara oral. Persentase efek penurunan glukosa darah  fraksi air sebesar 58,87 %, fraksi etil asetat  52,09 %, dan fraksi heksan 24,30 %.
PENETAPAN KADAR FENOLAT TOTAL, FLAVONOID TOTAL, SERTA AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH DAN CUPRAC PADA EKSTRAK DAUN SENDOK (Plantago major L.) Budiana, Wempi; Burhanudin, Burhanudin; Roni, Asep
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Farmasi Galenika Volume 3 No. 2, 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.558 KB)

Abstract

Daun sendok (Plantago major L.) merupakan tanaman gulma yang termasuk ke dalam famili plantaginaceae. Hasil penelitian sebelumnya dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol, fraksi air (IC50 = 80,54 μg/mL), fraksi etil asetat (IC50 = 60,37 μg/mL) dan fraksi n-heksana (IC50 = 80,54 μg/mL). Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar  total fenol dan flavonoid dan aktivitas antioksidan dari ekstrak daun sendok. Sampel diperoleh dari dua lokasi tumbuh yang berbeda. Ekstraksi simplisia daun sendok dilakukan dengan metode  refluks menggunakan tiga pelarut dengan polaritas yang berbeda. Pengujian antioksidan menggunakan metode DPPH dan CUPRAC, dan penentuan kadar  total fenol dan flavonoid menggunakan spektrofotometri UV-sinar tampak. Ekstrak etil asetat daun sendok Bantul (IC50 16,81± 0,11 μg/mL) paling rendah dalam menghambat radikal DPPH dibandingkan dengan ekstrak etil asetat sendok Garut (IC50 17,79± 0,40 μg/mL) dan ekstrak etanol Bantul (EC50 20,83 ± 0,07 μg/mL) memiliki nilai paling rendah dalam mereduksi CUPRAC dibandingkan dengan ekstrak etanol daun sendok Garut (EC50 25,60 ± 0,11 μg/mL). Ekstrak etil asetat daun sendok memiliki aktivitas antioksidan paling kuat karena memiliki kadar total fenol dan flavonoid paling tinggi. Ekstrak etil asetat dari daun sendok Bantul memiliki kadar fenol total tertinggi (34,803 ± 0,25 mg  GAE/g ekstrak) dan flavonoid (1,440 ± 0,01 mg QE/g ekstrak). Kesimpulan lokasi tumbuh tanaman mempengaruhi kandungan senyawa aktif, dimana tempat tumbuh yang rendah memiliki aktivitas yang lebih kuat.
PENINGKATAN KELARUTAN DAN LAJU DISOLUSI GLIMEPIRID MELALUI METODE KOKRISTALISASI Darusman, Fitrianti
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Farmasi Galenika Volume 3 No. 2, 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1059.54 KB)

Abstract

Telah dilakukan kokristalisasi glimepirid (GMP) dengan asam oksalat (AO) menggunakan metode penggilingan dan pelarutan (menggunakan pelarut aseton). Diagram fase sistem biner GMP-AO digunakan untuk identifikasi awal pembentukan interaksi antar kedua komponen serta ditegaskan kembali dengan analisis mikroskopik menggunakan alat pemanas (hot stage) yang dihubungkan dengan mikroskop polarisasi. Padatan hasil kokristalisasi dikarakterisasi dengan metode analisis termal (Differential Scanning Calorymetry), difraktometri sinar-X serbuk (Powder X-Ray Diffraction), spektrofotometri inframerah (Fourier Transform-Infra Red) dan mikroskopi (Scanning Electron Microscope). Hasil identifikasi dan karakterisasi menunjukkan interaksi eutektik antara kedua fase kristalin GMP-AO dalam keadaan padat pada perbandingan molar 3:7, dengan titik eutektik pada temperatur 128,7°C. Selanjutnya, uji kelarutan dan laju disolusinya menggunakan media dapar fosfat pH 7,4. Kelarutan dan laju disolusi GMP hasil kokristalisasi meningkat dibandingkan dengan campuran fisika dan senyawa tunggalnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 6