cover
Contact Name
Muliyadi
Contact Email
uppmpoltekkesternate@gmail.com
Phone
+6282233159448
Journal Mail Official
juketernate@gmail.com
Editorial Address
Jl. Cempaka Kelurahan Tanah Tinggi Barat Kecamatan Kota Ternate Selatan
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Jurnal Kesehatan
ISSN : 19076401     EISSN : 25977520     DOI : https://doi.org/10.32763/juke
Core Subject : Health, Social,
JUKE : Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ternate is an national peer-reviewed journal dedicated to interchange for the results of high quality research in all aspect of health Science. The journal publishes state-of-art papers in fundamental theory, experiments and simulation, as well as applications, with a systematic proposed method, sufficient review on previous works, expanded discussion and concise conclusion. As our commitment to the health of science. The Jurnal Kesehatan follows the open access policy that allows the published articles freely available online without any subscription.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan" : 12 Documents clear
Analisis Karakteristik Individu dengan Gejala Cacingan pada Anak Kampung Pasar Keputran Surabaya Noer Farakhin; Dwi Handayani; Renjani Sulistianah
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i2.247

Abstract

Latar Belakang: Anak di Kampung Pasar Keputran Kota Surabaya 57% bergejala cacingan, sebagian besargejala yang dimiliki di antaranya, batuk, perut sering sakit, anemia, kurus, pucat, nafsu makan kurang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik individu dengan gejala cacingan pada anak usia 6-15 tahun di Kampung Pasar Keputran Kota Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan studi epidemiologi deskriptif pendekatan kuantitatif rancangan cross sectional dengan menggunakan sumber data sekunder. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak usia 6-15 tahun berjumlah 42 responden. Penelitian ini mengambil total populasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi tabulasi silang dengan melihat nilai OR dan probabilitas. Hasil: Penelitian menunjukan 59,5% responden bergejala cacingan. Responden yang lebih berisiko mengalami gejala cacingan berkarakteristik perempuan (35,7%; OR = 1,050; P = 51%), usia ≥ 10-15 tahun (26,7%; OR = 1,440; P = 59%), status giziwasted (4,7%; OR = 1,739; P = 63%), status ekonomi bawah (40,5%; OR = 1,889; P = 65%) dan berpengetahua nkurang (23,8%; OR 1,600; P = 62%). Kesimpulan: Karakteristik individu yang berstatus gizi wasted, ekonomi bawah dan berpengetahuan kurang menunjukkan risiko mengalami gejala cacingan lebih besar dibandingkan dengan karakteristik lainnya.
Gambaran Personal Hygiene dengan Gejala Cacingan pada Anak di Kampung Pasar Keputran Kota Surabaya Renjani Sulistianah; Dwi Handayani; Noer Farakhin
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i2.253

Abstract

Latar Belakang: Penyakit cacingan banyak dijumpai di negara berkembang beriklim tropis dan subtropis, seperti Indonesia. Kejadian cacingan merupakan penyakit yang sering dialami oleh anak dengan personal hygiene buruk. Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran personal hygiene dengan gejala cacingan pada anak di Kampung Pasar Keputran Kota Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan studi epidemiologi deskriptif pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini menggunakan seluruh total populasi yang berjumlah sebanyak 49 anak berusia 5-12 tahun. Data yang digunakan adalah data sekunder. Data dianalisis secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi tabulasi silang dengan melihat nilai Odd Rasio (OR) dan probabilitas (P). Hasil:Hasil penelitian menunjukkan (38,8%) responden bergejala cacingan dan sebagian besar memiliki personal hygienebaik (73,5%). Responden yang memiliki kebiasaan defekasi yang buruk memiliki kemungkinan 1,059 kali mengalami gejala cacingan (P=51%). Kesimpulan: Personal hygiene yang buruk terutama pada kebiasaan defekasi dapat berisiko menimbulkan gejala cacingan pada anak. Oleh karena itu diharapkan peran orang tua dalam pola asuh dapat mengajarkan dan membiasakan anak untuk senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat.
HIV and AIDS serta Dampaknya Terhadap Produktivitas Kerja di Perusahaan Indonesia Muhammad Sultan
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i2.272

Abstract

HIV dan AIDS merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah besar di dunia termasuk di Indonesia. Selama beberapa tahun terakhir, tingkat infeksi HIV dan AIDS terus mengalami peningkatan yang signifikan. Tidak seperti pada kebanyakan penyakit, HIV dan AIDS sebagian besar penderita usia produktif antara 15 hingga 49 tahun. Persentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun dan persentase AIDS tertinggi pada kelompok umur 30-39 tahun. Oleh karena itu, HIV dan AIDS dapat menjadi suatu ancaman besar bagi angkatan kerja Indonesia dan membawa dampak yang sangat buruk bagi perekonomian dan permasalahan di tempat kerja. Mengingat usia produktif adalah tulang punggung pada dunia kerja, apabila HIV dan AIDS makin meluas pada masyarakat pekerja, maka akan mengakibatkan berbagai dampak negatif seperti berkurang atau melemahnya sumber daya manusia pekerja, peningkatan biaya pengobatan dan perawatan, kehilangan hari kerja, situasi kerja tidak kondusif, yang kesemuanya itu akan mempengaruhi penurunan produktivitas kerja dan mengancam kelangsungan dunia usaha. Maka, untuk mengantisipasi dampak negatif dari kasus HIV dan AIDS di tempat kerja diperlukan upaya pencegahan dan penanggulangan yang optimal. Berbagai dampak negatif yang muncul sebagai akibat terinfeksi HIV dan AIDS antara lain kerugian ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung yang diderita individu, perusahaan, dan negara. Penderita HIV dan AIDS akan mengalami kerugian ekonomi yang diakibatkan kurangnya produktivitas kerja dan bahkan kehilangan pekerjaan. Perusahaan akan mengeluarkan biaya yang cukup besar dalam penanganan penderita HIV dan AIDS. Penurunan produktivitas pekerja akan berdampak pada kurangnya hasil produksi perusahaan dan secara signifikan berdampak pada perekonomian nasional karena terkait pada penerimaan pajak. Kurangnya pemahaman dan kesadaran tenaga kerja tentang HIV dan AIDS di tempat kerja menjadi penyebab munculnya stigma dan diskriminasi bagi ODHA. Stigma dan diskriminasi bagi ODHA juga akan menimbulkan pada gangguan kesehatan mental dan sosial. Selain itu, dampak kesakitan dan bahkan kematian akan dirasakan oleh penderita HIV dan AIDS. Orang yang telah terinfeksi HIV akan mengalami penurunan kekebalan tubuh sehingga dengan mudah terserang penyakit lainnya. Banyaknya penyakit tambahan bagi penderita HIV akan semakin mempercepat pada kematian. Oleh karena itu, perlu program dan tindakan nyata pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di tempat kerja melalui sosialisasi secara rutin dan berkesinambungan, ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pencegahan HIV dan AIDS seperti keberadaan tenaga konselor, klinik, dan kerjasama lintas sektor dengan instansi serta pihak lain yang peduli HIV dan AIDS.
Indeks Prediktif Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Berbasis Perilaku Sosial Masyarakat Di Kabupaten Indramayu Hairil Akbar; Shermina Oruh; Andi Agustang
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i2.289

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan di negara berkembang dan global. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi akut yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang mengandung virus dengue. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan indeks prediksi kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik dengan desain studi kasus kontrol. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat pada bulan Maret sampai Mei 2019. Populasi yang diteliti terdiri dari seluruh penduduk yang berdomisili di Kabupaten Indramayu pada tahun 2017-2018. Total ukuran sampel adalah 102 individu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling sedangkan uji statistik yang digunakan adalah regresi logistik sederhana, regresi logistik berganda dan analisis ROC. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa terdapat tiga variabel yang masuk dalam rumus indeks, yaitu tiga praktik kebiasaan (3M) di rumah, kebiasaan menggantung pakaian, dan keberadaan sampah. Rumus indeks prediksi kejadian demam berdarah dengue (DBD) (-2,424 + 1,007 * Praktek 3M di rumah (Buruk) + 1,087 * Kebiasaan menggantung pakaian (Ya) + 1,107 * Adanya sampah (Ya)). Penerapan rumus ini dapat menyimpulkan bahwa jika seseorang memenuhi setidaknya dua dari tiga indikator tersebut, maka orang tersebut diprediksi memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sedangkan jika seseorang memenuhi salah satu dari ketiga indikator tersebut, maka seseorang diprediksi memiliki risiko yang lebih rendah untuk menderita demam berdarah dengue (DBD).
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Hipertensi pada Penduduk Dewasa di Indonesia (Analisis Data Ifls 5 Tahun 2014) Ahmad Aswal Liambo; Sudarto Ronoatmodjo; Miftahul Jannah
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i2.295

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi hipertensi pada penduduk dewasa di Indonesia sebesar 25,8% dan proporsi kurang aktivitas fisik sebesar 26,1% pada tahun 2013. Tujuan: Mengetahui prevalensi hipertensi, proporsi aktivitas fisik kurang aktif dan hubungan aktivitas fisik dengan hipertensi pada penduduk dewasa di Indonesia berdasarkan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5 tahun 2014. Metode: Populasi adalah seluruh penduduk dewasa (≥18 tahun) sebanyak 26.043 responden. Variabel yang dianalisis meliputi hipertensi, aktivitas fisik, umur, jenis kelamin, pendidikan, obesitas, merokok dan tempat tinggal. Kriteria hipertensi menggunakan pedoman JNC-7 (140/90 mmHg), aktivitas fisik diukur berdasarkan kebiasaan melakukan kegiatan fisik minimal selama 10 menit dalam seminggu, terdiri dari aktif dan kurang aktif. Uji statistik pada analisis bivariat dan multivariat menggunakan cox regression. Hasil: Hasil analisis menunjukkan prevalensi hipertensi sebesar 24,09%, proporsi kurang aktivitas fisik sebesar 35,68% dan terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan hipertensi (P value 0,0001). Kesimpulan: Penduduk yang memiliki aktivitas fisik kurang aktif berisiko 1,15 kali mengalami hipertensi dibandingkan penduduk yang memiliki aktivitas fisik aktif (PR: 1,15; 95% CI: 1,09-1,21). Disarankan kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan fisik dengan jalan kaki minimal selama 30 menit setiap harinya.
Efektifitas Hypnopregnancy Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur Ibu Hamil Raden Ayu Aminah Maya; Rosmiarti Rosmiarti
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i2.298

Abstract

Latar Belakang: Selama kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami perubahan besar yang bias membuat ibu hamil seringkali merasa tidak nyaman, baik itu perubahan fisiologis maupun psikologis. Perubahan ini menimbulkan gejala spesifik sesuai dengan tahapan kehamilan yang terdiri dari tiga trimester. Perubahan psikologis yang sering terjadi pada ibu hamil seperti kecemasan/ stress. Dampak kecemasan yang lain adalah dapat menurunkan kualitas dan kuantitas tidur ibu hamil selama masa kehamilan Terapi non farmakologi yang   dapat dilakukan meliputi relaksasi,guided imagery, progressive   muscle   relaxation,  hipnoterapi dan terapi music klasik. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas hypnopregnancy dalam meningkatkan kualitas tidur ibu. Metode: penelitian ini adalah penelitian quasi eksperiment dengan bentuk rancangan perbandingan kelompok statis (Static Group Comparison) dan menggunakan uji statistik chi square. Data didapatkan dari wawancara melalui lembar observasi langsung dengan instrument The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Sampel penelitian ini berjumlah 30 orang yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil:uji statistik, diperoleh tingkat signifikansi ρ<0.05 (ρ: 0.009), yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara hypnopreganncy terhadap kualitas tidur ibu hamil.Kesimpulan:hypnopregnancy dapat digunakan sebagai salah satu terapi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas tidur ibu.
Hubungan Sarana Sanitasi Dasar dengan Kejadian Stunting di Puseksmas Loceret, Nganjuk Eka Alicia Fibrianti; Imam Thohari; Marlik Marlik
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i2.339

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi kronik yang mengakibatkan gagal tumbuh pada anak. Salah satu faktor utama penyebab kejadian stunting adalah sarana sanitasi dasar yang dapat mempengaruhi asupan gizi pada anak karena asupan gizi harus didukung dengan dengan hygiene sanitasi dan kondisi lingkungan yang memadai. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi dasar dengan kejadian stunting diwilayah kerja Puskesmas Loceret Kabupaten Nganjuk. Metode: Metode yang digunakan bersifat observasional dengan pendekatan analitik dan desaincase control. Sampel penelitian adalah balita di Puskesmas Loceret berjumlah 98 sampel. Observasi sarana sanitasi dasar rumah dilakukan dengan menggunakan instrumen dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil : Hasil penelitian dari 98 sampel diteliti bahwa71,4% sarana penyediaan air bersih, 48% sarana jamban, 15,3% sarana pengelolaan air limbah, 30,6% sarana pengelolaan sampah, 29,6% sarana pengelolaan makanan dan 42,9% sarana sanitasi dasar adalahmemenuhi syarat.Berdasarkan uji statistik,didapatkan hasil bahwa sarana penyediaan air bersih (p=0,180) dan sarana pengelolaan air limbah tidak signifikan (p=0,161). Sarana jamban (p=0,026), sarana pengelolaan sampah (p=0,028), sarana pengelolaan makanan (p=0,000) dan sarana sanitasi dasar signifikan (p=0,001). Kesimpulan :Hasil uji statistik menunjukkan bahwaada hubungan sarana sanitasi dasardengan kejadian stunting.
Perbedaan Efektivitas Antara Pemberian Jus Tomat dengan Jus Jambu Biji Merah terhadap Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Hilir Heni Wijayanti; Dyah Ayu Wulandari; Mariam Melyani
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i2.347

Abstract

Latar Belakang : Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin dalam darah di bawah normal. Sebagian besar anemia adalah anemia defisiensi zat besi (Fe) yang dapat disebabkan oleh konsumsi zat besi yang kurang dari makanan.Tomat dan jambu biji merupakan buah yang mengandung vitamin C dan zat besi tinggi yang bermanfaat jika dikonsumsi ibu hamil. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian jus tomat dan jus jambu biji merah terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III. Metode : Penelitian kuantitatif dengan metode quasy experimental two group pre-post test design. Sampel sebanyak 32 responden dengan teknik non probalility sampling. Analisis data menggunakan uji Independent-T Test. Hasil : Terdapat perbedaan efektivitas antara pemberian jus tomat dan jus jambu biji merah terhadap kadar hemoglobin ibu hamil trimester III. Uji Independent-T Test menunjukkan p-value 0,000 (<0,05) dengan nilai rerata kelompok jus tomat sebelum dan sesudah intervensi sebesar 1,10 sedangkan kelompok jus jambu biji merah juga menunjukkan peningkatan rerata kadar hemoglobin ibu hamil sebelum dan sesudah intervensi sebesar 1,86. Kesimpulan : Peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III dengan pemberian jus jambu biji merah lebih efektif dibandingkan dengan pemberian jus tomat
Penilaian Asupan Makronutrient, Natrium, dan Kalium pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Pajar Bulan Dita Hasni; Syakira Olyvia Dwi Nanda; Tri Puspita PAF
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i2.352

Abstract

Latar belakang : Tekanan darah dapat dipengaruhi oleh pola makan baik berupa asupan zat gizi makro ataupun mikro seperti protein, lemak, karbohidrat, natrium, dan kalium. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran asupan karbohidrat, lemak, protein, natrium dan kalium pada pasien dengan hipertensi di Puskesmas Pajar Bulan Kabupaten Muara Enim Tahun 2020. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah semua pasien hipertensi yang berobat di Puskesmas Pajar Bulan pada bulan Januari Tahun 2019 - Juli Tahun 2020 dengan 48 sampel menggunakan teknik total sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dan pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi 25.0. Hasil : Asupan karbohidrat terbanyak adalah cukup yaitu 39 orang (81,3%), asupan protein terbanyak adalah lebih yaitu 33 orang (68,8%), asupan lemak terbanyak adalah cukup yaitu 32 orang (66,7%), asupan natrium terbanyak adalah lebih yaitu 32 orang (66,7%) dan asupan natrium terbanyak adalah kurang yaitu 48 orang (100%). Kesimpulan : Asupan karbohidrat terbanyak adalah cukup, asupan protein terbanyak adalah lebih, asupan lemak terbanyak adalah cukup, asupan natrium terbanyak adalah lebih dan asupan natrium terbanyak adalah kurang 
Faktor Risiko KLB Keracunan Makanan Pasca Gempa Bumi di Kabupaten Sumbawa Atik Choirul Hidajah; Febriyanti Febriyanti; Debri Rizki Faisal
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i2.381

Abstract

Latar Belakang: Gempa bumi yang terjadi pada bulan Juli dan Agustus di Lombok menimbulkan beberapa masalah kesehatan, salah satunya adalah keracunan makanan yang disebabkan oleh penurunan kualitas lingkungan. Pada tanggal 9 September 2018 dilaporkan kasus keracunan makanan di Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa akibat mengkonsumsi makanan pada saat kegiatan trauma healing. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dan etiologi penyebab keracunan makanan di Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode investigasi dan observasi data sekunder KLB keracunan makanan Hasil : Gejala awal keracunan makanan pada pukul 16.00. Puncak tertinggi dirasakan pada pukul 19.00-19.59 dengan jumlah 65 orang. Penduduk yang paling banyak mengalami keracunan makanan adalah perempuan sebanyak 59 orang (50,43%) dan kelompok umur 5-11 tahun sebanyak 62 orang (53%). Gejala yang paling umum adalah muntah (95%). Jenis makanan yang diduga menyebabkan keracunan makanan adalah ayam (AR = 81,19%), nasi (AR = 75,21%) dan sayuran (AR = 67,52%). Agen yang diduga sebagai penyebab keracunan makanan adalah Staphylococcus, Clostridium Perfringens dan Eschericia Coli.Kesimpulan: Keracunan makanan yang terjadi di Desa Mapi Rea merupakan sumber penularan umum yang berasal dari satu sumber penularan yaitu makanan yang dimakan pada saat kegiatan trauma healing. Makanan yang dianggap memiliki risiko tinggi adalah ayam, nasi, dan sayuran. Hasil laboratorium menunjukkan bahwa Eschericia Coli merupakan bakteri penyebab keracunan makanan.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 15 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Vol 14 No 1 (2021): jurnal kesehatan Vol 13 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan yang diterbitkan oleh Poltekkes Ternate Vol 13 No 1 (2020): jurnal kesehatan Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ternate Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Published by Poltekkes Ternate Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, November 2018 Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, November 2018 Vol 11 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, Juni 2018 Vol 11 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, Juni 2018 Vol 10 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, November 2017 Vol 10 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, November 2017 Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, Bulan Mei 2017 Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, Bulan Mei 2017 Vol 9 No 02 (2016): Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, November 2016 Vol 9 No 02 (2016): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, November 2016 Vol 9 No 02 (2016): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, November 2016 Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, Mei 2016 Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, Mei 2016 Vol 8 No 01 (2015): Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, November 2015 Vol 8 No 01 (2015): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, November 2015 Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, November 2014 Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, November 2014 Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, Mei 2014 Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, Mei 2014 Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, Mei 2014 More Issue