cover
Contact Name
Nofita
Contact Email
nofita@malahayati.ac.id
Phone
+6282186751140
Journal Mail Official
jfm@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jl. Pramuka No. 27 Kemiling, Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati)
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 25991868     EISSN : 2599185X     DOI : https://doi.org/10.33024/.v4i2
Core Subject : Health, Social,
Jurnal Farmasi Malahayati (JFM) merupakan jurnal yang berisi tentang hasil penelitian maupun review dibidang farmasi yang meliputi bidang farmasetika, kimia farmasi, biologi farmasi dan farmasi klinis komunitas
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2022)" : 12 Documents clear
ANALISIS KANDUNGAN SAKARAN PADA MINUMAN ES YG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL KOTA BENGKULU Elly Mulyani; Herlina Herlina; Yoega Marsyah Putra
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i2.8673

Abstract

Minuman es merupakan salah satu minuman yang sering dijumpai baik di tempat-tempat umum maupun pasar tradisional. Dalam pembuatan minuman es seringkali produsen menggunakan pemanis buatan salah satunya seperti sakarin. Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa penggunaan pemanis buatan yang tidak memenuhi syarat akan menimbulkan penyakit yang karsinogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sakarin yang dijual di Pasar Tradisional Kota Bengkulu. penelitian ini menggunakan metode probabilitas sampling dalam pengambilan sampel yang mana sampel diambil secara acak sederhana dan sampel yang diambil di pasar tradisional Kota Bengkulu baik sampel A, sampel B, sampel C, sampel D, sampel E, dan sampel F. Analisis sampel dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif  dengan menggunakan metode uji warna dan spektrofotometri UV-Vis. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa semua sampel yang di uji sebanyak 6 sampel yang berada di Pasar Tradisional Kota Bengkulu yang semuanya negatif sakarin.
EVALUASI FISIK DAN KIMIA BASIS PEG 4000 DAN PROPILENGLIKOL SEBAGAI ANTI JERAWAT KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) DAN DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) Helisya Putri; Niken Feladita; Angga Saputra Yasir
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i2.8012

Abstract

Jerawat adalah penyakit inflamasi kronik yang terjadi pada unit pilosebaseus. Acne juga merupakan penyakit multifaktorial yang berkembang di dalam folikel sebaseus. Patofisiologi acne  terjadi  karena  4  faktor  yang berpengaruh  ialah hiperkeratinisasi folikuler, kolonisasi bakteri Propionibacterium acnes, peningkatan produksi sebum, dan inlamasi. Propionibacterium acnes ialah target utama untuk pengobatan antibakteri jerawat. Daun sirsak (Annona muricata L.) adalah tanaman yang mengandung senyawa flavonoid, tanin, fitosterol, kalsium oksalat, dan alkaloid antioksidan yang terkandung dalam daun sirsak antara lain adalah vitamin C. Daun sirsak mengandung bahan aktif annonain, saponin, flavonoid, tannin, ditemukan senyawa bersifat bioaktif yang dikenal dengan nama acetogenin. Daun jambu biji (Psidium  guajava  L.)  mengandung  zat-zat  aktif  yang  berperan  sebagai  zat  anti bakteri. Senyawa-senyawa kimia tersebut diantaranya adalah tanin, saponin, etanol, polifenol, flavonoid, minyak atsiri (eugenol), asam malat, asam ursolat, asam psidiolat, asam  kratogolat,  asam  oleanolat,  asam  guajaverin  dan  lain-lain. PEG 4000 sebagai pelarut dan pembawa dalam pembuatan sediaan farmasi dan kosmetik khususnya untuk zat-zat yang tidak stabil atau tidak dapat larut air. Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui Mengetahui konsentrasi ekstrak daun sirsak dan daun jambu biji yang paling efektif sebagai krim anti jerawat.Penelitian ini menggunakan   metode difusi cakram. Konsentrasi yang digunakan adalah 3%, 6%, dan 9%. Ekstrak daun sirsak dan daun jambu biji memiliki efek antibakteri, Pada konsentrasi 9% ekstrak daun sirsak dan daun jambu memiliki  daya hambat yang lebih efektif terhadap bakteri  Propionibacterium acne. Analisis data menggunakan one way ANOVA hasil menunjukan adanya perbedaan bermakna antar setiap kelompok perlakuan P>0,05.
EVALUASI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS BERNUNG GEDONG TATAAN PESAWARAN Hesi Arista; Martianus Perangin Angin; Nofita Nofita
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i2.6968

Abstract

Saat ini bukan hanya pasien mendapat obat bermutu tetapi juga layanan dari petugas kesehatan yang bermutu karena orientasinya sudah bergeser ke patient center. Kepuasan pasien terhadap layanan kesehatan menjadi fokus yang saat ini digalakkan oleh pemerintah. Penelitian tentang Evaluasi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Bernung Gedong Tataan Pesawaran bertujuan untuk menganalisis kepuasan pasien rawat jalan di instalasi farmasi Puskesmas Bernung Gedong Tataan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif non eksperimental. Data dikumpulkan dengan survey menggunakan metode Cross Sectional. Penilaian terhadap kepuasan didapatkan dari hasil penyebaran kuesioner SERVQUAL yang memuat 5 dimensi pelayanan kefarmasian. Analisis data menggunakan nilai kesenjangan rata-rata harapan dan rata-rata kinerja, persentase kesesuaian kepuasan pasien, dan Importance Performance Analysis. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 96 responden yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian didapatkan nilai terbesar pada dimensi kehandalan (Reability) yakni 89,21%; dimensi ketanggap (Responsivines) yakni 89,46%; dimensi keyakinan (Assurance) 82,67%; dimensi empati (Empaty) yakni 86,28% dan dimensi berwujud (Tangibles) yakni 88,22% untuk nilai rata-rata persentase sebesar 87,17%. Hal ini menunjukan bahwa pasien rawat jalan sudah merasa puas dengan pelayanan yang sudah diberikan oleh petugas farmasi akan tetapi pihak puskesmas perlu memperbaiki apa yang menjadi harapan pasien yang belum tercapai guna meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian.
FORMULASI DAN EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) Rizky Novela Indarala; Ade Maria Ulfa; Martianus Perangin Angin
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i2.7007

Abstract

Telang merupakan herbal yang bisa dikatakan istimewa di dalam pengobatan tradisional. Seluruh bagiannya mulai dari akar hingga bunga dipercaya memiliki efek mengobati dan memperkuat kinerja organ (Mukherjee et al., 2008). Senyawa yang terkandung di dalam bunga telang tersebut seperti flavanoid yang mengandung 20,07 ± 0,55 mmol/mg bunga dan antosianin 5,40 ± 0,23 mmol/mg dari total dalam bunga telang yang bermanfaat sebagai terapi antiasma, antikanker, dan penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk emngetahui efektivitas ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.) dalam bentuk sediaan salep terhadap penyembuhan luka sayat pada tikus putih (rattus novergicus). Tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif yang hanya diberikan basis salep, kontrol uji 1 diberikan salep konsentrasi 10%, kontrol uji 2 diberikan salep konsentrasi 20%, kontrol uji 3 diberikan salep ekstrak 30%, dan kontrol positif diberikan salep komersil. Salep diberikan 2 kali sehari selama 14 hari. Parameter penyembuhan luka diamati dengan mengukur Penuruna Panjang luka. Hasil menunjukkan bahwa salep ekstrak bunga telang dengan konsentrasi 30% memberikan kesembuhan pada hari ke- 7, salep dengan konsentrasi 10% dan 20% pada hari ke-8. Dapat disimpulkan bahwa salep ekstrak bunga telang dapat menyembuhkan luka sayat.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAN ASETON BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus Ade Maria Ulfa; Kenedi Nanda Putra; Selvi Marcellia; Dwi Susanti
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i2.8224

Abstract

Penyakit infeksi merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri, paling banyak diderita oleh penduduk di negara berkembang, termasuk Indonesia. Bunga telang (Clitoria ternatea) mengandung senyawa kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan polifenol yang berfungsi sebagai antibakteri. Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan konsentrasi hambat minimum ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram dan diekstraksi secara ultrasonik menggunakan pelarut etanol 96% dan aseton. Hasil ekstraksi etanol bunga telang diperoleh rendemen sebesar 38,75% sedangkan hasil ekstraksi aseton bunga telang diperoleh rendemen sebesar 24%. Konsentrasi ekstrak bunga telang yang digunakan adalah 5%; 15%; 25%, dan 35%. Dari hasil penelitian konsentrasi hambat minimum ekstrak etanol dan aseton bunga telang didapatkan pada konsentrasi 5% dengan zona hambat ekstrak etanol sebesar 5,26 mm dan zona hambat ekstrak aseton sebesar 2,73 mm. Ekstrak Bunga telang memiliki efek antibakteri, semakin tinggi konsentrasi ekstrak bunga telang, semakin luas zona hambatnya. Hasil analisis one way ANOVA menunjukan adanya perbedaan bermakna antar setiap kelompok perlakuan P<0,05. Ekstrak Etanol dan ekstrak aseton bunga telang (Clitoria ternatea) efektif sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi hambat minimum (KHM) diperoleh pada konsentrasi 5%.Kata Kunci: Bunga Telang, Staphylococcus aureus, Difusi Cakram, KHM
Penetapan Kadar Fenolik Total Ekstrak Metanol Dan Fraksi Etil Asetat Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Meilinda Meilinda; Tutik Tutik; Mashuri Yusuf; Putri Amalia
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i2.6857

Abstract

Kulit bawang merah (Allium cepa L.) mengandung senyawa fenolik yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar fenolik total dari ekstrak metanol dan fraksi etil asetat kulit bawang merah. Penelitian ini dilakukan ekstraksi kulit bawang merah dan pemisahan fraksi etil asetat serta penetapan kadar fenolik menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian diperoleh rendemen ekstrak kulit bawang merah sebesar 2,54%. Pengujian skrining fitokimia terhadap ekstrak metanol kulit bawang merah mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Kandungan fenolik total pada ekstrak kulit bawang merah dan fraksi etil asetat pada konsentrasi 50 ppm, yaitu 0,0181 mgGAE/g ekstrak dan 0,0110 mgGAE/g ekstrak. Setelah di fraksinasi kadar fenolik pada ekstrak 50 ppm berkurang 39,2265 %, Sedangkan hasil kadar fenolik pada ekstrak kulit bawang merah dan fraksi etil asetat konsentrsi 100 ppm, yaitu 0,0349 mgGAE/g ekstrak dan 0,0174 mgGAE/g ekstrak. Setelah di fraksinasi kadar fenolik pada ekstrak 100 ppm berkurang 50,1432 %. Hasil pengukuran kadar menunjukkan bahwa kadar dari fraksi etil asetat lebih rendah dibandingkan ektrak metanol. Hal tersebut disebabkan sifat dari golongan senyawa fenolik yang bersifat polar dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air.Kata kunci : Kulit bawang merah, fenolik, fraksi etil asetat, spektrofotometri UV-Vis
EVALUASI FISIK SEDIAAN SALEP EKSTRAK AKAR PUTRI MALU (Mimosa pudica L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI Septi Susanti; Annisa Primadiamanti; Ade Maria Ulfa
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i2.6967

Abstract

Tanaman putri malu merupakan tanaman dengan family fabaceae yang memberikan efek farmakologi seperti antioksidan, antibakteri, antijamur, antiradang,  hepatoprotektif,  antinosiseptif, antikonvulsan, antidepresan, antidiare, aktivitas hipolipidemia, diuretik, antiparasit, antimalaria (vikram et al.,2012). Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui sifat fisik sediaan ekstrak akar putri malu (Mimosa pudica L.) apakah dapat diaplikasikan sebagai sediaan salep dengan variasi konsentrasi 2%, 4% dan 6% serta untuk mengetahui sifat fisik yang paling baik dari konsentrasi 2%, 4%, dan 6% sediaan salep ekstrak akar putri malu (Mimosa pudica L.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu penelitian dengan uji skrining fitokimia ekstrak akar putri malu (Mimosa pudica L.) melakukan pembuatan sediaan salep dan uji evaluasi sifat fisik salep dengan konsentrasi yang bervariasi. Hasil penelitian ini pada skrining fitokimia  ekstrak akar putri malu (Mimosa pudica L.) menunjukan bahwa senyawa yang terdapat pada ekstrak akar putri malu (Mimosa pudica L.) yaitu flavonoid, alkaloid, saponin, tannin dan fenol dan hasil evaluasi sediaan yang dilakukan yaitu uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar  dan hasil yang didapatkan yaitu akar ekstrak putri malu dapat diaplikasikan dalam sediaan salep pada konsentrasi 2%, 4%, 6% dan memenuhi persyaratan. Dari ketiga konsentrasi yang memiliki persyaratan paling baik pada konsentrasi 6%.
ANTIOXIDANT ACTIVITY OF PETAI SELONG (Leucaena leucocephala) USING DPPH (1,1 diphenyl-2-picrylhydrazl) Saddam Husein; Erika Indah Safitri; Yovita Endah Lestari
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i2.8783

Abstract

Petai selong or petai china (leucaena leucocephala) is populary consumed in southeast asia, such as indonesia, thailand, the philippines and malaysia. This paper aims to anlayze the antioxidant activity of  petai selong (leucaena leucocephala) using DPPH(1,1 diphenyl-2-picrylhydrazl). The antioxidant activity is shown from the phytochemical analysis, degradation of DPPH, and kinetics degradation.  Phytochemical analysis was carried out by dripping petai selong extract with various reagent.DPPH was conducted by mixing the DPPH and extract petai selong with 8 ppm, 12 ppm, 16 ppm, 20 ppm, and 24 ppm. The degradation analysis was conduted using spectrofotometer UV-Vis, and the kinetics degradation were calculated using Langmuir Hinshelwood (L-H). The results show that the petai selong has an antioxidant acitivty. It is stated that the highest degradation occurs at 24 ppm where it degrades about 10 ppm of DPPH, or approximatly about96.14 percent, and the lowest degradation occurs at 8 ppm where it degrades about 2 ppm of DPPH, or approximatly about 0.98 percent. The Langmuir Hinselwood calculations show that the kinetics degradations of DPPH increase with petai selong concentration. It is stated that the higher of petai selong concentrations, the higher of antioxidant effect. 
UJI EFEKTIVITAS KRIM EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR Novitria Puspitasari; Gusti Ayu Rai Saputri; Diah Astika Winahyu
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i2.7370

Abstract

Bunga telang adalah tanaman yang dapat ditemui sebagai tanaman hias. Bunga telang diketahui bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan luka. Luka adalah suatu proses rusaknya struktur dan fungsi anatomi kulit.Bunga telang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut  etanol 96%, dan dilakukan uji skrining fitokimia. Sediaan krim dibuat dalam tiga konsentrasi 5%, 10% dan 15%, kemudian dilakukan uji organoleptik, uji pH, uji daya sebar dan homogenitas. Setiap kelompok tikus diberi luka sayat sepanjang 2 cm dan dioleskan krim sesuai dengan kelompok tikus yang sudah dibagi menjadi 5 kelompok. Kemudian pengukuran luka dilakukan setiap harinya dari hari ke-1, sampai hari ke-12 dengan menggunakan jangka sorong.Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya kandungan flavonoid, saponin, fenolik, steroid, tanin, terpenoid. Hasil pengamatan krim ekstrak bunga telang konsentrasi 15% dan kontrol positif (povidone iodine) mengalami penyembuhan 100% pada hari ke-7, dan pada konsentrasi 5% dan 10% mengalami penyembuhan 100% pada hari ke-8 dan kontrol negatif (dasar krim) mengalami penyembuhan 100% pada hari ke-12. Hasil uji ANOVA menunjukkan adanya penyembuhan luka pada tikus putih. Hasil uji LSD menunjukkan perlakuan kontol negatif dan krim konsentrasi 5% dan 10% apabila dibandingkan dengan kontrol positif mempunyai perbedaan yang bermakna. Sementara sediaan krim 15% tidak ada perbedaan jika dibandingkan dengan kontrol positif sehingga bisa dinyatakan tidak ada perbedaan.
RATIONALITY EVALUATION OF USE ANTI-TUBERCULOSIS DRUGS IN ONE OF HOSPITAL IN BENGKULU PERIOD 2021 Dewi Winni Fauziah; Elly Mulyani; Sari Yanti
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i2.8646

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Tuberkulosis termasuk penyakit infeksi pertama yang menyebabkan kematian. Kematian akibat TB dapat dicegah dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat. Pada tahun 2016 diperkirakan sekitar 10,4 juta penderita TB di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat rasionalitas penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada pasien dengan diagnosis TB Paru. Penelitian ini adalah penelitian analisis observasional deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Data primer diperoleh dari kuisioner yang diberikan kepada pasien dan data sekunder berupa rekam medis pasien dengan diagnosis penyakit tuberkulosis paru yang berada di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan pengunaan OAT pada pasien TB Paru di RSUD M. Yunus sudah rasional (100%) untuk indikator tepat indikasi, tepat pasien, tepat pemilihan obat serta tepat cara pemberian, sedangkan untuk indikator tepat dosis rasionalitas yang diperoleh masih belum cukup (98,5%). Kata kunci: Rasionalitas , OAT , Tuberkulosis Paru, mycobacterium tuberculosis

Page 1 of 2 | Total Record : 12