cover
Contact Name
Sapta
Contact Email
ftuiba@iba.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sapta303@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
TEKNIKA
ISSN : 23553553     EISSN : 26865416     DOI : -
Core Subject : Engineering,
TEKNIKA: Jurnal Teknik is a peer-reviewed scientific journal managed by Department of Engineering and published by the Faculty of Engineering Universitas IBA. TEKNIKA: Jurnal Teknik is published in two editions a year, the April and October editions. Contributors to Jurnal TEKNIKA: Jurnal Teknik come from researchers, academics (lecturers and students) in the field of informatics.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2016)" : 9 Documents clear
ANALISIS PERBANDINGAN PERENCANAAN BAJA PROFIL TUNGGAL WF DENGAN PROFIL TERSUSUN (BUILT-UP) KANAL PADA BANGUNAN GABLE FRAME Sri Kirana Meidiani; Imelda Juita
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.864 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i1.43

Abstract

Gable Frame adalah struktur yang terdiri dari elemen-elemen linear, umumnya balok dan kolom yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints (titik hubung). Pada umumnya bangunan Gable Frame lebih sering menggunakan profil baja tunggal WF, tetapi yang jadi masalah adalah berat sendiri baja tunggal cukup besar terutama untuk bentang yang panjang. Pemakaian profil baja tersusun (built-up) kanal yang memiliki berat lebih ringan namun memiliki kekakuan yang tinggi. Penelitian ini membandingkan 5 jenis mutu baja konvensional (Bj.37, Bj.41, Bj.44, Bj.50 dan Bj.52) pada struktur gable frameganda yang direncanakan dengan bentang 40 M dan tinggi kolom 7,5 M.Hasil penelitian menunjukkan jika ditinjau dari berat pemakaian baja profil tersusun (built-up) kanal lebih berat dibandingkan baja profil tunggal WF. Dimana dari profil tunggal WF pada mutu baja BJ 37 dan mutu baja BJ 41 beratnya adalah 17772,84 kg lebih ringan 11,96% dibanding dari profil tersusun kanal (Built-up). Pada mutu BJ 44 berat naik menjadi 18945,07 kg lebih ringan 14,42% dibanding dari profil tersusun kanal (Built-Up), pada mutu baja BJ 50 berat menjadi 18507,33 kg, lebih ringan 16,40% dibanding profil tersusun kanal (Built-Up) dan mutu BJ 52 berat menjadi 18351,53 kg lebih ringan 17,10% dibanding profil tersusun kanal (Built-Up).Ditinjau dari harga profil built-up kanal lebih ekonomis dibandingkan profil Wf. Pada mutu baja BJ 37 dan mutu BJ 41 mempunyai harga yang sama sebesar Rp. 196.352.379 lebih rendah dibandingkan dengan harga profil Wf. Pada mutu baja BJ 44, mutu baja 50, mutu baja 52 mempunyai harga yang sama sebesar Rp. 215.338.648 lebih rendah dibandingkan dengan harga profil WF. Kata Kunci: baja konvensional, profil tunggal wf, profil tersusun kanal, mutu baja, gable frame.
PEMBUATAN BESI COR NODULAR Asmadi Asmadi; Reny Afriany
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.841 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i1.39

Abstract

Besi Cor Nodular (BCN) yang juga Besi Cor Ulet (ductile), karena sifat-sifat mekaniknya banyak kesesuaian dengan sifat komponen-komponen mesin saat ini. Suatu pengkajian yang membahas tentang keterkaitan antara prosen pembuatan BCN yang memuat banyak variabel dengan metoda optimasinya sangat perlu dilakukan guna mendapatkan suatu bentuk proses pembuatan BCN yang optimum baik ditinjau dari segi teknologi maupun ekonomi. Studi kasus yang dilakukan saat ini adalah pembahasan tentang Metoda Optimasi dengan parameter Komposisi kimia Base material yang digunakan dalam proses pembuatan BCN. Kata Kunci: nodular, ductile, optimasi, base material
STUDI ANALISA PENGARUH SIFAT FISIK BIODIESEL (VISKOSITAS, KADAR AIR DAN ANGKA SETANA) TERHADAP PROSES PEMBAKARAN BAHAN BAKAR DI BOILER FIRE TUBE Hendra Dwipayana
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.319 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i1.35

Abstract

Peranan boiler dalam industri sangat penting karena boiler berperan sebagai penghasil steam yang kemudian digunakan untuk berbagai macam keperluan pabrik lainnya, antara lain sebagai penggerak turbin, generator, pompa dan sebagainya. Biodiesel sudah sejak lama diyakini sebagai bahan bakar alternatif terbarukan, yang memiliki banyak keunggulan dibanding BBM fosil. Biodiesel memiliki peluang besar untuk mensubstitusi penggunaan bahan bakar minyak solar yang semakin langka. Boiler yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis fire tube pada tekanan 3 bar yang mampu menghasilkan 60.000 kcal/jam. Bahan bakar campuran biodiesel-solar yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan perbandingan B5, B10, B20 dan B25. Biodiesel memiliki viskositas dan angka setana yang tinggi dibandingkan minyak solar sehingga berpengaruh pada penyalaan bahan bakar, penyalaan pada bahan bakar biodiesel lebih cepat dibandingkan dengan minyak solar. Penyalaan yang lebih cepat akan mempercepat terjadinya reaksi pembakaran, semakin cepat terjadi reaksi pembakaran maka panas yang dihasilkan juga lebih tinggi sehingga efisiensi boiler yang dihasilkan juga lebih baik. Kata Kunci: biodiesel, boiler, viskositas, angka setana, efisiensi
BENTUK DAN KECEPATAN PUTARAN POROS BATANG PENYAYAT YANG TEPAT PADA MESIN PENYAYAT DAGING Novarini Novarini
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.448 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i1.36

Abstract

Bentuk batang penyayat dan putaran poros penyayat berpengaruh terhadap waktu dan hasil daging tersayat pada proses di mesin penyayat daging. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penggunaan penyayat berbentuk round dan square bar. Penelitian ini dilakukan menggunakan mesin hasil rancang bangun berdimensi 670 mm x 350 mm x 800 mm, bertransmisi sabuk dengan putaran poros penggerak 1.400 rpm serta putaran poros batang penyayat 560 rpmdan 700 rpm di Laboratorium Perawatan Mesin Politeknik Jambi. Data yang diambil adalah persentase daging yang tersayat dalam interval waktu 4 menit, 8 menit, 12 menit, 16 menit hingga 20 menit untuk mendapatkan persentase daging yang tersayat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada putaran poros batang penyayat 560 rpm menggunakan penyayat berbentuk round bar dihasilkan daging yang tersayat maksimum sebesar 94% dalam waktu 20 menit sedangkan bila menggunakan penyayat berbentuk square bar dihasilkan daging yang tersayat 98% pada waktu 20 menit. Pada putaran poros batang penyayat 700 rpm menggunakan batang penyayat berbentuk round dan square bar dihasilkan daging yang tersayat maksimum sebesar 100% hanya dalam waktu 4 menit. Disimpulkan bahwa penyayat yang tepat adalah berbentuk square bar dan putaran motor penyayat adalah 700 rpm. Kata Kunci: mesin penyayat daging, batang penyayat, putaran poros, persentase daging tersayat
ANALISIS DAN PERHITUNGAN BIAYA OPERASIONAL KAPAL TERHADAP TARIF ANGKUTAN KAPAL CEPAT STUDI KASUS : KM. EXPRES BAHARI LINTAS PALEMBANG-MUNTOK. Ramadhani Ramadhani; Achmad Mahdor Alfarizi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.861 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i1.41

Abstract

Transportasi merupakan sesuatu yang penting dan stategis dalam memperlancar roda pembangunan, sebagai penunjang, pendorong dan penggerak bagi pertumbuhan daerah yang berpotensi namun belum berkembang dalam upaya peningkatan dan pemerataan pembangunan serta hasil-hasilnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung biaya operasional kapal cepat KM. Expres Bahari yang beroperasi pada lintasan Palembang-Muntok dan menghitung tarif yang sesuai dengan faktor muat rata-rata lalu lintas dan yang sesuai dengan Load Faktor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei langsung kelokasi penelitian, dan pengumpulan data dilakukan dengan menganalisa biaya operasional kapal, menghitung biaya operasional kapal, dan fakor muat (Load Factor). Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa Biaya langsung sangat dipengaruhi oleh biaya tidak tetap sebesar 98% dan biaya tetap hanya 2% sedangkan biaya tidak langsung hanya 37% untuk biaya tetap dan 63% untuk biaya tidak tetap sedangkan faktor load faktor 70% yaitu sebesar Rp 151.600. Kata Kunci: tinjauan, tarif, angkutan.
TINGKAT KINERJA STRUKTUR BAJA BANGUNAN PENJEMURAN KARET PT. MARDEC SIGER WAYKANAN DENGAN PERKUATAN BRESING KONSENTRIK AKIBAT BEBAN GEMPA Sapta Sapta; Sari Farlianti
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.726 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i1.37

Abstract

Bangunan penjemuran karet adalah bangunan bertingkat, yang digunakan pada pabrik Karet (Crumb Rubber Factory), dimana bangunan ini digunakan untuk penjemuran lembaran karet (rubber sheet) yang digantung pada masing-masing lantai dengan menggunakan penggantung kayu dalam jumlah tertentu, pada perinsipnya bangunan ini digunakan untuk mengeringkan karet dalam bentuk lembaran sehingga bentuk dan posisi bangunan ditentukan berdasarkan arah angin. Pada penelitian ini struktur bangunan penjemuran karet pada PT. Mardec Siger Waykanan terbuat dari struktur Baja Profile Wide Flange (WF) yang merupakan portal terbuka tanpa ada sekat dinding pada setiap lantainya. Dilihat dari letak geografis berdasarkan peta hazard gempa Indonesia 2010, lokasi bangunan tersebut terletak daerah rawan gempa, sedangkan bila dilihat dari histories bangunan tersebut dibangun pada tahun 2008, yang mana peraturan perencanaan bangunan tahan gempa masih mengacu pada SNI 03-1726-2002 yang mengacu pada UBC97, sedangkan pada saat ini perencanaan bangunan tahan gempa mengacu pada SNI 03-1726-2012 yang mengacu pada ASCE-10. Dari hasil analisa dengan mengacu pada SNI 03-1726-2012, didapatkan kondisi struktur bangunan mengalami kelebihan tegangan pada penampang (section overstressed) pada kolom dengan Strength Ratio 2,231 > 1 dengan kapasitas nominal beban gempa dasar rencana kurang dari 519,25kN dan drift antar lantai maksimum arah x sebesar 540,08mm > drift izin sebesar 90mm dan arah y sebesar 118,76mm > drift izin sebesar 90mm, sehingga perlu diadakan perkuatan pada rangka struktur dengan menambahkan Bresing Konsentrik pada Rangka Struktur pada arah melintang (arah y) dan memanjang (arah x). Dengan adanya perkuatan pada Rangka Struktur Strength Ratio menjadi 0,942 < 1 dengan kapasitas nominal beban gempa dasar rencana sebesar 991,760kN dan drift antar lantai maksimum arah x 9,98mm < Drift izin 90mm dan arah y sebesar 21,94mm. Dari hasil analisa non-linier tingkat kinerja struktur bangunan eksisiting pada perfomance point adalah Collapse (C) dengan kapasitas diambang keruntuhan Vpp= 656,322kN dan Dpp= 394,76kN pada rangka arah-x, untuk bangunan dengan perkuatan tingkat kinerjanya pada perfomance point adalah Damage Control (IO-LS) dengan kapasitas keruntuhan pada bresing konsentrik sebesar Vpp=2788,563kN dan Dpp= 58,37mm pada rangka arah-y, artinya penggunaan bresing konsentrik sebagai perkuatan pada bangunan eksisting telah memenuhi persyaratan. Kata kunci: kapasitas, tingkat kinerja, bresing konsentrik, drift, gempa kuat.
PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MUATAN LOKAL PASIR SIRING AGUNG DAN BATU PECAH MALUS Ely Mulyati
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.348 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i1.42

Abstract

Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunya yang terdiri dari bahan semen hidrolik (Portland cement), agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambah (Admixture dan Additive). Struktur beton sangat dipegaruhi oleh komposisi dan kualitas bahan-bahan pencampur beton tersebut. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur, semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki maka semakin tinggi pula mutu beton yang harus dihasilkan. Beton harus dirancang proporsi campurannya agar menghasilkan suatu kekuatan tekan rata-rata yang disyaratkan. agregat kasar (batu pecah) dari sungai malus dan agregat halus dari siring agung merupakan salah satu potensi lokal yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan penyusun beton. Untuk mengetahui kualitas dan sifat agregat tersebut maka dilakukan dengan metode eksperimental (uji laboratorium). Pengujian laboratorium terhadap agregat kasar (batu pecah) dari sungai malus dan agregat halus dari siring agung ditargetkan mencapai karakteristik kuat tekan beton K-250 kg/cm2, Sampel beton menggunakan Kubus dengan jumlah sampel 3 permasing-masing umur beton (7 hari, 14 hari dan 28 hari). Dari hasil uji laboratorium yang sudah dilaksanakan dapat diketahui bahwa agregat kasar dari sungai Malus dan agregat halus dari siring agung memiliki kualitas yang baik. Agregat kasar dari sungai Malus dan agregat halus dari siring agung memiliki sifat yang memenuhi syarat sebagai bahan campuran beton. Kata Kunci: agregat kasar, agregat halus, beton, kuat tekan
PENGGUNAAN BEBAN PENDORONG UMPAN YANG TEPAT PADA HASIL PERAJANGAN KERIPIK SINGKONG Sukadi Sukadi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.289 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i1.38

Abstract

The driving load of cassava feed in the cutting process has an influence on the result of cuts cassava chips. This study aims to get a load of cassava feed right that the thickness of cassava cutting results obtained homogeneous and maximum capacity. This study to use the machine design result dimensions of 600 mm x 455mm x 505 mm, blade shaft speed 310 rpm at the Maintenance and Repair Laboratory of Polytechnic Jambi. The data taken is the thickness and when the results of cutting using a plunger load of bait 300 g, 600 g and 900 g. From the research results obtained thickness cuts for all homogeneous load is 1 mm, while for the cutting time with a load of 300 g, 600 g and 900 g respectively take 10.53 seconds, 8.63 seconds and 8.05 seconds. It is concluded that cutting the right time to get the homogeneous and the shortest time possible using the driving load of 900g. Keywords: cutting, driving load, homogeneous
PENGARUH LAPISAN UMPAN KAWAT SENG PADA BAJA KARBON DAN BAJA PERKAKAS DENGAN PROSES BUSUR LISTRIK Rita Djunaidi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.23 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i1.40

Abstract

Dalam penelitian ini di lakukan Proses Semprot Logam Busur Listrik dengan umpan Kawat Seng menggunakan variable logam dasar berbeda yaitu Logam Perkakas dengan Logam Karbon. Kekerasan Baja Perkakas 410 HV Sedangkan Baja Karbon mencapai 405 HV. Dari hasil penelitian Baja Perkakas lebih tinggi di banding Baja Karbon laju Aus Deposit Logam Semprot dipengaruhi kekerasan. Kata Kunci: umpan kawat seng, baja perkakas, baja karbon

Page 1 of 1 | Total Record : 9