cover
Contact Name
Sapta
Contact Email
ftuiba@iba.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sapta303@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
TEKNIKA
ISSN : 23553553     EISSN : 26865416     DOI : -
Core Subject : Engineering,
TEKNIKA: Jurnal Teknik is a peer-reviewed scientific journal managed by Department of Engineering and published by the Faculty of Engineering Universitas IBA. TEKNIKA: Jurnal Teknik is published in two editions a year, the April and October editions. Contributors to Jurnal TEKNIKA: Jurnal Teknik come from researchers, academics (lecturers and students) in the field of informatics.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2018)" : 11 Documents clear
OPTIMASI PERAWATAN PADA MESIN BUBUT AUTOMATIC FEED BENCH LATHE BV 20 DI LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR UNIVERSITAS TAMANSISWA PALEMBANG Hendra Dwipayana; Kemas M Fadli
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.068 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.96

Abstract

Mesin bubut Automatic Feed Bench Lathe adalah Mesin bubut yang terdapat di Laboratorium Proses Manufaktur Universitas Tamansiswa Palembang yang digunakan sebagai salah satu alat praktikum mahasiswa. Agar tetap dapat berfungsi dengan baik dan selalu dalam kondisi siap pakai, maka perlu adanya tindakan perencanaan perawatan pada peralatan tersebut. Dalam perencanaan perawatan Mesin Bubut ini diperlukan beberapa langkah pekerjaan, yaitu berupa : mengindentifikasi kegiatan perawatan, penjadwalan dan estimasi biaya perawatan. Berdasarkan perencanaan perawatan Mesin bubut yang telah dilakukan, didapatkan: 1) Kegiatan Perawatan berupa sembilan belas kali pemeriksaan, sebelas kali perbaikan kecil, tujuh kali perbaikan sedang dan dua kali perbaikan besar ; 2), SOP Perawatan, Daftar Pemeriksaan dan Jadwal berkala ; 3) biaya perbaikan dimana estimasi biaya perawatan pada Tahun I (2019) sebesar Rp.96.750,-, estimasi pada Tahun II (2020) sebesar Rp.162.400,- dan estimasi pada Tahun III (2021) sebesar Rp.285.200,-. Kata Kunci: Metode, Perawatan, Mesin bubut, Prosedur, Estimasi.
Pengaruh Arus Pengelasan SMAW pada Kekuatan Sambungan Pipa ASTM A335 Grade P11 Bahrul Ilmi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.939 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.88

Abstract

Pada artikel ini, dilakukan penelitian terhadap pengaruh kuat arus pengelasan pada sambungan pipa ASTM A335 grade P11 dengan metode pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) menggunakan elektroda E8018-B2. Material disambung dengan bentuk kampuh V dengan sudut 60 derajat. Spesimen pengujian tarik dibuat berdasarkan standar API 1104. Pengelasan dilakukan dengan tegangan 28 V, polaritas terbalik dan arus divariasikan yaitu 70 A, 110 A dan 150 A. Dari hasil pengujian yang dilakukan untuk arus 70 A didapat rerata kekuatan tarik sebesar 416,6 N/mm2, rerata kekuatan luluh 211,9 N/mm2 dan rerata regangan sebesar 28,6 %, untuk arus 110 A didapat rerata kekuatan tarik sebesar 457,7 N/mm2, rerata kekuatan luluh 228,8 N/mm2 dan rerata regangan sebesar 28,9 %, untuk arus 150 A didapat rerata kekuatan tarik sebesar 440,1 N/mm2, rerata kekuatan luluh 219,4 N/mm2 dan rerata regangan sebesar 28,6 %. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa arus pada las SMAW berpengaruh signifikan pada kekuatan hasil pengelasan sambungan pipa A335 grade P11, kekuatan tarik, kekuatan luluh dan regangan tertinggi didapat pada arus 110 A.
PENGARUH WAKTU KONTAK DAN pH TERHADAP ION Cr (VI) DALAM LIMBAH TEKSTIL MENGGUNAKAN BIOADSORBEN DAUN JAMBU BIJI DAN DAUN TEH Dian Sari Dewi; Zufi Zumala Dewi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.415 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.89

Abstract

Abstrak Biosorpsi adalah suatu proses di mana material biologi digunakan untuk mengadsorp logam berat atau metaloid dan partikulat yang terlarut dalam suatu larutan. Metode ini sangat menjanjikan dalam pengolahan buangan industri yang mengandung logam berbahaya karena memberikan kapasitas penyerapan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menyerap ion kromium dari larutan limbah industri tekstil melalui biosorpsi menggunakan daun jambu biji dan daun teh sebagai bioadsorben. Waktu kontak, pH dan jumlah bioadsorben merupakan variabel yang divariasikan pada penelitian ini. Pembuatan bioadsorben ini dilakukan dengan cara penghancuran, pencucian dan pengeringan. Bioadsoben yang dibuat dari daun jambu biji dan daun teh akan digunakan langsung untuk proses biosorpsi tanpa adanya perlakuan awal. Dosis bioadsorben yang digunakan adalah 5 gr per 100 ml larutan limbah industri tekstil. Kondisi optimum yang didapat dari penelitian ini adalah dengan waktu kontak selama 60 menit pada pH 3 dengan persen penyerapan yaitu 98,6891 %.
RESPON SPEKTRA GEMPA DESAIN BERDASARKAN SNI 03-1726-2012 UNTUK WILAYAH KOTA BENGKULU Sari Farlianti; Sapta Sapta
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.909 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.98

Abstract

Pada makalah ini penulis membuat respon spektra desain berdasarkan SNI 03-1726-2012 untuk wilayah Kota Bengkulu yang terletak pada 102o 15’ 11,65” BT. dan 3o 47’ 39” LS., mengingat dimana pada peta gempa SNI 03-1726-2002 terletak pada wilayah zone gempa 6 yang mempunyai resiko gempa kuat tentunya perlu perhatian khusus dalam perencanaan struktur bangunan yang akan didirikan pada daerah tersebut terhdapap beban gempa. Selain itu dengan adanya revisi SNI 03-1726-2002 yang dituangkan pada SNI 03-1726-2012, tentunya perlu adanya tinjauan perhitungan respon spektrum dengan menggunakan SNI 03-1726-2012. Dari hasil analisa terhadap respon spektra disain didapatkan nilai respon spektrum desain dengan menggunakan SNI 03-1726-2012 lebih rendah dibandingkan dari hasil perhitungan yang menggunakan SNI 03-1726-2002, untuk jenis tanah lunak -29%, sedang -12% dan keras -9% pada T £ Tc. Pada T ³ Tc, untuk jenis tanah lunak -14%, sedang -6% dan keras +5%. Dapat disimpulkan percepatan spektral berdasarkan SNI 03-1726-2012 terjadi penurunan pada T £ Tc untuk semua jenis tanah dan pada saat T ³ Tc terjadi kenaikan hanya pada jenis tanah keras sebesar +5%. Kata kunci : SNI 03-1726-2012, SNI 03-1726-2002, Respon spektra desain
PENGARUH PENAMBAHAN C- AKTIF KULIT KACANG TANAH TERHADAP KAREKTERISTIK MORFOLOGI DAN UNSUR-UNSUR PENYUSUN MEMBRAN KERAMIK DAN APLIKASINYA TERHADAP PENGOLAHAN LIMBAH PEWARNA BATIK Ria Komala; Dian Sari Dewi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.352 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.95

Abstract

ABSTRAK Peningkatan kegiatan industri batik yang sangat pesat selain memberikan dampak postif bagi perekonomian masyarakat juga berdampak negatif bagi lingkungan sekitar, dimana limbah cair yang dihasilkan dalam kegiatan industri tersebut terdiri zat zat organik dan polutan yang berbahaya bagi lingkungan sekitar. Pengolahan limbah cair dengan berbasis teknologi membran keramik mampu memberikan keunggulan yang menjanjikan. Pada penelitian kali ini, membran keramik yang digunakan adalah bebahan dasar C-Aktif Kulit Kacang Tanah (KKT) dengan perbandingan komposisi Tanah Liat : C-Aktif Kulit Kacang Tanah: Serbuk Besi adalah : 5% : 92,5% : 2,5%, 10% :87,5% : 2,5%, 15% : 82,5% :2,5% . Membran Keramik C- Aktif KKT di aplikasikan untuk mengolah Limbah pewarna sintetis Dylon Hb05. Variabel yang digunakan adalah komposisi C-Aktif KKT, tanah liat, serbuk besi, waktu operasi, tekanan operasi pompa sedangkan parameter yang diamati adalah karekteristik membran berupa SEM - EDS serta COD, warna dan pH limbah sintetis awal dan akhir proses. Dari hasil analisa yang didapat bahwa karekteristik membran keramik C-Aktif KKT yang dihasilkan berdasarkan uji SEM adalah bersifat terbentuknya pori-pori yang banyak yang belum seragam (Asimetrik) dan hasil uji EDS menunjukkan bahwa persentase unsur-unsur penyusun terbesar yang terkandung dalam membran keramik C-Aktif KKT adalah unsur O sebanyak 53,92 %, Si sebanyak 19,77 %, Al sebanyak 15,84 % dan unsur C sebanyak 22,08% . Pada aplikasi pengolahan limbah warna sintetis bahwa terjadi penurunan nilai COD, Warna dan Ph dimana di dapat % penurunan COD 97 %, % degradasi warna 94 %. Kata kunci : Membran Keramik, C- Aktif KKT, Dylon Hb 5,SEM, EDS.
ANALISA PENGARUH PENGAMPELASAN TERHADAP PERMUKAAN KAYU KULIM (SCORODOCARPUS BORNEENSIS BAILLON BEEC) DENGAN MENGGUNAKAN RESPONE SURFACE METHODOLOGY Asmaun Asmaun
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1310.951 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.90

Abstract

ABSTRAK Kayu Kulim (Scorodocarpus Borneensis Baillon Beec) merupakan jenis tanaman lokal yang terdapat didaerah pulau Sumatera dan Kalimantan yang diambil sebagai bahan untuk penelitian dalam menganalisa pengaruh dari proses pemesinan dalam hal pengampelasan pada permukaan kayu Kulim (Scorodocarpus Borneensis Baillon Beec) dengan menggunakan response surface methodology. Kajian ini dibatasi pada pengaruh laju pemakanan dan ukuran grit amplas yang digunakan untuk mendapatkan nilai- nilai berupa parameter kekasaran Ra, Rq dan Rk. Dengan menggunakan Central Composite Design (CCD), yang dilakukan 13 kali pengujian dengan 5 kali pengulangan dititik pusatnya. Proses pengampelasan sendiri dilakukan dengan menggunakan mesin frais yang sudah dimodifikasi dengan penambahan motor listrik sebagai penambah kecepatan putarnya. Data hasil pengujian dianalisa dengan menggunakan bantuan software Design Expert 9.0 dan didapatkan bahwa laju pemakan memberikan pengaruh positif pada nilai kekasaran Ra, Rq dan Rk. Dimana semakin besar laju pemakanan, maka kekasaran permukaan yang dihasilkan akan semakin kasar. Sedangkan pengaruh ukuran grit amplas yang digunakan menunjukkan pengaruh negative. Sehingga semakin besar ukuran grit amplas yang digunakan, maka kekasaran permukaan yang dihasilkan akan semakin halus.
PENGGUNAAN EKSTRAK BELIMBING WULUH MATANG SEBAGAI PENGGUMPAL LATEKS PASCA PANEN (STUDY PENGARUH VOLUME, WAKTU PENCAMPURAN, TEMPERATUR DAN pH Surya Hatina; Ida Febriana
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.19 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.94

Abstract

Penggunaan ekstrak belimbing wuluh sebagai koagulan lateks telah diteliti. Belimbing wuluh mengandung asam sitrat yang cukup tinggi dan diharapkan dapat menjadi alternatif koagulan lateks. Penelitian ini dilakukan dengan cara membekukan lateks dengan ekstrak belimbing wuluh dengan perlakuan variasi volume ekstrak belimbing wuluh (2 ; 4 ; 6 ; 8 dan 10 ml), variasi waktu pencampuran (1 ; 4 ; 8 ; 12 ; 16 ; 20 dan 24 jam), variasi temperatur (30 ; 50 dan 70oC) dan variasi pH (1,5 ; 2 ; 2,5 ; 3 ; 3,5 ; 4 ;4,5 dan 5) untuk mendapatkan volume, waktu pencampuran, temperatur dan pH optimum. Pada volume 8 ml air asam belimbing wuluh, waktu pencampuran 16 jam, temperature pencampuran 30oC dan Ph 2 diperoleh karet kering yang maksimal. Kata Kunci: koagulasi, lateks, ekstrak belimbing, asam sitrat
ANALISIS SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DI KAWASAN PADAT PENDUDUK (STUDI KASUS PADA KELURAHAN KERTAPATI PALEMBANG) delli noviarti; Chairil chairil
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.674 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.97

Abstract

ABSTRAK Peningkatan kepadatan serta pertumbuhan penduduk yang terpusat di perkotaan menyebabkan aktivitas di kawasan ini menjadi semakin tinggi. Hal ini akan menyebabkan peluang terjadinya kebakaran di kawasan perkotaan menjadi lebih besar. Peningkatan pertumbuhan penduduk juga menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan permukiman. Tingginya permintaan permukiman oleh masyarakat di perkotaan yang tidak diimbangi dengan perencanaan dan penyediaan lahan permukiman yang layak, menjadikan masyarakat terpaksa menempati kawasan yang rentan terhadap bencana kebakaran sebagai tempat tinggal mereka. Bahaya akan kebakaran merupakan bahaya yang paling sering terjadi di lokasi kawasan padat penduduk. Kelurahan Kertapati terletak di Kecamatan Kertapati, merupakan salah satu kawasan wilayah padat penduduk, di mana sering terjadi kejadian kebakaran. Walaupun posisi permukimanannya terletak di tepi sungai Musi, namun apabila terjadi kebakaran akan sangat lambat usaha untuk mematikan apinya. Hal ini karena permukiman yang sangat padat, sehingga sulit untuk mobil damkar memasuki wilayah tersebut. Oleh karena itu diperlukan langkah – langkah penanganan lain secara prepentif. Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner dan pengamatan serta analisa di lapangan, maka dibutuhkan sejumlah Rp. 1.069.910.000,- untuk penanganan kebakaran di kawasan padat penduduk kelurahan Kertapati khususnya di RW 06 dan RW.07. Juga diperlukan sosialisasi mengenai pencegahan dan penangan terhadap bahaya kebakaran. Kata Kunci : Kawasan padat penduduk, kebakaran, penganan.
PENGARUH JENIS LAPISAN PERMUKAAN PIPA TERHADAP KOEFISIEN GESEK ratih diah andayani; Siti zahara Nuryanti; Asmadi Asmadi; Rama Candra
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.594 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.92

Abstract

ABSTRAK Pipa merupakan salah satu alat transportasi yang paling efektif untuk memindahkan fluida. Aliran fluida dalam pipa dapat laminar atau turbulen bergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantara nya kekasaran permukaan pipa, kecepatan aliran fluida dan kekentalan fluida. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh jenis lapisan permukaan pipa dan kecepatan aliran fluda terhadap nilai koefisien gesek. Kecepatan aliran fluida dilakukan dengan mengatur bukaan katub. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pipa PVC berdiameter 22 mm dengan panjang pipa 1 m , fluida yang digunakan air pada suhu 30 oC. Kekasaran permukaan pipa divariasi yaitu, pipa tanpa lapisan tambahan, pipa dilapisi pasir halus, dilapisi pasir kasar, pipa dibintik lubang, dilapisi daun talas, pecahan batu bata, dan pipa dilapisi serat kayu, Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis material lapisan mempengaruhi kekasaran permukaan pipa, semakin tinggi nilai kekasaran permukaan pipa maka koefisien geseknya cenderung meningkat. Dari ketujuh jenis lapisan permukaan, pipa uji yang dilapisi pecahan batu bata memiliki nilai kekasaran relatifnya paling tinggi (ϵ) 2,2 mm, /D 2,2/22 = 01 dan memiliki nilai koefisien gesek paling tinggi dibanding dengan ke enam lapisan lainya yaitu rata-rata sebesar 0,1638. Dan yang paling kecil nilai kekasaran pipa adalah yang dilapisi daun talas dengan kekasaran relatih (ϵ) 0,1 , /D = 0,1/22 = 0,0045 mempunyai nila koefisien gesek rata-rata 0,0582, dan semakin besar bilangan Reynold, koefisien geseknya cenderung turun.
ANALISA PENGARUH PROSES TEMPERING TERHADAP KEKERASAN PADA BAJA AISI 4337 DENGAN VARIASI HOLDING TIME Tarmizi Husni; Rita Djunaidi; Reny Afriany; Ferdiansyah Ferdiansyah
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.669 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.91

Abstract

ABSTRAK Dalam perkembangan industri yang sangat pesat sekarang ini, kebutuhan dan pemakaian material yang memiliki keuletan dan ketangguhan semakin banyak dipergunakan orang dalam rangka untuk menjadikan material dengan sifat yang keras dan getas. Perlakuan panas (heat treatment) didefinisikan sebagai kegiatan pengolahan material dengan pemanasan dan pendinginan yang terkontrol untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu. Guna mendapatkan keinginan tersebut suatu proses yang lazim dipergunakan adalah proses tempering. Proses tempering memiliki tujuan untuk menghilangkan kegetasan dan menciptakan material menjadi ulet dan tangguh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lamanya waktu tunda pada saat proses tempering dengan lamanya waktu yang ditentukan yaitu dengan variasi waktu selama 1 jam, 2 jam dan 3 jam, proses ini dilakukan dengan temperatur 660 0C, kemudian dilanjutkan dengan pengujian terhadap kekerasan terhadap baja tersebut dengan menggunakan metode Vickers. Dalam proses penelitian ini dipergunakan bahan berupa baja paduan rendah yang mengandung kadar C = 0,30 – 0,38 %, Si = 0,10 – 0,350 %, dan Mn = 0,45 – 0,70 %. Kemudian bahan diberi perlakuan berupa pemanasan dengan suhu temper 6600C. Dalam proses pengujian ini spesimen diberlakukan pengujian adalah pada bagian tengah, pinggir dan bagian yang paling dekat dengan kulit. Dari hasil pengujian yang mempergunakan alat uji kekerasan berupa Vickers ternyata didapatkan bahwa kekerasan baja yang sangat signifikan terdapat pada spesimen dengan waktu tunda selama 3 (tiga) jam sebesar 22 %, sedangkan pada saat waktu tunda selama 1 (satu) dan 2 (dua) jam nilai kekerasan pada spesimen memberikan perubahan secara berkala dengan prosesntase yang sama besar.

Page 1 of 2 | Total Record : 11