cover
Contact Name
Sinta Paramita
Contact Email
sintap@fikom.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
Koneksi@untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Koneksi
ISSN : -     EISSN : 25980785     DOI : -
Koneksi (E-ISSN : 2598 - 0785) is a national journal, which all articles contain student's writing, are published by Faculty of Communication Universitas Tarumanagara. Scientific articles published in Koneksi are result from research and scientific studies conduct by Faculty of Communication students in communication field. Koneksi published twice a year.
Arjuna Subject : -
Articles 33 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2021): Koneksi" : 33 Documents clear
Pengaruh Konten Belajar Online E-Module terhadap Tingkat Pemahaman Partisipan Ivonne Madlene Christie; Sinta Paramita
Koneksi Vol 5, No 2 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i2.10249

Abstract

Improving self-expertise is one of the individual efforts to be able to compete in the professional world. Education is now not only formal in schools, but there are many places that provide learning programs, especially in the digital era. Needs of the expertise to create multiple platforms for individuals to develop and learn like BootUP.ai in Jakarta. This study aims to determine the effect of E-module online learning content on the level of understanding of participants in BootUP.ai. The literature review used in this research is stimulus-organismresponse communication theory, message processing theory, communication media and level of understanding. The approach used in this research is a quantitative approach with descriptive and survey methods. The research was conducted by distributing questionnaires to 67 samples of respondents in the online class BootUP.ai, after which the data obtained were tested for their validity by means of validity and reliability tests. Data processing and analysis techniques in this study used classical regression assumption test using normality test techniques, simple linear regression test, correlation analysis, determination coefficient analysis, and t test. The results showed that there was an influence between the E-module content on the level of understanding of participants in BootUP.ai, with the results of the t test showing the t value of 7.226> 1.997 t table. In addition, the results of the determination coefficient test showed the number 0.437, which means that the E-module content affects 43.7% of the participants' level of understanding Meningkatkan keahlian diri merupakan salah satu upaya individu untuk mampu bersaing di dunia professional. Pendidikan kini bukan hanya formal di sekolah, namun sudah banyak wadah yang menyediakan program belajar terutama di era digital. Kebutuhan akan keahlian menciptakan banyak wadah untuk individu berkembang dan belajar seperti BootUP.ai di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konten belajar online E-module terhadap tingkat pemahaman partisipan di BootUP.ai. Tinjauan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi stimulus-organisme-respon, teori pemrosesan pesan, media komunikasi dan tingkat pemahaman. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan survei. Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 67 sampel responden partisipan kelas online BootUP.ai, setelah itu data yang diperoleh diuji keabsahannya dengan uji validitas dan reliabilitas. Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi regresi klasik dengan menggunakan 1ebagi uji normalitas, uji regresi linear sederhana, analisis korelasi, analisis koefisien determinasi, dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara konten E-module terhadaptingkat pemahaman partisipan di BootUP.ai, dengan hasil uji t menunjukkan nilai t hitung 7,226 > 1,997 t tabel. Selain itu juga ditemukan hasil uji koefisien determinasi yang menunjukkan angka 0,437 yang berarti konten E-module mempengaruhi 43,7% tingkat pemahaman partisipan. Kata 
Analisis Narasi Tentang Coming Out Pada Film Bertema LGBT di Netflix Jeceline Jeceline; Suzy Azeharie
Koneksi Vol 5, No 2 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i2.10298

Abstract

In the recent years LGBT issues are frequently discussed. Society assumes they cause social problem hence leading to rejection. LGBT communities are facing difficulties to express their sexual identity, usually called 'coming out'. Several films are narrating the 'coming out' process to capture the point of view from the members of this group. The purpose of this study is to examine the storyline about 'coming out' in LGBT-themed films according to Tzvetan Todorov’s narrative analysis. This research uses qualitative method focusing on the narrative content in those movies. Data collection is done via observation and in-depth interview with two interviewees. From these findings combined with data analysis, it concluded the narrative storyline in films based on Tzvetan Todorov’s theory are divided into three parts. It begins with equilibrium, then conflicts build up in the middle of the film, and finally the solution to equilibrium is found. 'Coming out' process and struggles are depicted from scenes and dialogues on the film which aligned with findings from the interviewees. The result of this study shows that every part in ‘coming out’ process are shown in Alex Strangelove film. Meanwhile there are two parts in ‘coming out’ process that are shown in Handsome Devil film.Kelompok LGBT telah menjadi salah satu isu di dalam masyarakat yang menjadi isu panas. Masyarakat yang menolak menganggap bahwa kelompok ini dapat menimbulkan masalah sosial. Penolakan tersebut menyebabkan kelompok LGBT kerap menghadapi kesulitan dalam mengungkapkan identitas seksualnya atau sering disebut dengan ‘coming out’. Banyak film yang saat ini mengangkat tentang coming out untuk menangkap sudut pandang kelompok tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui narasi alur cerita tentang ‘coming out’ pada film bertema LGBT menurut teori Tzvetan Todorov. Teori yang digunakan pada penelitian adalah teori komunikasi massa dan teori narasi Tzvetan Todorov. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis narasi. Melalui observasi terhadap dua film dan wawancara mendalam dengan dua informan menunjukkan narasi alur cerita pada film yang diteliti menurut Tzvetan Todorov dibagi menjadi tiga bagian. Dimulai dengan adanya keseimbangan kemudian terjadi konflik pada pertengahan film hingga akhirnya ditemukan jalan keluar untuk kembali pada keseimbangan pada akhirnya. Proses ‘coming out’ dapat dilihat pada beberapa adegan dan dialog yang terdapat pada film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada film Alex Strangelove ditemukan semua tahapan proses ‘coming out’. Sedangkan pada film Handsome Devil ditemukan dua tahapan proses coming out.
Representasi Femininitas Pada Tokoh Juno dalam Film “Kucumbu Tubuh Indahku” (Analisis Semiotika Roland Barthes) Theo Triansa Wijaya; Gregorius Genep Sukendro
Koneksi Vol 5, No 2 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i2.10308

Abstract

Film is one of the most influential and massive mass communication media. The film "Kucumbu Tubuh Indahku" is one of the films that has this influence. This film tells the story of the life journey of a professional dancer and choreographer in Indonesia, Rianto. In this film, Rianto is told as Juno, an orphaned boy who has a sad and violent life journey, so as to melt the feminine and masculine characters that exist in his body. This research is a qualitative descriptive study with a semiotic approach, one of which is Roland Barthes' semiotics. The purpose of this research is to find out and show how and what are the signs, meanings of the results of the representation of femininity in the character Juno in the film "Kucumbu Tubuh Indahku". There are several theories that the author uses in this research, namely, the theory of film as mass communication, mass media, representation, Roland Barthes' semiotics, and Simone de Beauvoir's main theory of femininity. Based on the results of the analysis and findings made by the author about the representation of femininity in the character Juno in the film "Kucumbu Body Indahku". Juno's character can be said to be a man who tends to be feminine and less masculine, according to the description of Simone de Beauvoir's femininity characteristics, namely, cowardice, caring, emotional, multitasking, kind, patient, obedient, loves beauty and shy. But that doesn't matter, because these characters tend to be positive.Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang paling berpengaruh dan masif. Film “Kucumbu Tubuh Indahku” salah satu film yang memiliki pengaruh tersebut.. Film ini menceritakan alur perjalanan hidup seorang penari dan koreografer profesional di Indonesia, Rianto. Dalam film ini, Rianto diceritakan sebagai Juno, seorang bocah yatim piatu, yang memiliki perjalanan hidup yang pilu dan penuh kekerasan, sehingga dapat meleburnya karakter feminim dan maskulin yang ada pada tubuhnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif  dengan pendekatan semiotika, salah satunya semiotika Roland Barthes. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memperlihatkan bagaimana dan apa saja tanda-tanda, makna-makna dari hasil representasi femininitas pada tokoh Juno dalam film “Kucumbu Tubuh Indahku”. Ada beberapa teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini, yaitu, teori film sebagai komunikasi massa, media massa, representasi, semiotika Roland Barthes, dan teori utama femininitas Simone de Beauvoir. Berdasarkan hasil analisis dan temuan yang penulis lakukan tentang representasi femininitas pada tokoh Juno dalam film “Kucumbu Tubuh Indahku”. Tokoh Juno dapat dikatakan sebagai laki-laki yang cenderung feminim dan kurang maskulin, sesuai dengan penjabaran karakteristik femininitas Simone de Beauvoir, yaitu, penakut, peduli, lemah, emosional, multitasking, baik, sabar, taat, menyukai keindahan dan pemalu. Tetapi hal itu tidak menjadi masalah, karena karakter tersebut cenderung positif.
Pengaruh Komunikasi Efektif Pada Perkuliahan Fotografi Saat Pandemi Covid-19 terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Jonathan Victorius; Yugih Setyanto; Nigar Pandrianto
Koneksi Vol 5, No 2 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i2.10347

Abstract

Effective communication is defined as communication that can bring about a change in attitude. Effective communication aims to make it easier for others to interpret the message conveyed by the messenger. Effective communication is very important in improving student learning outcomes. At the time of the Covid-19 pandemic, the e-learning learning method became the learning method used by all universities. Learning outcomes refer to the achievements obtained by students in teaching activities through updating and creating their own behavior. This research was conducted to measure the effect of effective communication on student learning outcomes. This study uses quantitative techniques with survey methods and makes Visual Communication Design students the object of research. The main data were collected by distributing questionnaires to 70 respondents. Data analysis in this study used the Statistical Package for the Social Sciences with the SPSS for Windows 25 application. Based on the results of the study, it was found that effective communication had a significant and positive effect on student learning outcomes. Effective communication has an effect of 67.4% on student learning outcomes, while the other 32.6% is another factor. Thus, the higher an effective communication, the learning outcomes will also increase. Vice versa, the lower an effective communication, the learning outcomes will also decrease. Komunikasi yang efektif diartikan sebagai komunikasi yang dapat mewujudkan perubahan sikap. Komunikasi yang efektif bertujuan untuk mempermudah orang lain menafsirkan pesan yang diberitahukan oleh penyampai pesan. Komunikasi yang efektif sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Pada saat pandemi Covid-19, metode pembelajaran e-learning menjadi metode pembelajaran yang digunakan oleh semua universitas. Hasil belajar merujuk pada prestasi yang diperoleh mahasiswa dalam kegiatan mengajar melalui pembaharuan dan pembuatan tingkah laku sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pengaruh komunikasi efektif terhadap hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dengan metode survei dan menjadikan mahasiswa Desain Komunikasi Visual sebagai objek penelitian. Data utama dikumpulkan dengan cara menyebar kuesioner kepada 70 responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Statistical Package for the Social Sciences dengan aplikasi SPSS for windows 25. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa komunikasi efektif memiliki pengaruh yang signifikan dan bernilai positif terhadap hasil belajar mahasiswa. Komunikasi efektif memiliki pengaruh sebesar 67,4% terhadap hasil belajar mahasiswa, sementara 32,6% lainnya merupakan faktor lain. Dengan demikian, semakin tinggi suatu komunikasi efektif maka hasil belajar juga semakin meningkat. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah suatu komunikasi efektif maka hasil belajar juga semakin menurun.
Representasi Kritik Sosial dalam Film Parasite (Analisis Semiotika Roland Barthes) Vanessa Salim; Gregorius Genep Sukendro
Koneksi Vol 5, No 2 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i2.10387

Abstract

Social criticism is considered as a form of deep communication that aims or controls a social system. Parasite is a film that represents sharp social inequalities and contains social criticism about social problems that occur in South Korea. This study uses various theories, namely mass communication theory, film, semiotics, representation and social criticism. By using a descriptive qualitative approach with Roland Barthes' semiotic analysis technique which consists of denotation, connotation and myth, this study aims to determine the representation of social criticism in the film Parasite. The method used in this research is semiotic analysis method. In this study, it was found that the message conveyed by the director as a communicator in the film Parasite regarding social problems was packaged with a dark comedy genre film that included some social criticism in it. Social criticisms depicted in this film include criticism of poverty which is depicted through living and living with unemployment, criticism of crimes committed by lower-class families by falsifying documents, and uneven urban planning.Kritik sosial dianggap sebagai bentuk komunikasi mendalam yang bertujuan atau mengendalikan suatu sistem sosial. Parasitemerupakan sebuah film yang merepresentasikan kesenjangan sosial yang tajam dan mengandung kritik sosial mengenai masalah sosial yang terjadi di Korea Selatan. Penelitian ini menggunakan berbagai teori yaitu teori komunikasi massa, film, semiotika, representasi dan kritik sosial. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik analisis semiotika Roland Barthes yang terdiri dari denotasi, konotasi dan mitos penelitian ini memiliki tujuan untuk memiliki tujuan untuk mengetahui representasi kritik sosial dalam film Parasite. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotika. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pesan yang disampaikan oleh sutradara sebagai komunikator dalam film Parasite mengenai masalah sosial, dikemas dengan film bergenre komedi gelap yang menyelipkan beberapa kritik sosial didalamnya. Kritik sosial yang digambarkan pada film ini antara lain kritik terhadap kemiskinan yang digambarkan melalui tempat tinggal dan hidup dengan pengangguran, kritik terhadap kejahatan yang dilakukan oleh keluarga kelas bawah dengan memalsukan dokumen, dan pembangunan tata kota yang tidak merata.
Konstruksi Sosial Penerimaan Transgender Giovanni Chendra; Diah Ayu Candraningrum
Koneksi Vol 5, No 2 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i2.10411

Abstract

Within the community there are several deviations with different categories. One of the deviations in society related to gender can be recognized through the transgender phenomenon. The term transgender is given to individuals who feel that their gender identity is different from their own identity, so that they look and have a lifestyle with a gender that is felt to be in accordance with their identity, whether or not there is a sex change operation. This research focuses on the social construction of transgender acceptance in the Muslim community in South Jakarta. Therefore, this study aims to determine how transgender people can be accepted in the Muslim community in Indonesia with social construction. This type of research uses qualitative research and phenomenological methods. Researchers collected data through interviews with transgender people and religious experts. After conducting interviews, the authors concluded that with regular interactions and meetings, society would be able to accept transgender people by getting to know the person more deeply and going through the process.Di dalam lingkup masyarakat terdapat beberapa penyimpangan dengan kategori yang berbeda-beda. Salah satu penyimpangan di masyarakat terkait jenis kelamin dapat dikenal melalui fenomena transgender. Istilah transgender diberikan kepada individu  yang merasa bahwa identitas kelaminnya berbeda dengan identitas dirinya, sehingga mereka berpenampilan dan memiliki gaya hidup dengan kelamin yang dirasakan sesuai dengan identitas dirinya, dengan adanya maupun tidak adanya operasi penggantian kelamin. Penelitian ini berpusat terhadap konstruksi sosial penerimaan transgender pada masyarakat beragama islam di Jakarta Selatan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kaum transgender dapat diterima di masyarakat beragama islam di Indonesia dengan konstruksi sosial. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan metode fenomenologi. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dengan kaum transgender dan ahli agama. Setelah melakukan wawancara, penulis menyimpulkan bahwa dengan adanya interaksi dan pertemuan secara berkala, maka masyarakat akan bisa menerima  transgender  dengan mengenal orang itu lebih dalam lagi dan melewati prosesnya.
Analisis Semiotika Representasi Ibu Tunggal dalam Film Susah Sinyal Millenia Vega Wong; Daniel Tamburian
Koneksi Vol 5, No 2 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i2.10253

Abstract

Film is a description of audio visual media in mass communication that can display words, sounds, stories and their combination. Films are a means of public entertainment in which there are insights, knowledge and messages to be conveyed to the audience. Susah Sinyal is a film that tells the story of a single parent woman in carrying out her role. The role of a single parent is a situation where a single parent must play the role of both mother and father at the same time. This research focuses on the role of a single mother named Ellen who is represented in the Susah Sinyal film. Ellen's really love  her job and it makes her lose time with her child so that the relationship between the two doesn't get along. Therefore, this study aims to show how the representation of single mothers in the Susah Sinyal film. This type of research uses qualitative research and Roland Barthes' semiotic analysis method. Researchers collected data through observation and observation by watching the film Susah Tanda. Through observation, the researcher identified a number of scenes that represented single mothers in the Susah Sinyal film. The results of this study indicate that single mothers represented by Ellen have a firm and emotional character. In addition, Ellen is also an independent woman, hardworking, very responsible for what she does, and optimistic about her abilities.Film adalah suatu gambaran media audio visual dalam komunikasi massa yang dapat menampilkan kata-kata, suara, cerita dan gabungannya. Film merupakan sarana hiburan masyarakat yang didalamnya terdapat wawasan, pengetahuan dan pesan yang ingin disampaikan kepada penikmatnya. Film Susah Sinyal merupakan film yang bercerita tentang kehidupan perempuan single parent dalam menjalankan perannya. Peran single parent merupakan keadaan dimana orang tua tunggal yang harus memerankan perannya sebagai ibu maupun ayah sekaligus. Penelitian ini berpusat pada peran ibu tunggal bernama Ellen yang direpresentasikan dalam film Susah Sinyal. Kecintaan Ellen dengan pekerjaannya membuat ia kehilangan waktu dengan anaknya sehingga membuat hubungan keduanya tidak akur. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana representasi ibu tunggal dalam film Susah Sinyal. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan metode analisis semiotika Roland Barthes. Peneliti mengumpulkan data melalui observasi dan pengamatan dengan menonton film Susah Sinyal. Melalui pengamatan, peneliti mengidentifikasi sejumlah scene yang merepresentasikan ibu tunggal dalam film Susah Sinyal. Hasil penelitian ini menunjukkan ibu tunggal yang direpresentasikan oleh Ellen mempunyai karakter yang tegas dan emosional. Selain itu, Ellen juga adalah  perempuan yang mandiri, pekerja keras, sangat bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakannya, dan optimis dengan kemampuannya.
Representasi Feminisme Pada Film Disney Live-Action Mulan Salsabila Astri Harinanda; Ahmad Junaidi
Koneksi Vol 5, No 2 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i2.10299

Abstract

Film is a mass media that presents a story in audio-visual form. This research aims to see how are the representation of feminism in the Disney Live-Action Mulan film. The method used is descriptive qualitative research methods with semiotic as data analysis techniques. Data are collected using the methods of documentation, observation, and literature study. The signs of the film were analyzed using Roland Barthes' semiotic model two-stage of signification, which are the denotation, connotation, and myth stages. This film shows the discrimination that happened in women due to patriarchal ideology. The results of this study indicate that the Disney Live-Action Mulan film dominantly represents the flow of liberal feminism, existentialism feminism, and radical-libertarian feminism through its main character, Hua Mulan. Hua Mulan's feminist behavior can be seen from her that are opposing discrimination and standards as a woman, performing male roles, able to be a leader, takes risks and being responsible, independent, able to gets recognition, and proving that she is able to give honor to her family. This film has a meaning that a woman can give honor to her family by being herself, and can have the right to be treated equally and also the right to determine and be responsible for her way of life.Film merupakan salah satu jenis media massa yang menampilkan cerita dengan bentuk audio visual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi feminisme pada film Disney Live-Action Mulan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik analisis data semiotika. Data yang dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan studi pustaka. Tanda-tanda dari film dianalisis dengan menggunakan model semiotika signifikasi dua tahap Roland Barthes yaitu tahap denotasi, konotasi, dan mitos. Film ini memperlihatkan diskriminasi yang terjadi pada perempuan yang disebabkan ideologi patriarki. Film Disney Live-Action Mulan secara dominan merepresentasikan aliran feminisme liberal, feminisme eksistensialisme, dan feminisme radikal-libertarian lewat tokoh utamanya yaitu Hua Mulan. Perilaku feminisme Hua Mulan terlihat dari perilakunya yang melawan diskriminasi serta standar sebagai perempuan, mampu melakukan peran laki-laki, menjadi pemimpin, berani mengambil resiko dan bertanggung jawab, independen, mendapat pengakuan dan membuktikkan bahwa ia mampu memberi kehormatan untuk keluarganya. Film ini dapat memiliki makna bahwa seorang perempuan dapat memberikan kehormatan pada keluarganya dengan menjadi dirinya sendiri, dan dapat memiliki hak untuk diperlalukan secara setara dan hak untuk menentukan dan bertanggung jawab atas jalan hidupnya sendiri.
Persepsi Penggemar Pasangan Boys Love (BL Ship) terhadap Homoseksualitas Sintya Frank Sianturi; Ahmad Junaidi
Koneksi Vol 5, No 2 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i2.10312

Abstract

These past few years, Thailand’s entertainment industry has been increasing their production of Boys’ Love series and movies. The genre blew up in 2014, and until 2020, around 57 BL series had been produced and released. This has led to the phenomenon of the escalation of the number of Thai BL fans in Indonesia. The aim of this research was to find out how BL Ship’s fans or shippers perceive homosexuality. Perception is a meaning making activity of a sensory stimulus through gathering and interpreting process of information or message. To elaborate it, this research used the qualitative research method with case studies approach towards the members of BL ship Off Jumpol-Gun Atthaphan’s fans kingdom. Data was gathered by interview, observation, and documentation. To analyze it, researcher conducted Glaser and Strauss’s constant comparative method, and Mahpur’s coding steps. The results showed that shippers’ perception of homosexuality more or less got affected by what they consumed through media, such as BL series and ships. Along the way, their cultural background, religious views, personal experiences and values also influenced their views of the meaning of homosexuality. Researcher suggest that the professionals who are working in the industry of this genre to be mindful and take extra care since it’s going to affect the audience’s perception.Beberapa tahun terakhir, industri hiburan Thailand semakin gencar memproduksi drama serial dan film romantis bergenre Boys’ Love (BL). Sejak pertama kali meledak tahun 2014 hingga 2020, terdapat setidaknya 57 serial drama BL yang telah dibuat dan ditayangkan. Hal ini menyebabkan fenomena peningkatan penggemar pasangan Thai Boys’ Love (BL Ship) di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana persepsi penggemar BL Ship terhadap homoseksualitas. Persepsi merupakan kegiatan pemberian makna pada stimulus sensorik yang diperoleh melalui proses menyimpulkan dan menafsirkan informasi dan atau pesan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah anggota kelompok penggemar pasangan BL Off Jumpol-Gun Atthaphan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian direduksi, dikategorisasi, disintesisasi, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor personal dan situasional yang mempengaruhi persepsi individu terhadap homoseksualitas. Latar belakang budaya, kepercayaan secara religius, dan nilai-nilai dari sekitar maupun pribadi individu turut mengambil peran dalam proses pembentukan persepsi individu atas homoseksualitas. Penting bagi pegiat genre ini untuk memerhatikan apa yang diproduksi karena apa yang ditampilkan akan mempengaruhi persepsi yang diterpanya.
Pengaruh Hubungan Self Disclosure dan Kepribadian Extraversion terhadap Keterampilan Komunikasi Interpersonal Young Worker di Jakarta Michael Roesyanto; Rezi Erdiansyah
Koneksi Vol 5, No 2 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i2.10350

Abstract

This study was to determine the effect of self-disclosure and extraversion personality on the interpersonal communication skills of young workers in Jakarta. The approach used by researchers in this study is a quantitative approach which is then followed by a correlational method and the researcher also distributes questionnaires to 150 respondents spread across the Jakarta area. Data analysis used SPSS version 24 software. The researcher found that there was a significant influence between self-disclosure and extraversion personality on the interpersonal communication skills of young workers in Jakarta. From the two dependent variables, it turns out that the extraversion personality variable has a greater influence than self-disclosure on the communication skills of young workers. Thus, it can be concluded that interpersonal communication is influenced by self-disclosure and extraversion personality.Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh self-disclosure dan kepribadian extraversion terhadap keterampilan komunikasi interpersonal young worker di Jakarta. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang kemudian diikuti oleh metode korelasional dan peneliti juga melakukan penyebaran kuisioner pada 150 responden yang tersebar di wilayah Jakarta. Analisis data menggunakan software SPSS versi 24. Peneliti menemukan adanya pengaruh antara self-disclosure dan kepribadian extraversion terhadap keterampilan komunikasi interpersonal young worker di Jakarta yang cukup signifikan. Dari kedua variabel dependen ternyata variabel kepribadian extraversion memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan self-disclosure terhadap keterampilan komunikasi young worker. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal dipengaruhi oleh self-disclosure dan kepribadian extraversion.

Page 1 of 4 | Total Record : 33