Claim Missing Document
Check
Articles

Televisi dan Berita Konflik di TV One Sinta Paramita
Jurnal Pekommas Vol 16, No 2 (2013): Agustus
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.971 KB) | DOI: 10.30818/jpkm.2013.1160201

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui konstruksi berita konflik Mesuji dan konflik Lampung Selatan yang disiarkan oleh TV One. Metode yang digunakan adalah mengadopsi pemikiran Dahinden dan Entman dalam menjelaskan framing.  Framing Dahinden mengacu kepada kerangka dasar untuk melihat posisi dan pandangan khusus terhadap media dan teks berita.  Sedangkan framing  Entman menjelaskan bahwa dalam membuat kerangka framing yaitu dengan cara dipilih dan memberi diperlakukan tertentu terhadap aspek dari sebuah insiden yang akan diteliti dalam teks berita. Temuan penelitian menunjukkan bahwa wartawan tidak kritis dalam melihat fenomena konflik Mesuji dan Lampung Selatan. Rendahnya kualitas berita akan berpengaruh kepada pemahaman khalayak atas kedua konflik tersebut.
Makna Pesan dalam Tari Tradisional (Analisis Deskriptif Kualitatif Makna Pesan dalam Kesenian Tari Piring) Siti Fathonah; Sinta Paramita; Lusia Savitri Setyo Utami
Koneksi Vol 3, No 1 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i1.6151

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tentang makna pesan yang terdapat pada setiap gerakan yang ditunjukkan oleh penari serta makna pesan yang ingin disampaikan dalam kesenian Tari Piring. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Solok yang berdomisili di Jakarta yakni, Duta Pariwisata Minangkabau, Director Sanggar Syofyani, pelatih atau penari yang berstatus aktif, serta masyarakat Solok yang mengetahui kesenian tari piring. Hasil yang didapat dalam penelitian yaitu gerakan- gerakan pada kesenian Tari Piring merupakan hasil adaptasi dari kegiatan masyarakat Minangkabau pada saat itu sebagai petani dan pesilat, serta makna pesan yang ingin ditunjukkan pada kesenian Tari Piring adalah karakteristik dari masyarakat Minangkabau sendiri yakni sifat gotong royong, bekerja keras, kebersamaan, dan keberanian. Properti piring yang digunakan melambangkan suatu kesejaheraan dan kemakmuran. Pakaian yang digunakan dalam Kesenian Tari Piring melambangkan suatu jati diri masyarakat Minangkabau yang menjunjung tinggi nilai adab, serta syariat agama islam.
Makna Simbolik Palang Pintu Pada Pernikahan Etnis Betawi di Setu Babakan Anggi Melinda; Sinta Paramita
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i2.3888

Abstract

Palang Pintu merupakan bagian dari warisan budaya etnis Betawi yang dilestarikan dan hingga saat ini masih diterapkan oleh etnis Betawi dalam proses upacara pernikahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses membangun makna simbolik Palang Pintu pada pernikahan etnis Betawi di Setu Babakan. Penelitian ini dianalisis menggunakan makna simbolik dalam simbol-simbol budaya dan religi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif bersifat deksriptif dengan metode penjaringan data bersifat fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dengan informan kunci dan informan serta didukung dengan observasi, studi kepustakaan dan penelusuran data secara online. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Palang Pintu merupakan bentuk penyampaian nilai agama, nilai moral dan nilai sosial etnis Betawi sebagai landasan menjalani hidup.
Upaya Dinas Pariwisata dalam Mengembangkan Pariwisata di Pulau Kemaro Novika Anggrilita; Sinta Paramita
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.2034

Abstract

Pulau Kemaro merupakan objek wisata alam di kota Palembang. Pulau Kemaro terbentuk karena tokoh Tan Bun An dan Siti Fatimah. Pulau Kemaro berada di pinggiran Sungai Musi. Jumlah tempat wisata Palembang yang masih sedikit membuat Dinas Pariwisata Palembang menujuk Pulau Kemaro untuk menjadi salah satu objek wisata alam dan bersejarah di Palembang. Dinas Pariwisata melakukan beberapa upaya agar pariwisata di Pulau Kemaro dapat berkembang dengan baik. Penelitian ini membahas tentang upaya Dinas Pariwisata Palembang dalam mengembangkan pariwisata di Pulau Kemaro. Dengan menjadikan Pulau Kemaro sebagai salah satu destinasi pariwisata, maka membuat pulau ini lebih dikenal oleh masyarakat secara luas. Dengan studi pustaka, penulis menggunakan sejumlah konsep di bidang pariwisata, dan komunikasi pariwisata. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, menyajikan data dan kesimpulan. Hasil dari penelitian mengenai Pulau Kemaro didapatkan bahwa Pulau Kemaro belum memiliki aksesibilitas dan sumber daya dan kelembagaan.
Pembelajaran Era Pandemi Covid-19 di Indonesia (Studi terhadap Aplikasi Discord) Edward Tjahjadi; Sinta Paramita; Doddy Salman
Koneksi Vol 5, No 1 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i1.10165

Abstract

The use of various applications such as ZOOM, Microsoft Teams, and Google Meets has become familiar to students and teachers thanks to their functionality. It is not widely known that there is one other application that has the same function, that is Discord. With the COVID-19 pandemic situation and the existence of this Discord application, a problem formulation emerged, namely How to use the Discord application as a learning medium for the COVID-19 pandemic era and whether the Discord application as a new innovation is suitable for use as an online learning medium in the COVID-19 pandemic era. The theoretical basis used in this research is the theory of learning media, the use of applications as learning media, social media theory and diffusion of innovation. The approach used in this research is qualitative research. The research method used is a case study. The data collection method used to collect the information needed in this study is to use semi-structured interviews and documentation. The data processing and analysis techniques used in this study were data reduction, data presentation, and conclusion drawing. To test the validity of the data obtained, this study uses triangulation techniques by utilizing other data for comparison and data checking. The result of this research is that Discord is an ideal new innovation and has great potential as a learning medium in the era of the COVID-19 pandemic.Penggunaan berbagai aplikasi seperti ZOOM, Microsoft Teams, dan Google Meets sudah menjadi tidak asing lagi bagi siswa dan pengajar berkat fungsionalitas mereka. Tidak banyak diketahui ada satu aplikasi lain yang memiliki fungsi yang sama, aplikasi tersebut adalah Discord. Dengan situasi pandemi COVID-19 dan beserta keberadaan aplikasi Discord ini, muncul suatu rumusan masalah yakni Bagaimana penggunaan aplikasi Discord sebagai media pembelajaran era pandemi COVID-19 dan Apakah aplikasi Discord sebagai inovasi baru layak digunakan sebagai media pembelajaran online pada era pandemi COVID-19. Landasan Teori yang digunakan dalam penelitain ini adalah teori media pembelajaran, penggunaan aplikasi sebagai media pembelajaran, teori sosial media dan difusi inovasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara semiterstruktur dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data yang didapat penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dengan memanfaatkan data lain untuk perbandingan dan pengecekan data. Hasil dari penelitian ini adalah Discord merupakan inovasi baru yang ideal dan memiliki potensi besar sebagai media pembelajaran di era pandemi COVID-19.
Kredibilitas Komunikator Dalam Menyampaikan Pesan (Analisis Opini Generasi Milenial Pada Kepala Penerangan Kodam Jaya) Silvia Silvia; Sinta Paramita
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i2.3938

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kredibilitas komunikator dengan menggunakan analisis opini publik generasi milenial pada Kepala Penerangan Kodam Jaya atau Kapendam Jaya. Penelitian ini menggunakan konsep yang terdiri retorika, opini publik, teori generasi Strauss dan Howe dan kredibilitas komunikator (sumber, ekstrinsik dan intrinsic). Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method atau metode campuran dengan pendekatan sekuensial eksplaratori. Campuran antara data awal kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara Kapendam Jaya/Jayakarta kuantitatif diperoleh penulis dari survei mengenai kredibilitas Kapendam Jaya/Jayakarta dalam menyampaikan pesan atau informasi pada generasi milenial (mahasiswa Universitas Tarumangara, Universitas Paramadina, dan Universitas Kristen Indonesia). Temuan menarik dari penelitian ini adalah, menunjukan penampilan berupa komunikasi non verbal seperti seragam merupakan hal yang paling dingat oleh responden mahasiswa yang datang menghadiri event atau seminar, dengan Kapendam Jaya sebagai pembicaranya. 
Corporate Branding Bioskop Dalam Industri Hiburan (Studi Kasus Cinema 21 Group Dengan CGV Cinemas) Cut Putri Chandra; Sinta Paramita
Prologia Vol 2, No 1 (2018): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v2i1.2400

Abstract

Globalisasi mendorong setiap perusahaan untuk terus berjuang mempertahankan eksistensinya. Hiburan sebagai pertunjukan dan keramaian berupa sandiwara, wayang, bioskop, pertunjukan-pertunjukan didalam warung-warung kopi, kabaret, sirkus, pertunjukan bernyanyi, musik, balet, dansa, pesta, pameran, pertunjukan dengan alat musik, pertandingan, olahraga dan permainan. Hiburan telah menjadi gaya hidup manusia yang perlahan berubah menjadi kebutuhan primer. Dengan strategi yang tepat maka hiburan dapat mengalihkan para manusia dari pusat perbelanjaan atau konser musik menuju bioskop yang menghadirkan tontonan-tontonan yang dapat dijadikan refleksi dan dapat membuka imajinasi untuk berfikir kreatif. Bioskop yang dulu hanya menjadi kebutuhan tambahan pada zaman saat ini telah berubah menjadi kebutuhan primer. Ada dua bioskop yang mendominasi yaitu Cinema 21 Group dan CGV Cinemas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara Cinema 21 Group dan CGV Cinemas dalam mengcorporate branding perusahaan mereka dengan menggunakan teori Corporate Brandingyang dapat dikaitkan dengan teori Marketing Mix. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif studi kasus yang menjelaskan hasil penelitian secara mendalam dan hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kekurangan dan kelebihan dari masing-masing perusahaan dan adanya beraneka ragam perbedaan corporate branding dari masing-masing perusahaan sehingga adanya perbedaan pendapat dan pemilihan konsumen kepada kedua perusahaan tersebut.
Analisis Semiotik Hiperealitas Dalam Iklan Shopee Versi Sepedanya Mana Yulitasari Yulitasari; Sinta Paramita
Prologia Vol 1, No 2 (2017): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v1i2.1999

Abstract

Periklanan merupakan bentuk dari gejala sosial yang memiliki peran penting bagi masyarakat dalam era globalisasi karena diyakini memiliki kekuatan untuk memacu minat konsumsi konsumen untuk kesekian kalinya dalam arti lain, periklanan berperan dalam merangsang minat pembelian produk maupun jasa konsumen.Hiperealitas merupakan gejala dimana realitas palsu maupun buatan bertebaran dan tidak sesuai dengan realitas asli, iklan ini menggambarkan dengan kontras kondisi-kondisi dimana dunia semu menyatu dengan kenyataan sehingga mampu menghilangkan citra asli.Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif ini memiliki sifat deskriptif  dimana data-data yang akan dikumpulkan adalah kata-kata ataupun gambar dan buka angka-angka. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menyoroti isu atau masalah saat ini melalui proses pengumpulan data yang memungkinkan mereka untuk menggambarkan situasi secara lebih lengkap untuk menemukan fakta-fakta baru. Hasil penelitian memaparkan bahwa, Iklan Shopee versi Sepedanya Mana memiliki banyak simulasi-simulasi hiperealitas, dalam iklan tersebut dengan jalan cerita mengilustrasikan berbelanja di Shopee maka Produk maupun Barang yang diinginkan Customer akan segara menjadi wujud nyata dengan proses sekali menyentuh ikon produk maupun barang dininginkan tanpa adanya proses seperti Marketplace kompetitornya yang terkesan terlalu melewati batas kenyataan.
Strategi Pengarang Ghosty’s Menghadapi Persaingan Komik Digital (Studi pada Komik Ghosty’s) Elias Benny Alricoh; Sinta Paramita; Nigar Pandrianto
Prologia Vol 5, No 1 (2021): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v5i1.8078

Abstract

Technology is developing rapidly, technology products are created to provide convenience to the community, which is new media. When through the development of technology, the spread of comics is also widely spread, comics that were originally using print media are now developing using digital media. To disseminate comic content, digital comic authors now using social media to promote their comics to a large extent. So digital comic authors need a strategy to disseminate digital comic content, attract readers, and get collaborative offers to raise their name. In this research the authors used a descriptive qualitative analysis method, to find out the strategies used by Ghosty's comic authors in spreading, and raising their names. The author collected data by interviewing the author of Ghosty's Comic, and his friends at once readers to get the data needed in this research. The results of this reserach illustrate that it is important to use strategies to create interesting digital comic content so that the Ghosty's comics can get collaborations such as Tokopedia, Orang Tua Group, Line Webtoon.Teknologi berkembang dengan pesat, banyak produk teknologi diciptakan untuk memberikan kemudahan pada masyarakat, salah satunya adalah media baru. Saat melalui perkembangan teknologi medium penyebaran komik juga meluas, komik yang semula menggunakan media cetak kini berkembang menggunakan media digital. Untuk menyebarkan konten komik, pengarang komik digital kini menggunakan media sosial untuk mempromosikan komiknya ke kalangan yang luas. Maka pengarang komik digital memerlukan sebuah strategi untuk melakukan penyebaran konten komik digital, menarik pembaca, dan mendapatkan tawaran kolaborasi untuk membesarkan namanya. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis,  untuk mengetahui strategi yang digunakan pengarang komik Ghosty’s dalam menyebarkan, dan membesarkan namanya. Penulis mengumpulkan data dengan melakukan wawancara dengan pengarang komik Ghosty’s, dan teman sekaligus pembacanya untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa pentingnya menggunakan strategi untuk membuat konten komik digital yang menarik sehingga dengan besarnya nama komik Ghosty’s bisa mendapatkan kolaborasi seperti Tokopedia, Orang Tua Group, Line Webtoon.
Retorika Digital dan Social Network Analysis Generasi Milenial Tionghoa melalui Youtube Sinta Paramita; Lydia Irena
Jurnal Komunikasi Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v12i1.7558

Abstract

The millennial generation of ethnic Chinese is a native digital generation that contributes to technological development. With strong skills and understanding in communicating creative messages through technology, the Chinese millennial generation also contributed to the development of Indonesia's digital culture. Technological developments have resulted in new jobs such as Youtube. Youtuber is someone who creates interesting audio-visual content so that the audience is interested and makes the content as entertainment or certain recommendations. By using the theory of rhetoric put forward by Aristotle, this study will look at the crowds of information flow in one content and see the strength of content as what was created to attract the attention of the audience. By using a quantitative approach through the Social Network Analysis (SNA) method. This study aims to describe the complexity of network communication in content and find out the digital rhetoric of the Chinese millennial generation that is currently developing in creating digital content. The results of the analysis show a high centralized value approaching 1, the results obtained in this study 0.052 indicate there is an account that dominates the information in the content. A density value of 0 indicates that there are no closely related accounts in the content. Reciprocity or reciprocal values 0 indicate that there is no two-way communication. The modularity or community values in the group 0.763 indicate that in the content there is a split network that cones to a certain account. The value of the diameter or the longest distance between network accounts reaches number 4, content with the power of deliberative rhetoric is proven to be able to attract the attention of the audience Generasi milenial etnis Tionghoa adalah generasi native digital yang turut berkontribusi pada perkembangan teknologi. Dengan kecakapan dan pemahaman yang kuat dalam mengkomunikasikan pesan-pesan kreatif melalui teknologi, generasi milenial Tionghoa pun berkontribusi pada pengembangan budaya digital Indonesia. Perkembangan teknologi telah menghasilkan pekerjaan baru salah satunya seperti Youtuber. Youtuber adalah seseorang yang menciptakan konten-konten audio visual yang menarik sehingga khalayak tertarik dan menjadikan konten tersebut sebagai hiburan atau rekomendasi tertentu. Dengan menggunakan teori retorika yang dikemukakan oleh Aristoteles, penelitian ini akan melihat keramaian arus informasi dalam satu konten dan melihat kekuatan konten seperti apa yang diciptakan untuk menarik perhatian khalayak. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode Social Netwok Analysis (SNA). Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan kompleksitas komunikasi jaringan dalam sebuah konten dan mengetahui retorika digital generasi milenial Tionghoa yang berkembang saat ini dalam membuat konten digital. Hasil analisis menunjukkan Nilai sentralisasi tinggi mendekati 1, hasil yang diperoleh dalam penelitian ini 0.052 menunjukkan terdapat akun yang mendominasi informasi dalam konten tersebut. Nilai density atau kepadatan 0 menunjukkan tidak ada akun yang terhubung secara erat dalam konten tersebut. Nilai reciprocity atau timbal balik 0 menunjukkan tidak ada yang menunjukkan komunikasi dua arah. Nilai modulitas atau komunitas di dalam kelompok 0.763 menunjukkan bahwa di dalam konten tersebut terjadi perpecahan jaringan yang mengerucut kepada akun akun tertentu. Nilai diameter atau jarak terpanjang antara akun jaringan mencapai angka 4, Konten dengan kekuatan retorika deliberative terbukti dapat menarik perhatian khalayak.