cover
Contact Name
David Alinurdin
Contact Email
veritas@seabs.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
veritas@seabs.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan
ISSN : 14117649     EISSN : 26849194     DOI : -
Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan is a peer-reviewed and open-access journal published semiannually (June and December) by Sekolah Tinggi Teologi SAAT (Southeast Asia Bible Seminary), Malang City, East Java, Indonesia. The journal specializes in evangelical theology that focuses on the novelty in biblical studies, systematic theology, and practical theology, contributing to theological studies and ecclesial ministry. Manuscripts submitted for publication in this journal include quantitative or qualitative field research findings, conceptual and critical studies, exegesis or exposition material, case studies, and other forms of original thought in the broad scope of theological research, supported with academic references that are adequate, robust, and accurate.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2004)" : 7 Documents clear
Karakteristik Pelayanan dalam Idealisme Kesempurnaan (Wahyu 7:9-17) Andreas Himawan
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 5 No 1 (2004)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT (Southeast Asia Bible Seminary)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.485 KB) | DOI: 10.36421/veritas.v5i1.119

Abstract

Naskah khotbah
Sebuah Kritik untuk Kritik Alkitab Modern  Kalvin S. Budiman
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 5 No 1 (2004)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT (Southeast Asia Bible Seminary)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.44 KB) | DOI: 10.36421/veritas.v5i1.120

Abstract

Fokus utama proyek ini adalah presuposisi dasar metode kritik Alkitab modern, atau dengan kata lain asumsi dasar para sarjana Alkitab modern, yang telah mengarahkan pola pikir mereka sedemikian rupa, sehingga mereka percaya bahwa metode pendekatan terhadap Alkitab yang benar adalah seperti apa yang mereka yakini, sehingga mereka mengabaikan sama sekali proses-proses pendekatan terhadap Alkitab yang sifatnya “tradisional”atau “re-critical.” Dengan demikian, sasaran yang hendak saya capai melalui tulisan ini ada dua: pertama, saya akan menunjukkan bahwa asumsi dasar yang melandasi pola pikir sarjana Alkitab modern pada hakekatnya tidak konsisten pada dirinya sendiri. Kedua, sebagai akibatnya, saya akan mencoba untuk berargumen bahwa pola pendekatan tradisional atau konservatif terhadap Alkitab yang selama ini diterima oleh gereja-gereja mainline di sepanjang sejarah tidak sepenuhnya salah, bahkan sebenarnya tidak ada alasan yang kuat bagi orang-orang Kristen untuk dengan begitu saja mengabaikan pendekatan tradisional dan mengikuti kritik Alkitab modern tanpa pertimbangan yang jeli dan matang. Dengan berkata demikian, saya bukan sedang menegaskan bahwa jika begitu kita lebih baik menolak sepenuhnya segala bentuk modernitas dan tetap berpegang teguh pada pola pendekatan tradisional. Yang saya maksudkan adalah: kita boleh dan harus terbuka terhadap sumbangsih positif penemuan-penemuan studi Alkitab modern tanpa harus mengorbankan dasar iman yang sejati.
Misiologi Regnosentris Paul Knitter : Sebuah Kritik dan Koreksi Caprili Guanga
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 5 No 1 (2004)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT (Southeast Asia Bible Seminary)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.814 KB) | DOI: 10.36421/veritas.v5i1.121

Abstract

Tujuan artikel ini adalah untuk meneliti teologi misi (misiologi regnosentris atau misiologi yang berpusatkan pada kerajaan Allah) dari Paul Knitter dan untuk mengajukan kritik dan koreksi terhadap misiologi regnosentris dari perspektif seorang ekslusivis. Untuk melakukan hal ini, sebuah gambaran tentang Kristologi Knitter (dengan acuan utama tentang keselamatan) akan secara singkat diutarakan untuk menyediakan latar belakang yang dibutuhkan bagi misiologinya. Unsur utama atau unsur-unsur utama dari misiologi regnosentris Knitter akan diidentifikasi dan dibahas, kemudian pengungkapan arti teologis dan implikasi praktisnya akan menjadi dasar untuk kritik dan koreksi. Yang terutama, interaksi saya didasarkan pada karya-karya tulisnya, terutama buku Jesus and the Other Names karena buku ini berisi tentang pandangan pluralisnya yang paling mutakhir dan yang telah direvisi. Tentu saja, karena keterbatasan tempat, tidak mungkin untuk membahas semua isu-isu tentang pluralisme keagamaan atau misi.
Reinkarnasi : Pandangan Dunia yang Melatarbelakanginya dan Bagaimana Orang Percaya Menyikapinya Tikijo Hardjowono
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 5 No 1 (2004)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT (Southeast Asia Bible Seminary)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18.147 KB) | DOI: 10.36421/veritas.v5i1.122

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memahami ajaran reinkarnasi, latar belakang pemikirannya dan apa yang membuatnya begitu populer. Dari situ hendak ditangkap pandangan dunia yang melatarbelakanginya, kuasa kegelapan yang mendorongnya dan pengharapan apa yang sesungguhnya ditawarkannya. Dan pada bagian terakhir secara ringkas akan dibahas bagaimana kita sebagai orang percaya menyikapinya, karena gereja akan banyak berhadapan dan harus menjawab jemaat atau keluarganya yang punya latar belakang kepercayaan ini. Dalam menulis artikel, penulis akan dibahas secara terbatas kasus-kasus yang dianggap “fenomena reinkarnasi” dalam Alkitab yang sering dipakai oleh penganut reinkarnasi untuk “mengesahkan” pernyataan mereka bahwa didalam Kekristenan juga ada, bahkan membenarkan ajaran reinkarnasi. Dengan pembahasan itu diharapkan menjadi jelas bahwa Alkitab sama sekali tidak mengajarkan reinkarnasi. Dalam keseluruhan pembahasan penulis berusaha untuk tetap mengacu kepada Alkitab untuk semua argumentasi yang menyangkut iman Kristen. Namun bagian Alkitab yang akan menjadi acuan pembahasan utama tentang kehidupan sesudah kematian menurut iman Kristen adalah 1 Korintus 15: 1-58. Bagian ini dipilih karena di dalamnya dibahas secara utuh konsep kebangkitan orang mati di dalam Kristus yang menjadi dasar pengharapan orang-orang percaya. Dari pemahaman ini akan ditarik kesimpulan bagaimana sikap kita sebagai orang percaya menanggapi ajaran reinkarnasi, dan lebih jauh bagaimana bersikap bijaksana kepada mereka yang terpikat oleh pengharapan yang ditawarkan ajaran ini tentang masa depan manusia.
Implikasi Misiologis Mujizat Penyembuhan dalam Yohanes 9 dan Relasinya dengan Pelayanan Signs and Wonders dalam Gerakan Pertumbuhan Gereja Notomiharjo, Robbyanto
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 5 No 1 (2004)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18.156 KB) | DOI: 10.36421/veritas.v5i1.123

Abstract

Tulisan ini mencoba untuk mengeksplorasi pelayanan penyembuhan (healing ministry)–sebagai bagian dari pelayanan signs and wonders—yang merupakan salah satu metode penting gerakan pertumbuhan gereja (Church Growth Movement) yang banyak dicontoh dan dipraktekkan terutama di kalangan gereja-gereja injili termasuk Pentakosta dan Kharismatik. Dengan menggunakan beberapa prinsip yang ditarik melalui studi eksegetikal Yohanes 9:1-41, penulis akan menganalisis pelayanan penyembuhan mujizat ini. Penulis berasumsi bahwa gerakan pertumbuhan gereja telah memberikan pengaruh yang besar dalam kekristenan masa kini, terutama sejak tahun 1970-an, ketika Donald McGavran dan para koleganya memperkenalkan dan mempopulerkan gerakan ini. Signs and wonders sebagai salah satu elemen kunci gerakan ini telah secara luas dipraktekkan di kalangan gereja-gereja injili tersebut yang telah menjadi pendukung utama gerakan ini. Penulis berpendapat bahwa ada korelasi signifikan antara pelayanan signs and wonders yang dipraktekkan di kalangan gereja-gereja injili tersebut dengan pertumbuhan jemaatnya yang amat pesat. Dari sini, ada implikasi misiologis yang dapat ditarik untuk kritik diri sekaligus mencari jalan keluar problem-problem pelambatan pertumbuhan/perkembangan atau bahkan penurunan jumlah anggota yang terjadi di kalangan gereja-gereja non injili (mainline churches) yang merupakan bagian integral gereja Kristus di muka bumi ini.
Studi Kritis terhadap Power Encounter  Kurniawan, Nicholas
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 5 No 1 (2004)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.782 KB) | DOI: 10.36421/veritas.v5i1.124

Abstract

Konteks pembicaraan dalam kajian ini erat kaitannya dengan kepercayaan animisme. Animisme adalah suatu sistem kepercayaan bahwa keberadaan-keberadaan spiritual (spiritual being) dan kekuatan-kekuatan spiritual (spiritual force) memiliki kuasa atas kehidupan manusia dan sebagai konsekuensinya, manusia harus menemukan keberadaan dan kekuatan apa yang mempengaruhi mereka dalam rangka menentukan tindakan-tindakan masa depan dan secara terus menerus mendayagunakan kuasa itu. Sebagai suatu aliran agama, paham ini mungkin tampak sudah punah, namun sebagai suatu sistem kepercayaan, paham ini meluas secara luar biasa dan “bersanding” dengan agama-agama besar yang ada, karena ada banyak pemeluk agama besar di dunia ini berasal dari latar belakang animistis. Hal ini juga terwujud dalam bentuk-bentuk yang beraneka ragam, seperti mistisisme New Age, horoskop, shintoisme, shio-shio dalam tradisi Tionghoa. Indonesia termasuk lahan subur untuk perkembangan animisme karena latar belakang historis Indonesia yang kuat dalam animisme. ... Artikel ini berupaya untuk merespons power encounter dari sudut pandang Alkitab, sebagai dasar ontologis, dengan mengacu pada beberapa peristiwa yang dianggap sebagai power encounter yang terjadi dalam Alkitab serta mengomentarinya dan membahas tentang konsep “kuasa” dalam Alkitab. Diharapkan artikel ini akan berguna bagi para pelayan Tuhan dalam melayani orang-orang yang terlibat dalam kasus-kasus animistis—baik di dalam budaya suku yang primitif maupun dalam budaya bangsa yang modern—dengan cara yang tepat dan sesuai dengan firman Tuhan.
Christus Victor dan Kemenangan Orang Kristen terhadap Kuasa Kegelapan Mamahit, Ferry Yefta
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 5 No 1 (2004)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.091 KB) | DOI: 10.36421/veritas.v5i1.125

Abstract

Tulisan ini adalah sebuah usaha untuk menjelaskan konsep Christus Victor sebagai salah satu motif dalam karya penebusan Kristus yang berdampak, bukan saja pada kemenangan atas dosa dan maut, tetapi juga atas kuasa-kuasa kegelapan (power of the darkness). Untuk menjelaskan hal ini, pada bagian awal akan dibahas konsep penebusan Kristen berikut masalah-masalahnya; lalu, akan dibahas juga motif “Kristus Pemenang” itu sendiri dan dampak-dampaknya; kemudian, akan diteliti dan dieksposisi nyanyian kemenangan dalam Kitab Wahyu (Why. 12:10-12) sebagai sebuah paradigma nyanyian bermotif kemenangan; dan pada akhirnya, akan didiskusikan implikasi praktis konsep teologis ini dalam peperangan rohani (spiritual warfare) orang Kristen. Melalui tulisan ini, diharapkan bahwa pemahaman orang Kristen terhadap kemenangan penentu (decisive victory) dari karya Kristus atas kuasa kegelapan ini dapat menjadi semakin benar, dan akhirnya akan mempengaruhi kehidupannya secara nyata dalam menghadapi peperangan rohani, sehingga ia dapat hidup bukan sebagai umat pecundang, melainkan sebagai pemenang.

Page 1 of 1 | Total Record : 7