cover
Contact Name
Heri Kurnia
Contact Email
herikurnia312@gmail.com
Phone
+6285223163975
Journal Mail Official
academyofeducationjournal@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/fkip/about/editorialTeam
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Academy of Education Journal
ISSN : 19072341     EISSN : 26854031     DOI : 10.47200
Core Subject : Education, Social,
Academy of Education Journals are journals that contain online diffusion media articles and the exchange of the latest information on the latest research findings. This journal covers various perspectives on education, social, law with special interest in the field of Pancasila and Citizenship Education (PPKn) as the main focus and scope.
Articles 300 Documents
STRATEGI PHYSICAL SELF ASSESMENT UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN DALAM PEMBELAJARAN PKn SISWA SMP Novina Andriyanti
Academy of Education Journal Vol 3 No 1 (2012): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.36 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v3i1.79

Abstract

Pendidikan bersifat normatif yaitu bersumber pada tugas-tugas perkembangan dan kriteria kedewasaan. Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang di dalamnya melibatkan banyak orang, diantaranya peserta didik, pendidik, administrator, masyarakat, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan dapat memahami tentang perilaku individu dan dapat menunjukkan perilakunya secara efektif. Penerapan strategi Physical Self Assesment telah mampu meningkatkan pemahaman siswa materi demokrasi hingga sebanyak 21 siswa atau 79% dari 27 siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pemahaman siswa meningkat yaitu sebelum diadakannya tindakan dengan menggunakan strategi Physical Self Assesment siswa yang memahami materi demokrasi sebanyak 9 siswa atau 45% dari 27 siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kemudian setelah diberi tindakan dengan strategi Physical Self Assesment pada siklus I sebanyak 15 siswa atau 52% dari 27 siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan pada siklus II sebanyak 21 siswa atau 79% dari 27 siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
TANTANGAN MEWUJUDKAN LEMBAGA SYAREKAT ISLAM YANG RELEVAN DAN BERMUTU Tri Wahyu Budiutomo
Academy of Education Journal Vol 3 No 1 (2012): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.207 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v3i1.80

Abstract

Pendidikan merupakan sebuah indikator penting untuk mengukur kemajuan sebuah bangsa. Jika sebuah bangsa ingin ditempatkan pada pergaulan dunia dalam tataran yang bermartabat dan modern, maka yang pertama-tama harus dilakukan adalah mengembangkan pendidikan yang memiliki relevansi dan daya saing bagi seluruh anak bangsa. Trilogi Syarekat Islam : Sebersih-bersih Tauhid, Setinggi-tinggi ilmu dan Sepandai-pandai siasah tepat untuk dijadikan instrument dan aspirasi penegakan pendidikan yang bermartabat dan modern khususnya bagi sekolah-sekolah yang bernaung/memiliki ideology Syarekat Islam. Hubungan Aspiratif antar lembaga-lembaga Pendidikan , perlu ditingkatkan dan dioptimalkan dalam rangka membangun jejaring bagi peningkatan mutu lembaga-lembaga pendidikan Syarekat Islam. Perlu dibentuk Komisi Standard kurikulum, silabus dan buku ajar Ke-SI-an yang bermutu dan relevan dengan perkembangan jaman, dengan fokus membentuk karakter umat untuk berkehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang Islami , harmonis moderat dan modern.
STRATEGI INDEX CARD MATCH UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA SMK MATA PELAJARAN PKn Ahmad Nasir Ari Bowo
Academy of Education Journal Vol 3 No 1 (2012): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.601 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v3i1.81

Abstract

Proses pembelajaran di kelas pasti ada masalah yang dihadapi oleh seorang guru. Dasar Negara dan Hubungan Konstitusi merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Kemampuan siswa dalam memahami materi ini sangat kurang. Jumlah siswa SMK Negeri 2 Purwodadi kelas X TKB 1 berisi 33 siswa. Dari jumlah tersebut hanya 13 siswa saja yang aktif dalam mengikuti materi Dasar Negara dan Hubungan Konstitusi, sisanya bersikap pasif yaitu 20 orang. Tentunya hal tersebut menyisakan suatu permasalahan yang harus segera diselesaikan. Hasil observasi dan refleksi pada tindakan kelas siklus II dievaluasi bersama guru kelas. Maka dari itu diperoleh tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersama peneliti yang sesuai dengan harapan yaitu: 1) Pemahaman peserta didik dalam pembelajaran mengalami peningkatan yang cukup baik. 2) Pemahaman peserta didik dalam mengikuti pembelajaran meningkat, dilihat dari hasil penilaian tugas yang dilakukan oleh peneliti. 3) Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan (62,06% - 86,20%) yang sangat berarti, ini terlihat pada hasil nilai siklus yang semakin meningkat. 4) Pembelajaran dengan strategi Index Card match dapat meningkatkan (86,20%) pe-mahaman peserta didik dalam materi kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan Indonesia. 5) Berdasarkan pembelajaran secara keseluruhan dari tindakan kelas siklus I sampai berakhirnya siklus II, usaha untuk mengatasi permasalahan yaitu rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan Indonesia sudah mengalami perubahan yang positif.
EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM Sri Luthfiah
Academy of Education Journal Vol 3 No 1 (2012): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.077 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v3i1.82

Abstract

Evaluasi pendidikan merupakan suatu proses yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui, memahami dan menggunakan hasil kegiatan siswa atau peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam struktur sistem pembelajaran, evaluasi sering ditempatkan pada bagian akhir dari semua proses dan tahapan pembelajaran. Hal ini dikarenakan evaluasi memang difungsikan sebagai alat untuk memonitor jalannya proses belajar mengajar dan dijadikan dasar untuk menentukan arah dan perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Al- Qur’an sebagai dasar dari segala disiplin ilmu termasuk ilmu pendidikan Islam, secara implicit telah memberikan deskripsi tentang evaluasi pendidikan dalam Islam. Evaluasi pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis karena hasil dari kegiatan evaluasi dapat digunakan sebagai input untuk melakukan perbaikan dalam kegiatan belajar. Ajaran Islam yang juga menaruh perhatian yang besar terhadap evaluasi. Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang memberitahukan pada kita, bahwa evaluasi terhadap manusia didik merupakan tugas penting dalam rangkaian proses pendidikan yang harus dilakukan oleh pendidik. Adapun aspek-aspek yang menjadi ruang lingkup program pendidikan Islam yaitu: (1) Hubungan Manusia dengan Allah SWT. Hal pertama kali harus ditanamkan pada peserta didik. Ruang lingkup program pengajarannya, meliputi segi iman, ke-Islaman dengan pokok-pokok Rukun Islam dan keikhlasan sebagai hasil perpaduan Iman dan Islam yang diwujudkan dalam perbuatan kebajikan dalam melaksanakan hubungan diri dengan Allah SWT. (2) Hubungan Manusia dengan sesama manusia. Hubungan manusia dengan sesamanya sebagai hubungan hrizontal dalam suatu kehidupan masyarakat yang menempati prioritas kedua dalam ajaran islam. Dalam hal ini peranan kebudayaan sangatlah besar, begitu pula dengan dan tugas seorang guru yang berusaha menumbuh kembangkan pemahaman anak didik agar mengikuti tuntutan agama dalam menjalankan kehidupan sosial, karena dalam kehidupan bermasyarakat inilah akan tampak citra dan makna islam melalui tingkah laku pemeluknya.
STRATEGI SORTIR KARTU KOLABURASI DEBAT AKTIF UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN PKn SISWA SMK Eka Wahyu Kurniawan
Academy of Education Journal Vol 3 No 1 (2012): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.488 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v3i1.83

Abstract

Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sangat kurang. Hal tersebut berdampak pada kurangnya pemahaman siswa pada materi yang diajarkan guru. Jumlah siswa SMK Negeri 2 Purwodadi kelas X TKR 2 adalah 36 siswa. Dari jumlah tersebut hanya 10 siswa saja yang aktif sisanya bersikap pasif. Tentunya hal tersebut menyisakan suatu permasalahan yang harus segera diselesaikan. Saat pelajaran di kelas semua siswa diharapkan untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran, dengan demikian maka siswa akan lebih mudah untuk memahami materi yang akan disampaikan guru di kelas. Penerapan strategi pembelajaran sortir kartu dan debat aktif telah mampu meningkatkan keaktifan bertanya dan berpendapat serta menjawab pertanyaan hingga sebanyak 32 (80%) siswa. Peningkatan keaktifan bertanya dan berpendapat serta menjawab pertanyaan diamati melalui kegiatan presentasi tiap kelompok (strategi kartu sortir dan debat aktif). Kemampuan siswa dalam bertanya dan berpendapat meningkat serta menjawab pertanyaan yaitu sebelum adanya penelitian siswa yang aktif bertanya dan serta berpendapat sebanyak 8 siswa atau 20%. Pada putaran I sebanyak 20 atau 50% siswa, pada putaran II sebanyak 32 atau 80% siswa.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARANPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAHDASAR NEGERI GAMBIRAN YOGYAKARTA Irwanto Posantus Anjur
Academy of Education Journal Vol 3 No 1 (2012): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.691 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v3i1.84

Abstract

Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh media visual terhadap peningkatan prestasi hasil belajar siswa mata pelajaran PKn di Sekolah Dasar Negeri Gambiran Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa SD Negeri Gambiran berjumlah 90 siswa dan sampel ialah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Gambiran Yogyakarta. Jenis yang digunakan adalah jenis kuantitatif, dan untuk teknik pengumpulan data menggunakan test yang terdiri dari pre test dan post test agar dapat mencukupi data yang dibutuhkan penulis, dokumentasi dan observasi, sedangkan untuk menganalisa data menggunakan analisis data menggunakan analisis data tes dilakukan dengan menghitung harta “t”. Dari hasil hitungan yang diperoleh harga “t” = 3,94. Pengujian hipotesis dengan mengkonsultasikan harga “t” hitung dengan “t” table, pada taraf signifikansi 5%, dengan degree of freedom db=Nx + Ny -2. Harga “t” table= 2,04 untuk taraf signifikasi 5% dan 2,75 untuk taraf signifikansi 1%. Dengan demikian harga “t” hitung lebih besar dari harga “t” table atau 2,04 < 3,94> 2,75. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan media visual berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran PKn kelas IV di SD Negeri Gambiran Yogyakarta.
PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN Intan Kusumawati
Academy of Education Journal Vol 3 No 1 (2012): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.121 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v3i1.85

Abstract

Gerakan Pramuka adalah gerakan orang muda suka berkarya. Gerakan Pramuka di Sekolah Dasar merupakan kegiatan ektrakurikuler yang dirancang untuk pendidikan karakter siswa di sekolahan. Melalui kegiatan ekstrakurikuler ini siswa diajak untuk menjadi manusia yang berwatak, berkepribadian Indonesia dan beraklak mulia. Gerakan pramuka memiliki daya saing yang kuat agar menjadi satu kesatuan sehingga Gerakan Pramuka harus memiliki daya saing yang kuat agar menjadi pilihan utama dan pertama bagi generasi muda serta diminati masyarakat. Pendidikan kepramukaan menjadi watak dan kepribadian anak pramuka siaga. Pramuka Siaga adalah pramuka yang berada pada tingkat paling awal di dalam pendidikan kepramukaan.Untuk materi pramuka ini sendiri walaupun pramuka siaga lebih banyak bermain, namun pemahaman ini penting bagi pembina pramuka di dalam mengembangkan potensi peserta didik usia siaga. Lebih jelas dan lebih jauh mengenal pramuka siaga akan diulas pada artikel dibawah ini. Pramuka Siaga adalah sebutan bagi Anggota Pramuka yang berumur antara 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan (kiasan dasar) masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. Pembentukan karakter akan didapatkan melalui pendidikan kepramukaan dan terbentuk disetiap kegiatan kepramukaan.Pramuka Siaga siswa akan dibekali nilai-nilai dan ketrampilan yang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lewat kegiatan kepramukaan siswa mendapatkan prinsip dasar kepramukaan yang berisi nilai dan norma dalam kehidupan anggota Gerakan Pramuka yang mencakup: (1) Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya, (3) Peduli terhadap diri pribadinya, dan (4) Taat kepada kode kehormatan. Sebagai norma hidup, prinsip dasar kepramukaan ditanamkan dan ditumbuh kembangkan secara terus menerus kepada setiap peserta didik melalui proses penghayatan untuk dan oleh diri pribadinya dengan bantuan para tenaga pendidik.
ANALISIS GERAKAN PENUNTASAN WAJIB BELAJAR 9 TAHUN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM Sri Luthfiah; Intan Kusumawati
Academy of Education Journal Vol 3 No 2 (2012): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.46 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v3i2.86

Abstract

Pendidikan berperan sangat penting untuk memelihara dan melindungi norma dan nilai kehidupan positif yang telah ada di masyarakat suatu negara dari pengaruh negatif perkembangan IPTEK dan globalisasi. Proses pendidikan dasar yang benar dan bermutu dapat memberikan bekal dan kekuatan untuk memelihara jatidiri dari pengaruh negatif globalisasi, bukan hanya untuk kepentingan individu peserta didik, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat dan negara. Peningkatan wajib belajar 9 tahun dengan harapan terwujudnya pemerataan pendidikan dasar (SD dan SLTP) yang bermutu serta lebih menjangkau penduduk daerah terpencil. Pembangunan pendidikan merupakan upaya menuju peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan masyarakat Indonesia untuk mewujudkan tercapainya salah satu tujuan nasional, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa artinya meningkatkan kecerdasan kognitif dan kecerdasan emosional. Wajib belajar pada hakekatnya untuk memenuhi hak asasi setiap warga Negara untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan prinsip pendidikan untuk semua (education for all). Hal ini dimaksud agar setiap warga Negara memperoleh pengetahuan dan kemampuan dasar yang diperlukan untuk berperan serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa memandang adanya perbedaan yang terjadi di lingkungan masyarakat.
PERAN TRILOGI SYAREKAT ISLAM DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERMARTABAT DAN MODERN Tri Wahyu Budiutomo
Academy of Education Journal Vol 3 No 2 (2012): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.951 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v3i2.87

Abstract

Pendidikan merupakan sebuah indikator penting untuk mengukur kemajuan sebuah bangsa. Jika sebuah bangsa ingin ditempatkan pada pergaulan dunia dalam tataran yang bermartabat dan modern, maka yang pertama-tama harus dilakukan adalah mengembangkan pendidikan yang memiliki relevansi dan daya saing bagi seluruh anak bangsa. Trilogi Syarekat Islam : Sebersih-bersih Tauhid, Setinggi-tinggi ilmu dan Sepandai-pandai siasah sangat tepat untuk dijadikan instrument dan aspirasi penegakan pendidikan yang bermartabat dan modern khususnya bagi sekolah-sekolah yang bernaung/memiliki ideology Syarekat Islam. Kemajuan Syarekat Islam terutama berkaitan dengan keberadaan lembaga-lembaga Pendidikan , hubungan tataran aspiratif dengan mengktualisasikan. Trilogi Sarekat Islam merupakan langkah yang bijaksana dan tepat. Perlu disusun kurikulum , silabus dan bahan ajar Ke-SI-an dengan fokus membentuk karakter umat untuk berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang islami , harmonis moderat dan modern.
PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS V SDN SAWAH III GIRISEKAR KECAMATAN PANGGANG KABUPATEN GUNUNG KIDUL Nuryati Nuryati; Sri Hastuti Retna Yuliasih
Academy of Education Journal Vol 3 No 2 (2012): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.899 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v3i2.88

Abstract

Bidang studi PKn Sekolah Dasar adalah bidanga studi yang penyajian materinya harus diupayakan dengan menggunakan alat peraga. Hal ini sebagai upaya memberikan kesan realistis terhadap siswa dan sekaligus bertujuan untuk menghilangkan kesan verbalisme dalam pembelajarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar PKn pada siswa kelas V SDN Sawah III Grisekar Panggang sebelum dan sesudah diadakan tindakan dengan menggunakan alat peraga. Metode penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Sumber data utama penelitian adalah siswa kelas V SDN Sawah III Girisekar Panggang Tahun Ajaran 2011/2012. Sebanyak 26 orang siswa. Data dikumpulkan dengan jalan tes. Analisis data yang digunakan adalah analisis data statistik. Hasil belajar PKn siswa kelas V di SDN Sawah III Girisekar Kecamatan Panggang, terutama pada aspek kognitif (kemampuan menguasai konsep), sebelum diadakan tindakan hanya 19% yang menguasai konsep. Sesudah diadakan tindakan dengan menggunakan alat peraga pembelajaran, terjadi peningkatan menjadi 61% siswa yang menguasai onsep PKn, khususnya mengenai pokok bahasan tanggung jawab. Sikap bertanggungjawab siswa kelas V SDN Sawah III Girisekar Panggang sebelum dilakukan tindakan hanya 11% siswa yang berani bertanya di dalam kelas. Dan sesudah diadakan tindakan pembelajaran dengan alat peraga, maka kemampuan bertanya siswa meningkat menjadi 53% mereka kritis terhadap materi pelajaran yang diajarkan oleh gurunya di kelas. Sebelum diadakan tindakan pembelajaran di kelas dengan alat peraga, kemampuan menggambarkan perilaku bertanggungjawab siswa kelas V SDN Sawah III Girisekar Panggang hanya 46% yang bisa menggambarkan, dan sesudah diadakan tindakan pembelajaran menggunakan alat peraga meningkat menjadi 84% siswa mampu menggambarkan bentuk perilaku bertanggungjawab.Kata Kunci: Pembelajaran PKn, Alat Peraga, Kelas V SDn Sawah III Girisekar Panggang, Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Page 1 of 30 | Total Record : 300