cover
Contact Name
Fredy Mardiyantoro
Contact Email
fredymardiyantoro@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
fredymardiyantoro@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
E-Prodenta Journal of Dentistry
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 25974912     DOI : -
Core Subject : Health,
E-Prodenta Journal of Dentistry is a journal published by Faculty of Dentistry Universitas Brawijaya Malang. This journal is published periodically every six months. The E-Prodenta Journal of Dentistry presents the latest articles/manuscripts of knowledge, information and development on dental and oral health which are the results of research, review articles, and case reports to support the advancement of science, education, and practice of dentistry.
Arjuna Subject : -
Articles 97 Documents
Perbedaan Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Lada Hitam (Piper Nigrum L.) dengan Ekstrak Etanol Lada Putih (Piper Nigrum L.) terhadap Streptococcus Mutans secara In Vitro Putri, Irresta Zainistya; Effendi, M Chair; Sumarno, Sumarno
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.056 KB) | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2017.001.01.1

Abstract

 Lada putih (Piper nigrum L.) mengandung fenol dan alkaloid lebih banyak daripada lada hitam (Piper nigrum L.). Streptococcus mutans merupakan bakteri rongga mulut yang menghasilkan zat asam dan menyebabkan karies gigi. Tujuan: untuk mengetahui perbedaan efek antibakteri  ekstrak etanol lada hitam dan lada putih terhadap Streptococcus mutans secara in vitro. Metode: eksperimental laboratorik dengan metode difusi agar sumuran untuk mendapatkan zona hambat. Konsentrasi ekstrak etanol lada hitam dan lada putih yang digunakan adalah 0%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Hasil: zona hambat pada lada hitam terbentuk pada konsentrasi 100%, zona hambat pada lada putih terbentuk pada konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Analisis data One Way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada perubahan konsentrasi ekstrak etanol lada hitam dan lada putih terhadap zona hambat Streptococcus mutans (p<0,05). Uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan kuat dan berbanding lurus antara konsentrasi ekstrak etanol lada hitam (0,882) dan lada putih (0,812) dengan zona hambat Streptococcus mutans. Hasil uji regresi efek ekstrak etanol lada hitam 77,8% (R2=0,778) dan ekstrak etanol lada putih 65,9% (R2=0,659). Uji post hoc Tukey menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara ekstrak etanol lada hitam konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, 100% dengan ekstrak etanol lada putih konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, 100% terhadap zona hambat Streptococcus mutans. Kesimpulan: terdapat perbedaan efek antibakteri antara ekstrak etanol lada hitam dengan ekstrak etanol Lada putih terhadap zona hambat Streptococcus mutans secara in vitro. Kata Kunci : Streptococcus Mutans, Lada Hitam, Lada Putih, Zona Hambat
STIMULASI DENTIN REPARATIF DIRECT PULP CAPPING MENGGUNAKAN EKSTRAK IKAN TERI (Stolephorus sp) Kumala, Yuliana Ratna; Rachmawati, Dini; Hersanto, Klaudia
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.155 KB) | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2017.001.02.1

Abstract

Karies gigi merupakan penyakit infeksi dengan prevalensi sangat tinggi. Karies yang tidak dilakukan perawatan akan berdampak pada kesehatan pulpa. Kevitalan pulpa harus dilindungi karena pulpa berisi serabut, sel, dan berbagai struktur seperti pembuluh darah, saraf sensoris, dan jaringan limfe. Salah satu cara untuk mempertahankan kevitalan pulpa adalah dengan direct pulp capping. Ikan teri merupakan salah satu produk perikanan laut Indonesia yang memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi. Fosfor ditemukan dalam bentuk fosfat saat bercampur dengan air. Kalsium dan fosfat membentuk kompleks kalsium fosfat dengan hidroksiapatit sebagai salah satu senyawanya. Kalsium fosfat dapat menstimulasi diferensiasi stem cell menjadi odontoblas maupun odontoblast-like cells untuk meningkatkan regenerasi dentin sehingga menghasilkan dentin reparatif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ekstrak ikan teri dapat menstimulasi dentin reparatif pada direct pulp capping gigi molar tikus wistar. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorik dengan pembagian kelompok perlakuan untuk mengetahui respon tiap kelompok terhadap masing-masing dosis yang diberikan. Dosis ekstrak ikan teri yang digunakan adalah 4 mg, 8 mg, dan 12 mg. Hasil uji korelasi antara dosis ekstrak ikan teri terhadap jumlah sel odontoblas menunjukkan angka positif yaitu 0,853 yang merupakan korelasi signifikan. Hasil tersebut menunjukkan peningkatan jumlah sel odontoblas berbanding lurus dengan peningkatan dosis yang diberikan. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak ikan teri dapat menstimulasi dentin reparatif pada direct pulp capping gigi molar tikus wistar. Kata Kunci : Direct pulp capping, ekstrak ikan teri, jumlah sel odontoblas, dentin reparatif
EFEK EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP SEL OSTEOKLAS TULANG ALVEOLAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) Prasetyaningrum, Nenny; Soemardini, Soemardini; Fadil, Mochammad
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.384 KB) | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2018.002.01.5

Abstract

ABSTRAK Periodontitis merupakan keradangan pada jaringan pendukung gigi yang menyebabkan kerusakan tulang alveolar. Bakteri Aggregatibacter actinomycetecomitans menghasilkan  Lipopolisakarida (LPS) yang dapat meningkatkan aktivitas osteoklas. Teh hijau memiliki kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) yang dapat menurunkan aktivitas dan diferensiasi sel osteoklas dengan menghambat peningkatan RANKL. Tujuan: untuk mengetahui efek  ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) terhadap penurunan jumlah sel osteoklas tulang alveolar tikus putih (Rattus norvegicus) dengan diinduksi lipopolisakarida. Metode: Tikus putih sebanyak 28 ekor dibagi dalam 4 kelompok, yaitu Kelompok K- (tidak diberi perlakuan), Kelompok K+ (diinduksi LPS Aa), Kelompok P1 dan Kelompok P2 (masing-masing diinduksi LPS Aa dan diberi ekstrak daun teh hijau dengan dosis 150 mg / 100 gram BB dan 200 mg / 100 gram BB). Tikus didekaputasi untuk diambil tulang alveolar rahang bawah dan dilakukan pengamatan sel osteoklas dengan pewarnaan HE. Hasil: terdapat perbedaan jumlah sel osteoklas yang signifikan antar kelompok (One Way Anova, p<0,05) dan tidak terdapat perbedaan jumlah sel osteoklas yang signifikan antar kelompok P1 dan P2 (Post Hoc, p>0,05). Kesimpulan: ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) mempunyai efek terhadap penurunan jumlah sel osteoklas tulang alveolar tikus putih (Rattus norvegicus) dengan diinduksi lipopolisakarida dimana dosis efektif ekstrak daun teh hijau 150mg/100grBB. Kata Kunci : Ekstrak daun teh hijau, Osteoklas, Lipopolisakarida, tulang alveolar  ABSTRACT Periodontitis is an inflammation in teeth supporting tissue thus allowing the destruction in alveolar bone. Aggregatibacter actinomycetecomitans bacteria which produces lipopolysaccharide (LPS) to increase osteoclast production. Green tea contains epigallocatechin gallate (EGCG) which is able to decrease the activity and differentiation of osteoclast by obstructing the increase of RANKL expression. Objectives: To determine the effects of green tea (Camelia Sinensis) extract towards decreasing number of osteoclast in white rat’s (Rattus Norvegicus) socket which is induced by lipopolysaccharide. Methode: the 28 rats is divided into 4 groups. The groups are K- group (the experimental animals weren’t given any treatment), K+ group (the experimental animals were induced by Aa’s LPS), P1 and P2 group (the experimental animals were induced by Aa’s LPS and with 150 mg/100 g and 200 mg/100 g weight of green tea extract).The rats will be sacrificed and dissected to take its lower jaw’s alveolar bone. Then HE staining is done to observe the osteoclast. Result: There is a significant difference in osteoclast number in each group. (The One-way ANOVA, (p<0,05). There is no significant difference in osteoclast cell count between P1 and P2 groups (Post Hoc, p>0,05). Conclusion: The green tea (Camellia Sinensis) extract has an effect towards the decrease of osteoclast number on White Rat’s (Rattus norvegicus) alveolar bone which is induced with lipopolysaccharide, and the effective dose is 150 mg/100 g weight. Keywords: Green Tea Lesf Extract, Osteoclast, Lipopolysaccharide, Alveolar Bone
PENGARUH PEMBERIAN ZnSO4 1 % TOPIKAL TERHADAP EKSPRESI MMP-9 DAN JUMLAH FIBROBLAS PADA PENYEMBUHAN ULKUS TRAUMATIKUS TIKUS WISTAR DIABETES MELITUS Hidayat, Lukman Hakim; Hadi, Priyo; Radithia, Desiana
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.718 KB) | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2018.002.02.4

Abstract

Diabetes mellitus adalah penyakit yang berdampak pada proses penyembuhan luka di dalam mulut. Pada penderita diabetes melitus, aktifitas prolifrasi fibroblast menurun dan aktifitas enzim kolagenese serta MMP-9 meningkat, sehingga penyembuhan ulserasi pada rongga mulut akan menjadi lebih lama. Zinc sulfat merupakan mineral yang dapat meningkatkan sinyal antar sel, proliferasi komponen penyembuhan, serta migrasi komponen pada tahapan penyembuhan.  Tujuan: untuk menganalisis pengaruh pemberian zinc sulfat 1% secara topikal pada ekspresi MMP-9 dan jumlah sel fibroblas jaringan mukosa mulut hewan coba pada kondisi diabetes mellitus, yang mengalami ulkus traumatikus. Metode: Pada penelitian ini hewan coba (48 ekor tikus wistar) berusia 2-3 bulan dan berat badan 150-200 gram, dibagi menjadi empat grup. Untuk mendapatkan tikus diabetes, maka subjek diinduksi dengan streptozotocin (30mg) yang dilarutkan dalam 1,33 ml buffer (asam sitrate). Untuk membuat ulser pada jaringan mukosa mulut, maka dilakukan dengan menempelkan burniser panas selama 10 detik pada mukosa bibir subjek. Pada setiap periode ekperimen (hari ke-5 dan ke-7) dilakukan pengambilan jaringan mukosa, dan dilanjutkan dengan pembuatan preparat histologi. Pada preparat histologi digunakan pengecatan HE untuk mengidentifikasi dan menghitung jumlah fibroblast, sedangakan IHS untuk mengidentifikasi dan menghitung ekspresi MMP-9. Metoda statistik one-way Anova digunakan untuk analisis perbandingan antara grup perlakuan dan grup kontrol. Signifikansi didasarkan pada nilai p<0.05. Hasil: Pemberian zinc sulfat 1% secara topikal pada ulkus traumtikus pada tikus diabetes mengakibatkan terjadi peningkatkan jumlah fibroblas (p<0,05) dan menurunkan ekspresi MMP-9 (p<0,05) yang diamati pada setiap periode eksperimen yang ditetapkan dalam penelitian ini. Kesimpulan: Zinc sulfat 1% dapat mempercepat proses penyembuhan ulkus traumatikus pada hewan coba dengan kondisi diabetes mellitus. Kata kunci : diabetes melitus, ulkus traumatikus, zinc sulfat , MMP-9, fibroblas.
EKSPRESI RANKL PADA DEFEK TULANG DENGAN PEMBERIAN XENOGRAFT DIBANDINGKAN DENGAN XENOGRAFT DAN PRF listari, khusnul munika; Ruhadi, Iwan; Ulfa, Noer
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.958 KB) | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2019.003.01.5

Abstract

Defek tulang merupakan salah satu manifestasi klinis terjadinya periodontitis dimana padakondisi tersebut terjadi inflamasi pada jaringan periodontal. RANKL adalah salah satu reseptor padapermukaan osteoblast yang level ekspresinya akan mengalami peningkatan ketika terjadi inflamasisehingga dapat merangsang osteoclastgenesis yang mengakibatkan resorbsi/defek tulang alveolar.PRF merupakan fibrin matriks generasi terbaru dari platelet concentrate yang didalamnya terdapatgrowth factor yang bisa mendukung terjadinya regenerasi tulang Tujuan: Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui perbedaan ekspresi RANKL pada defek dengan pemberian xenograftdibandingkan dengan pemberian xenograft+PRF. Metode: delapan belas kelinci New Zealand jantandibagi menjadi 3 kelompok yaitu Kelompok 1 (pemberian Xenograft), kelompok 2 ( pemberian PRF )dan kelompok 3 ( pemberian xenograft+PRF ). Defek tulang dibuat pada tulang tibia kelinci(kedalaman 3mm dan diameter 5mm) kemudian diaplikasikan bahan penelitian pada defek. Setelah30 hari sampel jaringan diambil dan dilakukan pewarnaan imunohistokimia untuk mengetahuiekspresi RANKL. Hasil: Ekspresi RANKL terbanyak terdapat pada kelompok 1 kemudian diikuti olehkelompok 2 dan kemudian kelompok 3 (paling sedikit). Terdapat perbedaan signifikan antarakelompok satu dibandingkan dengan kelompok 2 dan 3. Kesimpulan: Aplikasi xenograft+PRF padadefek memiliki kemampuan osteogenesis yang lebih baik dibandingkan hanya xenograft saja.
Perbedaan Perbandingan Golden Rectangle Mahkota Gigi Incisivus Sentral terhadap Golden Proportion pada Etnis Jawa dan Tionghoa Indratomo, Muhammad Bayu; Fidya, Fidya; Lestari, Ngesti
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.859 KB) | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2017.001.01.2

Abstract

  Ilmu odontologi forensik menggunakan gigi sebagai alat untuk identifikasi korban. Ukuran gigi dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah etnis. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan perbandingan golden rectangle gigi insisivus sentral terhadap golden proportion pada Etnis Jawa dan Tionghoa di Kota Malang. Metode: Penelitian ini menggunakan foto 60 gigi insisivus sentral masing-masing 30 dari Etnis Jawa dan Tionghoa yang memenuhi kriteria inklusi. Foto gigi insisivus sentral diukur menggunakan software adobe photoshop CS 5. Hasil: Dari pengukuran, diperoleh rerata tinggi, lebar, golden rectangle, dan perbandingan golden rectangle terhadap golden proportion mahkota gigi insisivus sentral perempuan Etnis Jawa dan Tionghoa adalah 0,97 cm, 1,63 cm, 1:1,683, 0,066 dan 0,94 cm, 1,62 cm 1:1,711, 0,093. Rerata tinggi, lebar, golden rectangle, dan perbandingan golden rectangle terhadap golden proportion mahkota gigi insisivus laki-laki Etnis Jawa dan Tionghoa adalah 1,02 cm, 1,64 cm, 1:1,627, 0,009 dan 0,78 cm, 1,63 cm, 1:1,680, 0,062. Uji T-test  Independen menunjukkan nilai signifikansi (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan signifikan pada  tinggi, lebar, golden rectangle , dan perbandingan golden rectangle  terhadap golden proportion  mahkota gigi insisivus sentral antara laki-laki dan perempuan Etnis Jawa dan Tionghoa. Kata Kunci: Etnis, Golden Rectangle, Mahkota Gigi Insisivus
HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI SUSU KEMASAN DENGAN INDEKS PUFA/pufa ANAK USIA 10-11 TAHUN DI SDN TUNJUNGSEKAR 1 KOTA MALANG Widodorini, Trining; Rachmawati, Dini; Oktavia, Della
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.589 KB) | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2017.001.02.5

Abstract

ABSTRAKAnak-anak pada usia 10-11 tahun rentan terhadap pertumbuhan dan perkembangan karies gigi karena memiliki kebiasaan jajan makanan dan minuman  manis, salah satunya adalah susu kemasan. Pada tahun 2013, dari 25,2% penduduk Indonesia berumur 10-14 tahun yang mengalami masalah gigi dan mulut hanya 28,3% yang mendapatkan perawatan medis. Indeks PUFA/pufa adalah indeks yang dipergunakan untuk menilai kondisi rongga mulut akibat karies gigi yang tidak dirawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi konsumsi susu kemasan dengan indeks PUFA/pufa anak usia 10-11 tahun di SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang. Data didapat dengan mewawancarai anak kelas IV-V yang berusia 10-11 tahun SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan rongga mulut. Rancangan penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 55 anak yang diperoleh dengan menggunakan metode total sampling. Indeks PUFA/pufa populasi pada anak usia 10-11 tahun di SDN Tunjungsekar satu adalah 37.8%, sedangkan rata-rata Indeks PUFA/pufa adalah 32.7%. Pada penelitian ini frekuensi konsumsi susu kemasan didominasi oleh siswa dengan kategori sedikit 41.8%. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.786 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0.000 (p<0.05). Hubungan tersebut bernilai positif, dapat diartikan bahwa semakin rendah frekuensi konsumsi susu kemasan, maka akan diikuti oleh rendahnya indeks PUFA/pufa.Kata kunci: karies gigi, anak sekolah dasar, frekuensi konsumsi susu kemasan, indeks PUFA/pufa.
PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER DAN PERAWAT TERHADAP KESIAPAN BERUBAH DALAM MENERAPKAN CLINICAL PATHWAY Balbeid, Merlya; Rachmi, Asih Tri; Alamsyah, Arief
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.946 KB) | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2018.002.01.1

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya dampak era globalisasi di bidang kesehatan dan keluhan pasien terhadap variasi rawat inap di rumah sakit, sehingga diperlukan konsep pelayanan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yaitu clinical pathway (CP). Tujuan: untuk mengetahui pengaruh baik secara simultan maupun parsial dari pengetahuan dan sikap dokter dan perawat terhadap kesiapan untuk berubah dalam menerapkan CP di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang. Manfaat CP antara lain cost effective dan membangun kolaborasi antara klinisi, manajemen kasus, perawat, farmasi dan profesi kesehatan lain. Untuk menerapkan CP dengan benar diperlukan perubahan perilaku baik individu (dokter dan perawat) maupun grup. Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil keseluruhan populasi atau sensus, yaitu sebanyak 119 responden, 44 responden dari kelompok dokter dan 75 responden dari kelompok perawat, dan menggunakan kuesioner tertutup. Hasil: Secara simultan pada kelompok perawat pengetahuan dan sikap berpengaruh signifikan terhadap kesiapan berubah dalam menerapkan CP, sedangkan pada kelompok dokter tidak berpengaruh. Secara parsial, pada kelompok dokter yang berpengaruh signifikan terhadap kesiapan untuk berubah adalah sikap, sedangkan pada kelompok perawat  pengetahuan. Kesimpulan: Kelompok dokter yang berpengaruh dominan adalah sikap terhadap CP, sedangkan kelompok perawat adalah pengetahuan. Kata Kunci : Clinical Pathway, Pengetahuan, Sikap, Kesiapan untuk berubah.ABSTRACT This research was based on impact of globalization era in health and complain from inpatient in hospital for variation of cost with same disease and the same class, for those reason  it is needed a concept in health service for improving quality of health service, that called clinical pathway (CP). Objectives: To know the influence partially or simultanly of knowledge and attitude of phycisian and nurse to readiness to change for implementing clinical pathway in General Hospital Region ”Kanjuruhan” Kepanjen  Malang. The benefit of CP are cost effective and to build collaboration between clinician, case management, pharmacy, and health proffesion. It is needed behavior change individually or group to implementation CP in proper way. Knowledge and attitude of physician and nurse are needeed to improve readiness to change for implementing CP in hospital. Methode: Research’s design is cross sectional study. The correspondence of this study is total population, 119 correspondence. There are two group of them, physician group (44 correspondence) and nurse group (75 correspondence), with closed quetionnaire. Result: Simultaneously in nurse group, knowledge and attitude are significant influence readiness to change, but in physician group is not significant. Knowledge is partially influence readiness to change in physician group, attitude is partially influence in nurse group. Conclusion: The most influenced variable to readiness to change is attitude in physician group and knowledge  in nurse group. Keywords: Clinical pathway, Knowledge, Attitude, Readiness to change 
EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT GURU PEMBINA KEPADA SISWA TUNA NETRA UPT RSCN MALANG DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN SEBAGAI USAHA PREVENTIF ORAL HYGIENE Hernani, Yully Endang; Puspitasari, Ria
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.101 KB) | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2018.002.02.5

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut dewasa ini sudah mulai diperhatikan secara seksama oleh masyarakat. Namun banyak faktor yang enghambat informasi tersebut sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan gigi dan mulut seperti halnya pada penderita tuna netra. Pentinglah bagi para guru pembina khusus untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai pentingnya dan bagaimana cara menjaga kebersihan gigi dan mulut bagi para penderita tuna netra. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada pembina siswa tuna netra agar dapat menjadi penyuluh kesehatan gigi dan mulut bagi  tuna netra. Metode: Peneliti mengadakan pre-test dan post-test pada siswa tuna netra sebelum dan sesudah diadakan penyuluhan untuk mengetahui apakah penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan  siswa terhadap kesehatan gigi dan mulut. Peneliti melakukan penyuluhan sebanyak dua kali yaitu pada guru pembina dan pada siswa tuna netra dengan materi plak, kalkulus, karies, dan cara menyikat gigi dengan benar. Hasil: Uji statistik Wilcoxon dengan SPSS menunjukkan angka signifikansi kurang dari alpha 0,05 sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai post-test pada sebagian besar responden lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pre-test. Kesimpulan: penyuluhan memberikan pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa tuna netra terhadap kesehatan gigi dan mulut. Kata Kunci: penyuluhan, tuna netra oral hygiene
Pengaruh Konsentrasi Larutan Serbuk Siwak sebagai Pembersih pada Perendaman Akrilik Heat-Cured terhadap Kekuatan Impak Setyohadi, R; Nugrahini, Diwya; El Ummah, Lita Lia Amroh
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.07 KB) | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2017.001.01.3

Abstract

 Resin akrilik heat cured merupakan salah satu bahan basis gigi tiruan yang banyak digunakan. Pada perawatan gigi tiruan, pembersihan secara kimia dilakukan dengan perendaman dalam larutan pembersih. Perendaman dalam larutan pembersih dapat mempengaruhi kekuatan mekanik resin akrilik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan serbuk siwak (Salvadora persica) sebagai larutan pembersih pada perendaman lempeng resin akrilik heat cured terhadap kekuatan impak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris menggunakan lempeng resin akrilik heat cured sebagai sampel sebanyak 24 buah yang terbagi menjadi 4 kelompok. Kelompok pertama sebagai kelompok kontrol dengan rendaman aquades. Kelompok kedua, ketiga, dan keempat menggunakan rendaman larutan serbuk siwak dengan konsentrasi yang didapat dari penelitian pendahuluan, yaitu 25 gr%, 37,5 gr%, dan 50 gr%. Lempeng resin akrilik direndam sesuai kelompok perlakuan selama 7 hari, kemudian diukur kekuatan impaknya. Hasil uji Anova one way menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pada kelompok perlakuan dengan p = 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh konsentrasi larutan serbuk siwak (Salvadora persica) pada perendaman lempeng resin akrilik heat cured terhadap kekuatan impak. Kata kunci: resin akrilik, siwak, kekuatan impak.

Page 1 of 10 | Total Record : 97