cover
Contact Name
Mieke
Contact Email
mieke@esaunggul.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
inohim.ueu@esaunggul.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM)
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 23548932     EISSN : 26559129     DOI : -
Core Subject : Health,
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) is a scientific publication devoted to disseminate all information contributing to the understanding and development of Health Information management, Health Informatics and Health Information Management System.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2021): INOHIM" : 8 Documents clear
Pengelompokan Daerah Rawan Demam Berdarah Dengue di Provinsi DKI Jakarta Afifatul Ilma Widyatami; Dwi Ari Suryawan
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 9, No 1 (2021): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v9i1.241

Abstract

AbstractIndonesia is the country with the highest cases of dengue fever in Southeast Asia, according to The World Health Organization (WHO) from 1968 to 2009. DKI Jakarta with high population density and flood intensity being cautioned for being aware of cases of dengue fever, because it may make growth in dengue mosquitoes spreading. Data show that almost every year DKI Jakarta is in the top 10 provinces with the highest cases of dengue fever. By using the clustering method, it is possible to make groups of data with similar characteristics into specific classes. Data used is secondary data from 2016 which is collected from the website https://data.jakarta.go.id/. The result from clustering can be used to decide which zone needs special treatment based on numbers of dengue fever cases, prone to flood, areas wide, total population, temporary landfills, and green space numbers variables. From the analysis, we can conclude that DKI Jakarta has 19 sub-districts with high risk, 10 sub-districts with medium risk, and 15 sub-districts with low risk.Keyword: dengue fever, cluster analysis, DKI Jakarta AbstrakIndonesia merupakan negara dengan kasus demam berdarah dengue tertinggi di Asia Tenggara sejak tahun 1968 hingga tahun 2009 berdasarkan data World Health Organization (WHO). DKI Jakarta dengan kepadatan penduduknya yang tinggi dan intensitas banjir yang cukup tinggi menjadi perhatian agar dapat waspada terhadap kasus demam berdarah dengue, dikarenakan dapat memicu perkembangan nyamuk penyebab demam berdarah dengue. Data profil kesehatan Republik Indonesia menunjukan bahwa hampir setiap tahunnya provinsi DKI Jakarta memasuki 10 besar provinsi di Indonesia dengan kasus demam berdarah dengue terbanyak.  Dengan menggunakan metode klaster, dapat dilakukan pengelompokan data dengan karakteristik yang memiliki kemiripan menjadi kelas-kelas tertentu. Data yang digunakan merupakan data sekunder pada tahun 2016 yang dikumpulkan melalui website https://data.jakarta.go.id/. Hasil dari analisis klaster dapat digunakan untuk menentukan daerah mana yang masuk ke dalam kategori yang perlu penanganan khusus berdasarkan variabel jumlah penderita demam berdarah dengue, jumlah rw rawan banjir, luas wilayah, jumlah penduduk, tempat pembuangan sementara dan jumlah ruang terbuka hijau. Dari analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa di DKI Jakarta terdapat kecamatan dengan tingkat kerawanan tinggi sebanyak 19 kecamatan, 10 kecamatan dengan tingkat kerawanan sedang dan 15 kecamatan dengan tingkat kerawanan rendah.Kata Kunci: demam berdarah, analisis klaster, DKI Jakarta
Literature Review: Peran CPPT dalam Meningkatkan Komunikasi Efektif Pada Pelaksanaan Kolaborasi Interprofesional di Rumah Sakit Ari Sukawan; Lilik Meilany; Asyahria Nur Rahma
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 9, No 1 (2021): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v9i1.239

Abstract

AbstractEffective communication between health professionals is the main key in the implementation of interprofessional collaboration, so hospitals must have solutions that communication is not interrupted on one side. To facilitate the communication process in monitoring the patient's medical history, every care professional is required to make a medical record. This study uses a Literature Review design with the PICO Framework. Search articles using the Google Scholar database, Garua Referral Digital (Garuda), and Proquest using keywords such as medical records, interprofessional collaboration, effective communication, and keywords with synonyms for the main keywords. The inclusion criteria are articles related to the role of medical records in the implementation of interprofessional collaboration, methods used to improve effective communication in the implementation of interprofessional collaboration, factors that affect communication in the implementation of interprofessional collaboration, articles in Indonesian and English, and published in 2015-2020. The exclusion criteria are criteria that do not want to be raised, among others, a review of direct verbal communication between professions, a review of interprofessional readiness in collaborating. The results of the study found medical records as effective communication can integrate or compile patient health service data in a comprehensive manner as a source of information for health professionals when making a health decision and actions to patients next. The conclusion is the form of medical records that describes collaboration between health professionals is an Integrated Progress Patient Note or CPPT.Keywords: medical records, interprofessional collaboration, effective communicationAbstrakKomunikasi efektif diantara para profesional kesehatan merupakan kunci utama dalam pelaksanaan kolaborasi interprofesional sehingga rumah sakit wajib memiliki solusi agar komunikasi tidak terputus di satu pihak. Untuk mempermudah proses komunikasi dalam memantau riwayat kesehatan pasien, setiap profesional pemberi asuhan diwajibkan untuk membuat rekam medis. Penelitian ini menggunakan desain Literature Review dengan Framework PICO. Pencarian artikel menggunakan database Google scholar, Garua Rujukan Digital (Garuda) dan Proquest dengan menggunakan kata kunci seperti rekam medis, kolaborasi interprofesi, komunikasi efeketif serta kata kunci dengan sinonim dari kata kunci utama. Kriteria inklusi yaitu artikel yang berkaitan dengan peran rekam medis pada pelaksanaan kolaborasi interprofesional, metode yang digunakan dalam meningkatkan komunikasi yang efektif pada pelaksanaan kolaborasi interprofesional, faktor yang mempengaruhi komunikasi pada pelaksanaan kolaborasi interprofesional, artikel berbahasa indonesia dan inggris dan terpublikasi pada tahun 2015-2020. Adapun kriteria eksklusi yaitu kriteria yang tidak ingin diangkat antara lain tinjauan komunikasi verbal langsung antar profesi, tinjauan kesiapan interprofessional dalam berkolaborasi. Hasil penelitian ditemukan Rekam medis sebagai media komunikasi efektif yang dapat mengintegrasikan atau menyatukan data pelayanan kesehatan pasien secara komprehensif sebagai sumber informasi bagi profesional pemberi asuhan sehingga dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan berikutnya terhadap pasien. Simpulan penelitian ini adalah lembar rekam medis yang menggambarkan kolaborasi antara para profesional kesehatan yakni pada lembar catatan perkembangan terintegrasi atau CPPT.Kata Kunci: rekam medis, kolaborasi interprofesional, komunikasi efektif
Kerangka Kerja Optimalitas Sistem Atrian Pelayanan Kesehatan Ade Heryana; Erlina Puspitaloka Mahadewi
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 9, No 1 (2021): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v9i1.245

Abstract

AbstractIndonesia health system just facing the surge of health service due to Covid-19 pandemic i.e. diagnostic, cases tracing, treatment and immunization that unbalance with existing capacity. The requisition of non-physical queue health services more increasing due to and after Covid-19 pandemic. This condition opposite with inevitability queue problem in health services. The queues control related to health services quality and cost efficient. This paper aims to propose framework for queue system optimization with deliberates quality and cost controlling. Literature study and health system observation were conducted to build the optimization framework for resources allocation. It’s suggest that this framework would applied in order to queues controlling in health services.      Keyword: queuing theory, health services, system optimization, determining model  AbstrakSistem kesehatan Indonesia sedang menghadapi lonjakan permintaan layanan kesehatan terkait Covid-19 seperti diagnostik, pelacakan kasus, pengobatan dan vaksinasi pada akhir tahun 2020 yang tidak sebanding dengan kapasitas pelayanan kesehatan yang tersedia. Selama dan pasca pandemik tuntutan untuk memberikan pelayanan yang tidak menimbulkan antrian fisik semakin tinggi. Kondisi ini bertolak belakang dengan keniscayaan pelayanan kesehatan yang tidak mungkin terhindar dari masalah antrian. Pengendalian antrian berkaitan dengan atribut kualitas dan efisiensi biaya pelayanan kesehatan. Paper ini bertujuan mengusulkan kerangka kerja optimalitas sistem antrian yang mempertimbangkan kendali mutu dan kendali biaya. Studi pustaka dan observasi dilakukan untuk membangun kerangka kerja dalam rangka alokasi sumber daya pelayanan yang optimal. Diharapkan kerangka kerja ini dapat digunakan industry pelayanan kesehatan dalam pengendalian antrian.  Kata Kunci: teori antrian, pelayanan kesehatan, sistem optimasi, model penentuan
Analisis Perkembangan Kasus COVID-19 Berkaitan dengan Kebijakan Pemerintah di Pulau Jawa Charvia Ismi Zahrani; Setia Pramana
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 9, No 1 (2021): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v9i1.224

Abstract

AbstractCOVID-19 is a serious problem that faced by almost all countries in the world. Since announced as a pandemic by WHO on March, the number of positive COVID-19 cases in Indonesia has reached 287,008 patients until the end of September 2020. COVID-19 cases dispersion depends on the local government policies and the awareness of the public to obey. About 60 percent of positive cases and 65 percent of death cases were in Java. Therefore, the aim of this study is to analyze the growth of the COVID-19 case in Java from March to September 2020 in relation to the local government policies. The results showed that six provinces in Java had the same pattern. The large-scale social restriction (PSBB), which was implemented since April 10 2020, seen to be able to contain the dispersion of cases because from April to June the positive cases did not increase significantly. A very high increase occurred in August and September, this was probably due to the easing of the PSBB become new-normal where various public places and facilities have been reopened. Meanwhile, death cases, the number is very high in mid-April and June and late July to September 2020. For cured cases, there was a significant increase in late August to September 2020. The importance of information about the growth of the COVID-19 cases can help government to formulate strategies and policies to prevent the dispersion of COVID-19.Keyword: COVID-19, Pandemic, Java, cases growth AbstrakCOVID-19 merupakan suatu masalah serius yang sedang dihadapi oleh hampir seluruh negara. Sejak diumumkan sebagai pandemi oleh WHO pada Maret lalu, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 287.008 pasien hingga akhir September. Penyebaran kasus COVID-19 sangat bergantung pada kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah serta kesadaran masyarakat untuk mematuhinya. Sebesar 60 persen kasus positif dan 65 persen kasus meninggal berada di Pulau Jawa. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menganalisis perkembangan kasus COVID-19 di Pulau Jawa sejak Bulan Maret-September 2020 dikaitkan dengan kebijakan pemerintah setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam provinsi memiliki pola yang sama. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan sejak 10 April 2020 terlihat dapat menahan penyebaran kasus karena pada bulan April-Juni 2020 kasus positif tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Kenaikan yang sangat tinggi terjadi pada bulan Agustus dan September 2020, hal ini mungkin disebabkan oleh dilonggarkannya kebijakan PSBB menjadi PSBB Transisi dimana berbagai tempat dan fasilitas umum telah dibuka kembali. Sementara untuk kasus meninggal, angka tertinggi terjadi pada pertengahan April dan Juni serta akhir Juli hingga September 2020. Untuk kasus sembuh, terjadi peningkatan yang signifikan pada akhir Agustus hingga September 2020. Pentingnya informasi tentang perkembangan kasus COVID-19 ini dapat membantu pemerintah daerah untuk membuat strategi dan kebijakan untuk mencegah penyebaran rantai virus COVID-19.Kata Kunci: COVID-19, Pandemi, Jawa, perkembangan kasus 
Analisis Desain Formulir General Consent Rawat Inap (Studi Kasus di Lab RMIK Unjaya) Kori Puspita Ningsih; Zakya Sinta Mahbubah
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 9, No 1 (2021): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v9i1.242

Abstract

AbstractOne of the forms that show the patient's consent or the patient's family and is related to the patient's right to obtain health services in the hospital is general consent. This study aims to determine the general consent function of inpatients and to analyze the design of the general consent form from physical, anatomical, and content aspects. This research is a descriptive study, with a case study approach in the Laboratory of Medical Records and Health Information (D-3), Faculty of Health, Jenderal Achmad Yani University, Yogyakarta. The results showed that general consent was used as material for inpatient registration practice for students of the RMIK Study Program (D-3). This activity is carried out to achieve the competence of Medical Record Management, which is carried out by the roleplay method. The results of the analysis of general consent on the physical, anatomical, and content aspects show that it is necessary to redesign general consent on the anatomy and content aspects, including: (1) changes in the placement of items on gender and blood group (2) additional information on how to fill in the checklist form on the instruction placed at the top of the form, (3) confirmation of important information by giving a Bold sign, (4) the name and logo of the hospital is updated (5) the identity of the person in charge is completed with gender, place of birth date and name, while the address of the immediate family is deleted, (6) additional information related to patient rights and obligations and other witness signatures.Keyword: design analysis, general consent, inpatients AbstrakSatu diantara formulir yang menunjukkan persetujuan pasien atau keluarga pasien dan berkaitan dengan hak kewajiban pasien untuk memperoleh pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah general consent. Penelitian ini bertujuan mengetahui fungsi general consent pasien rawat inap dan menganalisis desain formulir general consent dari aspek fisik, anatomi dan isi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan studi kasus di Laboratorium Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (D-3) Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan general consent digunakan sebagai bahan praktik pendaftaran pasien rawat inap mahasiswa Program Studi RMIK (D-3). Kegiatan tersebut dilakukan mencapai kompetensi Manajemen Rekam Medis yang dilaksanakan dengan metode roleplay. Hasil analisis general consent pada aspek fisik, anatomi dan isi menunjukkan perlu dilakukan desain ulang general consent pada aspek anatomi dan isi meliputi: (1) perubahan pada penempatan item pada jenis kelamin dan golongan darah (2) penambahan informasi cara pengisian ceklist formulir pada instruction yang diletakkan di bagian atas formulir, (3) penegasan informasi penting dengan pemberian tanda Bold, (4) nama dan logo rumah sakit diperbaharui (5) identitas penanggungjawab dilengkapi dengan jenis kelamin, tempat tanggal lahir, dan nama sedangkan alamat keluarga terdekat dihapus, (6) penambahan informasi terkait hak dan kewajiban pasien dan penambahan tanda tangan saksi.Kata Kunci: analisis desain, general conset, rawat inap
Pengembangan dan Uji coba Media Pembelajaran Praktikum Laboratorium Manajemen Rekam Medis Berbasis Video Tutorial Puput Sugiarto; Hidayatul Maula; Dian Wara Dewi; Nadzia Farahdin Agnur
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 9, No 1 (2021): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v9i1.230

Abstract

AbstractThe Implementation of learning on Prodi D3 RMIK Poltekkes Kemenkes Semarang includes learning in the classroom, laboratory, and field with learning methods that have been developed. Practical learning both in laboratory and field are important things that must be considered in vocational education. Therefore, it is necessary to emphasize practical learning both laboratory and field. It’s also necessary to develop the laboratory practicum learning tool related to medical record management on Prodi D3 RMIK. The research method that we used was research and development method (R&D). This research step includes analysis of needs, design, validation design, and trial of the design result. This research aims to produce certain products and test the effectiveness of these products. In this research, we made a video tutorial for medical record management practicum. The results of the 3 video research have been validated by experts with conclusions, all the three of them are “valid” and “very valid” in material testing and media testing. From the practicality test toward the videos, we got “practical” and “very practical” as the result. Meanwhile from the effectiveness test toward the videos, we got “effective” as the result.Keywords: tutorial video, practicum, medical record managementAbstrakPelaksanaan pembelajaran pada Prodi D3 RMIK Poltekkes Kemenkes Semarang meliputi pembelajaran teori klasikal, praktik laboratorium, dan lapangan dengan metode pembelajaran yang telah dikembangkan. Pembelajaran praktik di laboratorium dan lapangan merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam pendidikan vokasional. Oleh karena itu, perlu adanya penekanan pembelajaran praktik baik laboratorium maupun lapangan. Diperlukan pula pengembangan media pembelajaran praktikum laboratorium terkait manajemen rekam medis pada Prodi D3 RMIK. Metode penelitian ini menerapkan metode penelitian dan pengembangan (research and development/R&D). Tahapan pada penelitian ini meliputi analisis kebutuhan, perancangan desain, validasi rancangan, dan uji coba hasil perancangan. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk baru atau hasil modifikasi serta menguji keefektifan dari produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa video tutorial praktikum manajemen rekam medis. Hasil penelitian 3 video telah mendapatkan validasi oleh ahli atau pakar dengan kesimpulan valid dan sangat valid dalam uji materi dan uji media. Uji praktikalitas terhadap video diperoleh hasil praktis dan sangat praktis. Uji keefektivitasan terhadap video diperoleh hasil efektif.Kata Kunci : video tutorial, praktikum, manajemen rekam medis 
Tinjauan Pelaksanaan Review Rekam Medis dalam Rangka Persiapan Akreditasi Rumah Sakit Berdasarkan Standar Akreditasi SNARS-1 di RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo Provinsi Jambi Novi Mulyani Putri; Witri Zuama Qomarania; Hosizah Hosizah
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 9, No 1 (2021): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v9i1.251

Abstract

AbstractSultan Thaha Saifuddin Hospital is heading towards the implementation of SNARS-1. The first phase of accreditation in 2016 uses the 2012 version with only four services (SKP, HPK, KPS, PPI) so that there is no medical record review assessment as in the MIRM 13.4 SNARS-1 assessment element. Currently, Sultan Thaha Saifuddin Hospital must adjust the medical record review with the MIRM standard on SNARS-1. Field Study Practices at the Sultan Thaha Saifuddin Hospital, Tebo Jambi Regency on April 1, 2019 to April 20, 2019 with the aim of knowing the implementation of medical record reviews based on the SNARS-1 accreditation standard. Methods of data collection are carried out by observation and interviews using observation sheets and interview guides. The results of the field study practice are: there is a team responsible for reviewing medical records called the medical record committee; there is an SPO regarding medical record review; review of medical records using an open, closed, and recapitulation review form; There was an increase in the quality of medical records based on the results of reviews between period 1 and period 2, namely from 89.65% to 96.8% on timeliness, an increase from 95.4% to 97.6% in legibility, and an increase from 97, 6% to 99.2% on completeness of medical records. The implementation of reviewing medical records at Sultan Thaha Saifuddin Hospital is in accordance with the applicable SPO. The implementation of the review is also in accordance with the SNARS-1 assessment elements.Keyword: medical record, completness, Accreditation Assessment SNARS-1                                                                AbstrakRSUD Sultan Thaha Saifuddin sedang menuju implementasi SNARS-1. Akreditasi tahap pertama tahun 2016 menggunakan versi 2012 baru sebatas empat pelayanan (SKP, HPK, KPS, PPI) sehingga belum ada penilaian review rekam medis seperti pada elemen penilaian MIRM 13.4 SNARS-1. Saat ini, RSUD Sultan Thaha Saifuddin harus menyesuaikan review rekam medis dengan standar MIRM pada SNARS-1. Praktik Belajar Lapangan dilakukan di RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo Jambi pada tanggal 01 April 2019 sampai 20 April 2019 dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan review rekam medis berdasarkan standar akreditasi SNARS-1. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara menggunakan lembar observasi dan panduan wawancara. Hasil praktik belajar lapangan yaitu: terdapat tim yang bertanggung jawab pada review rekam medis disebut panitia rekam medis; terdapat SPO tentang review rekam medis; review rekam medis menggunakan form review terbuka, tertutup, serta rekapitulasi; terdapat kenaikan kualitas rekam medis berdasarkan hasil review antara periode 1 dan periode 2 yaitu dari 89,65% menjadi 96,8% pada ketepatan waktu, terjadi kenaikan  dari 95,4% menjadi 97,6% pada keterbacaan, serta terjadi kenaikan dari 97,6% menjadi 99,2% pada kelengkapan rekam medis. Pelaksanaan review rekam medis di RSUD Sultan Thaha Saifuddin telah sesuai dengan SPO yang berlaku. Pelaksanaan review juga telah sesuai dengan elemen penilaian SNARS-1.Kata Kunci: rekam medis, kelengkapan, akreditasi SNARS-1
Literature Review: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pengembalian Rekam Medis di Rumah Sakit Alfita Dewi; Ilma Nuria Sulrieni; Chamy Rahmatiqa; Fajrilhuda Yuniko
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 9, No 1 (2021): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v9i1.234

Abstract

AbstractThe quality of medical records describes the quality of health services provided. The return of the medical record file starts from the file being in the treatment room until the file is returned to the medical record unit. Incomplete and not immediately filled out medical resumes cause delays in returning medical records. Therefore, the return of the medical record system is quite important in the medical record unit. This study is a literature review, to see the causes of delays in returning medical records at hospitals in Indonesia. Sources of data come from published research literature, with a total of 18 research articles. Data collection was carried out from March to June 2020. The factor causing the delay in returning medical records was the highest due to the input component. From all journals, 100% of the delays in returning medical records were caused by the input component (Man, Money, Materials, Method, Machine) and 33.3% by the process component. Of the input components, 83.3% were caused by Man factors, 77.8% Method factors, 33.3% Materials factors, 27.8% Machine factors, and 5.5% Money factors. Each hospital must have a clear and firm policy in overcoming delays in returning medical records, with clear and firm policies, the causative factors such as Man, Money, Material, Method, Machine can be minimized and the accuracy of returning medical records can be maximized.Keywords: return, incompleteness, medical records, literature, reviewAbstrakMutu rekam medis menggambarkan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Pengembalian Rekam Medis dimulai dari berkas tersebut berada diruang rawat sampai berkas tersebut kembali ke unit rekam medis. Pengisian resume medis yang tidak lengkap dan tidak segara dilakukan menyebabkan keterlambatan pengembalian rekam medis. Maka dari itu, pengembalian rekam medis sistem yang cukup penting di unit rekam medis. Penelitian ini merupakan literature review, untuk melihat penyebab keterlambatan pengembalian rekam medis di Rumah Sakit di Indonesia. Sumber data berasal dari literatur hasil penelitian yang telah dipublikasikan, dengan jumlah artikel penelitian sebanyak 18 artikel. Pengambilan data dilakukan dari bulan Maret-Juni 2020. Faktor penyebab keterlambatan pengembalian rekam medis tertinggi disebabkan oleh komponen input.  Dari semua jurnal sebanyak 100% keterlambatan pengembalian rekam medis disebabkan oleh komponen input (Man, Money, Materials, Methode, Machine) dan sebanyak 33,3% oleh komponen proses. Dari komponen input tersebut, sebanyak 83,3 % disebabkan oleh faktor Man, 77,8% faktor Methode, 33,3% faktor Materials, 27,8% faktor Machine, dan 5,5% faktor Money. Setiap rumah sakit harus memiki kebijakan yang jelas dan tegas dalam mengatasi keterlambatan Pengembalian Rekam Medis, dengan kebijakan yang jelas dan tegas, faktor penyebab seperti Man, Money, Material, Method, Machine dapat di minimalisir dan ketepatan Pengembalian Rekam Medis dapat dilakukan secara maksimal.Keywords: keterlambatan, pengembalian, rekam medis, literature review 

Page 1 of 1 | Total Record : 8