cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
heme@unbrah.ac.id
Editorial Address
Gedung Dekanat Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Jalan Raya By Pass Km 15 Aie Pacah Padang – Sumatera Barat
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Health and Medical Journal
ISSN : 26852772     EISSN : 2685404X     DOI : https://doi.org/10.33854/heme
Core Subject : Health, Science,
Health & Medical Journal with registered number pISSN: 2685-2772 and eISSN: 2685-404X is a peer-review journal published by Medical Faculty of Universitas Baiturrahmah. The frequency of publishing is two issues in a year. The topics covered include the fields of Allergy and Immunology, Anesthesiology, Cancer and stem cells, Cardiovascular, Cell and Molecular Biology, Children's Health, Dermato-venereology, Geriatrics, Histopathology, Internal Medicine, Neuro-psychiatric treatment, Ophthalmology, Otorhinolaryngology, Physical medicine and rehabilitation, Physio-pharmacology, Pulmonology, Radiology, Surgery includes orthopedics and urology, Obstetrics and Gynecology, Science of nutrition, Clinical Pathology, Anatomy Pathology, Parasitology, Microbiology, Public Health and Medical Education. Submissions are welcome from other clinically relevant areas. However, the Journal emphasizes publishing high-quality and novel research.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2020): HEME July 2020" : 10 Documents clear
Karakteristik Penderita Epilepsi di Bangsal Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018 Khalvia Khairin; Laura Zeffira; Rifkind Malik
Health and Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): HEME July 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.963 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i2.453

Abstract

Latar Belakang: Epilepsi merupakan suatu keadaan yang ditandai adanya bangkitan yang terjadi secara berulang akibat terganggunya fungsi otak yang disebabkan oleh muatan listrik yang abnormal pada neuron-neuron otak. Epilepsi memiliki dua kategori kejang yaitu kejang fokal dan kejang umum. Insiden epilepsi diperkirakan lebih banyak terdapat pada negara berkembang daripada negara maju. Pada tahun 2017, jumlah kasus epilepsi anak di Sumatera Barat terutama di RSUP Dr. M. Djamil Padang ada 1081 kasus pada rawat jalan dan satu kasus rawat inap dan diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik penderita epilepsi di bangsal anak RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2018. Metode: Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sumber data dari data sekunder yang berasal dari rekam medis. Sampel dipilih dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil: Didapatkan dari 65 sampel yang menderita epilepsi yaitu usia 0-5 tahun sebanyak 37 orang (56,9%), jenis kelamin laki-laki sebanyak 39 orang (60%), tidak memiliki riwayat epilepsi keluarga sebanyak 62 orang (95,4%), gambaran EEG gelombang sharp wave dan spike sebanyak 30 orang (46,2%), tipe kejang generalized sebanyak 57 orang (87,7%) dan asam valproat sebagai salah satu penatalaksanaan epilepsi sebanyak 32 orang (49,2%). Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penderita epilepsi terbanyak adalah usia 0-5 tahun dengan jenis kelamin laki-laki serta tidak memiliki riwayat epilepsi dalam keluarga. Tipe gambaran EEG yaitu gelombang sharp wave dan spike, tipe kejang umum dengan penatalaksanaan terbanyak asam valproat.
Perilaku Wanita Usia Subur dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Intra Uterine Device (Iud) di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Tahun 2018 Annisa Lidra Maribeth; Ayuning Aulia; Nita Adhani Pasundani; Nur Annisa Fauziah; Siti Ma'rifah; Bidayatul Tsalisatul Sua’idah
Health and Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): HEME July 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.153 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i2.458

Abstract

Latar belakang: Penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada wanita usia subur di Indonesia masih tergolong rendah yaitu 4,7 persen. Salah satu jenis MKJP adalah intrauterine device (IUD). Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dinilai memiliki pengetahuan yang cukup terhadap MKJP. Tujuan: Menggali lebih dalam tentang perilaku wanita usia subur dalam pemilihan kontrasepsi IUD di FKM UI. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam selanjutnya dianalisis dengan content analysis. Sampel penelitian adalah mahasiswi Pasca Sarjana FKM UI berusia 15-49 tahun yang telah menikah dan memutuskan menggunakan alat kontrasepsi. Sampel yang dipilih akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu yang menggunakan IUD dan tidak menggunakan IUD. Hasil: dari penelitian ini diketahui bahwa faktor yang menghambat perilaku penggunaan kontrasepsi IUD adalah sikap dan faktor yang mendorong perilaku penggunaan IUD adalah dukungan suami. Intervensi yang mungkin dapat dilakukan adalah meningkatkan motivasi dan memperbaiki persepsi pengguna non IUD. Hal ini diharapkan dapat mengubah sikap pengguna non IUD dari tidak setuju menjadi setuju untuk menggunakan IUD. Selain itu peran dukungan suami perlu ditingkatkan dengan berbagai intervensi. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan tingkat pengetahuan antara pengguna kontrasepsi IUD dan non IUD.
Hubungan Onset Keluhan Nyeri Perut dan Jumlah Leukosit dengan Tingkat Keparahan Apendisitis Akut pada Anak Wahyu Jati Wibowo; Tubagus Odih Rhomdani Wahid; Huriatul Masdar
Health and Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): HEME July 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.396 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i2.454

Abstract

Latar belakang: Apendisitis akut selalu memerlukan terapi pembedahan. Jika apendektomi tidak dilakukan segera, akan menyebabkan perforasi pada apendiks dan kontaminasi peritoneal. Angka kejadian tertinggi apendisitis adalah pada akhir usia remaja, dengan 5% kejadian pada anak usia dibawah 5 tahun.Tujuan: Mengetahui hubungan antara onset keluhan nyeri perut dengan tingkat keparahan apendisitis akut anak serta mengetahui perbedaan rerata  jumlah leukosit apendisitis akut anak antara apendisitis non komplikata dan apendisitis komplikata. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dan analitik korelatif dengan pendekatan retrospective. Terdapat sebanyak 68 rekam medis pasien apendisitis akut anak di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau periode Januari 2018 – Desember 2019. Hasil: Penelitian ini didapatkan perbandingan yang sama antara laki-laki dan perempuan, dengan didominasi pada rentang usia 6-12 tahun. Lama onset keluhan nyeri perut didominasi pada lama keluhan lebih dari 48 jam. Terdapat 69,1% apendisitis komplikata. Leukositosis terjadi pada 76,5% pasien. Hasil uji komparatif t tidak berpasangan didapatkan p=0,000, terdapat perbedaan rerata jumlah leukosit yang bermakna antara apendisitis non komplikata dan apendisitis komplikata. Nilai IK95%=4.015,7-6.683,13. Hasil uji korelasi Somers’d antara onset keluhan nyeri perut dengan keparahan apendisitis akut anak didapatkan p=0,00. Kesimpulan: Terdapat perbedaan rerata leukosit yang bermakna antara apendisitis non komplikata dan apendisitis komplikata serta terdapat hubungan yang bermakna antara onset keluhan nyeri perut dengan tingkat keparahan apendisitis akut anak dengan kekuatan hubungan kuat.
Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun Imelda Imelda; Fidiariani Sjaaf; Tri Puspita PAF
Health and Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): HEME July 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.831 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i2.459

Abstract

Latar belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan sangat serius saat ini dan menjadi penyebab terbesar dari kejadian stroke, baik tekanan darah sistolik maupun diastoliknya. Angka insiden hipertensi sangat tinggi terutama pada populasi lanjut usia. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan rancangan cross sectional dan dilakukan kajian kualitatif dengan wawancara mendalam. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun dari bulan Juli hingga November 2019. Sampel yang digunakan berjumlah 110 orang yang diambil secara accidental sampling. Analisa univariat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sedangkan analisa bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan α = 0,05 dan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: ada hubungan antara tingkat konsumsi garam dengan kejadian hipertensi pada lansia (p = 0,025), ada hubungan antara tingkat konsumsi makanan berlemak dengan kejadian hipertensi pada lansia (p = 0,010), tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia (p = 0,846), tidak ada hubungan antara kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi pada lansia (p = 0,179), tidak ada hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi pada lansia (p = 0,980), ada hubungan antara tingkat stress dengan kejadian hipertensi pada lansia (p = 0,011), tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi dengan kejadian hipertensi pada lansia (p = 0,101). Kesimpulan: Terdapat  hubungan antara kebiasaan asupan garam dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun. Terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan berlemak dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun. Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun. Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun. Tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun. Terdapat hubungan antara stres dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun. Tidak terdapat hubungan antara status sosial ekonomi dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun. 
Profil Penderita Hemoroid di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang Sumatera Barat Periode 2016-2017 Sindy Sekarlina; M Nurhuda; Sriwahyuni Sriwahyuni
Health and Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): HEME July 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.351 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i2.455

Abstract

Latar belakang: Hemoroid (wasir) merupakan pelebaran pleksus vaskular arteri vena yang mengelilingi bagian distal rectum dan kanal anal. Namun, kebanyakan  masyarakat kurang tahu mengenai gejala-gejalanya. Data RSUP Dr. M. Djamil Padang menyatakan penderita penyakit Hemoroid pada tahun 2009 sebanyak 244 orang, tahun 2015 sampai 2016 meningkat dari 75 menjadi 109 kasus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penderita hemoroid di rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang periode 2016 – 2017. Metode: Penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari rekam medis dan data primer dari wawancara pasien. Sampel dari penelitian ini diambil dari data rekam medis RSI Siti Rahmah Padang dari November 2018 – Februari 2019, dengan jumlah sampel 45 kasus. Data diambil dengan menggunakan metode “Simple Random Sampling”. Hasil: penelitian menunjukan bahwa kelompok usia tertinggi adalah kelompok usia 15-44 tahun (60%), jenis kelamin terbanyak laki laki (57,8%), klasifikasi hemoroid interna (88,9%), derajat III dan IV yang masing-masingnya (32,2%), keluhan nyeri (100%) diikuti benjolan (97,77%), posisi defekasi duduk (55,5%), riwayat konstipasi (95,6%). Kesimpulan: Pasien hemoroid tertinggi terjadi pada usia dewasa muda dengan jenis kelamin laki-laki, klasifikasi hemoroid interna pada derajat III dan IV, memiliki keluhan nyeri, posisi defekasi yaitu posisi duduk, dan mengalami konstipasi.
Dilated Cardiomyopathy Concomitant with Acute Rheumatic Fever and Sporadic Hereditary Spherocytosis Fitrisia Amelin; Didik Hariyanto; Amizah Zatil Izzah
Health and Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): HEME July 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.324 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i2.460

Abstract

Background: Dilated cardiomyopathy (DCM) is a heart muscle disorder defined by the presence of a dilated and poorly functioning left ventricle in the absence of abnormal loading conditions (hypertension, valve disease) or ischaemic heart disease sufficient to cause global systolic impairment. Case report: A 5 years old and 6 months old girl with unremarkable cardiac history hospitalized for congestive heart failure due to dilated cardiomyopathy concomitant with acute rheumatic fever and sporadic hereditary spherocytosis. Acute rheumatic fever diagnosed based on the presentation of carditis, fever, high erythrocyte sedimentation rate, C-Reactive Protein (+), and antistreptolysin titer O (+). DCM was diagnosed after echocardiography. Sporadic hereditary spherocytosis was diagnosed based on anamnesis of pale and jaundice, splenomegaly on physical examination, hemolytic anemia, reticulocytosis, spherosit (+). Both parents reveals normal hematologic finding and the osmotic resistance test showed increasing of osmotic fragility. Conclusion: Prognosis of this patient remains worse because of inadequate left ventricle-right ventricle (LV-RV) function and highly increasing The N-terminal prohormone of brain natriuretic peptide (NT-proBNP) level.
Karakteristik Ketebalan Makula Sentral Sebelum dan Sesudah Injeksi Intravitreal Bevacizumab di RSKM Padang Eye Center Periode Januari 2018 – Januari 2019 Haves Ashan
Health and Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): HEME July 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.377 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i2.451

Abstract

Latar belakang: Edema makula merupakan penyebab umum terjadinya penurunan tajam penglihatan. Akumulasi cairan di dalam retina dan peningkatan ketebalan retina menyebabkan rusaknya blood retinal barrier. Injeksi intravitreal anti-VEGF (bevacizumab) bertujuan untuk mengurangi aktivitas VEGF, dimana oklusi vena pada retina (Retinal Vein Occlusion/ RVO) menginduksi peningkatan kadar VEGF yang menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskular dan menimbulkan edema makula. Tujuan: Mengetahui ketebalan makula sentral sebelum dan sesudah injeksi intravitreal bevacizumab pada pasien oklusi vena retina sentral dan oklusi vena retina cabang melalui pengamatan hasil pemeriksaan OCT (Optical Coherence Tomography). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif berdasarkan hasil penelusuran rekam medis terhadap 8 pasien RVO di RSKM Padang Eye Center periode Januari 2018 sampai Januari 2019. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga April 2020. Hasil: Subyek penelitian sebanyak 8 orang (8 mata) terdiri dari 2 laki-laki (25,0%) dan 6 perempuan (75,0%). Rentang usia berkisar antara 41-80 tahun. Ketebalan makula sentral saat awal didapatkan mayoritas > 300 µm yaitu sebanyak 7 orang (87,5%), sedangkan ≤ 300 µm sebanyak 1 orang (12,5%). Satu bulan pasca injeksi didapatkan mayoritas ketebalan makula sentral ≤ 300 µm sebanyak 5 orang (62,5%), sedangkan    > 300 µm yaitu sebanyak 3 orang (37,5%). semua pasien mengalami penurunan ketebalan makula sentral yaitu sebanyak 8 subjek (100%). Kesimpulan: Semua pasien mengalami penurunan ketebalan makula sentral 1 bulan pasca injeksi intravitreal bevacizumab
Pengaruh Cangkang Keong Sawah (Pila ampullacea) Terhadap Pembentukan Tulang Baru (Remodeling Tulang) Edrizal Edrizal; Eka Desnita; L Surya Geminastiti
Health and Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): HEME July 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.655 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i2.456

Abstract

Latar belakang: Keong sawah dipercaya oleh masyarakat sebagai obat alternatif yang mampu mengobati banyak penyakit, seperti diabetes, penyakit kuning, liver, maag, kolesterol, dan mencegah osteoporosis, kajian ilmiah lebih mendalam mengenai khasiat keong sawah bagi kesehatan manusia masih belum banyak dilakukan. Semuanya ini masih merupakan data empiris dari pengalaman para pengguna keong sawah. Sehingga perlu dilakukan pengujian ilmiah lebih lanjut. Tujuan: Mengetahui apakah kandungan dalam cangkang keong sawah (Pila ampullacea) dapat mempengaruhi proses remodeling tulang. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan rancangan control group post test only design. Populasi penelitian ini menggunakan tikus putih Galur Wistar (Rattus norvegicus L.), dengan jumlah sampel minimal yang diperlukan adalah 4 ekor tikus dari setiap kelompok. Sehingga besar sampel yang digunakan adalah 20 ekor tikus Galur Wistar (Rattus norvegicus L.). Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Universitas Andalas, Laboratorium Patologi Anatomi RSI Siti Rahmah dan Laboratorium Patologi Anatomi Universitas Andalas. Menggunakan uji Oneway ANOVA. Hasil: Diperoleh jumlah rata-rata osteoblas pada kelompok kontrol (-) dengan rata-rata jumlah osteoblas terendah yaitu 14,3 per lima lapang pandang. Peningkatan rata-rata paling tinggi terjadi pada pemberian pilla ampullacea 100 mg yaitu 36,6 per lima lapang pandang. Jumlah rata-rata osteoklas kelompok kontrol (-) juga terlihat paling rendah yaitu 1,55 per lima lapang pandang dan peningkatan rata-rata osteoklas paling tinggi pada pemberian pilla ampullacea 100 mg yaitu 3,25 per lima lapang pandang dan terbukti pemberian sediaan serbuk cangkang keong sawah (Pila ampullacea) dapat mempengaruhi proses remodeling tulang dengan p<0,05. Kesimpulan: terdapat pengaruh pemberian serbuk cangkang keong sawah (Pila ampullacea) dalam proses pembentukan osteoblas dan osteoklas. Terdapat pengaruh yang signifikan pada dosis 100 mg.
Profil Penyakit Malaria di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang Tahun 2018 Rahma Triyana Y; Salmi Salmi
Health and Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): HEME July 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.065 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i2.452

Abstract

Latar belakang: Penyakit malaria merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia khususnya Sumatera Barat. Penentuan gambaran penyakit Malaria di suatu daerah dibutuhkan untuk mengetahui penyebaran dan tingkat keparahan penyakit tersebut. Tujuan: Mengetahui distribusi frekuensi menurut usia, jenis kelamin dan tempat tinggal, gambaran jenis Plasmodium penyebab penyakit malaria serta  gambaran hematologi pada pasien malaria di RSI Siti Rahmah Padang tahun 2018. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan bentuk studi deskriptif observatorial dengan pendekatan atau disain studi potong lintang (cross sectional). Hasil: Distribusi frekuensi penderita Malaria di RSI Siti Rahmah pada tahun 2018 menurut usia terbanyak terdapat pada kelompok umur 21–30 tahun yaitu sebanyak 28 kasus (36.8%), jenis kelamin terbanyak pada laki-laki sebanyak 46 (60.5%) dan tempat tinggal terbanyak ditemukan di kecamatan Koto Tangah yaitu sebanyak 31 kasus (40.8%). Jenis Plasmodium yang ditemukan pada kasus malaria di RSI Siti Rahmah pada tahun 2018 adalah P. vivax (73 kasus (96.05%)) dan P. falciparum  (3 kasus (3.95%)). Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kadar Hb, hematokrit, trombosit dan leukosit pada pasien positif malaria RSI Siti Rahmah Padang tahun 2018 berada pada rentang normal. Kesimpulan: Distribusi frekuensi penderita Malaria di RSI Siti Rahmah pada tahun 2018 menurut usia terbanyak terdapat pada kelompok umur 21–30 tahun yaitu sebanyak 28 kasus (36.8%), jenis kelamin terbanyak pada laki-laki sebanyak 46 (60.5%) dan tempat tinggal terbanyak ditemukan di Kecamatan Koto Tangah yaitu sebanyak 31 kasus (40.8%). Jenis Plasmodium yang ditemukan pada kasus malaria di RSI Siti Rahmah pada tahun 2018 adalah P. vivax (73 kasus (96.05%) dan P. falciparum  (3 kasus (3.95%)). Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kadar Hb, hematokrit, trombosit dan leukosit pada pasien positif malaria RSI Siti Rahmah Padang tahun 2018 berada pada rentang normal.
Hubungan Efektivitas Diskusi Kelompok dengan Nilai Modul Kardiorespirasi pada Mahasiswa Angkatan 2018 di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Ilham Maulana Rifyandi; Resti Rahmadika Akbar; M Nurhuda
Health and Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): HEME July 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.518 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i2.457

Abstract

Latar belakang: Dalam pendidikan kedokteran, sistem student centered learning (SCL) diterapkan dengan model problem based learning (PBL). Ini merupakan inovasi dalam suatu metode pembelajaran dengan tujuan untuk melatih mahasiswa berpikir kritis, kreatif, rasional dan meningkatkan pemahaman materi serta memberikan pengalaman nyata terhadap mahasiswa salah satu metodenya yaitu diskusi kelompok. Tujuan: Mengetahui bagaimana hubungan diskusi kelompok dengan nilai Modul Kardiorespirasi mahasiswa tahun pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah. Metode: Penelitian  ini merupakan penelitian  analitik  korelatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa tahun pertama pada bulan Mei 2019 dengan rumus korelatif kategorik dengan sampel sebanyak 60 orang menggunakan google formulir. Analisis data dilakukan secara univariat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Spearman menggunakan program SPSS. Hasil: Pada penelitian ini dari 150 mahasiswa diperoleh responden sebanyak 60 orang hasil paling banyak tinggal sendiri, kontrakan atau kos yatu sebanyak 53 orang (88,3%) dan yang paling banyak mengisi data adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 48 (80%). Untuk nilai modul di dominasi oleh nilai D sebanyak 31 orang (51,3 aspek demotivational sebanyak 67%. Kemudian hubungan efektivitas diskusi kelompok dengan nilai modul pada aspek demotivational r = 0,385 dan p = 0,002. Kesimpulan: Didapatkan dari tiga aspek yang terdapat pada efektifitas diskusi kelompok hanya aspek demotivational yang memiliki hubugan dengan nilai modul memiliki hubungan dan menunjukan koefisien korelasi dengan p = 0,002 dan nilai r = 0,385 maka semakin tinggi nilai aspek demotivational maka semakin tinggi tingkat kegagalan

Page 1 of 1 | Total Record : 10