cover
Contact Name
Idhoofiyatul Fatin
Contact Email
idhofatin.pbsi@fkip.um-surabaya.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
stilistika@um-surabaya.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN : 19788800     EISSN : 26141327     DOI : -
Core Subject : Education,
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Prodi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Surabaya. Jurnal ini menfokuskan pada publikasi hasil penelitian berupa artikel ilmiah tentang bahasa, sastra dan pengajaran Bahasa Indonesia. Jurnal ini terbit setiap Januari dan Juli dengan nomor P-ISSN 1978-8800 dan E-ISSN 2614-3127.
Arjuna Subject : -
Articles 177 Documents
Nilai Budaya dalam Naskah Cerita Raden Bagus Maljuna Alifia Nurma Aidini; Ali Nuke Affandy; Insani Wahyu Mubarok
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 11 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v11i2.2356

Abstract

Penelitian ini mengambil data dari naskah Cerita Raden Bagus Maljuna milik Bapak Adam. Fokus penelitian ini adalah (1) sistem pengetahuan dalam naskah Cerita Raden Bagus Maljuna, (2) sistem kemasyarakatan dalam naskah Cerita Raden Bagus Maljuna dan (3) religi (keagamaan) dalam naskah Cerita Raden Bagus Maljuna. Teori penelitian ini menggunakan teori unsur-unsur kebudayaan E.B. Tylor yang mengemukakan tujuh unsur kebudayaan. Metode penelitian yang digunakana dalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai narasumber dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) sistem pengetahuan dalam Cerita Raden Bagus Maljuna dimiliki tokoh terkait pengetahuan kriteria memilih pasangan melalui pembelajaran yang diberikan oleh ulama, (2) sistem kemasyarakatan dalam naskah Cerita Raden Bagus Maljuna terbentuk dari interaksi sosial tokoh Raden Bagus Maljuna dengan keluarga dan ulama, (3) nilai agama yang terdapat dalam naskah Cerita Raden Bagus Maljuna merupakan nilai yang telah disepakati, tertanam dalam masyarakat dan telah menjadi suatu kepercayaan untuk pedoman maupun patokan hidup masyarakat.
Ekspresi Metaforis dalam Antologi Puisi Doa untuk Anak Cucu Karya W.S. Rendra: 9 Klasifikasi Metafora Perspektif Michael C. Halley Hermawan Septian Abadi
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v12i2.2899

Abstract

Penelitian ini mengaji sembilan klasifikasi metafora perspektif Michael C. Halley dalam Antologi Puisi Doa untuk Anak Cucu Karya W.S Rendra yang meliputi kategori ruang persepsi metafor being, cosmic, energy, substantial, terrestrial, object, living, animate, human. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bersifat ideografis, yaitu berupa paparan bahasa yang membangun wacana puisi, bukan berupa angka-angka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode interpretasi, suatu metode yang menginterpretasikan atau menafsirkan makna yang terdapat dalam karya sastra melalui bahasa sebagai mediumnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil temuan dalam kumpulan puisi Doa Untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra banyak menggunakan metafora yaitu ruang persepsi manusia seperti kategori being sebanyak 29 data, kategori cosmos sebanyak 18 data, kategori energy sebanyak 15 data, kategori substantial sebanyak 14 data, kategori terrestrial sebanyak 28 data, kategori object sebanyak 18 data, kategori living sebanyak 18 data, kategori animate sebanyak 24 data, kategori human sebanyak 59 data. Kata Kunci: Ekspresi, metafora, ruang persepsi manusia.
Kesantunan Berbahasa Feni Rose dalam Acara Rumpi No Secret di TRANS TV Bella Eka Windrasari
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 10 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v10i2.1342

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti acara Rumpi No Secret dari segi kesantunan berbahasa dan ketidaksantunan berbahasa yang terdapat pada tuturan Feni Rose saat menggali informasi narasumber dalam acara Rumpi No Secret. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan subjek data dalam penelitian ini menggunakan program acara Rumpi No Secret di Trans TV. Teknik pengumpulan data dengan studi dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa wujud kesantunan berbahasa terdapat dalam acara Rumpi No Secret yang mendominasi maksim kearifan, sebab mampu menjaga kesantunan berbahasa dalam berkomunikasi, mampu  menggunakan bahasa saat berbicara, dan memperhatikan kaidah-kaidah berbahasa baik kaidah kesantunan. Wujud ketidaksantunan berbahasa dalam acara Rumpi No Secret yang mendominasi maksim kedermawanan, sebab kurang mampu menjaga kesantunan berbahasa dalam berkomunikasi, kurang mampu menggunakan bahasa saat berbicara sehingga terkesan memaksa dan penutur hanya ingin mendapatkan informasi dari mitra tutur untuk keuntungan dirinya.
Budaya Lokal dalam Novel Matahari di Atas Gilli Karya Lintang Sugianto Maulana Ishaq; Ali Nuke Affandy; Insani Wahyu Mubarok
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 9 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v9i1.2532

Abstract

Penelitian yang berjudul Budaya Lokal dalam Novel Matahari di Atas Gilli inimemiliki tiga fokus penelitian, yaitu (1) wujud ideal kebudayaan yaitu nilai-nilai sertanorma yang terdapat dalam suatu masyarakat, (2) sistem sosial yaitu perilaku ataupola aktivitas dalam masyarakat dan aktivitas tersebut diatur berdasarkan nilai-nilaidan norma, dan (3) peralatan kebudayaan yang disebut juga dengan kebudayaan fisik,yaitu segala bentuk dari hasil karya manusia itu sendiri. Penelitian ini menggunakanteori budaya yang merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra.Metode analisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif sebab yang ditelitiialah masyarakat sebagai kenyataan nyata sesuai hukum alam. Sumber data diperolehdari novel Matahari di Atas Gilli karya Lintang Sugianto. Pengumpulan datamenggunakan metode dokumentasi.Beberapa data yang ditemukan mengandung tiga hal, yaitu wujud ideal, sistemsosial, dan peralatan kebudayaan. Wujud ideal berupa nilai logika (benar atau salah),nilai estetika (nilai indah atau tidak indah), nilai etika/moral (baik atau buruk), dannilai religius. Sistem sosial ialah pola perilaku atau kebiasaan masyarakat yangdisebut adat-istiadat, seperti perang carok, upacara mistik keagamaan, upacarapenyambutan kelahiran bayi. Peralatan kebudayaan adalah kebudayaan yangmerupakan hasil karya manusia, seperti masjid, perahu, celurit, dan rumah.
Pluralisme Agama dalam Kakawin Sutasoma Hasan Irsyad; M. Ridlwan; Pheni Cahya Kartika
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v9i2.1179

Abstract

Penelitian ini berfokus pada pluralisme agama dalam Kakawin Sutasoma serta Bhinneka Tunggal Ika dalam konteks asli Kakawin Sutasoma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan konsep pluralisme agama yang diajarkan Kakawin Sutasoma dan Bhinneka Tunggal Ika sesuai dengan konteks asli Kakawin Sutasoma. Untuk menemukan pluralisme agama dalam Kakawin Sutasoma, digunakan tiga prinsip pluralisme agama Coward. Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, sedangkan analisis data dilakukan secara diskriptif. Dokumen yang digunakan adalah Kakawin Sutasoma terjemahan Dwi Woro Retno Mastuti dan Hastho Bramantyo yang diterbitkan Komunitas Bambu pada 2009.  Penelitian berhasil mengidentifikasi adanya pluralisme agama SiwaBuddha dalam Kakawin Sutasoma yang bercirikan toleransi dan saling menghormati antaragama, Tuhan dianggap sebagai hakikat tunggal yang berwujud jamak, agamaagama dianggap setara dan semuanya baik sebagai jalan menuju kebenaran, serta pengabsahan Buddha sebagai perwujudan Siwa lebih ditekankan daripada sebaliknya. Penelitian juga mendapati bahwa Bhinneka Tunggal Ika dalam Kakawin Sutasoma adalah ungkapan yang mengajarkan pluralisme agama. Bhinneka Tunggal Ika dalam Kakawin Sutasoma berbeda dengan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Sebagai semboyan negara, Bhinneka Tunggal Ika cakupannya diperluas dan tidak mengajarkan pluralisme agama.
Kajian Makna Verbal dalam Tembang Pengiring Pementasan Tari Muang Sangkal Adeline Grace M. Litaay
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v12i1.2438

Abstract

Tari Muang Sangkal ialah sejenis tari penyambutan bagi tamu agung yang mulanya hanya dapat ditarikan di pendopo atau keraton di Sumenep. Kata Muang Sangkal dalam Bahasa Madura berarti membuang musibah, sial ataupun hal-hal buruk lainnya. Dalam artikel ini akan dibahas makna verbal yang terdapat dalam tembang pengiring Tari Muang Sangkal, dengan menggunakan teori perkembangan tari oleh Sedyawati dan mengaitkannya dengan teori makna verbal serta metode penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa dalam pantun yang dinyanyikan pada tembang pengiring Tari Muang Sangkal terdapat makna verbal berupa suatu ungkapan hati penyair mengenai kisah cintanya yang tidak atau belum mendapatkan respon atau tanggapan dari lelaki pujaannya, walaupun ia telah mengungkapkan perasaannya tersebut secara gamblang.
Strategi Kesopanan Bertutur dalam Wawancara dengan Narasumber Gunung Pegat-Ponorogo Dian Karina Rachmawati
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v8i2.87

Abstract

Komunikasi dalam wawancara antara dua mitra tutur yang saling berdialog. Wawancara ini dilakukan di Ponorogo-Jawa Timur. Sehingga dalam dialog tersebut banyak sekali tindak tutur berupa tindak ilokusi. Situasi wawancara digunakan penutur terhadap narasumber menggunakan beberapa strategi kesopanan. Teknik penyediaan data wawancara ini yaitu teknik simak libat cakap secara langsung dengan mitra wicaranya (Sudaryanto, 1993:133). Data yang diperoleh dari hasil wawancara ini akan dianalisis dengan menggunakan teori strategi kesopanan Yule (2006) dalam sebuah prinsip kerja sama Grice (1993) untuk mengungkapkan daya ilokusi Searle dan Austin (1992). Tindak tutur ilokusi wawancara ditemukan beberapa tindak ilokusi yaitu konstatif, direktif, deklaratif dan representatif. Wawancara ini setiap tuturannya Pt kepada N berupa tindak ilokusi yang banyak mengandung strategi kesopanan positif atau pun negatif dengan berprinsip kerja sama relasi diantara Pt dan N.
Pelanggaran Prinsip Kerjasama dalam Debat Kandidat Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Tahun 2018 Khusnul Khotimah
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 11 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v11i2.2352

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelanggaran prinsip kerjasama dalam debat Calon Wakil Gubernur Jawa Timur tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah motode deskriptif kualitatif. Analisis dilaksanakan dengan uturan proses yang sudah disusun oleh peneliti. Hasil penelitian menemukan bahwa pelanggaran maksim kuantitas terjadi saat Emil menjawab pertanyaaan dari Puti dengan berlebihan. Pelanggaran maksim kualitas terjadi saat Puti menyebutkan desa yang ia kunjungi dengan penggunaan kata kalau tidak salah.pelanggaran maksim relevansi terjadi saat Emil menanyakan mengenai rata-rata stanting Jawa Timur dan Puti tidak menjawab pertanyaan tersebut. Sedangkan pelanggaran maksim cara terjadi saat puti bertanya tetapi ia terlalu bertele-tele dengan menjelaskan hal lain diluar pertanyaan yang ia sampaiakan. Berdasarkan analisis yang telah dilaksanakan diketahui bahwa didapatkan pelanggaran dalam semua maksim prinsip kerjasama dalam debat yang dianalisis meliputi maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara.
Tindak TUtur Ilokusi pada Status dan Comment Facebook Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester VIII Tahun Akademik 2014/2015 Siti Nurjanah; Yarno Yarno; R. Panji Hermoyo
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 9 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v9i1.2540

Abstract

Penelitian ini membahas masalah mengenai bagaimana tuturan ilokusi yangterdapat pada status dan comment Facebook. Penelitian bertujuan untuk (1)mendeskripsikan bentuk tindak tutur ilokusi pada status dan comment Facebook padaMahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester VIII Tahun Akademik2014/2015; (2) mendeskripsikan fungsi tuturan ilokusi pada status dan commentFacebook pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester VIIITahun Akademik 2014/2015. Objek penelitian ini mengambil data dari status dancomment Facebook pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaSemester VIII Tahun Akademik 2014/2015. Jenis penelitian ini menggunakanpenelitian kualitatif yang besifat deskiftif. Teknik pengumpulan data pada penelitianini menggunakan teknik simak dengan teknik baca dan catat. Teknik analisis datayang digunakan menggunakan teknik alir. Berdasarkan hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa ditemukan bentuk dan fungsi tuturan ilokusi pada status dancomment Facebook yang terdiri atas: 1) Tindak tutur ilokusi yang ditemukan ataslima bentuk tindak tutur ilokusi yaitu, tindak tutur representatif meliputi melaporkan,menunjukkan, penegasan, menyatakan, pernyataan suatu fakta, danmengusulkan.Tindak tutur deklarasi meliputi menyuruh, mendesak, menyarankan, meminta tolong,danpemberian saran. Tindak tutur ekspresif meliputi kesenangan, kesulitan,mengeluh, dankesedihan. Tindak tutur komisif meliputi penawaran, berjanji,danbersumpah. Tindak tutur deklarasi meliputi memutuskan, melarang, membatalkan.2) Fungsi tindak tutur ilokusi yang ditemukan terdiri atas empat fungsi yaitu fungsibekerja sama meliputi mengajarkan, menyatakan, danmelapokan. Fungsimenyenangkan meliputi menawarkan danmengundang. Fungsi bertentangan meliputimemarahi danmengancam. Fungsi kompetitif meliputi meminta dan memerintah.
Diksi dan Gaya Bahasa pada Status Tere Liye di Facebook Nasyiatul Lailah
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 10 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v10i2.1349

Abstract

Fokus penelitian ini adalah penggunaan diksi dan gaya bahasa yang terdapat pada status Tere Liye di facebook. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan diksi dan gaya bahasa yang terdapat pada satus Tere Liye di facebook. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah status-status Tere Liye yang diunggah di facebook. Teknik pengumpulan data dengan studi dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa diksi yang terdapat dalam status-status Tere Liye telah memenuhi syarat-syarat ketepatan diksi, meliputi: (1) ketepatan dalam pemilihan kata denotasi dan konotasi, (2) ketepatan dalam pemilihan kata umum dan ketepatan pemilihan kata khusus untuk tujuan tulisan dapat lebih terarah dalam penyampaiannya kepada pembaca, (3) membedakan kata yang hampir bersinonim. Gaya bahasa yang digunakan oleh Tere Liye pada statusnya di facebook beragam. Dari beberapa gaya bahasa yang digunakan, gaya bahasa yang paling dominan digunakan adalah gaya bahasa anafora.

Page 4 of 18 | Total Record : 177