cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
ijocs@unissula.ac.id
Editorial Address
Gang Mlati 8 Ds. Mlaten Mijen Demak 59583
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Indonesian Journal of Community Services
ISSN : -     EISSN : 26848619     DOI : 10.30659/ijocs
Core Subject : Humanities, Social,
Indonesian Journal of Community Services (e-ISSN: 2684-8619) is a biannual scientific multidisciplinary journal published by UNISSULA Press, Department of Research and Community Services Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Indonesia. It is in the national level that covers a lot of common problems or issues related to community services. The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of community services.
Articles 100 Documents
Pelatihan Budaya Internet Islami (Buneti): Internet sehat berbasis nilai-nilai islami pada kelompok PKK desa Sriwulan, Sayung Demak Muna Yastuti Madrah; Ahmad Muflihin; Muhammad Noviani Ardi; Toha Makhshun
Indonesian Journal of Community Services Vol 1, No 1 (2019): May 2019
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.1.1.16-31

Abstract

AbstrakDampak dari temuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat dan memengaruhi kehidupan kita. Meskipun teknologi ini diciptakan untuk kemajuan peradaban manusia, banyak orang menggunakannya untuk tujuan jahat demi keuntungan pribadi semata. Pornografi, sadisme, dan aneka tipu daya dengan mudah diekspos dan kemudian menyebar secara viral, serta sangat mudah diakses oleh anak-anak. Dalam Islam, internet dipahami sebagai wasilah (cara) bukan ghayah (tujuan). Layaknya sebuah pisau, baik atau buruknya internet bergantung pada bagaimana orang yang menggunakannya. Program Pelatihan Budaya Internet Islami (BUNETI) ini dirancang menggunakan pendekatan partisipatif di mana mitra akan terlibat langsung dalam mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi generik yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Kelompok perempuan (PKK) desa Sriwulan, kecamatan Sayung kabupaten Demak menjadi sasaran kegiatan. Keluarga merupakan unit terkecil di masyarakat. Orang tua, memiliki peran yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak-anak mereka. Orang tua khususnya seorang ibu perlu membekali diri mereka dengan pengetahuan internet, sehingga mereka dapat menjadi mitra dan pendamping bagi anak-anaknya. Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta yang sangat antusias. Dalam evaluasi bersama pelatihan dalam penggunaan internet secara sehat yang sesuai dengan nilai-nilai Islam telah memberikan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran bagi seorang ibu tanpa harus anti terhadap perkembangan teknologi.Kata kunci: internet sehat, keluarga, nilai-nilai IslamAbstractThe impact of Information and Communication Technology (ICT) findings has spread throughout the world quickly and affects our lives. Although technology created for the advancement of human civilization, many people use it for evil purposes for personal gain. Pornography, sadism, and various tricks are quickly exposed and then spread viral, and are very accessible to children. In Islam, the internet understood as wasilah (way) not ghayah (purpose). Like a knife, the good or bad of the internet depends on how people use it. The Islamic Internet Culture Training Program (BUNETI) is designed using a participatory approach where partners will be directly involved in identifying problems and finding generic solutions that are in line with Islamic values. The women's group (PKK) in Sriwula village, Sayung District, Kab. Demak was the target of the activity.  A family is the smallest unit in society. Parents have a significant role in their children's growth and development. Parents, especially a mother, need to equip themselves with internet knowledge so that they can become partners and assistants for their children. Forty enthusiastic participants attended the training. In a joint evaluation of training in good internet use that is by Islamic values has provided knowledge and increased awareness for a mother without having to be anti-tech development.Keywords: healthy internet; Islamic value; family
Pembuatan Stik Pelangi untuk pembelajaran bangun datar dan warna pada TK Pertiwi Bungu Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara Eka Setya Budi; Alex Yusron Al Mufti; Haryanto Haryanto
Indonesian Journal of Community Services Vol 1, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.1.2.194-201

Abstract

AbstrakMedia pembelajaran yang tepat, sangat mendukung keberhasilan pembelajaran baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Oleh karenanya, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kesesuaian materi.  Mengenalkan pesrta didik  bentuk bangun datar dan warna kebanyakan menggunakan gambar atau alat peraga  dalam jumlah banyak. Hal ini menjadikan pengajaran di sekolah terkesan ribet, guru terkesan kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran di TK Pertiwi desa Bungu. Solusi yang ditawarkan pada program pengabdian kepada masyarakat ini adalah pembuatan “stik pelangi“ bagi guru TK Pertiwi Desa Bungu sebagai media pembelajaran bangun datar dan warna. ini diharapkan akan membentuk komunikasi pembelajaran yang efektif di antara guru dan peserta didik, karena proses pembelajaran akan lebih menarik dan mengesankan. Permasalahan yang dihadapi mitra TK Pertiwi Desa Bungu yaitu (1) hasil pembelajaran materi bangun datar dan warna belum optimal. (2) guru TK Pertiwi Desa Bungu belum profesional dalam membuat media pembelajaran.  Stik Pelangia dalah program membuat media pembelajaran yang simple kreatif dan inovatif serta tidak membutukan biaya yang signifikan. Media ini dirancang dengan sedemikian rupa agar tujuan pembelajara dapat tercapai. Dengan adanya pembuatan “Stik pelangi” bagi guru TK Pertiwi Desa Bungu hasil pembelajaran materi bangun datar dan warna peserta didik dapat tercapai secara maksimal. Keywords: Stik pelangi; bangun datar; TK Pertiwi Bungu  AbstractAppropriate learning media greatly support the success of learning both in terms of quality and quantity. Therefore, the selection and use of learning media must be adjusted to the needs and suitability of the material. Introducing students form flat shapes and colors mostly using pictures or props in large quantities. This makes teaching in schools seem complicated, teachers seem less creative and innovative in the learning process in Pertiwi Kindergarten in the village of Bungu. The solution offered in this community service program is the creation of a "rainbow stick" for the Pertiwi TK Kindergarten teacher as a medium of learning to build flat and color. This is expected to form effective learning communication between teachers and students, because the learning process will be more interesting and impressive. The problems faced by TK Pertiwi Kindergarten partner are (1) the learning outcomes of flat and color material are not optimal. (2) TK Pertiwi kindergarten teacher is not yet professional in making learning media. Rainbow-Stick is a program that makes learning media that is simple, creative and innovative and does not require significant costs. This media is designed so that learning objectives can be achieved. With the creation of "Rainbow Sticks" for kindergarten teachers in Pertiwi Bungu Village, the learning outcomes of the material in the shape of the flat and the colors of students can be achieved optimally.Keywords: Rainbow Stick, two-dimentional figure, TK Pertiwi Bungu
Peningkatan Ekonomi Kreatif Digital Desa Betokan Kabupaten Demak melalui Manajemen Bisnis, Pemanfaatan Teknologi Digital, dan Sistem Informasi Arizqi Arizqi; Diah Ayu Kusumawati; Ratna Novitasari
Indonesian Journal of Community Services Vol 2, No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.2.2.135-142

Abstract

Desa Betokan merupakan salah satu desa yang memiliki potensi besar, mengingat desa Betokan adalah desa penghasil buah jambu dan belimbing terbesar di Kabupaten Demak. Buah jambu dan belimbing sendiri merupakan buah khas kota Demak. Meskipun demikian, sebagian besar pelaku usaha penjual jambu dan belimbing yang ada di Desa Betokan tersebut masih terkendala dalam hal manajemen usaha terutama dalam hal pemasaran dan pengembangan produk. Sehingga kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan guna meningkatkan Ekonomi kreatif  berbasis Digital masyarakat di Desa Betokan dari usaha yang telah dimiliki sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan warga desa Betokan. Metode dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini antara lain penyampaian materi penyuluhan, tanya jawab dan diskusi, dilanjutkan dengan praktik. Dari pelaksanaan pengabdian masysrakat dapat disimpulkan bahwa masyarakat antusias dalam pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan, terlebih pada saat penyampaian materi dan praktik pembuatan akun media sosial dan juga akun E-commerce seperti akun facebook, instagram, dan juga shopee. Terlebih pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, masyarakat selaku konsumen banyak yang beralih dari pembelian secara langsung (offline) ke pembelian online. Dari adanya akun media sosial dan e-commerce ini juga pelaku usaha dapat lebih mengembangkan pasar yang ada.Betokan is one of the villages that has great potential, considering that Betokan is the largest producer of guava and star fruit in Demak Regency. Guava and star fruit are the typical fruits of Demak city. Even so, most of the guava and starfruit selling business actors in Betokan are still constrained in terms of business management, especially in terms of marketing and product development. So that community service activities were carried out to improve the community-based digital creative economy in Betokan, Demak from the business that has been owned so that it can increase the income and welfare of Betokan villagers. Methods used in this community service included the delivery of extension materials, questions and answers and discussions, followed by practice. From the implementation of community service, it can be concluded that the public is enthusiastic about the implementation of the counseling carried out, especially when delivering material and practices for creating social media accounts and also e-commerce accounts such as Facebook, Instagram, and shopee accounts. Especially during the Covid-19 pandemic like now, many people as consumers have switched from direct (offline) purchases to online purchases. From the existence of social media and e-commerce accounts, business actors can further develop existing markets.
Upaya menanggulangi hoax melalui literasi media pada anggota Karang Taruna Desa Tandem Hilir I Kecamatan Hamparan Perak Humaizi Humaizi; Siti Hazzah Nur Ritonga
Indonesian Journal of Community Services Vol 1, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.1.2.144-151

Abstract

AbstrakHoax merupakan informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Dengan kata lain hoax juga bisa diartikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya.Salah satu cara menganngulangi hoax adalah dengan literasi media. Berdasarkan info yang diperoleh, remaja anggota karang taruna desa Tandem Hilir I kecamatan Hamparan Perak belum pernah mendapatkan informasi tentang literasi media sehingga kegiatan ini perlu dilakukan. Kegiatan ini berkokasi di desa Tandem Hilir I kecamatan Hamparan Perak kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Kegiatan inimenggunakan metode ceramah, dan diskusi. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dengan peserta berjumlah 50 orang. Secara umum, kegiatan ini membangkitkan kesadaran para peserta bahwa berita hoax dapat membuat kegaduhan, keributan, dan pertikaian. Para peserta juga menyadari bahwa media sosial dapat digunakan untuk kepentingan yang lebih bermanfaat seperti silaturrahmi dan berbagi informasi yang bermanfaat seperti lowongan pekerjaan, dan membuka kesempatan mendapatkan tambahan pendapatan dengan membuka online shop. Peserta kegiatan juga telah memahami bahwa dampak menyebarkan hoax dapat menyeret ke penjara karena adanya UU ITE. Oleh karena itu, para peserta juga sependapat untuk berhati-hati dalam menyebarkan berita, melakukan fact-checking, membaca berita secara utuh, dan memperkuat akidah untuk mampu mengontrol diri. Diharapkan setelah kegiatan ini peserta dapat mengaplikasikan dan menyebarluaskan pengetahuan yang mereka peroleh di lingkungan keluarga dan masyarakat. Kata Kunci: literasi; media; berita; hoax AbstractHoax is defined as information that is engineered to cover up the real information. In other words, it can also be interpreted as an effort to distort the facts using information that seems convincing but cannot be verified. One of the ways to overcome this is through media literacy. Based on the information obtained, youth members of the Karang Taruna Tandem Hilir I village of Hamparan Perak sub-district have never received any information about media literacy, so this activity is urgent to be conducted. This activity is located in the village of Tandem Hilir I, Hamparan Perak sub-district, Deli Serdang Regency, North Sumatra. This activity utilizes lecture, and discussion in its application. This activity ran smoothly with 50 participants. In general, this activity aroused the awareness of the participants that hoax news could trigger commotion, and dispute. They also realized that social media could be used for more useful purposes such as friendship and sharing useful information such as job vacancies, and opening up opportunities for additional income by opening an online shop. They also understood that the impact of spreading hoaxes could lead them to prison because of the ITE law. Therefore, they also agreed to be careful in spreading the news, doing fact-checking, reading the whole news, and strengthening the faith to be able to control themselves. It is expected that after this activity, the participants will be able to apply and disseminate the knowledge they have gained in the family and community. Keywords: literacy; media; news; hoax
Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana (Prb) STIKes WCH Bekerja Sama dengan SMA/SMK Malang Yahmi Ira Setyaningrum; Guritan Indra Sukma
Indonesian Journal of Community Services Vol 2, No 1 (2020): May 2020
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.2.1.92-100

Abstract

AbstrakGempa merupakan bencana alam yang sering terjadi di Malang Raya. Gempa menimbulkan berbagai dampak negatif yang merugikan baik material maupun non material. Gempa tidak dapat dihindari, tetapi dapat diminimalkan risiko kerugian melalui suatu pelatihan pengurangan risiko bencana (PRB). Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan remaja dalam menghadapi bencana gempa bumi melalui pelatihan PRB. Metode penelitian dengan quasi eksperimen rancangan the group pretest-posttest. Hasil implikasi pelatihan PRB terhadap siswa SMA/SMK menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mengenai definisi gempa, potensi gempa, usaha PRB sebesar 55 poin. Pengetahuan siswa sebelum pelatihan rata-ratanya 42, setelah mengikuti pelatihan meningkat menjadi 97. Kesadaran remaja terhadap  PRB juga meningkat sebesar 64%. Kesadaran siswa sebelum pelatihan sebesar 18%, setelah pelatihan kesadaran menjadi 63%. Kesiapsiagaan remaja ketika terjadi bencana juga akan meningkat dari 18% menjadi 89%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelatihan PRB mampu meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kesiapsiagaan remaja SMK/SMK di Malang dalam menghadapi bencana gempa bumi. Kata kunci: gempa; bencana; pelatihan; pengurangan; risiko.  Abstract Earthquake is a disaster that frequently occurs in Malang. The earthquake has caused  undesireble impacts not only material but also non material loss. Earthquakes cannot be avoided, but the risks of loss can be minimized through  disaster risk reduction training ( PRB).  The training target is enhancing knowledge and preparedness of teenages in facing disaster through PRB training. The method  carried out is by quasi experimentdesign using pre-test and post-test. The implication result of PRB training to  high school and vocational highschool  students shows there is enhnced  knowledge on disaster definition, disaster potentials recognition, and  disaster risk reduction effort as much as  55 point. Students knowledge before training  is 49 for the average.after the training it becomes 97. The students’ awareness on disaster risk reduction improves 64 % .The students’ awareness before is 18 % and  it becomes  63% after the training. The teenagers’ preparedness when a disaster occurs improves  18 % to become 89%. Based on the research it can be concluded that disaster risk reduction training PRB could enhance knowledge, awareness and preparedness of high school and vocational high school students in facing disaster especially earthquake. Keywords: earthquake; disaster; training; reduction; risk
Meningkatkan kemandirian pasien pasca stroke melalui in-house training kader pendukung lansia pasca stroke Nurul Aktifah; Wahyu Ersila; Lia Dwi Prafitri; Rifqi Sabita
Indonesian Journal of Community Services Vol 1, No 1 (2019): May 2019
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.1.1.95-104

Abstract

AbstrakInsiden stroke mengenai populasi usia lanjut yang berusia 75-84 tahun sekitar 10 kali dari populasi 55-64 tahun. Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019, maka perlu adanya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pengabdian masyarakat, serta kegiatan promotif dan preventif, yang dapat dilakukan melalui peningkatkan peran aktif kader dalam upaya promotif dan preventif melalui praktik pendidikan kesehatan dengan tujuan untuk memandirikan klien dalam melakukan Activity Daily Living (ADL). Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah menghasilkan kader yang terlatih melakukan pendidikan kesehatan dan praktik lapangan serta memberikan pencegahan pada lansia yang beresiko terhadap stroke di wilayah Puskesmas Buaran. Metode yang dilakukan dimulai dengan pembentukan kader pendukung lansia pasca stroke pada bulan September 2018, diikuti dengan pelatihan kader dan berakhir dengan monitoring dan evaluasi keterampilan kader secara mandiri di bulan Februari 2019. Hasil yang diperoleh yaitu terbentuknya 20 kader yang memiliki pengetahuan tentang konsep stroke dan cara melatih Activity Daily Living (ADL) sebelum dan setelah pelatihan (xˉ= 86) , praktik keterampilan (xˉ = 79.30), dan praktik lapangan (xˉ= 86,75). Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah melalui pelatihan terstruktur dengan penyediaan keterampilan promosi kesehatan menejemen lansia pasca stroke akan mampu membentuk kader pendukung lansia pasca stroke yang terlatih. Kata kunci: Kader; lansia; stroke AbstractStroke incidence in the 75-84-year-old population is about 10 times that of the 55-64-year population. Based on the Ministry of Health's 2015-2019 Strategic Plan, it is necessary to improve health and community service promotion, as well as promotive and preventive activities, which can be done through increasing the active role of cadres in the field of health education and field practice on Activity Daily Living (ADL). The purpose of community service is to produce cadres who improve education and field practice and provide a budget for the elderly who are at risk of stroke in the Buaran health district. The method was begun with the formation of post-stroke supporting cadres in September 2018, followed by cadres training and ended by monitoring and evaluating cadre skills independently in February 2019. The results obtained were the formation of 20 cadres who were knowledgeable about the concept of stroke and methods training Activity Daily Living (ADL) before and after training (xˉ = 86), skill practice (xˉ = 79.30), and field practice (xˉ = 86.75). The conclusion of this community service is through structured training with the provision of health promotion skills for post-stroke elderly management will be able to form  supporting cadres for trained post-stroke elderly. Keywords: Cadre; elderly; stroke
Peningkatan Pemahaman Risiko Penyakit Tidak Menular pada Remaja melalui Deteksi Dini dengan Pemeriksaan Komposisi Tubuh di SMK PGRI 2 Surakarta (Increased Understanding of the Risk of Non-Communicable Diseases in Adolescents through Early Detection by Examination of Body Composition in SMK PGRI 2 Surakarta) Aryanti Setyaningsih; Nastitie Cinintya Nurzihan
Indonesian Journal of Community Services Vol 2, No 1 (2020): May 2020
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.2.1.11-18

Abstract

Abstrak Remaja merupakan kelompok kesehatan prima namun rentan karena mengalami perubahan perilaku berisiko sehingga akan menentukan status kesehatan pada saat dewasa. Salah satu permasalahan kesehatan yang meningkat pada remaja adalah meningkatnya penyakit tidak menular pada remaja, misalnya obesitas, hipertensi, diabetes dan hiperkolesterolemia. Remaja perlu mendapatkan pemaparan mengenai penyakit tidak menular perlu diberikan kepada remaja guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman remaja mengenai risiko, dampak, dan deteksi dini penyakit tidak menular pada remaja. Oleh karena itu, perlu diberikan pendidikan kesehatan sebagai dasar penerapan hidup sehat dan cara deteksi dini yang dapat dilakukan oleh remaja guna pencegahan penyakit tidak menular pada remaja. Kegiatan ini dilaksanakan di di SMK 2 PGRI Surakarta yang dilakukan selama 2 hari pada Bulan Juli 2019. Metode kegiatan adalah pendidikan kesehatan dan pemeriksaan komposisi tubuh dengan pengukuran indeks massa tubuh. Tiga puluh dua siswa mengikuti kegiatan ini. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan penyakit tidak menular dan kemampuan siswa dalam memahami status gizi mereka melalui pengukuran komposisi tubuh sebagai bagian dari deteksi dini penyakit tidak menular. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan kesadaran peserta kegiatan dalam melakukan pencegahan terhadap penyakit tidak menular remaja.  Kata kunci: Deteksi Dini; Pendidikan Kesehatan; Pengetahuan; PTM; Remaja Abstract Adolescents are a prime health group but are vulnerable because they experience changes in risky behavior that will determine their health status as adults. One of the increasing health problems in adolescents is the increase in non-communicable diseases in adolescents, such as obesity, hypertension, diabetes, and hypercholesterolemia. Adolescents need to get exposure to non-communicable diseases to increase awareness and understanding of the risks, impacts, and early detection of non-communicable diseases in adolescents. Therefore, it is necessary to provide health education as a basis for implementing a healthy lifestyle and early detection that can be done by adolescents to prevent non-communicable diseases in adolescents. This activity was carried out at SMK 2 PGRI Surakarta which was conducted for 2 days in July 2019. The method of the activity was health education and examination of body composition by measuring body mass index. Thirty-two students participated in this activity. Evaluation results show an increase in knowledge of non-communicable diseases and the ability of students to understand their nutritional status through measurement of body composition as part of early detection of non-communicable diseases. Thus, it can be concluded that there is an increase in the knowledge and awareness of participant activities in the prevention of adolescent non-communicable diseases. Keywords: Early Detection; Health Education; Knowledge; Non-Communicable Disease; Adolescent
Pendampingan kelompok guru SD di kecamatan Genuk tentang pemahaman metodologi penelitian pendidikan (action research & experiment) dan penyusunan artikel jurnal Nuhyal Ulia; Rida Fironika KD; Yulina Ismiyanti; Sari Yustiana; Jupriyanto Jupriyanto; Andarini Permata Cahyaningtyas
Indonesian Journal of Community Services Vol 1, No 1 (2019): May 2019
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.1.1.32-47

Abstract

AbstrakKenaikan pangkat dan golongan bagi Guru PNS menjadi hal yang penting, namun yang harus dilakukan diantaranya adanya publikasi kegiatan ilmiah sebagaimana Permen PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Bentuk publikasi ilmiah dapat berasal dari penelitian action research dan eksperimen. Pengetahuan Guru SD tentang metodologi penelitian action research dan penelitian eksperimen serta penulisan artikel ilmiah pada jurnal yang masih minim menjadi masalah tersendiri bagi guru tersebut. Pengabdian Masyarakat tersebut bekerja sama dengan kelompok guru di kecamatan Genuk kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Pelaksanaan pengabdian masayarakat, dalam bentuk kegiatan pelatihan, workshop, pendampingan penelitian dan menyusun artikel jurnal. Artikel jurnal dari peserta pengabdian yang sudah memenuhi syarat maka akan berkesempatan untuk di-publish pada jurnal pendidikan dasar PGSD UNISSULA. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan mitra kelompok guru di kecamatan Genuk, namun pada pelaksanaannya tim pengabdian disarankan langsung terjun ke SD di lingkungan UPTD Genuk, sehingga tim pengabdian memilih 2 SD di lingkungan UPTD Genuk yaitu SDN Gebangsari 03 dan SDN Genuksari 02. Peserta terdiri dari guru-guru di SD tersebut sejumlah 50 peserta. Tingkat antusiasme dalam mengikuti kegiatan pengabdian sangatlah tinggi. Adapun materi yang diberikan saat pelatihan meliputi Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian eksperimen, teknik submit artikel jurnal melalui OJS. Kegiatan pengabdian berlangsung selama 2 bulan di tiap SD yakni pelaksanaan di SDN Gebangsari 03 pada bulan Juli sampai Agustus 2018 sedangkan di SDN Genuksari 02 dilaksanakan dalam Bulan September sampai Oktober 2018 dimulai dari observasi ke lokasi pengabdian, identifikasi masalah sampai dengan pelatihan dan pendampingan pembuatan penelitian dan artikel jurnal. Dari kegiatan pengabdian yang sudah dilaksanakan ada harapan dari pihak mitra untuk menindaklanjuti kegiatan ini dengan kegiatan pelatihan PTS atau penelitian tindakan sekolah bagi kalangan kepala sekolah.Kata kunci: Action research; artikel jurnal; kelompok guru SD; pendampingan metodologi penelitian.AbstractThe promotion and class for PNS teachers is important, but what must be done is the publication of scientific activities such as the Permen PAN and Bureaucratic Reform Number 16 of 2009. Forms of scientific publications can come from action research and experiments. The knowledge of elementary teachers about the methodology of action research and experimental research and the writing of scientific articles in journals that are still minimal is a problem for the teacher. Community Service is working with teacher groups in the sub-district of Genuk, Semarang, Central Java Province. Implementation of community service, in the form of training activities, workshops, research assistance and compiling journal articles. Journal articles from service participants who have fulfilled the requirements will have the opportunity to be published in the PGSD UNISSULA basic education journal. The implementation of service is done with teacher group partners in Genuk sub-district, but in the implementation the service team is advised to directly go to elementary school in Genuk UPTD, so the team the service chose 2 elementary schools in the Genuk UPTD namely SD Gebangsari 03 and SD Genuksari 02. Participants consisted of 50 elementary school teachers. The level of enthusiasm in participating in service activities is very high. The material provided during the training included classroom action research (CAR), experimental research, techniques for submitting journal articles through OJS. The service activities lasted for 2 months in each elementary school, namely the implementation of SD Gebangsari 03 in July to August 2018 while at SD Genuksari 02 held in September to October 2018 starting from observation to the service location, identifying problems up to training and mentoring making research and journal article. From the service activities that have been carried out there is hope from the partners to follow up this activity with PTS training activities or school action research for school principals.Keywords: Action research; journal articles; SD teacher groups; mentoring research methodology
Revitalisasi Posyandu sebagai upaya peningkatan kesehatan anak dan balita di Posyandu Manggis Kelurahan Karang Roto Semarang Iskim Luthfa
Indonesian Journal of Community Services Vol 1, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.1.2.202-209

Abstract

AbstrakSustainable Development Goals (SDGs) tahun 2016 menempatkan kesehatan ibu dan anak sebagai indikator keberhasilan dalam pembangunan kesehatan. Posyandu merupakan Pelayanan kesehatan yang memungkinkan untuk memantau kesehatan ibu dan anak, karena mampu menjangkau seluruh masyarakat sampai ke pelosok wilayah. Data dan Informasi Kesehatan Indonesia 2018, di Jawa Tengah terdapat sebanyak 46.701 Posyandu, namun yang aktif melaksanakan kegiatan hanya 33.609 Posyandu (71,97%). Sehingga diperlukan revitalisasi posyandu yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi dan kinerja Posyandu agar dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat terutama anak dan balita. Program revitalisasi ini berbasis pemberdayaan, dan kader Posyandu sebagai mitranya. Kegiatan utama program revitalisasi posyandu meliputi, 1) Program pelatihan kompetensi kader, 2) Program pelayanan pokok Posyandu, dan 3) Program dukungan masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan kompetensi kader mengalami peningkatan meliputi pengetahuan tentang 5 program pokok posyandu, keterampilan melakukan pemeriksaan kesehatan balita, keterampilan membuat media penyuluhan kesehatan, keterampilan memberikan penyuluhan kesehatan, keterampilan melakukan kunjungan rumah, dan keterampilan melakukan pembukuan sistem informasi posyandu. Kata kunci: kader; kesehatan anak dan balita; revitalisasi posyandu.  AbstractOne of the 2016 Sustainable Development Goals (SDGs) targets is maternal and child health as an indicator of success in health development. Posyandu is a health service that allows to monitor the health of mothers and children, being able to reach the whole community to remote areas. Indonesian Ministry of Health data for 2018, in Central Java there were 46,701 Posyandu, but only 33,609 Posyandu were active in carrying out activities (71.97%). So that the Posyandu Revitalization is needed which aims to improve the function and performance of Posyandu so that it can meet the health needs of the community, especially children and toddlers. This revitalization program is based on empowerment, and Posyandu cadres as partners. The main activities of the Posyandu revitalization program include, 1) Cadre competency training program, 2) Posyandu main service program, and 3) Community support program. The results of the activity showed that cadres' competencies had increased including knowledge of the five main posyandu programs, skills in conducting under-five health checks, skills in making health education media, skills in providing health education, skills in home visits, and skills in recording posyandu information systems.Keywords: cadres; child and toddler health; posyandu revitalization
Interactive Food Safety Education for the Students of Madrasah Ibtidaiyah Baghrul Maghfiroh Malang Siti Asmaniyah Mardiyani; Dwi Susilowati
Indonesian Journal of Community Services Vol 2, No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.2.2.143-150

Abstract

Kurangnya kepedulian terhadap makanan yang dikonsumsi anak-anak kita akan mengakibatkan ancaman bagi kesehatan masyarakat, kecerdasan generasi muda, yang selanjutnya akan menurunkan daya saing bangsa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan kognitif dan afektif siswa madrasah dalam memilikh makanan sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan pendampingan guru di sekolah dan orang tua di rumah. Pengambilan data dilakukan melalui observasi menggunakan kuesioner dengan pendamping. Dari hasil observasi diketahui bahwa Siswa Madrasah Ibtidaiyah Baghrul Maghfiroh Malang yang pada umumnya berasal dari keluarga kelompok ekonomi menengah ke bawah memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam mengkonsumsi makanan sehat, namun pengetahuan keamaman pangan pada para siswa tersebut perlu ditingkatkan melalui pendampingan oleh para guru dan orang tua. Penjelasan mengenai makan sehat yang merupakan matei modul interaktif yang berjudul makanan sehat dalam hidupku dalam kegiatan penyuluhan dan pendampingan kepada para siswa diterima dengan gembira dan antusias oleh para peserta dan dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang pentingnya pangan yang aman dan sehat bagi kehidupan.Lack of concern for the food consumed by our children will cause a threat to public health, the intelligence of the younger generation, which will further reduce the nation's competitiveness. This activity aims to improve the cognitive and affective skills of madrasa students in having healthy food in their daily lives with the assistance of teachers at school and parents at home. From this activity, we hoped that the target students would have knowledge and skills about the importance of food safety in family life. Respondent data collection was carried out through observation using questionnaires. Madrasah Ibtidaiyah Baghrul Maghfiroh Malang students who generally come from middle to lower economic group families have good attitudes and behaviors in consuming healthy food. Still, these students' food safety knowledge needs to be increased through mentoring by teachers and parents. Explanation about healthy eating, using an interactive module designed in this activity, was received with enthusiasm. It also increased their knowledge about the importance of safe and healthy food for life.

Page 1 of 10 | Total Record : 100