cover
Contact Name
Titi Susanti
Contact Email
titisusanti@ugm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
titisusanti@ugm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan
ISSN : 25979981     EISSN : 25980009     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Focusing on archives management, records management, and information and documentation management as it is viewed from the Indonesian perspective, Diplomatika provides a platform for the presentation, analysis, and criticism of provocative work, publishing articles that transcend disciplines and advance the study of archival science and information science.
Arjuna Subject : -
Articles 66 Documents
Jejak Organisasi Asrama Ratnaningsih: Digitalisasi Sebagai Upaya Penyelamatan Arsip Arif Rahman Bramantya
Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan Vol 1, No 1 (2017): September
Publisher : Program Studi Kearsipan, DBSMB SV UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/diplomatika.28247

Abstract

AbstractRatnaningsih dormitory is a female student dormitory founded by UGM Women's Family Association (PWK UGM) with a capacity of 90 peoples in the 1960s. At that time, Ratnaningsih dormitory was very helpful for the students as a result of large amount of the students studying at UGM. Through the organization of the Family of Ratnaningsih Female Student Dormitory (KAMPR), various activities are recorded and documented. Along the time, KAMPR began to fade away and disperse, so the archives was not maintained and it’s almost lost. One of the saved collection of KAMPR refers to organization's photographs archive. In archival management, the photographs archive included in audiovisual form and it’s required a contextual approach to be descripted in accordance with international standards. Specifically, this study explains the importance of archives for human life and historical consciousness of the students about KAMPR activities through the students learning process of photographs archive management as a non credits practice. The process of digitilalization becomes an important part in the maintain and preservation of photographs archive. Eventually, (virtual) exhibitions is one of the media socialization as an educational tool that can increase public conciousnes in the era of information technology. IntisariAsrama Ratnaningsih adalah asrama mahasiswa putri yang didirikan oleh Persatuan Wanita Keluarga UGM (PWK UGM) dengan kapasitas 90 orang di tahun 1960an. Pada saat itu, asrama Ratnaningsih sangat membantu para mahasiswa sebagai akibat dari banyaknya mahasiswa yang belajar di UGM. Melalui organisasi Keluarga Asrama Mahasiswa Ratnaningsih (KAMPR), berbagai kegiatan organisasi direkam dan didokumentasikan. Dengan berjalannya waktu, KAMPR mulai memudar dan membubarkan diri, oleh karena itu arsipnya tidak terawat dan hampir hilang. Salah satu koleksi KAMPR yang tersimpan mengacu pada arsip foto organisasi. Dalam pengelolaan arsip, arsip foto termasuk dalam bentuk audiovisual dan diperlukan pendekatan kontekstual untuk dapat diseskripsi sesuai dengan standar internasional. Secara khusus, penelitian ini menjelaskan pentingnya arsip bagi kehidupan manusia dan kesadaran sejarah tentang kegiatan KAMPR melalui proses pembelajaran mahasiswa dalam pengelolaan arsip foto sebagai bentuk praktik non SKS. Proses digitalisasi menjadi bagian penting dalam pemeliharaan dan pelestarian arsip foto. Pada akhirnya, pameran (virtual) merupakan salah satu media sosialisasi sebagai alat edukasi yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat di era teknologi informasi. 
Pengelolaan Arsip Di Era Digital:Mempertimbangkan Kembali Sudut Pandang Pengguna Widiatmoko Adi Putranto
Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan Vol 1, No 1 (2017): September
Publisher : Program Studi Kearsipan, DBSMB SV UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/diplomatika.28253

Abstract

AbstractThe quick and significant development of information technology in the digital era essentially affects records and archives management. This paper aims to discuss how archives should be aware and understand the social dimension in the challenges and possibilities of managing records and archives in the digital era, including the dynamic of perspectives and behaviours of both internal and external users. In response to the development of information technology, archives put emphasizes mostly in the technical dimension of infrastructure availability and the standard or policy compliance. However, people factor often plays significant role in the transition of management model or system. The best implementation of a standard needs a more holistic approach by considering the users point of view as well as collaboration with various stakeholders in explaining the benefits and functions of the new management system. By putting emphasizes on people factor when conducting training and developing policy, users’ resistance can be minimized while users’ enthusiasm can be achieved to accelerate the positive result in the adaptation of the new system and trends.IntisariPerkembangan teknologi informasi di era digital yang cepat dan signifikan mempengaruhi secara esensial pengelolaan arsip. Tulisan ini bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana institusi kearsipan harus menyadari dan memahami dimensi sosial di dalam berbagai tantangan dan kemungkinan yang ada dalam pengelolaan arsip di era digital, termasuk dinamika sudut pandang dan perilaku dari pengguna internal maupun eksternal. Sebagai respon dari perkembangan teknologi informasi, kebanyakan institusi kearsipan memberikan penekanan pada dimensi teknis seperti ketersediaan infrastruktur ataupun memenuhi standar dan kebijakan. Padahal, faktor manusia kerap memainkan peran penting dalam transisi model atau sistem pengelolaan. Implementasi terbaik dari suatu standar membutuhkan pendekatan yang lebih holistik dengan mempertimbangkan sudut pandang pengguna dan juga kolaborasi dengan berbagai pihak terkait dalam menjelaskan manfaat dan fungsi dari sistem pengelolaan yang baru. Dengan menaruh penekanan pada faktor manusia pada saat melakukan pelatihan ataupun merumuskan kebijakan, resistensi pengguna dapat diminimalisir dan pada saat bersamaan antusiasme pengguna dapat dicapai untuk mempercepat hasil positif dari adaptasi pada sistem dan tren terbaru. 
Record Center Sekolah Vokasi UGM: Analisis Kebutuhan, Rancangan, dan Desain untuk Teaching Industry Indah Novita Sari
Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan Vol 1, No 1 (2017): September
Publisher : Program Studi Kearsipan, DBSMB SV UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/diplomatika.28254

Abstract

AbstractThe planning of the facilities to support archival technical activities has become a challenge for archivists in the 21st century. This benefits the efficiency of organizational needs and the overall protection of archives owned by an organization such as Vocational College, Universitas Gadjah Mada. This study is important since every organization needs an inactive records storage, but until now Vocational College has not had it yet. This study aims to determine the needs of Records Center in Vocational College and planning Record Center especially the space and equipment needed.The method used in this research is literature research method. Data collection techniques used literature study and participant observation. The literature source is used to obtain the data of planning procedure, while participant observation is used to obtain the primary data related to the need and the volume of the archive.Based on the results of needs analysis, it was found that Vocational College need a Record Center for inactive records storage, student learning facilities and meeting stakeholder needs. The steps to be considered are requirement analysis (calculation of archive volume, space requirement, facility requirement & infrastructure as well as location selection analysis) space planning and layout. The type of Record Center developed is the Offsite Record Center located in Kulon Progo. IntisariPerencanaan sarana prasana menjadi tantangan tersendiri bagi para arsiparis di abad 21. Hal ini memberikan keuntungan bagi efisiensi kebutuhan organisasi dan perlindungan menyeluruh bagi arsip yang dimiliki oleh Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada. Kajian ini menjadi penting mengingat setiap organisasi membutuhkan tempat penyimpanan arsip inaktif, namun sampai saat ini Sekolah Vokasi belum memilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan Record Center di Sekolah Vokasi dan melakukan perencanaan Record Center khususnya ruang dan peralatan yang dibutuhkan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustakan dan observasi partisipan. Sumber pustaka digunakan untuk memperoleh data prosedur perencanaan, sedangkan observasi partisipan digunakan untuk memperoleh data primer terkait kebutuhan dan volume arsip.Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, ditemukan bahwa Sekolah Vokasi memerlukan Record Center untuk tempat penyimpanan arsip inaktif, sarana pembelajaran mahasiswa dan memenuhi kebutuhan stakeholder. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah analisis kebutuhan (perhitungan volume arsip, kebutuhan ruang, kebutuhan sarana & prasarana serta analisis pemilihan lokasi), perencanaan ruang dan layout. Jenis Record Center yang dikembangkan adalah offsite Record Center yang berlokasi di Kulon Progo.  
Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Proses Alih Media Arsip Statis Ridho Laksono
Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan Vol 1, No 1 (2017): September
Publisher : Program Studi Kearsipan, DBSMB SV UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/diplomatika.28271

Abstract

AbstractThis study aims to describe the use of digital technology in the transfer of media. Discussion includes the process of media transfer (digitization), supporting facilities and infrastructure, and the challenges that arise in this process.The methods used in this study are literature study and participant observation. Through the above method, there are several aspects that need to be considered in the transfer of textual archives. The first is supporting facilities, archive and archivist conditions. Second, the stages of digitization process include preparation, scanning, editing, and storing textual archives in the digital file format.Based on the analysis of the context of the use of digital technology in supporting the process of digitization, some hypotheses are drawn. First is the importance of maintaining the archive since it is still active, this is intended to facilitate the processing of the archives. Second, the problem of authenticity of the archive should be the concern of the creator and user. This is important to be discussed further because one of the reasons for preservation of static archives is the legal aspect it has. Third, the process of digitization must refer to Undang – Undang Nomer 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan and Peraturan Pemerintah Nomer 28 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan  Undang – Undang Nomer 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan. This reference relating to archive processing that should refer to the principle of the original order and the provenance.Keywords:  Archives, digitization IntisariKajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan teknologi digital dalam alih media arsip statis. Pembahasan termasuk proses alih media, sarana dan prasarana pendukungnya, serta tantangan yang muncul dalam proses ini. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi pustaka dan observasi partisipatif. Melalui metode di atas didapatkan informasi mengenai beberapa aspek yang perlu dipertimbangkakn dalam alih media arsip statis. Pertama adalah sarana prasarana pendukung, kondisi arsip dan arsiparis. Kedua, tahapan alih media meliputi persiapan, scanning, editing, dan menyimpan arsip statis tekstual dalam format digital file.Berdasarkan analisis terkait konteks pemanfaatan teknologi digital dalam mendukung proses alih media arsip statis, ditarik beberapa hipotesis. Pertama adalah pentingnya pemeliharaan arsip sejak masih berstatus dinamis aktif, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengolahan. Kedua, permasalahan keotentikan arsip harus menjadi perhatian pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini penting untuk dibahas lebih lanjut sebab salah satu alasan preservasi arsip statis adalah aspek legal yang dimilikinya.  Ketiga, proses alih media tetap harus mengacu pada Undang – Undang Nomer 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan dan Peraturan Pemerintah Nomer 28 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan  Undang – Undang Nomer 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan. Acuan ini berkaitan dengan  pengolahan arsip harus merujuk pada prinsip aturan asli (original order) dan prinsip asal-usul (provenance).Kata kunci: Arsip Statis, alih media. 
Di Balik yang Tersurat:Kontroversi Arsio Industrialisasi dan Polusi di Sidoarjo 1970-2000an Ronal Ridhoi
Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan Vol 1, No 1 (2017): September
Publisher : Program Studi Kearsipan, DBSMB SV UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/diplomatika.28273

Abstract

AbstractThis study attempts to examine controversial contemporary archives of industrialization and pollution in Sidoarjo, East Java since 1970-2000. The diversity of contemporary archives makes the source of history increasingly interpreted freely in accordance with the ideology of the archivist and the soul of his time (zeitgeist). This makes historical sources an increasingly multi-interpretive object and the truth is non-absolute. This study uses historical methods by utilizing the sources of newspaper archives, online news and government archives. This study found a difference in perspective and clumsiness of news substance. Archives produced during the New Order tend to see the progress of the Sidoarjo region from the massive industrialization, and see the pollution only on the level of physical impact, not from the root of the problem. The post-New Order archive sees environmental issues critically as it mentions the government's involvement in the emergence of pollution (industry). IntisariKajian ini mencoba menelaah kontroversi arsip kontemporer mengenai industrialisasi dan polusi di Sidoarjo Jawa Timur sejak tahun 1970-2000an. Beragamnya arsip kontemporer membuat sumber sejarah semakin diinterpretasikan secara bebas sesuai dengan ideologi pembuat arsip dan jiwa zamannya (zeitgeist). Hal ini menjadikan sumber-sumber sejarah sebagai objek yang semakin multitafsir dan kebenarannya bersifat non-absolut. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan memanfaatkan sumber-sumber berupa arsip koran, berita online dan arsip pemerintahan. Penelitian ini menemukan adanya perbedaan perspektif dan kejanggalan substansi berita. Arsip yang diproduksi masa Orde Baru cenderung melihat kemajuan daerah Sidoarjo dari masifnya industrialisasi, dan melihat polusi hanya pada tataran dampak fisik, bukan dari akar permasalahannya. Arsip pasca Orde Baru lebih melihat permasalahan lingkungan secara kritis karena menyebutkan keterlibatan pemerintah terhadap munculnya polusi (industri). 
Sistem Informasi Penelusuran Perkara (Sipp): Penelusuran Arsip Berkas Perkara Di Pengadilan Agama Temanggung Faizatush Sholikhah; Dewi Kumalaeni
Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan Vol 1, No 1 (2017): September
Publisher : Program Studi Kearsipan, DBSMB SV UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/diplomatika.28300

Abstract

AbstractThis paper discusses the implementation of Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) in an effort to facilitate access to the Case Records as a form of court institution accountability. The Case Records considered as the most important part in the process of decision making in the court. However, the problem of loss or inaccuracy in Case Records filing is still occurs. This negligence can harms a person's legal right, such as judicial delays or (even) a wrong decision. Therefore, this study would like to explain the role of electronic systems in facilitating the archive search, both for the community and for the employees of the judiciary. This research uses participative observation method in Pengadilan Agama Temanggung. The results of the discussion are divided into three points. First, SIPP enables quick and easy file access. Second, SIPP can improve the effectiveness of employee performance in Pengadilan Agama Temanggung. Third, SIPP provides protection of legal rights of citizens to obtain justice in the legal process.Keywords: Sistem Informasi Penelusuran Perkara, case records, Pengadilan Agama TemanggungIntisariTulisan ini mendiskusikan implementasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) dalam upaya kemudahan akses Arsip Berkas Perkara sebagai wujud akuntabilitas lembaga pengadilan. Berkas perkara merupakan bagian terpenting dalam pengambilan putusan sidang pengadilan. Namun, permasalahan kehilangan atau ketidaktelitian dalam penyimpanan berkas perkara sering kali masih terjadi. Kelalaian ini berakibat pada kerugian hak legal seseorang dalam bentuk penundaan peradilan atau (bahkan) salah putusan. Oleh sebab itu, kajian ini hendak menjelaskan peran sistem elektronik dalam mempermudah penelusuran arsip, baik bagi masyarakat maupun pegawai lembaga pengadilan. Penelitian ini menggunakan metode observasi partisipatif di Pengadilan Agama Temanggung. Hasil dari pembahasan terbagi menjadi tiga poin. Pertama, SIPP memungkinkan akses berkas perkara dengan cepat dan mudah. Kedua, SIPP dapat meningkatan efektifitas kinerja pegawai di Pengadilan Temanggung. Ketiga, SIPP memberikan perlindungan hak legal warga negara untuk mendapatkan keadilan dalam proses hukum.Kata kunci: Sistem Informasi Penelusuran Perkara, arsip berkas perkara, Pengadilan Agama Temanggung
Strategi Publikasi Arsip kepada Masyarakat Melalui Naskah Sumber Arsip Studi pada Arsip Universitas Gadjah Mada Herman Setyawan
Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan Vol 1, No 2 (2018): March
Publisher : Program Studi Kearsipan, DBSMB SV UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/diplomatika.31779

Abstract

AbstractThrough the concept of archival study, documents are managed through the stages of records management and archival administration. In the concept of records management, records created through birth and adoption then undergo active life stages of use and maintenance. After the records is useless, the document will enter the stage of death, but there is a reborn/reincarnated archive, the archive that has a continuing value. Archives that have continuing value are not just stored, you should be utilized for the community. Therefore, the existence of archives should be published to heterogeneous communities through popular publications that are easy to read and easy to understand, one of which is with the source script.Intisari Melalui konsep archival study, dokumen dikelola melalui tahap records management dan archival administration. Dalam konsep records management, arsip yang tercipta melalui pembuatan dan penerimaan kemudian memasuki tahap hidup aktif berupa penggunaan dan pemeliharaan. Setelah arsip tidak berguna maka arsip akan memasuki tahap kematian, namun ada arsip yang terlahir kembali/reinkarnasi, yaitu arsip yang memiliki nilai keberlanjutan. Arsip yang memiliki nilai keberlanjutan tidak sekedar disimpan, namun harus didayagunakan untuk masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan arsip harus dipublikasikan kepada masyarakat yang heterogen melalui publikasi populer yang mudah dibaca dan mudah dipahami, salah satunya adalah dengan naskah sumber.
Penerapan Disaster Recovery and Contigency Planning pada Perlindungan Arsip Vital di BPN DIY Lastria Nurtanzila
Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan Vol 1, No 2 (2018): March
Publisher : Program Studi Kearsipan, DBSMB SV UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/diplomatika.32123

Abstract

AbstractProtection of vital records in an organization is a must. The position of the vital records in the organization's performance enables the organization to do some protection to its vital records. This study aims to analyze the application of disaster recovery and contingency plan in the protection of vital records in the Yogyakarta Land Regency. This research uses qualitative approach with case study research method. Data analysis is used to identify any vital rechords managed by BPN DIY, as well as possible disasters. Disaster Recovery and Contingency Plan concept is used to perform strategy mapping in disaster management for protection of vital records at  BPN DIY. The results of this study are expected to gives recommendations to government for the implementation of disaster management strategies (pre disaster, during disasters and post disaster) to vital records in government agencies.IntisariPerlindungan arsip vital dalam suatu organisasi merupakan keharusan. Posisi arsip vital dalam kinerja organisasi memungkinkan organisasi untuk melakukan perlindungan terhadap arsip vitalnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Disaster Recovery and Contingency Plan dalam perlindungan arsip vital di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Analisis data digunakan untuk mengidentifikasi setiap arsip vital yang dikelola oleh BPN DIY, serta kemungkinan terjadinya bencana. Konsep Disaster Recovery and Contingency Plan digunakan untuk melakukan pemetaan strategi dalam penanggulangan bencana untuk perlindungan arsip vital di BPN DIY. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk pelaksanaan strategi penanggulangan bencana terhadap arsip vital di lembaga pemerintah (pra bencana, selama bencana dan pasca bencana).  
Pelestarian Warisan Budaya Di Local Studies Center Dengan Pemanfaatan Media Sosial Widiatmoko Adi Putranto; Indah Novita Sari
Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan Vol 1, No 2 (2018): March
Publisher : Program Studi Kearsipan, DBSMB SV UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/diplomatika.32193

Abstract

The massive development of information technology today gives essential impact in various management practices including the approach of preservation in many cultural institutions. This paper aims to study how local studies center as one of the cultural institutions may reconsider new challenges and possibilities in using social media towards the dynamics of users’ behavior and perspective as one of the approaches to preserve its collections. Local studies center has numerous collections of information resources in different forms such as book, archive or even object which are rare, historical and unique. Besides its positions as cultural heritage, those collections can give valuable contribution for public benefits. As one of the approaches to support preservation efforts, local studies center can use social media as one of the mediums to promote its collections. However, instead of viewing social media usage as a technical concept or reformatting tool only, its management should be considered as a part of developing interactive communication and relationship with the users, opening wider access and improving awareness regarding the existence of cultural heritage.Perkembangan besar-besaran dalam teknologi informasi saat ini memberikan dampakpenting dalam berbagai praktik manajemen termasuk pendekatan pelestarian di banyak lembaga kebudayaan. Makalah ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana Local Studies Center sebagai salah satu lembaga kebudayaan dapat mempertimbangkan kembali tantangan dan kemungkinan baru dalam menggunakan media sosial terhadap dinamika perilaku dan perspektif pengguna sebagai salah satu pendekatan untuk melestarikan koleksi.Local Studies Center memiliki banyak koleksi sumber informasi dalam berbagai bentuk seperti buku, arsip atau bahkan objek yang langka secara historis dan unik. Selain posisinya sebagai warisan budaya, koleksi tersebut dapat memberikan kontribusi yang berharga untuk keuntungan publik. Sebagai salah satu pendekatan untuk mendukung upaya pelestarian,Local Studies Center dapat menggunakan media sosial sebagai salah satu media untuk mempromosikan koleksinya. Namun, alih-alih melihat penggunaan media sosial sebagai konsep teknis atau alat pemformat ulang saja, dalam manajemennya harus dianggap sebagai bagian dari pengembangan komunikasi interaktif dan hubungan dengan pengguna, membuka akses yang lebih luas dan meningkatkan kesadaran mengenai keberadaan warisanbudaya. 
Konsep Penataan Koleksi Museum untuk Mempermudah Pemahaman Wisatawan dalam Wisata Edukasi Arsip dan Koleksi Perbankan di Museum Bank Mandiri Jakarta Nuryuda Irdana; Sthanu Kumarawarman
Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan Vol 1, No 2 (2018): March
Publisher : Program Studi Kearsipan, DBSMB SV UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/diplomatika.35174

Abstract

AbstractMuseum is one of the element that reserve cultural heritage which connecting people from past to present. Collection management is a way to create museum as a trusted information resources place. As a part of educational tourism, Bank Mandiri Museum administrators have to able to managing archives and collections in the museum. This research used inductive reasoning method. Observation, interview and also literature studies were data collecting methods that used in this research. The results of this research show that the storyline built by Bank Mandiri are the storyline of bank services, operation, documents, securities, facilities and bank equipments from time to time. Whereas for archives and collections management, Bank Mandiri Museum uses three approaches, that are thematic, taxonomic and also chronologic. IntisariMuseum merupakan salah satu elemen untuk melestarikan heritage yang menghubungkan masyarakat dari masa lalu ke masa kini. Manajemen koleksi merupakan jalan untuk merancang museum sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya. Sebagai bagian dari wisata edukasi, pengelola Museum Bank Mandiri telah menata arsip dan koleksi yang dimiliki museum. Penelitian ini menggunakan metode inductive reasoning. Observasi, wawancara dan kanjian literatur merupakan metode untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa storyline yang dibangun oleh Bank Mandiri merupakan storyline dari pelayanan bank, operasi, dokumen, keamanan, fasilitas dan alat yang digunakan di bank dari masa ke masa. Sedangkan untuk manajemen arsip dan koleksi, Museum bank mandiri menggunakan tiga pendekatan, yaitu tematik, taksonomi dan kronologi.