cover
Contact Name
pendidikan seni pascasarjana UHO
Contact Email
pendidikansenis133@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pendidikansenis133@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Pengajaran Seni dan Budaya
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25024191     DOI : -
Selamat datang di Jurnal Pembelajaran Seni dan Budaya (JPSB), jurnal elektronik yang diterbitkan Program studi Pendidikan Seni, Pascasarjana Universitas Halu Oleo Kendari. Jurnal Pembelajaran Seni dan Budaya (JPSB), adalah media untuk diskusi ilmiah, deskripsi, dan riset mengenai pendidikan seni dan budaya, studi pustaka dan informasi, studi pendidikan, seni, budaya dan interdisipliner. JPBS diterbitkan dua kali setahun, dengan nomor e-ISSN: 2501-4191.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2019): Juli 2019" : 8 Documents clear
MAKNA SIMBOLIS GERAKAN TARI MONDOTAMBE STUDI KASUS SANGGAR ANA SEPU KABUPATEN KONAWE Astin; La Aso; Irianto Ibrahim
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 4, No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.969 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v4i1.7815

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan tari mondotambe dan meganalisis makna simbolis gerakan dan nilai-nilai yang terkandung pada tari mondotambe pada suku Tolaki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data meliputi tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) proses pelaksanaan tari mondotambe terdiri dari persiapan dan pelaksanaan. Persiapan sebelum menari adalah pemilihan materi tari, latihan menari, music, busana, aksesoris, dan tata rias. Sedangkan pelaksanaan tari mondotambe yaitu dimulailah dengan performance atau penampilan penari. (2) Makna simbolis gerakan tari mondotambe pada suku Tolaki terdiri dari: (a) makna kelengkapan peralatan tari mondotambe meliputi makna busana atau kostum, aksesoris, properti dan tata rias, dan (b) makna simbolis gerakan tari mondotambe yakni gerakan megili atau berputar empat arah, gerakan mesomba atau menyembah, gerakan melepa atau duduk di atas tumit ke dua kaki, gerakan mombehawuako o bunga atau menaburkan bunga  dan gerakan meda’a  atau jinjit ke depan. (3) Nilai-nilai yang terkandung pada tari mondotambe terdiri dari nilai religius, nilai sosial, nilai estetika, dan nilai budaya.Keyword: Gerakan; Mondotambe; Simbolis;
TARI KREASI MODINGGU PADA SANGGAR SENI ANAWAY DI KABUPATEN KONAWE Nurlelang; Sahlan; La Aso
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 4, No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.304 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v4i1.7820

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah : 1) untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan tari kreasi modinggu pada Sanggar Seni Anaway di Kabupaten Konawe; 2) untuk mendeskripsikan dan menganalisis makna simbolik tari kreasi modinggu pada Sanggar Seni Anaway di Kabupaten Konawe; dan 3) untuk mendeskripsikan dan menganalisis nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tari kreasi modinggu pada Sanggar Seni Anaway di Kabupaten Konawe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada Sanggar Seni Anaway Kabupaten Konawe tempat terciptanya tari kreasi modinggu. Informan penelitian terdiri dari pencipta tari, penari, pemusik, seniman, dan pembina sanggar pada Sanggar Anawai Kabupaten Konawe. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Analisis data meliputi tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses pelaksanaan tari modinggu di Sanggar Anaway terdapat beberapa babak yang menggambarkan aktivitas para petani saat panen dimana pada babak pertama biasanya diawali dengan babak yang menggambarkan para petani membawa padi lalu dilanjutkan dengan menaruh padi yang akan ditumbuk dan kemudian dilanjutkan dengan babak tumbuk padi. Babak yang terakhir diakhiri dengan gerakan Lulo. Makna simbolik yang ditemukan dalam tari modinggu terdapat pada gerakan, tata busana, dan properti yang digunakan. Nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam tari kreasi modinggu adalah nilai kerjasama, nilai sopan santun, dan nilai kerja keras.Keyword: Makna Simbolik; Modinggu; Tari Kreasi;
ANALISIS KEMAMPUAN APRESIASI SENI TARI BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 WOIHA Asriani Yunita; Barlian; La Ili
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 4, No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.623 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v4i1.7816

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui kemampuan apresiasi pembelajaran seni tari yang berbasis kearifan lokal melalui pemanfaatan media audio visual pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Woiha; dan 2) untuk mengetahui dan menganalisis kemampuan apresiasi gerak, simbol, dan makna tari lulo pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Woiha. Penelitian ini  menggunakan  metode  deskriptif  kualitatif dengan teknik pengumpulan  data  melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Woiha sebanyak 31 orang. Teknik analisis data melalui reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan apresiasi siswa kelas IV SD Negeri 1 Woiha pada materi seni tari lulo dengan memanfaatkan media audio visual baik yang yang diiringi alat musik tradisonal maupun musik modern terlihat bahwa antusias siswa semakin baik dimana pembelajaran seni tari lulo yang berbasis kearifan lokal melalui pemanfaatan media audio visual dengan diiringi musik tradisonal maupun musik moderen umumnya siswa merasa sangat senang hal ini dapat menimbulkan kegairahan dalam belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung, dan memungkinkan siswa belajar mandiri menurut kemampuan dan minatnya. Selain itu, media audio visual mengurangi kelemahan siswa  memberikan perangsang perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama. Pembelajaran dengan memanfaatkan media audio visual  dalam pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri 1 Woiha dapat mengapresiasi gerak, simbol, dan makna tari lulo dengan baik yang meliputi pakaian adat pada tari lulo, gerak  “samaturu meduluronga mepokoaso” yang disimbolkan dalam  tari lulo, nilai  kebersamaan  pada tari lulo, nilai-nilai kesopanan pada tari lulo, gerak (moese, molakoako, dan nilulo-lulo) yang tampak pada tari lulo, dan dapat melakukan gerak tari lulo.Keyword: Apresiasi; Lulo; Media;
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN SAVI DAN STAD PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS PIANIKA DI KELAS IV SD NEGERI 08 MOWILA KABUPATEN KONAWE SELATAN Bahtiar Sawo; Irianto Ibrahim; La Ode Sahidin
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 4, No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.693 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v4i1.7817

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi bermain alat musik melodis antara yang memperoleh pembelajaran dengan Model pembelajaran koopetarif tipe STAD,  mengetahui hasil belajar siswa pada materi bermain alat musik melodis antara yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan SAVI serta mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dnegan Model pembelajaran koopetarif tipe STAD dan pembelajaran dengan pendekatan SAVI. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain posttest group design. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 di kelas IV SD Negeri 08 Mowila Kabupaten Konawe Selatan, dengan jumlah peserta didik 50 siswa, terdiri dari 25 siswa kelas IV A, dan 25 siswa kelas IV B. Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh melalui hasil tes, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis deskripsi  dan analisis inferensial  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Prestasi belajar seni budaya siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan model STAD hasilnya berupa nilai rata-rata (mean) yang dicapai sebesar 75.46; nilai median sebesar 73.30; nilai modus sebesar 73.30; standar deviasi sebesar 8.96; nilai minimal sebesar 60.00; nilai maksimal sebesar 93.30 dan jumlah nilai sebesar 1886.50. 2) Prestasi belajar seni budaya siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan SAVI diketahui hasilnya berupa nilai rata-rata (mean) yang dicapai sebesar 82.40; nilai median sebesar 80.00; nilai modus sebesar 80.00; standar deviasi sebesar 9.00; nilai minimal sebesar 66.70; nilai maksimal sebesar 100dan jumlah nilai sebesar 2060.00. 3) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada materi bermain alat musik melodis antara yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan SAVI dan yang memperoleh pembelajaran dengan Model STAD. Hal ini dilihat berdasarkan hasil perhitungan SPSS 16.0 for Windows Evaluation Version, diperoleh nilai sign < α atau 0.009 < 0.05.Keyword: Hasil Belajar;  Savi; STAD
PENGARUH GERAKAN SENIMAN MASUK SEKOLAH TERHADAP SELF-EFFICACY, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN HASIL BELAJAR SENI BUDAYA SISWA Fitteria; Kadir; Aris Badara
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 4, No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.747 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v4i1.7818

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanaan program GSMS. Salah satu sekolah yang melaksanakan program GSMS ada di SMA Negeri 3 Kendari dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler Seni Tari Kreasi. Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) ini diharapkan dapat menghidupkan kembali kesenian atau budaya lokal di sekolah. Selain itu, GSMS ini juga diharapkan mampu meningkatkan self-efficacy, motivasi berprestasi, dan hasil belajar siswa yang masih rendah di bidang seni tari kreasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Gerakan Seniman Masuk Sekolah terhadap self-efficacy, motivasi berprestasi, dan hasil belajar seni budaya siswa. Metode penelitian ini adalah metode penelitian Ex Post Facto. Populasi dari penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Kendari tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 324 siswa. Sampel diambil berdasarkan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Kendari, sedangkan variabel Xmenyatakan Gerakan Seniman Masuk Sekolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes yang berupa tes hasil belajar seni budaya dan instrumen non tes yang berupa angket persepsi siswa terhadap Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS), angket self-efficacy siswa dan angket motivasi berprestasi siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian secara deskriptif dan secara inferensial menunjukkan bahwa: (1) Persepsi siswa terhadap GSMS mempunyai nilai rata-ratanya (mean) adalah 75,81 dan standar deviasi sebesar 5,3; Self-efficacy siswa dapat mempunyai nilai rata-ratanya (mean) adalah 90 dan standar deviasi sebesar 4,85; motivasi berprestasi siswa mempunyai nilai rata-ratanya (mean) adalah 85, dan standar deviasi sebesar 4,46; dan hasil belajar seni budaya siswa mempunyai nilai rata-ratanya (mean) adalah 83,94 dan standar deviasi sebesar 6,99; (2)  GSMS berpengaruh positif terhadap Self-efficacy siswa  dengan total pengaruh sebesar 67%. Pengaruh positif ini bermakna semakin meningkatnya persepsi siswa terhadap GSMS maka akan berpengaruh terhadap peningkatan Self-efficacy siswa; (3) GSMS tidak berpengaruh positif terhadap motivasi berprestasi  siswa  dengan total pengaruh hanya sebesar 3,2%; dan (4) GSMS berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Y3)  dengan total pengaruh sebesar 16%. Pengaruh positif ini bermakna semakin meningkatnya persepsi siswa terhadap GSMS maka akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.Keyword: Hasil Belajar; Self Effiacy;  Seniman;
PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SENI BUDAYA SISWA YANG AKTIF DAN YANG TIDAK AKTIF DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SENI DI SMP NEGERI 48 KONAWE SELATAN Alfiah; I Ketut Suardika; La Aso
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 4, No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.858 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v4i1.7814

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk (1) mendeskripsikan prestasi belajar seni budaya siswa yang aktif dan yang tidak aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni di SMP Negeri 48 Konawe Selatan; dan (2) mendeskripsikan apakah ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa mata pelajaran seni budaya yang aktif dan yang tidak aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni di SMP Negeri 48 Konawe Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yang bertujuan untuk membandingkan suatu variabel dengan variabel lainnya. Sampel pada penelitian ini adalah siswa yang aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni sebagai variable X1, dan siswa yang tidak aktif dalam mengikuti kegiatan ektrakurikuler seni sebagai variable X2. Instrumen yang digunakan untuk mengambil data penelitian adalah tes hasil belajar seni budaya, yaitu tes seni budaya yang diberikan oleh guru. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik dengan program SPSS for windows 13.0.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar seni budaya siswa yang aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni di SMP Negeri 48 Konawe Selatan diperoleh skor rata-rata (mean) sebesar 8,365; skor tengah (median) sebesar 8,42; mode (modus) sebesar 8,16; sedangkan prestasi belajar siswa yang tidak aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni di SMP Negeri 48 Konawe Selatan diperoleh skor rata-rata (mean) sebesar 7,27; skor tengah (median) sebesar 7,37; mode (modus) sebesar 7,37. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa nilai thitung 8,105 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai taraf signifikansi 5% (0,000 <0,05), maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar seni budaya siswa yang aktif dan yang tidak aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni di SMP Negeri 48 Konawe Selatan” diterima. Perbedaan ini ditunjukkan dari prestasi belajar seni budaya  siswa yang aktif lebih baik, dari pada yang tidak aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni di SMP Negeri 48 Konawe Selatan.Keyword: Belajar; Ekstrakurikuler;Prestasi;
PEMANFAATAN TARI UMO’ARA MELALUI PEMBELAJARAN SENI TARI PADA ANAK USIA DINI DI TK NEGERI PEMBINA WONGGEDUKU KECAMATAN WONGGEDUKU KABUPATEN KONAWE Hartiningsih; La Niampe; Syahrun
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 4, No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.336 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v4i1.7819

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mendiskripsikan Bentuk Pelaksanaan Tari Umo’ara, untuk mengetahui upaya bentuk Pemanfaatan Tari Umo’ara, untuk mengetahui Model Pembelajaran Tari Umo’ara di TK Negeri Pembina Wonggeduku serta untuk mengetahui Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran Tari Umo’ara di TK Negeri Pembina Wonggeduku Kecamatam Wonggeduku Kabupaten Konawe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif Interaktif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data meliputi tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tari Umo’ara adalah Tarian Penyambutan Tamu yang ditarikan oleh beberapa lelaki layaknya seorang panglima perang dan di teruskan dengan tarian Mondotambe yang di tarikan oleh beberapa atau sekelompok wanita cantik sambil menaburkan bunga, Sedangkan upaya Pemanfaatan Tarian Umo’ara di TK Negeri Pembina Wonggeduku adalah dengan memberikan pelatihan tari Tradisional Umo’ara pada setiap Tema Tanah Airku dan Sub Tema Budayaku, Model Pembelajaran Tari Umo’ara di TK Negeri Pembina Wonggeduku adalah model Demonstrasi dan peniruan, dilaksanakan 3 kali dalam seminggu di Sentra Seni, Adapun kendala kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tarian Umo’ara adalah karena kurang pahamnya guru Sentra Seni tentang budaya Tolaki, Kurangnya alat yang dibutuhkan untuk menari kecuali warles dan laptop dan kurangnya dukungan orang tua yang kebanyakkan dari suku Bugis, Jawa dan Bali.Keyword: Anak Usia Dini; Pembelajaran Seni; Tari Umo’ara;
MENCARI JEJAK RUMAH DI SEPANJANG “PERJALANAN MALAM” (Pembacaan Metaforis pada Puisi “Perjalanan Malam” karya Indrian Koto) Nur Israfyan Sofian
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 4, No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpsb.v3i2.8431

Abstract

Sebuah puisi adalah pengungkapan rasa yang dalam dari seorang penyair. Biasanya, rasa yang disampaikan tidak diurai secara lugas tetapi dengan bahasa yang hati-hati dan cenderung menyamarkan makna yang ingin disampaikan. Tulisan ini bermaksud untuk mengungkapkan makna metaforis yang berkaitan dengan rumah dalam puisi Indrian Koto berjudul Perjalanan Malam. Di dalam tulisan ini ditemukan beberapa kalimat metaforis yang bercerita tentang rumah bagi seseorang yang sedang menempuh perjalanan kehidupan. Tokoh dalam puisi ini digambarkan sedang menyusuri sebuah perjalanan sedang pikirannya kembali ke rumah yang melahirkannya. Rumah digambarkan tidak melulu sebagai sebuah bangunan dengan ornamen yang melekat di dalamnya tetapi rumah adalah sebuah tempat yang melahirkan dan kepadanyalah akan kembali.Kata Kunci: Metafor, Perjalanan, Puisi, Rumah

Page 1 of 1 | Total Record : 8