cover
Contact Name
pendidikan seni pascasarjana UHO
Contact Email
pendidikansenis133@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pendidikansenis133@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Pengajaran Seni dan Budaya
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25024191     DOI : -
Selamat datang di Jurnal Pembelajaran Seni dan Budaya (JPSB), jurnal elektronik yang diterbitkan Program studi Pendidikan Seni, Pascasarjana Universitas Halu Oleo Kendari. Jurnal Pembelajaran Seni dan Budaya (JPSB), adalah media untuk diskusi ilmiah, deskripsi, dan riset mengenai pendidikan seni dan budaya, studi pustaka dan informasi, studi pendidikan, seni, budaya dan interdisipliner. JPBS diterbitkan dua kali setahun, dengan nomor e-ISSN: 2501-4191.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2022): Juli 2022" : 5 Documents clear
MAKNA SIMBOLIK PAKAIAN ADAT SUKU TOLAKI SULAWESI TENGGARA Dewi Suci Astuti
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 7, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpsb.v7i1.28863

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mendeskripsikan jenis, motif, dan warna pakaian adat suku Tolaki; (2) Untuk mendeskripsikan makna simbolik yang terkandung dalam pakaian adat suku Tolaki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Unaha Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara.  Berdasarkan hasil penelitian Pakaian adat suku memiliki jenis, motif dan warna sesuai tujuan penggunaannya. Jenis pakaian suku Tolaki terdiri atas pakaian Adat Kebesaran (Babu Kamokole), Pakaian Adat Perkawinan (Babu Mberapu), Pakaian Adat Tenunan Motif Tolaki (Babu Hinoru), Pakaian Adat Perlombaan (Babu Mbetandi), Pakaian Tamalaki (Babu Ndamalaki), Pakaian Menari (Babu Mborese’i), Pakaian Motif Tolaki Non Tenun (Babu Bari Ndolaki). Motif pakaian terdiri dari motif tradisional dan modern. Warna pakaian terdiri dari : Mokuni/Mouso (kuning) atau wulaa (emas), Meeto (hitam), Mowila (putih), Momea (merah), Maido/Motai (hijau), Mouro uro/ Mololo (biru), Orodu (ungu), Lango-lango/Langandaha (merah delima/pink ruby).Kata Kunci: Jenis motif dan warna pakaian adat suku tolaki.
PELESTARIAN TRADISISENI TARI MOTASU DI SD NEGERI 06 LAINEA KECAMATAN LAINEA KABUPATEN KONAWE SELATAN Watiyani Watiyani; La Ode Sidu Marafad; Sulsalman Moita
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 7, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpsb.v7i1.28858

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui bentuk penyajian Tari Motasu di SD Negeri 06 Lainea Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan, dan 2) Untuk mengetahui pelestarian Tari Motasu di SD Negeri 06 Lainea Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dimana peneliti untuk melihat bagaimana Metode Pembelajaran Seni Tari Motasu pada SD Negeri 06 Lainea Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini akan menggunakan tiga cara yakni: observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode“content analysis” Hasil penelitian menunjukan bahwa SD Ngeri 6 Lainea berperan dalam usaha melestarikan Tari Motasu sebagai pembelajaran dan pengenalan budaya kepada generasi muda yaitu siswa. Bentuk penyajian Tari Motasu di SD Negeri 6 Lainea meliputi gerak, pelaku, iringan, rias dan busana, serta tempat pentas. Gerak dalam Tari Motasu yang dibawakan di sekolah lebih disederhanakan dan divariasikan. Pelaku yaitu siswa SD Negeri 6 Lainea.Musik yang digunakan yaitu bentuk music eksternal berupa sebuah lagu berjudul Motasu. Rias dan busana Tari Motasu di Sekolah yaitu tidak menggunakan riasan wajah dan busana yang dikenakan berupa seragam sekolah. Tempat pentas Tari Motasu yaitu lapangan sekolah.  Pelestarian Tari Motasu di Sekolah SD Negeri 06 Lainea dilakukan melalui tiga aspek yaitu perlindungan dan pemanfaatan. Perlindungan Tari Motasu dilakukan melalui kegiatan menari Tari Motasu di sekolah yang di sematkan pada mata pelajaran seni budaya dan melakukan latihan untuk siswa yang menjadi peraga dan pemanfaatan dilakukan sebagai saran pendidikan serta sebagai tontonan.Saran dari peneliti adalah kegiatan menari Tari Motasu tetap diadakan pada mata pelajaran seni budaya dan perlu dipertahankan untuk kelanjutannya serta selalu mendukung para siswa dalam berkegiatan menari Tari Motasu baik di sekolah maupun pementasan di luar sekolah sebagai ajang apresiasi serta memotivasi para siswa untuk terus melestarikan kesenian yang ada di daerah. Kata Kunci: Pelestarian Tradisi,  Seni Tari Motasu, dan SD Negeri 06 Lainea  
MODIFIKASI SANGGUL TIMU TINAMBE PADA RIAS PENGANTIN ADAT TOLAKI Bungadiyati Toding
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 7, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpsb.v7i1.28859

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui tahapan tata rias pengantin adat suku tolaki, mendeskripsikan dan menganalisis proses modifikasi bentuk kreasi desain  sanggul timu tinambe, mendeskripsikan dan menganalisis nilai estetika modifikasi desain sanggul timu tinambe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Hasil penelitian menunjukkan adanya tahapan merias dan warna make-up yang digunakan penata rias pengantin Adat Tolaki tidak jauh berbeda antara satu dengan yang lainnya. Modifikasi pada sanggul Timu Tinambe dilakukan dengan tidak merubah pakem yang sudah ada, Berdasarkan tahapan modifikasi yang dilakukan oleh Ibu Nining Saranani (Salon Nining) dan Ibu Sutia (LKP Bunga Lestari) terdapat beberapa tahapan yang sama antara lain rambut disisir lurus, rambut dibagi dalam 3 (tiga) bagian, rambut dirapikan menggunakan hairspray, rambut ditata menggunakan kenefer, pemasangan penutup kepala menggunakan kain tile, pembuatan dadas, pemasangan aksesoris mahkota, pemasangan untaian panjang dan pendek. Namun juga terdapat beberapa tahapan yang berbeda antara lain, yang dilakukan oleh Ibu Nining Saranani (Salon Nining untuk membentuk timu tinambe melakukan tahapan sasak sedangkan Ibu Sutia (LKP Bunga Lestari) membentuk timu tinambe dengan cara melakukan tahapan  sumpalan serta menambahkan tahapan pemasangan kalung permata pendek (eno – eno renggi), pemasangan (toe – tole), pemasangan kain kaos yang elastis untuk menutupi leher dan telinga, dan pemasamngan kalung permata besar (eno – eno sinolo)Nilai estetika pada modifikasi sanggul timu  tinambe menghandung unsur: Nilai Kesatuan (Unity). Keseimbangan (Balance), Fokus dan Penekanan (Right Emphasis) Kata Kunci: Tata Rias, Sanggul Timu Tinambe, Nilai Estetika
MENGKAJI GERAKAN DAN NILAI-NILAI TARI MONDOTAMBE DAN IMPLEMENTASINYA KE DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA DI SD NEGERI 3 PALANGGA KECAMATAN PALANGGA Djuharni Djuharni; La Ode Syukur; H. Sulsalman
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 7, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpsb.v7i1.28860

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai – nilai yang terkandung dalam Tari Mondotambe. mendeskripsikan nilai-nilai Tari Mondotambe dalam pembelajaran siswa SD Negeri 3 Palangga Kecamatan Palangga. Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi dan wawancara terhadap informan penelitian kemudian dilakukan analisis data dengan analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian diperoleh Gerakan dalam tari mondotambe mencakup adanya gerakan mombehawuako O Bunga Mbehawuako menunjukkan  gerkan menabur dan O Bunga yang berarti kembang hidup yang dipetik langsung dari tanaman bunga.  Gerakan Melepa menunjukkan duduk di atas tumit ke dua kaki atau bersimpuh. Gerakan mesomba; merupakan gerakan untuk memberi penghargaan dan penghormatan kepada tamu yang datang berkunjung ke daerah Konawe.  Gerakan mesomba juga mengandung nilai keagamaan yang tinggi, selain memberi penghargaan dan penghormatan serta memuliakan tamu yang datang berkunjung ke daerah Konawe gerakan ini juga sebagai bentuk tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Gerakan megili atau meputara menunjukkan gerak penghoramatan dan gerakan Meda’a menggambarkan rasa suka cita, rasa senang, rasa gembira dan keterbukaan masyarakat Tolaki terhadap pihak luar atau tamu yang datang berkunjung sebagai orang yang kebaikan di daerah Konawe.  Nila-nilai yang terkandung dalam tari Mondotambe  adalah sosial, dan Budaya dikombinsaikan dalam gerak dan musik dalam menyambut tamu kehormatan untuk menjunjung kehormatan dan kekrabatan dalam bermasyarakat di daerah Tolaki. Implementasi -nilai tari Mondotambe dapat membentuk karakteristik siswa yang dilakukan oleh guru mengembangan karakter jujur, toleransi, disiplin, suka kerja keras, kreatif, mandiri, dan memiliki rasa ingin tahu untuk pelajaran seni budaya dan Prakarya. Implementasi nilai tersebut dilakukan melalui mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya pada kelas V SD Negeri 3 Palangga. Kata Kunci : Gerakan Nilai Tari Mondotambe dan Implementasinya
KEEFEKTIFAN PROGRAM EXTRAKULIKULER KRIYA RANGI-RANGI DI SMA NEGERI 2 RAHA Dita Jeza Silondae; Kadir Kadir; La Ode Nggawu
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 7, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpsb.v7i1.28862

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis; 1) Proses pembelajaran Kriya Rangi-Rangi; 2) Pemahaman siswa dalam membuat Kriya Rangi-Rangi; dan 3) Model pembelajaran program ekstrakurikuler Kriya Rangi-Rangi.  Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen, responden dalam penelitian berjumlah sebanyak 39 orang Kelas X SMA Negeri 2 Raha, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, metode tes dan dokumentasi, data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan rumus x = . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Proses pembelajaran ekstrakurikuler dalam pembuatan Kriya Rangi-Rangi adalah berdasarkan rancangan pembelajaran pada mata pelajaran seni budaya yang dimulai dengan pemberian pemahaman konsep dam demonstrasi pembuatan Kriya Rangi-Rangi kemudian pembentukan kelompok dan pembuatan Kriya Rangi-Rangi oleh siswa. Pemahaman siswa bila berdasarkan hasil pretest masih sangat kurang, sebagian besar nilai rata-rata berada dibawah nilai KKM yaitu 57,18 karena masih banyak siswa yang belum memahami konsep dalam pembuatan Kriya Rangi-Rangi ini, kemudian pada hasil posttest telah menunjukkan peningkatan siswa baik secara konsep maupun pratik karena hampir semua siswa memiliki skor nilai rata-rata di atas KKM yaitu 78,71 dengan peningkatan jumlah siswa dengan nilai tuntas 92,31% hal ini disebabkan karena siswa telah memahami konsep dan alur dalam pembuatan Kriya Rangi-Rangi. Model pembelajaran yang digunakan dalam program ekstrakurikuler Kriya Rangi-Rangi di SMA Negeri 2 Raha adalah menggunakan model group work (kelompok Kerja). Kata Kunci: Efektivitas, Program Ekstrakurikuler, Kriya Rangi-Rangi

Page 1 of 1 | Total Record : 5