cover
Contact Name
pendidikan seni pascasarjana UHO
Contact Email
pendidikansenis133@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pendidikansenis133@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Pengajaran Seni dan Budaya
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25024191     DOI : -
Selamat datang di Jurnal Pembelajaran Seni dan Budaya (JPSB), jurnal elektronik yang diterbitkan Program studi Pendidikan Seni, Pascasarjana Universitas Halu Oleo Kendari. Jurnal Pembelajaran Seni dan Budaya (JPSB), adalah media untuk diskusi ilmiah, deskripsi, dan riset mengenai pendidikan seni dan budaya, studi pustaka dan informasi, studi pendidikan, seni, budaya dan interdisipliner. JPBS diterbitkan dua kali setahun, dengan nomor e-ISSN: 2501-4191.
Arjuna Subject : -
Articles 43 Documents
MENGEMBANGKAN MOTORIK SISWA MELALUI STRATEGI PRP PADA PEMBELAJARAN SENI TARI MONDOTAMBE DI KELAS IV SDN 1 ORAWA KABUPATEN KOLAKA TIMUR Meriyanti; Zalili Sailan; Aris Badara
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 4, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.488 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v4i2.7826

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih ada sekolah yang tidak mengajarkan pendidikan seni tari ke dalam kegiatan belajar mengajar. Seni tari tidak diajarkan karena berbagai macam kendala salah satunya tidak adanya guru seni tari sehingga guru kelaslah yang mengambil alih mata pelajaran seni budaya, bahkan materi tari sedangkan guru kelas tidak mampu untuk mengajarkan praktik karena tidak mampu menari dan memberi contoh kepada siswa, hal ini pula yang menyebabkan siswa kurang antusias untuk belajar tari. Selain itu, alokasi waktu pembelajaran untuk membelajarkan seni tari sangat kurang, sehingga dibutuhkan waktu di luar jam pelajaran untuk hasil yang lebih baik.. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan motorik siswa melalui strategi Practice Rehearsal Pairs pada pembelajaran seni tari di Kelas IV SDN 1 Orawa Kabupaten Kolaka Timur. Teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian yang dapat digunakan yaitu metode tes dan metode observasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) Aktivitas mengajar guru dengan menggunakan strategi PRP untuk mengembangkan kemampuan motorik siswa di SD Negeri 1 Orawa mengalami peningkatan dalam proses pembelajaran pada setiap siklusnya. Hal ini dapat terlihat pada persentase nilai rata-rata efektivitas mengajar guru pada siklus I sebesar 75,00%. Selanjutnya persentase nilai rata-rata efektivitas mengajar guru pada siklus II mencapai nilai 97,50; (2) Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan strategi PRP untuk pengembangan kemampuan motorik pada pembelajaran seni tari mondotambe di SD. Negeri 1 Orawa mengalami peningkatan dalam proses pembelajaran pada setiap siklusnya. Pada siklus I, hanya memperoleh persentase nilai rata-rata 70,32%. Selanjutnya pada siklus II persentase nilai rata-rata siklus II meningkat sebesar 83,60%; dan (3) Penerapan strategi PRP pada pembelajaran seni tari mondotambe di kelas IV SD. Negeri 1 Orawa juga mampu mengembangkan kemampuan motorik siswa dilihat dari pra siklus yang hanya memperoleh nilai rata-rata 55,50 dengan persentase ketuntasan 0% (tidak ada siswa memperoleh nilai ≥70) dan mulai meningkat pada siklus I dengan Perolehan nilai rata-rata 65,33 dengan persentase ketuntasan 44,44% (8 siswa memperoleh nilai ≥70) serta terus meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 76,11 dengan persentase ketuntasan 88,89% (16 siswa memperoleh nilai ≥70).Keyword: Anak Usia Dini; Karakter;, Seni Tari;
TARI LULO NGGANDA PADA SUKU TOLAKI DI KABUPATEN KONAWE SELATAN Nikarti; La Aso; Irianto Ibrahim
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 3, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.838 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v3i1.7800

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses pelaksanaan, makna gerakan dan nilai-nilai pendidikan dalam tari lulo ngganda di Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini menggunakanmetode  deskriptif  kualitatif dengan teknik pengumpulan data  melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Penarikan informan dilakukan secara purposive sebanyak 10 orang. Teknik analisis data melalui reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan tari lulongganda meliputi dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan dimana lulo nggandaini biasanya dilaksanakan pada bulan September dan Oktober yang dihitung berdasarkan kondisi bulan di langit yang merupakan sistem penanggalan orang Tolaki. Tradisi ini dilaksanakan 3 hari 3 malam dimulai dari munculnya13 bulan di langit yang disebut tombaraleanggia, malam ke14 yang disebut molambu dan malam ke15 atau mataomehe (bulan purnama). Makna gerakan tari lulo ngganda meliputi tari  lulo titiisu  yang   harus dilakukan paling awal sebelum yang lainnya dimana gerakan tarian ini menyerupai gerakan burung tiytiysu yang dapat selalu ditemukan di areal lading sebagai titisan dari Sanggoleo Mbae yang kemudian berkecimpung di padi yang ditanamidi ladang. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi lulongganda yakni nilai kepedulian sosial, kerja keras dan kebersamaan.Keyword: Lulo; Ngganda; Tari;
RELASI MAKNA SIMBOLIS TARI LINDA DAN RITUS KAGHOMBO DALAM UPACARA ADAT KARIA PADA MASYARAKAT MUNA SULAWESI TENGGARA Suhandi; La Niampe; Irianto Ibrahim;
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 3, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.692 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v3i1.7806

Abstract

Penelitian ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Pendidikan Seni Pascasarjana Universitas Halu Oleo Kendari, belum pernah dipublikasikan secara umum. Pada penelitian ini, kami berusaha mengungkapkan fenomena keterkaitan fungsi makna simbolis tari Linda dan ritus Kaghombo dalam Upacara Adat Karia bagi masyarakat Muna Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menjelaskan Bentuk Tari Linda berdasarkan faktor-faktor eksternal pendukungnya (2) Menjelaskan pola penyajian Tari Linda   kedudukannya dalam Upacara Adat Karia berdasarkan aspek-aspek pendukungnya, (3) Fungsi Upacara Adat Karia, (4) Menjelaskan makna-simbolis Upacara Adat Karia, (4) Relasi makna simbolis Tari Linda dan Ritus Kaghombo dalam Upacara Adat Karia bagi masyarakat Muna Sulawesi Tenggara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah deskriftif kualitatif, yakni peneliti menjelaskan secara detail antara lain: aspek-aspek pendukung Tari Linda, pola penyajiannya Tari Linda, para pelaku dalam pelaksanaan Upacara Adat Karia, serta menganalisis relasi makna simbolis Tari Linda dan ritus Kaghombo dalam upacara adat Kari pada masyarakat Muna. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara secara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam konteks sosial-budaya masyarakat Muna upacara adat Karia implisit di dalamnya ritus Kaghombo dan tari Linda memiliki peran yang dipercaya Sebagai Sarana Religius Magis: Sebagai Medium Pengesahan, Sebagai Sarana untuk Memperoleh Keselamatan, Sebagai Sarana Komunikasi Dengan Dunia Gaib, Sebagai Sarana Untuk Memperoleh Keseimbangan, Sebagai Sarana Ritus Kesuburan. Dalam peran sosialnya Upacara Adat Karia dipercaya berperan sebagai: Sarana Pemenuhan Kewajiban, Sebagai Sarana Politik, Sebagai Sarana Simbol Status dan Gaya Hidup, Sebagai Sarana Untuk Membina Solidaritas, Sebagai Sarana Hiburan dan Pergaulan.: Relasi Makna Simbolis Tari Linda dan Ritus Kaghombo Dalam Upacara Adat Karia, memiliki makna: (l) Tari Linda dan Ritus Kaghombo sebagai Sarana Melatih Laku dan Rasa (2) Transformasi Dalam Tari Linda, (3) Tari Linda Dalam Dualitas dan Imaji Halus, (4) Tari Linda sebagai Katup Pengaman. Hal tersebut di atas, tercermin dalam bentuk tindakan simbolis yang terkandung di dalam upacara adat Karia yang mewadahinya, serta piranti-piranti pendukungnya.Keyword: Kaghombo; Karia;Tari Linda;
PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SENI MUSIK TERHADAP HASIL BELAJAR SENI BUDAYA DI SMPN 29 KONAWE Tina Jaya; Hilaluddin Hanafi; Irianto Ibrahim;
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 3, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.276 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v3i2.7812

Abstract

Salah satu wadah yang menjadi pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Berkaitan dengan ekstrakurikuler, kesenian bisa menjadi bagian yang cukup efektif memfasilitasi perkembangan kepribadian siswa. SMP Negeri 29 Konawe Selatan berperan serta dalam menjalankan program kegiatan ekstrakurikuler, salah satu dari kegiatan ektrakurikuler yang ada di SMP Negeri 29 Konawe Selatan yaitu kegiatan ekstrakurikuler seni musik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana akivitas, minat, motivasi, dan pengaruh kegiatan ekstrakurikuler seni musik di SMP Negeri 29 Konawe Selatan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui akivitas, minat, motivasi, dan pengaruh kegiatan ekstrakurikuler seni musik di SMP Negeri 29 Konawe Selatan. Penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangsih terhadap pengetahuan dan wawasan serta khasanah baru dalam dunia penelitian dan pendidikan. Minat, motivasi, kegiatan ekstrakurikuler seni musik  belajar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan  terhadap prestasi belajar pelajaran seni budaya  yaitu sebesar 70,6%. Jumlah ini merupakan bukti adanya hubungan yang kuat  antara pengaruh minat, motivasi belajar, kegiatan ekstrakurikuler seni musik terhadap prestasi belajar.Keyword: Hasil Belajar; Minat; Motivasi;
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN SAVI DAN STAD PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS PIANIKA DI KELAS IV SD NEGERI 08 MOWILA KABUPATEN KONAWE SELATAN Bahtiar Sawo; Irianto Ibrahim; La Ode Sahidin
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 4, No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.693 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v4i1.7817

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi bermain alat musik melodis antara yang memperoleh pembelajaran dengan Model pembelajaran koopetarif tipe STAD,  mengetahui hasil belajar siswa pada materi bermain alat musik melodis antara yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan SAVI serta mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dnegan Model pembelajaran koopetarif tipe STAD dan pembelajaran dengan pendekatan SAVI. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain posttest group design. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 di kelas IV SD Negeri 08 Mowila Kabupaten Konawe Selatan, dengan jumlah peserta didik 50 siswa, terdiri dari 25 siswa kelas IV A, dan 25 siswa kelas IV B. Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh melalui hasil tes, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis deskripsi  dan analisis inferensial  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Prestasi belajar seni budaya siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan model STAD hasilnya berupa nilai rata-rata (mean) yang dicapai sebesar 75.46; nilai median sebesar 73.30; nilai modus sebesar 73.30; standar deviasi sebesar 8.96; nilai minimal sebesar 60.00; nilai maksimal sebesar 93.30 dan jumlah nilai sebesar 1886.50. 2) Prestasi belajar seni budaya siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan SAVI diketahui hasilnya berupa nilai rata-rata (mean) yang dicapai sebesar 82.40; nilai median sebesar 80.00; nilai modus sebesar 80.00; standar deviasi sebesar 9.00; nilai minimal sebesar 66.70; nilai maksimal sebesar 100dan jumlah nilai sebesar 2060.00. 3) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada materi bermain alat musik melodis antara yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan SAVI dan yang memperoleh pembelajaran dengan Model STAD. Hal ini dilihat berdasarkan hasil perhitungan SPSS 16.0 for Windows Evaluation Version, diperoleh nilai sign < α atau 0.009 < 0.05.Keyword: Hasil Belajar;  Savi; STAD
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI TRADISIONAL LUMENSE KELAS VIII SMP NEGERI 16 POLEANG TENGAH Darna Yanti; Sartiah Yusran; La Ino
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 4, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.41 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v4i2.7822

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan  yang merupakan bidang studi yang berkenaan dengan seni, sosial dan budaya. Pada mata pelajaran ini proses pembelajaran yang berlangsung masih menggunakan pola pembelajaran konvensional yang cenderung menggunakan metode ceramah. Pendekatannya pun masih menggunakan pendekatan penanaman nilai, yaitu pendekatan  pengalaman  yang hanya memberikan  pemahaman  tentang  seni dan budaya kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran seni tari tradisional Lemense kelas VIII SMP Negeri 16 Poleang Tengah. Jenis penelitian ini adalah True Experimental Design, dengan menggunakan Pretest-Posttest Control  Group  Design. Populasi dari penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII  SMP Negeri 16 Poleang Tengah tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 69 siswa. Sampel diambil berdasarkan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data dikumpulkan dengan pemberian instrumen berupa tes hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari tradisional Lumense yang berbentuk tes uraian. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian secara deskriptif dan secara inferensial menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar siswa sebelum diajar dengan menggunakan media  audiovisual dalam pembelajaran seni tari tradisonal Lumense memiliki rata-rata sebesar 47,649; (2) Hasil belajar siswa setelah diajar dengan menggunakan media  audiovisual dalam pembelajaran seni tari tradisonal Lumense memiliki rata-rata sebesar 82,92; (3) Hasil belajar siswa sebelum diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional memiliki rata-rata sebesar 46,94; (4) Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional memiliki rata-rata sebesar 68,19; dan (5) Ada  pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran seni tari daerah kelas VIII SMP Negeri 16 Poleang Tengah.Keyword: Media Audiovisual; Hasil Belajar; Lumense;
KREATIVITAS SENI MELALUI KEGIATAN BERMAIN MEMBENTUK BEBAS TERARAH PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PARIAMA KECAMATAN WAWOTOBI Nur Saedah; Hilaluddin Hanafi; Alberth;
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 3, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.569 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v3i1.7802

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas seni anak dalam kegiatan bermain membentuk bebas terarah pada anak kelompok B di TK Pariama Kec. Wawotobi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2018, semester genap tahun pelajaran 2018-2019. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B di TK Pariama Kec. Wawotobi yang terdaftar pad asemeste genap tahun ajaran 2018/2019. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi dan dokumentasi Data dalam penelitian ini adalah dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif melalui pengamatan selama kegiatan berlangsung, melalui diskusi, dan hasil akhir dari pengamatan kegiatan dianalisis dengan memberikan kriteria baik, cukup maupun kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas seni anak dalam kegiatan bermain membentuk bebas terarah pada anak kelompok B di TK Pariama Kec. Wawotobi mengalami kenaikan dari pertemuan pertama yaitu tidak ada anak yang memiliki kriteria sangat baik, 4 anak dengan kriteria baik, 9 anak dengan kriteria cukup dan 4 anak dengan kriteria kurang, pada pertemuan kedua jumlah anak yang memiliki kriteria sangat baik adalah 2 anak, 7 anak dengan kriteria baik, 8 anak dengan kriteria cukup dan tidak ada anak dengan kriteria kurang. Pada pertemuan ketiga jumlah anak yang memiliki kriteria sangat baik adalah 3 anak, 10 anak dengan kriteria baik, 4 anak dengan kriteria cukup dan tidak ada anak dengan kriteria kurangKeyword: Bermain; Kreatifitas; Seni
NILAI DAN FUNGSI LAGU DAERAH TOLAKI TINJAUAN SEMIOTIK Sitti Rachmatia Saliha; Sumiman Udu; Sartiah
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 3, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.367 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v3i2.7808

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Nilai dan Fungsi Lagu Daerah Tolaki Tinjauan Semiotik. Masalah dalam penelitian ini adalah Nilai-nilai apa sajakah yang terkandung dalam lirik lagu daerah Tolaki yang berjudul  Mombakani, Wulele Sanggula, dan Lamarambi?, dan Fungsi apa sajakah yang terkandung dalam lirik lagu daerah Tolaki yang berjudul Mombakani, Wulele Sanggula, dan Lamarambi dalam kehidupan budaya masyarakat pendukungnya?. Tujuan penelititan ini adalah memberikan deskripsi tentang nilai-nilai yang terkandung dalam lirik lagu daerah Tolaki yang berjudul Mombakani, Wulele Sanggula, dan Lamarambi, juga  untuk mendeskripsikan fungsi lirik lagu daerah Tolaki yang berjudul  Mombakani, Wulele Sanggula, dan Lamarambi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik penentuan informan penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik snowball sampling dipilih secara langsung. Sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu Observasi (pengamatan), Interview (wawancara), dan Studi Dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tinjauan pendekatan semiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Nilai dan Fungsi Lagu Daerah Tolaki Tinjauan Semiotik terdapat nilai religi, nilai sosial, nilai etika, nilai estetika dan nilai pendidikan. Sedangkan, dalam penelitian menunjukkan bahwa dalam Nilai dan Fungsi Lagu Daerah Tolaki Tinjauan Semiotik terdapat fungsi ekspresif, fungsi referensial, fungsi puisi dan nilai konotatif.Keyword: Lagu; Semiotik; Tolaki
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SBDP MATERI MEMBUAT KARYA KOLASE SISWA KELAS IV SD NEGERI KECAMATAN WOLASI Wayba; Alberth; La Ili;
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 3, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.33 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v3i2.7813

Abstract

Pendidikan SBK memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, pembelajaran SBK di SD Negeri se-Kecamatan Wolasi masih kurang optimal. Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana aktivitas pembelajaran model Direct Instruction dan perbedaan hasil belajar SBK materi membuat karya kolase melalui Model Direct Instruction, serta pengaruh model Direct Instruction dan motivasi terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri se-Kec. Wolasi Kabupaten Konawe Selatan. Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh model Direct Instruction terhadap hasil belajar SBK pada materi membuat karya kolase siswa kelas IV SD Negeri se-Kec. Wolasi Kabupaten Konawe Selatan. penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh model Direct Instruction terhadap hasil belajar SBK materi membuat karya kolase. Model pembelajaran project based-learning (PjBL) berpengaruh terhadap hasil belajar membuat karya kolase di kelas IV SDN 6 Wolasi. Hal ini didasarkan pada nilai signifikan uji independent sample t-test diperoleh bahwa thitung= 2,604 ≥ ttabel= 2,021 dan nilai Sig. (2-tailed) 0,006 <α = 0,05, sehingga H0ditolak, yang berarti model pembelajaran project based learning(PjBL) berpengaruh terhadap hasil belajar membuat karya kolase.Keyword:Hasil Belajar; PjBL; SBDP;
PENGARUH GERAKAN SENIMAN MASUK SEKOLAH TERHADAP SELF-EFFICACY, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN HASIL BELAJAR SENI BUDAYA SISWA Fitteria; Kadir; Aris Badara
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 4, No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.747 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v4i1.7818

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanaan program GSMS. Salah satu sekolah yang melaksanakan program GSMS ada di SMA Negeri 3 Kendari dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler Seni Tari Kreasi. Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) ini diharapkan dapat menghidupkan kembali kesenian atau budaya lokal di sekolah. Selain itu, GSMS ini juga diharapkan mampu meningkatkan self-efficacy, motivasi berprestasi, dan hasil belajar siswa yang masih rendah di bidang seni tari kreasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Gerakan Seniman Masuk Sekolah terhadap self-efficacy, motivasi berprestasi, dan hasil belajar seni budaya siswa. Metode penelitian ini adalah metode penelitian Ex Post Facto. Populasi dari penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Kendari tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 324 siswa. Sampel diambil berdasarkan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Kendari, sedangkan variabel Xmenyatakan Gerakan Seniman Masuk Sekolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes yang berupa tes hasil belajar seni budaya dan instrumen non tes yang berupa angket persepsi siswa terhadap Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS), angket self-efficacy siswa dan angket motivasi berprestasi siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian secara deskriptif dan secara inferensial menunjukkan bahwa: (1) Persepsi siswa terhadap GSMS mempunyai nilai rata-ratanya (mean) adalah 75,81 dan standar deviasi sebesar 5,3; Self-efficacy siswa dapat mempunyai nilai rata-ratanya (mean) adalah 90 dan standar deviasi sebesar 4,85; motivasi berprestasi siswa mempunyai nilai rata-ratanya (mean) adalah 85, dan standar deviasi sebesar 4,46; dan hasil belajar seni budaya siswa mempunyai nilai rata-ratanya (mean) adalah 83,94 dan standar deviasi sebesar 6,99; (2)  GSMS berpengaruh positif terhadap Self-efficacy siswa  dengan total pengaruh sebesar 67%. Pengaruh positif ini bermakna semakin meningkatnya persepsi siswa terhadap GSMS maka akan berpengaruh terhadap peningkatan Self-efficacy siswa; (3) GSMS tidak berpengaruh positif terhadap motivasi berprestasi  siswa  dengan total pengaruh hanya sebesar 3,2%; dan (4) GSMS berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Y3)  dengan total pengaruh sebesar 16%. Pengaruh positif ini bermakna semakin meningkatnya persepsi siswa terhadap GSMS maka akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.Keyword: Hasil Belajar; Self Effiacy;  Seniman;