cover
Contact Name
Nadya Adharani
Contact Email
nadya@unibabwi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnallemuru@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ikan Tongkol No. 22 Kertosari
Location
Kab. banyuwangi,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Lemuru : Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
ISSN : -     EISSN : 26857227     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Lemuru merupakan jurnal ilimiah dalam bidang ilmu perikanan dan kelautan dengan lingkup naskah yang dimuat adalah teknologi hasil perikanan, pengolahan perikanan, pengelolaan sosial ekonomi perikanan, budidaya perikanan, biotekbologi perikanan, ilmu kelautan, teknologi kelautan, bioteknologi kelautan, dan konservasi perairan.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia" : 13 Documents clear
PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN DAN NATRIUM BENZOAT TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK BAKSO IKAN Devi arianty
JURNAL LEMURU Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v5i2.2484

Abstract

Abstrak Bahan pengawet seperti kitosan dan natrium benzoat dapat digunakan sebagai pengawet yang aman dikonsumsi bagi berbagai produk perikanan seperti bakso. Kitosan adalah suatu bahan pengawet alami yang tidak memiliki bahan campuran kimia atau senyawa yang tidak berbahaya pada kesehatan Sedangkan natrium benzoat merupakan bahan pengawet yang dapat digunakan untuk makanan dan minuman dengan jumlah tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana daya awet bakso ikan yang diberi tambahan kitosan dan natirum benzoat terhadap sifat organoleptik. Metode penelitian ini adalah metode eksprimental menggunakan tiga perbedaan suhu yaitu suhu -100C (beku), 40C (pendingin) dan 250C (suhu ruang). Pada tahap ini dilakukan dua perlakuan, masing-masing menggunakan kitosan dan natrium benzoat. Dari hasil pengamatan menunjukkan penurunan nilai organoleptik ikan dengan penambahan natrium benzoat lebih cepat dibandingkan kitosan. Sampel bakso ikan yang disimpan pada suhu suhu ruang mengalami penurunan nilai organoleptik paling cepat, diikuti dengan penurunan nilai organoleptik pada suhu pendingin yang mengalami perubahan setelah satu minggu dan terakhir suhu beku dimana tidak terjadi perubahan. Kata Kunci : Bakso, Ikan, Kitosan, Natrium Benzoat, Pengawet.
PEMANFAATAN TEPUNG AZOLLA PADA PAKAN UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BENIH NILA GIFT (Oreochromis sp.) Achmad Mushocheh; Titin Febriyanti; M. Hadziq Qulubi
JURNAL LEMURU Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v5i2.2501

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of azolla flour to growth of GIFT tilapia (Oreochromis sp.). Sources of animal protein that can be used people's nutrition like fish. Many people create business by cultivating fish such as GIFT tilapia. Fish farming business is strongly influenced by the availability of adequate feed in quantity and quality to support optimal results. However, cultivators face problems with production costs, especially feed which is quite high, so they must look for alternatives to reduce production costs, one of which is by adding sources of raw materials in the form of using Azolla. The research method used experimental using a completely randomized design with 4 treatments and 4 replications. The treatments tested were P0 (without azolla flour (control)); P1 (25% azolla flour); P2 (Azolla flour 50%); P3 (75% azole flour). The research variables observed were absolute growth, specific growth, survival, and feed conversion. The results showed that the treatment was significantly different in absolute growth, located in the P3 treatment having the lowest weight of 4.05 g. For other variables, the differences are not significant. Specific growth ranged from 1.64–1.81% day, survival ranged from 80–90%, and feed conversion ranged from 1.63 - 1.75%.
REVENUE COST ANALYSIS DALAM MENGUKUR PROFIT USAHA BUDIDAYA IKAN LELE MUTIARA SISTEM BIOFLOK PT ABAI KOTA MALANG Mochammad Fattah; Agus Tjahjono; Syafiq Muhammad Ghuffron; Dwi Sofiati; Diana Aisyah; Asyifa Anandya
JURNAL LEMURU Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v5i2.2523

Abstract

Permintaan ikan lele di Indonesia semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan kuliner dan olahan ikan seperti: sosis, nugget, dan fillet, selain itu produksi ikan lele untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan teknis usaha budidaya ikan lele mutiara sistem bioflok dan menganalisis profitabilitas usaha budidaya ikan lele Mutiara sistem bioflok. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengambilan sampel PT ABAI secara purposive dan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan, antara lain: R/C, Break Even Point, Keuntungan dan Rentabilitas. Budidaya ikan lele Mutiara sistem bioflok menggunakan kolam terpal dengan proses produksi mulai dari persiapan kolam, penebaran benih, pemeliharaan, dan pemanenan yang menghasilkan FCR sebesar 0,7 dengan SR sebesar 88%. Usaha budidaya ikan lele mutiara PT ABAI membutuhkan modal tetap sebesar Rp276.835.000 dan biaya total yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi senilai Rp244.232.933. Produksi yang dihasilkan dari kegiatan budidaya dalam satu tahun sebanyak 18.500 Kg dengan padat tebar per siklus 56.000 ekor. Harga jual ikan lele senilai Rp.17.000/Kg sehingga menghasilkan penerimaan dalam 1 tahun senilai Rp314.500.000. Nilai R/C dari kegiatan budidaya ikan lele mutiara sebesar 1,29, keuntungan Rp70.267.067, BEP unit 5.716 ekor, BEP sales sebesar Rp97.173.380 dan rentabilitas 28,77% berdasarkan nilai yang dihasilkan maka usaha dinyatakan menguntungkan.
KAJI TERAP PENGKAYAAN PAKAN INDUK IKAN BANDENG Chanos chanos Forsskall UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA HASIL PEMBENIHAN Andri Iskandar; Odang Carman; NM Fatih Asror AM; Lisa Ruliaty
JURNAL LEMURU Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v5i2.2543

Abstract

Ikan bandeng Chanos chanos Forsskall, adalah salah satu jenis ikan yang banyak dibudidayakan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Budidaya ikan bandeng di Indonesia menunjukkan performa peningkatan produksi yang sangat baik dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 produksi ikan bandeng ukuran konsumsi mencapai 482.930 ton dan pada tahun 2017 mencapai angka 637.845 ton dengan tingkat konsumsi rata-rata masyarakat terhadap ikan bandeng adalah 1.9 kg/kapita. Peningkatan permintaan dan produksi bandeng berdampak terhadap peningkatan produksi benih secara signifikan dan merubah pola budidaya di Indonesia menjadi sistem semi-intensif maupun intensif. Penggunaan pakan komersil dengan kualitas dan kuantitas yang baik sangat diperlukan, salah satunya adalah dengan pengkayaan unsur nutrisi pakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil reproduksi induk ikan bandeng sehingga menghasilkan persentase jumlah telur dan benih yang meningkat secara signifikan. Studi ini bertujuan untuk mempelajari dan melakukan kaji terap teknis pembenihan ikan bandeng dengan pemanfaatan bahan-bahan nutrisi tambahan, sehingga dapat dijadikan sumber referensi bagi para pembudifaya untuk dapat meningkatkan performa usaha budidayanya. Hasil studi menunjukkan bahwa fertilization rate rata-rata induk ikan bandeng yang diberikan pakan yang diperkaya berkisar antara 82 - 98%, dengan persentase hatching rate tertinggi yaitu 95% dan terendah 80%. Selama stadia larva sampai mencapai umur 10 hari pemeliharaan, diberikan pakan jenis Rotifera sp., selanjutnya diberikan pakan komersil. Sampai akhir pemeliharaan, rata-rata survival rate benih berkisar antara 85 – 90%. Hasil kaji terap mengindikasikan bahwa pengkayaan pakan yang diberikan terhadap induk, dapat meningkatkan protein pakan sehingga memicu pemijahan induk ikan bandeng. Hal ini berdampak terhadap dihasilkannya benih dengan kualitas yang baik.
BRIEF STUDY OF SUPPORTING FACTORS AND MARKETING STRATEGIES FOR MILKFISH CULTIVATION Muh. Sulaiman Dadiono
JURNAL LEMURU Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v5i2.2581

Abstract

Milkfish cultivators in Indonesia often experience problems related to marketing strategies and supporting factors. So a brief study is needed on the marketing strategy and supporting factors for milkfish cultivation in order to provide a brief overview of milkfish cultivators in Indonesia. data collection was fully carried out by literature study. Secondary data was collected by reviewing references in the form of journals, books and online articles. Data search was carried out using the Google search engine with the keywords marketing strategy for milkfish cultivation (Chanos chanos). The data obtained were then analyzed using descriptive methods. From the results of the study, it was found that special attention was needed regarding the supporting factors for milkfish cultivation, namely the availability of seeds, environmental cleanliness, and the existence of smooth marketing channels. In addition, it is necessary to pay attention to inhibiting factors such as low productivity, low quality and quantity of seeds, not yet implemented CPIB and CBIB. Marketing strategies must keep up with the times by utilizing digital marketing such as social media platforms and market places.
DINAMIKA KELOMPOK PENGOLAH HASIL PERIKANAN (POKLAHSAR) “KAMILAH’’ DI KELURAHAN PEJALA KECAMATAN PENAJAM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA Bambang Indratno Gunawan; Eko Sugiharto; Muhammad Suhri
JURNAL LEMURU Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v5i2.2636

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui tingkat dinamika kelompok pengolah hasil perikanan KAMILAH Di Kelurahan Pejala Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara; 2) Mengetahui profil kelompok poklahsar kamilah. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sensus dengan jumlah responden yang diambil sebanyak 10 oramg anggota kelompok poklahsar KAMILAH. Metode analisis yang digunakan adalah skala Likert untuk menganalisis tingkat dinamika kelompok . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat dinamika kelompok poklahsar KAMILAH pada setiap indikator tujuan kelompok, struktur kelompok, pembinaan dan pengembangan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok, tekanan kelompok, keefektifan kelompok, maksud terselubung berada pada kategori dinamis sedangkan indikator fungsi dan tugas pada kategori sedang. Secara akumulasi keseluruhan tingkat dinamika kelompok poklahsar KAMILAH pada kategori tinggi dengan nilai skor 74,4 . Hal ini dapat disimpulkan bahwa kelompok poklahsar KAMILAH tidak slalu dalam kondisi statis, tetapi berada pada kondisi dinamis yang berubah dalam kehidupan kelompok.
THE EFFECT OF PLANKTON ABUNDANCE AND WATER QUALITY ON VANNAME SHRIMP GROWTH PERFORMANCE IN INTENSIVE SYSTEM: PENGARUH KELIMPAHAN PLANKTON DAN KUALITAS AIR TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN UDANG VANNAME PADA SISTEM BUDIDAYA INTENSIF Diana Aisyah; Ayu Winna Ramadhani; Mochammad Fattah; Dwi Sofiati; Asyifa Anandya
JURNAL LEMURU Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v5i2.2637

Abstract

In intensive shrimp farming systems, apart from feed, the presence of plankton is an important factor in shrimp farming as a tropic level in waters where the main producers in the waters are phytoplankton. The nature of plankton in the waters is not only beneficial but also detrimental. The condition of a waters will also affect the pattern of distribution or distribution of plankton both horizontally and vertically, so that it will affect the abundance of plankton which in turn will affect the value of primary productivity. This study aims to determine the ratio of plankton abundance and water conditions to the growth performance of vaname shrimp (Litopenaeus vannamei) organisms. The method used in this research is descriptive using the sampling method. The analysis was carried out in the form of abundance of plankton species and water physico-chemical parameters (temperature, pH, salinity, DO, ammonia, nitrate and nitrite). The results obtained found 5 classes of plankton (chlorophyta, cyanophyta, diatoms, dinoflagellate, zooplankton) with varying abundances where the highest abundance was found in classes and cyanophyta. Water quality is still within normal limits for vannamei shrimp growth.
Manajemen Produksi dan Kelayakan Finansial Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Instalasi Pembesaran Udang (IPU) Gundil Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo, Jawa Timur Mentari Puspa Wardani; Dwi Putri Fariyani Novitasari
JURNAL LEMURU Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v5i2.2692

Abstract

Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) memiliki kontribusi ekspor kurang lebih mencapai 85%. Udang vannamei merupakan produk perikanan yang bernilai ekonomis tinggi dan sangat diminati karena nilai gizinya yang baik. Tingginya permintaan udang vannamei mendorong pembudidaya untuk meningkatkan produksinya dengan memperbaiki teknik budidaya. Budidaya udang vannamei dengan pola super merupakan sistem budidaya masa depan dengan padat tebar tinggi dan produktivitas tinggi. Produksi udang vannamei lebih disukai oleh eksportir, maka dari itu dalam usaha produksi udang vannamei perlu adanya manajemen produksi. Manajemen produksi perlu memperhatikan proses produksi dalam berbagai hal, mulai dari perencanaan, pengoprasian dan pengawasan. Proses pembesaran udang vannamei terdapat beberapa tahapan seperti persiapan kolam, maIyanajemen pakan, pengontrolan kondisi, manajemen air, panen dan pemasaran hasil produksi pembesaran udang vannamei. Produksi pembesaran udang vannamei perlu memperhatikan analisis finansial. Hasil yang didapatkan menggunakan data analisis finansial didapatkan hasil Keuntungan, R/C Ratio, Rentabilitas, BEP dan ROI yang menunjukkan nilai positif dan melebihi ukuran yang ditetapkan sehingga dapat dikatakan usaha ini layak.
Identifikasi dan Peran Stakeholder dalam Pengelolaan Zona Penangkapan Ikan Di Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara Doni Darmasetiadi; Etik Sulistiowati Ningsih; Nurul Ovia Oktawati; Oon Darmansyah
JURNAL LEMURU Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v5i2.2745

Abstract

Dalam ruang gerak zona penangkapan ikan yang relatif lebih sempit akibat ditetapkannya Kecamatan Samboja sebagai bagian dari Ibukota Negara (IKN), maka sangat bisa dipahami jika pengelolaan pesisir memerlukan pengelolaan yang melibatkan banyak pemangku kepentingan (stakeholder). Dengan metode kualitatif, penelitian ini dapat menerima banyak narasi dari yang merupakan pemangku kepentingan dalam pengelolaan zona penangkapan ikan di Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara, yaitu Kepala Desa Tanjung Harapan, Kepala UPT Air Payau, dan ketua kelompok nelayan. Para stakeholder ini terdiri atas stakehoder kunci, utama, dan pendukung dengan masing-masing peran, yakni policy creator, koordinator, fasilitator, implementer, dan akselerator. Pengelolaan zona penangkapan ikan juga membahas terkait pengelolaan potensi konflik yang dapat dilakukan dengan negosiasi dan mediasi dengan para stakeholder.
MAKROZOOBENTOS SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI TAJUM KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH Mutiara Ayu Kurniawati; Norman Arie Prayogo; Nuning Vita HIDAYATI
JURNAL LEMURU Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Tajum merupakan sebuah sungai di Kabupaten Banyumas yang digunakan masyarakat sekitar untuk kegiatan antropogenik seperti pertambangan, industri, maupun kegiatan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan di Sungai Tajum berdasarkan makrozoobentos sebagai bioindiktornya. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik purposive random sampling. Pengambilan sampel dilakukan di lima stasiun dengan empat kali pengulangan pada tiap stasiunnya. Analisis data menggunakan indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi, serta menggunakan analisis komponen utama dan analisis regresi linier. Hasil analisis menunjukan bahwa pada Sungai Tajum ditemukan 3 filum, 5 kelas dan 12 spesies. Indeks keanekaragaman berkisar antara 0,83-0,91 (rendah). Indeks keseragaman berkisar antara 0,46-0,83 (sedang-tinggi). Sedangkan indeks dominansi berkisar antara 0,46-0,55 (sedang). Hasil Principal Component Analysis (PCA) dan regresi linier menunjukkan adanya hubungan linier positif antara suhu dan kedalaman dengan keanekaragaman makrozoobentos. Kualitas perairan di Sungai Tajum dari hulu hingga ke hilir semakin tercemar.

Page 1 of 2 | Total Record : 13