cover
Contact Name
Nadya Adharani
Contact Email
nadya@unibabwi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnallemuru@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ikan Tongkol No. 22 Kertosari
Location
Kab. banyuwangi,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Lemuru : Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
ISSN : -     EISSN : 26857227     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Lemuru merupakan jurnal ilimiah dalam bidang ilmu perikanan dan kelautan dengan lingkup naskah yang dimuat adalah teknologi hasil perikanan, pengolahan perikanan, pengelolaan sosial ekonomi perikanan, budidaya perikanan, biotekbologi perikanan, ilmu kelautan, teknologi kelautan, bioteknologi kelautan, dan konservasi perairan.
Articles 75 Documents
FORTIFIKASI SURIMI IKAN KUNIRAN (Upeneus sulphureus) UNTUK MENINGKATKAN PROTEIN KUE DONAT Nova Bagus Hidayat; Rosyid Ridho; Nadya Adharani; Any Kurniawati
JURNAL LEMURU Vol 1 No 1 (2019): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v1i1.402

Abstract

Diversivikasi produk perikanan dengan memanfaatkan surimi berbahan dasar ikan kuniran sebagai bahan tambahan pembuatan kue donat dapat meningkatkan kualitas gizi terhadap kandungan protein pada kue donat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penambahan surimi ikan kuniran pada donat yang paling disukai serta kandungan kadar protein pada semua kue donat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu dengan persentase penambahan ikan surimi sebanyak 0%, 10%, 20%, 30% dan 40% serta 70 panelis tidak terlatih. Parameter yang diamati adalah kadar protein surimi ikan kuniran, kadar protein kue donat dan uji hedonik meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur kue donat. Berdasarkan hasil penelitian surimi ikan kuniran memiliki kandungan kadar protein sebesar 34.14%. Kadar protein kue donat tertinggi terdapat pada penambahan surimi ikan kuniran sebanyak 40% yakni sebesar 17.09%. Pada perlakuan penambahan surimi ikan kuniran 30% menghasilkan donat yang paling disukai dibandingkan perlakuan lainnya, dengan kandungan protein sebesar 14.69 %.
KARAKTERISTIK UJI HEDONIK KOYA IKAN BERBAHAN DASAR BEBERAPA LIMBAH KEPALA IKAN SEBAGAI PELENGKAP MAKANAN Megandhi Gusti Wardhana; Filias Tomy Suwarno Putra; Rosyid Ridho
JURNAL LEMURU Vol 1 No 1 (2019): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v1i1.403

Abstract

Muncar merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang memiliki produktivitas perikanan sangat tinggi. Tingginya produktifitas perikanan tersebut menjadi faktor utama munculnya industri pengolahan perikanan yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Limbah tersebut salah satunya adalah kepala ikan yang belum ditangani dengan optimal. Cara untuk mengoptimalkan penanganan limbah kepala ikan adalah dengan mengolahnya menjadi koya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koya limbah kepala ikan yang paling disukai dan kandungan protein dari koya dengan bahan baku limbah kepala ikan. Data hasil penelitian yang diperoleh disajikan dalam bentuk diagram disertai dengan standard error. Hasil pengujian kadar protein menunjukan bahwa (P4) yaitu koya limbah kepala ikan layang memiliki kandungan paling tinggi yaitu dengan rata-rata 31,75%, dan yang paling rendah adalah (P3) yaitu koya limbah kepala ikan tongkol dengan nilai rata-rata 30,3%. Hasil pengujian hedonik menunjukkan bahkan (P4) koya limbah kepala ikan layang adalah yang paling disukai dengan nilai rata-rata 4,61 untuk warna, 4,51 untuk aroma, 4,79 untuk rasa dan 4,96 untuk tekstur.
SUPLEMENTASI TEPUNG IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) UNTUK MENINGKATKAN KANDUNGAN PROTEIN PADA KUE TERANG BULANG Angga Eka Pratama; Rosyid Ridho; Nadya Adharani; Any Kurniawati
JURNAL LEMURU Vol 1 No 1 (2019): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v1i1.408

Abstract

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan ikan lele dumbo maka perlu adanya penelitian tentang diversifikasi produk olahan ikan lele dalam bentuk tepung sebagai bahan baku pembuatan kue terang bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan protein kue terang bulan dengan penambahan tepung ikan lele, mengetahui tingkat kesukaan (uji hedonik) konsumen terhadap kue terang bulan dan mengetahui formulasi yang tepat dalam membuat kue terang bulan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan melakukan pengolahan kue terang bulan perlakukan 0 (kontrol), penambahan tepung ikan sebesar 5%, 10%. 15%, 20%. Data protein kemudian dianalisis dengan SEM (Standard Error of Mean) menggunakan Microsoft excel 2007. Hasil uji proksimat kadar protein tertinggi yaitu pada perlakuan P4 dengan nilai rata-rata 18,8%, sedangkan untuk kadar protein terendah pada perlakuan K dengan nilai rata-rata 6,19%. Untuk uji hedonik pada parameter warna nilai tertinggi pada perlakuan K dengan nilai rata-rata 4,21, parameter aroma nilai tertinggi pada perlakuan P1 dengan nilai rata-rata 4,17, parameter rasa nilai tertinggi pada perlakuan P1 dengan nilai rata-rata 4,19 dan parameter tekstur nilai tertinggi pada perlakuan P1 dengan nilai rata-rata 4,18. Berdasarkan pengujian hedonik, maka perlakuan P1 merupakan perlakuan pengolahan yang memiliki nilai kesukaan tertinggi dari panelis, yaitu dengan penambahan tepung ikan lele sebesar 5%.
AKSELERASI PERFORMA IKAN LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK MENGGUNAKAN PROBIOTIK FISH MEGAFLOK Kristian Dediyanto; Sulistiono Sulistiono; Arfiati Ulfa Utami; Nadya Adharani
JURNAL LEMURU Vol 1 No 1 (2019): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v1i1.410

Abstract

Ikan lele merupakan salah satu hasil budidaya air tawar yang sangat tinggi populasinya dalam jumlah produksi yang dihasilkan. Budidaya ikan lele di Banyuwangi khususnya di kecamatan Muncar banyak dikembangkan karena cara budidaya yang sangat mudah dan permintaan masyarakat sendiri akan ikan lele yang tinggi. Cara budidaya ikan lele yang sangat mudah dan tradisional sehingga masyarakat pembudidaya kurang memperhatikan kualitas ikan yang dihasilkan. Untuk memperbaiki kualitas ikan yang dihasilkan perlu dilakukan penelitian tentang cara budidaya yang baik, salah satunya dengan menggunakan sistem budidaya bioflok. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui performa ikan, kualitas air, dan efisiensi pakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data Survival Rate yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas air sistem budidaya non bioflok kurang baik yang ditunjukkan dengan tingginya kadar amonia 6-8 mg/L, sedangkan kualitas air budidaya sistem bioflok cukup baik yang ditunjukkan dengan rendahnya kadar amonia 0,25-1 mg/L. Performa ikan yang dihasilkan sistem biofloklebih cepat, ditunjukkan dengan meningkatkan nilai efisiensi pakan dan dapat menekan nilai konversi pakan, sedangkan performa ikan non bioflok kurang cepat dengan efisiensi pakan yang rendah dan tidak dapat menekan nilai konversi pakan. Sehingga budidaya sistem bioflok dengan menggunakan Probiotik Fish Megafloc dapat menghasilkan kualitas air yang baik dan pemberian pakan yang lebih efisien.
PEMANFAATAN LIMBAH TULANG IKAN TUNA DALAM PEMBUATAN CILOK SEBAGAI SUMBER KALSIUM Agung Hermawan Susanto; Rosyid Ridho; Sulistiono Sulistiono
JURNAL LEMURU Vol 1 No 1 (2019): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v1i1.473

Abstract

Muncar banyak terdapat limbah tulang ikan tuna yang belum dimanfaatkan sebagai olahan makanan. Untuk memanfaatkan limbah tulang ikan tuna agar meningkatkan nilai ekonomis dari limbah tulang ikan tuna maka perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan limbah tulang ikan tuna dalam pembuatan cilok sebagai sumber kalsium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kadar kalsium yang terdapat pada cilok dan mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap cilok dengan penambahan tepung tulang ikan tuna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan dua pengujian yaitu uji proksimat (uji kadar kalsium) dan uji hedonik (kesukaan). Data hasil uji proksimat dianalisis menggunakan SEM (Standard Error of the Mean) dan data hasil uji hedonik disajikan dalam bentuk diagram batang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar kalsium pada cilok dengan penambahan tepung tulang ikan tuna 0%, 10%, 20%, dan 30% masing-masing mengalami peningkatan yaitu dengan rata-rata 0,031, 0,075, 0,154, dan 0,268. Tingkat kesukaan panelis terhadap cilok dengan penambahan tepung tulang ikan tuna tertinggi pada cilok dengan penambahan tepung tulang ikan tuna 10% dengan nilai rata-rata (4,60). Sedangkan tingkat kesukaan panelis terendah terdapat pada cilok dengan penambahan tepung tulang ikan tuna 30% (3,75).
PERFORMA ALAT OVEN STEAM PADA PENGOLAHAN IKAN PINDANG TONGKOL (EUTHYNNUS SPP) Rezaldi Hidayat; Maimum; Sukarno
JURNAL LEMURU Vol 2 No 2 (2020): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v2i2.832

Abstract

Salah satu penompang perekonomian bangsa Indonesia adalah terletak pada usaha mirko, kecil dan menengah (UMKM) Untuk dapat berkembang dan bersaing pemerintah, akadimisi selalu membuat rancangan alat sederhana dalam mempermudah dan mengefesien perkerjaan, rata-rata suhu air awal 28.60C dan dan pada pemasakan 15 menit suhu mencapai 66.90C dan suhu pada pemasakan 2.5 menit mancapai 98.50C dan suhu pemasakan 3 jam 98.50C dan suhu pemasakan terakhir 97.90C Suhu produk yang dihasilkan selama proses pemaskan mencapai 90-980C, energi yang dihasilkan oelh alat mencapai 10.675360 J bahan bakar yang digunakan hanya 5 kg dengan 2 kali pemasakan 1 kali masak mencapai 30 kg ikan pindang. Kata kunci: alat oven steam, suhu air, suhu produk , bahan bakar
Analisis Data Hasil Penangkapan Ikan di Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar Akbar Hadi; Dewi Mutamimah; Megandhi Gusti Wardhana
JURNAL LEMURU Vol 2 No 1 (2020): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v2i1.1226

Abstract

Pelabuhan perikanan pantai Muncar merupakan tempat pelelangan ikan terbesar di Banyuwangi yang berada di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai (UPT PPP) Muncar. Metode tangkapan nelayan Muncar mayoritas menggunakan pukat cincin atau jaring purse seine yang merupakan alat tangkap aktif. Penanganan ikan di atas kapar di wilayah kerja tersebut masih kurang baik karena perlakuan pada ikan kurang memperhatikan kualitas kesegarannya. Hasil total produksi tangkapan nelayan pada bulan Februari 2020 yaitu ikan laying sebanyak 235,092 ton, ikan tongkol sebanyak 207,280 ton dan ikan lemuru sebanyak 74,474 ton.
Analisa Tingkat Kesukaan dan Kadar Protein Konsumen terhadap Empek-Empek Ikan Layang Deles (Decapterus macrocoma) Tanpa Tepung dengan Berbagai Perlakuan Ilmiah Hudaifah; Sulistiono; Nadya F. Rachmawati
JURNAL LEMURU Vol 2 No 1 (2020): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v2i1.1227

Abstract

Ikan layang merupakan ikan yang banyak ditemui di Kabupaten Banyuwangi, banyaknya tangkapan ikan layang mengakibatkan harga jual ikan layang menurun. Di samping itu, ikan layang memiliki mutu yang mudah rusak jika berada pada suhu ruang. Meskipun ikan layang tidak mempunyai ukuran yang besar seperti jenis-jenis ikan laut lainnya, namun daging ikan layang memiliki rasa manis dan gurih sehingga ikan layang digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk makanan salah satunya empek-empek ikan khas Sumatera Selatan. Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas dari empek-empek ikan layang maka dilakukan analisa tingkat kesukaan dan kadar protein dengan tiga perlakukan yang berbeda yaitu digoreng, dikukus, dan direbus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empek-empek dengan perlakuan direbus menunjukkan tingkat kesukaan lebih tinggi dibandingkan perlakukan lainnya. Kenampakan sebesar 70%, aroma sebesar 56,67%, tekstur sebesar 60%, dan rasa sebesar 53.33%, kadar protein didapat dari empek-empek ikan layang sebesar 10.39% per 2 gr.
Pembuatan Lumpia Udang sebagai Inovasi Produk Perikanan Irwan Prabowo; Nadya Adharani; Dewi Mutamimah
JURNAL LEMURU Vol 2 No 1 (2020): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produk perikanan merupakan sumber pangan yang memiliki kandungan protein, mineral dan zat gizi lainya yang baik bagi pertumbuhan dan regenerasi sel-sel yang ada di dalam tubuh manusia, termasuk udang. Udang merupakan salah satu komoditas hasil perikanan yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Kabupaten Banyuwangi dengan nilai budidaya mencapai 20,5 ton. Hal inilah yang kemudian menjadi pertimbangan untuk mengembangkan produk olahan makanan berbahan dasar udang yaitu lumpia. Percobaan yang dilakukan dalam inovasi kali ini adalah dengan mengganti isian lumpia dengan daging udang serta dilakukan berbagai perlakuan pada sayur isiannya meliputi perlakuan tumis, blansir, dan mentah kemudian dilakuan penggujian hedonik (kenampakan, aroma, tekstur dan rasa) terhadap produk inovasi olahan udang. Setelah itu dilakukan analisis kelayakan usaha apabila nantinya produk inovasi tersebut diaplikasikan oleh masyarakat. Berdasarkan percobaan pembuatan lumpia udang serta uji hedonik didapatkan hasil bahwa rata-rata panelis lebih menyukai lumpia udang dengan perlakuan tumis pada sayur isiannya. Hasil perhitungan analisis kelayakan usaha didapatkan kesimpulan bahwa produk lumpia udang memiliki angka B/C Ratio adalah 1.82 atau lebih besar dari 1 sehingga usaha pembuatan lumpia udang skala kecil secara ekonomi sangat layak untuk dikembangkan sebagai usaha komersial.
Penanganan Pasca Panen Ikan di UD. Karunia dan UD. Berkat Food Ika Faiz Nuryanti; Arfiati Ulfa Utami; Nandya Fitri Rachmawati
JURNAL LEMURU Vol 2 No 1 (2020): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v2i1.1229

Abstract

Penanganan ikan harus dilakukan secepat mungkin untuk menghindari kemunduran mutu ikan sehingga dibutuhkan bahan dan media pendinginan yang sangat cepat dalam menurunkan suhu ikan pada pusat thermal ikan. Tujuan dilakukannya kegiatan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana proses pasca panen yang dilakukan oleh UD. Karunia dan UD. Berkat Food sebagai penerima bahan baku hasil perikanan dari UPT. PPP Muncar. Penanganan pascapanen ikan di UD. Karunia dimulai dari penerimaan bahan baku, pencucian, penyusunan, pembekuan, penyimpanan dan pendistribusian. Sedangkan penanganan ikan di UD. Berkat Food dimulai dari penerimaan bahan baku, pencucian, penyusunan, pembekuan, dan penyimpanan. Pada kedua perusahaan tersebut yang membedakan adalah suhu pembekuan yang digunakan yaitu UD. Karunia suhunya sekitar -18oC sampai -24oC yang bertujuan menghambat pertumbuhan mikrooganisme dan aktivitas enzim di dalam produk sehingga produk menjadi lebih awet dan tidak mudah rusak dan hasilnya sangat memuaskan dan dapat bertahan selama 1 tahun. Pada UD. Berkat food suhunya sekitar -34oC sampai -40oC yang bertujuan menghambat pertumbuhan mikroganisme yang berada didalam tubuh ikan dan dapat bertahan selama 8 bulan.