cover
Contact Name
laelatus Syifa Sari Agustina
Contact Email
laelatussyifa.sa@staff.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
wacana@mail.uns.ac.id
Editorial Address
Gedung D Fakultas Kedokteran UNS Jl. Ir. Sutami no. 36A, Kota surakarta (solo), Jebres, Jawa Tengah, 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
WACANA
ISSN : 20850514     EISSN : 27161625     DOI : https://doi.org/10.13057/wacana.v12i1
Wacana adalah wadah pengembangan psikologi di indonesia khususnya dibidang indegenous yang memuat naskah-naskah ilmiah penelitian empiris. Psikologi dalam ranah indegenous mengkhususkan diri pada studi yang mengangkat seni, etnis, budaya, nilai-nilai kepercayaan, spiritualitas, agama dan kearifan lokal yang saling mempengaruhi proses sosial dan proses individual serta hubungan intra dan/atau inter kelompok dan lingkungan. Kajian dalam bidang-bidang psikologi lainnya dapat dimuat dalam Wacana sepanjang memiliki relevansi dengan psikologi khusunya bidang indegenous.
Arjuna Subject : -
Articles 172 Documents
GAMBARAN KASUS PSIKOLOGI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Suci Murti Karini; Sri Wahyu Herlinawati; Annang Giri Moelyo
Wacana Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.892 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v1i1.66

Abstract

Salah satu aspek tumbuh kembang anak adalah perkembangan psikologis. Telah dilakukan penelitian di Klinik Tumbuh Kembang Anak RSUD Dr. Moewardi terhadap kasus-kasus psikologi pada anak. Disain penelitian adalah deskriptif retrospektif terhadap catatan medik kasus-kasus psikologi anak yang datang di Unit Rawat Jalan pada Klinik Tumbuh Kembang Anak RSUD Dr. Moewardi Surakarta dari April 2002 hingga Maret 2006, kemudian dibandingkan dengan kasus serupa pada tahun 2001. Hasil penelitian pada sebanyak 212 anak menunjukkan bahwa laki-laki lebih banyak (63,7%), lebih banyak pada anak berusia lebih dari 5 tahun (56,5%), dan kasus dari luar kota Surakarta (56,6%). Sebanyak 99 subjek datang atas keinginan sendiri, berbeda dengan data tahun 2001 di mana kasus terbanyak adalah rujukan dari dokter anak. Jenis gangguan berupa gangguan intelektual (24,5%), gangguan perkembangan (47,2%), gangguan psikologis disertai manifestasi fisik (6,1%), dan gangguan tingkah laku 22,2%). Gambaran status perkembangan mental menunjukkan sebanyak 85 subjek normal dan 15 subjek abnormal, berbeda dengan data tahun 2001 di mana 64,5% perkembangan mentalnya abnormal. Kata kunci : tumbuh kembang anak
Kepuasan Pernikahan Ditinjau dari Marital Expectation dan Keintiman Hubungan pada Pasangan Ta’aruf Devi Maya Puspita S; Istar Yuliadi; Arif Tri Setyanto
Wacana Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.408 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v8i2.98

Abstract

Kepuasan Pernikahan Ditinjau dari Marital Expectation dan Keintiman Hubungan pada Pasangan Ta’aruf     Marital Satisfaction of Ta’aruf Couple Observed from Marital Expectation and Intimate Relationship     Devi Maya Puspita Sari, Istar Yuliadi, Arif Tri Setyanto Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret       ABSTRAK   Menikah merupakan tahapan penting dalam kehidupan manusia. Memilih pasangan yang tepat akan menciptakan pernikahan yang bahagia antara suami dan istri. Memilih pasangan dapat dilakukan melalui ta’aruf, sebuah proses yang tidak membolehkan adanya kontak fisik antara pria dan wanita serta melibatkan mediator untuk mengenal calon pasangan. Pernikahan yang bahagia dapat dicapai jika suami dan istri merasa puas dengan pasangan dan pernikahannya, hal ini disebut kepuasan pernikahan. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan level kepuasan pernikahan adalah pemenuhan marital expectation dan kentiman hubungan antara suami istri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara marital expectation dan keintiman hubungan dengan kepuasan pernikahan pada pasangan ta’aruf. Sampel penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik purposive snowball sampling yang meliputi pasangan ta’aruf, yaitu suami (n = 36) dan istri (n = 66) yang berusia 21-39 tahun dengan usia pernikahan 3-15 tahun, memiliki anak minimal satu, minimal tingkat pendidikan SMA, dan merupakan pernikahan pertama. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa skala kepuasan pernikahan, skala marital expectation, dan skala keintiman hubungan. Analisis data penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara marital expectation dan keintiman hubungan dengan kepuasan pernikahan, dengan nilai Fhitung > Ftabel (117,150 > 3,088), p-value = 0,000 (p-value < 0,05), nilai R = 0,838, dan nilai R square adalah 0,703 atau 70,3%. Secara parsial, terdapat hubungan yang signifikan antara marital expectation dengan kepuasan pernikahan, dengan nilai rxy = 0,274 (p < 0,05) serta terdapat hubungan yang signifikan antara keintiman hubungan dengan kepuasan pernikahan, dengan nilai rxy = 0,626 (p < 0,05). Sumbangan efektif marital expectation terhadap kepuasan pernikahan sebesar 2,4%, sedangkan sumbangan efektif keintiman hubungan terhadap kepuasan pernikahan sebesar 67,9%. Hal ini menunjukkan bahwa keintiman hubungan memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap kepuasan pernikahan dibandingkan marital expectation.   Kata kunci: kepuasan pernikahan, marital expectation, keintiman hubungan, pasangan ta’aruf
STUDI TENTANG GASTROINTESTINAL DISORDERS PADA WANITA YANG MENGALAMI STRES BISING PESAWAT UDARA DI SEKITAR BANDARA ADI SOEMARMO BOYOLALI . Hartono
Wacana Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.851 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v6i1.1

Abstract

The interaction between aircraft noise stress factor with gastrointestinal disorders is believed through brain-HPA-axis, including psycho-neuro-immune-endocrinology system which is direct or indirect could influence on the acid secretion, motility, vascularitation and sensory of pain. The aims of the research is  to find out the difference of the gastrointestinal disorders of women with the aircraft  noise stress in the area of Adi Soemarmo Airport of Boyolali.The research finding is expected to contribute to the science development and to give benefits for local government and among people in the Area of Adi Soemarmo Airport in preventing the effect of aircraft noise. The research design was an analytical survey with a cross sectional approach, taking location at the Dibal and Gagak Sipat Village, Ngemplak Sub district, Boyolali District. The research was conducted from March 2011- to October 2011. The number of respondent was 117. They were divided into 3 groups; Group 1 was exposed 93.10 dB of noise level (39 respondents);  Group 2 was exposed 74.51 dB of noise level (38 respondents); and Group 3 was exposed  54.45 dB of noise level (40 respondents). The samples were taken using simple random sampling. The data were analyzed by Chi-kwadrat. Based on the results of the analysis, a conclusion was drawn that there was a significant difference of the gastrointestinal disorders of women with the aircraft  noise stress in the area of Adi Soemarmo Airport of Boyolali (p<0.05; α=0.05). Keywords : Aircraft noise stress, Gastrointestinal disorders, Adi Soemarmo Airport
PERSEPSI TERHADAP KEBERFUNGSIAN KELUARGA DAN JUVENILE DELINQUENCY PADA REMAJA SISWA SMA Achmad M. Masykur; Erien Ratna Kustanti
Wacana Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.768 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v11i1.133

Abstract

Abstrak. Masa remaja pada hakikatnya merupakan masa mempersiapkan diri untuk bisa berfungsi sepenuhnya di tengah masyarakat. Keluarga menjadi bagian yang sangat penting dalam  memandu remaja menjalani tugas perkembangan menuju masa dewasa. Penelitian ini hendak mengkaji keberfungsian keluarga yang dipersepsikan oleh remaja  serta hubungannya dengan kecenderungan juvenile delinquency. Pendekatan yang akan digunakan adalah dengan menggunakan studi kuantitatif dengan metode analisis regresi. Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 286 siswa dari sebuah SMA di Kota Semarang. Sedangkan variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah variabel Keberfungsian Keluarga yang diungkap dengan menggunakan skala Family Assesment Device (60 item dengan koefisien alpha 0,858) serta variabel Kecenderungan Juvenile Delinquency yang diungkap dengan Skala Kenakalan Remaja (dengan 34 item dengan koefisien alpha 0,912). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hubungan negatif dengan angka koefisien korelasi sebesar -0,472 (p=0,000) yang artinya terdapat korelasi negatif yang sangat signifikan antara Keberfungsian Keluarga dengan kecenderungan Juvenile Delinquency pada remaja. Semakin bagus persepsi keberfungsian keluarga, maka akan semakin rendah kecenderungan Juvenile Delinquency.. Sedangkan sumbangan efektif yang diberikan variabel Keberfungsian Keluarga terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja adalah sebesar 22,2 %, dan sisanya, 77,8%, diberikan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Kata kunci: Fungsi Keluarga,  juvenile delinquency, remaja
TERAPI PUISI: DASAR-DASAR PENGGUNAAN PUISI SEBAGAI MODALITAS DALAM PSIKOTERAPI Nugraha Arif Karyanta
Wacana Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.534 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i1.34

Abstract

Puisi sebagai salah satu bentuk karya sastra dan karya seni memiliki potensi terapeutik tersendiri yang unik. Meskipun belum terlalu dikenal di Indonesia, puisi telah digunakan sebagai sarana penyembuhan diberbagai negara lain, bahkan telah terdapat berbagai asosiasi yang mewadahi terapis puisi ini. Tulisan ini akan memberikan gambaran teoritik mengenai terapi puisi, definisi, sejarah terapi puisi secara singkat, dan letak terapi puisi dalam sistem psikoterapi dan dalam kaitannya dengan beberapa aliran terapi utama.
Pengaruh Pelatihan Pemaafan terhadap Peningkatan Self Esteem Pecandu Narkoba di Program Re-Entry Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Bogor Kadek Widya Gunawan; Aditya Nanda Priyatama; Arif Tri Setyanto
Wacana Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.392 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v8i1.89

Abstract

Pengaruh Pelatihan Pemaafan terhadap Peningkatan Self Esteem Pecandu Narkoba di Program Re-Entry Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Bogor     Effect of Forgiveness Training on Self Esteem Improvement Among Drug Addicts in Re-Entry Program of National Narcotics Rehabilitation Center Lido, Bogor     Kadek Widya Gunawan, Aditya Nanda Priyatama, Arif Tri Setyanto Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret       ABSTRAK Salah satu penyebab prevalensi penyalahguna narkoba meningkat setiap tahun adalah pecandu narkoba lama yang telah menjalani rehabilitasi mengalami kekambuhan sehingga kembali menyalahgunakan narkoba. Rendahnya self esteem pada pecandu narkoba yang direhabilitasi menyebabkan individu memiliki persepsi yang buruk tentang hubungan sosial, serta tidak tahan dalam menghadapi stres yang akhirnya memicu individu untuk kembali menyalahgunakan narkoba. Self esteem adalah keyakinan individu bahwa dirinya berharga yang didasarkan pada penilaian orang lain dan sistem tata nilai di lingkungan individu tinggal. Kondisi psikologis tersebut dapat diatas dengan pemberian pelatihan pemaafan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan pemaafan terhadap peningkatan self esteem. Pelatihan pemaafan adalah modifikasi dari terapi pemaafan ke dalam bentuk workshop yang berfokus pada pemaafan (forgiveness) dan perasaan bersyukur (gratitude). Subjek dalam penelitin ini adalah pecandu narkoba di fase akhir program rehabilitasi, yaitu fase re-entry di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor. Desain yang digunakan adalah desain eksperimen pretest-posttest control group design dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang masing-masing berjumlah enam orang. Kelompok eksperimen diberikan pelatihan pemaafan sebanyak enam sesi selama tiga hari dengan metode ceramah, diskusi, studi kasus, mengerjakan tugas, dan mental imagery. Metode pengumpulan data berupa skala penelitian Adult Version of the Coopersmith Self Esteem Inventory dengan validitas yang bergerak antara 0,517 sampai 0,759,  dan koefisien reliabilitas skala adalah 0,840 sehingga skala dinyatakan valid.Teknik analisis data menggunakan statistik nonparametrik Mann-Whitney dan Wilcoxon Signed-Rank Test secara komputasi dengan software SPSS for MS Windows version 22.0. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pelatihan pemaafan terbukti memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan self esteem pada pecandu narkoba di program re-entry Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Bogor ditunjukkan dengan nilai uji signifikansi (p) sebesar 0,029 (p<0,05) yang berarti hipotesis penelitian diterima. Kata kunci: pelatihan pemaafan, self esteem, rehabilitasi narkoba.
Studi Kasus Proses Pencapaian Kebahagiaan Pada Wanita Penyandang Tuna Daksa Pelaku Pernikahan Di Bawah Tangan Zulfa Desy Khoirun Nisa
Wacana Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.261 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v10i1.123

Abstract

    ABSTRAK     Kebahagiaan menjadi dambaan setiap individu yang dijadikan sebagai tujuan hidup. Kebahagiaan diraih tidak hanya melalui peristiwa yang menyenangkan, seperti halnya yang terjadi  pada  wanita  penyandang tuna  daksa  pelaku  pernikahan di  bawah  tangan yang menjalani kehidupannya penuh dengan kejadian yang tidak menyenangkan, namun wanita penyandang tuna daksa harus tetap berusaha dan berproses untuk mencapai sebuah kebahagiaan.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan proses pencapaian kebahagiaan wanita penyandang tuna daksa pelaku pernikahan di bawah tangan sekaligus mendalami tahapan yang saat ini telah dicapai. Selain itu juga untuk menelusuri mengenai faktor dan dampak yang dirasakan subjek yang melakukan pernikahan di bawah tangan. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang wanita penyandang tuna daksa bawaan sejak lahir dengan usia  24  tahun  dan  sudah  memiliki  pengalaman  menikah  di  bawah  tangan.  Metode penelitian yang digunakan adalah riwayat hidup, wawancara, observasi, dan dokumentasi.   Hasil penelitian menggambarkan adanya serangkaian proses pencapaian kebahagiaan yang dilalui wanita penyandang tuna daksa pelaku pernikahan di bawah tangan dimulai dari pengalaman tragis (tragic event) atau kejadian yang tidak menyenangkan sebagai wanita penyandang tuna daksa bawaan sejak lahir dan menikah di bawah tangan. Secara keseluruhan dari  proses  yang  dijalani  subjek  saat  ini  subjek  masih  berada  pada  tahap pemahaman diri (self insight) sehingga kebahagiaan belum sepenuhnya dirasakan karena adanya hambatan secara personal (masalah mental : terkucilkan sejak kecil, tidak mendapat kasih sayang atau cinta orangtua dan dianggap aib keluarga) dan sosial (kebutuhan dasar atas rasa aman, kasih sayang dan penghargaan) yang tidak terselesaikan secara baik akibat pengendalian diri  subjek  juga  yang  kurang terbentuk secara baik.  Faktor yang  melatar belakangi subjek melakukan pernikahan di  bawah tangan adalah a)  faktor hamil diluar nikah, b) faktor ekonomi dan c) faktor pemahaman masyarakat yang kurang pada pentingnya  pencatatan  pernikahan.  Dampak-dampak dari  pernikahan  di  bawah  tangan yang harus diterima subjek adalah : a) dampak positif, menikah di bawah tangan menjadi satu-satu nya solusi sementara di tengah kondisi subjek yang hamil di luar nikah untuk menghindari aib keluarga. b) dampak negatif, subjek tidak mendapatkan hak sebagai istri, sulit menuliskan status pernikahan di KTP, status anak yang tidak jelas dalam kehidupan sosial, selain itu secara psikologis subjek juga merasa   khawatir akan masa depan dirinya dan anak, tidak mendapatkan nafkah lahir batin, beban fisik dan psikis subjek sebagai istri menjadi lebih berat dengan menjadi tulang punggung keluarga, dan anak  menjadi terlantar dan kurang mendapatkan perhatian.   Kata kunci: proses pencapaian kebahagiaan, penyandang tuna daksa, pernikahan di bawah tangan
PENGARUH PELATIHAN BERPIKIR POSITIF TERHADAP ASERTIVITAS REMAJA PANTI ASUHAN Adhisty June Ertyastuti; Tri Rejeki Andayani; Aditya Nanda Priyatama
Wacana Vol 4, No 2 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.48 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i2.25

Abstract

Remaja sebagai salah satu tahap dalam perkembangan manusia, memiliki tugas perkembangan yang berfokus pada upaya untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab dalam lingkungannya. Remaja memerlukan dukungan dan pengarahan dari keluarga untuk menyelesaikan tugas perkembangannya. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak setiap remaja dilindungi dalam satu keutuhan keluarga sehingga menyebabkan remaja harus berada di panti asuhan. Keberadaan panti asuhan berperan penting sebagai lembaga yang menangani anak-anak terlantar untuk memenuhi kebutuhan anak asuhnya baik dari segi fisik maupun psikis tetapi panti asuhan tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan anak asuhnya terutama kebutuhan psikis. Masalah psikologis yang sering dialami oleh remaja panti asuhan, diantaranya mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain (kompetensi interpersonal), salah satunya dalam asertivitas yang menjadi fokus penelitian ini. Asertivitas merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari sehingga perilaku asertif dapat ditingkatkan melalui serangkaian latihan. Latihan untuk meningkatkan asertivitas dapat dilakukan dengan menekankan pada proses kognitif. Salah satu pengembangan latihan dengan proses kognitif adalah berpikir positif. Pelatihan berpikir positif ini dimaksudkan untuk meningkatkan asertivitas remaja panti asuhan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan berpikir positif terhadap asertivitas remaja panti asuhan di Panti Asuhan Yatim (PAY) Mardhatilah Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan Non-Randomized Pretest-Posttest Control-Group Design dengan subjek penelitian sebanyak 10 remaja panti asuhan di PAY Mardhatilah Sukoharjo dengan tingkat asertivitas sedang yaitu lima remaja Kelompok Eksperimen dan lima remaja Kelompok Kontrol. Pelatihan ini menggunakan pendekatan experiential learning dengan metode communication activities, games, role play, sharing, relaksasi, dan pemutaran film serta materi pelatihan yang telah disusun dalam modul. Pengambilan data dilakukan menggunakan Skala Asertivitas dengan daya beda item 0,302 - 0,642 dan koefisien reliabilitas (α) 0,883. Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney U, diketahui besarnya nilai Zhitung = -2,627 (Ztabel = -2,409; Zhitung<Ztabel) dan p 0,008 (p<0,05). Hal ini berarti ada pengaruh pelatihan berpikir positif terhadap asertivitas remaja panti asuhan. Selanjutnya, hasil uji menggunakan Wilcoxon T, diketahui besarnya nilai Zhitung = -2,032 (Ztabel = -1,728; Zhitung<Ztabel) dan p 0,042 (p< 0,05). Hal ini berarti bahwa pelatihan berpikir positif efektif dalam meningkatkan asertivitas remaja panti asuhan. Kata Kunci : Pelatihan Berpikir Positif, Asertivitas, Remaja Panti Asuhan
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ACADEMIC DISHONESTY DAN SELF EFFICACY DENGAN PERILAKU ACADEMIC DISHONESTY PADA MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Psikologi di Kotamadya Surakarta) Adnan Ashari; Tuti Hardjajani; Nugraha Arif Karyanta
Wacana Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.582 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v2i1.57

Abstract

Using  self-administrated  survey  method  among  undergraduate  student  majoring Psychology in City of  Surakarta,  we  measure empirically the  relationship between perceived  academic  dishonesty,  self-efficacy,  and  academic  dishonesty  behavior. Peceived  academic  dishonesty  scale,  general  self-efficacy  (GSE)  scale,  and  self- reported academic dishonesty behavior questionare were used in this research. Rusult  of  Pearson-correlation  test  found  that  there  is  negative  correlation  between perceived  academic  dishonesty  and  academic  dishonesty  behavior  with  strong relationship  was  indicated  by  correlation  coefficient  at  -0,553.  There  is  negative correlation  between  self-efficacy  and  academic  dishonesty  behavior  with  weak relationship was indicated by correlation coefficient only at -0,060. Exciting  other  findings  is  that  all  participant  (100%)  report  that  they  were  do  the academic dishonesty in  varied  model and frequencies.  This  research also find  that there  is  significant  difference  academic  dishonesty  behavior  between  male  and female  student,  where  academic  dishonesty  more  frequently  do  by  male  student. Then, there is no significant difference academic dishonesty behavior between early level  student  and  end  level  student.  Last  but  not  least,  there  is  no  relationship between Grade Passing Academic (GPA) and academic dishonesty behavior, keywords: academic dishonesty perceipt, self-efficacy, and academic dishonesty behavior.
Studi Kasus Pola Intimasi Dengan Teman Sebaya Pada Remaja Bonaventura Arya Gemilang; Istar Yuliadi; Salmah Lilik
Wacana Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.674 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v7i2.80

Abstract

Studi Kasus Pola Intimasi Dengan Teman Sebaya Pada Remaja Case Study Pattern Of Intimacy With Peers in Adolescent With Autism Bonaventura Arya Gemilang, Istar Yuliadi, Salmah Lilik Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret ABSTRAK Remaja cenderung untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama dengan teman-teman yang membuat para remaja menjadi lebih dekat dengan teman mereka. dan dari kedekatan tersebut akan timbul suatu intimasi yang membuat hubungan pertemanan menjadi lebih mendalam. Bagi mereka yang mempunyai gangguan seperti autisme sangatlah sulit untuk membangun suatu hubungan yang mendalam, namun mereka mempunyai cara masing-masing dalam membangun hubungan yang mendalam dengan orang lain. Penelitian ini berupaya mengkaji bagaimana mereka yang mengalami gangguan autisme dan sudah memasuki masa remaja dapat membangun suatu hubungan yang dalam dengan teman sebaya mereka. Hubungan yang dalam ini dilihat melalui bagaimana interaksi dan kedekatan mereka, pengaruh yang diberikan, adanya hubungan timbal balik, serta berbagi satu sama lain. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data empiris dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan riwayat hidup. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data empiris dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan riwayat hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka dengan gangguan autisme juga bisa untuk membangun suatu hubungan yang mendalam dengan teman sebaya mereka. Mereka bisa berkmounikasi dan berinteraksi dengan teman dekat mereka layaknya remaja normal pada umumnya. Kata kunci: Autisme, Intimasi, Remaja

Page 5 of 18 | Total Record : 172