cover
Contact Name
laelatus Syifa Sari Agustina
Contact Email
laelatussyifa.sa@staff.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
wacana@mail.uns.ac.id
Editorial Address
Gedung D Fakultas Kedokteran UNS Jl. Ir. Sutami no. 36A, Kota surakarta (solo), Jebres, Jawa Tengah, 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
WACANA
ISSN : 20850514     EISSN : 27161625     DOI : https://doi.org/10.13057/wacana.v12i1
Wacana adalah wadah pengembangan psikologi di indonesia khususnya dibidang indegenous yang memuat naskah-naskah ilmiah penelitian empiris. Psikologi dalam ranah indegenous mengkhususkan diri pada studi yang mengangkat seni, etnis, budaya, nilai-nilai kepercayaan, spiritualitas, agama dan kearifan lokal yang saling mempengaruhi proses sosial dan proses individual serta hubungan intra dan/atau inter kelompok dan lingkungan. Kajian dalam bidang-bidang psikologi lainnya dapat dimuat dalam Wacana sepanjang memiliki relevansi dengan psikologi khusunya bidang indegenous.
Arjuna Subject : -
Articles 172 Documents
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII PROGRAM AKSELERASI DI SMP NEGERI 9 SURAKARTA Ahmad Asrori; Thulus Hidayat; Arista Adi Nugroho
Wacana Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.896 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v2i1.56

Abstract

Sebagai makhluk sosial, pastilah membutuhkan kehadiran orang lain untuk menjalani hidupnya. Hal ini terkait dengan bagaimana seseorang melakukan interaksi, penyesuaian sosial dimana individu tersebut tinggal. Individu yang memiliki kecerdasan emosi yang baik akan mampu dan mudah untuk berhubungan dengan orang lain karena mampu berempati, memotivasi diri, serta mampu mengelola emosi orang lain. Faktor tinggi rendahnya kecerdasan emosi dan interaksi teman sebaya yang dimiliki oleh setiap individu khususnya para siswa berperan penting dalam keberhasilan penyesuaian sosialnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dan interaksi teman sebaya dengan penyesuaian sosial, hubungan kecerdasan emosi dengan penyesuaian sosial, dan hubungan interaksi teman sebaya dengan penyesuaian sosial. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII program akselerasi SMP Negeri 9 Surakarta yang  berjumlah 39 siswa. Karena sedikitnya populasi maka penelitian ini menggunakan semua populasi untuk penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda dan korelasi Pearson Product moment dengan bantuan komputer program SPSS for MS windows versi 16. Berdasarkan analisisa data, diperoleh F regresi = 39,924 dengan p <0,05. Hal ini menunjukkan hasil yang signifikan, bahwa kecerdasan emosi dan interaksi teman sebaya secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan dengan penyesuaian sosial. Hasil rx1y = 0,756 dengan p<0,05 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan penyesuaian sosial,  sedangkan rx2y = 0,769 dengan p<0,05 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi teman sebaya dengan penyesuaian sosial. Adapun sumbangan efektif yang diberikan prediktor kecerdasan emosi dan interaksi teman sebaya terhadap penyesuaian sosial ditunjukkan dengan R = 0,692 atau 69,2 % artinya masih ada 30,8 % faktor lain yang mempengaruhi penyesuaian sosial sebesar 30,92 % dan interaksi teman sebaya sebesar 38,82 %. Subjek dalam penelitian ini pada umumnya memiliki kecerdasan emosi yang tinggi (mean empirik = 82,7 dan mean hipotetik = 62,5), mempunyai interaksi teman sebaya yang tinggi (mean empirik = 112,4 dan mean hipotetik = 85), dan mempunyai penyesuaian sosial yang tinggi (mean empirik = 119,5 dan mean hipotetik = 92,5)     Kata kunci : Kecerdasan emosi, interaksi teman sebaya, penyesuaian sosial.
Hubungan Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Hardiness pada Remaja yang Mengalami Residential mobility di Keluarga Militer Sharen Junifa Clarabella; Hardjono .; Arif Tri Setyanto
Wacana Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.286 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v7i1.79

Abstract

Hubungan Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Hardiness pada Remaja yang Mengalami Residential mobility di Keluarga Militer Relation of Self-Adjustment and Peers Social Support with Hardiness in Residential mobility Adolescents of Military Family Sharen Junifa Clarabella, Hardjono, Arif Tri Setyanto Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyesuaian diri dan dukungan sosial teman sebaya dengan hardiness. Residential mobility merupakan kepindahan individu dari satu lokasi ke lokasi lain yang menyebabkan perubahan tempat tinggal dan sekolah atau kombinasi keduanya. Tingkat residential mobility yang tinggi dapat ditemukan di keluarga militer yang setidaknya akan mengalami kepindahan setiap 1-2 tahun sekali. Residential mobility menjadi pengalaman besar yang berpengaruh bagi remaja dan menjadi sumber stres tersendiri karena kaitannya dengan tuntutan menyesuaikan diri dan minimnya dukungan teman sebaya yang tersedia di lingkungan baru. Dampak negatif residential mobility dapat diminimalkan dengan memiliki kepribadian tangguh atau hardiness yang dapat membantu remaja menghadapi lingkungan yang berubah-ubah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan sampel 65 remaja yang mengalami residential mobility di keluarga militer. Hasil pengujian korelasi menunjukan nilai korelasi (R) sebesar 0,520 dengan sig. 0,000 (P
Perbedaan Tingkat Akulturasi antara Mahasiswa Etnik Bali dan Mahasiswa Etnik Papua Ditinjau dari DukunganSosial di Universitas Sebelas Maret Surakarta Rahayan Sadhu Pramesti; Nugraha Arif Karyanta; Arista Adi Nugroho
Wacana Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.809 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v9i2.111

Abstract

Perbedaan Tingkat Akulturasi antara Mahasiswa Etnik Bali dan Mahasiswa Etnik Papua Ditinjau dari DukunganSosial di Universitas Sebelas Maret Surakarta The Difference Of Acculturation Between Balinese and Papuan Students Observed from Social Support inSebelas Maret University Surakarta Rahayan Sadhu Pramesti, Nugraha Arif Karyanta, Arista Adi Nugroho Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Mahasiswa yang berasal dari etnik Bali dan mahasiswa yang berasal dari etnik papua yang berkuliah di Universitas Sebelas Maret Surakarta merupakan mahasiswa etnik minoritas. Mereka diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru dimana etnik Jawa sebagai etnik mayoritas. Dalam membantu proses akulturasi, mahasiswa perantau memerlukan dukungan sosial dari orang-orang yang ada disekitarnya seperti, orang tua, komunitas etnik, teman kuliah dan masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat akulturasi antara mahasiswa etnik Bali dan etnik Papua di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif komparatif. Responden penelitian berjumlah 72 mahasiswa, terdiri dari 37 mahasiswa etnik Bali dan 35 mahasiswa etnik Papua di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Teknik pengambilan sampel dengan cara studi populasi. Alat pengumpul data menggunakan skala akulturasi yang merupakan adaptasi dari Suinn-Lew Asian Self-Identity Acculturation Scale (SL-ASIA) dengan indeks daya beda 0,516 – 0,896 dan reliabilitas 0,955; serta menggunakan skala dukungan sosial yang merupakan modifikasi dari aspek dukungan sosial Sarafino (1996), dengan indeks daya beda 0,304 – 0,637 dengan reliabilitas 0,880. Analisis menggunakan Two Way Anova. Hasil analisis Two Way Anova untuk akulturasi ditinjau dukungan sosial dari  diperoleh Fhit > Ftabel yaitu 8,300 > 3,14 maka hipotesis diterima, artinya terdapat perbedaan akulturasi antara mahasiswa etnik Bali dan mahasiswa etnik Papua ditinjau dari dukungan sosial. Mahasiswa etnik Bali memiliki nilai akulturasi dengan dukungan sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa etnik Papua. Hasil uji t-test untuk mahasiswa etnik Bali dan mahasiswa etnik Papua diperoleh t tabel = 2,0003 sehingga thitung > ttabel (2,350 > 2,0003) maka hipotesis diterima, artinya terdapat perbedaan akulturasi pada mahasiswa etnik Bali dan mahasiswa etnik Papua. Mahasiswa etnik Bali memiliki tingat akulturasi yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa etnik Papua. Kata kunci: akulturasi, dukungan sosial, mahasiswa etnik Bali, mahasiswa etnik Papua.
PERBEDAAN AGRESIVITAS DAN PROSOSIAL ANTARA SISWA SMP NEGERI DI KOTA DENGAN DI DESA . Ratnawati; Niken Titi Pratitis
Wacana Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.842 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v5i1.15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya perbedaan agresivitas dan prososial antara siswa SMP Negeri di kota dengan di desa. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 22 Samarinda dan SMP Negeri 30 Pampang sejumlah 154 responden. Untuk mengumpulkan data digunakan skala agresivitas dan skala prososial. Hasil analisis varians anova dua jalur menunjukkan perbedaan agresivitas  antara siswa di kota dengan di desa didapatkan nilai F = 8,905 nilai p = 0.03 (p < 0,050) yang berarti signifikan. Sedangkan  hasil analisis prososial didapatkan nilai F = 2,255 nilai p = 0,135 (p > 0,050) yang berarti tidak signifikan, sehingga tidak ada perbedaan prososial antara  siswa di kota dengan  di desa. Kata kunci : Agresivitas, prososial dan siswa di kota dengan di desa
Pola Asuh Co-Parenting Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja dengan Orangtua Bercerai (Broken Home) Adi Fahrezi; Rachmy Diana
Wacana Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.467 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v11i2.146

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh co-parenting dan penyesuaian diri pada remaja dengan orang tua bercerai. Selain itu tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan efektif pola asuh co-parenting dalam membantu meningkatkan kemampuan penyesuaian diri pada remaja. Subjek penelitian ini adalah remaja yang orangtuanya bercerai  berjumlah 31 orang, alat pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah skala co-parenting dan skala penyesuaian diri, dengan koefisien alpha (reliabilitas) sebesar 0,940 dan 0,948. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah aksidental sampling. Metode analisis data yang digunakan yaitu product moment dari pearson. Hasil analisis menunjukkan bahwa, variabel co-parenting dan penyesuaian diri memiliki nilai r sebesar 0,723 dan nilai p sebesar 0,000 (P < 0,05) dan menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara pola asuh co-parenting dan penyesuaian diri. Semakin baik pola asuh co-parenting yang diterapkan maka semakin baik pula kemampuan penyesuaian diri pada remaja, sebaliknya semakin buruk pola asuh co-parenting yang diterapkan maka semakin buruk pula kemampuan penyesuaian diri pada remaja. Dengan demikian hipotesis penelitian ini dinyatakan diterima. Sumbangan efektif variabel pola asuh co-parenting terhadap penyesuaian diri sebesar 0,522 (52,2%).  Kata kunci: penyesuaian diri, pola asuh, co-parenting, broken home
PENGARUH PEMBERIAN CERITA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP RECALL MEMORY PADA ANAK-ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR TAKMIRUL ISLAM SURAKARTA Mifta Chussurur; Thulus Hidayat; Rin Widya Agustin
Wacana Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.168 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v3i1.47

Abstract

Penjelasan  materi pelajaran yang masih konvensional dan kurang menarik bagi anak serta kurang efektifnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru menyebabkan anak mudah bosan dan sulit untuk memahami materi yang disampaikan. Oleh karena itulah dibutuhkan metode dan media pembelajaran yang tepat dalam menunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Usia anak Sekolah Dasar yang senang akan cerita-cerita fiksi serta adanya objek bantu akan mempermudah dalam mengoptimalkan kemampuan recall memory anak. Penggunaan media audiovisual sebagai objek bantu akan meningkatkan ketertarikan pada anak sehingga anak lebih memperhatikan dengan seksama cerita yang diberikan, kemudian anak siap menceritakan kembali atau merecall cerita yang telah diikuti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian cerita melalui media audiovisual terhadap recall memory pada anak-anak kelas V Sekolah Dasar Takmirul Islam Surakarta. Penelitian ini merupakan true-experimental design dengan menggunakan desain randomized matched two groups design, posttest only. Subyek penelitian adalah 24 anak kelas V SD Takmirul Islam Surakarta berusia 10-12 tahun yang terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan pemberian cerita melalui media audiovisual, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan berupa pemberian cerita melalui naskah cerita. Tes recall memory berupa tes essay yang berisi pertanyaan kepada subjek mengenai cerita yang telah diberikan. Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat recall memory setelah perlakuan. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan statistik non parametrik uji Mann Whitney U Test. Diperoleh nilai Z=-2,892 (Z<-2,326) dan  p= 0,003 (p<0,01) . Nilai rata-rata pada kelompok eksperimen adalah 25,00 lalu sedang nilai rata-rata pada kelompok kontrol adalah 43,75. Nilai rata-rata ini dapat diinterpretasi bahwa ada perbedaan atau selisih rata-rata pada kedua kelompok sebesar 21,25. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian cerita melalui media audiovisual terhadap recall memory pada anak-anak. Keberhasilan proses recall memory juga didukung oleh interaksi positif antara fasilitator dengan siswa, modul sebagai panduan fasilitator, sarana yang lengkap, serta partisipasi dari subjek.   Kata Kunci : Pemberian Cerita, Media Audiovisual, Recall memory
Hubungan antara Kecerdasan Emosi dan Dukungan Sosial Orangtua dengan Self-Regulated Learning Siswa Kelas XII di SMA Batik 1 Surakarta Astika Permata Sari; Machmuroch .; Selly Astriana
Wacana Vol 9, No 1 (2017)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.055 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v9i1.102

Abstract

Hubungan antara Kecerdasan Emosi dan Dukungan Sosial Orangtua dengan Self-Regulated Learning Siswa Kelas XII di SMA Batik 1 Surakarta   The Relationship Between Emotional Intelligence and Parental Social Support with Self-Regulated Learning the Students of XII Grade in SMA Batik 1 Surakarta     Astika Permata Sari, Machmuroch, Selly Astriana Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Self-regulated learning dapat diartikan sebagai suatu proses di dalam  kegiatan belajar yang membantu siswa untuk mengelola kemampuan yang ada di dalam diri, dalam mengatur waktu belajar, mencapai tujuan belajar dengan mengembangkan pikiran serta perilaku untuk mencapai kesuksesan dalam belajar. Variabel yang berpengaruh terhadap self-regulated learning antara lain adalah kecerdasan emosi dan dukungan sosial orangtua. Tujuan penelitian ini adalah; (1) Mengetahui hubungan antara kecerdasan emosidan dukungan sosial orangtua dengan self-regulated learning, (2) mengetahui hubungan antara kecerdasan emosidan self-regulated learning, dan (3) mengetahui hubungan antara dukungan sosial orangtua dan self-regulated learning siswa kelas XII di SMA Batik 1 Surakarta. Penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling dengan sampel sebanyak 100 siswa kelas XII program IPA dan IPS. Instrumen yang digunakan adalah skala self-regulated learning, skala kecerdasan emosi, dan skala dukungan sosial orangtua. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan nilai Fhitung sebesar 20,810 (p < 0,05) dan nilai R = 0,548. Nilai R2 yang diperoleh adalah 0,425 atau 42,5% dengan sumbangan efektif kecerdasan emosi sebesar 31,40 % dan sumbangan efektif dukungan sosial orangtuasebesar 11,19%. Secara parsial, terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan self-regulated learning (p < 0,05 ; rx1y = 0,515) dan terdapat hubungan signifikan pula antara dukungan sosialorangtuadengan self-regulated learning (p< 0,05; rx2y = 0,445). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosidan dukungan sosial orangtua dengan self-regulated learning siswa kelas XII di SMA Batik 1 Surakarta. Semakin tinggi kecerdasan emosi dan dukungan sosial orangtua yang dimiliki individu, maka self-regulated learning yang dimiliki akan semakin tinggi, begitu pula sebaliknya.   Kata kunci: Kecerdasan emosi, dukungan sosial orangtua, self-regulated learning, siswa SMA.
GAMBARAN RESILIENSI ANAK PASCA BENCANA BANJIR DI DESA DAYEUHKOLOT, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Rachmat Taufiq; Eka Susanty; Dyah Titi S; Elin Nurlina
Wacana Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.048 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v6i1.5

Abstract

Jawa Barat merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang sering mengalami bencana alam. Salah satunya daerahnya adalah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Bencana alam yang seringkali dihadapi oleh masyarakat Dayeuhkolot adalah banjir. Setiap turun hujan, maka daerah ini akan terendam oleh air. Lebih-lebih jika intensitas curah air hujan cukup tinggi dan berdurasi lama, maka dapat dipastikan banjir akan melanda. Bencana banjir beresiko tinggi mengancam keselamatan jiwa para warga serta merusak infrastruktur yang ada. Bukan hanya kerugian secara materi yang menjadi masalah, namun juga dampak psikologis. Penelitian ini mengacu pada konsep resiliensi dari Reivich & Shatte (2002) yang menyatakan bahwa resiliensi merupakan kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit. Menurut Reivicih & Shatte (2002) Resiliensi dibangun dari tujuh kemampuan. Adapun ketujuh kemampuan itu adalah: Regulasi emosi (emotion regulation), pengendalian  impuls (impuls control, analisis Kausal (causal analysis), efikasi diri (self-efficacy), Optimisme (realistic optimism), empati (emphatic), mencapai hal yang positif (Reaching Out.). Penelitian ini merupakan penelitian awal yang bermaksud untuk menggambarkan resiliensi anak korban bencana banjir di Dayeuhkolot, Bandung. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan Resilence Quotient (RQ) dari Reivich & Shatte (2002) yang dilakukan penyesuaian oleh peneliti (alpha cronbach = 0,885). Sampel penelitian berjumlah 31 orang anak di daerah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan secara umum kemampuan resiliensi yang dimiliki oleh anak-anak pasca bencana banjir di desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menunjukkan  kemampuan yang baik/tinggi  dalam impulse control, optimism dan causal analysis, sedangkan kemampuan yang tergolong rendah adalah regulasi emosi, empati, self efficacy dan reaching out. Meskipun demikian, penelitian ini merupakan penelitian awal, sehingga penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan. Untuk meningkatkan kemampuan resiliensi anak, tampaknya perlu dirancang dan dilakukan program intervensi dan pengembangan terutama dalam kemampuan regulasi emosi, empati, self efficacy dan reaching out. Kata kunci: Resiliensi, bencana banjir, anak (remaja).
Perbedaan Psikoedukasi “TAPIS” Melalui Metode Latihan Gugus Tugas dan Presentasi Terhadap Pengetahuan Internet Sehat dan Aman Pada Orangtua Irma Ari Noviyanti; Lisnawati .
Wacana Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.232 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v11i1.137

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai perbedaan Psikoedukasi TAPIS melalui metode latihan gugus tugas dan presentasi terhadap pengetahuan internet sehat dan aman pada orangtua. Subjek pada penelitian ini adalah orangtua wali murid kelas VIII MTs “X” Sleman sebanyak 40 orang yang terdiri dari 28 orang perempuan dan 12 orang laki-laki, yang memiliki pengetahuan internet sehat yang rendah berdasar hasil studi pendahuluan. Desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah between subjects factorial design 2x2. Tingkat pengetahuan diukur menggunakan tes prestasi yang dibuat oleh peneliti. Hasil penelitian diuji menggunakan uji statistik Two Way Anova dan Mann-Whitney U. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan internet sehat dan aman yang diberikan psikoedukasi menggunakan metode latihan gugus tugas dan presentasi, ditunjukkan dengan nilai p = 0.550 (> 0.05).Kata kunci: Latihan Gugus Tugas; Orangtua; Pengetahuan Internet Sehat dan Aman; Presentasi; Psikoedukasi “TAPIS”
KECENDERUNGAN MENYONTEK DALAM KAITANNYA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI DIRI PADA PELAJAR SMK PGRI 1 PACITAN JAWA TIMUR Triyan Kurniasari Aryani; Thulus Hidayat; Arista Adi Nugroho
Wacana Vol 1, No 2 (2009)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.696 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v1i2.61

Abstract

Kecenderungan menyontek merupakan salah satu fenomena pendidikan yang sering dan bahkan selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari-hari. Hal ini terjadi karena proses imitasi dan akan terus terjadi secara turun-temurun jika tidak ada perhatian dan perbaikan terhadap sistem. Dalam hal ini, faktor tinggi rendahnya kepercayaan diri dan motivasi diri yang dimiliki oleh setiap individu khususnya para pelajar berperan penting dalam keberhasilan akademiknya. Individu dengan kepercayaan diri dan motivasi diri yang rendah dinilai memiliki kecenderungan menyontek lebih besar dibanding pelajar yang memiliki kepercayaan diri dan motivasi diri yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepercayaan diri dan motivasi diri dengan kecenderungan menyontek, hubungan kepercayaan diri dengan kecenderungan menyontek, dan hubungan motivasi diri dengan kecenderungan menyontek. Penelitian ini menggunakan populasi seluruh pelajar SMK PGRI I Pacitan Jawa Timur. Sampel berjumlah 90 pelajar. Teknik pengambilan sampelnya adalah cluster random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi simultan dan korelasi Pearson Product moment dengan bantuan komputer program SPSS for MS windows versi 16. Berdasarkan perhitungan analisis data diperoleh hasil uji simultan p-value 0,002<0,05, artinya signifikan, sedangkan F hitung 6,583 > dari F tabel 3,09, artinya signifikan dengan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,131 atau 13,1%. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu kepercayaan diri dan motivasi diri secara bersama-sama memiliki hubungan signifikan pada kecenderungan menyontek para pelajar. Sedangkan untuk hubungan antara kepercayaan diri dengan kecenderungan menyontek diperoleh koefisien korelasi r sebesar -0,253 p<0,05, dan koefisien korelasi r sebesar -0,362 p<0,05 untuk hubungan antara motivasi diri dengan kecenderungan menyontek. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan kecenderungan menyontek dan terdapat hubungan negatif antara motivasi diri dengan kecenderungan menyontek. Adapun sumbangan efektif yang diberikan prediktor kepercayaan diri sebesar 0,88% dan motivasi diri sebesar 12,26%.     Kata kunci : Kepercayaan diri, motivasi diri, kecenderungan menyontek.

Page 3 of 18 | Total Record : 172