cover
Contact Name
Wendi Ahmad Wahyudi
Contact Email
wendiahmadwahyudi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
wendiahmadwahyudi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
Galanggang Sejarah
Published by RC Institut
ISSN : -     EISSN : 26848767     DOI : -
Core Subject : Social,
GALANGGANG SEJARAH contains articles from research and/or analytical-critical studies and book reviews in the field of history, both in the scientific, case study, and historical education aspects.
Arjuna Subject : -
Articles 49 Documents
Perkembangan Objek Wisata Religi Mesjid Agung Madani Islamic Center di Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu (2010-2017) Diana Agustina; Siti Fatimah
Galanggang Sejarah Vol 1 No 2 (2019): Galanggang Sejarah: Publishing April 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.533 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3355693

Abstract

This paper examines, why the Pasir Pangaraian Islamic Center Great Mosque became popular in 2015? Has the Pasir Pangaraian Islamic Center Great Mosque fulfilled the criteria as a religious tourist attraction? The method used is the historical method which is carried out through four stages, namely source collection (heuristics), source criticism, interpretation, and historiography. The results of this study indicate that, first, the development of the Great Mosque of the Islamic Center of Pasir Pangaraian from 2010 to 2017 has increased in terms of service. The construction of mosque infrastructure is getting better with the award received by the Great Mosque of the Islamic Center of Pasir Pangaraian as the best mosque in 2015. Secondly, the Great Mosque of Islamic Center Pasir Pangaraian can be said as one of the tourist objects because it meets several criteria as religious tourism, such as provide physical and spiritual freshness, as a place of prayer, dzikir and pray, as religious activities, as community activities. Third, the pattern of building and developing mosques so that the Great Mosque of the Islamic Center of Pasir Pangaraian became popular due to the role and cooperation carried out by the mosque administrators with the government, mosque administrators with the community, and administrators with the company.
Perkembangan Objek Wisata Bahari Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat (2010-2017) Ernovela Ernovela; Siti Fatimah
Galanggang Sejarah Vol 1 No 2 (2019): Galanggang Sejarah: Publishing April 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.908 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3358164

Abstract

The purpose of this study was to determine the development of Bahari Air Bangis tourism objects in 2010-2017, Sungai Beremas District, West Pasaman Regency. The study was conducted in June-July 2019. This study uses a historical research method consisting of four topics, namely data collection (Heuristics), source criticism, interpretation, and historiography. In addition, data is also obtained through interviews. The results of the study show that there are three aspects that can be seen from the development of the Air Bangis marine tourism object. First, the development of management of the Air Bangis marine tourism potential and attraction, the development of tourism infrastructure supporting facilities, the development of the number of visitors and the role of the community in developing tourism objects. Second, analysis of the supporting factors and obstacles to the development of the Air Bangis marine tourism object. Third, the positive and negative impacts of the development of marine tourism object both in the fields of economy, social culture, environment and so forth. In an effort to develop the Air Bangis maritime attraction, it is inseparable from the cooperation of the regional government with the community around the tourist attraction.
Sejarah dan Perkembangan Muhammadiyah di Kabupaten Pasaman Barat Abdul Hakim; Erniwati Erniwati
Galanggang Sejarah Vol 1 No 2 (2019): Galanggang Sejarah: Publishing April 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.204 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3362476

Abstract

Muhammadiyah has emerged and developed in West Sumatra since 1925. The development of Muhammadiyah in this region is much more rapid than the place of birth of Yogyakarta, so that West Sumatra is called as a place for Muhammadiyah to be raised. In the West Pasaman district Muhammadiyah has been in since 1928, by forming the Muhammadiyah Talu group. It was this group that later became the forerunner to the establishment of the West Pasaman Regional Muhammadiyah Leader. Writing the history and development of West Pasaman Muhammadiyah uses a historical method consisting of heuristics (collecting resources), criticizing the sources to find the authenticity and credibility of the data, interpretation (understanding of the text) and ending with historiography (writing history). The results of this study indicate that the West Pasaman Muhammadiyah had existed long before the formation of the West Pasaman government. In its development, West Pasaman Muhammadiyah faced the dynamics of ethnic diversity as well as customs and culture in the area. Through propaganda and charity efforts Muhammadiyah began to be accepted in areas that initially rejected this association.
Nagari Matur pada Masa PRRI (1958-1961) Odrian WD Putra; Etmi Hardi
Galanggang Sejarah Vol 1 No 2 (2019): Galanggang Sejarah: Publishing April 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.121 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3364112

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang peristiwa PRRI yang terjadi di Provinsi Sumatera Tengah pada tahun 1958-1961. Kajian ini mengakaji mengenai kehidupan politik, sosial, dan ekonomi serta peranan Matur pada masa pergolakan daerah, PRRI. Penelitian ini menggunakan metode sejarah selama proses penulisan. Dimulai dari heuristik atau pengumpulan sumber, kemudian dilanjutkan dengan proses kritik sumber dan intepretasi data, dan tahap terakhir historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Matur memiliki peranan sebagai salah satu basis tentara PRRI dan juga sebagai daerah penyangga bagi daerah pedalaman yang masih dikuasai oleh PRRI. Peristiwa PRRI juga mempengaruhi berbagai kehidupan masyarakat. Pertama Kehidupan politik masyarakat banyak pendukung partai Masyumi yang melarikan diri ke hutan karena keamanan dan keselamatan mereka yang tidak terjamin. Kedua, kehidupan sosial, masyarakat Matur yang awal dikenal dengan sifat gotong royong dan saling membantu berubah menjadi masyarakat yang saling mencurigai satu sama lain. Ketiga kehidupan ekonomi, masyarakat Matur kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena kebijakan embargo ekonomi Soekarno.
Zainuddin Sutan Kerajaan: Dekan Pertama PTPG Batusangkar 1954-1958 Rudi Fitra; Erniwati Erniwati
Galanggang Sejarah Vol 1 No 2 (2019): Galanggang Sejarah: Publishing April 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.373 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3364124

Abstract

Zainuddin Sutan Kerajaan adalah seorang tokoh pendidikan yang dapat dijadikan panutan oleh masyarakat dan sangat berperan besar dalam meletakkan pilar pondasi pendidikan tinggi di Sumatera Barat, dalam artikel ini dibahas sebagai biografi tematis. Kajian ini menganalisis peranan Zainuddin Sutan Kerajaan dalam pendirian serta sebagai Dekan Pertama PTPG Batusangkar tahun 1954-1958. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dari proses; heuristik; atau pengumpulan sumber; kemudian dilanjutkan proses kritik sumber dan interpretasi data; tahap terakhir adalah penulisan sejarah hingga biografi ini dapat diselesaikan. Hasil penelitian menunjukkan Zainuddin Sutan Kerajaan memiliki peran dalam pendirian dan menjabat sebagai Dekan Pertama PTPG Batusangkar 1954-1958. Peran Zainuddin Sutan Kerajaan dalam pendirian PTPG Batusangkar adalah ditunjuk menjadi ketua panitia pembangunan PTPG Batusangkar, dan kemudian Zainuddin dipercaya untuk menjabat sebagai Dekan PTPG Batusangkar. Hal ini tidak lain karena Zainuddin Sutan Kerajaan merupakan Guru Besar satu-satunya yang berasal dan menetap di Batusangkar sesuai dengan Skp. Presiden No. 11M/ Tahun 1955. Kebijakan-kebijakan Zainuddin Sutan Kerajaan sebagai Dekan yaitu berhasil mendatangkan dosen terbang demi mengisi staf tenaga pengajar yang masih sedikit, dan tidak terlibat dalam pergolakan daerah (PRRI).
Perkembangan Pendidikan Islam di Minangkabau: Perguruan Islam Ar Risalah 2003-2018 Suyatna Syah Putra; Erniwati Erniwati; Abdul Salam
Galanggang Sejarah Vol 1 No 2 (2019): Galanggang Sejarah: Publishing April 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.464 KB)

Abstract

Islamic education in Minangkabau always develops each year. One of the Islamic education institutes that support this developing is Perguruan Islam Ar Risalah, Padang City. Perguruan Islam Ar Risalah is a part of donating institution, Islam Ar Risalah. This institution was held on June, 24th 2003 by LIPIA alumnus. In the beginning, this institution only focuses on one level of education, junior high school. But, after that time, this institution expands to some levels of education, there are kindergarten, elementary school, senior high school, Ma’had ‘aly, and Ar Risalah economic school of Islam. In this paper, we focus on the history of how the institution exists, strategic, to develop their institution and influence of this institution for social and religion of around society. The method of this paper is the historical method. The steps are heuristic/gathering the data, then verification of critical for getting the real information from the source. Then interpretation (re-understanding) about the data. And the last, presenting the result to create the paper about the history of Perguruan Islam Ar Risalah.
Dilema Taman Nasional Kerinci Seblat di Desa Giri Mulyo Tahun 1999-2017 Teti Rulia; Zul Asri
Galanggang Sejarah Vol 1 No 2 (2019): Galanggang Sejarah: Publishing April 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.786 KB)

Abstract

Artikel ini membahas tentang kebijakan yang dilaksanakan oleh pengelola TNKS untuk mengatasi lahan kritis yang digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan pertanian dan perkembangan TNKS dalam perspektif historis. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kebijakan yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam TNKS terutama TNKS dengan Desa Giri Mulyo di Kayu Aro Barat Kerinci, Menjelaskan perkembangan TNKS setelah digunakan oleh masyarakat Desa Giri Mulyo. Metode yang digunakan adalah metode sejarah, dengan tahapan, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian, maka temuan penelitian ini adalah adanya kebijakan dari pengelola TNKS yaitu Forest Program II, dimana kebijakan ini merupakan penanaman kembali lahan-lahan yang telah dipakai oleh masyarakat Desa Giri Mulyo dan membantu masyarakat dalam memajukan perekonomian sehingga tidak terlalu berpatokah terhadap pertanian. Pengelola membiarkan untuk sementara masyarakat yang sudah terlanjur berladang didalam wilayah TNKS sampai pohon-pohon yang sudah ditanam kembali mulai besar untuk menutupi lahan yang kritis. Pengelola membentuk 2 kelompok tani untuk memberikan bantuan agar masyarakat tidak menggarap di lahan TNKS lagi dan pengelola TNKS serta masyarakat Desa Giri Mulyo bekerja sama dalam menjaga kelestarian Taman Nasional kerinci Seblat.
Perkembangan Al-Jam’iyatul Washliyah di Tebing Tinggi, Sumatera Utara (1947-2018) Devy Fakhriyani; Abdul Salam
Galanggang Sejarah Vol 1 No 3 (2019): GALANGGANG SEJARAH: Publishing July 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.691 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3490485

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah dan perkembangan organisasi AlWashliyah di Tebing Tinggi Sumatera Utara, dalam konteks yang terfokus padapendidikan dan keorganisasian. Kajian tentang Al Washliyah di Tebing Tinggi inipenting karena berdasarkan sejarahnya Tebing Tinggi pernah menjadi markas besarlaskar Al Washliyah pada masa Agresi Militer Belanda tahun 1947 dan tempatsementara Pengurus Besar Al Washliyah ketika Medan telah diduduki Belanda.Metode yang digunakan adalah metode historis. Hasil dari penelitian ini melihatkanperkembangan organisasi Al Washliyah di Tebing Tinggi, dibagi menjadi beberapaperiode yaitu periode cikal-bakal lahirnya Al Washliyah di Tebing Tinggi (1947-1950), periode awal perjalanan organisasi (1950-2002), periode perkembanganorganisasi (2002-2015) serta periode rekonsiliasi dan pemantapan organisasi (2015-2020). Di dalam periode awal perjalanan organisasi, didirikan sekolah PendidikanGuru Agama (PGA) yang berperan dalam menghasilkan ulama-ulama dan kader AlWashliyah. Dari perkembangan organisasi ini dapat dilihat pengaruhnya terhadapmasyarakat Tebing Tinggi.
Dinamika Tarekat Syatariyah di Pariangan 1970-2000 Randa Randa; Siti Fatimah
Galanggang Sejarah Vol 1 No 3 (2019): GALANGGANG SEJARAH: Publishing July 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.464 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3514324

Abstract

Penelitian ini membahas tentang sejarah perkembangan salah salah satu tarekat yang cukup besar di Minangkabau, khususnya di Pariangan, yaitu Tarekat Syatariyah pada tahun 1970-2000 M. Tarekat Syatariyah Pariangan memilki tiga orang guru dalam perkembangannya, yaitu Salih Pakiah Bungsu, Jalal Tuanku Imam dan Ahmad Datuak Pamulu Sati. Di antara ketiga orang guru tersebut Ahmad Datuak Pamulu Sati merupakan guru yang mengantarkan Tarekat Syatariyah pada puncak perkembangannya. Kehadiran Tarekat Syatariyah di Pariangan memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat baik dari segi adat, pendidikan maupun sosial dan budaya. Penelitian ini menggunakan metode yang terdiri dari empat langkah, yaitu heuristik, kriktik sumber, interpretasi dan historiografi. Metode ini menggunakan beberapa data sejarah dan wawancara dengan beberapa orang narasumber yang terkait dengan Tarekat Syatariyah di Pariangan. Mereka adalah kalangan keluarga guru, tokoh masyarakat serta masyarakat yang pernah terlibat di dalamnya.
Kehidupan Kuli Kontrak Wanita di Perkebunan Deli dalam Karya Sastra Milda Widia Sandra; Etmi Hardi
Galanggang Sejarah Vol 1 No 3 (2019): GALANGGANG SEJARAH: Publishing July 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.621 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3514461

Abstract

Penelitian ini studi historiografi tentang realita kehidupan kuli kontrak wanita di perkebunan Deli, Sumatra Timur. Dalam penelitian ini sumber yang dijadikan sebagai bahan baku penulisan ialah beberapa karya novel. Permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana gambaran kehidupan kuli kontrak wanita yang ditulis dalam novel tersebut dan apakah jiwa zaman yang berbeda dalam penulisan tersebut memengaruhi karya novel itu, mengingat kedua novel tersebut ditulis dalam dua zaman yang berbeda. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menggambarkan tentang kehidupan kuli kontrak wanita berdasarkan dua karya novel. Metode pendukung yang digunakan adalah metode analisis isi (Content Analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para perempuan pribumi direkrut untuk menjadi kuli kontrak wanita dengan cara tipu daya yang dilakukan oleh para tengkulak perkebunan. Di perkebunan mereka memiliki fungsi ganda. Selain mereka dipekerjakan sebagai kuli kontrak yang murah, mereka juga dijadikan sebagai objek seksualitas. Mereka sengaja diberikan upah yang rendah jika dibandingkan kuli laki-laki sehingga mau tidak mau melacurkan diri adalah satu satunya jalan untuk mencukupi kebutuhan. Mereka juga mengalami kekerasan baik fisik maupun nonfisik di perkebunan. Kehidupan kuli kontrak wanita yang ditulis dalam kedua novel telah menggambarkan realita sejarah sebenarnya, dalam kedua novel diceritakan bagaimana awal dari perekrutan hingga bagaimana sulitnya hidup di perkebunan sebagai kuli kontrak wanita.