cover
Contact Name
Fredi Setiawan
Contact Email
fredi@malahayati.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.analisfarmasi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Analis Farmasi
ISSN : 2503233X     EISSN : 26567598     DOI : -
Core Subject : Health,
Berisikan berbagai kara ilmiah kefarmasian obat dan makanan, mulai terbit tahun 2016, terbit 4 kali setahun.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2017)" : 9 Documents clear
HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 Dewi Yuliasari
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.584 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i2.1170

Abstract

Salah  satu  penyebab  asfiksia  adalah  KPD.  Asfiksia  menempati penyebab kematian  bayi ke 3 di dunia dalam periode awal kehidupan. Di RSUD Abdul Moeloek kejadian KPD pada tahun 2015 sebanyak 23% dari 1495 kelahiran hidup dan Asfiksia sebanyak 55,1%.Diketahui hubungan ketuban pecah dini (KPD) dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir Di RSUD dr. Hi. Abdoel Moeloek Provinsi lampung tahun 2015.Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cohort retrospektif. Dengan sampel penelitian ibu bersalin sebanyak 130 responden, dimana 65 sebagai kasus dan 65 sebagai kontrol.variabel dependen pada penelitian ini adalah asfiksia dan variabel independen KPD. Tempat penelitian di RSUD Dr.H Abdul Moeloek Bandar Lampung Periode Tahun 2015,  waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2016. Pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis kemudian dianalisa secara univariat dan bivariat (chi square)  yang disajikan dalam bentuk tabel.Hasil  penelitian  yang  dilakukan  diketahui  yang  mengalami asfiksia sebanyak 58 bayi (44,6%) responden. Ketuban Pecah Dini sebanyak 65 ibu  (50,0%)  responden.  1) Prodi Kebidanan Universitas Malahayati Ada  hubungan  Ketuban  Pecah  Dini  dengan  kejadian Asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung periode tahun 2015  (p-value  0.000  yang  berarti  p  <  α    0,05  dan  OR  3,833).Sosialisasi penatalaksanaan ketuban pecah dini kepada fasilitas kesehatan terkait, untuk menghindari keterlambatan dalam penanganan. Perawatan konservatif yang adekuat pada ibu yang sudah mengalami KPD Kata kunci : Asfiksia, KPD
UJI EFEK STIMULAN INFUSA KAYU SECANG (Sappan lignum) PADA MENCIT JANTAN Isnenia Isnenia
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.295 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i2.1175

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek stimulan dari pemberian infusa kayu secang pada mencit putih jantan serta mengetahui hubungan peningkatan dosis infusa dengan efek stimulan yang ditimbulkan.Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan metode uji ketahanan berenang. Mencit dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok akuadest, infusa kayu secang 6,5%, 19,5%, 32,5%, 45,5%, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 mencit.  Satu jam setelah pemberian sediaan uji atau aquadest maka mencit dimasukkan ke dalam bak berenang. Penghitungan durasi ketahanan berenang dimulai sejak sejak fase struggling dimulai hingga fase floating berakhir. Fase struggling dimulai saat mencit dimasukkan ke dalam bak, mencit akan berenang sekuat tenaga dengan posisi kepala dan kedua kaki depan berada di atas permukaan air  hingga tubuh mencit berada di bawah permukaan air serta keempat kaki tidak bergerak lagi (fase floating berakhir) selama 3 detik.Hasil uji posthoc menunjukkan adanya perbedaan bermakna (sig 0,000)antara kelompok akuades dengan  kelompok infusa kayu secang. Antara konsentrasi infusa kayu secang juga menunjukkan perbedaan bermakna, kecuali  pada konsentrasi 6,5% dan 19,5%. Keeratan hubungan antara kedua variabel ini diuji melalui uji korelasi Pearson dengan nilai r 0,942 yang menunjukkan hubungan positif dan sangat kuat. Kata kunci : Stimulan, infusa kayu secang, uji ketahanan berenang
PERBANDINGAN KADAR KALSIUM PADA BUAH NAGA DAGING MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN BUAH NAGA DAGING PUTIH (Hylocereus undantus) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Robby Candra Purnama; Ade Maria Ulfa; Wahyuningtiyas Wahyuningtyas
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.713 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i2.1171

Abstract

Buah naga pada umumnya sering dikonsumsi oleh masyarakat dalam bentuk buah segar atau jus. Buah naga banyak mengandung mineral salah satunya adalah kalsium. Kalsium berfungsi untuk kesehatan tulang dan gigi. Pentingnya peran kalsium dalam tubuh maka perlu memperhatikan jenis makanan yang memiliki kandungan kalsium yang baik untuk tubuh  salah satunya mengkonsumsi buah naga.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kadar kalsium yang terdapat pada buah naga  daging merah (Hylocereus polyrhizus) dan buah naga daging putih (Hylocereus undatus). Penelitian ini dilakukan dengan analisis kuantitatif  yaitu dilakukan secara spektrofotometri serapan atom pada panjang gelombang 422,51 nm. Sampel diabukan didalam tanur dengan temperatur awal 100 interval 25oC dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan menjadi 500oC setiap 5 menit dan dilakukan selama 36 jam, abu kemudian dilarutkan dengan larutan HNO3, lalu sampel dianalisis dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil kadar rata-rata kalsium pada buah naga daging merah adalah 3,6584 ± 0,1459 mg/100 gram dan buah naga daging putih adalah 1,1440 ± 0,0212 mg/100 gram. Hasil analisa data dengan menggunakan uji t didapat  thitung sebesar = 4,4630 dengan taraf kepercayaan 95% yaitu 4,30, sehingga kadar kalsium pada buah naga daging merah dan buah naga daging putih berbeda signifikan Kata kunci : buah naga, kalsium, spektrofotometri serapan atom.
ANALISIS BAKTERI Escherichia coli PADA MINUMAN CAPPUCINO CINCAU YANG DIJUAL DI KAWASAN RAJABASA Annisa Primadiamanti; Gusti Ayu Rai Saputri; Afri Asia Nata Nyaman
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.923 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i2.1167

Abstract

Akhir-akhir ini minuman cappucino cincau menjadi sangat digemari oleh masyarakat khususnya anak–anak yang terkadang tidak lagi  memperhatikan kebersihan air yang bisa memicu berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh bakteri . Salah satu bakteri yang  terdapat dalam air yaitu Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli merupakan flora normal didalam usus besar. Jika didapatkan kontaminasi bakteri ini pada suatu minuman maka merupakan suatu indikasi bahwa minuman tersebut  tercemar oleh kotoran manusia. Untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri Escherichia coli maka dilakukan pengujian bakteri Escherichia coli dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN) menggunakan uji pendahuluan dan uji penegasan.Uji pendahuluan bakteri coliform dengan media Lactose broth dari ke lima sampel didapatkan hasil positif mengandung coliform kemudian uji penegasan dengan media E.C broth didapatkan hasil negatif Escherichia coli karna tidak terbentuk gas pada masing-masing tabung durham. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari  ke 5 sampel minuman cappucino cincau yang dijual di kawasan Rajabasa Bandar Lampung tersebut ternyata tidak tercemar bakteri Escherichia coli. yaitu Negatif/ 100 ml berdasarkan SNI 7388-2009. Kata kunci : cappucino cincau, Escherichia coli, Most Probable Number (MPN) 
PERBANDINGAN KADAR METFORMIN HCL PADA SEDIAAN TABLET GENERIK DAN NAMA DAGANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET Ade Maria Ulfa; Robby Candra Purnama; Ridhatul Hidayah
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.062 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i2.1172

Abstract

Diabetes Melitus adalah suatu gangguan kronik yang khususnya menyangkut metabolisme hidrat arang (glukosa) didalam tubuh. Prevalensi penyakit diabetes melitus berdasarkan wawancara pasien dan diagnosis dokter adalah sebesar 1,5% dan 2,1% pada tahun 2013. Tablet metformin HCl merupakan salah satu golongan obat antidiabetes oral yaitu golongan biguanida. Tablet metformin HCl ini tersedia dalam generik dan nama dagang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tablet metformin memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi IV yaitu tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket dan mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar secara signifikan antara tablet generik dan nama dagang. Obat metformin HCl diambil di Apotek Rosa Calista Bandar Lampung dan tersedia dua sampel yaitu sampel tablet metformin HCl generik dan nama dagang. Metode yang digunakan untuk menganalisa tablet metformin HCl adalah spektrofotometri ultraviolet. Dari hasil penelitian diperoleh panjang gelombang maksimum 232 nm dan hasil kadar yang didapat dari metformin HCl generik adalah 95,99% dan metformin HCl nama dagang adalah 96,71%. Kadar metformin HCl yang diperoleh kemudian diuji signifikansinya dengan menggunakan statistik, yaitu uji t. Dari uji t diperoleh tpercobaan < ttabel yaitu 0,952 < 3,747 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga tidak terdapat perbedaan kadar secara signifikan antara metformin HCl generik dan nama dagang. Kata Kunci :Diabetes Melitus, Tablet Metformin HCl, Spektrofotometri Ultraviolet.
IDENTIFIKASI FUROSEMID PADA JAMU PELANGSING YANG BEREDAR DI PASAR TENGAH DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT) Nofita Nofita; Niken Feladita; Aldono Fantoro
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.868 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i2.1168

Abstract

Jamu pelangsing merupakan salah satu obat tradisional yang ada di Indonesia yang memiliki khasiat untuk menurunkan berat badan. Dari populasi sampel jamu pelangsing yang berada di Pasar Tengah ada kemungkinan penambahkan bahan  kimia obat (BKO). Berdasarkan Permenkes No. 007 Tahun 2012 tentang Registrasi Obat, obat tradisional dilarang mengandung bahan kimia obat (BKO). Di dalam jamu pelangsing diduga ditambahkan  BKO furosemid yang berkhasiat sebagai diuretik/pelancar air seni. Identifikasi furosemid pada sampel jamu pelangsing yang beredar di Pasar Tengah yaitu sampel A, B, C, D, dan E menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). KLT merupakan metode pemisahan campuran analit dengan mengelusi analit melalui suatu lempeng kromatografi lalu melihat analit yang terpisah dengan penyemprotan dan visualisasi dibawah sinar ultraviolet. Untuk menarik kesimpulan dapat dilihat dari warna bercak dan selisih antara angka Rf sampel dengan Rf baku pembanding.  Dari hasil pengujian terhadap lima sampel jamu pelangsing, terdapat tiga sampel yang mengandung BKO furosemid, yaitu sampel A, B, dan E. Kata Kunci : jamu pelangsing, furosemid, KLT
PENGARUH MASSA DAN WAKTU PENYEDUHAN TERHADAP KADAR KAFEIN DARI KOPI BUBUK INDUSTRI RUMAH TANGGA SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV Niken Feladita; Nofita Nofita; Tyas Putri Wulandari
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.81 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i2.1173

Abstract

Kafein adalah salah satu alkaloid yang banyak terdapat pada biji kopi, daun teh, dan biji coklat. Pada pria maupun wanita dewasa asupan maksimal kafein kedalam tubuh yaitu 400 mg. Kelebihan mengkonsumsi kafein dapat menyebabkan gangguan pencernaan, insomnia, kegelisahan, dan ketidakterarturan detak jantung. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar kafein dalam kopi bubuk industri rumah tangga yang biasa diminum masyarakat Perumahan Karunia Indah Bandar Lampung. Dengan memvariasikan massa dan waktu penyeduhan yaitu 3, 4,5, dan 6 gram masing-masing selama 5,7, dan 10 menit untuk melihat ada atau tidak nya peningkatan yang dipengaruhi oleh massa dan waktu penyeduhan tersebut. Pengukuran kadar kafein ditentukan dengan menggunakan metode Spektrofotometri UV dengan panjang gelombang 274nm. Didapatkan kadar kafein dari bubuk kopi industri rumah tangga dengan massa Sampel 3 g yang diseduh selama 5, 7, 10 menit yaitu, 1,66 %, 4,67%, 5,42%. Sampel 4,5g yang diseduh selama 5, 7, 10 menit yaitu, 3,52%, 3,78%, 5,25%. Sampel 6g yang diseduh selama 5, 7, 10 menit yaitu, 3,32%, 3,66%, 5,89%. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa semakin banyak massa dan semakin lama waktu penyeduhan maka kadar kafein semakin besar. Kata kunci : Kopi, Kafein, Spektrofotometri UV
IDENTIFIKASI NATRIUM DIKLOFENAK PADA JAMU REMATIK YANG BEREDAR DI DEPOT JAMU WAY HALIM BANDAR LAMPUNG SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Gusti Ayu Rai Saputri; Annisa Primadiamanti; Gusti Ayu Putri Mei Restuti
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.378 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i2.1169

Abstract

Berdasarkan BPOM RI tahun 2004, obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan. Jamu merupakan obat tradisional yang disediakan secara tradisional. Bahan kimia obat yang sering ditambahkan dalam jamu rematik adalah natrium diklofenak. Natrium diklofenak merupakan obat golongan anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) dengan efek analgesik, anti-inflamasi, dan antipiretik.  Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah terdapat bahan kimia obat natrium diklofenak dalam jamu rematik yang beredar di depot jamu Way Halim Bandar Lampung. Jamu rematik yang digunakan pada penelitian ini yaitu 6 macam merek jamu rematik yaitu sampel A, B, C, D, E, F yang di jual di depot jamu Way Halim Bandar Lampung. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi jamu rematik ini adalah metode Kromatografi Lapis Tipis yang prinsipnya yaitu memisahkan senyawa multikomponen dengan menggunakan dua fase yaitu fase diam dan fase gerak. Hasil penelitian menunjukkan dari 6 sampel jamu rematik yang digunakan tidak ada jamu yang mengandung natrium diklofenak. Hal ini ditunjukkan dari warna bercak dan selisih Rf sampel dengan Rf baku pembanding tidak saling mendekati. Kata kunci : Natrium diklofenak, Jamu rematik, Kromatografi Lapis Tipis
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL TANAMAN SARANG SEMUT (Myrmecodia pendes) TERHADAP JAMUR Candida Albicans DAN BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE SUMUR DIFUSI Agustina Retnaningsih; Risna Dayanti
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.053 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i2.1174

Abstract

Tanaman sarang semut merupakan salah satu tanaman yang telah dimanfaatkan untuk pengobatan berbagai penyakit. Sifat dari tumbuhan ini adalah epifit. Tanaman ini disebut sarang semut karena umbinya bersimbiosis dengan semut yang pada akhirnya menghasilkan senyawa aktif dan bermanfaat untuk pengobatan. Secara umum, kegunaan tanaman obat sebenarnya disebabkan oleh kandungan kimia yang dimiliki flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dan mengganggu fungsi dari mikroorganisme bakteri atau virus. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh jamur terutama Candida albicans. penyakit yang disebabkan oleh candida dikenal dengan  kandidiasis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanaman sarang semut dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans  dan bakteri Escherichia coli. Populasi dari penelitian ini adalah Tanaman Sarang Semut yang di jual di beberapa Toko Herbal di Bandar Lampung. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah jamur Candida albicans dan jamur Escherichia coli  yang berasal dari UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung dan Tanaman Sarang Semut jenis Myrmecodia pendes didapatkan dari Toko Herbal Bandar Lampung. Dari hasil ini yang diperoleh maka ekstrak tanaman sarang semut (Myrmecodia pendes) dapat digolongkan ke dalam bahan yang mempunyai kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.  Kata kunci : tanaman sarang semut, bakteri, jamur, sumur difusi

Page 1 of 1 | Total Record : 9