cover
Contact Name
Okta Hadi Nurcahyono
Contact Email
okta.hadi@staff.uns.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
habitus@mail.uns.ac.id
Editorial Address
Pendidikan Sosiologi Antropologi Gedung C FKIP UNS. Jl Ir Sutami No.36A, Surakarta
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Habitus: Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
ISSN : -     EISSN : 25979264     DOI : https://doi.org/10.20961/habitus.v3i2.35716
Core Subject : Education, Social,
Habitus Journal is published by the Sociology-Anthropology Education Study Program, FKIP, Sebelas Maret University (UNS). Published twice a year ie 1st Edition: January-June and 2nd edition: July-December. The Habitus Journal focuses on theoretical studies and analysis of research results in the fields of education, social and culture.
Arjuna Subject : -
Articles 80 Documents
Telaah Kritis Gagagasan Sosialisasi Mead : Self, Mind, Society Dwi Astutik
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 1, No 1 (2017): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/habitus.v1i1.18856

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menelaah secara kritis bagaimana gagasan Mead digunakan untuk melihat perilaku sosial dalam diri santriwati dalam kehidupan kesehariannya. Mead menyimpulkan bahwa anak-anak dalam perkembangan awal dapat mengambil peran orang lain secara signifikan (orang tua misalnya), sebagai perkembangan diri, anak-anak menginternalisasi keharusan yang diinginkan oleh orang lain, dan ini terjadi dalam kelompoknya. Mead menyebut bahwa norma-norma, nilai, atitude, tujuan dari masyarakat pada umumnya sebagai “generalized other”. Pondok pesantren yang secara normative selalu berlandaskan pada nilai-nilai islam dalam setiap implementasi nilai dan norma, tidak selalu menghasilkan dan mendorong santriwati untuk tetap berperilaku secara normative yang selama ini dikonstruksi oleh masyarakat. Perilaku sosial dalam diri santriwati terjadi dengan beberapa alasan dan pengaruh yang membentuk perilaku santriwati di lingkungan sosialnya (society), antara lain keadaan keluarga terutama orang tua dan lingkungan luar yang lebih luas termasuk keberadaan teknologi dan teman sebaya. Pada kenyataannya tidak hanya keluarga yang memberikan pengaruh dan membentuk interaksi dan perilaku (I dan Me) santriwati, akan tetapi keberadaan lingkungan yang terdiri dari lingkungan dalam pondok pesantren, teman sebaya, sekolah, internet termasuk di dalamnya media sosial juga mampu memberikan pengaruh yang besar dalam membentuk interaksi dan perilaku sosial (I dan Me) santriwati di dalam pondok pesantren. Dialektika “I” berupa kehendak yang sering bertentangan dengan “Me” berupa norma sosial pondok pesantren, banyak dipengaruhi society yang merupakan faktor struktural. Ketika “I” bekerja lebih kuat dibandingkan “Me”, mind dalam diri santriwati memilih untuk melakukan perilaku sosial yang cenderung melanggar norma sosial pondok pesantren seiring pengaruh dan interaksi terus menerus antara self, mind dan society. Singkatnya, gagasan Mead mengenai sosialisasi dalam diri anak yang tidak banyak dibahas pentingnya lingkungan dalam membentuk anak, pada kenyataannya lingkungan turut serta berpengaruh pada proses pembentukan kepribadian anak pada proses sosialisasi, khususnya sosialisasi sekunder.Kata kunci : Sosialisasi Mead, Interaksi dan Perilaku Sosial, Santriwati AbstractThe aim of research is to examine critically how Mead's ideas are used to see social behavior in self of female student in daily life. Mead concludes that children in early development can take significant other people's roles (eg parents), as self-development, children internalize what others want, and this happens in groups. Mead calls that norms, values, attitudes, goals of society in general as "generalized other". Islamic boarding school that is always based on Islamic values in every implementation of values and norms, does not always produce and encourage female student to keep behaving normatively that has been constructed by society. Social behavior in female student occurs with several reasons and the influence that shapes female student behavior in the social environment (society), including family circumstances, especially parents and the wider outside environment including the existence of technology and peers. In fact, it is not only families who influence and shape the interaction and behavior (I and Me) of female student, but the existence of environment consist of environment in boarding school, peers, school, including social media also able to give a big influence to form interaction and social behavior (I and Me) of female student in islamic boarding school. Dialectic of "I" in the form of will often contradiction with "Me" in the form of social norms islamic boarding school, much influenced society which is a structural factor. When "I" works stronger than "Me", the inner mind of female student chooses to engage in social behavior that tends to violate the social norms of islamic boarding school as the continuous influence and interaction between self, mind and society. In conclusion, Mead's notion of socialization in children who are not much discussed about the importance of the environment in shaping the child, environment in fact participate and influence the process of forming the child's personality in the socialization process, especially the secondary socialization.Keywords: Socialization of Mead, Interaction and Social Behavior, female student
REVOLUSI PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL (PENGGUNAAN ANIMASI DIGITAL PADA START UP SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN SISWA BELAJAR AKTIF) Neng Marlina Efendi
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 2, No 2 (2018): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/habitus.v2i2.28788

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan animasi digital sebagai metode pembelajaran siswa belajar aktif dalam revolusi pembelajaran berbasis digital. Sistem pendidikan di Indonesia dengan menggunakan sistem fullday school (8-9 jam) merupakan revolusi baru dalam pengembangan siswa belajar di sekolah. Namun, dampak dari penerapan jam panjang di kelas adalah keterbatasan siswa dalam pengoptimalan belajar. Sekolah non formal berupa bimbingan belajar mulai menggunakan konsep digital dalam pemberian materi. Hal tersebut menjawab kebutuhan siswa akibat dari sistem Full day school tersebut. Pendidikan berbasis digital merupakan pembaharuan dalam menyongsong pendidikan 4.0 yang mengintegrasikan teknologi cyber. Tujuan dari pendidikan 4.0 tersebut adalah menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang kreatif dan sesuai dengan tuntutan saat ini dimana dunia sedang menghadapi revolusi industri yang berbasis digital. Pendidikan 4.0 mendorong revolusi baru dalam dunia pendidikan yang tidak sebatas pada ritual umumnya belajar di kelas. Pendidikan 4.0 ini tidak hanya berbatas pada ruang kelas saja. Pendidikan 4.0 adalah sebuah tantangan pendidikan di era digital. Apakah sekolah-sekolah mampu menghadapi tantangan digitalisasi?. Sebagai jawaban, dalam artikel ini dikembangkan pola pendidikan berbasis digital dengan penggunaan animasi sebagai metode pembelajaran siswa belajar aktif. Pendidikan berbasis digital di Indonesia mulai dikembangkan dalam bentuk start up atau aplikasi yang memuat konten-konten yang sama dengan kebutuhan siswa di sekolah. Munculnya beragam start up seperti Quipper Video, Zenius, dan Ruang Guru menjadi pengembang pendidikan digital di Indonesia. Kesamaan dari tiga start up tersebut adalah pemindahan ruang dan waktu belajar siswa yang menjadi tidak terbatas. 
Kesenian Kethek Ogleng sebagai Resolusi Konflik Antar Perguruan Pencak Silat Diaz Kusuma Atmaja
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 3, No 2 (2019): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/habitus.v3i2.35780

Abstract

Wonogiri lekat dengan kesenian Kethek Ogleng sebagai aspek sosial budaya yang diunggulkan. Kesenian Kethek Ogleng ini diharapkan menjadi resolusi konflik antar perguruan pencak silat di Wonogiri. Seperti halnya konflik yang melibatkan oknum dari perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo di Kabupaten Wonogiri diharapkan melalui kesenian Kethek Ogleng menemukan penyelesaian diantara keduanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran kesenian Kethek Ogleng sebagai resolusi konflik antar perguruan pencak silat. Permasalahan penelitian ini timbul akibat konflik antar oknum dari Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo di Wonogiri. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti dari Creswell berupa 5 tahapan yaitu (1) mengorganisasikan data, (2) memoing, (3) pengodean, (4) penafsiran data, (5) penyajian data. Hasil penelitian ini, menjelaskan penyelesaian konflik bahwa adanya kesenian Kethek Ogleng dapat menjadi resolusi konflik antar perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo di Kabupaten Wonogiri. Pementasan kesenian Kethek Ogleng dapat dikolaborasikan dengan pencak silat. Demikian, gerak Tari Kethek Ogleng yang atraktif layaknya seperti binatang kera. Hal ini menemui kecocokan untuk di kolaborasikan dengan gerakan pencak silat, ketika alur gerakan tari Kethek Ogleng yang berkelahi dengan seorang  pangeran saat menyelamatkan seorang putri. Terkait kesenian Kethek Ogleng sebagai faktor penting dalam penyelesaian konflik, kesenian Kethek Ogleng menjadi wadah menuangkan perasaan gerakan pencak silat. 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA QUIZIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI (LINTAS MINAT) MATERI INTERAKSI SOSIAL BAGI PESERTA DIDIK KELAS X MIPA 4 SMA N 1 BAWANG TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Siska Laelatul Barokah
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 4, No 2 (2020): Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/habitus.v4i1.45763

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar sosiologi materi interaksi social kelas X MIPA 4 SMA N 1 Bawang dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning berbatuan media quiziz. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara daring dengan menggunakan whatsaap,google meet, dan quiziz sebagai media evaluasi. Dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan di awali terlebih dahulu dengan siklus pra Tindakan.. Subyek penelitian berjumlah 30 siswa, Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis kuantitatif untuk membandingkan peningkatan hasil belajar peserta didik. Sedangkan kualitatif dilakukan dengan cara membandingkan proses belajar yang dilakukan guru dan peserta didik saat menggunakan model PBL.  Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui, observasi, angket, dan tes. Berdasarkan ketuntasan hasil belajar pada siklus 1 dan 2 menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan, pada siklus 1 presentase yang tuntas 90% tidak tuntas 10% sedangkan pada siklus 2 terdapat 100% tuntas 0 % tidak tuntas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan peningkatkan presentase hasil belajar siswa pada pembelajaran sosiologi dengan model pembelajaran Problem Based learning  (PBL) berbantuan media quiziz. Keywords: (Hasil belajar, Problem based learning, Quiziz) 
Pendidikan Multikultural Di Indonesia: Analisis Sinkronis Dan Diakronis Okta Hadi Nurcahyono
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 2, No 1 (2018): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/habitus.v2i1.20404

Abstract

MEKANISME BERTAHAN PEDAGANG ANGKRINGAN DI ERA DISRUPSI (STUDI MODAL SOSIAL PADA PEDAGANG ANGKRINGAN DI KAWASAN JL. KI HADJAR DEWANTARA, SURAKARTA) Okta Hadi Nurcahyono
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 3, No 1 (2019): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/habitus.v3i1.32214

Abstract

Artikel ini merupakan hasil dari penelitian lapangan yang bertujuan untuk mencari bagaimana mekanisme bertahan yang dilakukan oleh para pedagang angkringan di era disrupsi. Perkembangan zaman yang bersifat disruptif mengakibatkan struktur kehidupan masyarakat banyak mengalami perubahan, termasuk dalam hal ini adalah pedagang angkringan atau Hik. Metode yang digunakan dalam penelitian lapangan ini adalah penelitian kualtitatif dengan jenis deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian yaitu disepanjang Jalan Ki Hadjar Dewantara, Kota Surakarta yang terdapat sepuluh warung angkringan atau HIK tiap malam hari. Proses pencarian data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi non partisipatif dan wawancara mendalam (in-depth interview). Hasil penelitian menunjukan bahwa para pedagang angkringan di kawasan Jalan Ki Hadjar Dewantara mendayagunakan modal social yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan ekonomi atau dalam rangka mempertahankan usahanya di era disrupsi saat ini. Pertama, membangun trust (kepercayaan) pelanggan dengan memberikan pelayanan maksimal, menjaga cita rasa makanan, dan memberikan tempat yang nyaman untu ngobrol. Kedua, memeperketat aturan atau norma pada para pegawainya dengan jobdesk yang sudah ada. Ketiga, membangun jaringan dengan supplier makanan dan jaringan via online sistem yaitu dengan memasukan kedalam aplikasi seperti gofood atau grabfood sehingga dapat membangun jaringan baru dengan para pengemudi ojek online. 
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI GOOGLE CLASSROOM DI SMA NEGERI 1 BAYAT Tyas Ambarsari
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 4, No 1 (2020): Habitus:Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/habitus.v4i1.45776

Abstract

ABSTRACTPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan hasil belajar sosiologi materi globalisasi  melalui model discovery learning  pada google classroom. Penelitian ini dilakukan dengan subjek penelitian kepada peserta didik kelas XII IPS 1 di  SMAN 1 Bayat berlokasi Kabupaten Klaten semester I Tahun Pelajaran  2020/2021 sebanyak 22 peserta didik, terdiri dari 8 laki-laki, 14 perempuan. Metode yang digunakan penelitian tindakan kelas dengan desain penelitian menggunakan Kemmis dan Mac Taggart yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi dan tes. Dari hasil penelitian pra siklus  melalui hasil Penilaian Tengah Semester menunjukkan ketuntasan 41%. Kemudian meningkat di siklus I dan siklus II yaitu siklus I ( 63,6%) dan siklus II (86,6%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan penerapan discovery learning melalui google classroom dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Bayat Klaten.
Eksistensi Awig-Awig dalam Menjaga Harmonisasi Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Bali Sumarjo Sumarjo
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 2, No 1 (2018): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/habitus.v2i1.20222

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan eksistensi awig-awig sebagai sumber hukum yang mampu menjaga, mengatur dan mengharmoniskan kehidupan masyarakat Desa adat Tenganan Pegringsingan Bali di tengah pusaran arus globalisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Data penelitian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa awig-awig sebagai bentuk lokal wisdom yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Semua bentuk tata aturan kehidupan bersumber dari awig-awig. Eksistensi awig-awig mampu bersanding dengan pa radigma modernisasi. Tradisi perang pandan adalah wujud bagaimana awig-awig mengatur pola kehidupan berdasarkan pakem. Perkembangan pariwisata yang kian masif, pada prakteknya, merespons masyarakat untuk ikut bagian memanfaatkan momen ini sebagai peluang untuk melanggengkan kebudayaan melalui tradisi menenun kain gringsing. Seiring perkembangannya, walaupun terdapat pergeseran makna dari ritual perang pandan dan kain gringsing, namun, semua bentuk pola aktivitas bermuara pada eksistensi awig-awig dalam menjaga keseimbangan sehingga tercipta harmonisasi hubungan masyarakat baik secara vertikal dan horizontal. Kata kunci; Awig-Awig, Eksistensi, Harmonisasi, Lokal Wisdom, Modernisasi
PAHAM GENDER MELALUI MEDIA SOSIAL Inda Marlina
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 2, No 2 (2018): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/habitus.v2i2.28800

Abstract

Media sosial membuka peluang bagi kebebasan berpendapat, berbagi informasi, serta interaksi lintas ruang dan waktu. Sisi-sisi positif dari Media sosial ini dimanfaatkan oleh beberapa kelompok yang peduli terhadap penyebaran ilmu pengetahuan, salah satunya adalah pemahaman mengenai gender. Melalui media sosial, suatu berita dapat disebarluaskan secara cepat dan masif. Selain itu, pengetahuan mengenai pemahaman gender juga dapat diterima sedini mungkin. Beberapa gerakan di Indonesia yang telah terorganisasi mendirikan situs dan akun di media sosial. Gerakan tersebut antara lain Indonesia Feminis dan Laki-laki Baru. Di sisi lain, media digital yang fokus pada isu-isu gender, seksualitas, dan perbedaan juga muncul seperti Magdalene. Selain itu terdapat berbagai gerakan lain yang mengikuti perkembangan di dunia barat seperti Women March. Sejak dimulai pada 2017 di Jakarta, Women March, yang menarik aktivis dan penggiat feminisme, diadakan kembali pada 2018. Ajakan konvoi turun ke jalan untuk menyuarakan isu-isu gender dan seksualitas melalui Women March sudah merambah ke kota lain selain Jakarta seperti Pontianak, Serang, Salatiga, Bandung, Yogyakarta, Lampung, hingga Tondano. Dari hal ini, media sosial menjadi sarana penyebaran bersifat masif yang memicu adanya aksi langsung. Tulisan ini akan memuat mengenai peran-peran media sosial sebagai media penyebaran pemahaman gender, apa saja konten yang dimuat untuk memberikan pemahaman mengenai gender melalui ranah digital, dan aksi-aksi langsung seperti apa yang disertakan dalam pembelajaran mengenai gender tersebut. 
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN GAMBAR KARTUN MELALUI WHATSAPP DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MATERI MASALAH SOSIAL Anis Fauzi Nugroho
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 4, No 1 (2020): Habitus:Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/habitus.v4i1.45794

Abstract

Minat dan kedisiplinan peserta didik yang kurang dibuktikan dengan presensi yang sering terlambat dan tidak mengikut pembelajaran serta kurang menanggapi tugas yang diberikan guru. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi materi masalah sosial melalui gambar kartun. Subyek penelitian  pada peserta didik kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Watumalang Tahun Pelajaran 2020/2021. Siklus 1 dilaksanakan 2 pertemuan, sedangkan siklus 2 dilaksanakan 1 pertemuan dengan disertasi evaluasi di setiap pertemuan. Adanya penelitian tindakan kelas ini. Terjadi peningkatan hasil pembelajaran. Pada Pra siklus mayoritas siswa mendapatkan nilai rata-rata pengetahuan 50,8.  Siklus I rata-rata pengetahuan 78,4 dan Siklus II rata-rata pengetahuan 84, 68 .