cover
Contact Name
Richa Mardianingrum
Contact Email
j.pharmacosript@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
j.pharmacosript@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pembela Tanah Air No.177, Kahuripan, Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46115
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Pharmacoscript
ISSN : 26224941     EISSN : 26851121     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Pharmacoscript merupakan jurnal penelitian yang dikelola oleh Prodi Farmasi dibawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Perjuangan Tasikmalaya (P-ISSN: 2622-4941 E-ISSN: 2685-1121) Jurnal ini merupakan media publikasi penelitian dan review artikel pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif, kreatif, original dan didasarkan pada scientific yang diterbitkan 2 kali dalam 1 tahun yakni pada bulan Agustus dan Februari. Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia farmasi, teknologi farmasi, farmakologi, biologi farmasi, farmasi klinik, dan bioteknologi farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2020): Pharmacoscript" : 7 Documents clear
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Streptococcus mutans PENYEBAB KARIES GIGI PADA Family Zingiberaceae DAN Myrtaceae SECARA SISTEMATIKA REVIEW Ryan Apriandi; Richa Mardianingrum; Susanti Susanti
Pharmacoscript Vol. 3 No. 2 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i2.525

Abstract

Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh demineralisasi emil dan dentin yang erat hubungannya dengan konsumsi makanan kariogenik. Terjadinya karies gigi akibat peran dari bakteri Streptococcus mutans. Secara empiris ada 50 tanaman yang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Sebagian besar berasal dari famili Zingiberaceae dan Myrtaceae Tujuan penelitian ini yaitu mengetahu metabolit sekunder yang terkandung didalam rimpang bangle, mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dari famili Zingiberaceae dan Myrtaceae secara sistematika review serta mengetahui metode yang baik untuk pengujian aktivitas antibakteri secara sistematika review. Penelitian ini menggunakan metode sistematika review dengan 50 full text jurnal penelitian mengenai tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi dengan hasil akhir 15 jurnal.  Berdasakan sistematika review famili Myrtaceae memiliki zona hambat lebih besar terhadap aktivitas antibakteri Streptococcus mutans. Dari semua metode yang digunakan berdasakan sistematika review metode sumuran yang lebih baik dari pada metode cakram.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL 70% BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes PENYEBAB JERAWAT Fitriyanti Fitriyanti; M. Fahrul Ricky NorHavid; Hafiz Ramadhan
Pharmacoscript Vol. 3 No. 2 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i2.400

Abstract

Pepaya terkenal sebagai tanaman berkhasiat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, salah satunya biji Pepaya yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa apa saja yang terkandung dalam biji Pepaya, dan bagaimana pengaruh konsentrasi ekstrak etanol 70% biji Pepaya terhadap daya hambat bakteri P. acnes. Pada uji efektivitas ini metode penelitian yang digunakan adalah metode difusi sumuran. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak etanol 70% biji papaya terhadap penghambatan bakteri p acnes. Berdasarkan hasil skrining fitokimia, ekstrak positif mengandung senyawa alkaloid, saponin, dan tanin. Hasil uji efektivitas ekstrak etanol 70% biji pepaya dengan konsentrasi 100%, 90%, 80%, 70%, 60%, 50%, 40%, 30%, dan 20% menggunakan metode difusi sumuran menunjukan bahwa ekstrak etanol 70% biji Pepaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes dengan kemampuan menghambat tertinggi pada konsentrasi 100% yaitu sebesar 8,083 mm (kategori sedang). Sedangkan konsentrasi terendah yaitu 20% dengan zona hambat sebesar 3,383 mm (kategori lemah).
HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR TOKSISITAS : REVIEW Purwaniati Purwaniati
Pharmacoscript Vol. 3 No. 2 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i2.494

Abstract

AbstrakProses penemuan dan pengembangan obat merupakan proses panjang yang memerlukan banyak waktu dan biaya. Ada banyak calon molekul obat yang gagal mencapai pasaran karena alasan toksisitasnya yang tinggi, sehingga harus dapat diidentifikasi sedini mungkin. Hubungan kuantitatif struktur toksisitas (HKST) merupakan salah satu metode in silico yang cukup tangguh untuk memprediksi toksisitas. HKST merupakan persamaan matematis yang dibentuk dari variabel data endpoint toksisitas seperti LD50 sebagai variabel terikat dan sejumlah deskriptor sebagai variable bebas yang dihitung dari senyawa-senyawa dalam training set. Persamaan HKST kemudian digunakan untuk memprediksi toksisitas senyawa baru.Kata kunci : toksisitas, hubungan kuantitatif struktur toksisitas (HKST)AbstractThe process of drug discovery and development is a long process that requires a lot of time and costly. There are many prospective drug molecules that fail to reach the market due to high toxicity reasons, so they must be identified as early as possible. The quantitative structure toxicity relationship  (QSTR) is one of the in silico methods that is strong enough to predict toxicity. QSTR is a mathematical equation formed from endpoint toxicity data variables such as LD50 as a bound variable and a number of descriptors as independent variables calculated from the compounds in the training set. The QSTR equation is then used to predict the toxicity of new compounds.Keywords: toxicity, quantitative structure toxicity relationship (QSTR)
AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN CABE RAWIT (Capsicum frutescens L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Abdul Rahim Rahim
Pharmacoscript Vol. 3 No. 2 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i2.509

Abstract

ABSTRACTStaphylococcus aureus is a normal bacterial flora found on the skin and mucous membranes of humans. Staphylococcus aureus bacteria can also overgrow and invade under certain conditions, act as pathogenic bacteria that cause various diseases or disorders in the body, one of which is a respiratory tract infection. The cayenne pepper plant is widely used by people in the cayenne pepper fruit section as a spice ingredient in various traditional dishes, however, the cayenne pepper leaves are still not widely used. Cayenne pepper leaves contain saponin and phenol group compounds, namely flavonoids, which have inhibitory activity against Staphylococcus aureus bacteria. The purpose of this study was to determine the most active fraction inhibiting the growth of staphylococcus aureus bacteria in vitro. It carried testing the antibacterial activity of the test plants out by the solid diffusion method. The results showed that the ethyl acetate extract fraction from cayenne pepper leaves (Capsicum frutescent L.) Was the most active antibacterial fraction against staphylococcus aureus bacteria with a minimum inhibitory level (MIC) of 10% w / v with a very strong category.
PENGARUH PERBANDINGAN ESSENTIAL LEMON OIL DENGAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP KARAKTERISTIK DAN MUTU FORMULASI SABUN CAIR Hisyam Arief; Srie Rezeki Nur Endah; Susanti Susanti
Pharmacoscript Vol. 3 No. 2 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i2.387

Abstract

Minyak kelapa murni merupakan minyak dengan kandungan asam laurat yang tinggi. Asam laurat ini berfungsi untuk menghaluskan dan melembabkan kulit. Sehingga VCO cocok dijadikan sebagai bahan baku pembuatan sabun. Sabun yang dibuat dalam penelitian ini menggunakan penambahan essensial lemon oil yang mampu meningkatkan kualitas pada sabun cair. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sabun cair, mencari penambahan konsentrasi essensial lemon oil yang tepat dalam pembuatan sabun cair dan mengetahui pengaruh penambahan essensial lemon oil terhadap karakteristik sabun cair. Perlakuan pada penelitian ini konsentrasi essensial lemon oil adalah dengan penambahan sebesar F1 = 1% (b/v), F2 = 2% (b/v), F3 = 3% (b/v) dari 100 gram basis sabun. Parameter pengamatan meliputi sifat kimia, sifat fisik sabun dan uji organoleptik. Hasil analisis menunjukan bahwa semua formulasi sabun cair memenuhi persyaratan berdasarkan SNI sabun cair 06-4085-1996. Sabun cair dengan formulasi F3 merupakan produk terbaik dengan hasil analisis sabun cair pada perlakuan F3 adalah kadar alkali bebas 0.078%, nilai pH 11, bobot jenis 1,041% dan angka lempeng total 8,3 X 102. Sehingga teknologi proses pembuatan sabun cair dengan penambahan essensial lemon oil selanjutnya dapat dikembangkan dan diaplikasikan pada skala industri.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK TANAMAN KEMANGI (Ocimum sp.) TERHADAP Candida albicans Syifa Alifia Lukman; Richa Mardianingrum; Ummy Mardiana
Pharmacoscript Vol. 3 No. 2 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i2.526

Abstract

Penyakit mulut yang paling umum terjadi adalah Stomatitis Aftosa Rekuren atau sariawan. Sariawan adalah infeksi oportunistik yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur permukaan Candida albicans yang berlebihan. Secara empiris tanaman kemangi digunakan untuk mengobati demam, sariawan dan panas dalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak tanaman kemangi (Ocimum sp.) terhadap Candida albicans kemudian spesies apakah dari tanaman daun kemangi Ocimum sp. yang dapat menghasilkan zona hambat yang paling kuat terhadap Candida albicans. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan 23 jurnal penelitian mengenai tanaman Ocimum sp. sebagai antifungi terhadap Candida albicans dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Hasil penelitian ini menunjukan  bahwa ekstrak tanaman kemangi (Ocimum sp.) memiliki aktivitas terhadap Candida albicans dengan zona hambat yang dihasilkan ada yang kuat, sedang dan lemah dan spesies Ocimum sanctum L. dengan pelarut alkohol 100% dengan metode difusi sumuran memiliki aktivitas yang paling kuat dengan zona hambat yang dihasilkan sebesar 17 mm.
FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana. Mill) Resti Hastuti; Srie Rezeki Nur Endah; Ali Nofriyaldi
Pharmacoscript Vol. 3 No. 2 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i2.390

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana. Mill). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula yang paling baik dari sediaan gel ekstrak daun alpukat dengan variasi basis HPMC, meliputi evaluasi sediaan gel yang dilakukan dengan pengamatan organoleptis, pengamatan homogenitas, uji pH, uji daya sebar, pengukuran viskositas dan pengujian cycling test. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana. Mill) dilakukan tiga formula dengan berbagai variasi konsentrasi HPMC yaitu 15%, 20% dan 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis sediaan berwarna merah kecoklatan, memiliki bau khas mawar, dan memiliki bentuk semisolid kental. Homogenitas ketiga jenis sediaan yaitu homogen. Daya sebar basis HPMC 15% yaitu 6,43 cm, HPMC 20% yaitu 5,01 dan HPMC 25% yaitu 4,04. pH dari ketiga jenis sediaan yaitu 6. Pengujian viskositas basis HPMC 15% yaitu 280,8 dPa.s, HPMC 20% yaitu 494,93 dPa.s dan HPMC 25% yaitu 653,07 dPa.s dan pengujian cycling test yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada ketiga jenis sediaan gel.

Page 1 of 1 | Total Record : 7