cover
Contact Name
Rudiansyah
Contact Email
rudisyach@gmail.com
Phone
+6281368969347
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Kol H Burlian KM 7,5 Palembang
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal 'Aisyiyah Medika
ISSN : 26142791     EISSN : 26223872     DOI : -
Core Subject :
Journal ‘Aisyiyah Medika is a journal published by LPPM STIKES Aisyiyah Palembang with the first edition February 2018, with ISSN Print 2614-2791 and ISSN Online 2622-3872, where the Journal is published twice a year, every February and August. Journal papers submitted for publication can be in the form of: research, case reviews, and literature reviews in the health sector. The manuscript is an original scientific work in the last two years and has never been published before. Articles written in the Journal ‘Aisyisyah Medika cover the field of publication of this journal Multi Health Science in the fields of Medicine, Midwifery, Nursing and Pharmacy and Public Health.
Arjuna Subject : -
Articles 386 Documents
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KARAMUNTING (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton.) Hassk) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANGDIINDUKSI KARAGENAN Aninditha Rachmah Ramadhiani; Mayang Tari; Mulliati Zalia
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 4: Agustus 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.009 KB) | DOI: 10.36729/jam.v4i3.212

Abstract

Latar belakang: Inflamasi merupakan mekanisme pertahanan tubuh dalam melawan agen patogen yang masuk kedalam tubuh mendasari terjadinya berbagai penyakit. Peradangan disebabkan berbagai rangsangan dan obat untuk mengatasi peradangan, banyak digunakan obat golongan steroid dan non steroid, untuk penangulangan efek samping dari obat antiinflamasi tersebut dapat memanfaatkan tanaman berkhasiat seperti daun karamunting. Tujuan: tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton.) Hassk) terhadap tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi dengan karagenan. Metode: penelitian merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan postest control group design. Penelitian dilaksanankan dari bulan juni-agustus 2019. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I (kontrol normal) tidak diberi perlakuan, kelompok II (kontrol negatif) diberikan Na CMC, kelompok III (kontrol positif) diberikan suspensi natrium diklofenak, kelompok IV, V dan VI diberikan ekstrak etanol daun karamunting  dengan dosis berturut-turut 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, 800 mg/kgBB, secara oral. Sebelumnya kaki kiri tikus diinduksi karagenan 1% dengan volume pemberian 0,2 mL secara subplantar. Pengukuran volume radang kaki tikus dilakukan selama 3 jam dengan interval waktu yang digunakan 30 menit menggunakan metode plethismometer. Hasil: hasil analisis dilakukan uji Kruskal Wallis karena data tidak terdistribusi normal dan tidak homogen, dilanjutkan dengan uji Man Whitney. Hasil yang diperoleh bahwa terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) antara kelompok uji dengan kelompok control negative yang diberikan Na CMC.dan terdapat penurunan inflamasi yang terjadi pada kaki tikus yang diberikan ekstrak daun karamunting. Kesimpulan : Ekstrak daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) pada ekstrak dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB telah memberikan efek antiinflamasi terhadap tikus putih jantan galur wistar, dosis yang paling optimal adalah dosis 800 mg/kgBB. Kata Kunci : Antiinflamasi, Ekstrak daun karamunting, Karagenan.
ANALIS KEBERADAAN BORAKS PADA REBUSAN DAUN SINGKONG DIRUMAH MAKAN PADANG Musni Agung; Tri Oktaviana Hasibuan
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 4: Agustus 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.754 KB) | DOI: 10.36729/jam.v4i1.231

Abstract

Latar belakang: Boraks merupakan garam natrium Na2B4O710H2O yang banyak di gunakan di berbagai industri non pangan. Penggunaan boraks dalam makanan mempunyai sifat dapat menimbulkan efek kenyal, memperpanjang masa simpan suatu bahan makanan serta mempertahankan sifat khas makanan Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui gambaran keberadaan boraks pada rebusan daun singkong. Manfaat dari penelitian ini untuk memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai bahan kimia yang terdapat pada makanan dan minuman khususnya bahan pengawet berupa boraks. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Metode: Penelitiannya telah dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Pengambilan sampel penelitian ini telah dilaksanakan di rumah makan padang di Kota Palembang. Sedangkan Analisanya telah dilaksanakan di  Laboratorium STIKES Abdi Nusa merupakan Metode Uji Kualitatif Test KIT. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 15 sampel rebusan daun singkong. Hasil: Hasil penelitian terhadap sampel rebusan daun singkong di rumah makan padang menunjukkan bahwa dari 15 sampel yang diteliti diperoleh 2 sampel positif mengandung boraks (13,3%) dimana dapat dilihat dari tekstur rebusan daun singkong yang lembut dan berwarna hijau segar. Saran: diharapkan konsumen agar lebih baik mengkonsumsi makanan olahan sendiri. Namun bila tidak memungkinkan, belilah makanan yang dijual di pasar maupun pusat jajanan secara  teliti.                                                                             Kata kunci      : Boraks, Rebusan Daun Singkong
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PETUGAS KESEHATAN PADA PROGRAM TB PARU Dian Eka Anggreny
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 2: Agustus 2018 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.164 KB) | DOI: 10.36729/jam.v2i1.78

Abstract

ABSTRAK.Latar belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri yang dapat menyerang berbagai organ pada tubuh manusia, terutama paru-paru. Rendahnya cakupan penemuan pasien baru TB-BTA Positif salah satunya dipengaruhi oleh kinerja petugas kesehatannya. Tujuan penelitian: diketahuinya hubungan antara karakteristik individu, imbalan dan kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan program TB Paru di Puskesmas Kota Palembang. Metode penelitian: Bersifat kuantitatif menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah petugas kesehatan pemegang Program TB Paru di seluruh Puskesmas Kota Palembang dengan jumlah sampel sebanyak  41 orang yang diambil dengan teknik total sampling.Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas se-Kota Palembang tahun 2018. Data dalam penelitian ini didapatkan dengan  wawancara. Analisis data menggunakan Uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p value < α (0,05). Hasil penelitian: didapatkan  68,3% responden dengan kategori kelompok umur muda, 87,8% berpendidikan tinggi, 56,1%  dengan imbalan cukup,51,2% memiliki  sifat kepemimpinan yang baik dan  kinerja petugas baik sebesar 58,5%. Berdasarkan analisis bivariat diperoleh hubungan antara imbalan  (p = 0,000) dan kepemimpinan (p = 0,008) dengan kinerja petugas. Saran: Hasil penelitian ini adalah kesesuaian imbalan yang diberikan kepada petugas program dan diperlukannya pembinaan kepemimpinan berkelanjutan terhadap petugas untuk meningkatkan kinerja petugas dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kata Kunci: Kinerja, Kepemimpinan, Imbalan, Karakteristik Individu
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PERSONAL HYGIENE ANAK USIA 6-7 TAHUN Dewi Pujiana; Sisca Anggraini
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 3: Februari 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.271 KB) | DOI: 10.36729/jam.v3i1.168

Abstract

Latar belakang: Pentingnya pola asuh orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak merupakansuatu upaya yang sangat mendasar melalui pembinaan lingkungan, kebersihan perorangan, danpendidikan kesehatan sejak dini. Anak dikenalkan tentang kebersihan badan dan bertanggungjawabatas kebersihan badannya secara mandiri. Mengasuh dan membina anak dirumah merupakankewajiban bagi setiap orang tua dalam usaha membentuk pribadi anak. Pola asuh orang tua terdiri daritiga jenis yakni pola asuh otoriter, permisif, dan demokratis. Tujuan : Untuk mengetahui HubunganPola Asuh Orang Tua Dengan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Personal Hygiene Anak Usia 6-7Tahun. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analitik menggunakan rancangancross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Tehnik sampling adalah total sampling pada Orang Tuadi Perumahan Bougenville Rt 15 Palembang yang berjumlah 97 sampel. Hasil: Hasil penelitianmenunjukan bahwa pola asuh orang tua di Perumahan Bougenville RT 15 Palembang sebanyak 22responden (22,7%) memiliki pola asuh otoriter, sebanyak 63 responden (65,9%) dengan pola asuhdemokratis dan 12 responden (12,4%) dengan pola asuh permisif. Distribusi frekuensi pemenuhankebutuhan dasar personal hygiene anak usia 6-7 tahun sebanyak 74 responden (76,3%) memenuhikebutuhan dasar personal hygiene anak dengan baik dan yang kurang baik terdapat 23 responden(23,7%). Hasil uji statistik chi square didapatkan nilai p value 0.001 bearti p value <0,05) sehingga adahubungan pola asuh orang tua dengan pemenuhan kebutuhan dasar personal hygiene anak usia 6-7tahun. Saran: diharapkan orang tua dapat memberikan pengetahuan dan mengevaluasi diri dalampenerapan pola asuh dalam mendidik anak.Kata Kunci : Pola Asuh Orang Tua, Pemenuhan Kebutuhan Dasar Personal Hygiene Anak
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SUMBER AIR BERSIH DENGAN KEJADIAN DEMAM TYPHOID PADA ANAK Citra Suraya; Atikasari Atikasari
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 4: Agustus 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.009 KB) | DOI: 10.36729/jam.v4i3.205

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Demam tifoid atau tifus abdominalis banyak ditemukan dalam kehidupan masyaakat kita, baik diperkotaan maupun pedesaan. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kualitas yang mendalam dari Higiene pribadi dan sanitasi lingkungan seperti, higiene perorangan dan hiene penjamah makanan yang rendah. Proses makanan atau minuman terkontaminasi didukung oleh factor lain yakni manusia yang terlibat langsung dengan pengolahan bahan makanan serta perilaku kebersihan diri perorangan yang baik karena bakteri sering ditemukan pada tangan. Tujuan: Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan demam tyfoid pada anak. Metode: Desain penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah pasien anak yang dirawat di Rumah Sakit, yang berjumlah 35 orang. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data uji Chi-square.   Hasil:  Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan personal hygiene dengan kejadian demam tyfoid (ρ=0,008). Ada hubungan sumber air bersih dengan kejadian demam tyfoid di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2019 (ρ=0,018). Ada hubungan hygiene makanan dan minuman dengan kejadian demam tyfoid (ρ=0,010). Saran: Petugas kesehatan lebih meningkatkan perannya dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat mengenai demam tifoid, cara pencegahan penyakit, dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan kebersihan lingkungan yang masih kotor agar masyarakat tidak terjangkit demam tifoid. Kata kunci       : Personal Hygiene, Sumber Air Bersih, Demam Tyfoid
KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP Aris Citra Wisuda; Dwi Octhaviana Putri
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 4: Agustus 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.009 KB) | DOI: 10.36729/jam.v4i2.223

Abstract

Latar belakang: Pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dibuat masih didapatkan belum sesuainya dengan standar asuhan keperawatan. Padahal pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai standar merupakan salah satu bagian kinerja perawat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya gambaran kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Metode:  Metode dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Penelitin ini dilaksanakan pada tanggal 24 Juni sampai dengan 6 Juli tahun 2019. Penelitian ini dilaksanakan di rumah sakit Bhayangkara Palembang. Pengambilan sempel menggunakan total sampling dengan jumlah responden 40 perawat. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat.  Hasil: Hasil dari penelitian ini diketahui distribusi frekuensi kinerja perawat bahwa lebih dari setengah memiliki asuhan keperawatan yang kurang baik yaitu sebanyak 75,0%. Saran: bagi perawat diharapkan agar dapat meningkatkan kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan terutama dalam penyusunan rencana keperawatan yang berdasarkan tujuan dan kriteria hasil. Kata kunci : Pendokumentasian Asuhan Keperawatan, Kinerja Perawat
HUBUNGAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TIMBULNYA KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 135 PALEMBANG TAHUN 2017 Septi Viantri Kurdaningsih
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 1: Februari 2018 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.345 KB) | DOI: 10.36729/jam.v1i1.242

Abstract

Latar belakang: masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering ditemui pada anak sekolah adalah kejadian karies gigi. Salah satu upaya yang efektif untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut yaitu dengan menggosok gigi secara rutin dan teratur. Tujuan penelitian: diketahuinya hubungan kebiasaan menggosok gigi dengan timbulnya karies gigi pada anak usia sekolah di SDN 135 Palembang tahun 2017. Metode penelitian:  Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah anak sekolah kelas VI di SD Negeri 135 Palembang yang berjumlah 67 responden, tehnik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisa data meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian: Berdasarkan uji statistik didapatkan  hubungan yang signifikan antara kebiasaan mengosok gigi dengan karies gigi (p value = 0.008). Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna kebiasaan menggosok gigi dengan karies gigi. Disarankan untuk penelitian lebih lanjut dapat menambahkan faktor lain seperti sosial ekonomi orang tua, pola makan, dan pola jajan anak dengan jumlah sampel yang lebih besar. Kata kunci : kebiasaan menggosok gigi, karies gigi
GAMBARAN EFEK SAMPING KB SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT PADA AKSEPTOR Citra Dewi, Ayu Devita
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 2, No 1 (2018): Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.41 KB) | DOI: 10.36729/jam.v2i1.68

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Penggunaan kontrasepsi hormonal sebagai salah satu alat kontrasepsi yang meningkat tajam. Menurut World Health Organization?(WHO), dewasa ini hampir 380 juta pasangan menjalankan Keluarga Berencana dan 65-75 juta diantaranya terutama di negara berkembang menggunakan kontrasepsi hormonal seperti kontrasepsi oral, suntik dan implant kontrasepsi hormonal yang digunakan dapat memiliki pengaruh positif ataupun negatif terhadap berbagai organ wanita baik organ genitalia maupun non genitalia. Penelitian bertujuan: untuk mengetahui Gambaran Efek Samping Kb Suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat Pada Akseptor di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Wilayah Kerja Kelurahan Sako Palembang Tahun 2017. Metode penelitian: Penelitian ini mengunakan? desain penelitian deskriptif. Populasi dan dalam penelitian ini adalah semua akseptor? KB Suntik DMPA, Sampel penelitian ini diambil secara purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, kemudian data dianalisa secara univariat. Hasil penelitian: Hasil analisa univariat berdasarkan Gangguan Haid?? yaitu Amenorhe 48 responden (49,5%), Spotting 23 responden (23,7%), Metrorargia 14 responden (14,4%) dan Menorargia 12 responden (12,4%). Berdasarkan Kenaikan Berat Badan responden yang mengalami kenaikan berat badan sebanyak 83 responden (85,6%) dan yang tidak mengalami kenaikan berat badan sebanyak 14 responden (14,4%). Berdasarkan Cloasma yaitu 38 responden yang mengalami cloasma (39,2%) dan yang tidak mengalami cloasma 59 responden (60,8%). Saran: bagi BPM diharapkan agar tenaga kesehatan di BPM dapat memberikan konseling tentang penanganan efek samping terhadap pengguna KB Suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat sehingga dapat mengurangi keluhan efek samping.?Kata Kunci : KB Suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA)
PERBEDAAN TEKANAN DARAH PERAWAT BERDASARKAN SHIFT KERJA Efroliza Efroliza
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 3: Februari 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.593 KB) | DOI: 10.36729/jam.v3i1.163

Abstract

Latar belakang: Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan tidak terlepas dari pengaturanjam kerja dirumah sakit dengan pembagian shift. Kerja shift dapat menyebabkan gangguan circadianrhytim (Irama sirkadian), kerja shift bila tidak dikelola dengan baik maka akan berdampak padagangguan fisiologis salah satunya peningkatan tekanan darah. Tujuan: untuk mengetahui perbedaantekanan darah perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2018.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Tekniksampling adalah total sampling pada perawat pelaksana di ruang rawat inap Ahmad Dahlan, IbnuRusyid, dan Rasyid Thalib di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang yang berjumlah 57 perawat.Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan uji paired t test Hasil : Hasil penelitianmenunjukkan ada perbedaan rerata tekanan darah perawat sebelum shift pagi yaitu 116,08/ 78,16 dansetelah shift pagi 119,76/74,08, sebelum shift siang rerata tekanan darah perawat yaitu 116,18/77,94dan seelah shift siang 123,35/77,76 sedangkan tekanan darah seblum shift malam rerata tekanan darahperawat 120,73/78 dan setelah shift malam 121,67/77,40. Simpulan : ada perbedaan perubahantekanan darah diastolik sebelum shift pagi, dan tekanan darah diastolik sesudah shift siang.Kata kunci : Kerja shift, Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolic.
ANALISIS KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS Riska Febriani; Melly Fitri
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 4: Agustus 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.009 KB) | DOI: 10.36729/jam.v4i3.200

Abstract

Latar belakang: Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat. Hipertensi yang tidak segera ditangani berdampak pada munculnya penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan penyakit pembuluh darah sebagai penyertanya hipertensi biasanya dapat ditemukan pada beberapa penyakit seperti diabetes melitus dan asam urat. Tujuan: Diketahuinya kejadian hipertensi pada lansia dengan diabetes melitus di desa Tanjung Dayang Kabupaten Ogan Ilir. Metode: Penelitian destriptif dengan sampel berjumlah 36 orang yang diambil secara Accidental Sampling. Waktu penelitian pada bulan Mei-Juni 2018, Pemeriksaan menggunakan metode auskultasi. Analisa data yang digunakan adalah univariat. Hasil: Didapat 34% diabetes melitus 67% yang mengalami hipertensi, berdasarkan usia diperoleh data Middle Age yang mengalami hipertensi sebanyak 60% sampel, Elderly yang mengalami hipertensi sebanyak 80% sedangkan kelompok usia Old sebanyak 0%. Lansia diabetes melitus yang mengalami hipertensi berdasarkan jenis kelamin, laki-laki 2 orang 13,3%, sedangkan perempuan 87%. Saran: Lansia diharapkan untuk rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah khususnya dalam menjaga kestabilan kadar glukosa dalam darah, karena membutuhkan kondisi tubuh dan pola makan yang sehat di pelayanan kesehatan masing-masing.Kata kunci : Hipertensi, Lansia, Diabetes Melitus

Page 4 of 39 | Total Record : 386