cover
Contact Name
Ayi Diah Damayani
Contact Email
jkp.pangkalpinang@gmail.com
Phone
(0717) 422014
Journal Mail Official
jkp.pangkalpinang@gmail.com
Editorial Address
Jalan Telaga Biru I Desa Padang Baru Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah, Kep. Bangka Belitung
Location
Kab. bangka tengah,
Kepulauan bangka belitung
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang
ISSN : 23392150     EISSN : 26206234     DOI : 10.32922/jkp
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang provides a forum for publishing the novel technologies and knowledge related to the health sciences. This journal encompasses original research articles, review articles, and short communications.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2023): JKP Juni 2023" : 15 Documents clear
Pengaruh Pemberian Tablet Fe dan Bubur Kacang Hijau terhadap Peningkatan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III Rabiah Umanailo; Sri Linda
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 11, No 1 (2023): JKP Juni 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v11i1.595

Abstract

Latar Belakang: anemia merupakan masalah kesehatan yang berdampak buruk bagi ibu hamil dan janin, secara tidak langsung dapat berkontribusi dalam meningkatkan angka kematian. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan ibu hamil agar teratur minum tablet Fe dan pemberian bubur kacang hijau untuk mengatasi anemia pada ibu hamil sehingga dampak anemia dapat dicegah.Tujuan: menganalisis pengaruh pemberian tablet Fe dan bubur kacang hijau terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III dengan Anemia Sedang di wilayah kerja Puskesmas Kalumata.Metode: menggunakan one group pretest-posttest design, penelitian pada 23 ibu hamil primigravida trimester III di wilayah kerja Puskesmas Kalumata Kecamatan Ternate Selatan. Pemberian bubur kacang hijau sebanyak 1 cup sekali sehari selama 14 hari. Sebelum dan sesudah intervensi peneliti mengukur kadar hemoglobin (Hb) menggunakan alat pemeriksaan Hb digital. Uji statistik yang digunakan yaitu Wilcoxon signed rank test.Hasil: rata-rata kadar Hb sebelum intervensi adalah 8,4 gr/dl dan rata-rata kadar Hb setelah intervensi adalah 11,4 gr/dl.  Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pemberian tablet Fe dan bubur kacang hijau dengan p-value 0,000 <nilai α = 0,05.  Kesimpulan: konsumsi tablet Fe dan Bubur Kacang Hijau secara signifikan dapat meningkatkan  kadar hemoglobin ibu hamil trimester III dengan anemia sedang.
Pengaruh Pemberian Cairan Berdasarkan Urin Output Terhadap Inter-Dialytic Weight Gain Pasien Hemodialisis Reguler Asiyawati Asiyawati; Sunanto Sunanto; Mashuri Mashuri; Muhammad Alfarizi
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 11, No 1 (2023): JKP Juni 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v11i1.697

Abstract

Latar Belakang: Inter-Dialytic Weight Gain (IDWG) yang tinggi pada pasien hemodialisis mengindikasikan penumpukan cairan dalam tubuh yang merugikan. Kepatuhan pembatasan cairan salah satu terapi yang dapat dilakukan pasien hemodialisis untuk mengontrol jumlah cairan yang masuk sesuai dengan jumlah cairan yang keluar.Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian jumlah asupan cairan berdasarkan urin output terhadap kenaikan IDWG pasien hemodialisis reguler.Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode pre-experimental design tipe one group pretest-posttest. Jumlah sampel sebanyak 21  responden dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan timbangan berat badan digital, gelas ukur dan gelas belimbing, kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji sample paired t test.Hasil: Kenaikan IDWG dalam kategori sedang (57,1%), sedangkan setelah dilakukan intervensi sebagian besar memiliki kenaikan IDWG dalam kategori ringan (76,2%). Hasil uji analisis menunjukkan nilai p-value = 0,000 < α 0,05 artinya ada pengaruh pemberian jumlah asupan cairan berdasarkan urin output terhadap kenaikan IDWG pasien hemodialisis reguler.Kesimpulan: Perawat hemodialisis diharapkan dapat memonitor dan edukasi pasien beserta keluarga terkait asupan cairan yang sesuai untuk pasien hemodialisis untuk mencegah kenaikan IDWG.
Perbandingan Pemberian Madu Akasia dan Madu Multiflora Terhadap Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Ciawi Tahun 2023 Anik Widia Wahyuni; Retno Widowati; Febry Mutiariami Dahlan
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 11, No 1 (2023): JKP Juni 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v11i1.605

Abstract

Latar belakang: Menurut Riskesdas dari tahun 2013-2018 proporsi anemia pada ibu hamil meningkat dari 37,1% menjadi 48,9% sedangkan target RPJMN tahun 2019 sebesar 28%.Tujuan: Mengetahui Pengaruh Pemberian Madu Akasia dan Madu Multiflora Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Puskesmas CiawiMetode: Quasi experimental dengan pretest dan posttest design. Lokasi penelitian di wilayah Puskesmas Ciawi Kabupaten Bogor pada bulan Januari 2023. Populasi yaitu ibu hamil trimester III sejumlah 146 ibu hamil, sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu 40 sampel untuk kelompok eksperimen dan kontrol.Hasil: Berdasarkan nilai P-value pretest yaitu 0,454 yang berarti tidak adanya perbedaan kenaikan kadar hemoglobin antara kelompok intervensi I (madu Akasia) dan kelompok kontrol pada ibu hamil trimester III dengan anemia. Begitupun pada posttest yaitu 0,682 yang berarti tidak ada perbedaan kenaikan kadar hemoglobin antara kelompok intervensi dan kelompok intervensi II pada ibu hamil trimester III dengan anemiaKesimpulan:Tidak adanya perbedaan antara kelompok intervensi I dan intervensi II terhadap pemberian madu Akasia dan madu multifloral terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di Wilayah Puskesmas Ciawi Tahun 2023.Saran: Pencegahan anemia dapat dilakukan menggunakan madu akasia dan madu multifloral sebagai alternatif khususnya pada ibu hamil trimester III.  
Penggunaan Metode Delphi Termodifikasi dalam Pengembangan Indikator Kinerja Pelayanan Kefarmasian Puskesmas Ratih Puspita Kusumadewi Purba; Lana Sari
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 11, No 1 (2023): JKP Juni 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v11i1.583

Abstract

Latar belakang: Pelayanan kefarmasian menjadi bagian penting dalam kegiatan pelayanan kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, akan tetapi indikator beserta cara penilaian untuk mengukur kinerja pada kategori pengelolaan; pelayanan farmasi klinis; keseluruhan kinerja belum tersedia. Pengembangan indikator kinerja pelayanan kefarmasian di Puskesmas perlu dikembangkan dengan metode Delphi termodifikasi sehingga memungkinkan pengukuran indikator pelayanan kefarmasian di Puskesmas dilakukan secara menyeluruh.Tujuan: Mengembangkan indikator kinerja pelayanan kefarmasian pada Puskesmas di wilayah kabupaten Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.Metode: Penelitian ini menggunakan metode Delphi termodifikasi. Penelitian melibatkan panel ahli yang terdiri dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten dan praktisi Puskesmas (Apoteker) Kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Instrumen berupa indikator pelayanan kefarmasian dan cara penilaian diserahkan kepada panel ahli untuk dinilai. Penilaian menggunakan skala 1-7 dan dilakukan sebanyak 2 putaran.Hasil: Metode Delphi dimodifikasi dengan cara penyusunan instrumen awal berdasarkan pustaka dan berdasarkan indikator pada penelitian sebelumnya. Pengembangan indikator hasil konsensus didasarkan pada 3 kriteria yang ditetapkan, yaitu nilai rata-rata konsensus minimal 4,9; nilai deviasi standar di bawah 1,5; nilai Inter Quartile Range (IQR) di bawah 2,5. Melalui metode Delphi termodifikasi tersusun 36 indikator kinerja pelayanan kefarmasian Puskesmas beserta cara penilaiannya. Indikator kinerja tersebut terdiri dari kategori pengelolaan obat sebanyak 15 indikator, pelayanan farmasi klinik sebanyak 19 indikator, dan keseluruhan kinerja sebanyak 2 indikator.Kesimpulan: Indikator hasil konsensus dapat dijadikan salah satu referensi Dinas Kesehatan maupun Puskesmas dalam kegiatan monitoring dan evaluasi; pengukuran kinerja; persiapan akreditasi; kegiatan penelitian yang berlangsung di Puskesmas.
Pengaruh Pemberian Madu Akasia terhadap Nyeri Menstruasi pada Remaja Putri Nurul Hasanah Okti Riskasari; Retno Widowati; Febry Mutiariami Dahlan
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 11, No 1 (2023): JKP Juni 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v11i1.602

Abstract

Latar belakang: Di Indonesia, prevalensi nyeri menstruasi sebesar 64,25%, di mana tiga perempat mengalami nyeri ringan hingga berat dan sisanya mengalami nyeri menstruasi tingkat berat. Prevalensi kejadian nyeri menstruasi di Jawa Barat sebesar 54,9% dan di Kota Bogor mencapai 63,2%. Hal ini lebih dari 50% remaja putri di kota Bogor mengalami nyeri pada saat menstruasi. Nyeri menstruasi memiliki dampak besar terhadap kualitas hidup remaja putri, di mana seseorang akan memiliki keterbatasan kegiatan sehari-hari khususnya kegiatan belajar di sekolah.Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian madu akasia terhadap nyeri menstruasi pada remaja putri  Metode: Desain penelitian quasi experimental dengan two group pre and posttest design with control group. Populasi remaja awal putri sebanyak 270 remaja putri. Sampel berjumlah 22 orang di kelompok intervensi dan 22 orang di kelompok kontrol. Penelitian dilakukan di SMPN 3 Citeureup pada bulan Januari 2023. Madu akan diberikan 2 kali sehari selama 2 hari berturut-turut sebanyak 25 ml / hari.Hasil: Rata-rata nyeri menstruasi awal pada kelompok intervensi madu akasia yakni 7,50 yang tergolong kedalam nyeri berat. Analisa Uji Independen T-test dapat dilihat nilai rata-rata intensitas nyeri pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi sama-sama mendapatkan hasil yaitu 0,2409. sedangkan nilai p-value = 0,000< α (0,05),Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian madu akasia terhadap nyeri menstruasi pada remaja  putri
Pengaruh Senam Rematik terhadap Nyeri pada Lansia yang Menderita Rheumatoid Arthritis Imelda Erman; Pitri Noviadi; Ari Athiutama; Ulfa Novliza
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 11, No 1 (2023): JKP Juni 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v11i1.590

Abstract

Latar belakang: Rheumatoid arthritis merupakan penyakit pada sistem musculoskeletal dimana gejala yang sering muncul adalah nyeri pada ekstremitas dan persendian. Salah satu cara untuk mengatasi nyeri pada penderita rheumatoid arthritis adalah dengan senam rematik.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh latihan senam rematik terhadap nyeri pada lansia yang menderita rheumatoid arthritis.Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan metode quasi experiment dengan desain nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang menderita rheumatoid arthritis di Wilayah Kerja Puskesmas Makrayu dengan 30 sampel yang terdiri dari 15 sampel intervensi dan 15 sampel kontrol. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah lansia yang bersedia menjadi responden, menderita penyakit rheumatoid asthritis dengan nyeri ringan hingga sedang, mampu mengikuti senam rematik sedangkan kriteria eksklusinya adalah lansia yang bed rest total, menggunakan alat bantu jalan, menderita rheumatoid arthritis dengan nyeri berat dan memiliki komplikasi stroke. Gerakan senam terdiri dari pemanasan, gerakan senam rematik dan pendinginan, total waktu untuk satu sesi senam berlangsung selama 25 menit. Sedangkan untuk kelompok kontrol hanya diberikan pendidikan kesehatan tentang senam rematik dengan media leaflet yang dilakukan di rumah masing-masing kelompok kontrol. Pengumpulan data menggunakan Numeric Rating Sclan (NRS) untuk mengukur skala nyeri Uji statistik menggunakan Mann-Withney.Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan skala nyeri pre test kelompok intervensi sebesar 4,07 menurun pada post test sebesar 2,60 dengan nilai signifikansi sebesar 0,035.Kesimpulan: Senam rematik ini menurunkan skala nyeri pada lansia yang menderita rheumatoid arthritis
Identifikasi Telur Cacing Ascaris lumbricoides pada Kuku Petugas Pasukan Laskar Hijau di Kebun Bibit Jakarta Selatan Retno Fania; Intan Kurniawati Pramitaningrum; N.S Widada
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 11, No 1 (2023): JKP Juni 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v11i1.617

Abstract

Latar belakang: Kecacingan dapat menyerang manusia tanpa melihat jenis usia, baik dewasa maupun anak-anak. Penyebab kecacingan berasal dari berkembangnya telur cacing melalui media tanah. Ascaris lumbricoides termasuk helmintiasis yang paling sering menyebabkan masalah kesehatan pada manusia salah satunya adalah kuku yang terkontaminasi merupakan media penularan cacing melalui fecal-oral. Seorang petugas pasukan laskar hijau memiliki resiko yang cukup tinggi untuk terkontaminasi telur cacing dikarenakan kesehariannya yang berkontak langsung dengan tanah.Tujuan: untuk mengetahui ada tidaknya telur cacing A.lumbricoides pada kuku Petugas Pasukan Laskar Hijau di Kebun Bibit Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Jakarta Selatan.Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif metode sedimentasi dengan desain penelitian secara cross-sectional.Hasil: Hasil dari pemeriksaan kuku petugas pasukan laskar hijau dari 35 sampel kuku ditemukan positif telur cacing A.lumbricoides sebanyak 3 sampel (9%) dan negatif telur cacing A.lumbricoides sebanyak 32 sampel (91%).Kesimpulan: Terdapat kontaminasi telur cacing A.Lumbricoides pada kuku petugas pasukan laskar hijau. Penyebab terkontaminasinya adalah kurangnya penggunaan alat pelindung diri (APD) secara lengkap. Dampak yang ditimbulkan dari kecacingan cukup beragam mulai dari gejala mual, kurangnya nafsu makan, diare, anemia, hingga kematian apabila tingkat infeksi meningkat. 
Efektivitas Jahe dan Madu Akasia terhadap Mual dan Muntah Ibu Hamil Trimester I Yeni Kurniawati; Retno Widowati; Febry Mutiariami Dahlan
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 11, No 1 (2023): JKP Juni 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v11i1.601

Abstract

Latar belakang: Prevalensi kasus mual muntah di Indonesia 1-3% dari seluruh kehamilan. Dampak mual muntah dapat menjadi hiperemesis gravidarium, serta mengakibatkan menurunnya cairan elektrolit didalam tubuh, memperlambat peredaran darah, nafsu makan menurun, gangguan nutrisi, dehidrasi, penurunan berat badan dan pengaruh pada bayi yaitu berat badan lahir rendah, prematur dan asfiksia.Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian rebusan jahe dan madu akasia terhadap mual dan muntah ibu hamil Trimester 1Metode: Quasi experimental dengan two group pre and posttest design. Teknik sampling cluster random sampling, berjumlah 40 orang ibu hamil yang mengalami mual muntah untuk kelompok intervensi I dan intervensi II . Penelitian dilakukan di Wilayah Puskesmas Ciawi Januari 2023.Hasil: Rata-rata pretest 9,15 dan postest 5,25 dari intervensi I. Rata-rata prestest 8,65 dan postest 6,65 dari Intervensi II. Ada pengaruh pemberian jahe dan madu akasia terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester I dan tidak ada perbedaan signifikan kelompok intervensi I dan intervensi II.Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian rebusan jahe dan madu akasia terhadap mual muntah ibu hamil trimester 1.Saran: Dapat dipraktikan secara mandiri rebusan jahe dan madu akasia untuk mual muntah ibu hamil.
Kajian Kasus: Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini Hubungannya dengan Kejadian Gangguan Saluran Pencernaan (Konstipasi) Dewi Ayu Ningsih; Rahmah Fitria; Rully Fatriani
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 11, No 1 (2023): JKP Juni 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v11i1.586

Abstract

Latar belakang: Pemberian MP-ASI sebelum waktunya dinamakan MP-ASI dini. Sebagian besar ahli sepakat bahwa pengenalan makanan pendamping sebelum usia 4 bulan adalah terlalu dini dan dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal dan motorik bayi.Tujuan: Studi kasus ini bertujuan memberikan asuhan kebidanan pada neonatus umur 18 hari dengan pemberian MP-ASI dini di PMB MS Bandar Lampung.Metode: Desain penelitian menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan dari 29 Maret 2022 - 21 April 2022. Subyek penelitian adalah Bayi. Ny. S umur 18 hari.  Instrument yang digunakan yaitu alat pemeriksaan fisik dan format pengkajian. Penelitian ini menggunakan data primer. Subyek kasus telah dimintai informed consent untuk mengikuti penelitian.Hasil: Pada tanggal 29 Maret 2022 peneliti mengasuh klien Bayi. Ny. S umur 18 hari, lahir 11 Maret 2022 pukul 08.32 wib, BB 3200 gram, PB 49 cm, LK 33 cm, LD 32 cm, jenis kelamin Laki-laki anak ketiga. Ibu mengatakan pengeluaran ASI lancar dan memberikan ASI kepada bayinya, ibu juga memberikan bayinya pisang sejak umur bayi 7 hari. Peneliti memberikan asuhan berupa pendidikan kesehatan tentang Praktik pemberian ASI, pentingnya pemberian ASI ekslusif dan manajemen pemberian MP-ASI.Kesimpulan: Pemberian MP-ASI dalam periode usia bayi <6 bulan meningkatkan kejadian gangguan sistem pencernaan seperti sembelit, diare, muntah dan kolik. Petugas kesehatan diharapkan untuk meningkatkan edukasi tentang ASI eksklusif dan menejemen pemberian MP-ASI sejak masa kehamilan.
Pentingnya Kejar Tumbuh pada Anak Stunting: Tinjauan Literatur Retno Imami
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 11, No 1 (2023): JKP Juni 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v11i1.708

Abstract

Latar belakang: Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang serius meskipun di Indonesia angka prevalensi stunting menurun, namun masih belum mencapai target dari World Health Organization (WHO). Selain langkah pencegahan stunting, penanganan juga dianggap penting, karena akan berdampak pada perkembangan.Tujuan: Untuk mendokumentasikan pencapaian kejar tumbuh pada anak stunting berusia 0-15 tahun dan dampaknya pada perkembangan.Metode: Pencarian literatur dilakukan pada database elektronik seperti PubMed, ScienceDirect, EBSCOhost untuk mengidentifikasi artikel relevan yang diterbitkan dari 1 Januari 2013 - 1 Juli 2023.Hasil: Kejar tumbuh pada anak stunting berhubungan dengan perkembangan kognitif, motorik dan sosioemosional, meningkatkan fungsi paru-paru dan memengaruhi usia saat masuk sekolah. Kejar tumbuh yang terjadi pada anak-anak usia ≤ 2 tahun memiliki hasil perkembangan yang lebih baik. Selain intervensi gizi, intervensi stimulasi juga perlu dilakukan bagi peningkatan perkembangan anak. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan anak yaitu karakteristik anak dan ibu, ekonomi, dan lingkungan.Kesimpulan: Kejar tumbuh pada anak stunting berhubungan dengan hasil perkembangan. Anak-anak yang lebih cepat pulih dari stunting memiliki hasil perkembangan yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang terlambat pulih dari stunting. Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi pertumbuhan anak dan peran gabungan antara intervensi nutrisi dan intervensi stimulasi responsif belum diketahui hasilnya.

Page 1 of 2 | Total Record : 15