cover
Contact Name
Rizaldy Purnamo Pedju
Contact Email
-
Phone
+6282346016601
Journal Mail Official
jurnal.potretpemikiran@iain-manado.ac.id
Editorial Address
Jl. Dr. SH Sarundajang, Kawasan Lingkar I, Malendeng Manado Kode Pos 95128
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Potret Pemikiran
ISSN : 16931874     EISSN : 25280376     DOI : -
Potret Pemikiran terdaftar dengan nomor ISSN 1693-1874 (Cetak), ISSN 2528-0376 (Online) adalah jurnal peer-review yang diterbitkan dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Potret Pemikiran mulai menerbitkan artikel-artikel versi cetak pada tahun 2000. Potert Pemikiran adalah jurnal pertama di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado yang sekarang bertranformasi menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Saat itu, Potret Pemikiran melingkupi cangkupan ilmu secara umum, yaitu ilmu politik, hukum, ekonomi, pendidikan, serta agama hingga tahun 2018. Sejak tahun 2019, Jurnal Potret Pemikiran fokus dan jangkauannya terkait Pemikiran Islam di bidang: Filsafat, Tasawuf, Politik Islam dan sosial Keagamaan, serta terjadi perubahan gaya selingkung yaitu menjadi APA 6th Edition (American Psychological Association).
Articles 106 Documents
MANAGEMEN PENDIDIKAN TINGGI TANTANGAN DAN PERMASALAHANNYA PADA ABAD KE 21 Kudrat Dukalang
Potret Pemikiran Vol 22, No 1 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v22i1.760

Abstract

Abstract. Globalization that has been going on rapidly since the 1980s has led to very basic social, economic and political changes in all countries. The world of higher education which adheres to universalism in science and technology actually always pays attention and considers that the Indonesian education community is part of a global society. In the next 1015 years, Indonesian universities will face a variety of major challenges that need to be responded wisely. Economic globalization and the information technology revolution is a huge force affecting the world of Indonesian universities. Keywords: Education Management, Challenges, Problems, Globalization Abstrak. Globalisasi yang sedang berlangsung dengan cepat sejak dekade 1980-an telah menimbulkan perubahan sosial, ekonomi dan politik yang sangat mendasar pada semua negara.  Dunia pendidikan tinggi yang menganut faham universialisme ilmu pengetahuan dan teknologi sebenarnya selalu memperhatikan dan mempertimbangkan bahwa masyarakat pendidikan Indonesia adalah bagian dari masyarakat global. Pada kurun waktu 10-15 tahun ke depan, perguruan tinggi Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan besar yang perlu di respons dengan bijaksana. Globalisasi ekonomi dan revolusi teknologi informasi merupakan kekuatan yang amat besar mempengaruhi dunia perguruan tinggi Indonesia. Kata Kunci: Managemen Pendidikan, Tantangan, Permasalahan, Globalisasi
HADIS SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM (Telaah Terhadap Penetapan Kesahihan Hadis Sebagai Sumber Hukum Menurut Syafi’iy) Nasruddin Yusuf
Potret Pemikiran Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v19i1.714

Abstract

Hadiths are not sacred texts as the Koran. However, the hadith is always the second reference after the Koran and occupies an important position in Islamic studies. Considering the writing of the hadith which was carried out hundreds of years after the Prophet Muhammad died, many opinions were crossed over the validity of a hadith. so that this raises some groups to doubt and deny the truth of the hadith as a source of law. This paper will focus on discussing the study of the determination of the validity of hadith as a source of law according to Imam Syafii. This paper uses the library research method with the study of text analysis, therefore the author refers directly to the books written by Imam Shafi'i and makes comparisons with books written by the Muhadits. The findings in this research that about the debate about the hadith tradition as a source of law in Islam, al-Syäfi'iy seems to hold on the opinion that the provisions contained in the hadith are in the laws of the Qur'an; With katalam, the hadith of Nabı can only add to the law in the Qur'an. He said that the existing form of command, both the Qur'an and the hadith, is based on the same source, even though it is through a different path.Keywords:Hadith, Al-Quran, Imam Shafi'i, Muhadits, Islamic Law. Hadits bukanlah teks suci sebagaimana Al-Quran.Namun, hadits selalu menjadi rujukan kedua setelah Al-Quran dan menempati posisi penting dalam kajian keislaman.Mengingat penulisan hadits yang dilakukan ratusan tahun setelah nabi Muhammad SAW wafat, maka banyak terjadi silang pendapat terhadap keabsahan sebuah hadits.sehingga hal tersebut memunculkan sebagian kelompok meragukan dan mengingkari akan kebenaran hadits sebagai sumber hukum. Tulisan ini akan fokus membahas tentang telaah terhadap penetapan kesahihan hadits sebagai sumber hukum menurut Imam Syafii. Tulisan ini menggunakan metode library research dengan studi analisa teks, karena itu penulis merujuk langsung kitab-kitab yang ditulis oleh Imam Syafi`I dan melakukan perbandingan dengan kitab yang ditulis oleh para muhadits.Temuan dalam riset ini bahwa tentang perdebatan soal keshahihan hadits sebagai sumber hukum dalam Islam, alSyäfi'iy nampak beıpegang pada pendapat bahwa ketentuan-ketentuan yang ada dalam hadis berada dalam hukum-hukum Alquran; Dengan katalam, hadis Nabı dapat saja menambah hukum yang ada dalam Alquran.Ia mengatakan bahwa wujud perintah yang ada, baik dan alquran maupun hadis, adalah berpangkal dari sumber yang sama, meskipun melalui jalur yang berbeda.Kata Kunci:Hadits, Al-Quran, Imam Syafi`i, Muhadits, Hukum Islam
PENGARUH SUFISME DI INDONESIA Taufani Taufani
Potret Pemikiran Vol 20, No 1 (2016)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v20i1.750

Abstract

Abstract.This paper discusses the influence of Sufism in the dynamics of Islamization in Indonesia (Nusantara), especially in the 17th and 18th centuries, which was the golden age of Sufism in the archipelago. This paper shows that Sufism has contributed in giving birth to the tradition of intellectualism in the archipelago. besides iu, Sufism also succeeded in fostering a strong sense of solidarity among Muslims, so as to be able to inject the birth of a spirit of resistance to colonialism.Keywords:Sufism, Nusantara, Islam, Colonialism AbstrakTulisan ini mendiskusikan tentang pengaruh sufisme dalam dinamika islamisasi di Indonesia (Nusantara), khususnya pada abad ke-17 dan 18, yang merupakan masa keemasan ajaran sufisme di Nusantara.Tulisan ini menunjukkan bahwa ajaran sufisme telah berkontribusi dalam melahirkantradisi intelektualismedi Nusantara.di samping iu, ajaran sufisme juga berhasil memupukrasasolidaritas yang kuat di kalangan umat Islam, sehinggamampumenginjeksi lahirnya semangat perlawanan terhadap penjajahan.Kata Kunci: Sufisme, Nusantara, Islam, Penjajahan
PERILAKU KEHIDUPAN KEAGAMAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN KARYA PEMBANGUNAN (PKP) MANADO Nenden Herawaty Sulaiman
Potret Pemikiran Vol 21, No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v21i2.739

Abstract

Abstract. The existence of Islamic boarding schools in Indonesia has a big influence on the surrounding community. In terms of religious education, influence is not questionable. This is due to the establishment of Islamic boarding schools from the very beginning to educate and disseminate Islamic teachings to the community through recitation, both traditional and modern. The development of Islamic boarding school education in Indonesia is a manifestation of the community's need for an alternative and superior education system. This paper uses the Quantitative method with a field study at the Pondok Karya Permbangunan (PKP) boarding school, with the aim of getting more accurate data about the behavior of the religious life of the santri in the Manado Development Boarding School (PKP), to reveal the factors that influence the behavior of the religious life of the santri at the Manado Development Boarding School (PKP), to find strategies and efforts to resolve the obstacles faced in the behavior of religious life in the Manado Development Boarding School (PKP). Revitalizing Pesantren Spirit Ideas, Gait, and Reflection, by Muhammad M. Basyuni, generally divides into 3 (three) parts, namely in the first part explaining generally about Islamic education as a guardian to build national morals which are arranged in the second chapter concerning inner boarding schools. building a smart, religious and cultured generation and in the third chapter describes the centers of excellence, knitting traditions that are beginning to fade. Because it is very important to know for those who have concern for the presence of Islamic boarding schools, however, this research concerns the religious behavior of students specifically in Manado PKP. Keywords: Religious Behavior, Santri, Pondok Karya Pembangunan. Abstrak. Keberadaan pesantren di Indonesia berpengaruh besar terhadap masyarakat disekitarnya. Dalam hal pendidikan agama, pengaruh tidak perlu dipertanyakan lagi. Hal ini disebabkan dari sejak awal berdirinya pesantren disiapkan untuk mendidik dan menyebarkan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat melalui pengajian, baik dengan sistem tradisional maupun modern.1 Perkembangan pendidikan pondok pesantren di Indonesia merupakan perwujudan dari kebutuhan masyarakat akan suatu sistem pendidikan alternatif dan unggul. Tulisan ini menggunakan metode Kuantitatif dengan study lapangan di pesantren Pondok Karya Permbangunan (PKP) Manado, dengan tujuan Untuk mendapatkan data yang lebih akurat mengenai perilaku kehidupan keagamaan santri yang ada di pondok Pesantren Karya Pembangunan (PKP) Manado, Untuk mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kehidupan keagamaan santri di pondok Pesantren Karya Pembangunan (PKP) Manado, Untuk menemukan strategi dan upaya penyelesaian terhadap kendala yang dihadapi dalam perilakukehidupan keagamaan di pondok Pesantren Karya Pembangunan (PKP) Manado. Revitalisasi Spirit Pesantren Gagasan, Kiprah, dan Refleksi, oleh Muhammad M. Basyuni, secara umum membagi ke dalam 3 (tiga) bagian, yakni pada bagian pertama menjelaskan secara umum tentang pendidikan Islam sebagai garda membangun moral bangsa yang dirangkai pada bab kedua menyangkut pesantren dalam membangun generasi cerdas, religius, dan berbudaya serta pada bab ketiga menguraikan pusat-pusat keunggulan, merajut tradisi yang mulai memudar. Karena itu sangat penting diketahui bagi yang memiliki kepedulian terhadap kehadiran pesantren, namun demikian penelitian ini menyangkut tentang perilaku keagamaan santri khusus di PKP Manado. Keywords: Perilaku Keagamaan, Santri, Pondok Karya Pembangunan.
PROBLEMATIKA PEMERINTAH DALAM MENYONGSONG BONUS DEMOGRAFI DI INDONESIA Isyana Kurniasari Konoras; Tria Anggraini Wagiran; Syaifullah Mukhlis
Potret Pemikiran Vol 22, No 2 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v22i2.784

Abstract

Abstract. Demographic bonuses are a hot issue, although they are still limited to population and economic experts, even among other academics the term bonus demography is still not well known. The study has not reached a legal perspective. Some aspects related to the demographic bonus are the implementation of the Sustainable Development Goals (SDGs) until 2030. While the prediction of achieving demographic bonuses by Indonesia in 2020-2030. The series of periods of achieving the demographic bonus, in the analysis of population experts including economists, still "shyly" mentions where the Republic of Indonesia and the Unitary State achieve their welfare. constitutional namely the welfare of society.  Keywords: Demographic Bonus, Sustainable Development, Legal Perspective, Unitary State of the Republic of Indonesia.  Abstrak. Bonus demografi menjadi isu hangat, meskipun masih sebatas di kalangan pakar kependudukan dan ekonomi, bahkan di kalangan akademisi lain istilah bonus demografi masih kurang akrab dikenal. Kajiannya pun belum sampai menyentuh perspektif hukum.  Beberapa aspek berkaitan dengan bonus demografi ialah implementasi tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) hingga tahun 2030. Sementara prediksi pencapaian bonus demografi oleh Indonesia di tahun 2020-2030. Rangkaian periodesasi pencapaian bonus demografi tersebut, pada analisis para pakar kependudukan termasuk para ekonom, masih “malu-malu” menyebutkannya di mana bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia mencapai kesejahteraannya, dalam arti kata melalui pencapaian bonus demografi, diharapkan bangsa dan Negara Indonesia dapat mewujudkan amanat konstitusional yakni mensejahterakan masyarakat.   Kata Kunci: Bonus Demografi, Pembangunan Berkelanjutan, Perspektif Hukum, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
MEMAHAMI PENCITRAAN POLITIK MELALUI PENDEKATAN MEKANISME PERTAHANAN DIRI Musdalifah Dachrud; Aris Soleman
Potret Pemikiran Vol 19, No 2 (2015)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v19i2.730

Abstract

Political imagery is one way that has the potential to lead and persuade people to political choices. The issue is raised imaging behavior of a politician(candidate) is not necessarily the same as the real character and personality. Defense mechanism is one of the studies in psychology that can provide insight and understanding of the political imagery. Sigmund Freud explained that the defense mechanisms are not conscious effort to show the process that protects the individual from anxiety through the perversion of reality. Keywords: political imagery, defense mechanism Pencitraan politik merupakan salah satu cara yang berpotensi untuk menggiring dan merayu rakyat terhadap pilihan politiknya. Permasalahannya adalah perilaku pencitraan yang dimunculkan seorang politisi (calon) belum tentu sama dengan karakter dan kepribadian yang sesungguhnya. Mekanisme pertahanan diri (defense mechanism) merupakan salah satu kajian dalam psikologi yang dapat memberikan pandangan dan pemahaman mengenai pencitraan politik. Sigmund Freud menjelaskan bahwa mekanisme pertahanan diri adalah upaya menunjukkan proses tidak sadar yang melindungi individu dari kecemasan melalui pemutarbalikkan kenyataan. Kata Kunci: pencitraan politik, mekanisme pertahanan diri
CINTA MENYEMBUHKAN PENYAKIT HATI Sebuah Analisa Cinta menurut Ibnu Taymiyya dan Implikasinya bagi Dialog Islam-Kristen Yan O. Kalampung
Potret Pemikiran Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v20i2.755

Abstract

Abstract. Ibn Taymiyya as one of Syaikul Islam (Islamic Expert) and Mujaddid (Revolutioner) frequently cited by extrimist in Islam. This fact cannot have a good correlation with his long life works that also talks about love. When the writings about love is cited also, the other side of Ibn Taymiyya can be seen as a basis from Islamic-Christian dialogue. This paper is examines the writings of Ibn Taymiyya that talks about love. To seen his concept clearly, i will compare it with the concept of love in Sufism and also seeks the similarity and differences between them to see its influences in Ibn Taymiyya’s thought. I will try to see The concept of love from Ibn Taymiyya as a basis for dialogue, eventhough many other writings from him is also cited to support the extrimist concept.Keywords : Ibn Taymiyya, Love, Sufism, Islam-Christian dialogue. Abstrak. Ibn Taymiyya sebagai salah satu Syaikul Islam (Ahli Islam) dan Mujaddid (Revolusi) sering dikutip oleh extrimist dalam Islam. Fakta ini tidak dapat memiliki korelasi yang baik dengan karya-karya panjang umurnya yang juga berbicara tentang cinta. Ketika tulisan-tulisan tentang cinta dikutip juga, sisi lain Ibnu Taimiyah dapat dilihat sebagai dasar dari dialog Islam-Kristen. Makalah ini membahas tulisan-tulisan Ibnu Taimiyah yang berbicara tentang cinta. Untuk melihat konsepnya dengan jelas, saya akan membandingkannya dengan konsep cinta dalam Sufisme dan juga mencari kesamaan dan perbedaan di antara mereka untuk melihat pengaruhnya dalam pemikiran Ibnu Taimiyya. Saya akan mencoba untuk melihat konsep cinta dari Ibnu Taimiyah sebagai dasar untuk dialog, meskipun banyak tulisan lain darinya juga dikutip untuk mendukung konsep extrimist.Kata kunci: Ibn Taymiyya, Cinta, Sufisme, dialog Islam-Kristen.
Konsep Makkiyah dan Madaniyyah Dalam Al-Qur’an (Sebuah Analisis Historis-Filosofis) M. Bekti Khudari Lantong
Potret Pemikiran Vol 20, No 1 (2016)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v20i1.746

Abstract

Abstract. This article would try to elaborate an important concept in the Qur’an which deal with the process of revelation. Major of ulama devided the process of revelation into two periods, namely Makkah period (before hijrah) and Madinah period (after hijrah). According to Abdullahi Ahmed An-Na’im and his teacher, Mahmoud Mohamed Taha, this two periods of revelation contains different doctrines and teachings. Makkah period (Makkiyah) expressed a universal-democratic-egalitarianism doctrines of Islam. Whereas, Madinah period (Madaniyyah), is considered to be sectarian and discriminative. In this period, the prophet and his adherents created a city-state with a multi-religious and multi-cultural community. Therefore, they need a concrete and strict rules and regulations to manage the new state and new community. An-Na’im stated that most of the verses in the Qur’an which deal with law and regulations revealed through this period, including the relation between muslim and non-muslim community.Key words: concept, Makkah period, Madinah period, al-Qur’an Abstrak.Artikel ini akan mencoba untuk menguraikan konsep penting dalam Al Qur'an yang berhubungan dengan proses penyataan. Mayoritas ulama membagi proses penyataan menjadi dua periode, yaitu periode Makkah (sebelum hijrah) dan periode Madinah (setelah hijrah). Menurut Abdullahi Ahmed An-Na'im dan gurunya, Mahmoud Mohamed Taha, dua periode wahyu ini mengandung doktrin dan ajaran yang berbeda.Periode Mekah (Makkiyah) menyatakan doktrin universal-demokratis-egalitarianisme Islam.Padahal, periode Madinah (Madaniyyah), dianggap sektarian dan diskriminatif.Pada periode ini, nabi dan pengikutnya menciptakan negara-kota dengan komunitas multi-agama dan multi-budaya.Oleh karena itu, mereka membutuhkan aturan dan peraturan yang konkrit dan ketat untuk mengelola negara baru dan komunitas baru.An-Na'im menyatakan bahwa ayat-ayat dalam Al Qur'an yang berhubungan dengan hukum dan terungkap selama periode ini, termasuk hubungan antara Muslim dan komunitas non-Muslim.Kata kunci: konsep, periode Mekkah, periode Madinah, Alquran
Politics, Islam, Islamic Trade Law, Nationalism: Titik Singgung Kompetensi Peradilan Umum (Perdata) dan Peradilan Tata Usaha Negara Secara Kompetensi Absolut (Absolute Competency) Rizaldy Pedju
Potret Pemikiran Vol 21, No 1 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v21i1.735

Abstract

Abstract. General Courts (Civil) and State Administrative Courts (TUN) are part of State institutions that are legitimately authorized to examine, adjudicate, decide, and resolve any disputes put forward to them. Competence of practical and theoretical Courts, divided into two , namely absolute authority (relative competency) and relative authority (relative juricdiction). However, relative authority does not become a discussion in this section. The intersection of competencies / authority between General (Civil) and State Administrative Courts (TUN) is very likely to occur, for example in the case of unlawful acts by the ruler (Onrechtamtigedaad van ambtsdrager). This offense is due to the nature of unlawful acts by two-sided rulers, that is, it can act against the law based on a civil law relationship or based on a public relationship. This paper, will conduct a theoretical study of how the tangent point between competency / authority of General Courts (Civil) and the State Administrative Court (TUN) by Absolute Competency. This paper uses the library research approach with the analysis of legislation analysis in force in Indonesia to find substance in terms of answering the problem formulation in this study. Keywords: Tangent Point, Competence, General Justice, State Administrative Courts, Absolute Competence. Abstrak. Peradilan Umum (Perdata) dan Peradilan Tata Usaha Negara (TUN) merupakan bagian dari institusi Negara yang resmi sah (legitimed) diberi kewenangan dalam memeriksa, mengadili, memutus, serta menyelesaikan setiap sengketa yang diajukan padanya.Kompetensi Peradilan praksis maupun teoritis, dibagi menjadi dua, yaitu kewenangan absolut (absolute competency) dan kewenangan relatif (relative juricdiction) Namun demikian, kewenangan relatif tidak menjadi bahasan dalam bagian ini.Persinggungan kompetensi/kewenangan antara Peradilan Umum (Perdata) dengan Peradilan Tata Usaha Negara (TUN) sangat mungkin terjadi, misalnya dalam hal perbuatan melawan hukum oleh penguasa (Onrechtamtigedaad van ambtsdrager).Persinggungan ini dikarenakan sifat dari perbuatan melawan hukum oleh penguasa bersegi dua, yaitu dapat bersegi perbuatan melawan hukum berdasar suatu hubungan hukum keperdataan atau berdasarkan suatu hubungan publik. Tulisan ini, akan melakukan kajian teoritik tentang bagaimana titik singgung antara kompetensi/kewenangan Peradilan Umum (Perdata) dengan Peradilan Tata Usaha Negara (TUN) Secara Kompetensi Absolut (Absolute Competency). Tulisan ini menggunakan pendekatan library research dengan studi analisa peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia guna menemukan substansi dalam hal untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Keywords: Titik Singgung, Kompetensi, Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara, Kompetensi Absolut.
MEDIA SOSIAL SEBAGAI STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK Nur Alfiyani
Potret Pemikiran Vol 22, No 1 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v22i1.762

Abstract

Abstract. Communication strategy in politics is one of the keys to success in gathering votes. This research aims to determine the political communication strategies used by candidates to obtain votes. This research is a type of qualitative research with descriptive analysis approach. Data obtained through interviews and literature. The result of the study indicate that now, as time goes by and the rapidly development of communication technology, the emergence of new media or social media caused a shift in the campaign. Many used new media during the campaigns to attract as many people as possible and to vote. For example, someone who has a Twitter account and has 150 thousand followers has the power to propagate, because those who read the twit are very much. The 150 thousand readers are more than the readers of the Pikiran Rakyat newspaper, which are only about 75 thousand people. Mudzakkir Ali Djamil Candidates for the Makassar City DPRD use interpersonal communication techniques by utilizing social media, this is because he is aware of the important role of the media to make the public opinion.Keywords: Legislative Candidates, Political Communication, Social Media.Abstrak. Strategi komunikasi dalam politik merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mengumpulkan suara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi politik yang digunakan oleh caleg untuk dapat memperoleh suara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Data diperoleh melalui wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekarang, seiring berjalannya waktu dan perkembangan tekonologi komunikasi yang juga begitu pesat, munculnya media-media baru atau yang dikenal dengan media sosial menyebabkan terjadinya pergeseran dalam kampanye. Banyak yang menggunakan media sosial pada saat kampanye untuk menarik massa sebanyak-banyaknya dan untuk memilih. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki account Twitter dan memiliki 150 ribu follower memiliki kekuatan untuk mempropaganda, karena yang membaca twit-nya sangat banyak. Pembaca 150 ribu itu lebih banyak dari jumlah pembaca surat kabar Pikiran Rakyat yang hanya sekitar 75 ribu orang. Mudzakkir Ali Djamil Caleg DPRD Kota Makassar menggunakan teknik komunikasi interpersonal dengan memanfaatkan mesia sosial, hal ini dikarenakan beliau menyadari akan peran penting media dalam membentuk opini publik.Kata Kunci: Calon Legislatif. Komunikasi Politik, Media Sosial, 

Page 1 of 11 | Total Record : 106