cover
Contact Name
Rizaldy Purnamo Pedju
Contact Email
-
Phone
+6282346016601
Journal Mail Official
jurnal.potretpemikiran@iain-manado.ac.id
Editorial Address
Jl. Dr. SH Sarundajang, Kawasan Lingkar I, Malendeng Manado Kode Pos 95128
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Potret Pemikiran
ISSN : 16931874     EISSN : 25280376     DOI : -
Potret Pemikiran terdaftar dengan nomor ISSN 1693-1874 (Cetak), ISSN 2528-0376 (Online) adalah jurnal peer-review yang diterbitkan dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Potret Pemikiran mulai menerbitkan artikel-artikel versi cetak pada tahun 2000. Potert Pemikiran adalah jurnal pertama di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado yang sekarang bertranformasi menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Saat itu, Potret Pemikiran melingkupi cangkupan ilmu secara umum, yaitu ilmu politik, hukum, ekonomi, pendidikan, serta agama hingga tahun 2018. Sejak tahun 2019, Jurnal Potret Pemikiran fokus dan jangkauannya terkait Pemikiran Islam di bidang: Filsafat, Tasawuf, Politik Islam dan sosial Keagamaan, serta terjadi perubahan gaya selingkung yaitu menjadi APA 6th Edition (American Psychological Association).
Articles 106 Documents
IMPLIKASI NILAI-NILAI AGAMA DAN KETAHANAN NASIONAL (Studi Kasus Hubungan Antara Umat Kristen dan Islam di Kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken) Rukmina Gonibala
Potret Pemikiran Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v19i1.715

Abstract

This article describes the issue concerning matters relating to the realization of the commitment of Christian and Islamic values. The realization of the commitment of religious values aims to strengthen national resilience, especially in the social and cultural fields in Bailang Village.Keywords: Religious Values, Religion, and National Resilience Tulisan ini menguraikan tentang persoalan menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan realisasi komitmen nilai-nilai agama Kristen dan Islam.Realisasi komitmen nilai-nilai agama ini  bertujuan untuk memperkuat ketahanan nasional, khususnya dalam bidang sosial dan budaya di Kelurahan Bailang.Kata Kunci: Nilai-nilai Agama, Pemeluk Agama, dan  Ketahanan Nasional  
KABHANTI WUNA MEDIA KOMUNIKASI TRADIOSONAL DAN TANTANGANNYA DI ERA GLOBALISASI Hardiman Hardiman; Ardianto Ardianto
Potret Pemikiran Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v20i2.751

Abstract

Abtract.On the ethnic communities of Muna at Southeast Sulawesi be known their Wuna kabhanti arts performance. Kabhanti arts performance was not only an expression of the culture, but at the same time were aneducationalan media, communication and entertainment. In the field of education, perfomances of kabhanti contributed in the establishment and embedded of noble character. It communicative language make kabhanti’s performance arts could be used as a medium of communication, especially as a medium for conveying messages morals, ethics, education, and development. Therefore, on the verge of extinction, continuity and conservation of arts performance of kabhanti needs to be continuously conducted as one of the local culture and local wisdom of ethnic communities of Muna ar Southeast Sulawesi.Key Word: Kabhanti Wuna, Medium of Communication, Traditional,Globalization Abtrak.Dalam masyarakat etnis Muna di Sulawesi Tenggara dikenal adanya seni pertunjukan kabhanti Wuna.Seni pertujukan kabhanti tidak hanya merupakan suatu ekspresi kebudayaan, tetapi sekaligus media pendidikan, komunikasi, dan hiburan.Dalam bidang pendidkan, pertunjukan kabhanti membantu dalam pembentukan dan penanaman watak yang luhur.Bahasanya yang komunikatif menjadikan seni pertunjukan kabhanti dapat dipakai sebagai sarana komunikasi, khususnya sebagai media penyampaian pesan-pesan moral, etika, pendidikan, dan pembangunan.Oleh karena itu, di ambang kepunahannya, pemertahanan dan pelestarian seni pertunjukan kabhanti ini perlu dilakukan teus-menerus sebagai salah satu budaya lokal nusantara dan kearifan lokal etnis Muna di Sulawesi Tenggara.Kata kunci: Kabhanti Wuna, Media Komunikasi, Tradiosonal, Globalisasi
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH PADA ERA GLOBALISASI Abd. Latif Samal
Potret Pemikiran Vol 21, No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v21i2.740

Abstract

Abstract. The view that the values adhered to determine a person's behavior is usually in sociology called the Weberian school. One of the supporters of this school is Talcott Parsos, who introduced the theory of action which says that human action is influenced first by a cultural system consisting of values and rules that are adopted and the knowledge and customs they have. Schools as learning institutions instill values, shape human beings who have character and virtue through teaching. The character education program will succeed in school, if all personalities in the school can work together with parents of students, so that the educational goals expected by this nation can truly be felt, and can touch the positive values of the nation's children who are expected to be together. Keywords: Tangent Point, Competence, General Justice, State Administrative Courts, Absolute Competence. Abstrak. Pandangan bahwa nilai yang dianut menentukan tingkah laku seseorang ini biasanya dalam ilmu sosiologi disebut aliran Weberian. Salah satu pendukung aliran ini bernama Talcott Parsos, yang memperkenalkan theory of action atau teori tindakan yang mengatakan bahwa tindakan manusia itu dipengaruhi pertama-tama oleh sistem budaya yang terdiri atas nilai dan aturan hukum yang dianut serta pengetahuan dan adat istiadat yang dimilikinya. Sekolah sebagai lembaga pembelajaran menanamkan nilai-nilai, membentuk manusia yang berkarakter dan berbudi luhur lewat mengajar. Program pendidikan karakter akan berhasil di sekolah, apabila semua personal di sekolah dapat bekerjasama dengan orang tua siswa, sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan oleh bangsa ini benar-benar dapat dirasakan, dan dapat menyentuh nilai-nilai positif dari anak bangsa yang diharapkan bersama. Keywords: Titik Singgung, Kompetensi, Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara, Kompetensi Absolut.
NALAR USHUL FIQH KH. SAHAL MAHFUDH DALAM WACANA ISLAM INDONESIA Almunauwar Bin Rusli
Potret Pemikiran Vol 22, No 2 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v22i2.785

Abstract

Abstract. This Article examines the interpretation ushul fiqh of KH. Sahal Mahfudh in Indonesia includes concept, methodology and contribution. This article shows that (a) the concept ushul fiqih of KH. Sahal Mahfudh have two models that antrophosentrism based on benefit of the local community and idealization of implementation of Islamic law as a ethnics, control and social liberation (b) KH. Sahal Mahfudh used two methodology that textual and contextual approach (c) The contributin of Ushul Fiqih KH. Sahal Mahfudh includes management of zakat for poverty, envirom=nmental preservation and relocation of prostitution. In summary, KH. Sahal Mahfudh Shows creativity to operate fiqh for respond social problem throught rational, operational and measurable action.  Keywords : KH. Sahal Mahfudh, Concept, Methodology, Contributions  Abstrak. Artikel ini mengkaji nalar ushul fiqh KH. Sahal Mahfudh di Indonesia yang meliputi konsep, metodologi dan kontribusi. Hasil kajian menunjukkan bahwa (a) Konsep ushul fiqh KH. Sahal Mahfudh terbagi atas dua model yaitu antroposentris berbasis kemaslahatan masyarakat lokal dan mengidealisasi adanya penerapan pelaksanaan hukum Islam sebagai etika, kontrol, serta sarana pembebasan sosial (b) Metodologi yang digunakan oleh KH. Sahal Mahfudh terbagi atas dua jalan yaitu tekstual dan kontekstual (c) Kontribusi yang menonjol dalam pengembangan ushul fiqh dari KH. Sahal Mahfudh meliputi pendayagunaan zakat untuk pemecahan problem kemiskinan, pelestarian lingkungan hidup, dan relokasi prostitusi. Kesimpulannya adalah KH. Sahal Mahfudh mengapreasiasi  penggunaan metodologi berpikir dan qai’dah fiqhiyyah. KH. Sahal Mahfudh menunjukkan kreativitas dalam mengoperasionalisasikan fiqh untuk merespons problem sosial melalui tindakan rasional, operasional dan terukur.    Kata Kunci : KH. Sahal Mahfudh, Konsep, Metodologi, Kontribusi  
MEMAKNAI “TORANG SAMUA BASUDARA” (MANAJEMEN DAKWAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KOTA MANADO) Rahman Mantu
Potret Pemikiran Vol 19, No 2 (2015)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v19i2.731

Abstract

Manado as one region which dwelt by moslem society the few has a lot of constraint deeping to develop and carries on religions life, one of it namely activity missionizes, it is caused because attitude streotype (bad think) people non moslem (majority) to moslem is still so strength. To muffle it skilled workers missionizes in each its mission activity tries to dig up local wisdom points that interconnection with prinisip in Islamic teaching that tassammuh (lenient), amongst those is local terminology “ Torang Samua Basudara ” (We all are brothers). This article utilize teoritik Koentjaraningrat's perspective about formula tripatri culture, where is local wisdom as elemental as social cohesion lasing in multicultural's society. Writer tries to lift this theme because at there are many frequent mission place is utilized as media to attack and sees or behalf with agglomerate another one. skilled workers missionizes then become happening trigger actor it conflict. In research, writer finds that management missionizes to get local wisdom basis this have contribution that really significant in render placating life and on good terms at Manado's city. Management missionizes to get local wisdom basis this ought to continually been developed as one strategy which its aim build interfaith harmonious relationship at region. Keywords:Manajemen Dakwah, Juru Dakwah, Toleran, Kearifan Lokal, Torang Samua Basudara.Manado sebagai sebuah daerah yang dihuni oleh minoritas masyarakat muslim mempunyai banyak kendala dalam mengembangkan serta menjalankan kehidupan keagamaannya, salah satunya yakni aktivitas dakwah, hal ini disebabkan karena sikap streotype (prasangka buruk) umat non-muslim (mayoritas) terhadap muslim masih begitu kuat. Untuk meredamnya para juru dakwah dalam setiap aktivitas dakwahnya coba menggali nilai-nilai kearifan lokal yang diinterkoneksikan dengan prinisip dalam ajaran Islam yang tassammuh (toleran), diantaranya adalah istilah lokal “Torang Samua Basudara” (Kita semua bersaudara).Artikel ini menggunakan perspektif teoritik Koentjaraningrat tentang rumusan tripatri kebudayaan, dimana kearifan lokal sebagai unsur penguat kohesi sosial dalam masyarakat multikultural. Penulis coba mengangkat tema ini karena di banyak tempat dakwah sering digunakan sebagai media untuk menyerang dan mendiskreditkan kelompok yang berseberangan paham atau kepentingan dengan kelompok yang lain. para juru dakwah kemudian menjadi aktor pemicu terjadinya konflik. Dalam penelitian, penulis menemukan bahwa manajemen dakwah berbasis kearifan lokal ini punya kontribusi yang sangat signifikan dalam mewujudkan kehidupan yang damai dan rukun di kota Manado. Manajemen dakwah berbasis kearifan lokal ini harusnya terus dikembangkan sebagai sebuah strategi yang tujuannya membangun hubungan harmonis antar agama di daerah. Kata Kunci:Manajemen Dakwah, Juru Dakwah, Toleran, Kearifan Lokal, Torang Samua Basudara.
AJARAN WUJUDIYAH MENURUT NURUDDIN AR-RANIRI Rusdiyanto Rusdiyanto; Musafar Musafar
Potret Pemikiran Vol 22, No 1 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v22i1.756

Abstract

Abstract. In the 16th and 17th centuries, the influence and power of  Aceh Kingdom reached the sumatra Island and Malay peninsula. Also at that time, Aceh kingdom has acheived a lot of progress in the field of education, the development of thought aprreciation of islmaic teaching. Nuruddin Ar-Raniri is one of immigrant moeslim scholar who take part in the development of Islam in Aceh. His big agenda is to straighten agenda out the understanding of Islam which was brought first by his predecessors, they are Hamzah Fansuri and Syamsuddin as-Samatrani. Their Islamic teaching known by wujudiyah, its close with Ibn Arabi’s mystical understanding or wahdatul wujud. According to ar-Raniri, there are three reasons to oppose this teaching. First, wujudiyah is identic with pre-Islmaic belief such as Christianity, Majusi and Brahmani. Second, Wujudiyah same with splinter sects in Islam that emerged after Prophed died, like Mu’tazilah dan Qadariyyah. Third, wujudiyyah is practices of deviant tarekat from Sunni. His opposition was caused basically he was a Sunni scholars who adheres wahdatus Syuhud’s view. While in fiqh, he is an Asy’ariyah follower. His noncompromise actions against the wujudiyah followers were related to his life in India, which was filled with long intolerant conflicts between Hindus and Muslims.Keywords : Nuruddin Ar-Raniri, Wujudiyyah, Sufism Abstrak. Pada abad ke 16 dan 17 M, pengaruh dan kekuasaan kerjaan Aceh telah sangat terasa di kepulauan Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu. Dalam rentan waktu ini pula, kerajaan Aceh telah mencapai banyak kemajuan, terutama dalam bidang pendidikan, perkembangan pemikiran serta penghayatan terhadap ajaran Islam. Nuruddin Ar-Raniri merupakan salah satu ulama’ pendatang yang ikut mewarnai perkembangan Islam di Aceh. Agenda besarnya adalah meluruskan pemahaman Islam yang terlebih dahulu disebarkan oleh Hamzah Fansuri dan Syamsuddin as-Samatrani. Ajaran yang dikenal dengan nama wujudiyah ini dekat dengan pemikiran sufistik ibn Arabi atau wahdatul wujud. Menurut arRaniri, terdapat tiga alasan mengapa ajaran tersebut perlu ditentang. Pertama Wujudiyah identik dengan agama dan kepercayaan pra Islam seperti Nasrani, Majusi dan Brahmaniyah. Kedua, ajaran Wujudiyah sama dengan ajaran sekte-sekte sempalan dalam Islam pasca Rasulullah wafat, seperti Mu’tazilah dan Qadariyyah. Ketiga, Wujudiyyah merupakan pengamalan dari tarekat yang sesat dan  menyimpang dari konsep Islam Sunni. Penentangan ini disebabkan karena pada dasarnya ia adalah ulama’ sunni yang menganut paham Wahdatus Syuhud dalam konsep tasawufnya. Sementara dalam bidang keilmuan lainnya, seperti fikih jelas sekali bahwa ia merupakan Ulama’ sunni yang setia terhadap ajaran Asy’ariyah.Sikap non komprominya kepada terhadap para pengikut wujudiyah dikaitkan dengan kehidupan masa lalunya di India yang hidup dalam konflik berkepanjangan antara Hindu dan Islam yang tidak toleran.Kata Kunci: Nuruddin Ar-Raniri, Wujudiyyah, Tasawuf
RELASI ALKHAIRAAT-NU DI MANADO TAHUN 1955-1998 (Studi Pertemuan Antara Alkhairaat dan NU dalam Konteksd Ideologi Sosio-kultiral) Lisa Aisyah Rasyid
Potret Pemikiran Vol 20, No 1 (2016)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v20i1.747

Abstract

Abstract. Alkhairaat and NU are two different organizations and structures. NU is active in various fields with not small political dimensions, while Alkhairaat focuses on education and da'wah. But in Manado it is interesting, the Islamic community considers that Alkhairaat is an embryo of NU. This is certainly related to the historical-sociological factors of these two institutions born in the local context. This study wants to answer two questions; First, what is the background of the relationship between Alkhairaat and NU in Manado in 1955-1998 and what is the dynamics and pattern characteristics of the Alkhairaat relationship with NU in Manado during 1955-1998. Temporally, this research was restricted from 1955 because this year Alkhairaat built its social relations with NU, which at that time was the party participating in the first election in Indonesia. The final limitation of the study was set in 1998 because this year there was a change in the body of NU by declaring the PKB as a party formed by and for NU citizens, but open to anyone including non-Muslims. This caused conflict in the Alkhairaat-NU relationship in Manado,   Keywords:NU, Alkhairaat, Manado, Education, Da'wah, Historical-Sociological Abstrak.Alkhairaat dan NU adalah dua organisasi yang berbeda secara kelembagaan maupun struktur.NU aktif dalam berbagai bidang dengan dimensi politiknya yang tidak kecil, sedangkan Alkhairaat fokus pada pendidikan dan dakwah. Namun di Manado menarik, masyarakat Islam menganggap bahwa Alkhairaat adalah embrio dari NU. Ini tentu terkait dengan faktor historis-sosiologis kedua lembaga ini lahir dalam konteks lokal. Penelitian ini ingin menjawab dua pertanyaan; Pertama, Bagaimana latarbelakang terjalinnya hubungan antara Alkhairaat dan NU di Manado pada tahun 1955-1998 dan Bagaimana dinamika dan karakteristik pola relasi Alkhairaat dengan NU di Manado selama tahun 1955-1998. Secara temporal, penelitian ini dibatasi dari tahun 1955  karena pada tahun inilah Alkhairaat membangun relasi sosialnya dengan NU yang saat itu menjadi partai peserta dalam Pemilu pertama di Indonesia. Adapun batasan akhir penelitian ditetapkan tahun 1998 karena pada tahun ini terjadi perubahan di tubuh NU dengan mendeklarasikan PKB sebagai partai yang dibentuk oleh dan untuk warga NU, namun terbuka bagi siapapun termasuk non-Muslim. Hal ini menimbulkan konflik dalam relasi Alkhairaat-NU di Manado.Kata Kunci: NU, Alkhairaat, Manado, Pendidikan, Dakwah, Historis-Sosiologis
MAKNA DAN IMPLIKASI MASYARAKAT EKONOMI ASIAN BAGI PERBERDAYAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER KONSELING Abd. Latif Samal
Potret Pemikiran Vol 21, No 1 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v21i1.736

Abstract

Abstract. According to the UNDP report, the value of the Indonesian Human Development Index in 2014 was 0.684. With this value, Indonesia was ranked 111th out of 188 countries. What must be done to win the competition in the ASEAN and APEC free trade? The answer is that our nation must understand its own abilities, in addition to knowing the abilities, wealth and culture of other nations. By getting more and more knowledge, it will be easier for us to choose and use competitive strategies with other nations. Guidance and counseling activities are not merely individual work but involve the ability of others (team work). Therefore to facilitate education and learning activities need to be built on respect for other people and themselves as well as capacity and quality and the roles and authorities possessed by each person. Keywords: Asian, Guidance, Character, Counseling. Abstrak. Menurut laporan UNDP, nilai Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) Indonesia pada tahun 2014 sebesar 0,684. Dengan nilai tersebut, Indonesia menduduki peringkat ke-111 dari 188 negara. Apa yang harus dilakukan agar memenangkan persaingan dalam perdagangan bebas ASEAN dan APEC itu? Jawabannya adalah bangsa kita harus memahami kemampuan sendiri, di samping mengetahui kemampuan, kekayaan dan kebudayaan bangsa lain. Dengan semakin memperoleh pengetahuan yang lebih banyak dan luas, maka akan lebih memudahkan kita untuk memilih dan menggunakan strategi persaingan dengan bangsa-bangsa lain. Kegiatan bimbingan dan konseling bukan merupakan pekerjaan individu semata tetapi melibatkan kemampuan orang lain (team work). Karena itu untuk memperlancar kegiatan pendidikan dan pembelajaran perlu dibangun atas penghargaan terhadap orang lain dan diri sendiri sebagaimana kapasitas dan kualitas serta peran dan kewenangan yang dimiliki oleh masing-masing personel. Keywords: Asian, Bimbingan, Karakter, Konseling.
URGENSI HUKUM KEPATUHAN SYARIAH DALAM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Siti Rahmi Kasim; Rosdalina Bukido
Potret Pemikiran Vol 22, No 2 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v22i2.781

Abstract

Abstrak. Artikel tentang urgensi hukum kepatuhan syariah dalam perbankan syariah di Indonesia merupakan telaah terhadap sumber-sumber kepustakaan. Artikel ini membahasa tentang kepatuhan syariah sebagai sebuah conditiosine qua non untuk perbankan syariah. Juga tentang kerangka hukum kepatuhan syariah dalam perbankan syariah di Indonesia. Kerangka kerja dari kepatuhan syariah dalam perbankan syariah di Indonesia di atas menunjukkan beberapa poin yang menarik. Regulasi terhadap kepatuhan syariah tampak dengan jelas memberikan penekanan setidaknya kepada tiga aspek: karakteristik tertentu dari bank syariah dan bisnis perbankan syariah sebagaimana dinyatakan dalam definisi, persyaratan untuk pendaftaran untuk sebuah ijin, dan prinsipprinsip operasional dari sebuah bank. Gubernur Bank Indonesia bertanggung jawab atas ijin pendirian bank. Hal ini berbeda dengan misalnya, Malaysia, dimana otoritas untuk menyetujui sebuah perijinan dari sebuah institusi bank berada dalam tangan Menteri Keuangan melalui rekomendasi dari Bank Sentral. Di samping itu, jelas juga bahwa pengajuan untuk sebuah izin harus menyertakan pernyataan terkait tujuan dari bank untuk melakukan bisnis perbankan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dari berdirinya sebuah bank. Kata kunci : urgensi hukum; kepatuhan syariah; perbankan syariah.Abstract. Article about the urgency of sharia law compliance on sharia banking in Indonesia a review against available sources of literature & nbsp ; This article supposed to be about  sharia compliance as a conditiosine qua non into banking. And it is also about a legal framework to sharia compliance on sharia banking in Indonesia. The framework on which of submission sharia oon shariah banking in Indonesia above express its strongest a couple of point what was interesting about it. The regulation on sharia compliance was clearly visible emphassies at least to three aspects : Certain characteristics of sharia bank and banking business sharia as stated in definition, the requirements for registration for a permit, and the principles of operational from a bank. Bank Indonesia Governor in charge of approval the establishment of a bank. These aspects were in contrast as contrasted with eg Malaysia, where authority to passed a licensing of an institution banks are in hand finance minister through recommendations from central bank. On top of that, clear that fillinf for a permission to include statement related to the purpose of a bank to carry on the banking business in according with sharia principles in the articles of aassociation / household budget of the establishment of a bank. Key Words : Law Urgency, Sharia, Compliance ; Sharia Banking
HUKUM ISLAM DAN HUBUNGANNYA DENGAN LUAR NEGERI PASCA REFORMAS Salma Salma
Potret Pemikiran Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v19i1.716

Abstract

The development of Islamic law studies in Indonesia is increasingly interesting to follow. the use of a multidisciplinary approach to Islamic sciences, making the science of Islamic law not only a normative-theological analysis but also integrated with many scientific fields both in the sciences and the humanities. Contemporary global issues require observers and Islamic law reviewers to seriously review Islamic law in depth, one of the global issues that is currently interesting and has become a topic of discussion among many is the issue of the protection of human rights. Human rights formulation in international law cannot be separated from the issue of foreign policy. This paper will conduct a theoretical study of how the concept of Islamic Law itself protects human rights and how it relates to its relationship with post-reform foreign policy. This paper uses a comparative study between legislation and texts (verses) both in the Koran and the hadith, a comparative-critical analysis method makes it easier for the author to find substance in terms of answering the problem statement in this study. The results or conclusions obtained are that human rights are a reflection of carrying out Islamic law in order to realize the nature of universal human benefit. Islam considers that human rights are in accordance with sharia principles, namely protecting one's right to life. This is a strong basis for the study of Islamic law in contributing to the development of human rights principles in the international communityKeywords: Islamic Law, Human Rights, Globalization, International LawPerkembangan kajian hukum Islam di Indonesia makin menarik untuk diikuti. penggunaan pendekatan multidisipliner ilmu-ilmu keislaman, membuat ilmu hukum Islam tidak hanya bersifat normatif-teologis analisanya tapi sudah terintegrasi dengan banyak bidang keilmuan baik ilmu-ilmu sains maupun humaniora. Isu-isu global yang sifatnya kontemporer mengharuskan para pengamat dan pengkaji hukum Islam untuk serius melakukan telaah ulang terhadap ilmu hukum Islam secara mendalam, salah satu isu global yang saat ini menarik dan menjadi perbincangan banyak kalangan adalah soal perlindungan hak asasi manusia. Rumusan HAM dalam hukum internasional tidak bisa dilepaskan dengan persoalan politik luar negeri. Tulisan ini akan melakukan kajian teoritik tentang bagaimana konsep Hukum Islam itu sendiri terhadap perlindungan hak asasi manusia dan bagaimana pula terkait hubungannya dengan politik luar negeri pasca reformasi. Tulisan ini menggunakan studi komparatif antara perundangundangan dengan teks (ayat) baik itu di dalam Al-Quran maupun hadits, metode analisis-kritis komparatif memudahkan penulis menemukan substansi dalam hal untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Hasil atau kesimpulan yang didapat adalah HAM adalah refleksi untuk menjalankan syariat Islam demi mewujudkan hakikat kemaslahatan manusia secara universal. Islam memandang bahwa HAM sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yakni melindungi hak hidup seseorang. Hal ini merupakan dasar yang kuat untuk kajian hukum Islam dalam memberikan kontribusi pada perkembangan prinsip-prinsip hak asasi manusia di dalam masyarakat internasional.Kata Kunci: Hukum Islam, Hak Asasi Manusia, Globalisasi, Hukum Internasional

Page 2 of 11 | Total Record : 106