cover
Contact Name
Marsha Savira Agatha Putri
Contact Email
marshasavira@unisla.ac.id
Phone
+6285748804233
Journal Mail Official
j_enviscience@unisla.ac.id
Editorial Address
Jalan Veteran No 53 A Lamongan 62211
Location
Kab. lamongan,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal EnviScience (Environment Science)
ISSN : 25979612     EISSN : 27150046     DOI : https://doi.org/10.30736
Jurnal EnviScience is devoted to the rapid publication of research in environmental health, acting as a link between the diverse research communities and practitioners in environmental health. Published articles encompass original research papers, technical notes and review articles.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2023): Reviewing Environmental Qualities that Enhance the Human Health Quality" : 12 Documents clear
Analisis Timbulan, Densitas, dan Komposisi Sampah Pasar Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro Ro'du Dhuha Afrianisa; Talent Nia Pramestyawati; Aulia Irkhamni Putri
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 7, No 1 (2023): Reviewing Environmental Qualities that Enhance the Human Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/7ijev.v7iss1.501

Abstract

Bojonegoro market is a type A traditional market where there is high trading activity in Bojonegoro. Buying and selling activities at the Bojonegoro market cause leftovers to be generated every day. The remaining activities in the form of solids or what is called waste will affect the generation that occurs. The purpose of this study is to determine the generation data, density and composition of Bojonegoro Market waste. The method used is descriptive quantitative by calculating waste generation. Garbage measurement and sampling activities were carried out for eight consecutive days in accordance with SNI 19-3964-1994 reference. The results showed that the Bojonegoro market waste generation was 146 kg/day with a density value of 210 kg/m3. The composition of the top three is dominated by coconut shell waste of 78.3 kg/day, vegetable waste of 11.2 kg/day, and fruit waste of 8.4 kg/day.
Analisis Komparasi Penggunaan Biokoagulan dari Ekstrak Biji Kelor dan Biji Asam Jawa pada Limbah Cair Pabrik Tahu APL Nglebur Lamongan Adlhatul Ro'fa; Marsha Savira Agatha Putri; Nur Lathifah Syakbanah
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 7, No 1 (2023): Reviewing Environmental Qualities that Enhance the Human Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/7ijev.v7iss1.407

Abstract

Pembuangan limbah cair tahu ke lingkungan tanpa dilakukan pengolahan menyebabkan perubahan lingkungan secara fisik, kimia dan biologis yang dapat menunggu keseimbangan serta mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan atau efektivitas dan dosis optimum penurunan konsentrasi parameter BOD, COD, TSS dan kekeruhan dengan biokoagulan biji kelor (Moringa oleifera) dan biji asam jawa (Tamarindus indica). Variasi dosis koagulan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 0 g, 1 g, 3 g dan 5 g. Pengambilan sampel limbah cair pabrik tahu dilakukan di Pabrik APL Ngeblur Kedungpring Lamongan. Karakteristik awal limbah cair pabrik tahu menunjukkan konsentrasi BOD, COD, TSS dan kekeruhan yang belum memenuhi syarat baku mutu limbah cair pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor  5 Tahun 2014 sehingga perlu dilakukan pengolahan air limbah sebelum di buang ke badan air. Penelitian ini dilakukan dengan pengadukan cepat selama 3 menit, pengadukan lambat selama 15 menit menggunakan magnetic stirrer. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dengan hasil penurunan sebesar 5 gram mampu menurunkan >50% nilai BOD 87% dan COD 53%, serta menurunkan <50% nilai TSS dan kekeruhan pada limbah cair industri tahu dari biokoagulan biji kelor (Moringa oleifera). Sedangkan dosis optimum penggunaan biokoagulan biji asam jawa (Tamarindus indica) sebesar 5 gram mampu menurunkan >50% nilai BOD 51% dan TSS 52%, serta menurunkan <50% nilai COD dan kekeruhan pada limbah cair pabrik tahu. Kata Kunci: Biokoagulan alami, koagulasi-flokulasi, limbah cair industri tahu.
Nilai COVID-19 Relative Risk Reduction (RRR) dalam Kamar Asrama PT XX Totok Sriyanto; Rizky Rahadian Wicaksono; Marsha Savira Agatha Putri
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 7, No 1 (2023): Reviewing Environmental Qualities that Enhance the Human Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/7ijev.v7iss1.424

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai air changes per hour (ACH) pada system ventilasi asrama karyawan PT. XX dan menganalisis nilai air changes per hour (ACH) terhadap Covid-19 Relative Risk Reduction (RRR) di asrama karyawan PT. XX berdasarkan “AIHA Reducing the relative risk of Covid-19 using Engineering Control, 2020.Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, temuan selama penelitian didapatkan melalui pengukuran dan penghitungan. Proses dalam pendekatan kuantitatif ini sebagai objek adalah kamar asrama karyawan PT XX. Desain penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif karena penelitian ini mendeskrepsikan secara sistematis dan faktual terkait kondisi sitem ventilasi di kamar karyawan PT XX. Dari 310 kamar yang ada di blok A dan B, terdapat 94 kamar yang memilki nilai ACH nol, sisanya sebanyak 216 kamar terdapat nilai ACH mulai dari 0,0094 sampai 23,3168. Setelah dilakukan perbandingan dengan nilai ACH rekomendasi yaitu sebesar 4.5 maka hasil analisis menunjukan bahwa di blok A terdapat 55 ruangan kurang dari nilai yang direkomendasikan dan 89 kamar telah memenuhi nilai ACH yang direkomendasikan. Untuk Blok B, 109 ruangan kurang memenuhi rekomendasi dan 57 ruangan telah memenuhi rekomendasi nilai ACH-nyaHasil penelitian ini mengambarkan bahwa nilai nilai air changes per hour (ACH) setiap kamar terhadap Covid-19 Relative Risk Reduction (RRR) di asrama karyawan PT. XX dari 310 kamar sebanyak 191 kamar menunjukkan nilai RRR dibawah ambang batas Engineering Control sedangkan sebanyak 119 kamar telah memiliki nilai ACH diatas nilai batas, yaitu 64 memiliki nilai RRR 95%, 19 kamar memiliki nilai RRR 99% dan 36 memiliki nilai RRR 99.99%
Analisis Risiko Lingkungan Fisik Rumah dan Kebiasaan Merokok terhadap Kasus Pneumonia pada Balita di Pamekasan Gilang Dewi Fauziah Hazainudin; Devita Sari; Rudy Joegijantoro
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 7, No 1 (2023): Reviewing Environmental Qualities that Enhance the Human Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/7ijev.v7iss1.514

Abstract

Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumonia yang menginfeksi saluran pernapasan bagian atas orang dewasa dan anak-anak. Kasus tertinggi pneumonia balita terjadi di Kabupaten Pamekasan yaitu terdapat di Puskesmas Sopa’ah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh faktor risiko lingkungan fisik rumah dan kebiasaan merokok terhadap kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Sopa’ah. Desain penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cohort. Sampel penelitian dibagi menjadi 2 (dua), yaitu 50 balita yang sakit dan 24 balita yang sudah sembuh. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner, lembar observasi, lux meter dan sound level meter. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariate dengan menggunakan uji chi-square dan Relative Risk (RR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin dan suhu tidak berpengaruh terhadap kejadian pneumonia pada balita. Kepadatan hunian berpengaruh terhadap kejadian pneumonia pada balita (p=0,032 RR=1,431), ventilasi berpengaruh terhadap kejadian pneumonia pada balita (p=0,021 RR=1,479), pencahayaan berpengaruh terhadap kejadian pneumonia pada balita (p=0,032 RR=1,421), kelembaban berpengaruh terhadap kejadian pneumonia pada balita (p=0,031 RR=1,449), dan kebiasaan merokok berpengaruh terhadap kejadian pneumonia pada balita (p=0,017 RR=2,008). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling berisiko terhadap kejadian pneumonia pada balita yaitu kebiasaan merokok anggota keluarga dengan nilai relative risk (RR) 2,008.Kata kunci: Pneumonia, Lingkungan Fisik Rumah, Kebiasaan Merokok
Analisis Kualitas Air Sungai Kalibokor, Kelurahan Bratajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya menggunakan Metode Biotilik Angelika Agustina Dilla; Aurina Threewasti; Della Silvia Efendi; Muhammad Iqbal Wahyu Ramadhoni; Wike Astutik; Achmad Chusnun Ni&#039;am
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 7, No 1 (2023): Reviewing Environmental Qualities that Enhance the Human Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/7ijev.v7iss1.388

Abstract

Pengambilan sampel dilakukan di Sungai Kalibokor Selatan yang terletak di perbatasan Sungai Kalibokor dan Sungai Ngagel. Memperhatikan sungai tersebut yang mengalir melewati permukiman warga diperkirakan akan mendapat beberapa input baik dari proses alami maupun dari kegiatan masyarakat di sekitarnya seperti air limbah dari rumah tangga dibuang secara langsung ke badan sungai tanpa pengolahan sehingga berpotensi menerima dampak langsung maupun tidak langsung dari aktivitas tersebut. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian tentang penentuan kualitas air sungai dengan metode biomonitoring sehingga menjadi tolak ukur untuk mengetahui kualitas lingkungan di perbatasan Sungai Kalibokor dan Sungai Ngagel, Surabaya. Penilitian ini menghubungkan kualitas air dan makroinvertebrata di Sungai Kalibokor untuk melakukan penilaian kualitas air sungai. Hasil parameter air sungai mendapatkan nilai COD sebesar 88 mg/l, pH sebesar 7.3, suhu sebesar 31°C, kekeruhan sebesar 49,71 NTU, dan TDS sebesar 253 ppm. Makroinvertebrata yang ditemukan di aliran sungai sebanyak empat jenis yaitu Parathelpipusidae-B, Thiaridae-B, Thiaridae-A, dan AtydaeKata kunci: Biomonitoring, makroinverteberata, biotilik
Analisis Kualitas Air di Blumbang Serta Pemanfaatannya Oleh Masyarakat Akibat Dampak Pencemaran Air Sungai di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember Naili Afkarina; Sudarti Sudarti; Yushardi Yushardi
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 7, No 1 (2023): Reviewing Environmental Qualities that Enhance the Human Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/7ijev.v7iss1.458

Abstract

Pencemaran air akan berdampak pada kualitas air, dimana kualitas air bersih memiliki pengaruh yang krusial bagi kesehatan makhluk hidup. Tidak hanya air untuk dikonsumsi, air yang dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci baju, mandi dan lainnya haruslah memiliki kualitas air yang baik dan aman dari bakteri-bakteri berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas air di suatu sumber air menggunakan parameter fisika yaitu suhu, dan parameter kimia yaitu pH air, dimana sumber air ini sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci pakaian dan lain-lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi pada sampel air sungai dan blumbang dengan pengukuran suhu udara luar, suhu air dan pH air. Analisis hasil percobaan yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan standar baku mutu air berdasarkan peraturan menteri kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian, yaitu nilai pH air sungai dan blumbang berada di luar standar kadar maksimum, yaitu pH air blumbang sebesar 8,7 dan pH air sungai sebesar 8,8. Sedangkan untuk suhu air blumbang sudah memenuhi standar baku mutu yaitu selisih 3° C dengan suhu udara luar, akan tetapi untuk suhu di sungai memiliki selisih 4°C dengan suhu udara luar. Dapat disimpulkan berdasarkan penelitian yang dilakukan, berdasakan nilai pH dan suhu kualitas air sungai dan blumbang tergolong tercemar ringan.Kata kunci : pencemaran air, dampak, kualitas air, masyarakat  
Potensi Nilai Ekonomi Budidaya Maggot sebagai Biokonversi Sampah Rumah Tangga menggunakan Analisis Break Even Point (BEP) Elfrida Ounga; Irfany Rupiwardani; Yusup Saktiawan
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 7, No 1 (2023): Reviewing Environmental Qualities that Enhance the Human Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/7ijev.v7iss1.517

Abstract

Currently, waste is a big problem in Indonesia. The increasing number of population has an effect on the waste that will be produced. Waste has different economic values according to the composition of the waste. Prevent waste generation in TPA by increasing sales value so as to reduce waste. The purpose of this study was to analyze the magnitude of the potential economic value of maggot cultivation as household waste bioconversion using BEP (Break Even Point) analysis. The design of this research is descriptive quantitative with the BEP (Break Even Point) method. Research data obtained by way of observation and in-depth interviews. The informants in this study consisted of main informants and supporting informants. The results showed that household organic waste generated an average of 5-8 kg per day which was deposited into the waste bank. The potential for aquaculture bioconversion is shown by the ratio of 1 kg of maggot to consuming 2-5 kg per day of organic waste. BEP analysis shows that maggot cultivation is said to break even if it is able to sell 51 kg of maggot.Saat ini sampah menjadi salah satu masalah yang cukup besar di Indonesia. Jumlah penduduk yang semakin meningkat berpengaruh pada sampah yang akan dihasilkan. Sampah memiliki nilai ekonomi yang berbeda-beda sesuai dengan komposisi sampah. Mencegah timbulan sampah di TPA dengan menambah nilai jual sehingga dapat mereduksi sampah. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis besarnya potensi nilai ekonomis budidaya maggot sebagai biokonversi sampah rumah tangga menggunakan analisis BEP (Break Even Point). Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode BEP (Break Even Point). Data penelitian diperoleh dengan cara observasi dan wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan utama dan informan pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah organik rumah tangga mencapai rata-rata 5-8 kg per hari yang disetorkan ke bank sampah. Potensi dari biokonversi budidaya ditunjukkan dengan perbandingan 1 kg maggot menghabiskan 2-5 kg per hari sampah organik. Analisis BEP menunjukkan budidaya maggot dikatakan impas jika mampu menjual 51 kg maggot.
Evaluasi Kuantitas Limbah Medis Sebelum Dan Selama Pandemi Covid-19 Sebagai Pengendalian Pencemaran Di Rumah Sakit ‘Aisyiyah Bojonegoro Sukir Sukir; Rizky Rahadian Wicaksono; Gading Wilda Aniriani
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 7, No 1 (2023): Reviewing Environmental Qualities that Enhance the Human Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/7ijev.v7iss1.409

Abstract

AbstractBased on Presidential Decree Number 12 of 2020 concerning the Determination of Non-Natural Disasters in the spread of Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) as a National Disaster, of course there will be an increase in liquid waste from the use of personal protective equipment which can be a source of disease transmission so that if it is not managed properly will have a major impact on environmental sustainability in every country, including Indonesia. By understanding the increase in waste, control in hospitals is very necessary. The purpose of this study was to find out how the quantity of infectious medical waste at the Hospital 'Aisyiyah Bojonegoro before and during the Covid-19 pandemic. This study uses a non-experimental method with a descriptive evaluation design. Data collection techniques in this study using observation (observation), interviews, documentation or data collection The results showed that the quantity of infectious medical waste before the Covid-19 pandemic could be accumulated at 21,995 kg. Meanwhile, after the Covid-19 pandemic, 80,607 kg were accumulated. The conclusion that can be drawn is that there is an increase in the quantity of infectious medical waste by 72.71%.Keywords: Quantity, Infectious, Waste AbstrakBerdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam pada penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Bencana Nasional, tentu akan meningkatkanan limbah infeksius dari bekas penggunaan alat pelindung diri yang dapat menjadi sumber penularan penyakit sehingga apabila tidak dilakukan pengelolaan dengan baik akan berdampak besar bagi kelestarian lingkungan masyarakat di setiap negara termasuk Indonesia. Dengan memahami adanya dampak peningkatan limbah, pengendalian pencemaran di Rumah Sakit sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kuantitas limbah medis yang bersifat infeksius di Rumah Sakit ‘Aisyiyah Bojonegoro sebelum dan selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode non eksperimen dengan rancangan deskriptif evaluasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pengamatan (observasi), wawancara, dokumentasi atau pengambilan data. Hasil penelitian menunjukkan kuantitaslimbahmedis infeksius sebelum pandemi Covid-19 dapat diakumulasikan sebesar 21.995 kg. Sedangkan sesudah pandemi Covid-19 diakumulasikan sebesar 80.607 kg. Kesimpulan yang dapat diambil ialah adanya kenaikan jumlah kuantitas limbah medis infeksius sebesar 72,71 %.Kata kunci: Kuantitas; Infeksi; Limbah
Identifikasi Sanitasi Layak Pada Masyarakat Terdampak Kawasan Spesifik Pasang-Surut (Studi Kasus: DAS Brantas, Bantaran Sungai Kalianak, Surabaya) Nasilla Aulia Faradina; Firra Rosariawari
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 7, No 1 (2023): Reviewing Environmental Qualities that Enhance the Human Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/7ijev.v7iss1.480

Abstract

Sanitasi berkaitan erat dengan perilaku atau budaya bersih dan sehat. Keadaan sanitasi dapat dilihat dari bagaimana menjaga agar lingkungan hunian selalu terjaga kebersihannya. Sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan air limbah, saluran drainase, dan pengelolaan sampah. Apabila keseluruhan sanitasi dasar dapat dicapai, maka sanitasi layak pun akan dengan mudah tercapai. Sanitasi layak merupakan fasilitas yang memenuhi syarat kesehatan, digunakan oleh rumah tangga sendiri, atau bersama dengan rumah tangga lain tertentu dan dilengkapi dengan kloset jenis leher angsa, serta tempat pembuangan akhir tinja berupa tangki septik. Sanitasi layak termasuk dalam syarat kesehatan yang mengindikasikan sehat atau tidaknya suatu lingkungan. Perlu dilakukan suatu identifikasi untuk mengetahui penyebab wilayah tersebut belum bisa mencapai sanitasi layak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran umum dan persepsi serta perspektif masyarakat terhadap sanitasi. Digunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan observasi lapangan juga wawancara degan metode purposive random sampling. Berdasarkan penelitian, didapati bahwa sanitasi layak masih belum tercapai di lokasi studi, hal ini dikarenakan terbatasnya lahan dan letaknya yang berada di wilayah spesifik, sehingga pembangunan tidak mudah untuk dilakukan. Maka, untuk mewujudkan sanitasi layak di kawasan spesifik seperti pada lokasi studi, dibutuhkan perencanaan khusus dengan mempertimbangkan banyaknya faktor seperti keterbatasan lahan, lama pasang-surut, dan juga kondisi kontur tanah.
Hygiene Analysis Of Sanitation Of Food Management In The Nutrition Installation Of The Muhammadiyah Sumberrejo Islamic Hospital, Bojonegoro Regency Using The Weighting Method M Fathul Mujib; Gading Wilda Aniriani; Eko Sulistiono
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 7, No 1 (2023): Reviewing Environmental Qualities that Enhance the Human Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/7ijev.v7iss1.410

Abstract

Instalasi gizi rumah sakit perlu melakukan upaya higiene sanitasi makanan yang dimulai dari pengamanan bahan makanan sampai dengan penyajian bahan makanan, agar makanan yang dikonsumsi oleh pasien selalu dalam kondisi baik. Selain itu perlu adanya pengawasan terhadap air bersih, tenaga penjamah makanan dan peralatan bagi konsumen. Penelitian ini bertujuan  mengevaluasi higiene sanitasi pengelolaan makanan, yang mencakup lokasi bangunan, pencahayaan, penghawaan/ventilasi, ruang pengolahan makanan, tempat cuci tangan/toilet, air bersih, karyawan, peralatan masak dan makan berdasarkan syarat higiene sanitasi makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Sumberrejo. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu data yang besarnya semua variabel digambarkan dalam bentuk kategorik yang akan diperoleh korelasi yaitu data variabel bebas dan variabel terikat dibandingkan pada waktu yang sama dengan menggunakan lembar checklist. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi melalui lembar checklist dan wawancara mendalam. Hasil penelitian berdasarkan distribusi frekuensi higiene sanitasi makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Sumberrejo ini adalah dari total bobot 74 mendapatkan nilai 68 dengan persentase 91,9% sudah memenuhi syarat karena tingkat pencapaian minimal >70%-74% berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Kualitas Higiene Sanitasi Jasaboga. Dengan demikian diharapkan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas higiene sanitasi pengelolaan makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Sumberrejo.Kata kunci : higiene sanitasi, pengelolaan makanan, instalasi gizi, metode pembobotan.

Page 1 of 2 | Total Record : 12