cover
Contact Name
Yoga Tri Adhi
Contact Email
yogatriadhi@ulm.ac.id
Phone
+6289654539797
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Komplek Unlam, Jl. Brigjen H. Hasan Basri No.87, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA
ISSN : -     EISSN : 26562022     DOI : -
Arah riset yang dilakukan antara lain menyentuh ranah kebahasaan, kesastraan, keterampilan berbahasa, serta bahasa dan sastra Indonesia secara umum.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL LOCANA" : 12 Documents clear
STRUKTUR DRAMATIK KUMPULAN NASKAH DRAMA ”SIMBOK DAN PEKERJAAN-PEKERJAAN MASA DEPAN“ KARYA MIA ISMED: Dramatic Structure A Collection Of Drama Scripts “Simbok dan Pekerjaan-Pekerjaan Masa Depan Creation Mia Ismed” Abdul Karim; Sainul Hermawan; Dewi Alfianti
JURNAL LOCANA Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jl.v5i2.91

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk struktur dramatik dalambuku kumpulan naskah drama “Simbok dan Pekerjaan-Pekerjaan Masa Depan” KaryaMia Ismed. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yangdigunakan ialah buku kumpulan naskah drama “Simbok dan Pekerjaan-Pekerjaan MasaDepan” Karya Mia Ismed. Data penelitian ini adalah eksposisi, konflik, komplikasi, krisis,resolusi dan keputusan yang ada dalam kumpulan naskah drama “Simbok dan Pekerjaan-Pekerjaan Masa Depan” Karya Mia Ismed yang diterbitkan pada tahun 2020 olehGambang Buku Budaya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak semua naskahterdapat enam struktur dramatik. Beberapa naskah yang memiliki enam struktur dramatik,antara lain: “Kartini di Perbatasan”, “Roh”, dan “Debu”. Sementara itu, lima naskahlainnya tidak memiliki enam struktur dramatik yang lengkap. Lima naskah itu antara lain:“Delusi”, “Gila”, “Tanah Tembuni”, “Dingklik Simbok”, dan “Bapak Pulanglah”. Selainitu, peneliti juga menemukan bahwa naskah-naskah tersebut dibuat berdasarkan isutentang kehidupan sosial yang dekat dengan kehidupan pengarang.
WACANA HUMOR DALAM ACARA MAHADANG BUKA PUASA EPISODE 1-6 PADA KANAL YOUTUBE BANJAR TV: HUMOR DISCOURSE ON THE MAHADANG BUKA PUASA EPISODE 1-6 PROGRAM ON THE BANJAR TV YOUTUBE CHANNEL Achmad Akbari; Noor Cahaya; Sainul Hermawan
JURNAL LOCANA Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jl.v5i2.94

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur dan fungsi dalam penggunaan wacana humor dalam cerita yang terdapat pada acara Mahadang Buka Puasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif deskripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk struktur wacana humor dalam cerita yang terdapat pada acara Mahadang Buka Puasa ada tiga, yakni pembuka, isi, dan penutup. Pengukuran suatu humor ada dua, yaitu mendirikan dan lucunya. Penemuan fungsi wacana humor dalam penelitian ini ada 11, yakni fungsi sebagai penyalur keinginan dan gagasan, fungsi sebagai pemahaman diri untuk menghargai orang lain dan diri sendiri, fungsi sebagai pemahaman untuk kritis terhadap masalah yang ada, fungsi sebagai hiburan, fungsi sebagai penyegar pikiran, fungsi sebagai peningkatan rasa sosial masyarakat, fungsi sebagai memperbaiki akhlak dan moral, fungsi sebagai pendidikan, fungsi sebagai memengaruhi, fungsi sebagai motivasi, dan fungsi sebagai pemberi informasi. This study aims to describe the structure and function of the use of humor in the stories contained in the Mahadang Buka Puasa event. The method used in this research is qualitative description. The results of this study indicate that there are three forms of humorous discourse structure in the story contained in the Mahadang Buka Puasa event, namely the opening, the content, and the closing. There are two measurements of humor, namely the establishment and the humor. There are 11 functions found in humor discourse in this study, namely the function as a channel of desires and ideas, a function as self-understanding to respect others and oneself, a function as an understanding to be critical of existing problems, a function as entertainment, a function as a mind refresher, a function as a as an increase in the social sense of society, a function to improve morals and morals, a function as an education, a function to influence, a function as motivation, and a function to provide information.
KESANTUNAN DAN KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM PREMAN PENSIUN: POLITENESS AND NOT POLITNESS SPEAK IN PREMAN PENSIUN MOVIES Akmal Hadi; Jumadi Jumadi; Muhammad Rafiek
JURNAL LOCANA Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jl.v5i2.95

Abstract

Kesantunan adalah tata cara atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Ketidaksantunan merupakan bentuk kebahasaan tidak baik dan melanggar tata krama. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pematuhan dan pelanggaran maksim dalam tuturan film preman pensiun. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dan jenis penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan teknik simak dalam pengumpulan data. Sumber data pada penelitian ini adalah film Preman Pensiun yang ditulis Aris Nugraha. Data dalam penelitian ini adalah dialog para tokoh yang mengandung kesantunan dan ketidaksantunan berbahasa dalam film preman pensiun. Dari hasil penelitian disimpulkan kesantunan dan ketidaksantunan berbahasa dalam film tersebut terdapat 52 data meliputi, 8 maksim kearifan, 4 maksim kedermawanan, 3 maksim pujian, 2 maksim kerendahan hati, 18 maksim kesepakatan, 7 maksim simpati. Kemudian data yang terkait dengan ketidaksantunan berbahasa terdapat 3 maksim kearifan, 2 maksim kesepakatan, 1 maksim pujian, 1 maksim kerendahan hati, 2 maksim kesepakatan, dan 1 maksim simpati. Politeness is a procedure or habit that applies in society. Immodesty is a form of bad language and violates etiquette. This study aims to describe the observance and violation of maxims in the utterances of the film's preman pension. Researchers used descriptive research methods and qualitative research types. The researcher used the listening technique in collecting data. The data source in this research is the film Preman Pensiun written by Aris Nugraha. The data in this study are the dialogues of the characters that contain politeness and politeness in language in the film of retired thugs. From the results of the study, it was concluded that politeness and impoliteness in language in the film contained 52 data including, 8 maxim wisdom, 4 maxim generosity, 3 maxim praise, 2 maxim humility, 18 maxim agreement, 7 sympathy maxim. Then the data related to language impoliteness there are 3 maxim wisdom, 2 maxim agreement, 1 maxim praise, 1 maxim humility, 2 maxim agreement, and 1 maxim sympathy.
TINDAK TUTUR DALAM ACARA TALK SHOW MATA NAZWA: SPEECH ACT IN TALK SHOW MATA NAZWA Dedy Darmantho; Noor Cahaya; Ahsani Taqwiem
JURNAL LOCANA Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jl.v5i2.96

Abstract

Tindak tutur adalah pengujaran kalimat untuk menyatakan agar suatu maksud dari pembicara diketahui pendengar. penelitian ini bertujuan menemukan Jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat pada Program Acara Talk Show Mata Nazwa Episode Larangan Mudik Jilid 2. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dan dan jenis penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan teknik simak catat dalam pengumpulan data. Sumber data berupa percakapan video yang telah diunggah dari media YouTube channel Nazwa Shihab. Data yang digunakan di penelitian ini adalah percakapan yang mengandung tindak tutur. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Jenis tindak tutur ilokusi yang ditemukan pada program acara tersebut, terdapat 55 data meliputi, representatif terdapat 13 data, direktif terdapat 22 data,ekspresif terdapat 16 data, deklarasi terdapat 1 data, komisif terdapat 3 data. Kedua, Fungsi tindak tutur ilokusi yang ditemukan pada program acara talk show Mata Nazwa, terdapat 30 data meliputi, kompetitif terdapat 6 data, konvival terdapat 16 data, kolaboratif terdapat 7 data, konfliktif terdapat 1 data. Speech act is the utterance of a sentence to state that a speaker's intention is known to the listener. This study aims to find the types and functions of illocutionary speech acts contained in the Mata Nazwa Talk Show Episode Prohibition of Homecoming Volume 2. Researchers used descriptive research methods and qualitative research types. The researcher used the note-taking technique in data collection. The data source is a video conversation that has been uploaded from Nazwa Shihab's YouTube channel media. The data used in this study are conversations containing speech acts. From the results of the study, it can be concluded that the types of illocutionary speech acts found in the program contained 55 data including 13 representative data, 22 directive data, 16 expressive data, 1 data for declaration, 3 data for commissive. Second, the function of illocutionary speech acts found in the talk show program Mata Nazwa, there are 30 data including 6 data for competitive, 16 convival data, 7 collaborative data, 1 conflicting data.
HUBUNGAN ANTARA PERISTIWA DAN PERUBAHAN KARAKTER TOKOH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK KARYA HAMKA: RELATIONSHIP BETWEEN EVENTS AND CHARACTER CHANGES IN THE NOVEL OF THE SUNNING OF THE VAN DER WIJCK SHIP HAMKA'S WORK Jordi Nanda Heriady; Muhammad Rafiek; Sainul Hermawan
JURNAL LOCANA Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jl.v5i2.97

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara peristiwa dan perubahan karakter tokoh dalam novel Tenggelamnya Kapal van Der Wijck karya Hamka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif tersebut bertujuan untuk menjabarkan, menggambarkan, menguraikan, dan memaparkan suatu objek yang diteliti dengan kompleks. Fokus penelitian meliputi unsur intrinsik. Sumber data adalah novel Tenggelamnya Kapal van Der Wijck karya Hamka. Instrumen penelitian yaitu penulis selaku peneliti dan kartu pencatat data. Teknik pengumpulan data berupa teknik simak dan catat. Teknik analisis isi dan penyajian hasil data. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa adanya hubungan antara peristiwa dan perubahan karakter dalam novel Tenggelamnya Kapal van Der Wijck karya Hamka meliputi unsur intrinsik dari kategori peristiwa percintaan, adat istiadat, diskriminasi dan lain-lain. The purpose of this study is to describe the relationship between events and changes in the character of the characters in Tenggelamnya Kapal van Der Wijck Hamka. The method used in this research is descriptive qualitative. The qualitative descriptive method aims to describe, describe, describe, and describe an object being studied in a complex manner. The research focus includes intrinsic elements. The data source is the novel Tenggelamnya Kapal van Der Wijck by Hamka. The research instrument is the writer as the researcher and the data recording card. Data collection techniques in the form of listening and note-taking techniques. Content analysis techniques and presentation of data results. From the results of the study, it can be concluded that there is a relationship between events and character changes in Hamka's Tenggelamnya Kapal van Der Wijck novel which includes intrinsic elements from the categories of love events, customs, discrimination and others.
GAYA BAHASA SINDIRAN DALAM NOVEL “O” KARYA EKA KURNIAWAN: SATIRE LANGUAGE STYLE IN THE NOVEL “O” BY EKA KURNIAWAN Muhammad Rafli Haykal; Rusma Noortyani; Ahsani Taqwiem
JURNAL LOCANA Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jl.v5i2.98

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa sindiran dan fungsinya dalam novel O karya Eka Kurniawan. Penelitian ini menggunakan jenis dan pendekatan menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini ialah sebagai berikut. Pertama, gaya bahasa sindiran yang ditemukan adalah innuendo, sinisme, ironi, sarkasme, dan satire. Kedua, ada 6 jenis fungsi gaya bahasa yaitu imajinatif, mempengaruhi dan meyakinkan, personal, referensial, menambah intensitas perasaan, dan memusatkan makna. This study aims to describe the style of satire and its function in the novel O by Eka Kurniawan. This research uses types and approaches using a qualitative approach. Data analysis used descriptive analysis techniques. The results of this study are as follows. First, the satire language styles found are innuendo, cynicism, irony, sarcasm, and satire. Second, there are 6 types of stylistic functions, namely imaginative, influencing and convincing, personal, referential, increasing the intensity of feelings, and concentrating meaning.
KONFLIK SELERA DALAM SEPULUH CERPEN INDONESIA (KAJIAN GASTRONOMI SASTRA): CONFLICT OF TASTE IN TEN INDONESIAN SHORT STORIES (LITERARY GASTRONOMY STUDIES) Nur Anggia Febrina; Sainul Hermawan; Rusma Noortyani
JURNAL LOCANA Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jl.v5i2.99

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna konflik selera dalam sepuluh cerpen Indonesia. Penelitian ini termasuk ke dalam kajian gastronomi sastra yang tergolong kajian multidisipliner. Teknik analisis penokohan diterapkan untuk menganalisis data pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua bentuk konflik selera, yaitu bentuk eksternal dan internal. Bentuk konflik selera yang dominan dalam penelitian ini adalah konflik sosial yang menjadi bagian konflik eksternal. Selanjutnya, konflik selera di sini memiliki tiga fungsi positif, yaitu fungsi positif dari segi struktural, segi solidaritas, dan segi identitas. Fungsi yang dominan adalah fungsi konflik dari segi identitas karena konflik selera dalam cerpen-cerpen yang diteliti dapat memunculkan identitas tokoh-tokoh yang berkonflik. Makna konflik selera dapat merepresentasikan konflik ideologi, kelas, peran gender, dan identitas kecuali pada cerpen Setelah Beras Datang dan Bukan Kecap Oriental karena kedua cerpen itu hanya menampilkan identitas sosial tokoh. The purpose of this study was to describe the form, function, and meaning of the conflict of tastes in ten Indonesian short stories. This research is included in the study of literary gastronomy which is classified as a multidisciplinary study. Characterization analysis were applied to analyze the data in this study. The results of this study indicate that there are two forms of conflict of tastes, external and internal forms. The dominant form of taste conflict in this study is social conflict which is part of the external conflict. Furthermore, the conflict of tastes has three positive functions, a positive function in terms of structure, solidarity, and identity. The dominant function is the function of conflict in terms of identity because the conflict of tastes in the short stories can bring up the identities of conflicting characters. The meaning of conflict of tastes can represent conflicts of ideology, class, gender roles, and identity except in the short stories Setelah Beras Datang and Bukan Kecap Oriental because the two short stories only show the social identity of the characters.
CAMPUR KODE DALAM PODCAST KANAL YOUTUBE DEDDY CORBUZIER: MIX CODE IN PODCAST DEDDY CORBUZIER YOUTUBE CHANNEL Putri Agustina; Jumadi Jumadi; Lita Luthfiyanti
JURNAL LOCANA Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jl.v5i2.100

Abstract

Penelitian ini mengambil data dari kanal youtube Deddy Corbuzier yang berjudul Kaesang Pangarep Bongkar-bongkaran – Podcast Deddy Corbuzier. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini berupa tuturan pemandu acara dan narasumber yang mengandung peristiwa campur kode. Pengumpulan data dengan metode menyimak video, transkrip, pengelompokkan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam podcast Deddy Corbuzier terdapat empat variasi bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jawa, dan bahasa Betawi. Hasil data juga terdapat dua jenis campur kode, yaitu campur kode ke luar, dan campur kode ke dalam. Wujud campur kode dalam penelitian ini berupa (1) kata yang terdiri dari nomina (kata benda), verba (kata kerja), adverbia (kata keterangan), partikel, pronomina (kata ganti), kata ulang, dan adjektiva (kata sifat). (2) frasa yang terdiri dari nomina (kata benda), adverbia (kata keterangan), dan verba (kata kerja). (3) klausa terdiri dari nomina (kata benda), verba (kata kerja), dan adjektiva (kata sifat). Faktor yang mempengaruhi terjadinya peristiwa campur kode (1) penutur dan mitra tutur sedang dalam situasi yang santai, (2) pembicara/penutur ingin memamerkan keterpelajarannya, dan (3) tidak ada bahasa yang tepat dalam bahasa yang sedang dipakai, sehingga memerlukan penggunaan bahasa asing. This study took data from Deddy Corbuzier's youtube channel entitled Kaesang Pangarep Bongkar-bongkaran – Deddy Corbuzier's Podcast. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The data in this study are in the form of speeches from the presenters and sources that contain code-mixing events. Collecting data by watching videos, transcripts, grouping data, and drawing conclusions. The results of this study indicate that in Deddy Corbuzier's podcast there are four variations of the language used, namely Indonesian, English, Javanese, and Betawi. The results of the data also show that there are two types of code mixing, namely external code mixing and internal code mixing. The forms of code mixing in this study are (1) words consisting of nouns (nouns), verbs (verbs), adverbs (adverbs), particles, pronouns (pronouns), repeat words, and adjectives (adjectives). (2) phrases consisting of nouns (nouns), adverbs (adverbs), and verbs (verbs). (3) clauses consist of nouns (nouns), verbs (verbs), and adjectives (adjectives). Factors that influence the occurrence of code-mixing events (1) the speaker and speech partner are in a relaxed situation, (2) the speaker/speaker wants to show off their learning, and (3) there is no appropriate language in the language being used, thus requiring the use of a foreign language.Keywords: code mixing, podcast, youtube.
PENGGUNAAN EBI DALAM PENULISAN SURAT RESMI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 9 BANJARMASIN: USE OF EBI IN OFFICIAL LETTER WRITING STUDENTS OF CLASS VII JUNIOR HIGH SCHOOL 9 BANJARMASIN Rahimah Rahimah; Sabhan Sabhan; Ahsani Taqwiem
JURNAL LOCANA Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jl.v5i2.101

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dan hasil belajar penulisan surat resmi peserta didik kelas VII SMP Negeri 9 Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) proses pembelajaran menulis surat resmi peserta didik kelas VII SMP Negeri 9 Banjarmasin berupa (a) kegiatan pendahuluan, (b) kegiatan inti, dan (c) kegiatan penutup. 2) hasil penulisan surat resmi peserta didik terdapat 806 kesalahan yang terdiri atas: (a) penggunaan huruf kapital ada 240 kesalahan, (b) penulisan kata berimbuhan ada 84 kesalahan, (c) kata depan ada 64 kesalahan, (d) singkatan/akronim ada 79 kesalahan, (e) angka atau bilangan ada 58 kesalahan, dan (f) pemakaian tanda baca ada 278 kesalahan. This study aims to describe the learning process and learning outcomes of writing official letters for seventh grade students of SMP Negeri 9 Banjarmasin. Method which used is method descriptive quality f with observation technique , Interview, and documentation . The results of the study show: 1) the learning process of writing a formal letter participant educate class VII SMP 9 Banjarmasin in the form of (a) activity introduction , (b) activities core, and (c) closing activities. 2) the result of writing the participant's official letter students there are 806 errors that consists of: (a) the use of the capital letter k there are 240 errors, (b) the writing of the word abundant there is 84 error, (c) say front there is 64 error, (d) abbreviations /acronyms there are 79 errors, (e) numbers or numbers there are 58 errors, and (f) the use of punctuation marks there are 278 errors.
STRUKTURALISME DALAM CERPEN “PENIPU YANG KEEMPAT” DAN “HARTA GANTUNGAN” KARYA AHMAD TOHARI: STRUCTURALISM IN THE STORY “PENIPU YANG KEEMPAT” AND “HARTA GANTUNGAN” BY AHMAD TOHARI Resma Indah Parwati; Muhammad Rafiek; Sabhan Sabhan
JURNAL LOCANA Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jl.v5i2.102

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tema, fakta-fakta cerita, dan sarana-sarana sastra menggunakan strukturalisme menurut Robert Stanton dalam cerpen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tema, fakta-fakta cerita, dan sarana-sarana sastra sebagai berikut. Pertama, tema pada cerpen Penipu yang Keempat, yaitu penipuan. Kedua, fakta-fakta cerita terdiri atas alur, karakter, dan latar. Alur yang ditemukan adalah alur campuran. Karakter tokoh “aku” merasa serba tahu, terlalu percaya diri, dan tidak ikhlas. Latar cerita yaitu, rumah halaman depan, kamar, dan pasar. Ketiga, sarana-sarana sastra meliputi judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi. Judul cerpen sesuai dengan isi jalan cerita yang mengisahkan tokoh “aku” sebagai penipu keempat. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama-utama. Gaya yang digunakan pengarang sederhana, lugas, dan tidak terlalu sulit dipahami dan tone pengarang memperlihatkan sikap sarkasme. Simbolisme yang ditemukan adalah simbol penipu. Ironi yang ditemukan ialah ironi dramatis. This study aims to describe the theme, story facts, and literary means using structuralism according to Robert Stanton in short stories. This study used qualitative research methods. The results showed that the themes, story facts, and literary means were as follows. First, the theme in the fourth short story of the Fraudster, namely fraud. Second, the facts of the story consist of plot, characters, and setting. The grooves found are mixed grooves. The character “I” feels all knowing, too confident, and not sincere. The setting of the story is, the front yard house, the room, and the market. Third, literary tools include title, point of view, style and tone, symbolism, and irony. The title of the short story is in accordance with the content of the storyline which tells the character “I” as the fourth con artist. The point of view used is first-person point of view. The style used by the author is simple, straightforward, and not too difficult to understand and the author’s tone shows an attitude of sarcasm. The symbolism found is that of a fraudster. The irony found is dramatic irony.

Page 1 of 2 | Total Record : 12