cover
Contact Name
Muhammad Reza Fadil
Contact Email
mrezafadil@iainlangsa.ac.id
Phone
+6285268087177
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Kampus Zawiyah Cot Kala Jl. Meurandeh Langsa Lama Kota Langsa
Location
Kota langsa,
Aceh
INDONESIA
Al-Bukhari: Jurnal Ilmu Hadis
ISSN : 26213559     EISSN : 26213559     DOI : https://doi.org/10.32505/al-bukh
Al-Bukhari: Jurnal Ilmu Hadis menerima, menyeleksi, dan menerbitkan karya tulis ilmiah dalam fokus dan ruang lingkup kajian Hadis dan Ilmu Hadis.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2019): Januari - Juni" : 6 Documents clear
RUMUS-RUMUS DALAM KITAB HADIS DAN RIJAL AL - HADIS Arinal Husna
Al-Bukhari : Jurnal Ilmu Hadis Vol 2 No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/al-bukhari.v2i1.967

Abstract

Buku saku ini menyajikan rumus-rumus dalam kitab hadis dan rijal al-hadis bagi para pembaca khususnya para mahasiswa, siswazah serta dosen-dosen universitas yang berkecimpung dalam bidang Ilmu Hadis yang ingin mengkaji kitab-kitab hadis. Didalam buku ini rumus-rumus tersebut disusun dalam bentuk bab per bab kemudian disetiap bab nya, rumus tersebut diklasifikasikan lagi menjadi beberapa macam.Untuk memudahkan pembaca dalam membedakan antar rumus-rumus tersebut, makarumus-rumus tersebut dimuat dalam bentuk tabel, dalam tabel tersebut penulis juga menjelaskan maksud serta penggunaan rumus tersebut. Tidak hanya itu, penulis terkadang juga menjelaskan hal-hal tertentu seperti kata kata istilah maupun sumber buku yang didapat dalam bentuk footnote.
جبر الأحاديث المرسلة بتعدد طرق أحاديث كتاب فضائل القرآن في مصنف عبد الرزاق نموذجا Cut Linda Marheni
Al-Bukhari : Jurnal Ilmu Hadis Vol 2 No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/al-bukhari.v2i1.1129

Abstract

Tujuan dari studi ini adalah untuk menguatkan hadis mursal dengan syawāhid dan mutāba‘āt. Yang dimaksud dengan al-jabr dan al-tarqiyah di sini adalah mendatangkan jalur periwayatan lain untuk hadis mursal yang hukumnya lebih kuat. Para ulama hadis sepakat bahwa hadis dhaif, yang kelemahannya ringan, seperti sū’ ḥifz perawi, atau terputusnya sanad, seperti hadis mursal yang hilang seorang perawi sesudah sahabat, atau hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang tidak diketahui ‘adālahnya dapat di naikkan derajatnya menjadi hasan li ghairihi. Alasan memilih kitab Faḍāil Qurān adalah karena banyak sekali hadis-hadis yang berhubungan dengan topik tersebut adalah dhaif, terlebih lagi dari kumpulan hadis Muṣannif ‘Abd al-Razzāq yang tidak mensyaratkan keshahihan dalam hadis- hadis kompilasinya. Dalam tulisan ini, penulis akan mendatangkan jalur periwayatan lain dari hadis mursal yang mursal juga dari jalur lain. Hal ini karena, hadis mursal sendiri saling menguatkan jika diriwayatkan dari jalur selain jalur mursil. Penulis juga akan mendatangkan riwayat yang bersambung dari jalur mursil, guna mengetahui perawi yang jatuh sesudah sahabat, adakah ia sahabat saja, atau sahabat dan tabiin. Sebagaimana penulis juga akan mendatangkan jalur periwayatan lain yang bersambung atau periwayatan sahabat lain. Dengan bantuan syawāhid dan mutāba‘āt ini, penulis akan menentukan mana saja hadis yang dapat naik derajat kepada hasan li ghairihi dan yang tetap mursal, karena terlalu parah kedhaifannya atau ketidak tersediaan syawāhid yang kuat.
EPISTEMOLOGI HADIS PERSPEKTIF SYI‘AH Lenni Lestari
Al-Bukhari : Jurnal Ilmu Hadis Vol 2 No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/al-bukhari.v2i1.1130

Abstract

Salah satu hadis Nabi –hadis S|aqalain-, yang diakui shahih oleh semua ulama hadis, telah membuat umat Islam terpecah menjadi dua aliran besar, yaitu Syi‘ah dan Sunni. Perbedaan ini berimplikasi pada pemikiran hadis dari kedua aliran ini. Tulisan ini akan membahas pemikiran hadis perspektif Syi‘ah dari aspek epistemologi, meliputi sumber dan hakikat hadis perspektif Syi‘ah, metodologi kajian hadisnya, serta validitas otentisitas hadis dalam tradisi Syi‘ah. Di akhir pembahasan, penulis juga memberikan salah satu contoh hadis dari kitab hadis Syi‘ah. Ditinjau dari aspek epistemology, sumber utama hadis Syi‘ah tidak hanya dari Nabi saw semata, melainkan diperluas kepada imam-imam yang ma’shum yang berjumlah 12 imam. Metode yang digunakan Syi‘ahdalam memperoleh hadis adalah melalui jalur riwayat. Terkait hal ini, golongan Syi‘ah membagi hadis menjadi dua macam, yaitu mutawatir dan ahad. Cara yang digunkan ulama Syi‘ah dalam validitasi otentisitas hadis adalah memeriksa riwayat yang sanadnya bersambung dengan yang ma’sum, seluruh periwayat dalam sanad bersifat adil dan seluruh periwayat dalam sanad bersifat ḍabit
WANITA ANTARA POSISI DEPAN DAN PINGGIRAN Syarifah Mudrika; Dian Yusri
Al-Bukhari : Jurnal Ilmu Hadis Vol 2 No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/al-bukhari.v2i1.1131

Abstract

Kehidupan umat Islam dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, termasuk dalam persoalan nilai yang di jadikan ukuran atau standar. Akibat dari perubahan ini, terutama era pengetahaun dan teknologi segala sesuatu selalu di nilai dengan akal. Oleh sebab itu, banyak produk hukum Islam termasuk dalam hal politik kenegaraan tidak bisa di terima begitu saja, karena tidak sesuai dengan akal, salah satu contoh kepemimpinan perempuan. Hadis yang di jadikan landasan bagi ketidak bolehan pemimpin perempuan di pandang sudah tidak relevan lagi dengan perubahan kondisi struktur sosial, ekonomi dan teknologi. Menurut Jumhur Ulama', salah satu syarat yang harus di penuhi bagi seorang Khalifah (kepala negara) adalah laki-laki. Hal tersebut di dasarkan pada respon Nabi SAW mendengar berita bahwa masyarakat Persia telah memilih putri Kisra sebagai pemimpin, kemudian Nabi bersabda (tidak akan beruntung suatu kaum manakal menyerahkan urusannya kepada seorang wanita). Hadis tersebut dipahami sebagai isyarat bahwa perempuan tidak boleh dijadikan pemimpin dalam urusan pemerintahan
TEOLOGI BENCANA PERSPEKTIF HADIS Wendi Parwanto
Al-Bukhari : Jurnal Ilmu Hadis Vol 2 No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/al-bukhari.v2i1.1132

Abstract

Ragam bencana yang terjadi di permukaan bumi menyebabkan lahirnya sejumlah asumsi, mulai dari asumsi yang bersifat rasional, irasional bahkan sampai pada asumsi yang menyelahkan personal dan sosial.Berdasarkan sejumlah asumsi tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji tema ini lebih jauh. Adapun langkah analisis yang akan dilakukan, yaitu: analisis leksikal-linguistik, analisis asbab al-wurud mikro dan makro, analisis intratekstualitas dan analisis intertekstualitas. Dan kesimpulan dari penelitian ini adalah ada dua tipologi pemaknaan dalam memaknai hadis-hadis tentang bencana: pertama, golongan yang cenderung memaknainya secara normatif-tekstual, yaitu menganggap bahwa bencana terjadi karena ulah perbuatan dan dosa manusia, dan kedua, golongan yang kontekstual, mereka beranggapan bahwa bencana bagi orang yang gemar melakukan dosa maka itu sebagai teguran bagi mereka, sedangkan bagi orang-orang yang beriman, maka hal itu menjadi pengkualifikasian keimanan, peninggi derajat dan pengampunan dosa. Dan pesan moral dari bencana yang terjadi adalah sebagai bahan evaluasi diri dan sosial agar lebih ingat kepada Allah Swt
MAKNA TRADISI “NGAPATI” Nurul Huda
Al-Bukhari : Jurnal Ilmu Hadis Vol 2 No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/al-bukhari.v2i1.1225

Abstract

Indonesia is famous for a country full of diverse customs and cultures from various regions. One of the famous customs and cultures in Javanese society is the Ngapati Tradition. A tradition that develops in society is sometimes motivated by a number of factors, whether influenced by the environment, culture and conditions of the community Likewise with the attitude of tradition that exists in the community, sometimes in certain societies the tradition is rejected outright, but in other communities it can be well received. This article will try to explore the meaning of the Ngapati tradition in Deresan Village, Ringinharjo, Bantul, Yogyakarta through the study of living Hadith approaches. The context of the community of Deresan Village is a friendly and open society with a variety of traditions, including the Ngapati tradition, that is practiced in the village is the tradition carried out in descending manner with the intention of praying for the fetus when the fetus is four months old in the womb. For the Deresan community, the tradition was also carried out because it was based on the traditions of the hadith. The Ngapati tradition has become a legacy of generations in human history. The practice of the Ngapati tradition is the result of social construction based on the interpretation of the knowledge of the people who then experience the transmission process.

Page 1 of 1 | Total Record : 6