cover
Contact Name
Muhammad Reza Fadil
Contact Email
mrezafadil@iainlangsa.ac.id
Phone
+6285268087177
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Kampus Zawiyah Cot Kala Jl. Meurandeh Langsa Lama Kota Langsa
Location
Kota langsa,
Aceh
INDONESIA
Al-Bukhari: Jurnal Ilmu Hadis
ISSN : 26213559     EISSN : 26213559     DOI : https://doi.org/10.32505/al-bukh
Al-Bukhari: Jurnal Ilmu Hadis menerima, menyeleksi, dan menerbitkan karya tulis ilmiah dalam fokus dan ruang lingkup kajian Hadis dan Ilmu Hadis.
Articles 115 Documents
SABAR DALAM HADIS Salewe, M. Idman
Al-Bukh?r? : Jurnal Ilmu Hadis Vol 1 No 1 (2018): Januari - Juni 2018 M/ 1439H
Publisher : Department of Hadis Sciences (IH), Faculty of Usuluddin, Adab, and Da'wah (FUAD), State Islamic Institute of Langsa (IAIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.995 KB)

Abstract

This article discourse about the meaning of patient, as well as the concept of patience in hadith. The discussion conducted by using maw??'? method and takhr?j method throughpronunciations, which collects hadith from word sabara or or other keywords related to it. Author found that hadith about the patient classified as a weak hadith, because there was a narrator who mubham. From the aspect of matan, hadith on patient does not contain sy?? and ?illah. Patient is a struggle that illustrates the power of the soul culprit (controlling) the passion of lust, so that for every Muslim having the character of patient in anycircumstances. Patient has a close aspect with faith, piety, and good deeds. A patient is someone who is optimistic in facing of difficulties and problems in their life. A patient people are those who fear to Allah, and those who continue to be active in doing good deeds is a piety one.
PSIKOTERAPI BERSAMA NABI Siregar, Muhammad Nuh
Al-Bukh?r? : Jurnal Ilmu Hadis Vol 1 No 1 (2018): Januari - Juni 2018 M/ 1439H
Publisher : Department of Hadis Sciences (IH), Faculty of Usuluddin, Adab, and Da'wah (FUAD), State Islamic Institute of Langsa (IAIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.97 KB)

Abstract

This paper talks about psychotherapy to various psychiatric disorder based on hadith. It was found that many hadith of Rasulullah saw. mentioned the solutions which can be used as therapy to heal various psychiatric disorder. It mentioned that zikr, dua and istighfar may heal hallucinating problem, depression, and ?Gegana?. As stress can be relieved through communicating to God, stubbornness and hard-hearted also healed by seeking for God forgiveness and try to open the heart by doing full submission to Him. As reciting God?s names and calling him continuously may provide the feel of peace and secure, those who tortured by bad tempered or heartbroken may healed by fasting. If these psychotherapy taught by prophet Muhammad were applied consistently, undoubtedly, Muslims will be spared form any psychiatric disorders as mentioned.
HADIS PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW DAN SAHABAT Harahap, Radinal Mukhtar
Al-Bukh?r? : Jurnal Ilmu Hadis Vol 1 No 1 (2018): Januari - Juni 2018 M/ 1439H
Publisher : Department of Hadis Sciences (IH), Faculty of Usuluddin, Adab, and Da'wah (FUAD), State Islamic Institute of Langsa (IAIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.685 KB)

Abstract

Discourses on hadith in the Prophet?s time and His companions are important in initiating study ulum al-hadith. This is because one of the function of hadith as the explanatory verses of the Koran. This article will try to elaborate some approaches of library research in ulum al-hadith (1) How the companions received, memorized applied those hadith in their life. (2) Commands and prohibitions were not generalized to all companions in writing hadith. (3) The maintenance of hadits at the companions era from lost and also from mingled with Qur?an. (4) Distributed those hadith to the vast area of Islam at the time (5) All narrators of hadith to be agreed by scholars as good people and behavior. (6) there were some criteria of fairness for companions (?ad?lah al-?a??bah), namely, Muslims, maturity, intelligent, piety, selfrespect, avoiding him self from cases of fasiq, to be acknowledge their fairness, and free from criticism of scholars.
WANITA MAYORITAS DI NERAKA, IMPERFEK AKAL DAN AGAMA: Antara Polemik, Solusi Dan Motivasi Is, Fadhilah
Al-Bukh?r? : Jurnal Ilmu Hadis Vol 1 No 1 (2018): Januari - Juni 2018 M/ 1439H
Publisher : Department of Hadis Sciences (IH), Faculty of Usuluddin, Adab, and Da'wah (FUAD), State Islamic Institute of Langsa (IAIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (970.164 KB)

Abstract

Hadis tentang wanita adalah objek yang intens dikomentari oleh para orientalis dan feminis. Mereka mendeskripsikan bahwa Islam mendikotomikan dan menjustifikasi wanita sebagai second public. Hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukh?r? bahwa wanita adalah yang paling banyak menghuni neraka, karena banyak melaknat dan banyak mengingkari pemberian suami, dan kurangnya akal dan lemahnya agama wanita. Lafaz hadis ini baik tekstual ataupun konstektual tidak ada mengandung unsur misoginis, patriakhi, dikotomi, dan merendahkan wanita. Malah sebaliknya, memotivasi wanita untuk semangat menuntut ilmu, beribadah, takarub, bersedekah dan menjaga lisan. Di balik kekurangan wanita, sejatinya itulah kelebihan yang Allah berikan kepada mereka, agar saling melengkapi di antara sepasang manusia, laki-laki dan wanita.
MANHAJ AL-ṬŪSĪ DALAM TAHẒĪB AL-AḤKĀM DAN AL-ISTIBṢĀR ., Mukhtaruddin
Al-Bukh?r? : Jurnal Ilmu Hadis Vol 1 No 1 (2018): Januari - Juni 2018 M/ 1439H
Publisher : Department of Hadis Sciences (IH), Faculty of Usuluddin, Adab, and Da'wah (FUAD), State Islamic Institute of Langsa (IAIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.294 KB)

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang metode (manhaj) yang digunakan dalam kitab Tah??b al-A?k?m dan alIstib??r, yang dikarang oleh seorang tokoh mazhab Im?miyah, yaitu Imam al-??s?. Ab? Ja?far Mu?ammad bin ?asan bin ?Al? al-??s? menyusun Tah?ib al-A?k?m f? Syar? al-Muqni?ah dan alI?tib??r f?m? Ukhtulif min al-Akhb?r dengan menggunakan sistematika (menyerupai) fikih, yang dimulai dari bab ?ah?rah. Kitab Tah??b al-A?k?m telah berkontribusi dalam menghimpunan banyak hadis yang digunakan dalam hukum-hukum fikih. Imam al-??s? juga menjelaskan hadis-hadis yang dilampirkannya dalam kitab Tah??b al-A?k?m. Imam al-??s? tidak secara tegas menyebutkan kualitasnya. Kedua kitab hadis ini, Tah??b al-A?k?m dan al-Istib??r, menjadi rujukan penting di kalangan mazhab Im?miyyah.
الإشكالیة في الحدیث “إن الله خلق آدم على صورتھ”: أسبابھا وحلولھا Ramli, Angraini binti
Al-Bukh?r? : Jurnal Ilmu Hadis Vol 1 No 1 (2018): Januari - Juni 2018 M/ 1439H
Publisher : Department of Hadis Sciences (IH), Faculty of Usuluddin, Adab, and Da'wah (FUAD), State Islamic Institute of Langsa (IAIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.763 KB)

Abstract

Hadith Innall?ha khalaqa Adam ?al? ??ratih, is one of hadith that has isyk?l (difficulties) or problems involving debates among scholars. Firstly, There are some scholars who argued that the problems in this hadith is because the pronunciation of ?al? ??ratih in this hadith is contrary to the Islamic faith. Secondly, Others argued that this hadith has a similarity with isr??iliy?t because in the Torah and the Gospel also found similar things in the creation of Adam. Thirdly, some scholars accept this hadith textually but interpreted it to another meaning in order fit with holiness of Allah. The fourth,opinion argue that damiror pronoun of words on ?al? ??ratih refer to Allah, either as interpretation the word of rahman or as an i??fah ta?r?fiyah and ikhti???iyah to Allah. The fifth, opinion argue that this damir refer to Adam. The sixth, opinion said that this damir returned to the owner face who was beaten as mentioned in the hadith is refer to the object which was hit, namely the face itself
TUHAN MENURUT TUHAN: Narasi Ilahiyah dalam Hadis Qudsī ., Miswari
Al-Bukh?r? : Jurnal Ilmu Hadis Vol 1 No 1 (2018): Januari - Juni 2018 M/ 1439H
Publisher : Department of Hadis Sciences (IH), Faculty of Usuluddin, Adab, and Da'wah (FUAD), State Islamic Institute of Langsa (IAIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.403 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan menyusun narasi yang tentang Tuhan dan hal-hal yang berkaitan dengan-Nya dengan menggunakan sumber hadis quds?. Seperti diketahui bahwa satu hadis saja, termasuk hadis quds?, ketika disampaikan membutuhkan keterangan perawian yang panjang lebar. Sementara ini pesan dalam sebuah hadis sangat singkat saja. Hal ini kurang berguna bagi pembaca umum yang bukan bertugas menganalisa hadis. Untuk itu tulisan ini dibuat dengan mengambil inti pesan dalam hadis quds? tentang ketuhanan dan hal-hal yang berkaitan. Hadis quds? menjadi pilihan penulis karena umumnya referensi tentang agama dan ketuhanan jarang merujuk hadis quds?. Pulis menunjukkan bahwa gambaran Tuhan tentang diri-Nya dalam hadis quds? berbeda dengan gambaran yang umumnya ditemukan di dalam Alquran dan Hadis. Tuhan dalam hadis quds? tampak sangat dekat, sangat pemurah dan jauh dari citra negatif seperti pemarah dan pengazab. Hubungan Tuhan dengan manusia dalam hadis quds? lebih identik dengan hubungan cinta kekasih.
I‘TIBĀR SANAD DALAM HADIS Fauziah, Cut
Al-Bukh?r? : Jurnal Ilmu Hadis Vol 1 No 1 (2018): Januari - Juni 2018 M/ 1439H
Publisher : Department of Hadis Sciences (IH), Faculty of Usuluddin, Adab, and Da'wah (FUAD), State Islamic Institute of Langsa (IAIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.627 KB)

Abstract

Artikel ini membahas tentang penentuan kualitas hadis dari sisi perawi yang akan menentukan apakah sebuah hadis itu bisa dijadikan hujjah atau tidak. Dalam ilmu mu??ala? hadis, dikenal sebuah istilah yang bernama i?tib?r. Sebelum dilakukannya i?tib?r terlebih dahulu dilakukan kegiatan takhr?j hadis sebagai langkah awal penelitian untuk hadis yang akan diteliti, maka seluruh sanad hadis dicatat dan dihimpun untuk kemudian dilakukan kegiatan i?tibar. I?tib?r berarti penelitian literatur hadis untuk mencari dan mengkaji kualitas hadis yang ditulis dalam literatur hadis tersebut. Artinya, kualitas sebuah hadis bisa dilihat berdasarkan tinjauan terhadap keberadaan hadis tersebut dalam literatur hadisnya, dengan jalan mengobservasi rawi yang sama antara sebuah hadis dengan hadis lain, atau mengenai suatu matan hadis yang bersesuaian atau menguatkan terhadap matan hadis yang lain. Dengan dilakukannya i?tib?r sanad, maka akan terlihat dengan jelas seluruh jalur sanad hadis yang diteliti, demikian juga nama-nama periwayatnya, dan metode periwayatan yang digunakan oleh masing-masing periwayat yang bersangkutan. Jadi, kegunaan i?tib?r adalah untuk mengetahui keadaan sanad hadis seluruhnya dilihat dari ada atau tidak adanya pendukung berupa periwayat yang berstatus mut?bi? atau sy?hid.
KONTRIBUSI ILMU GARĪB AL-ḤADĪṠ DALAM MEMAHAMI HADIS Baiquni, Ach
Al-Bukh?r? : Jurnal Ilmu Hadis Vol 1 No 1 (2018): Januari - Juni 2018 M/ 1439H
Publisher : Department of Hadis Sciences (IH), Faculty of Usuluddin, Adab, and Da'wah (FUAD), State Islamic Institute of Langsa (IAIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.613 KB)

Abstract

Bahasa Arab yang digunakan pada masa kehidupan Nabi Muhammad sebagian kalimatnya berbeda dengan bahasa Arab yang digunakan pada massa pembukuan hadis sehingga para ahli hadis pada masa itu, susah memahami sebagian makna hadis dan kata-kata yang terdapat dalam teks hadis yang tidak populer di kalangan mereka. Hal ini terjadi karena bahasa Arab telah mengalami akulturasi dengan bahasa non Arab yang diakibatkan oleh banyaknya orang non Arab masuk Islam. Kata-kata yang susah dipahami tersebut dikenal dengan istilah gar?b (asing). Kajian yang membahas kata asing dalam hadis disebut dengan ilmu gar?b hadis. Ilmu ini sudah banyak berkontribusi membantu para ahli hadis yang tidak memahami makna hadis. Penelitian ini mencoba untuk menelusuri seberapa besar kontribusi ilmu gar?b hadis dalam memahami hadis?. Adapun metode penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dengan menelusuri kata-kata asing (gar?b) yang terdapat dalam teks hadis dan digunakan oleh pensyarah hadis. Penelitian ini menemukan bahwa kajian ilmu gar?b hadis cukup membantu pensyarah hadis untuk memahami kandungan hadis.
INTERPRETASI MAKNA HADIS MENCEGAH KEMUNGKARAN DI TENGAH BERTABURNYA KEJAHATAN ., Sanusi
Al-Bukh?r? : Jurnal Ilmu Hadis Vol 1 No 1 (2018): Januari - Juni 2018 M/ 1439H
Publisher : Department of Hadis Sciences (IH), Faculty of Usuluddin, Adab, and Da'wah (FUAD), State Islamic Institute of Langsa (IAIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.431 KB)

Abstract

Artikel mengkaji tentang hadis riwayat Muslim, yang mengatakan bahwa mencegah kemungkaran hendaklah dengan tangan, jika tidak mampu dengan lisan, selanjutnya dengan hati. Hadis tersebut akan diinterpretasi dalam konteks berbagai kecenderungan yang terjadi pada sebagian masyarakat. Ada orang yang suka menyombongkan diri, penguasa yang berbuat zalim, ada pula orang yang menentang kebaikan dan mengajak kepada keburukan serta kejahatan. Artikel ini menegaskan bahwa bahwa nahi munkar memerlukan persiapan dan keberanian dari setiap Muslim. Sehingga sangat disayangkan, jika umat Islam saat ini tidak memiliki keberanian dan kesanggupan melaksanakan nahi munkar dengan tangan dan lisan mereka, karena hanya mampu mencegah dengan hati. Sikap seperti ini adalah bukti kelemahan iman.

Page 1 of 12 | Total Record : 115