cover
Contact Name
Harzukil
Contact Email
harzukil@pnl.ac.id
Phone
+628873124433
Journal Mail Official
jurnalvokasi@pnl.ac.id
Editorial Address
P3M Politeknik Negeri Lhokseumawe Jalan Banda Aceh - Medan Km 280,3
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Vokasi
ISSN : 25489410     EISSN : 25484117     DOI : https://doi.org/10.30811
Jurnal Vokasi mempublikasikan artikel ilmiah dari hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan scope pengabdian bidang teknik dan sosial.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Vokasi" : 10 Documents clear
PENINGKATAN NUTRISI PAKAN IKAN LELE MELALUI FORMULASI VARIASI KEONG MAS DAN IKAN ASIN RIJEK Muhammad Sami; Cut Yusnar
Jurnal Vokasi Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.671 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i2.727

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan keong mas dan ikan asin rijek sebagai bahan penunjang peningkatan nutrisi pada peracikan pakan ikan lele yang mengandung nutrisi berupa protein dan karbohidrat. Metode penelitian dilakukan dengan merekayasa perbandingan campuran bahan baku dan bahan penolong kemudian dianalisa kandungan nutri berupa protein dan karbohidrat. Parameter yang diamati adalah pertambahan nutrisi dalam pakan dengan menggunakan alat Spektrometer UV-VIS. Pada hasil penelitian penggunaan dedak beras dan ikan rucah 1,5 : 0,5 dengan campuran keong mas dan ikan asin rijek 2,0 :0,0 diperoleh peningkatan kadar protein tertinggi yaitu 27,77%. Sedangkan pada penggunaan dedak beras dan ikan rucah 0,5 : 1,5 dengan campuran keong mas dan ikan asin rijek 1,0 :1,0 diperoleh peningkatan kadar protein tertinggi yaitu 47,73%. Pengujian kenaikan karbohidrat pada penggunaan dedak beras dan ikan rucah 2,25 : 0,75 dengan campuran keong mas dan ikan asin rijek 0,0 :3,0 diperoleh peningkatan karbohidrat tertinggi yaitu 41,70%. Sedangkan pada penggunaan dedak beras dan ikan rucah 0,75 : 2,25 dengan campuran keong mas dan ikan asin rijek 0,0 :3,0 diperoleh peningkatan kadar karbohidrat tertinggi yaitu 46,74%.Keyword: Ikan lele, Keong mas, Karbohidrat, Protein
PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE Fakhriza Fakhriza; Muhd. Haiyum; Adi Saputra Ismy; Zuhaimi Zuhaimi
Jurnal Vokasi Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.03 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i2.688

Abstract

Gampong Meunasah Mesjid Puenteut merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe. Gampong Meunasah Mesjid Puenteutletaknya 9 km kearah timur Kota Lhokseumawe dengan jumlah penduduk sekitar 4564 jiwa, umumnya Masyarakat Gampong Meunasah Mesjid kegiatan sehari-hari sebagai petani dan sebagian kecil PNS dan wiraswasta.Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di desa ini merupakan salah satu faktor yang berkonstribusi memberikan rendahnya tingkat perekonomian desa. Masalah yang dihadapi mitra adalah banyak pemuda yang putus sekolah di usia produktif yang tidak mempunyai keahlian tambahan sehingga tidak mempunyai peluang untuk mencari kerja yang menyebabkan meningkatnya angka pengangguran. Berdasarkan hal diatas dengan memperhatikan kondisi mitra maka solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberikan pelatihan dibidang otomotif khususnya sepeda motor. Metode pelatihan ini yang meliputi 30% teori dan 70% praktek dengan jumlah peserta yang mengikuti program pelatihan ini berjumlah 8 orang di mana para peserta semua adalah pemuda gampong Meunasah Mesjid Puenteut,Kecamatan Blang Mangat. Berdasarkan hasil evaluasi Teori dan Praktek, maka keseluruhan peserta dapat dikategorikan lulus dengan memperoleh nilai rata-rata 80. Nilai tersebut dapat dijadikan indikator kesuksesan pelatihan ini dalam mencapai sasaran pelatihan, seluruh peserta sudah memahami baik teori maupun praktek yaitu membongkar, menyetel dan memasang semua materi servis sepeda motor yang diberikan.Kata kunci: Sepeda motor,servis, komponen, ketrampilan.
PELATIHAN MEMBACA UNTUK PENGENTASAN BUTA AKSARA DI WILAYAH KOTA LANGSA Joko Hariadi; Allif Syahputra Bania; Muhammad Taufik Hidayat
Jurnal Vokasi Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.534 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i2.723

Abstract

Pemberantasan buta aksara merupakan salah satu program pendidikan non formal yang menjadi upaya pemerintah untuk mengentaskan masyarakat dari kebodohan dan kemiskinan. Buta aksara adalah ketidakmampuan seseorang untuk membaca dan menulis. Hal ini menjadi masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Langsa. Adapun beberapa faktor penyebab buta aksara dapat diidentifikasi dari kemiskinan penduduk, putus sekolah dasar (SD), dan kondisi lingkungan sosial masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimanakah metode/teknik pelatihan membaca yang efektif untukpengentasan buta aksara di wilayah kota langsa. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Langsa yang mengalami buta aksara. Potensi yang dimiliki adalah memberikan pengetahuan kepada warga yang mengalami buta aksara tentang pentingnya pendidikan. Kemudian, mengurangi jumlah warga yang mengalami buta aksara di wilayah Kota Langsa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ceramah, tanya-jawab, dan latihan mandiri. Kegiatan ini diawali dengan pelatihan teknik/metode membaca untuk mengaplikasikan materi pelatihan yang telah diberikan. Setiap peserta yang mengalami buta aksara mempraktikkan cara membaca. Metode ini digunakan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat buta aksara agar memperoleh pelajaran pendidikan secara bermutu sehingga menjadi insan yang produktif dan meningkat kesejahteraannya. Hasil penelitian ini ditemukan informasi tentang pemahaman masyarakat Kota Langsa terhadap teknik, cara, dan metode-metode yang bermanfaat dalam membaca. Teknik, cara, dan metode- metode yang bermanfaat dalam membaca yang diberikan oleh masyarakat Kota Langsa memperlihatkan hal tersebut. Semua kegiatan yang direncanakan telah berhasil dilaksanakan dan mendapat dukungan yang sangat baik dari semua pihak.Kata kunci: pelatihan, pengentasan buta aksara, membaca, Kota Langsa
PEMBINAAN KELOMPOK MASYARAKAT PENGRAJIN BORDIR DESA MANGGA II DENGAN PENDEKATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN Fitrawaty Fitrawaty; Armaini Rambe; Karya Sirnulingga; Gamal Kartono
Jurnal Vokasi Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.654 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i2.689

Abstract

Desa Mangga Dua, Kecamatan Beringin Kabupaten Serdang Bedagai dihuni oleh 1106 KK. Pekerjaan kepala rumah tangga terbagi menjadi tiga kelompok yaitu Pegawai, Petani dan Peternak. Akan tetapi mereka masyarakat yang sangat terbuka dengan perkembangan dan mempunyai keinginan yang kuat meningkatkan pengetahuan dan taraf hidup. Hal ini terbukti saat tim membina salah satu kelompok masyarakat yang tergabung dalam kelompok UPPKS Kemuning mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari LPM Unimed, mereka sangat antusias. Kelompok ini dinilai sangat berhasil meningkatkan usahanya. Sementara di Desa tersebut terdapat 60 KK ibu rumah tangganya juga mempunyai usaha yang sama yaitu menjahit. Mereka kebanyakan masih menjahit sesuai orderan atau limpahan pekerjaan dari kelompok kemuning. Mereka juga sangat berharahap akan dilakukannya pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan seperti kelompok UPPKS Kemuning. Tim berusaha mendiskusikan dengan kepala desa, kelompok PKK dan ibu perwiritan untuk membentuk kampung bordir yang pada akhirnya tercipta badan usaha desa dalam bentuk koperasi. Tawaran ini langsung disambut mereka terutama bapak kepala desa yang menjanjikan akan memasukkan kedalam RPJMD. Metode yang dilakukan dalam mewujudkan hal tersebut diatas TIM menyusun program dalam bentuk tranfer ilmu dan pendampingan yang berkelanjutan. Tim yang terlibat dalam kegiatan ini berasal dari 4 fakultas yang berbeda yang mempunyai fungsi dan keahliannya masing-masing. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa untuk dapat berperan dalam pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini diawali dari pemetaan peserta baik dari segi pasilitas yang dimiliki, omset, dan keterampilan yang sudah dikuasai. Transfer ilmu untuk pembekalan pada masyarakat, kemudian tim bersama dengan masyarakat berusaha meningkatkan mutu produk dengan melibatkan tenaga ahli, mahasiswa dan tutor sebaya. Menciptakan produk yang mempunyai kekhasan daerah sehingga dapat berdaya saing. Perbaikan dari segi manajemen usaha seperti pembukuan secara manual. Demikian juga sistem pemasaran yang berbasis IT dan sistem online akan dilakukan. Dari hasil pembinaan yang dilakukan telah menghasilkan produk yang lebih baik dengan basis motif etnis Sumatera Utara. Secara manajemen pembukuan setiap peserta telah menggunakan pembukuan standar yang telah dirancang oleh tim. Disamping itu, peserta juga berhasil menghasilkan produk turunan dari kain percah yang selama ini menjadi limbah.Kata kunci : Bordir, Pelatihan, Pendampingan, Berkelanjutan
PELATIHAN PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH UNTUK PEMBUATAN ANIMASI PEMBELAJARAN BAGI GURU SMK NEGERI 5 LHOKSEUMAWE Muhammad Nasir; Muhammad Arhami; Hari Toha Hidayat; Mursyidah .
Jurnal Vokasi Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.363 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i2.724

Abstract

Proses dalam kegiatan belajar – mengajar bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Seorang guru di Sekolah akan memberikan materi pembelajarannya dengan sebaik mungkin dan sedetail mungkin dengan harapan siswa yang diajarnya bisa mengerti dari materi yang disampaikan. Siswa terkadang sering mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh gurunya. Hal ini terjadi, karena tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam menyerap materi yang diberikan oleh gurunya. Sistem pembelajaran diharapkan sesuai dengan PP No. 19 tentang SNP tahun 2005 yakni proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Berdasarkan hasil penilaian pre test kepada peserta diketahui bahwa para peserta sudah memiliki pengetahuan dasar tentang desain animasi. Pengetahuan diperoleh dari media internet. Dengan nilai tertinggi 67 dan nilai terendah 50. Adapun setelah kegiatan pelatihan peserta kembali diberikan tes. Tujuan pemberian tes ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan peserta dalam bidang desain animasi. Dan hasil berdasarkan nilai post test terendah 78 dan tertinggi 100.Kata kunci: pembelajaran, interaktif, inspiratif, motivasi
PELATIHAN DASAR BAHASA DAERAH UNTUK MENINGKATKAN KEDEKATAN EMOSIONAL ANTAR LINTAS BUDAYA Guntur Arie Wibowo; Chairuddin Chairuddin
Jurnal Vokasi Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.147 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i2.690

Abstract

Kurangnya kemampuan dan pengetahuan tentang bahasa daerah setempat bagi mahasiswa yang berasal dari luar Aceh menjadi alasan kuat bagi kami untuk menyelenggarakan kegiatan pelatihan bahasa daerah ini, mengingat Langsa memiliki magnet yakni kampus Universitas Samudra yang kini menjadi idola mahasiswa di wilayah Sumatra dan sekitarnya. Kurangnya kemampuan berbahasa daerah bagi mahasiswa tersebut akan sangat berpengaruh secara signifikan dalam kedekatan emosional dengan mahasiswa maupun masyarakat Aceh setempat. Hal itu akan menyebabkan terjadinya jarak dalam proses bersosialisasi dan berkomunikasi. Tujuan dalam kegiatan pelatihan ini adalah untuk memperpendek “jarak” dengan meningkatkan kemampuan komunikasi bahasa daerah bagi mahasiswa luar domisili Aceh sehingga diharapkan akan tercipta sikap saling menghormati dan menghargai dari mahasiswa luar domisili Aceh karena bahasa daerah merupakan bahasa leluhur dan memudahkan bagi pembauran dan komunikasi dengan masyarakat setempat. Kegiatan ini merupakan pelatihan, maka metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi. Kegiatan pelatihan bahasa daerah bagi mahasiswa luar domisili Aceh ini akan dilaksanakan dengan jadwal 2 kali pertemuan. Setelah pertemuan pertama akan dilaksanakan praktik/simulasi untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan pelatihan tersebut. Adapun jumlah peserta yang direncanakan sejumlah 15 mahasiswa. Beberapa materi yang disiapkan meliputi salam, berhubungan dengan nomor (angka, waktu, hari), informasi budaya dan lokalitas, arah dan lokasi, kritik dan saran, ucapan (terimakasih dan permohonan maaf). Pertimbangan terkait materi karena pelatihan ini merupakan pelatihan tingkat dasar yang kemungkinan sehari-sehari dapat digunakan untuk berkomunikasi.Kata Kunci : Bahasa Aceh, Kedekatan Emosional, Lokalitas.
PENERAPAN TEKNOLOGI (PROTOTIPE) PENGOLAHAN AIR PAYAU MENGGUNAKAN MULTI FILTER BERBAHAN ALAMI BAGI MASYARAKAT NELAYAN DESA PUSONG BARU KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE Ratni Dewi; Ratna Sari; Lukman Hakim
Jurnal Vokasi Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.828 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i2.725

Abstract

Daerah pesisir di Indonesia identik dengan masyarakat miskin dan pemukiman kumuh, termasuk Desa Pusong Baru Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Karena lokasinya di pesisir, hampir sebagian besar penduduk desa tersebut, mempunyai mata pencarian sebagai nelayan dengan taraf perekonomian tergolong kurang mampu. Penyediaan air bersih untuk masyarakat nelayan Desa Pusong Baru masih mengalami permasalahan terutama rendahnya tingkat pelayanan dan penyediaan akses air bersih. Dalam memenuhi kebutuhan akan air bersih khususnya untuk minum dan memasak, masyarakat terpaksa membeli air tawar yang dijual eceran dengan harga yang relatif mahal jika dilihat dari kemampuan ekonomi mereka. Untuk mengatasi permasalahan di atas dibutuhkan penerapan teknologi pengolahan air payau yang sesuai dan tepat guna, praktis, portable dan tidak memakan lahan yang luas dengan harga yang terjangkau dan mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaannya. Pada kegiatan penerapan iptek ini dilakukan pengolahan air payau dengan menggunakan multi filter berbahan alami di dalam tiga buah tabung filtrasi yang disusun seri. Pada filter pertama, kedua dan ketiga digunakan pasir silika, karbon aktif, dan zeolit sebagai penukar ion. Hasil keluaran filter ketiga diolah kembali dengan melewatkan air melalui tiga buah cartridge ukuran 0,3 mikron, 0,1 mikron dan catridge karbon aktif yang akan menyaring kotoran-kotoran halus yang terikut dalam air produk tabung filtrasi ketiga. Untuk mendapatkan air layak minum, air bersih yang telah diproses tersebut dimasukkan ke dalam RO system. Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan, prototipe pengolah air payau dengan menggunakan multi filter berbahan alami mampu menjernihkan air sehingga layak untuk dikonsumsi sebagai air bersih dan air minum.Kata kunci : Air bersih, karbon aktif, multi filter, pasir silika, pusong baru, zeolit
PELATIHAN REPARASI PRINTER UNTUK PEMUDA GAMPONG KUALA KECAMATAN BLANG MANGAT KOTA LHOKSEUMAWE Hamdani .; Jufriadi .; Akhyar Ibrahim; Hasrin Lubis
Jurnal Vokasi Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.395 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i2.721

Abstract

Telah dilaksanakan program penerapan ipteks pelatihan reperasi printer untuk pemuda Gampong Kuala Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe. Reperasi printer merupakan salah satu ketrampilan yang sangat menjanjikan, mengingat jumlah pengguna printer yang terus meningkat dan jumlah tempat reperasi yang terbatas. 11 (sebelas) orang pemuda dan pemudi Gampong Kuala dilatih selama 5 (lima) hari meliputi; cara memasang dan mengintall program printer, cara merawat printer, pengenalan komponen, jenis-jenis kerusakan dan cara reperasinya serta cara pemasangan infus atau Continous Ink Supply System (CISS). Pelatihan diikuti oleh 11 (sebelas) orang peserta. Hasil evaluasi penerapan ipteks menunjukkan bahwa peserta dapat menyerap materi dengan baik, tingkat keberhasilan program mencapai 100% untuk materi pemasangan printer dan menginstal program printer, sementara pengenalan komponen mencapai 53,3%, jenis kerusakan dan cara reperasinya mencapai 50% dan pemasangan infus mencapai 63,6%. Masyarakat yang tinggal di desa memiliki intelektualitas yang dapat diandalkan dan memiliki displin yang baik, hanya saja mereka kurang dalam hal mendapatkan kesempatan. Oleh karena itu dengan dilaksanakannya program penerapan ipteks ini masyarakat memiliki ketrampilan mereperasi printer, sehingga menjadi salah satu alternatif ketrampilan yang dapat membantu meningkatkan taraf hidup mereka.Kata kunci : Printer, reperasi, komponen, ketrampilan.
PENDAMPINGAN GURU SEKOLAH DASAR MELALUI PROGRAM 5T + 1 A UNTUK MENINGKATKAN ANGKA LITERASI SISWA SEKOLAH DASAR Ronald Ronald Fransyaigu; Asnawi .; Bunga Mulyahati
Jurnal Vokasi Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.78 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i2.726

Abstract

Kompetensi literasi dasar (menyimak-berbicara, membaca-menulis, berhitung-memperhitungkan, dan mengamati- menggambar) sudah selayaknya ditanamkan sejak pendidikan dasar, lalu dilanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi agar peserta didik dapat mengingkatkan kemampuan untuk mengakses informasi dan pengetahuan. Selain itu, peserta didik mampu membedakan informasi yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Hal itu karena literasi mengarahkan seseorang pada kemampuan memahami pesan yang diwujudkan dalam berbagai bentuk teks (lisan, tulis, visual). Metode kegiatan ini berupa pendampingan pemahaman dan keterampilan peningkatan literasi kepada para g uru S D di Kota Langsa. Setelah diberi pendampingan, selanjutnya mereka didampingi dan dibimbing untuk menerapkan program 5T + 1A dalam rangka meningkatkan literasi anak sekolah SD. Dari hasil pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini, terlihat program 5T + 1A bisa dijadikan salah satu program yang membantu guru dalam meningkatkan angka literasi siswa sekolah dasar apabila program tersebut dilakukan secara berkesinambungan. Peningkatan angka literasi yang diharapkan dalam pengabdian ini terukur dari meningkatnya ketrampilan yang mendukung literasi meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis yang cukup signifikan.Kata kunci : Literasi, Program 5t+1A, Pendampingan Guru, Angka Literasi Siswa SD
PEMBUDIDAYAAN TANAMAN HIDROPONIK BAGI MASYARAKAT MESJID PUENTUET KECAMATAN BLANG MANGAT Jamilah .; Wahdaniah .; Yunita .
Jurnal Vokasi Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.358 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i2.722

Abstract

AbstrakProgram Penerapan IPTEKS ini berjudul “Pelatihan Budi Daya Hidroponik bagi Masyarakat Meunasah Mesjid Puentuet, Kecamatan Blang Mangat.” Berdasarkan analisis situasi diperoleh beberapa permasalahan yang dihadapi oleh mitra/masyarakat adalah: (a) masih banyak ibu rumah tangga yang belum tahu apa yang harus mereka kerjakan untuk menunjang penambahan perekonomian keluarga dan (b) kurangnya wawasan tentang teknologi, dan (c) terbatasnya wawasan untuk memanfaatkan pekarangan dan barang bekas. Pelatihan ini bertujuan membantu mitra/masyarakat. Luaran program yang akan menjadi target adalah dapat: (1) menanamkan kebiasaan memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat yang dapat membantu mengurangi pengeluaran rumah tangga; (2) memanfaatkan lahan di sekitar rumah untuk bercocok tanam; (3) memberikan jasa pelatihan kepada peserta penerapan IPTEKS; (4) meningkatkan pengetahuan dan IRT di bidang Ipteks; (5) menghasilkan modul/materi untuk panduan pembudidayaan hidroponik; (6) memasarkan hasil panen baik ke pasar tradisional maupun modern. Adapun tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah: (a) tahap Pendekatan Persuasif/Persiapan, (b) tahap Pembinaan dan Pelatihan; para peserta dibekali dengan materi pelatihan dalam bentuk teori dan video, dan (c) tahap pelaksanaan evaluasi. Berdasarkan hasil tes terhadap pengetahuan dan keterampilan mitra tentang pembudidayaan dengan sistem hidroponik dapat dikategorikan meningkat jika dibandingkan hasil pretes dan postes, sedangkan keterampilan menyangkut keberhasilan pembudidayaan secara hidroponik mencapai 100%.Kata Kunci: pelatihan, budi daya, hidroponik, budi daya hidroponik

Page 1 of 1 | Total Record : 10