cover
Contact Name
Hisan Mursalin
Contact Email
hisanmursalin@arraayah.ac.id
Phone
+6285884149993
Journal Mail Official
jurnalinfo@arraayah.ac.id
Editorial Address
Jl. Printis Kemerdekaan km.6, 01/05 Sukamulya, Cimenteng, Cikembar 43157
Location
Kab. sukabumi,
Jawa barat
INDONESIA
Rayah Al Islam : Jurnal Ilmu Islam
ISSN : 25033816     EISSN : 26862018     DOI : https://doi.org/10.37274/rais
Rayah Al-Islam (p-ISSN: 2503-3816, e-ISSN: 2686-2018) is a Journal of Islamic studies published twice a year, this scientific publication is managed by the Institute for Research and Community Service (LP2M) Ar-Raayah Arabic Language College (STIBA) Sukabumi. This journal focuses on the study of Islam, in the form of Research Results, Ideas, Theories, Methods and other Actual Problems Related to Islamic studies.This journal openly accepts contributions from experts to publish the results of his research.
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 01 (2021): Rayah Al-Islam April 2021" : 23 Documents clear
Konsepsi Manusia Seutuhnya Dalam Kitab al-Insan al-Kamil Karya Abdul Karim al-Jili Haris Kurniawan; Abas Mansur Tamam; Abdul Hayyie Al-Kattani
Rayah Al-Islam Vol 5 No 01 (2021): Rayah Al-Islam April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v5i1.384

Abstract

Abstrak Dalam pandangan Islam, pendidikan yang utama adalah yang dapat memanusiakan manusia sesuai dengan kodrat kemanusiaannya. Pendidikan yang dapat menempatkan manusia pada relnya. Pendidikan yang dapat mengangkat jati diri manusia sehingga mendapatkan esensinya sebagai manusia, menjadi manusia seutuhnya, manusia yang dapat menjalankan peran dan fungsinya, baik secara vertikal sebagai hamba Allah (abdullah), maupun secara horizontal dalam hubungan sosial kemanusiaan (khalifatullah). Fokus dari penelitian ini adalah untuk menganalisis konsep Manusia Seutuhnya dalam Kitab al-Insan al-Kamil karya Abdul Karim al-Jili. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif non interaktif, jenis penelitian studi kepustakaan (library research) dengan menggunakan analisis konten (content analysis) dan analisis historis (history analysis). Insan kamil merupakan ajaran tasawuf al-Jili yang merupakan pengembangan dari konsep tasawuf Ibn ‘Arabi yaitu wahdat al-wujud. Pandangan mengenai wahdat al-wujud tidak dimaknai secara leterlek/tekstual bersatunya dua dzat yang berbeda ke dalam satu wujud, melainkan suatu makna di mana seorang sufi dapat menyerap asma’ dan sifat-sifat Tuhan sebanyak-banyaknya (al-Takhalluq bi akhlaq Allah) sehingga terjadinya transformasi spiritual. Seorang sufi mengalami fana’ dalam asma’, sifat, dan dzat Tuhan. Seluruh gerak langkah dalam kehidupannya senantiasa dipusatkan pada apa yang diinginkan Tuhan (ridha’ Allah). Abstract In the view of Islam, the main education is that which can humanize humans according to their human nature. Education that can put humans on the rails. Education that can elevate human identity so that it gets its essence as a human being, becoming a perfect human being, a human being who can carry out his roles and functions, both vertically as servants of Allah (abdullah), and horizontally in human social relations (khalifatullah). The focus of this research is to analyze the concept of the Perfect Man in the Book al-Insan al-Kamil by Abdul Karim al-Jili. The method used in this research is a non-interactive qualitative research method, a type of library research using content analysis and historical analysis. Insan kamil is the teaching of tasawuf al-Jili which is the development of the concept of tasawuf Ibn 'Arabi, namely wahdat al-wujud. The view of wahdat al-wujud is not interpreted textually by the union of two different beings into one form, but rather a meaning in which a sufi can absorb as much asthma 'and God's attributes as possible (al-Takhalluq bi akhlaq Allah) so that it occurs. spiritual transformation. A Sufi experiences fana 'in asthma', the nature, and essence of God. All the steps in his life are always focused on what God wants (rida’ Allah).
Pembinaan Akhlak Menurut Syekh Az-Zarnuji Dalam Kitab Ta’limul Muta’allim Mawardi; Akhmad Alim; Anung Al-Hamat
Rayah Al-Islam Vol 5 No 01 (2021): Rayah Al-Islam April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v5i1.385

Abstract

Abstrak Akhlak merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan jatuh bangunnya seseorang, bangsa maupun negara. Kejayaan seseorang, masyarakat, bangsa dan negara sangat tergantung oleh akhlaknya. Dengan akhlak yang baik seseorang akan mendapat kedudukan dalam lingkungan dan masyarakat, karena ruang lingkup akhlak bukan hanya sekedar sopan santun atau tata krama lahiriyah saja, seperti cara berbicara, cara bersikap dan bertingkahlaku sehari-hari. Tetapi akhlak tersebut juga menyangkut masalah yang bersifat rohaniah, yaitu terisinya hati seseorang dengan sifat utama, seperti bertanggung jawab, adil, sabar, pemaaf dan terhindar dari sifat yang merusak seperti sombong, irihati, dengki, dan lainnya. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui pembinaan akhlak menurut syekh az-Zarnuji dalam kitab ta’limul muta’allim. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah menggunakan penelitian kualitatif jenis studi kepustakaan (library research) dengan analisis isi (content analysis) atau analisis tekstual, dan metode interpretasi. Tujuan pembinaan akhlak menurut syekh az-Zarnuji, tidaklah sekadar diarahkan untuk kepentingan akhirat, tetapi juga untuk kebaikan atau kepentingan di dunia. Namun, kepentingan akhirat tentunya mesti diutamakan daripada kepentingan duniawi. Bahkan, ia secara tegas menyatakan bahwa menuntut ilmu untuk kepentingan duniawi, tidaklah boleh terlepas dari kepentingan akhirat. Dengan begitu, murid akan mendapatkan kelezatan ilmu pengetahuan. Abstract Morals are one of the factors that determine the ups and downs of a person, nation and state. The glory of a person, society, nation and state is very dependent on their morals. With good morals, a person will get a position in the environment and society, because the scope of morals is not just courtesy or physical manners, such as how to speak, how to behave and behave daily. But the morals also involve matters of a spiritual nature, namely the filling of a person's heart with main characteristics, such as being responsible, fair, patient, forgiving and avoiding destructive traits such as arrogance, jealousy, envy, and others. The purpose of writing this article is to find out the moral development according to Shaykh az-Zarnuji in the book ta'limul muta'allim. The method used in writing this article is to use qualitative research type library research (library research) with content analysis (content analysis) or textual analysis, and interpretation methods. According to Sheikh az-Zarnuji, the aim of building morals is not only aimed at the interests of the hereafter, but also for the good or the interests of the world. However, the interests of the hereafter must take precedence over worldly interests. In fact, he firmly stated that studying for worldly interests cannot be separated from the interests of the hereafter. That way, students will get the delicacy of science.
Konsep Kurikulum Leadership Ekstrakurikuler SMP Berbasis Sifat Kepemimpinan Umar Bin Abdul Aziz Nurrohman; Budi Handrianto; Akhmad Alim
Rayah Al-Islam Vol 5 No 01 (2021): Rayah Al-Islam April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v5i1.386

Abstract

Abstrak Penelitian ini berangkat dari dua hal penting. Pertama, fakta sejarah bahwa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz telah berhasil secara sangat signifikan dalam memberikan kesejahteraan dan rasa keadilan kepada rakyatnya. Kedua, Pada tataran taktis, penyusunan kurikulum Kepemimpinan/leadership di lembaga pendidikan Islam, acapkali tidak berlandaskan pada konsep Islam yang jernih, tetapi diambil dari teori-teori barat yang jauh dari nilai-nilai Aqidah dan dakwah Islam. karena itu, jika ditilik dari Wordview Islam, rancangan kurikulum Pendidikan leadership masih memiliki banyak kelemahan. Penelitian ini dirumuskan untuk mendeskripsikan sifat kepemimpinan Umar Bin Abdul Aziz. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi tokoh, bertujuan untuk menggali Analisa pemikiran tokoh terhadap sejarah ketokohan melalui literatur primer maupun sekunder yang berkaitan dengan objek penelitian untuk melahirkan Konsep Kurikulum Leadership Ekstrakurikuler SMP Islam. Penelitian ini menghasilkan pembahasan tentang Konsep Kurikulum Leadership Ekstrakurikuler SMP Islam, ringkasnya; (1) Penyusunan Kurikulum Leadership Ekstrakurikuler berasaskan pada pondasi Tauhid, (2) Tujuan Kurikulum, untuk membentuk Peserta Didik yang berakhlak mulia, Lebih khusus lagi, untuk membentuk peserta didik yang memiliki sifat kepemimpinan Umar bin Abdul aziz diantaranya; (a) Sangat takut kepada Allah, (b) Zuhud (Sederhana), (c) Rendah Hati, (d) Wara’ (berhati-hati), (e) Lemah lembut dan Pemaaf, (f) Sabar, (g) Tegas, dan (h) Adil (3) Materi Kurikulum, diantaranya; (a) Materi Tauhid yang meliputi Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, Tauhid Asma’ wa Sifat, dan al-Wala’ wa al-Bara’, (b) Materi Akhlak yang meliputi; Zuhud (Sederhana), Rendah Hati, Wara’ (berhati-hati), Lemah lembut, Pema’af, dan Sabar, (c) Materi Sejarah, khususnya Sejarah Emas Kepemimpin Umar bin Abdul Aziz, dan (d) Materi Manajemen; Tegas, dan Adil. (4) Metode Penyampaian Kurikulum, diantaranya; Metode Keteladanan, Metode Fun Learning, Metode Diskusi dan Tanya Jawab, Metode Targhib dan Tarhib, Metode Pemberian Hadiah dan Hukuman, dan Metode Berkisah, dan (5) Evaluasi Kurikulum; (a) terbentuknya tim Evaluasi, (b) Rangkaian kerja Evaluasi kurikulum (Unsur Evaluator, Unsur yang dievaluasi, Unsur kesahihan hasil evaluasi, Unsur pengakuan terhadap hasil evaluasi, (c) Jenis Evaluasi (evaluasi formatif, evaluasi sumatif, evaluasi placement, evaluasi diagnosis). Abstract This research departs from two important things. First, the historical fact that the leadership of Umar bin Abdul Aziz has succeeded very significantly in providing prosperity and a sense of justice to its people. Second, at the tactical level, the preparation of leadership curricula in Islamic educational institutions is often not based on a clear Islamic concept, but is taken from western theories that are far from the values ​​of Aqidah and Islamic da'wah. Therefore, when viewed from the Islamic Wordview, the design of the leadership education curriculum still has many weaknesses. This research was formulated to describe the leadership traits of Umar Bin Abdul Aziz. This research is a type of qualitative research with a character study approach, which aims to explore the analysis of the figures' thoughts on the history of character through primary and secondary literature related to the object of research to give birth to the Concept of Extracurricular Leadership Curriculum of Islamic Junior High School. This study resulted in a discussion of the Concept of Extracurricular Leadership Curriculum for Islamic Junior High Schools, in summary; (1) Formulation of an Extracurricular Leadership Curriculum based on the foundation of Tauhid, (2) Curriculum objectives, to form students who have noble morals, more specifically, to form students who have leadership characteristics of Umar bin Abdul Aziz including; (a) Fear of Allah, (b) Zuhud (Simple), (c) Humble, (d) Wara '(careful), (e) Gentle and Forgiving, (f) Patient, (g) Firm , and (h) Fair (3) Curriculum material, including; (a) Tawheed material which includes Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, Tauhid Asma 'wa Traits, and al-Wala' wa al-Bara ', (b) Moral material which includes; Zuhud (Simple), Humble, Wara '(careful), gentle, forgiving, and patient, (c) Historical Materials, especially the Golden History of Umar bin Abdul Aziz's Leadership, and (d) Management Materials; Firm, and Fair. (4) Curriculum Delivery Methods, including; Exemplary Methods, Fun Learning Methods, Discussion and Question and Answer Methods, Targhib and Tarhib Methods, Methods of Giving Rewards and Punishment, and Storytelling Methods, and (5) Curriculum Evaluation; (a) formation of an evaluation team, (b) a series of curriculum evaluation work (evaluator elements, evaluated elements, elements of validity of evaluation results, elements of recognition of evaluation results, (c) types of evaluation (formative evaluation, summative evaluation, evaluation of placement, evaluation of diagnosis ).
Perbedaan Akhlak Ditinjau dari Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Siswa SMP Negeri se-Kecamatan Sidoharjo Tahun Ajaran 2020/2021 Abdul Wahid; Retno Wahyuningsih
Rayah Al-Islam Vol 5 No 01 (2021): Rayah Al-Islam April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v5i1.387

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan akhlak antara kecerdasan emosional tinggi dan rendah . 2) Perbedaan akhlak antara kecerdasan spiritual tinggi dan rendah. 3) Perbedaan akhlak ditinjau dari interaksi antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual pada siswa di SMP Negeri Se-Kecamatan Sidoharjo tahun ajaran 2020/2021. Metode penelitian yang digunkanan adalah kuantitaif komparatif dengan menggunakan analisis uji t dan anova dua jalur di SMP Negeri se-Kecamatan Sidoharjo pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2020. Popilasi dalam penelitian ini adalah selueuh kelas siswa kelas VIII Sebanyak 507 siswa. Sampel adalah Sebagian siswa SMP Negeri se-Kecamatan Sidoharjo sebanyak 221 siswa. Hasil penelitian menunjukan : 1) terdapat perbedaan akhlak antara siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dan rendah, karena diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0,05. 2) terdapat perbedaan akhlak antara siswa yang memiliki kecerdaan spiritual tinggi dan rendah karena diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0,05. 3) terdapat perbedaan akhlak ditinjau dari interaksi kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, hasil hipotesis menunjukan sig. 0.001 < 0.05. terdapat interaksi antara kecerdasan emosional tinggi dan kecerdasan spiritual rendah, kecerdasan spiritual tinggi dan kecerdasan emosional rendah terhadap akhlak. Abstract This study aims to determine: 1) The difference in akhlak between high and low emotional intelligence. 2) The difference in akhlak between high and low spiritual intelligence. 3) Moral differences in terms of the interaction between emotional intelligence and spiritual intelligence in students of SMP Negeri Sidoharjo in the academic year 2020/2021. The research method used was comparative quantitative using t-test analysis and two-way ANOVA at State Junior High Schools in Sidoharjo District from October to December 2020. The population in this study were all classes of grade VIII students totaling 507 students. The sample is some students of SMP Negeri in Sidoharjo District as many as 221 students. The results showed: 1) there is a difference in akhlak between students who have high and low emotional intelligence, because the significance value is 0.000 <0.05. 2) there are moral differences between students who have high and low spiritual intelligence because the significance value is 0.000 <0.05. 3) there are differences in akhlak in terms of the interaction between emotional intelligence and spiritual intelligence, the hypothesis results show sig. 0.001 <0.05. there is an interaction between high emotional intelligence and low spiritual intelligence, high spiritual intelligence and low emotional intelligence towards akhlak.
Model Pendidikan Islam Bercorak Teknologi di Daar En-Nisa Islamic School Agus Sya’roni
Rayah Al-Islam Vol 5 No 01 (2021): Rayah Al-Islam April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v5i01.388

Abstract

Abstrak Pendidikan memang sangat dibutuhkan untuk menentukan keberhasilan dalam dunia pendidikan, apalagi dengan adanya perubahan zaman yang sangat cepat, sudah semestinya para pendidik berpikir lebih keras untuk bisa memanfaatkan waktu bagaimana memberikan pendidikan yang terbaik sebagai wasilah atau perantara keberhasilan mendidik anak-anak dalam dunia pendidikan. Banyak sekali dari para ahli pendidikan yang memikirkan dan berpendapat bagaimana pendidikan yang terbaik, tapi setidaknya ada empat unsur yang menjadi syarat berdirinya pengajaran dan mestinya menjadi sorotan serius biar pendidikan bisa kerjalan dengan baik, seperti halnya pendidik, peseta didik, ilmu yang akan diberikan kemudian metode yang digunakan dalam menyampaikan ilmu. Agar lebih spesifik maka penulis hanya akan mengambil bagaimana Model pendidikan bercorak teknologi. Karena model pendidikan bercorak teknologi merupakan hal yang vital atau harus diketahui dan dipahami oleh setiap lembaga pendidikan, sehingga output yang dihasilkan bisa mendapatkan hal yang sempurna sebagaimana dengan visi misi yang sudah direncanakan oleh setiap lembaga pendidikan Hal ini yang memotivasi penulis untuk mengungkapkan lebih dan bagaimana model pendidikan bercorak teknologi yang baik, baik menurut ilmuan barat, maupun yang sesuai dengan Al-Quran Abstract Education is needed to determine success in the world of education, especially with the rapidly changing times, educators should think harder to be able to take advantage of the time how to provide the best education as a spiritualist or an intermediary for the success of educating children in the world of education. There are so many education experts who think about the best education, but at least there are four elements that are the conditions for the establishment of teaching and should be a serious spotlight so that education can run well, they are educators, students, knowledge to be provided and methods that used in delivering the knowledge. To be more specific, the author will only take how one point that is the technology education model. Because technology education model are vital things or must be known and understood by every educational institution, so that the resulting output can get perfect results according to the vision and mission that has been planned by each educational institution. This then motivates the author to reveal more and how the technology education model which is good, both according to western scientists, and in accordance with the Al Quran.
Implementasi Seni Baca Irama Al Qur’an (Nagham) Dalam Metode Pembelajaran Tahsin Al-Qur’an Albadi; Wido Supraha; Hasbi Indra
Rayah Al-Islam Vol 5 No 01 (2021): Rayah Al-Islam April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v5i1.389

Abstract

Abstrak Metode pembelajaran tahsin Al-Quran merupakan sebuah proses belajar seseorang agar bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Dengan adanya metode tahsin Al-Quran ini maka akan selalu lahir generasi-generasi yang mampu membaca Al-Quran dengan tartil, dan dampaknya secara langsung akan menunjang dan membantu fokus pemerintah di dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Salah satu metode supaya pembelajaran tahsin Al-Quran itu berjalan menarik adalah dengan menggunakan pendekatan Naghom maqomat (Seni Irama baca Al-Quran). Salah satu maqomat yang menarik itu adalah irama bayati. Dari tanah Arab ke seluruh penjuru dunia, nagham telah menjadi teman setia bagi tajwid Al-Qur’an, kemudian umat Islam bisa membaca Al-Qur’an dengan versi murattal dan versi mujawwad. Walaupun muncul perbedaan pendapat tentang boleh atau tidaknya nagham dalam membaca al-Qur’an, akan tetapi perbedaan pendapat -yang sudah tua- tersebut bermuara pada sikap kehati-hatian dari ulama madzhab Maliki akan tercemarnya kemurnian Al-Qur’an. Tujuan daripada penelitian adalah untuk mengetahui pengembangan metode tahsin dengan pendekatan maqamat bayati. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan cara eksperimen. Ringkasan dari penelitian ini adalah menjabarkan tentang sebuah metode tahsin baru yang mudah, menarik dan menyenangkan serta mudah dipelajari. Kesimpulannya adalah menghasilkan sebuah metode baru yang dapat meningkatkan daya minat orang untuk belajar tahsin Al-Quran. Abstract The method of learning tahsin Al-Quran is a learning process for someone to be able to read the Koran properly and correctly. With the existence of this method of tahsin Al-Quran, generations will always be born who are able to read the Al-Quran with tartil, and its impact will directly support and help the focus of the government in achieving its own educational goals. One method to make the learning of the Al-Quran tahsin run interesting is to use the Naghom maqomat approach (the art of reading the Al-Quran). One of the interesting maqomats is the baby rhythm. From the land of Arabia to all corners of the world, nagham has become a loyal friend to the recitation of the Al-Qur'an, then Muslims can read the Al-Qur'an in the murattal version and the mujawwad version. Even though there are differences of opinion about whether or not nagham is allowed to read the Qur'an, the difference of opinion - which is old - leads to the caution of the Maliki school of thought that the purity of the Al-Qur'an is tainted. The purpose of this research is to determine the development of the tahsin method with the maqamat bayati approach. The method used is a qualitative research method by means of experiments. The summary of this study describes a new tahsin method that is easy, interesting and fun and easy to learn. The conclusion is to produce a new method that can increase people's interest in learning tahsin Al-Quran.
Peran Life Skill Dalam Menumbuhkan Wawasan dan Kemandirian SANTRI SMPIT As Syifa Boarding School Wanareja Subang Helwida; Abas Mansur; Imas Kania Rahman
Rayah Al-Islam Vol 5 No 01 (2021): Rayah Al-Islam April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v5i1.390

Abstract

Abstrak Isu dalam penelitian ini berakitan tentang life skill dalam dunia pendidikan. Institute for Development of Ekonimics and finance menyatakan pengangguran tahun 2021 meningkat. Presiden Joko Widodo pada Agustus 2020 lalu memberikan bantuan Preside (Banpres) sebesar 2,4 juta rupiah. Megenai tujuan, Presiden mengharapkan para pengusaha lebih produktifitas dengan bantuan yang diberikan. Menjadi Produktif ini murupakan salah satu life skill yang harus dimiliki seseorang baik itu pengusaha maupun siswa. Penelitian ini dilakukan di SMPIT As-Syifa Boarding School Wanareja Subang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan data sekunder maupun primer. Hasil penelitian ini bahwa peran life skill dalam mencerdaskan para santri di SMPIT As Syifa Wanareja Subang dalam mecerdaskan dam membuat karakter mandiri sangat penting, terdapat (1) kurikum yang memadukan antara relevansi pendidikan dengan life skill; (2) kurikum kepesantrenan dan keasramaan yang mengajarkan para santri untuk hidup mandiri; (3) Club dan organisasi yang membantu para santri untuk belajar mengembangkan hobi dan belajar kepemimpinan. Abstract The issues in this research are related to life skills in education. The Institute for Development of Economics and finance stated that unemployment in 2021 will increase. In August 2020, President Joko Widodo provided assistance for the Preside (Banpres) of 2.4 million rupiah. Regarding the goal, the President hopes that entrepreneurs will be more productive with the assistance provided. Being productive is one of the life skills a person must have, be it an entrepreneur or a student. This research was conducted at SMPIT As-Syifa Boarding School Wanareja Subang. This research is a qualitative research using secondary and primary data. The results of this study indicate that the role of life skills in educating students at SMPIT As Syifa Wanareja Subang in educating and creating independent character is very important, there are (1) a curriculum that combines the relevance of education with life skills; (2) the pesantrenan and kasramaan curicum which teaches students to live independently; (3) Clubs and organizations that help students learn to develop hobbies and learn leadership.
Ahammiyatu Ad-Dirosah As-Sabiqah Lada Baahitsina Fi Jaami’ati Ar-Raayah Hisan Mursalin; Mirawati
Rayah Al-Islam Vol 5 No 01 (2021): Rayah Al-Islam April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v5i1.392

Abstract

الملخص تتركز هذه الدراسة في معرفة أهمية الدراسة السابقة لدى الباحثين في جامعة الراية. لوجود الأخطاء في كتابتها في البحث العلمي لدى الطلاب غاية من الغايات هذه الدراسة. تهدف هذه الدراسة إصلاح الأخطاء في كتابة الدراسة السابقة لدى الباحثين في جامعة الراية ومن هنا استخلص الباحث أهم النتيجة االتالية: تعرف الدرسات السابقة بأنها : "الجهود البشرية السابقة التي بحثت الموضوع الذي يدرسه الباحث بعينه أو موضوعا مقاربا له من زاوية من الزوايا، وفي ظرف من الظروف المتعددة، مما تم نشره بأي شكل من الأشكال(سعيد إسماعيل الصيني :2010) وجدت الباحثة من خلال هذه الدراسة أن أغلب البحوث في جامعة الراية استخدموا الدراسة السابقة لإكتمال بحوثهم. وفي هذه الدراسة تعرف أن الدراسة السابقة من أهم الدراسات التي تساعد الباحث في كتابة بحوثه. وجدت في هذة الدراسة تكتب الدراسة السابقة بعدد 3 إلى 10 الدراسة السابقة في كل البحوث بجامعة الراية. Abstract This study focuses on finding out how important previous research is to the thesis written by students at Stiba Arraayah. The existence of errors in citing previous studies experienced by thesis writers in Arroyah and the magnitude of their dependence on previous research is one of the bases that support its realization. this research. The method used in this research is the descriptive method of analysis while the results obtained from this study are that all research authors, especially in Stiba Arraayah, make previous research one of the important references in writing a thesis.
Konsep Pendidikan Tazkiyatun Nafs Ibnul Qayyim Dalam Menangani Kenakalan Peserta Didik Iqbal Asid Maududin; Abas Mansur Tamam; Wido Supraha
Rayah Al-Islam Vol 5 No 01 (2021): Rayah Al-Islam April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v5i1.393

Abstract

Abstrak Salah satu masalah dalam dunia pendidikan adalah kenakalan para peserta didik. Dalam dunia pendidikan islam, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah aspek tazkiyatun nafs. Yaitu aspek yang lebih menitik beratkan pada proses pembersihan jiwa, dengan cara membersihkan hati dari segala kotoran-kotoran dan nafsu syahwat serta mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan sholih. Maka tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui konsep tazkiyatun nafs Ibnul Qayyim dalam kitab Al daa’ wa al dawaa’ dalam menangani kenakalan peserta didik. Metode yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif studi pustaka. Yaitu penulis menganalisis kitab al-daa’ wa al-dawaa’ mulai halaman 1-100. Setelah menganalisis dan mengklasifikasi konsep tazkiyatun nafs, penulis kemudian mengumpulkan teori dan informasi lainnya dari berbagai kitab yang berhubungan dengan tema penelitian. Hasil analisis penulis ada lima konsep tazkiyatun nafs, yaitu: a) meyakini bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, b) Al Qur’an sebagai obat, c) memperbanyak doa, d) menyeimbangkan antara mahabbah, khouf, dan raja’, dan e) menjauhi dosa dan kemaksiatan. Kesimpulan penelitian bahwa kelima konsep ini dapat diimplementasikan dalam dunia pendidikan untuk membersihkan jiwa-jiwa para peserta didik dengan harapan dapat menurunkan kenakalan mereka.
Upaya Guru Bimbingan Konseling Dalam Membentuk Akhlak Siswa di MAN 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019 Marlina Wulandari; Retno Wahyuningsih
Rayah Al-Islam Vol 5 No 01 (2021): Rayah Al-Islam April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v5i1.394

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: mendiskripsikan upaya guru Bimbingan dalam membentuk Ahklak di MAN 2 Boyolali tahun pelajaran2018/20219. Metode penelitian yang digunkanan adalah kualitatif diskriptif di MAN 2 Boyolali pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2018. Sampel adalah guru bimbingan konseling MAN 2 Boyolali. Hasil penelitian menunjukan : bahwa upaya guru Bimbingan Konseling di MAN 2. Melalui Proses pembelajaran di kelas sesuai dengan satuan layanan MAN 2 Bimbingan dan Konseling MAN 2 Boyolali Tahun 2017/2018, yaitu dengan metode nasehat, metode keteladanan, metode hukuman (bukan hukuman fisik namun lebih diarahkan kearah spiritual). Memberikan nasihat dan motivasi kepada siswa agar senantiasa berkelakuan baik, selama dilingkungan sekolah ataupun dilingkungan keluarga dan masyarakat. Melalui kegiatan di luar pembelajaran, dimana pelaksanaanya guru Bimbingan Konseling bekerja sama dengan guru Aqidah Akhlak. Bentuk kerjasama antara keduanya yaitu memberikan sanksi kepada siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah dengan menghafalkan surat pendek atau ayat dalam pelajaran Aqidah Akhlak. Selain itu, guru Bimbingan Konseling juga bekerjasama dengan orang tua siswa melalui pengisian buku kontrol. Abstract This study aims to see: describe the efforts of the Guidance teacher in forming Ahklak in MAN 2 Boyolali in the academic year 2018/2020. The research method used is descriptive qualitative in MAN 2 Boyolali from March to August 2018. The sample is the counseling teacher at MAN 2 Boyolali. The results showed: that the efforts of the Counseling Guidance teacher in MAN 2. Through the learning process in the classroom according to the MAN 2 Guidance and Counseling service unit MAN 2 Boyolali 2017/2018, namely the advice method, exemplary method, method more directed towards the spiritual). Provide advice and motivation to students so that they always behave well, as long as they are in the school environment and in the family and community. Through activities outside of learning, where the implementation of the Counseling Guidance teacher collaborates with the Aqidah Akhlak teacher. The form of cooperation between protection provides sanctions for students who do not comply with school regulations by memorizing short letters or verses in Aqidah Akhlak lessons. In addition, the Counseling Guidance teacher also communicates with the parents by filling in the control book.

Page 1 of 3 | Total Record : 23